Anda di halaman 1dari 11

Sri Lestari

04.1.17.0929

PERENCANAAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN TEPUNG MOCAF DI MEKARWANGI


KECAMATAN TANAH SAREAL KOTA BOGOR

A. Hasil Identifikasi Potensi Daerah


Mekarwangi pada dasarnya merupakan tempat melakukan berbagai
kegiatan dan menumbuhkan kreatifitas masyarakat dengan menjadikan usaha
agribisnis tersebut sebagai mata pencaharian sebagian besar masyarakatnya.
Tanaman singkong menjadi prospek pertanian yang sangat menjanjikan di
daerah tersebut dikarenakan usaha tersebut sudah turun temurun dilakukan baik
dalam kegiatan budidaya singkong hingga agroindustri singkong menjadi tape
singkong. Prospek komoditi unggulan agribisnis singkong di Mekarwangi
kecamatan Tanah Sareal merupakan usaha yang sudah berlangsung lama dan
turun temurun dan sampai saat ini masih bertahan.
Usaha budidaya yang sampai saat ini digeluti yaitu budidaya singkong
dan pengolahan tape singkong merupakan mata pencaharian sebagian besar
masyarakat Mekarwangi baik sebagai pekerja utama maupun sampingan.
Hampir 76,6 ha tanaman singkong dibudidayakan di Mekarwangi. Kegiatan
budidaya ini dilakukan tidak secara berkelompok melainkan usahatani milik
pribadi. Kurangnya perhatian penyuluh lapangan sampai saat ini membuat
pertanian di daerah tersebut dilakukan atas ilmu-ilmu dari pendahulunya saja.
Pada saat penulis melakukan wawancara dengan beberapa responden
baik diantaranya para pemangku kepentingan beliau menjelaskan bahwa
prospek pengolahan tape singkong menurun drastis baik dalam skala kecil
hingga menengah diakibatkan pandemi Covid-19 dan kebanyakan konsumen
sudah mulai kurang tertarik dengan cita rasa dari tape tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin mengembangkan usaha
pengolahan tepung mocaf sebagai mata pencaharian baru di Mekarwangi.
Beberapa penelitian telah mengkaji bahwa tepung mocaf dapat menggantikan
secara teknis 100% tepung terigu sebagai bahan baku pada pembuatan
brownies, kue basah dan kue kering (Subagio 2006). Maka dari itu penulis
tertarik dan ingin mendalami prospek pengembangan tepung mocaf di
Mekarwangi Kota Bogor.
Sri Lestari
04.1.17.0929

B. Analisis SWOT
I. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal yang ditinjau dari


beberapa aspek dilakukan identifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman sebagai berikut :
A. Faktor Kekuatan / Strengths (S)
 S1 Tenaga kerja yang digunakan berasal dari masyarakat sekitar
 S2 Produk berbahan dasar komoditas lokal
 S3 Memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan konsumen tetap
 S4 Harga tepung mocaf di pasaran relatif lebih murah dan
terjangkau
B. Faktor Kelemahan / Weakness (W)
 W1 Sumber daya manusia yang belum menggunakan website
dengan sebaik-baiknya
 W2 Keterampilan masyarakat yang masih rendah
 W3 Kegiatan penelitian dan pengembangan belum dilakukan
dengan optimal
 W4 Promosi yang belum optimal
C. Faktor Peluang / Opportunities (O)
 O1 Maraknya tren online shop di Indonesia
 O2 Meningkatnya industri pengolahan makanan berbahan baku
tepung mocaf
 O3 Prospek tepung mocaf kedepan sebagai substitusi tepung terigu
 O4 Kebutuhan tepung yang terus meningkat
 O5 Bahan baku yang berlimpah
D. Faktor Ancaman / Threaths (T)
 T1 Tepung terigu yang masih mendominasi
 T2 Persepsi konsumen terhadap tepung mocaf masih rendah
 T3 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tepung mocaf
 T4 Kebutuhan singkong yang masih banyak digunakan untuk
produk tape singkong
Sri Lestari
04.1.17.0929

Tabel 1. Analisis SWOT


Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Tenaga kerja yang digunakan 1. Sumber daya manusia yang
berasal dari masyarakat sekitar belum menggunakan website
2. Produk berbahan dasar dengan sebaik-baiknya
komoditas lokal 2. Keterampilan masyarakat yang
Fokus Internal 3. Memiliki hubungan kemitraan masih rendah
yang baik dengan konsumen 3. Kegiatan penelitian dan
tetap pengembangan belum dilakukan
4. Harga tepung mocaf di pasaran dengan optimal
relatif lebih murah dan terjangkau 4. Promosi yang belum optimal

Peluang (O) Ancaman (T)


1. Maraknya tren online shop di 1. Tepung terigu yang masih
Indonesia mendominasi
2. Meningkatnya industri pengolahan 2. Persepsi konsumen terhadap
makanan berbahan baku tepung tepung mocaf masih rendah
Fokus Eksternal mocaf 3. Kurangnya pengetahuan
3. Prospek tepung mocaf kedepan masyarakat tentang tepung
sebagai substitusi tepung terigu mocaf
4. Kebutuhan tepung yang terus 4. Kebutuhan singkong yang masih
meningkat banyak digunakan untuk produk
5. Bahan baku yang berlimpah tape singkong

Tabel 2. Alternatif strategi berdasarkan matriks SWOT

S–O W–O

1. Memanfaatkan media sosial dan situs jual


1. Meminta dukungan pemerintah untuk
beli untuk memasarkan produk dan ajang
memasarkan produk tepung mocaf sehingga
memperkenalkan produk mocaf sebagai
dapat membantu prospek kedepan tepung
substitusi tepung.
mocaf sebagai diversifikasi dan substitusi
2. Bergabung dengan komonitas organik
tepung terigu.
Indonesia.
2. Memasarkan produk dengan memberitahu
informasi tentang kualitas produk seperti
menampilkan sertifikat-sertifikat yang telah
didapatkan pada situs online shop.
Sri Lestari
04.1.17.0929

S–T W–T

1. Melakukan kerja sama dengan industri


1. Dibentuk divisi R&D untuk pengembangan
makanan yang khusus untuk konsumen non
produk tepung mocaf.
terigu sehingga persepsi dan pengetahuan
konsumen meningkat.
2. Bekerjasama dengan akademisi untuk
meningkatkan pengetahuan tentang tepung
mocaf.

Tabel 3. Matriks SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


IFAS 1. Tenaga kerja yang digunakan berasal 1. Tingkat penerapan teknologi masih
dari masyarakat sekitar. kurang terpenuhi dan dijalankan dengan
2. Produk berbahan dasar komoditas lokal. baik.
3. Memiliki hubungan kemitraan yang baik 2. Harga produk pertanian yang fluktuatif.
dengan konsumen tetap. 3. Penggunaan pupuk kimia semakin
4. Harga tepung mocaf di pasaran relatif meningkat.
lebih murah dan terjangkau. 4. Faktor cuaca dan iklim yang tidak
EFAS menentu.
5. Produktifitas petani yang belum sesuai
dengan harapan.

Peluang (O)
Strategi S-O Strategi W-O
1. Maraknya tren online shop di
1. Meminta dukungan pemerintah untuk 1. Memanfaatkan media sosial dan situs
Indonesia.
memasarkan produk tepung mocaf jual beli untuk memasarkan produk dan
2. Meningkatnya industri pengolahan
sehingga dapat membantu prospek ajang memperkenalkan produk mocaf
makanan berbahan baku tepung
kedepan tepung mocaf sebagai sebagai substitusi tepung.
mocaf.
diversifikasi dan substitusi tepung 2. Bergabung dengan komonitas organik
3. Prospek tepung mocaf kedepan
terigu. Indonesia.
sebagai substitusi tepung terigu.
2. Memasarkan produk dengan
4. Kebutuhan tepung yang terus
memberitahu informasi tentang kualitas
meningkat.
produk seperti menampilkan sertifikat-
5. Bahan baku yang berlimpah.
sertifikat yang telah didapatkan pada
situs online shop.

Ancaman (T) Strategi S-T


Strategi W-T
1. Tepung terigu yang masih 1. Melakukan kerja sama dengan industri
1. Dibentuk divisi R&D untuk
mendominasi. makanan yang khusus untuk konsumen pengembangan produk tepung mocaf.
2. Persepsi konsumen terhadap non terigu sehingga persepsi dan
tepung mocaf masih rendah. pengetahuan konsumen meningkat.
3. Kurangnya pengetahuan 2. Bekerjasama dengan akademisi untuk
masyarakat tentang tepung mocaf. meningkatkan pengetahuan tentang
tepung mocaf.
4. Kebutuhan singkong yang masih
banyak digunakan untuk produk
tape singkong.
Sri Lestari
04.1.17.0929

Tabel 4. Skoring Factor Internal

Faktor Strategi Internal Skor


No. Bobot Rating Komentar
(B x R)
Strengths (S)

1. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari 0,151 4,0 0,604 Hal ini sengaja dilakukan untuk memberikan
masyarakat sekitar lapangan kerja untuk masyarakat sekitar dan
meningkatkan kualitas sosial.

2. Produk berbahan dasar komoditas lokal 0,131 4,0 0,524 Bahwa hampir 76,6 ha luas daerah Mekarwangi
ditanami dengan tanaman ubi kayu/singkong.

3. Memiliki hubungan kemitraan yang baik 0,116 3,7 0,429 Memiliki hubungan baik kepada konsumen
dengan konsumen tetap menjadi suatu kekuatan karena hubungan yang
baik antara konsumen dalam jangka panjang
memungkinkan bisnis ini untuk memahami dengan
seksama harapan pelanggan serta kebutuhan
mereka.

4. Harga tepung mocaf di pasaran relatif lebih 0,123 4,0 0,492 Memproduksi produk yang memiliki harga jual
murah dan terjangkau
lebih murah dibanding dengan produk kompetitor
merupakan suatu kekuatan dan menjadi daya tarik
tersendiri akan produk tersebut.

Jumlah 0,521 15,7 2,049

Faktor Strategi Internal Skor


No. Bobot Rating Komentar
(B x R)
Weakness (W)

1. Sumber daya manusia yang belum 0,094 1,0 0,094 Pada era modern saat ini website dan media
menggunakan website dengan sebaik- sosial sangat marak digunakan oleh seluruh
baiknya kalangan masyarakat mulai dari anak-anak sampai
orang dewasa. Manfaat sarana bisnis inilah yang
kurang dilakukan sebuah bisnis secara optimal
untuk bagian pemasaran.

2. Keterampilan masyarakat yang masih 0,109 2,0 0,218 Hampir sebagian besar masyarakat Mekarwangi
rendah yang dipekerjakan dan umumnya pendidikan
terakhir adalah SMA ataupun SD. Sehingga perlu
dilakukan edukasi sehingga para pekerja dapat
bekerja dengan baik dan terampil.
Sri Lestari
04.1.17.0929

3. Kegiatan penelitian dan pengembangan 0,082 2,0 0,164 Kegiatan penelitian dan pengembangan belum
belum dilakukan dengan optimal dilakukan. Hal itu kurang optimal jika hanya
seseorang yang melakukan formulasi.

4. Promosi yang belum optimal 0,114 1,7 0,193 Promosi yang dilakukan hanya sebatas menjual
produk di situs jual beli, pameran yang diadakan
satu tahun sekali jika ada acara expo produk.

Jumlah 0,399 6,7 0,669

Tabel 5. Skoring Factor External

Faktor Strategi Eksternal Skor


No. Bobot Rating Komentar
(B x R)
Opportunities (O)

1. Maraknya tren online shop di Indonesia 0,094 3,0 0,282 Tren online shop sangat marak saat ini seperti
aplikasi-aplikasi yang banyak dimanfaatkan
sebagai situs jual beli. Hal ini menjadi peluang
bagi bisnis agar mempromosikan produk secara
online.

2. Meningkatnya industri pengolahan makanan 0,106 4,0 0,424 Meningkatnya industri berbahan baku tepung
berbahan baku tepung mocaf menjadi salah satu peluang yang harus
dimanfaatkan, dengan tepung mocaf yang
memiliki harga yang relatif lebih murah,
karakteristik yang dimiliki hampir mirip tepung
terigu.

3. Prospek tepung mocaf kedepan sebagai 0,113 3,5 0,395 Karakteristik yang dimiliki tepung mocaf yang
substitusi tepung terigu hampir mirip dengan tepung terigu, menjadi
peluang akan subtitusi tepung mocaf terhadap
tepung terigu.

4. Kebutuhan tepung yang terus meningkat 0,102 3,3 0,336 Kebutuhan tepung yang terus meningkat. Oleh
karena itu keberadaan tepung mocaf menjadi
peluang yang sangat prospektif dalam memenuhi
kebutuhan tepung dimasyarakat.

5 Bahan baku yang berlimpah 0,109 3,7 0,403 Berdasarkan data yang diperoleh disimpulkan
bahwa produksi ubi kayu/singkong meningkat di
daerah Mekarwangi dan menjadi nilai tambah dari
suatu komoditas.

Jumlah 0,524 17,5 1,840


Sri Lestari
04.1.17.0929

Faktor Strategi Eksternal Skor


No. Bobot Rating Komentar
(B x R)
Threaths (T)

1. Tepung terigu yang masih mendominasi 0,070 3,0 0,210 Tepung terigu yang masih mendominasi
dikalangan masyarakat. Oleh karena itu tepung
terigu menjadi ancama yang sangat tinggi bagi
bisnis tepung mocaf.

2. Persepsi konsumen terhadap tepung mocaf 0,106 3,3 0,349 Hal ini menjadi ancama tersendiri bagi pelaku
masih rendah usaha bagaimana cara mengubah persepsi atau
pandangan masyarakat bahwa tepung mocaf
dapat menjadi salah satu pengganti tepung terigu
dan harganya yang relatif murah.

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat 0,111 3,0 0,333 Menjadi salah satu sulit berkembangnya tepung
tentang tepung mocaf mocaf, hal ini dikarenakan kurangnya akan info-
info dan edukasi sehingga dapat disiasati dengan
edukasi ataupun promosi karena tepung mocaf
termasuk produk baru.

4. Kebutuhan singkong yang masih banyak 0,063 3,3 0,207 Bahan baku singkong mungkin dapat dibilang
digunakan untuk produk tape singkong masih berlimpah, tetapi banyaknya UKM dan
pelaku usaha yang menggunakan bahan baku
dasar singkong sebagai bahan produk mereka
yang menjadi ancama menipisnya persediaan
bahan baku yang ada.

Jumlah 0,350 12,6 1,099

II. Pemilihan Strategi


Setelah perhitungan skor faktor ekternal dan skor faktor internal
selanjutnya untuk mengetahui perhitungan koordinat posisi analisis internal dan
eksternal pada grafik SWOT, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi S+O = 2,049 + 1,840 = 3,889
2. Strategi S+T = 2,049 + 1,099 = 3,148
3. Strategi W+O = 0,669 + 1,840 = 2,509
4. Strategi W+T = 0,669 + 1,099 = 1,768
Sri Lestari
04.1.17.0929

Tabel 6. Penjumlahan Nilai Faktor Internal dan Eksternal Analisis SWOT

IFAS STRENGTH WEAKNESS

EFAS 2,049 0,669

OPPORTUNITIES Strategi S+O Strategi W+O

1,840 3,889 2,509

THREATS Strategi S+T Strategi W+T

1,099 3,148 1,768

a. Koordinat Analisis Internal (Skor total Kekuatan – Skor total Kelemahan)


= (2,049 – 0,669) = 1,380
b. Koordinat Analisis Eksternal (Skor total Peluang – Skor total Ancaman)
= (1,840 – 1,099) = 0,741

Posisi Eksternal dan Internal


O

Kuadran III Kuadran I

Strategi Rasionalisasi Strategi agresif

1,380 : 0,741
1,380
0,741

W S

Kuadran IV Kuadran II

Strategi Defensif Strategi Diversifikasi

T
Gambar 1. Grafik Posisi SWOT
Sri Lestari
04.1.17.0929

III. Langkah Perencanaan Strategi S - O


Berdasarkan grafik pada gambar 1, perencanaan bisnis ini berada pada
koordinat (1,380 ; 0,741) yang berada pada posisi daerah I yaitu Grow and Build
atau pada strategi agresif. Daerah I menggambarkan kemampuan bisnis dalam
merespon lingkungan internal dan eksternal sudah sangat baik. Strategi yang
dapat diterapkan pada posisi Grow ans Build akan dapat mencapai
pertumbuhan yang lebih sempurna baik dalam penjualan, aset dan keuntungan,
yaitu strategi agresif (penetrasi pasar, pengembangan produk, dan
pengembangan pasar) dan strategi diversifikasi (integrasi kedepan, integrasi ke
belakang, integrasi horizontal).
a. Penetrasi pasar yaitu strategi dengan mencari pangsa pasar lebih besar
untuk menjual produk dan jasa yang ada saat ini melalui upaya-upaya
pemasaran yang lebih baik dari sebelumnya, seperti melakukan
pemasaran yang lebih aktif dengan mengikuti pameran-pameran, bazar,
promosi dengan menggunakan internet, iklan dan brosur.
b. Pengembangan pasar yaitu strategi dengan memperkenalkan produk-
produk ke wilayah baru untuk meningkatkan pangsa pasar yang ada. Hal
ini dapat dilakukan dengan mencari reseller, toko, minimarket atau
supermarket yang berada di luar daerah yang belum dapat dicapai oleh
perusahaan.
c. Pengembangan produk yaitu strategi dengan mengupayakan perbaikan
atau memodifikasi produk untuk meningkatkan penjualan produk yang
akan dijual.
Sri Lestari
04.1.17.0929

Tabel 7. Hasil Matriks SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


IFAS 1. Tenaga kerja yang digunakan berasal 1. Tingkat penerapan teknologi masih
dari masyarakat sekitar. kurang terpenuhi dan dijalankan dengan
2. Produk berbahan dasar komoditas lokal. baik.
3. Memiliki hubungan kemitraan yang baik 2. Harga produk pertanian yang fluktuatif.
dengan konsumen tetap. 3. Penggunaan pupuk kimia semakin
4. Harga tepung mocaf di pasaran relatif meningkat.
lebih murah dan terjangkau. 4. Faktor cuaca dan iklim yang tidak
EFAS menentu.
5. Produktifitas petani yang belum
sesuai dengan harapan.

Peluang (O)
Strategi S-O Strategi W-O
1. Maraknya tren online shop di
1. Meminta dukungan pemerintah untuk 1. Memanfaatkan media sosial dan situs
Indonesia.
memasarkan produk tepung mocaf jual beli untuk memasarkan produk
2. Meningkatnya industri pengolahan
sehingga dapat membantu prospek dan ajang memperkenalkan produk
makanan berbahan baku tepung
kedepan tepung mocaf sebagai mocaf sebagai substitusi tepung.
mocaf.
diversifikasi dan substitusi tepung 2. Bergabung dengan komonitas organik
3. Prospek tepung mocaf kedepan
terigu. Indonesia.
sebagai substitusi tepung terigu.
2. Memasarkan produk dengan
4. Kebutuhan tepung yang terus
memberitahu informasi tentang kualitas
meningkat.
produk seperti menampilkan sertifikat-
5. Bahan baku yang berlimpah.
sertifikat yang telah didapatkan pada
situs online shop.
Strategi S-T
Ancaman (T)
1. Melakukan kerja sama dengan industri Strategi W-T
1. Tepung terigu yang masih
makanan yang khusus untuk konsumen 1. Dibentuk divisi R&D untuk
mendominasi. pengembangan produk tepung mocaf
non terigu sehingga persepsi dan
2. Persepsi konsumen terhadap .
pengetahuan konsumen meningkat.
tepung mocaf masih rendah.
2. Bekerjasama dengan akademisi untuk
3. Kurangnya pengetahuan
meningkatkan pengetahuan tentang
masyarakat tentang tepung
tepung mocaf.
mocaf.
4. Kebutuhan singkong yang masih
banyak digunakan untuk produk
tape singkong.

IV. Langkah Perencanaan Operasional


1. Memanfaatkan media sosial dan situs jual beli untuk memasarkan produk
dan ajang memperkenalkan produk mocaf sebagai subtitusi tepung terigu.
2. Melakukan kerjasama dengan industri makanan yang khusus untuk
konsumen non terigu sehingga persepsi dan pengetahuan konsumen
meningkat.
3. Memasarkan produk dengan memberitahu informasi tentang kualitas
produk seperti menampilkan sertifikat-sertifikat yang telah didapatkan
pada situs online shop.
4. Bekerjasama dengan akademisi untuk meningkatkan pengetahuan
tentang tepung mocaf dan manfaatnya
Sri Lestari
04.1.17.0929

5. Meminta dukungan kepada pemerintah untuk memasarkan produk tepung


mocaf sehingga dapat membantu prospek kedepan tepung mocaf
sebagai diversifitasi.

Anda mungkin juga menyukai