Anda di halaman 1dari 6

“PROPOSAL USAHA MAKANAN

TRADISIONAL UBINA”
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya usaha ini karena jumlah pengangguran yang
makin meningkat dan kurangnya pengetahuan dimasyarakat untuk
memanfaatkan bisnis.

Minimnya pengetahuan dan pemanfaatan sumber daya yang ada juga


menyebabkan makin meningkatnya krisis ekonomi dimasyarakat.

Terjadinya hal-hal tersebut disebabkan karena belum mampu


menciptakan lapangan kerja sendiri yang mana bisa digunakan untuk
meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat.

Terdapat beragam cara yang bisa digunakan untuk berwirausaha


seperti mengolah barang mentah menjadi produk atau mengolah
barang setengah jadi menjadi produk bernilai jual tinggi.

Dengan latar belakang tersebut, akhirnya penulis memutuskan


membuat produk bernama “UBINA” yang terbuat dari ubi.

Namun, walaupun ubi sangat mudah ditemukan akan tetapi


masyarakat masih belum mengetahui bahwa umbi satu ini bisa diolah
menjadi makanan yang menarik dengan harga jual cukup tinggi.

B. Visi
Menjadikan makanan tradisional yang utama

C. Misi
1. Melakukan inovasi dengan produk makanan tradisional
2. Melakukan peningkatan pada kualitas makanan tradisional
3. Mengutamakan kualitas pelayanan untuk membuat
konsumen puas
D. Tujuan Usaha
Tujuan penulis dari dibuatnya usaha ini adalah:

1. Mendapatkan laba dari hasil penjualan


2. Membuat konsumen tertarik untuk mencoba produk dari
penulis sehingga bisa mencapai target penjualan
3. Mampu membuka lowongan kerja baru
4. Mempertahankan keberadaan makanan tradisional agar
tidak hilang
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil
Ubina adalah merek produk di usaha penulis yang menggunakan ubi
sebagai bahan baku dimana  ubi sendiri identik dengan makanan
pedesaan. Melalui makanan ini, penulis akan mengolah ubi menjadi
makanan yang menarik sehingga akan lebih dikenal masyarakat.

Cara yang digunakan penulis untuk memperkenalkan ubi secara luas


kepada masyarakat adalah dengan membuat olahan yang menarik
tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.

Ada berbagai nutrisi yang terkandung dalam ubi, seperti vitamin C, A,


E, magnesium, betakaroten, kalium, dan juga kaya akan oksigen. Ubi
juga bisa dikonsumsi oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga
orang lanjut usia.

B. Strategi Pasar
Untuk memperlancar usaha ini, penulis melakukan beberapa strategi
pasar antara lain:
1. Segmenting

Maksud dari segmenting pasar di sini adalah menjadikan pembeli


sebagai target yang akan dicapai penulis. Produk yang dibuat penulis
ini merupakan produk yang bisa dinikmati semua kalangan dari
berbagai tingkatan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

2. Targetting

Target pasar yang dipilih oleh penulis adalah adalah lingkungan


masyarakat sekitar, sekolah penulis, dan warung-warung kecil.

3. Positioning

Agar produk ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis membuat


inovasi dengan memberikan bahan-bahan tambahan seperti kacang,
cokelat, dan juga meses.

Selain digunakan sebagai inovasi, bahan tambahan ini juga membuat


tampilan menjadi lebih menarik, rasa lebih unggul serta kualitasnya
pun terjaga sehingga membuat konsumen lebih mudah mengenali
produk ini.

C. Analisis SWOT Untuk Kelayakan Usaha


Analisis SWOT adalah acuan yang digunakan untuk menghadapi
persaingan yang pasti terjadi dalam tiap usaha. Dalam tiap memulai
usaha, penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap
lingkungan maupun pesaing melalui analisis SWOT.

1. Kekuatan (Strength)

Penggunaan ubi sebagai bahan utama produk ini membuat penulis


percaya bahwa produk ini akan diterima di masyarakat luas.

Hal ini dikarenakan dalam ubi sendiri terkandung banyak nutrisi dan
proses pengolahannya pun higienis.
•Kelemahan (Weakness)
•Produk ini tidak tahan lama
•Bisa ditiru dengan mudah
•Harga bahan baku bisa berubah-ubah
•Peluang (Opportunity)
Produk ini sebenarnya sudah ada di kalangan masyarakat, namun
yang membuat produk ini berbeda adalah produk ini merupakan
bentuk inovasi dari produk sebelumnya dengan melakukan
penambahan beberapa bahan yang membuatnya lebih menarik.

Di zaman modern ini olahan ubi sendiri juga sudah jarang sehingga ini
bisa menjadi peluang yang cukup bagus dalam pemasarannya, apalagi
produk penulis ini merupakan ubi dengan variasi baru yang bisa
membuat konsumen tertarik untuk mencobanya.

2. Ancaman (Treath)

Ancaman tidak sehat yang bisa muncul dari usaha UBINA ini antara
lain:

1. Pesaing yang tidak sehat


2. Bahan baku yang harganya tidak stabil
3. Munculnya produk serupa dengan kualitas yang baik dan
harga yang lebih murah sehingga menjatuhkan produk
penulis
BAB III Rencana Anggaran
A. Modal/ Pemasukan
Modal yang dibutuhkan penulis dalam sekali produksi adalah
Rp322.000, yang dirincikan:

Total biaya  = Perlengkapan + bahan baku + biaya lain-lain


= Rp102.000 + Rp187.000 + Rp33.000 = Rp322.000
B. Penentuan Harga Jual
Harga pokok produksi merupakan hasil bagi total biaya dengan hasil
produksi

= Rp322.000 : 100 = Rp3.220/ pcs

Harga jual   = harga pokok + laba yang diinginkan


= Rp3.220 + Rp1.780 = Rp5.000

C. Perhitungan Laba/ Rugi


Laba            = (harga jual x hasil produksi ) – modal
= ( Rp5.000 x 100 ) – Rp322.000
= Rp500.000 – Rp322.000 = Rp178.000

Persentase Laba =  x 100%


=  x 100%
= 55.27%

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk yang dibuat oleh penulis ini bernama “UBINA”, pembuatan
produk ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh penulis
dalam mencari peluang bisnis yang baik dan juga bermanfaat. Penulis
berharap produk olahannya ini dapat diterima dan disukai oleh
masyarakat.

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proposal ini
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk menyempurnakan proposal ini.

Demikian proposal ini dibuat, semoga usaha penulis bisa berjalan


dengan baik dan penulis juga bisa mengembangkan kreatifitasnya
melalui usaha ini. Semoga produk ini juga bisa bermanfaat untuk
penulis dan masyarakat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu menyusun proposal ini sehingga bisa dapat terselesaikan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai