PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
asasi setiap warga masyarakat sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup,
aman bermutu bergizi, beragam dengan harga terjangkau oleh kemampuan daya
beli masyarakat.
Tahu merupakan makanan hasil olahan dari kedelai yang sudah tidak asing lagi
bagi masyarakat indonesia mulai dari masyarakat kelas atas menengah dan bawah
karena rasanya yang enak, mudah dibuat, harganya yag murah dengan kandungan
protein nabati yang tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan
Hingga sekarang sudah banyak industri rumah tangga yang meproduksi tahu.
Tidak terkecuali di kota Purwodadi yang juga banyak industri pembuatan tahu.
Salah satunya adalah industri tahu yang berada di Kecamatan Gubug, pada pabrik
tahu ini membuat tahu putih dan tahu goreng yang proses pembuatan tahunya
singkat dibandingkan dengan produk pangan yang diolah dengan teknologi tinggi
1
Keamanan pangan merupakan syarat penting pada pangan yang hendak
dikonsumsi oleh masyarakat. Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari
dapur rumah tangga maupun dari hasil industri rumah tangga. Oleh karena itu
pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi
membuktikan bahwa sistem ini dapat di terapkan hingga ke tingkat rumah tangga.
Sistem HACCP bukan merupakan jaminan keamanan pangan yang zero-risk atau
(Mortimore,2004)
tidak memenuhi syarat dan terhadap kerugian sebagai akibat produksi, peredaran
dan perdagangan pangan yang tidak benar. Cara peredaran dan produksi pangan
(Cahyadi,2008).
untuk mendapatkan produk akhir yang menarik dengan daya simpan yang lama,
2
membantu proses pengolahan makan selama kadarnya tidak melebihi kadar yang
dengan baik, efektif, dan efisien. Salah satu usaha dalam peningkatan efektifitas
dan efisiensi kerja adalah dengan menciptakan suatu sistem kerja yang baik di
dalam perusahaan. Dengan sistem kerja dan kondisi kerja yang baik, tentunya akan
berdampak pada produktivitas dari karyawan. Hal tersebut juga akan berdampak
Industri Jepang merupakan salah satu industri yang berkembang. Salah satu
program-program yang selalu mereka taati bersama. Salah satunya adalah Just in
Time, inovasi-inovasi yang dilakukan secara terus menerus. Tetapi, hal tersebut
dapat mereka lakukan karena langkah pertama yang selalu mereka kedepankan
yaitu proses kerja 5S. 5S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan
dalam proses kerjanya dengan perusahaan yang tidak menerapkan manajemen 5S.
pada pemilahan barang secara manual antara barang yang masih terpakai dengan
3
barang yang tidak terpakai. Penataan ruang dan alat produksi juga menjadi hal
aturan-aturan penataan akan berpengaruh pada kegiatan kerja para karyawan, yang
2008)
Survey awal yang dilakukan pada industri tahu di Kecamatan Gubug rata - rata
luar. Mengingat lokasi ini terletak di dekat jalan yang ramai dilewati kendaraan
pengolahan dan produk tercemar debu dan asap. Selain itu bak-bak perendaman
kedelai dan penampungan bubur kedelai terlihat hitam dan berlumut yang
memungkinkan adanya bahaya fisik pada produk tahu. Mesin- mesin penggiling
yang berkarat bisa saja terkikis dan menyebabkan tahu tercemar logam berat. Di
sekitar industri pembuatan Tahu juga terlihat sampah berserakan dan lalat
produk. Para pekerja terutama yang bertugas mencetak tahu tidak menggunakan
pekerja.
tahu dan penerapan 5S pada pabrik tahu di Kecamatan Gubug untuk melihat
4
perendaman dan pencetakan, bahaya fisik pada bubur kedelai dan pada proses
B. Rumusan Masalah
berikut :
1. Bagaimana HACCP pada tahu mulai dari dari bahan baku , proses pembuatan
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi Perusahaan
pembuatan tahu
2. Bagi Peneliti
pangan dengan HACCP dan mengetahui kelayakan air konsumsi pada proses
tahu.
5
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat menjadi bahan acuan yang mendukung ilmu pengetahuan dalam hal
E. Hipotesa
pada air pencucian dan tahu hasil produksi dan belum adanya penerapan 5S yang