Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN TEKNOLOGI & INOVASI

“Keripik Biji Nangka”

DISUSUN OLEH
FERNANDI HAKIM MAULANA
1710552009

JURUSAN MANAJEMEN PAYAKUMBUH


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa
karena atas berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir mata
kuliah studi kelayakan bisni ini yang berjudul “ Analisis Produk Baru/Inovasi
(Inovasi Pada Produk Kripik Biji Nangka).”

Adapun maksud dan tujuan dari penulis membuat laporan ini, untuk
memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Manajemen Teknologi & Inovasi dalam
rangka untuk mengetahui bagaimana analisis kesiapan inovasi pada produk
KRISBU.

Pada kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terima kasih pada :

1. Bapak Agestayani, SE, MM selaku dosen mata kuliah analisis lingkungan


usaha yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan ini. Penulis
berharap semoga gagasan pada laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.

Payakumbuh, 23 Mei 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keripik merupakan cemilan sehari-hari masyarakat yang proses
pembuatannya melalui pengeringan baik secara tradisonal maupun secara
modern. Keripik banyak berasal dari buah-buahan, karena buah-buahan yang
melimpah di negara Indonesia.
Minat masyarakat terhadap keripik semakin maju, mengingat masyarakat
yang suka menjadikan buah-buahan menjadi keripik. Buah-buahan yang
sering juga dijadikan keripik adalah buah nangka, karena buah nangka yang
banyak daging buahnya. Masyarakat juga tidak hanya memanfaatkan buah
nangkanya saja, tetapi juga biji nangka yang diolah menjadi keripik.
Biji nangka merupakan sumber karbohidrat, protein, dan energi.Oleh karena
itu, biji nangka dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan.Proses pembuatan
keripik biji nangka hampir sama seperti pembuatan keripik pada umumnya.
Biji nangka memang lebih mudah ditemukan meskipun tidak musim buah
nangka. Dengan murahnya harga bahan dasar pendukung pembuatan keripik
maka penjualannya juga akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Hal
ini dikarenakan belum banyak yang membuat keripik biji nangka sehingga
persaingan masih belum tinggi. Tetapi pada umumnya masyarakat
mengutamakan kualitas barang dan rasa, sehingga rasa kami mengikuti selera
konsumen dan tidak kalah dengan keripik-keripik yang lainnya.
1.2 Tujuan laporan
1. Mendapat Laba
2. Memanfaatkan melimpahnya bahan baku sehingga dapat menambah nilai
guna
3. Menyediakan kripik ampas tebu dengan sedikit modifikasi dengan
berbagai varian rasa.
4. Menciptakan wirausaha mandiri
1.3 Manfaat Laporan
1. Berkreasi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang optimal
2. Menjadi rujukan untuk ide bisnis kreatif
3. Menambah pemasukan guna untuk biaya hidup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan KRINANG ( Keripik Biji Nangka )
:

Alamat Lubuak Batingkok, kecamatan harau, Kabupaten 50


Perusahaan : Kota, 26271

Bidang Usaha : Industri Kecil

Produk : Keripik Biji Nangka

Visi : cemilan tradisional menuju pasar nasional hingga


internasional dengan tekad semangat kerja yang
tinggi

Misi : 1. Memproduksi cemilan yang sehat dan


berbahan dasar alami.
2. Menjadikan bisnis yang bersih dari aspek
manapun.
3. Menekankan kepada diri sendiri untuk
bekerja secara aktif dan efektif.
4. Mempunyai keyakinan yang kuat akan
keberhasilan bersama.
5. Memasuki pasar nasional dan internasional
dengan pemikiran yang matang.

2.2 Jenis Produk yang Dihasilkan


Jenis produk yang kami hasilkan adalah Keripik yang berasal dari biji
nangka. Alasan pemilihan produk ini adalah buah nangka yang kebanyakan
bijinya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dan menjadikan keripik ini
menjadi sebuah inovasi yang baru. Rasa yang dihasilkan hanya satu jenis saja,
mengingat kandungan yang dicampur sembarang akan berdampak buruk bagi
kesehatan masyarakat atau konsumen yang mengonsumsinya.
2.3 Analisi Industri
A. Perspektif Masa Depan Industri
Pada saat sekarang, kondisi ekonomi masyarakat kecil terus menurun,
apalagi dengan adanya pandemi covid-19 ini. Oleh karena itu, masyarakat
dituntut harus bisa beradaptasi dan berinovasi ditengah covid-19. Keripik
biji nangka juga akan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,
karena buah nangka yang mudah didapat, sehingga produk ini akan laris
dipasaran dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
B. Analisis Pesaing
Tingkat pesaing keripik biji nangka ini dibilang rendah, karena tidak
banyak masyarakat yang tahu kalau biji nangka dapat diolah menjadi
keripik. Oleh karena itu, bisnis ini akan menguntungkan perusahaan
dengan tingkat persaingan yang masih rendah. Jika tingkat persaingan
mulai tinggi, maka perusahaan akan berinovasi terhadap produk, seperti
menambahkan varian rasa pada produk dan menambah daya tarik
konsumen melalui keindahan dan keunikan kemasan produk.
C. Segmentasi Pasar
Target pasar yang menjadi target perusahaan adalah masyarakat umum
baik kalangan rendah, menengah maupun kalangan tinggi. Dan
masyarakat perantau yang ingin menjadikan keripik biji nangka.

2.4 Analisis SWOT


1. Strenght ( Kekuatan )
a. Harga kripik yang terjangkau.
b. Kualitas yang terjamin label halal dan BPOM.
c. Tidak ada bahan pengawet yang berbahaya.
d. Tingkat persaingan yang rendah.
e. Minta masyarakat yang tinggi.
f. Cemilan sehat yang diinginkan masyarakat.
2. Weakness ( Kelemahan )
a. Hanya terdapat 1 varian rasa.
b. Hanya terdapat 1 ukuran.
c. Kripik yang rapuh.
d. Tidak bisa bertahan lebih dari dua bulan.
e. Susah mengirim ke luar kota karena kripik yang rapuh.
f. Produk baru, masyarakat belum mengenal produk yang ditawarkan.
3. Opportunity ( Peluang )
a. Pesaing yang rendah mengakibatkan peningkatan penjualan.
b. Adanya investor yang menilai kripik biji nangka yang sangat inovatif.
c. Masyarakat yang membutuhkan cemilan sehat, memudahkan
memasarkan produk.
4. Threat ( Ancaman )
a. Munculnya pesaing baru dan terus meningkat.
b. Investor lebih tertarik dengan pesaing yang produksinya lebih besar.
c. Adanya produk keripik yang lebih unggul dan lebih besar dalam
pasar.

2.5 Analisis Pemasaran


Jenis Produk Keripik biji nangka
Spesifikasi : 1. Harga krinang kisaran Rp. 5.000 /bungkus
Merek produk : KRINANG

Cara Pemesanan : Langsung, Via Telepon, Via Socmed,


Pembayaran: Tunai dan transfer
Pendistribusian : Tempat yang menjadi targer adalah masyarakat
disekitar perusahaan, Mini Market, Super market, Toko
harian, dan toko swalayan
Promosi : Mulut ke mulut, sosial media, facebook, instagram,
toko online ( Shopee, Bukalapak, Lazada, Tokopedia )

2.6 Targeting Produk


Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu
atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
pemasaran. Targeting ini menentukan kepada siapa target market dari
suatu produk, apakah kepada semua orang, sebagian orang atau orang-orang
tertentu yang memiliki kekhususan.
Target awal dari perusahaan adalah masyarakat Kabupaten Lima Puluh
Kota dan Kota Payakumbuh dan sekitarnya. Apabila sudah berkembang, maka
akan didistribusikan ke seluruh Sumatera Barat bahkan sampai keluar pulau
Sumatera.
Semua kalangan dapat mengonsumsi produk ini, baik laki-laki maupun
perempuan, baik muda maupun tua. Rentang umur yang direkomendasikan
adalah masyarakat yang berusia antara 5 sampai 65 tahun..
2.7 Positioning Produk
Pengusaha mengetahui posisi produknya di antara produk-produk
pesaing merupakan kewajiban. Hal ini penting karena dengan mengetahui
posisi produknya dapat menentukan alternatif strategi pemasaran, strategi
promosi, strategi inovasi produk, strategi penentuan segmen pasar.
Berikut cara-cara positioning produk:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk
Disini pihak perusahaan menunjukkan kepada konsumen perbedaan
produknya dengan produk pesaing. Produk yang akan dipasarkan berupa
Keripik Biji Nangka yang dikemas dalam kemasan plastik.
b. Positioning berdasarkan manfaat produk
Pihak perusahaan menunjukkan manfaat dan khasiat dari biji nangka ini,
agar konsumen merasa tertarik dengan produk yang ditawarkan. Didalam
biji nangka ini, terdapat protein, karbohidrat, dan energi yang tinggi.
c. Positiong berdasarkan pesaing
Mengedepankan produk keripik biji nangka dibandingkan produk
pesaing.
2.8 Manajemen Sumber Daya Manusia
Jadwal kerja karyawan
Hari Waktu Kerja
KARYAWAN
Senin – Kamis Shift pertama 07.00 – 11.30
  Shift kedua 13.00 – 17.00
Jum’at LIBUR
Sabtu & Minggu Shift pertama 07.00 – 11.30
  Shift kedua 13.00 – 17.00
INVENTARIS KANTOR
Setiap Hari   07.0 - 17.00

2.9 Analisis Sistem Produksi


Bahan-bahan:
1. Biji nangka dari buah nagka yang sudah matang
2. Air secukupnya
3. Garam halus
4. Minyak goreng
5. Bumbu masako
Proses Pembuatan
1. Didihkan air lalu rebus biji nangka dan beri sedikit garam, rebus sampai
kulitnya terbuka.
2. Kupas kulitnya, lalu potong menjadi 2 bagian.
3. Setelah dibagi menjadi 2 bagian, lalu ditumbuk atau digeprek menjadi
tipis.
4. Jemur hingga 1 hari.
5. Goreng biji nangka yang sudah digeprek atau ditumbuk dengan api
sedang
6. Tiriskan dan bumbui dengan masako secukupnya.

2.10 Perhitungan Modal


NO Bahan Harga/Modal
1. Biji nangka Rp. 3.000
2. Minyak goreng Rp. 2.500
3. garam Rp. 1.000
4. Bumbu Masako Rp. 1.500
5. Air Rp. 500
6. Listrik Rp. 1.000
7. Gas Rp. 1.000
Jumlah Rp. 10.500
Dari data diatas, jumlah modal adalah Rp. 10.500,- dimana modal tersebut dapat
menghasilkan 3 bungkus produk.jadi, perhitungan modal adalah sebagai berikut:
Modal produk: Rp.10.500 : 3 =Rp. 3.500,-
Keuntungan : Harga jual – modal produk
= Rp. 5.000 – Rp. 3.500
= Rp. 1.500,-
Jadi, keuntungan yang diperoleh dari 1 produk adalah Rp. 1.500,-/pcs
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Biji nangka mempunyai kandungan karbohidrat, protein, dan sumber energi ayng
tinggi. Oleh karena itu biji nangka sangat bermafaat bagi kesehatan tubuh
manusia. Produk yang dihasilkan adalah keripik biji nangka yang dinilai bertahan
dalam jangka waktu yang panjang.
Keuntungan dari bisnis ini juga sangat menjanjikan karena setiap produknya
menghasilkan Rp. 1.500,-. Proses pembuatan juga sangat mudah dan hal ini dapat
mendukung faktor ekonomi UMKM di wilayah Payakumbuh dan Kabupaten
Lima Puluh Kota.

Anda mungkin juga menyukai