“WHOW BROWNIES”
Disusun Oleh:
Kelompok : 11
Anggota : 1.Weni Hariani E1G019014
2.Willy Christon Hutabarat E1G019015
3. Ardea Maulina E1G019014
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Dosen : Ir. Marniza, M.Si.
Ko-Ass : 1. Jundi Abdul Majid (E1G018050)
2. Ananda Ferlisman (E1G018048)
Objek Praktikum : DESAIN PRODUK DAN SPESIFIKASI
PRODUK
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Ubi jalar ungu merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan nutrisi karbohidrat
dan sumber kalori yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dibeberapa daerah ubi jalar juga
digunakan sebagai bahan makanan pokok. Ubi jalar juga merupakan sumber vitamin dan
mineral. Vitamin yang terkandung diubi jalar yaitu vitamin C dan kaya akan vitamin A
(betakaroten), thiamin (vitamin B1) dan riboflavin. Sedangkan mineral dalam ubi jalar
diantaranya adalah zat besi (Fe), fosfor (P) dan kalsium (Ca). Kandungan lainnya adalah
lemak, serat kasar dan abu. Total kandungan antosianin bervariasi pada setiap tanaman dan
berkisar antara 20 –600mg/100 gberat basah. Total kandungan antosianin ubi jalar ungu
adalah 519 g/100berat basah (Iriyanti, 2012).
Komposisi ubi jalar sangat tergantung pada varietas dan tingkat kematangan serta
lama penyimpanan. Karbohidrat dalam ubi jalar terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Ubi jalar mengandung sekitar 16- 40 % bahan kering dan sekitar 70-90% dari
bahan kering ini adalah karbohidrat yang terdiri dari pati, gula, selulosa, hemiselulosa, dan
pektin (Meyer,2011).
Inovasi produk berkaitan erat dengan peluncuran produk. Salah satu bentuk dari
inovasi produk adalah adanya produk baru. Produk baru meliputi produk orisinil,
produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan merek baru yang
dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan (Haryono dan Marniyati, 2017).
Spesifikasi produk adalah uraian umum mengenai ciri spesifik dari produk, dilihat
dari bentuk dan sifat produk. Spesifikasi produk adalah variabel-variabel yang menjelaskan
tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk. Beberapa perusahaan mengunakan
istilah “kebutuhan produk” atau “karakteristik engineering”. Perusahaan lain memberi istilah
“spesifikasi” atau “spesifikasi teknis” untuk menjelaskan variabel desain utama dari suatu
produk. Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan
toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh
komponen standar yang dibeli dari pemasok (Deyorizky, et all, 2018).
Disamping menginovasi produk berdasarkan bahan baku, suatu perusahaan juga perlu
mendesain secara matang mengenai produk baru yang akan diluncurkan. Desain yang
dimaksud merupakan totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk
berdasarkan kebutuhan pelanggan. Desain menjadi sangat penting terutama dalam pembuatan
barang tahan lama. Perusahaan diharapkan dapat menghasilkan produk yang memiliki
kelebihan dari para pesaing sehingga dapat menjadi pilihan di mata konsumen dibanding
dengan produk dari pesaing lainnya. Salah satunya dengan desain produk. Desain produk
juga diasumsikan sebagai proses mendesain pada model dan fungsi dari produk tersebut
sehingga memiliki suatu karakteristik yang khas (Satria, 2015).
Brownies merupakan jenis family cake yang berwarna coklat dan tidak mengembang,
namun mempunyai tekstur dalam yang moist (lembab), bagian atas brownies bertektur
kering, memiliki rasa yang manis dan aroma khas coklat (Mulyati, 2015). Karakteristik mutu
brownies dapat dilihat dari aspek warna, rasa, aroma dan tekstur (Sri, 2013).
Dalam mengembangakn suatu produk, perlu dilakukan analisis SWOT yang merupakan
analisis yang mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk menentukan strategi
yang tepat bagi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada faktor yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) dengan faktor minimal yang diperlukan dalam
analisis SWOT adalah masing-masing sebanyak 5. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
analisis SWOT adalah sebagai berikut : Menganalisis Faktor Internal Strategic Factors
Analysis Summary (IFAS), Menganalisis Faktor Eksternal Strategic Factors Analysis
Summary (EFAS), Pembuatan Diagram SWOT dan Pembuatan Matriks SWOT (Rizki et al.,
2019).
BAB III
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 November 2021 pukul 19.00-20.00
WIB secara daring menggunakan media Whatsapp.
4. 2 Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
a. Merupakan salah satu inovasi olahan dari ubi ungu
b. Ubi ungu yang menjadi bahan baku mudah didapatkan setiap tahun, karena
banyak dibudidayakan petani dan sepanjnag tahun dapat dipanen
c. Salah satu komoditi unggulan daerah kepahiang
d. Kandungan gizi tepung ubi ungu yang tinggi
e. Mempunyai banyak pilihan rasa yang kekinian dengan harga yang cukup
terjangkau
f. Menggunakan kemasan yang menarik, agar konsumen tertarik untuk membeli
g. Menggunanakan bahan-bahan yang berkualitas baik dan diolah dengan proses
yang higienis
h. Produk dapat dibeli melalui media sosial atau market place online dan juga
layanan devivery order sehingga konsumen dari berbagai kota dapat memesan
produk.
2. Weaknesses (Kelemahan)
a. Brownies ini mempunyai masa expired yang realtif singkat yaitu sekitar 5 hari
pada suhu kamar dan maksimum 1 minggu jika disimpan di lemari pendingin
(kulkas)
b. Inovasi rasa dapat menjadi kekuatan dari bisnis ini, namun apabila inovasi tidak
berkembang sesuai selera konsumen, bukan tidak mungkin konsumen beralih pada
produk lain yang lebih inovasi.
3. Opportunities (peluang )
a. Dengan tersedianya berbagai toping dari brownies ubi ungu ini dimaksudkan
untuk membidik/menarik semua segemen pasar dan usia agar mendaptakan
lebih banyak konsumen dan juga keuntungan penjualan produk brownies ubi
ungu.
b. Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan, karena saingan/kompetitor yang
belum banyak.
c. Dapat menjadi oleh oleh/ buah tangan khas daerah setempat.
4. Threat (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru. Melihat banyaknya perkembangan pesaing yang
telah ada, tidak menutup kemungkinan akan ada pesaing baru yang masuk
karena daya tarik produk yang tinggi sebagai icon daerah
b. Adanya toko-toko kue tradisional yang ada dimasyarakat dengan harga yang
lebih murah.
4. 4 Pembahasan
Brownies merupakan jenis family cake yang berwarna coklat dan tidak mengembang,
namun mempunyai tekstur dalam yang moist (lembab), bagian atas brownies bertektur
kering, memiliki rasa yang manis dan aroma khas coklat (Mulyati, 2015). Brownies dapat di
bagi menjadi dua macam yaitu brownies kukus dan brownies oven (Sulistyo, 2006).Pada
umumnya bahan pembuatan bahan yang digunakan pada pembuatan brownies adalah
terigu.Bahan-bahan pembuatan brownies ubi ungu sama dengan pembuatan brownies biasa
seperti cokelat bubuk, margarine, gula pasir, telur, cokelat batang,tepung, baking powder dan
pada brownies ubi ngu dapat ditambahkan ubi ungu yang sudah dihaluskan atau dapat juga
tepung ubi ungu.
Usaha ini dilatar belakangi oleh banyak nya produksi ubi ungu. Ubi ungu ungu biasanya
diolah menjadi keripik,stik ungu atau dimakan langsung. Ubi ungu banyak diburu oleh
masyarakat karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan kadar gula yang lebih rendad
dibandingkan dengan ubi biasa. Oleh karena itu dibuatlah inovasi makanan kekinian
brownies ubi ungu agar menarik minat konsumen dan cara lain dalam mengkonsumsi ubi
ungu.
Menurut Rizki dkk (2019) dalam mengembangkan suatu produk, perlu dilakukan
analisis SWOT yang merupakan analisis yang mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada faktor yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut :
Matriks SWOT berasal dari analisa SWOT yang dilakukan dengan mengidentifikasi
strategi pemasaran dan pengembangan usaha Brownies WHOW dengan berdasrkan matriks
interaksi factor interal dan eksternal WHOW di atas. Dan dapat diperoleh beberapa strategi
persaingannya yaitu :
Dan hasil dari analisis ini dapat ditentukan strategi yang dapat diterapkan dan
dilakukan untuk kelangsungan usahanya terlebih untuk mengatasi kekurangan yang ada pada
produk maupun industri itu sendiri yaitu dapat dilihat dari adanya matriks SWOT, berikut
beberapa strategi :
1. Terus melakukan inovasi pada produk brownies supaya produk tidak kalah saing
dengan competitor
2. Menambah inovasi varian rasa yang sedang diminati masyarakat.
3. Mengembangkan dan meningkatkan promosi produk dengan berbagai media online
4. Mengembangkan berbagai inovasi pada produk brownies
5. Melakukan kerja sama dengan dengan peggiat wisata dan pemerintah daerah sehingga
produk dikenal banyak orang
6. Memberikan ciri khas pada produk brownies dengan penggunan bahan yg berkualitas
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. WHOW merupakan produk untuk merek dagang produk brownies ubi ungu. Ini
merupakan salah satu hasil inovasi untuk memanfaatkan ubi ungu yang melihmpah
hasil panen nya. Dengan penambahan ini membuat rasa brownies memiliki rasa yang
khas. Brownies ubi ungu terdiri dari berbagai topping rasa seperti coklat, keju,
kacang, matcha, oreo dll.
2. Berdasarkan hasil analisis SWOT produk brownies ubi ungu WHOW dapat menjadi
produk andalan daerah dan sebagai oleh oleh khas. Inovasi rasa yang disesuaikan
dengan tren dan minat konsumen guna menarik konsumen beragam. Kemasan yang
dibuat dengan ciri khas warna ungu muda dan guna mudah untuk dikenali. Serta
untuk menarik minat konsumen. Serta peluang bisnis brownies yang menjanjikan.
5.2. Saran
Pada saat praktikum yang dilakukan secara online praktikan harus mendengarkan dengan
baik dan mengikuti instruksi dari koass supaya mendapatkan hasil yang baik dan maksimal.
Dengan laporan ini yaitu tentang desain produk dan spesifikasi produk ini dapat
membidik/menarik semua segemen pasar dan usia agar mendaptakan lebih banyak konsumen
dan juga keuntungan penjualan produk brownies ubi ungu.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Tulus, Sabar Marniyati. 2017. Pengaruh Market Orientation, Inovasi Produk, dan
Kualitas Produk terhadap Kinerja Bisnis dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing.
Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol 17, No 2 : 51-58.
Iriyanti, Yuni. 2012. Subtitusi Tepung Ubi Ungu Dalam Pembuatan Roti Manis Donat Dan
Cake Bread.[Skirpsi]. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
94 hal.
Meyer, L.H. 2011. Food Chemistry. The AVI Publishing Company Inc. Westport.University
of California.
Mulyati. 2015. Pembuatan Brownies Panggang Dari Bahan Tepung Talas (Colocasia
gigantean Hook F.) Komposit Tepung Ubi Jalar Ungu Dengan Penambahan Lemak
yang Berbeda. Semarang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Nugroho, Deyorizky Setyo, et all. 2018. Pengembangan Produk Tempat Sampah Penghancur
Plastik Berbasis Green Technology. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan
Teknologi, Vol. 4, No. 4.
Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara Perhitungan
Bobot, Rating, dan OCAI. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rizqi, Zakka Ugih, Reno Dias Anggara Purba dan Rino Rahmawanto Nugroho. 2019.
Penentuan Strategi Pengembangan Bisnis Menggunakan Analisis SWOT dan
Business Model Canvas. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Islam Indonesia.
Sri, A. 2013. Cookies & Pastries Lezat Dan Sehat. Puspa Swara. Jakarta.