Anda di halaman 1dari 15

A.

Pupuk Dan Pemupukan


Pupuk adalah Bahan atau Unsur-unsur dalam
bentuk senyawa Kimia Organik maupun
anorganik yang berguna untuk tanah & nutrisi
tanaman
Pemupukan adalah Pengaplikasian
bahan/unsur-unsur kimia organik maupun
anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki
kondisi kimia tanah dan mengganti kehilangan
unsur hara dalam tanah serta bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman
sehingga dapat meningkatkan produktifitas
tanaman.
Macam-macam Pupuk
1. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang
dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia
sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi.

2. Pupuk Organik

Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa
makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan
(dekomposisi) oleh bakteri pengurai.
Dapat digunakan dengan baik dengan C/N sekitar 15%.
Beberapa kegunaan pupuk organik adalah:

•Memperbaiki struktur tanah.


•Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah
berpasir.
•Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
•Memperbaiki drainase dan pori – pori dalam
tanah.
•Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
a. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran


hewan.
•kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang
adalah : kambing,
•sapi,
•domba,
•dan ayam.
•Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa
cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan.
Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali
lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen
dalam kotoran padat.
b. Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal
dari tanaman atau berupa sisa panen.
Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa
tanaman (sisa panen) atau tanaman yang
ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk
hijau, seperti sisa–sisa tanaman, kacang-
kacangan, dan tanaman paku air (Azolla).
Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk
hijau diutamakan dari jenis legume.
c. Kompos

Kompos merupakan sisa bahan organik yang


berasal dari tanaman, hewan, dan limbah
organik yang telah mengalami proses
dekomposisi atau fermentasi.
d. Humus

Humus adalah material organik yang berasal dari


degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan
ranting-ranting tanaman yang membusuk
(mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah
humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian
menjadi tanah.
•Kandungan utama dari kompos adalah humus.
Humus merupakan penentu akhir dari kualitas
kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama
halnya dengan penggunaan kompos.
e. Mikroba Penyubur Tanah
Memperbanyak mikroba tanah yang bermanfaat
dan mengemasnya sebagai pupuk cair.
Mikroba yang telah dikemas ini kemudian
disemprotkan ke tanah hingga berkembang biak
dan memberi dampak positif bagi kesuburan
tanah.
Jenis bakteri dan jamur yang biasa digunakan
diantaranya Rhizobium, Lactobacillus,
Streptomyces, Micoriza, dan Aspergillus.
Kekurangan pupuk organik :
Kandungan unsur hara jumlahnya kecil,
sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus
relatif banyak.
Karena jumlahnya banyak, menyebabkan
memerlukan tambahan biaya operasional untuk
pengangkutan dan implementasinya.
Sementara itu reaksi atau respon tanaman
terhadap pemberian pupuk organik tidak se-
spektakuler pemberian pupuk buatan.
Keunggulan pupuk organik :
Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur
hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh
pupuk buatan (anorganik).
Pupuk organik mengandung asam – asam organik, antara lain asam
humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam
pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun
lingkungan dan mikroorganisme.
Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang
mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik
tanah dan terutama sifat biologis tanah.
Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
Menjadi penyangga pH tanah.
Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
Membantu menjaga kelembaban tanah
Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun.
Tidak merusak lingkungan.
Beberapa macam pupuk organik
Padat Cair
• pupuk yang sebagian
besar atau seluruhnya
terdiri atas bahan organik • larutan mudah larut
yang berasal dari sisa berisi satuatau lebih
tanaman, kotoran hewan
pembawa unsur yang
di butuhkan tanaman
PEMBUATAN PUPUK
ORGANIK PADAT (BOKHASI)

Alat : Bahan :
•Cangkul •Pupuk kandang (kotoran
sapi) 0,5/karung
•Terpal
•Dedak ¼ kg
•Ember
•Gula (3 sendok)
•EM4 (3 sendok)
CARA PEMBUATAN DAN
PENGGUNANNYA

 Larutkan EM4 dan gula ke dalam air.


 Pupuk kandang, sekam, dan dedak dicampur secara merata
 Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam adonan secara
merata sampai kandungan air adonan mencapai 50%
 Adonan digundukkan diatas ubin dengan ketinggian 15-20 cm kemudian
ditutup dengan karung selama 3-4 hari. Pertahankan suhu gundukan 40-
50 derajat celcius. Jika suhu lebih dari 50 derata celcius bukalah dan
gundukan dibolak-balik kemudian ditutup lagi. Suhu yang tinggi dapat
mergakibatkan bokhasi mngalami pembusukan
 Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam, Setelah 4 hari bokhasi siap
digunakan
 Dapat dipakai untuk pembibitan dan menanam bibit yang masih kecil
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
CAIR (LIMBAH KULIT PISANG)

Bahan :
Alat : •Kulit pisang (0,5 kg)
•Pisau •Air cucian beras atau air
biasa (1 liter)
•Talenan •Gula (3 sendok)
•Ember •EM4 (3 sendok)
•pengaduk •Botol bekas
CARA PEMBUATAN &
PENGGUNAAN

 Kulit pisang dipotongkecil-kecil dan dimasukkan kedalam wadah


yang berisi air.
 Selanjutnya larutan EM4 dicampurkan ke dalam wadah yang
berisi kulit pisang dan air yang telah bercampur dengan rata.
 botol dapat ditutup dengan rapat dan didiamkan lebih dari 7-10
hari.
 Tutup botol dibuka setiap hari agar gas yang terkandung di dalam
botol dapat keluar.
 Pupuk pun dapat langsung digunakan pada tanaman setelah
didiamkan lebih dari 7 hari.
 Setelah itu pupuk pun dapat digunakan dengan diencerkan terlebih
dahulu yaitu 1 L air diencerkan dengan 5 L air.

Anda mungkin juga menyukai