2. Teknik pengolahan
3. Bentuk produk
4. Warna produk
5. Cara penyajian
TANTANGAN BAGI
INDUSTRI PANGAN :
Sifat Produk
SIFAT PRODUK
Tujuan Instruksional Khusus
1. PRODUK INOVATIF
Produk baru bagi dunia
Menciptakan lebih sulit dan mengandung
resiko yang tinggi
Diperlukan : Kepekaan, kejelian,
kreatifitas, berbagai pertimbangan,
ketajaman berfikir trhdp kemungkinan yg
akan terjadi
CIPTA BOGA DAN DIET
Lanjutan
2. PRODUK MODIFIKATIF
- Menyempurnakan produk yang sudah ada sehingga kualitas dan
karakteristik produk menjadi lebih baik.
- Misalnya Bentuk, ukuran, tekstur, nilai gizi dan kemasan
3. PRODUK IMITATIF
- Peniruan diikuti dengan modifikasi lebih lanjut
- Pemasaran cukup berat, bersaing dengan produk yang
ditirunya
- Perbaikan dan pengembangan produk perusahaan perlu
memilih karakteristik dominan yang menentukan daya terima
dan kesukaan konsumen
CIPTA BOGA DAN DIET
1. Sifat Produk
Inovatif
Modifikatif
Imitatif
CIPTA BOGA DAN DIET
Cara pengolahan yang sulit biaya produksi yang tinggi serta harga
produk mahal
5. Terbatasnya Dana
Terutama untuk menciptakan produk baru yang inovatif
sehingga hanya dapat melakukan modifikasi atau peniruan
6. Pendeknya umur pertumbuhan dan
pematangan produk
Terutama produk yang berhasil menguasai
pasar,karena cepat sekali ditiru atau dipalsu oleh
perusahaan lain.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
SAMPAI BERJUMPA MINGGU DEPAN DENGAN MATERI
Pertemuan 4
Waktu 1 x 50 menit
Tujuan Instruksional Khusus
3. Tahap Kematangan
- Produk telah berjaya merebut pasaran
- Volume yang terjual persatuan waktu selalu meningkat
- Perlu dipertahankan
4. Tahap Kejenuhan
O Slope positif, tetapi cenderung datar berarti “ volume produk
persatuan waktu tidak mengalami perubahan, ada
kecenderungan menurun.”
O Perlu perhatian khusus agar produk tidak memasuki tahap
penurunan atau kemerosotan
O Memodifikasi produk
O Survey keragaman produk dipasaran
O Mencatat keluhan konsumen untuk penyempurnaan kualitas
produk dengan cara promosi
5. Tahap Kemerosotan
O Penurunan grafik curam oleh karena itu volume
penjualan menurun
O Produk harus segera diselamatkan dengan melakukan
intervensi melalui perbaikan produk dan perbaikan
pemasaran
O Sangat perlu promosi untuk menonjolkan karakteristik
produk yang menarik misalnya kemasan yang lebih
indah lebih mudah dibuka, pemambahan flavour yang
lebih sedap, nilai gizi lebih tinggi
O Jika tidak dapat diatasi maka produk akan mati
O Menyimak daur hidup terhadap produk (siklus hidup
produk) selama pemasaran
PENUTUP
1. Pengembangan produk baru merupakan suatu proses
yang dapat dilakukan berulang-ulang pada berbagai tahap
kehidupan produk terutama pada tahap kematangan dan
kejenuhan
2. Pengembangan produk baru , maka berarti suatu kegiatan
menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru dan
belum ada dipasar sebelumnya.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
SAMPAI BERJUMPA MINGGU DEPAN DENGAN MATERI
Persiapan orlep
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
hidung: Lidah:
Kualitas kesegaran Asin, manis, asam,
aroma pahit. PEDAS?
Uji
Organoleptik
Telinga:
Mendengar cerita ttg
Kulit:
makanan saliva
Tekstur
meningkat
Panel adalah satu atau sekelompok orang yang
bertugas untuk menilai sifat atau mutu benda
berdasarkan kesan subyektif. Orang yang menjadi
anggota panel disebut Panelis,
Macam-Macam Panel :
1. Pencicip perorangan (individual expert)
2. Panel pencicip terbatas (small expert panel)
3. Panel terlatih ( Trained panel)
4. Panel agak terlatih
5. Panel tidak terlatih (Untrained panel)
6. Panel konsumen (consumer panel)
7. Panel Anak-anak
Seleksi Panelis :
1. Wawancara
2. Tahap Penyaringan
3. Tahap Pemilihan
4. Tahap latihan
5. Uji Kemampuan
1. • Expectation error
2. • Convergen error
3. • Stimulus error
4. • Logical error
5. • Halo effect
6. • Efek kontras
7. • Motifasi
PENGARUH PENGUJIAN
1. Expectation Error
Terjadi karena panelis telah menerima informasi tentang
pengujian
2. Convergen Error
Panelis cenderung memberikan penilaian yang lebih
baik atau lebih buruk apabila didahului pemberian
sampel yang lebih baik atau buruk
3. Stimulus Error
Penampakan sampel tidak seragam
4. Logical Error
Mirip dengan stimulus error, memberikan penilaian
berdasarkan logika
5. Halo Effect
Evaluasi sampel dilakukan terhadap lebih dari 1 faktor
sehingga panelis memberikan kesan umum (bias)
6. Efek Kontras
Panelis memberi mutu yang rata-rata sama
7. Motivasi
Respon dari seorang panelis akan mempengaruhi
persepsi sensorinya.
ASPEK YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PENGEMBANGAN PRODUK
1. Sifat produk
inovatif, modifikatif, dan imitative
Uji Organoleptik
Cipta Boga dan Diet
Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi
Sekolah Vokasi
IPB
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Uji Organoleptik
merupakan
salah satu cara penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
tingkat kesukaan seseorang terhadap produk baru
(inovasi, modifikasi dan imitasi)
Macam-Macam Uji Organoleptik
Uji Hedonik
Dikenal juga dengan uji kesukaan
Uji Pembeda
Untuk mengetahui perbedaan dari dua produk yang
dihasilkan (ada pembanding ataupun tidak)
Uji Skalar
Biasanya dalam bentu angka atau skor
Uji Deskrispsi
Dibuat dalam bentuk narasi atau penjelasan dalam bentuk
tulisan.
1. Uji Hedonik
2. Uji Pembeda : Uji Pembeda Pasangan, Uji
Pembeda Segitiga, Uji Pembeda Duo Trio, Uji
Pembeda Pembanding Ganda, Uji Pembeda
Pembanding Jamak, Uji Pembeda Rangsangan
Jamak, Uji Pembeda Rangsangan Tunggal, Uji
Pembeda Rangsangan Jamak
3. Uji Skalar : Uji Skalar Garis, Uji Skalar Skoring
4. Uji Deskripsi
Dikenal juga dengan uji kesukaan merupakan salah satu
jenis uji penerimaan. Panelis diminta
mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang
kesukan atau sebaliknya terhadap suatu produk
yang akan di uji.
Jumlah Panelis :
1. Agak terlatih : 20 -25 orang
2. Tidak terlatih : 80 orang ke atas
Cara Menyajikan Contoh dalam uji:
Cara Penilaian :
Harus dilakukan secara spontan dengan cara
mengisi formulir isian untuk menilai produk yang
akan diujikan.
A. UJI PEMBEDA PASANGAN
Disebut juga Paired Comparation, Paired Test atau Dual Comparation.
Dalam penggunaannya dapat memakai produk baku sebagai standar
atau hanya membandingkan dua contoh produk yang diuji.
Jumlah contoh dalam setiap penyajian adalah dua contoh atau satu
contoh uji dengan satu contoh baku.
Panelis diminta menyatakan ada atau tidaknya perbedaan dalam hal
sifat yang diujikan kemudianditanyakan tk perbedaan mis. Perbedaan
sedikit, sedang, banyak.
Contoh membandingkan hasil pengolahan lama dan baru
A. Cara Penyajian contoh dengan pembanding dalam uji
pembeda pasangan
P A
P : Pembanding
A.513 : Kode produk yang akan di uji
B. Cara Penyajian contoh tannpa pembanding dalam
uji pembeda pasangan
A B
A A B
A : Pembanding
A.307 : Produk yang sama dengan pembanding
B.521 : Produk yang berbeda
Disebut juga Triangle test, dalam pengujiannya
disajikan 3 contoh sekaligus serta tidak dikenal
adanya contoh pembanding atau contoh baku.
Panelis diminta memilih satu diantara 3 contoh
berbeda dari 2 yang lain.
Cara Penyajian Contoh :
A A
B
1. Disebut juga Dual Standart merupakan metode uji
pembeda dengan menggunakan 2 contoh baku
2. Seperti pada uji yang menggunakan contoh baku,
panelis diminta untuk benar-benar mengetahui dan
mengenal contoh baku tersebut.
3. Jumlah contoh pengujian adalah 2 contoh baku dan
2 contoh yang akan di uji.
1. Dihadapan panelis terdapat 2 contoh baku yang
harus dikenali sifatnya.
2. Ke-2 contoh baku tersebut berasal dari contoh
baku yang sama dan disajikan dalam 2 tempat
yang berbeda/ memang dari 2 contoh baku yang
berbeda.
3. Setelah itu berikan 2 contoh untuk di nilai.
4. Panelis diminta menyebutkan dari ke-2 contoh
yang diujikan mana yang sama dengan
pembanding A atau pembanding B.
5. Biasanya digunakan untuk membedakan bau-bau
atau sifat bau komoditi.
Panelis diminta untuk mengingat sifat contoh baku
A dan B, setelah itu akan diberikan 2 contoh untuk di
nilai, contoh mana yang sama dengan contoh baku A
dan contoh baku B.
A B ? ?
A dan B : Pembanding
Disebut juga Multiple Standart, merupkan salah
satu uji pembeda yang menggunakan contoh baku
hingga 3 atau lebih.
Sifat yang akan di uji ditunjukan dari banyaknya
contoh pembanding yang menunjukan bahwa
perbedan sifat antar pembanding atau contoh baku
tersebut tidak terlalu mencolok.
Tidak digunakan untuk pengujian menggunakan
indera pencicip tetapi menggunakan indera
pembau/penglihatan.
A4
A1
A2
B A5
A3 A6
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
SAMPAI BERJUMPA SETELAH UTS
SELAMAT BELAJAR