Anda di halaman 1dari 2

Cara Pembuatan Penggunaan

Bokashi dapat digunakan seperti pupuk kandang atau pupuk kompos.


Pembuatan berbagai macam bokashi pada dasarnya tidak berbeda. Dosis yang umum digunakan yaitu 3-4 genggam bokashi untuk satu
Oleh karenanya, teknik pembuatannya diulas sekali saja. Tahap meter persegi lahan. Penggunaan berbagai macam bokashi secara umum
pembuatan bokashi sebagai berikut. sama. Namun, alangkah baiknya bila penggunaannya disesuaikan dengan
unsur hara dalam bokashi tersebut.
a. Siapkan larutan EM4 + gula + air dicampur merata.
b. Siapkan bahan-bahan bokashi: 1. Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik digunakan untuk
 Bokashi jerami : jerami yang sudah dipotong-potong + melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dari bahan organik
dedak + sekam dicampu merata. dan digunakan dalam llahan sawah karena ketersediaan bahannya
 Bokashi pupuk kandang : pupuk kandang + sekam + dedak cukup.
dicampur merata. 2. Bokashi pupuk kandang dan bokashi pupuk kandang-tanah baik
 Bokashi pupuk kandang-arang : pupuk kandang + dedak + digunakan untuk media pembibitan dan media tanam yang masih
arang sekam/arang serbuk gergaji dicampur merata. kecil.
 Bokashi pupuk kandang-tanah : tanah + pupuk kandang + 3. Bokashi ekspres baik digunakan untuk penutup tanah (mulsa) pada
arang sekam/arang serbuk gergaji + dedakdicampur tanaman sayur dan buah-buahan.
merata.
 Bokashi ekspres : jerami kering (bahan yang lain) +
bokashi yang sudah jadi _ dedak dicampur merata.
Keunggulan
c. Bahan bokashi yang telah disiapkan disiram larutan EM4. Bokashi dapat diperoleh dengan bantuan EM4 sudah dapat digunakan
Pencampuran dilakukan perlahan dan merata hingga kandungan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu setela proses 7-14 hari. Selain
air -+ 30-40%. Kandungan air yang diinginkan diuji dengan itu, bokashi hasil pengomposan tidak panas, tidak berbau busuk, tidak
menggenggam bahan, ditandai dengan tidak menetesnya air mengandung hama dan penyakit, serta tidak membahayakan
bila bahan digenggam dan akan mekar bia genggaman pertumbuhan atau produksi tanaman.
dilepaskan.
d. Bahan yang telah dicampur diletakkan diatas tempat yang
kering atau dapat juga dimasukkan kedalam ember atau
karung. Bila diletakkan dilantai, bahan sebaiknya ditumpuk
secara teratur. Tumpukan bahan umumnya setinggi 15-20 cm,
tetapi dapat juga hingga 1,5 m. Setelah itu tumpukan bahan Oleh,
ditutup dengan karung goni atau terpal.
e. Suhu tumpukan dipertahankan antara 40-50 0C. Untuk Sri Lestari
mengontrolnya, setiap 5 jam sekali (minimal sekali sehari) NIRM. 04.1.17.0929
suhunya diukur. Apabila suhunya tinggi,bahan tersebut dibalik
didiamkan sebentar agar suhunya turu, lalu ditutup kembali.
Demikian seterusnya.
f. Proses berlangsung 4-7 hari, kecuali untuk bokashi ekpres,
Informasi Kontak
fermentasi berlangsung 24 hari (1 hari). Apabila bahannya
Jl. Kolonel Enjo Martadisastra No. 2 RT 06/05, kedung
mengandung minyak (seperti minyak kayu putih, nilam,
badak, Bogor, Jawa Barat
cengkih, ampas kelapa, atau ampas tahu), proses fermentasi
berlangsung lebih lama, sekitar 14-29 hari karena dibutuhkan Email : Slestari12499@gmail.com BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
waktu untuk menetralisir minyak tersebut.
Blogspot: Srilestari120499.wordpress.com/ POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
g. Setelah bahan menjadi bokashi, karung goni dapat dibuka.
Bokashi ini dicirikan dengan warna hitam, gembur, tidak panas, PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
Instagram : Srilestari12
dan tidak berbau. Dalam kondisi seperti itu, bokashi telah 2020
dapat digunakan sebagai pupuk. Twitter: @lestarisri457
L a t a r
B e l a k a n g Pembuatan bokashi tidak memerlukan tempat khusus. Dalam
gudang atau gubuk juga dapat dilakukan. Perlu diperhatikan,
Pemanfaatan pupuk organik merupakan solusi
proses tersebut tidak terkena matahari maupun hujan secara
untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga pupuk
langsung. Oleh karenanya, tempat pembuatan diusahakan
anorganik yang terus melambung. Penggunaan pupuk
teratap. Bila pengomposan dilakukan di atas tanah, sebaiknya
organik (berupa kompos) selalu mendapat perhatian semua
diberi alas, misalnya plastik, terpal atau dedaunan.
kalangan karena bahan baku pembuatan kompos ini selalu
tersedia secara berlimpah di sekitar areal pertanian.
Alat dan Bahan
kompos mampu memperbaiki sifat-sifat fisik, kimiawi, dan
biologi tanah. Sumber bahan kompos antara lain berasal
Pembuatan kompos dengan kapasitas 1 ton
diperlukan kotak yang berukuran 3m x 1m x 1,5m.
limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang,
dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi, Bahan utama (bahan organik) yang dibutuhkan untuk
kambing, ayam), arang sekam, abu dapur membuat bokashi atau beberapa macam seperti jerami,
pupuk kandang, kotoran hewan, rumput, pupuk hijau,
sekam atau serbuk gergaji. Bahan lain yang mutlak
Sifat-sifat Kompos dibutuhkan adalah dedak. Kebutuhan dedak ini sekitar 10%
dari total bokashi yang akan dihasilkan. Namun, jika bahan
1. Memperbaiki struktur tanah berlempeng sehingga
organik berupa kotoran hewan (bukan pupuk kandang)
menjadi ringan,
maka kebutuannya lebih banyak, sekitar 15-20%.
2. Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah
tidak berderai,
3. Menambah daya ikat air pada tanah, Sebagai sumber energi atau makanan bagi bakteri,
4. Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah, pada tahap awal sebelum proses fermentasi diperlukan
5. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, molase (tetes tebu). Molase ini dapat diganti dengan gula
6. Mengandung hara yang lengkap, walaupun jumlah
putih atau gula merah. Dari ketiga bahan tersebut, molase
lebih baik daripada gula merah dan gula putih. Hal ini dapat
sedikit (jumlah hara ini tergantung dari bahan pembuat
dipahami karena molase mengandung asam amino yang
pupuk organik),
lebih baik daripada gula merah dan asam amino pada gula
7. Membantu proses pelapukan bahan mineral,
merah lebih baik daripada dalam gula putih.
8. Mmeberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba,
9. menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan
Selain dosis di atas, dalam pembuatan bokashi dapat
Kompos yang dihasilkan melalui fermentasi dengan digunakan dosis yang umum. Bila akan menghasilkan 1 ton
pemberian EM4 dinamakan bokashi. Kata bokashi diambil bokashi, dapat digunakan takaran atau dosis: 80% bahan
dari bahasa jepang yang berarti bahan organik yang
organik, 10% pupuk kandang, 10% dedak, 1 liter EM4, 1
liter molase (1/2 kg gula pasir atau 1/2 kg gula merah), serta
terfermentasi. Oleh orang Indonesia kata bokashi
air secukupnya (kadar air 30%).
dipanjangkan menjadi “bahan organik kaya akan sumber
kehidupan”

Anda mungkin juga menyukai