Menurut Retebana (2005), bokasi adalah hasil fermentasi bahan organik dengan inokulasi EM.
(effective microorganism 4). EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi,
bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Mikroorganisme tersebut berfungsi untuk
memfermentasikan bahan organic tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar
tanaman. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan
pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk
gergajian. Secara umum bokasi memiliki keunggulan yaitu meningkatkan keragaman mikroba,
meningkatkan persediaan unsure hara bagi tanaman, mencegah serangan hama dan penyakit serta
memperbaiki sifat fisik maupun sifat kimia tanah.
Manfaat pupuk Bokasi
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pertanian
Meningkatkan kandungan material organik tanah sehingga mengurangi kepadatan tanah
dan dapat mempermudah masuknya air ke dalam tanah
Mengurangi kelengketan tanah sehingga meningkatkan performa alat dan mesin bajak
Cara Pembuatan Pupuk Bokasi
Alat-alat yang dibutuhkan:
Terpal, ini adalah untuk alasnya. Bisa juga bahan lain digunakan, yang penting bisa
digunakan sebagai alas untuk pencampuran bahan.
Sekop, ini gunanya untuk mengambil dan mencampur bahan.
Drum atau gentong plastik. Penulis sarankan gentong plastik, supaya mudah untuk
membersihkannya nanti, selain itu bisa lebih awet karena tidak akan karatan.
Ember plastik, siapkan yang volume-nya sampai 10 liter. Gunanya nanti buat
nyampur-nyampur larutan dan obat.
Sprayer, atau semprotan tangan. Dipakai agar obat dapat tersebar dengan rata.
Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang
dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi
lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford,
2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian
secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai
sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat
terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian
air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Seperti halnya
dengan pupuk organik lainnya, kecuali dipengaruhi oleh proses pembuatannya, kualitas kompos
sebagai pupuk organik akan dipengaruhi oleh bahan asalnya (koanak, 2005).
Cara membuat pupuk kompos terbagi menjadi dua cara, yakni cara aerob dan anaerob. Berikut
ini adalah langkah-langkahnya: