Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan 3

IDE PENGEMBANGAN PRODUK

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK DisusunOleh

10
Ilmu Komputer Teknik Informatika U001700012 Suprapto, SP, MSi

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan hasil Mahasiswa dapat memahami
pengembangan usaha dan pentingnya memeriksa kembali
memberikan presentasi desain dan isi produk, dan
kepada para investor bagaimana terus
mengembangkan produk baru
di era zaman milineal /
digitalisasi ini
Pembahasan

A. Pendahuluan
Setiap pengusaha menginginkan agar produk yang dihasilkannya mampu
memenuhi keinginan pasar. Pengembangan produk menjadi salah satu upaya yang
dilakukan usahawan agar produknya selalu diterima oleh konsumen.
Pengembangan produk dengan melakukan diversifikasi dirasakan jauh lebih mudah
dibandingkan harus menciptakan produk baru, dimana pengusaha tetap bisa
mempertahankan produk lama.

Gambar 1. Pengembangan produk : Bagian dari pelayanan pelanggan

Tujuannya adalah :
1. Menentukan langkah yang harus dilakuan untuk menjaga produk tetap disukai
konsumen.
2. Mengembangkan produk turunan agar dapat memenuhi permintaan pasar
3. Mengembangkan produk baru yang disesuaikan dengan keinginan pasar

Bentuk-bentuk Pengembangan Produk


1. Initial Development

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
Suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai tingkat penggunaan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat sebelumnya.
Contoh: Produk Tempe yang diolah menjadi berbagai macam makanan seperti
kripik tempe dan tempe mendoan. Produk tempe diolah menjadi burger tempe,
dan lain-lain.
2. Improvement Development
Setiap perubahan barang yang berakibat barang tersebut mampu memenuhi
kebutuhan konsumen atau merupakan perubahan suatu barang pada wujud atau
bentuk yang lebih disukai konsumen.
Contoh: produk susu yang dibuat menjadi yogurt, kemudian diberi rasa buah.
3. New Use Application
Merupakan suatu penggunaan barang dengan cara meningkatkan guna barang
tersebut. Penggunaan barang dalam bermacam-macam variasi adalah
merupakan ciri dalam pengembangan produk.
Contoh: produk tempe yang diolah menadi sumber serat atau protein

Menurut Ali (2013), secara ideal proses pengembangan produk baru hendaknya
sesuai dengan konsep yang berhubungan dengan permasalahan :
1. Area pengembangan yang dapat dihubungkan secara elektronik di pasar
nasional dan internasional
2. Kerja sama pengembangan produk baru dengan pelanggan, pemasok,
distributor dan lainnya
3. Pengintegrasian produk, layanan dan informasi
4. Kapitalisasi peluang modifikasi masal, database pemasaran, sistem
intelegensi buatan, virtual, prototype dan sebagainya

B. Konsep Produk

Pengembangan produk dilakukan dengan membuat konsep produk terlebih dahulu.


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang konsep produk diantaranya
adalah:
‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama penyusun hasil olahan berupa hasil
pertanian, peternakan maupun perikanan untuk dijadikan suatu produk baru.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan baku antara lain:
a. Spesifikasi & beberapa sifat bahan baku. Kualitas bahan baku akan
mempengaruhi mutu produk itu sendiri, bila memenuhi syarat yang telah
ditetapkan.
b. Ketetapan jumlah. Pabrik yg telah jalan sudah tahu berapa produksi tiap
hari, berdasar pasar atau pesanan. Untuk persediaan bergantung pada
kondisi bahan baku.
c. Variasi musiman. Variasi bahan mentah perlu dipahami & untuk
peracangan harus tersedia angka yg menggambarkan variasi tiap bahan
(tabel atau grafik).
d. Teknik menguasai variasi bahan baku, misalnya : tata tanam disesuaikan
dgn umur ekonomis tanaman.
e. Kompetisi penggunaan bahan baku. Untuk menentukan jumlah yg tersedia
perlu data yang terpercaya, berapa jumlah yg diperlukan & variasi jumlah
yg digunakan.

2. Proses Perencanaan Produk


Aspek-aspek yang perlu diperhatikan adalah:
a. Mengidentifikasi peluang. Ide produk baru dapat berasal dari pemasaran dan
penjualan personil, penelitian dan organisasi pengembangan teknologi, tim
pengembangan produk, dan manufaktur dan organisasi operasi.
b. Evaluasi dan memprioritaskan proyek
1) Kompetetitif strategi
2) Segmentasi pasar
3) Teknologi lintasan
4) Produk landasan perencanaan
5) Evaluasi peluang produk baru
6) Menyeimbangkan portofolio
c. Evaluasi peluang produk baru
Kriteria evaluasi meliputi 1) ukuran pasar; 2) tingkat pertumbuhan pasar; 3)
intensitas persaingan; 4) kedalaman pengetahuan terhadap pasar yang ada;

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
5) kedalaman pengetahuan terhadap teknologi yan ada; 6) kesesuaian
dengan produk lain dari perusahaan; 7) kesesuaian dengan kemampuan
perusahaan; 8) potensi untuk mendapatkan paten; 9) eksistensi produk
unggulan perusahaan.
d. Perencanaan pra proyek lengkap
Meliputi laporan misi, asumsi dan kendalan, staffing dan aktivitas
perencanaan lain, pernyataan misi, mengalokasikan sumber dan waktu
rencana. Tahapan proses pengembangan produk baru adalah sebagai berikut
:

Gambar 2. Tahapan proses pengembangan produk baru


Sumber:http://3.bp.blogspot.com/inovasi-2

3. Karakteristik Produk
Menurut Cooper, pelajaran untuk suksesnya produk baru yaitu:
a. Produknya unik dan unggul
b. Berorientasi pasar
c. Berwawasan pasar internasional
d. Lebih banyak melakukan persiapan sebelum produk dikembangkan.
e. Perumusan dengan tajam definisi / konsep produk pada awal dari proses.
f. Pelansiran produk yang dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan
dengan baik. Rencana pemasaran yang mapan untuk pelansiran produk
adalah inti dari keberhasilan.
g. Struktur, disain dan iklim organisasi yang tepat.
h. Dukungan manajemen puncak tidak menjamin sukses, walaupun bermanfaat.
i. Adanya sinergi sangat penting, proyek yang “asing” cenderung gagal.
j. Produk yang ditujukan ke pasar yang menarik akan berjalan lebih baik.

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
Daya tarik pasar adalah kriteria utama dalam seleksi produk.
k. Suksesnya produk baru dapat diduga. Profil produk yang unggul dapat
dipakai sebagai kriteria seleksi produk baru.
l. Suksesnya produk baru dapat dikendalikan. Perlu lebih ditekankan adanya
kebutuhan untuk kelengkapan, konsekuen, dan kualitas dalam pelaksanaan.
m. Sumberdaya dan sarana harus tersedia.
n. Kecepatan adalah segala-galanya, namun harus tanpa mengorbankan
kualitas dalam pelaksanaannya.
o. Perusahaan yang menjalankan pengembangan produk baru secara bertahap
dan menggunakan konsep pengembangan produk dengan pedoman
permainannya secara disiplin, akan lebih berhasil.

4. Kemasan
Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk
(William J. Santon dalam Yohanes Lamarto (1996:276)). Kemasan tidak hanya
sebagai pembungkus bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk
membedakan produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas
khusus produk tertentu akan lebih mudah dikenal konsumen dan pada gilirannya
tentu akan memudahkan pada saat pembelian produk tersebut.

Gambar 3. Contoh kemasan produk makanan

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
C. Tahapan Pengembangan Produk
Berikut adalah tahapan pengembangan produk :

1. Tahap Penyaringan
Tahap Penyaringan dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk telah
tersedia. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam
sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing,
para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain.

2. Tahap Analisa Bisnis


Pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.

3. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena ide-ide
tersebut dianggap lebih menguntungkan. Pengembangan ini tentunya harus
sesuai dengan kemampuan perusahaan.

4. Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, meliputi:
a. Pengujian tentang konsep produk
b. Pengujian terhadap kesukaan konsumen
c. Penelitian laboratorium
d. Test penggunaan
e. Operasi pabrik percontohan
f. Tahap Komersialisasi.

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
D. Pemberian Merek dan Kemasan

Pemberian merek sangat penting untuk membantu kelancaran penjualan dan


besar kecilnya merek harus dipikirkan dengan matang jangan sampai menyimpang
dari keadaan dan kualitas serta kemampuan perusahaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pemberian merek adalah jaminan dari para
pengusaha terhadap konsumen bahwa barang yang dibeli benar-benar dari
perusahaannya. Selain sebagai pembuktian akan kualitas barang, mudah diingat
dan disebut sehingga konsumen dapat menyebutkan mereknya dan bisa
meningkatkan ekuitas merek yang memungkinkan memperoleh margin lebih tinggi,
memberi kemudahan dalam mempertahnkan kesetiaan konsumen. Serta memberi
motivasi pada saluran distribusi, karena barang dengan merek terkenal akan cepat
laku dan mudah disalurkan dan penangananya.
Dalam Pengembangan produk tentu masalah merek dan kemasan sangat penting
sekali sehingga kita mengenal beberapa istilah yang berhubungan dengan merek:
a. Brand
Philip kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan : “Brand is name, term, sign,
symbol or design or a combination of these, intended to identify the goods or
service of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of
competitor”(Kotler & Garry, 1991:260). Aaker mendefisikan : “Brand is
distinguishing nam or symbol such as a logo, trademark or package design,
intended to identify the goods or services of either one sellers and to differentiate
those goods or services from those competitor.”

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
Begitu juga American Marketing association (AMA) A Brand is name, term,
sign, symbol or design or combination of them, intended to identify the goods or
services of one seller or groups of seller and to differentiate them from those of
competitor (2000:404)
Intinya Brand adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol atau desain atau
kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan jasa yang
membedakan suatu produk dengan produk saingan.

b. Brand name
Brand name adalah ”..Is that part of a brand which can be vocalized-the
unterable”. Nama cap adalah bagian dari cap yang dapat diucapkan, biasanya
menunjukan nama perusahaan atau institusi organisasinya. Seperti tape jember,
pakpia pathok, dll.

c. Brand mark
Brand mark adalah bagian dari merek/cap yang dapat dikenal atau diketahui,
tetapi tidak dapat diucapkan, karena berupa simbol, lambang, logo, desain atau
bentuk spesifik huruf atau warna. (”A brand mark is that part of brand which can
be recognized but is not unterabel, such a symbol, design or distinctive coloring
or lettering) Contoh : Gambar singa-MGM, gambar stir-MercedezBenz

d. Trademark
 Trademark bisa diartikan sebagai : ”…Is a brand or part of a brand that is
given legal protection, it protects the seller’s exclusive rights to use brand
name or brand mark. (Cap dagang ialah merek atau bagian dari merek yang
memberikan perlindungan hukum, melindungi hak-hak pemilik merek atau
cap) misalnya bakery.

e. Brand Image
Citra terbentuk dalam jangka waktu tertentu sebab merupakan sebuah
akumulasi persepsi terhadap suatu objek apa yang terpikirkan, diketahui
dialami yang masuk kedalam memori manusia berdasarkan masukan-
masukan dari berbagai sumber sepanjang waktu.

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
David A. Aaker (1997:7) mengartikan image sebagai : ”…is the total
impression of what person or group people think and know about and object”
Engel mendefinisikan “Imaginary is a process by which sensory information
and experiences are refresented in working memory”.

Kotler (1997:607) mengartikan sebagai “Image is the set of beliefs, ideas


and impressions that are person holds regarding an object. Peoples attitude
and actions towards an object are highly conditioned by that object’s image”

f. Brand Equity
Brand equity ialah nilai dari suatu merek didasarkan atas tingginya brand
loyalty, kesadaran, kualitas, kekuatan, adanya paen yang memberi kekuatan
pada suatu merek, bisa juga merupakan kumpulan dari adanya persepsi
merek pada benak konsumen, mulai dari adanya brand awareness-kesadaran
merek, brand acceptability-penerimaan merek, brand preference-pembeda
merek yang melaihirkan brand priority-prioritas barang yang akan dibeli dan
akhirnya tumbuh brand loyalty-tidak mau berganti merek.
Kalau brand equity merupakan nilai konsumen terhadap merek kita, sedang
brand identity lebih merupakan seperangkat asosiasi merek yang digunakan
oleh ahli strategi merek dan janji kepada konsumen yang harus dipenuhi.
Brand identity sebagai bagian dari brand equity.

E. Strategi Pengembangan Produk Baru

Boone & Kurtz (2.2006:57) membedakan empat strategi pengembangan produk


yaitu:
1. Strategi Pengembangan Pasar, berkosentrasi pada pencarian pasar-pasar baru
bagi produk-produk yang sudah ada.

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
2. Strategi Pengembangan Produk, mencoba memperkenalkan produk-produk baru
ke pasar-pasar yang sudah tetap atau sudah dikenal.
3. Strategi Penetrasi Pasar, berusaha meningkatkan penjualan produk–produk yang
sudah ada pada pasar yang sudah dikenal.
4. Strategi Diversifikasi Produk, memfokuskan pada pengembangan produk–produk
yang sama sekali baru untuk pasar yang baru.

Gambar 4. Strategi Pengembangan produk

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5. Siklus daur suatu produk

Gambar 6. Grafik siklus hidup suatu produk

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
Strategi pengembangan produk adalah bagian dari strategi korporasi (corporate
strategy). Dalam strategi pengembangan produk terdapat potensi keuntungan
maupun risiko dari aktifitas pengembangan produk, dan banyak faktor yang
menyebabkan suatu organisasi mempertimbangkan melakukan pengembangan
produk baru. Ada dua pendekatan dalam menjalankan strategi pengembangan
produk, yaitu sebagai berikut.
1. Strategi proaktif (proactive strategy)
Strategi pengembangan produk yang dilakukan untuk mengantisipasi kondisi di
masa depan. Pengembangan produk dimulai dari perusahaan sendiri. Beberapa
bentuk dari strategi proaktif, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha
mengembangkan produknya secara teknis.
b. Pemasaran (Marketing)
Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama
dalam membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
c. Pengusaha (Entrepreneurial)
Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha
(entrepreneur) untuk mewujudkan idenya dengan membuat divisi
tersendiri dan mengumpulkan sumbernya. Strategi ini dilaksanakan pada
perusahaan yang sudah besar dan mapan.
d. Akuisisi (Acquisition)
Strategi ini melibatkan perusahaan untuk mengambil alih atau membeli
perusahaan lain yang menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru
bagi perusahaan atau bahkan bagi pasar.

2. Strategi reaktif (reactive strategy)


Strategi pengembangan produk yang dilakukan sebagai respon dari kondisi
pasar atau pesaingnya. Beberapa bentuk dari strategi proaktif, yaitu sebagai
berikut.

a. Strategi defensif (defensive strategy)


Strategi ini dilakukan dengan menciptakan suatu aksi untuk melindungi

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
perusahan terhadap produk baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih
sukses di pasar.
b. Strategi imitatif (Imitative strategy)
Strategi ini dilakukan dengan meniru produk baru dengan cepat sebelum
produk tersebut mendapat pasaran yang kuat.
c. Strategi second-but-better
Strategi ini dilakukan dengan sebelumnya menunggu hasil pemasaran
produk baru dari pesaingnya; lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi
juga memperbaikinya dan memperkuat posisinya di pasaran.
d. Strategi responsif (responsive strategy)
Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan konsumen.

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan. 2013. Marketing dan Kasus-kasus Pilihan. Penerbit CAPS. Jakarta

Rhenal Khasali. 2017. Disruption : Tak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi,
Motivasi saja tidak cukup. Penerbit Alex Media Computindo. Jakarta

Sumber:http://3.bp.blogspot.com/inovasi-2

‘1
Kewirausahaan 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3
10
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai