BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data yang ada, jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat tiap
tahunnya.
Meningkatnya jumlah pengangguran ini salah satunya disebabkan oleh kurang sadarnya
masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada.
Hal ini bisa jadi karena masih minim nya pengetahuan untuk memanfaatkan sumber
daya yang ada.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis ekonomi
yang berkepanjangan.
Kemudian salah satu solusi untuk dapat keluar dari krisis ekonomi dan juga mengurangi
pengangguran adalah dengan berwirausaha.
Dalam berwirausaha sendiri terdapat banyak pilihan yang bisa dilakukan. Diantaranya
mengolah bahan mentah menjadi produk makanan jadi atau setengah jadi agar
mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Karena itulah penulis di sini berupaya untuk menciptakan sebuah produk dengan nilai
jual dengan membuat kue “BOBICO”.
Kue ini sendiri terbuat dari ubi yang mudah diperoleh masyarakat. Akan tetapi masih
banyak belum mengolahnya menjadi kudapan yang menarik dan bernilai jual.
Visi
Menjadikan makanan tradisional sebagai salah satu makanan bernilai jual tinggi dan
banyak diminati.
Misi
C. Tujuan
Setiap kegiatan usaha pastinya memiliki maksud tersendiri. Begitu pula dengan penulis.
Adapun maksud dari penulis membuka usaha ini karena keinginan untuk menyalurkan
ilmu yang dimiliki dalam bidang kuliner.
Selain itu juga untuk menambah pengalaman dan wawasan di dunia usaha.
Harapan dari penulis sendiri agar makanan tradisional tidak kalah dengan makanan
modern dengan cara selalu berinovasi terhadap makanan tradisional khas daerah.
Bentuk inovasi yang dilakukan adalah dengan mengembangkan kue tradisional yang
bernama kue obi supaya lebih menarik baik dari segi rasa, tampilan maupun kualitasnya.
Bentuk pengembangannya penulis namai kue “BOBICO” yakni bola-bola ubi coklat yang
dikembangkan dari kue obi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil
Penulis memberikan brand bidang usaha bernama Bobico karena produk ini berbahan
dasar ubi. Ubi sendiri selama ini lebih sering dikenal di pedesaan.
Akan tetapi penulis memiliki keyakinan dan harapan untuk mengembangkan olahan
berbahan dasar ubi agar menjadi makanan yang menarik tanpa mengurangi kandungan
nutrisi di dalamnya.
Ubi sendiri memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik buat kesehatan. Kandungan
nutrisi tersebut diantaranya vitamin A, C, E magnesium, kalium, beta karoten serta
antioksidan.
B. Strategi Pasar
Agar rencana untuk membangun usaha jajanan tradisional Bobico ini dapat berjalan
lancar maka dilakukan beberapa strategi pasar diantaranya :
1. Segmenting
Strategi pasar yang pertama yakni segmenting. Segmenting sendiri merupakan cara
untuk menjadikan pembeli sebagai target yang harus dicapai.
Segmenting atau segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting. Untuk itulah
penulis melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan lokasi mana yang paling
mendekati ideal untuk memasarkan usaha.
Tujuannya agar produk yang dibuat bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat,
bahkan produk ini juga dapat dinikmati oleh segala usia.
2. Targeting
Adapun target pasar yang dibidik oleh penulis terdiri dari masyarakat sekitar tempat
berjualan, warung-warung yang bisa dititipi penulis.
Selain berjualan secara konvensional, penulis juga membidik pasar online, karena akan
lebih cepat dikenal orang banyak
3. Positioning
Langkah ketiga dalam strategi pasar yang penulis gunakan adalah positioning.
Agar produk yang dihasilkan bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat, maka penulis
membuat inovasi dengan menambahkan bahan baru.
Hal ini akan membuat produk yang dihasilkan menjadi berbeda dengan produk yang
sudah ada.
Adapun bahan yang ditambahkan dalam produk ini berupa coklat, kacang dan juga
meses mix.
Tambahan ini akan membuat makanan menjadi lebih menarik, kualitas sangat baik dan
juga rasanya menjadi lebih unggul.
Ini akan membuat makanan ini memiliki ciri khas yang mudah diingat dan dikenal oleh
konsumen.
C. Analisis SWOT untuk Kelayakan Usaha
Sudah menjadi kebiasaan jika dalam melakukan usaha selalu menghadapi tantangan dan
juga persaingan usaha. Untuk menghadapi semua itu dibutuhkan analisis usaha yang
tepat.
Analisis ini perlu bukan hanya sebagai bahan evaluasi, tetapi untuk mengukur
kemampuan usaha terhadap lingkungan dan juga persaingan yang ada.
Dalam hal ini penulis menggunakan analisis SWOT untuk kelayakan usaha.
1. Kekuatan (Strength)
Analisis yang pertama adalah mengukur kekuatan usaha. Kekuatan disini merupakan
sebuah analisis bahwa produk ini diterima oleh masyarakat secara luas.
Adapun ukuran kekuatan di sini adalah kualitas produk yang ditawarkan cukup tinggi.
Kemudian bahan dasar yang digunakan adalah ubi yang memiliki banyak kandungan
nutrisi dan diproses secara higienis.
2. Kelemahan (Weakness)
Setiap kekuatan pastinya memiliki kelemahan. Begitu juga kegiatan usaha yang
dijalankan oleh penulis. Dibalik analisis kekuatan usaha di atas, terdapat juga kelemahan
dalam bidang usaha ini, yaitu:
3. Peluang (Opportunity)
Akan tetapi, yang membuat berbeda antara Bobico dengan obi pada umumnya adalah
bobico mengalami modifikasi sehingga menjadi produk yang lebih menarik dan mampu
bersaingan dengan makanan modern.
Kemudian untuk saat ini makanan obi semakin jarang ditemukan, sehingga penulis
memiliki peluang yang bagus untuk memasarkan obi modifikasi dengan varian baru yang
lebih menarik minat konsumen.
4. Ancaman (Threat)
Dalam setiap peluang usaha akan selalu menghadapi ancaman. Ancaman ini merupakan
hambatan yang berasal dari luar.
Adapun ancaman yang akan timbul dalam usaha bobico adalah sebagai berikut:
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
A. Proses Produksi
Tidak lupa juga penulis membuat laporan keuangan agar tercipta manajemen yang sehat
dalam kegiatan usaha.
Jika sistem keuangan ditata dan disusun dengan baik, maka kegiatan produksi pun akan
mampu berjalan dengan lancar dan optimal
B. Bahan bahan
Agar sistem keuangan dapat berjalan dengan baik, perlu dibuat juga penghitungan
bahan-bahan dalam membangun usaha.
1. Alat
No Nama Alat Harga (Rp)
1 Gelas Ukur 1 Liter 46.000
2 Panci 320.000
3 Baskom73.000
4 Wajan (Penggorengan) 195.000
5 Dulang 130.000
6 Pisau 12.000
Total 776.000
2. Perlengkapan
Total Rp 930.000
3. Biaya Lain-lain
Total Rp 40.000
D. Cara Membuat
Persiapkan bahan-bahan.
Kupas ubi lalu cuci bersih kemudian kukus sampai matang dan lunak.
Selanjutnya haluskan ubi lalu tambahkan tepung tapioka dan garam lalu tumbuk
sampai semua bahan tercampur rata.
Kemudian ambil adonan dengan sendok lalu isi dengan gula merah atau isian lainnya
dan bulatkan.
Terakhir goreng dengan minyak panas menggunakan api sedang hingga berwarna
coklat keemasan.
Kemudian angkat dan tiriskan hingga dingin lalu tambahkan topping sesuai selera.
BAB IV
RENCANA BIAYA
A. Modal dan Pemasukan
Besar Modal yang harus dikeluarkan dalam satu kali produksi yaitu Rp 1.221.500 dengan
rincian:
= Rp 1.221.500
Total biaya yang dibutuhkan untuk sekali memproduksi sebanyak 100 produk adalah Rp
445.500
= Rp 18.000.000
C. Laba
= Rp 3.413.500
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makanan ringan BOBICO merupakan ide produk dari penulis dalam merintis
usaha ini.
Munculnya produk ini merupakan hasil analisis peluang dan survey yang penulis lakukan
untuk mencari prospek bisnis bermanfaat untuk masyarakat dan menguntungkan.
Besar harapan penulis agar produk ini dapat diterima dengan baik, disenangi serta
mudah diingat konsumen
B. Saran
Banyak dibaca: Contoh Cerpen Motivasi
Penulis sadar jika proposal usaha ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itulah penulis
mengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan proposal
usaha makanan ringan ini.
Nah itu tadi contoh proposal usaha makanan ringan yang bisa teman-teman coba.
Teman-teman bisa membuat usaha makanan ringan seperti contoh di atas maupun
dengan ide dan inovasi sendiri.
Dengan menentukan target pasar yang tepat maka promosi produk kerajinan bangun
datar akan lebih mudah diterapkan.
Buat yang masih bingung sama contohnya, berikut ini contoh proposal usaha kerajinan
dengan judul kumbang kepik dari botol plastik bekas.
A. JUDUL PROPOSAL
B. RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Konsep Bisnis
Kerajinan kumbang kepik dari botol bekas merupakan sebuah usaha dengan
memanfaatkan limbah atau barang bekas.
Barang-barang bekas yang pada umumnya menjadi sampah, oleh penulis akan diolah
menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual lagi.
Dengan mengolah bahan-bahan limbah botol bekas menjadi kerajinan kumbang kepik
yang memiliki nilai jual merupakan salah satu bentuk dari daur ulang sampah.
Agar tampilannya menjadi lebih menarik untuk dijual maka ditambahkan cat dan lain
sebagainya agar terlihat keindahan atau estetikanya.
Adapun rencana penjualan ini akan memfokuskan pada media online shop terlebih
dahulu. Sementara untuk media offline hanya akan berjualan di barat alun-alun kota
pada acara car free day, mulai jam 05.00 – 08.30 pagi.
2. Tim Manajemen
Usaha kerajinan kumbang kepik botol plastik bekas dilakukan oleh dua orang yang
masing-masing memiliki modal dan kemampuan yang berbeda.
Kedua modal baik itu dari materi maupun skill yang berbeda disatukan dalam satu usaha
kemudian menjadi usaha kerajinan kumbang kepik botol plastik.
Dikarenakan modal dan juga skil yang dimiliki berbeda, maka pembagian keuntungannya
pun juga berbeda, sesuai dengan ukuran modal dan kesepakatan bersama.
Selain sebagai pemilik modal, untuk menghemat biaya, keduanya juga berstatus sebagai
karyawan dan memasarkan hasil produksinya.
Kemudian sistem yang digunakan adalah pembagian peran, yang satu fokus pada olahan
barang, dan yang lainnya fokus untuk pemasaran via online.
Sementara via offline, yakni pada hari minggu semuanya berperan untuk menawarkan
produk dan melayani pembeli.
Untuk mempersiapkan produksi usaha kerajinan kumbang kepik dari botol bekas,
setidaknya dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:
Pertama potong bagian bawah botol dengan gunting agar tercipta badan kumbang.
Selanjutnya siapkan cat kemudian cat botol plastik yang sudah dipotong pada bagian
dalam.
Setelah itu jemur di bawah sinar matahari langsung.
Tahap berikutnya siapkan bola pimpong kemudian potong menjadi seperempat untuk
dibuat bagian kepalanya.
Selanjutnya warnai bola pimpong dengan cat hitam agar menyerupai kepala kumbang.
Tahap selanjutnya lubangi kepala kumbang dengan paku agar bisa dipasangi antena.
Selanjutnya tempelkan badan dengan kepala kumbang menggunakan lem.
Terakhir tempelkan mata serta hiasan pernak pernik pada bagian kumbang yang
dirasa cocok.
Kumbang kepik dari botol plastik bekas
Agar produksi dapat berjalan maksimal maka dibutuhkan estimasi biaya yang harus
dikeluarkan. Adapun estimasi biaya untuk modal usaha sebagai berikut:
No Nama Bahan & Alat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga
1 Cat 3 Buah 10.000 30.000
2 Kuas Kecil 2 Buah 2.500 5.000
3 Bola Pimpong 2 Pack 12.500 25.000
4 Kawat Kecil 5.000 5.000
5 Bola Mata Plastik Kecil 1 Pack 4.000 4.000
6 Lem 1 Buah 10.000 10.000
Total 79.000
= Rp 105.000 – Rp 79.000
= Rp 26.000
F. ANALISIS SWOT
Untuk bisa melihat peluang berjualan kerajinan kumpang kepik botol bekas maka
setidaknya dibutuhkan analisis kekuatan dan kelemahannya serta peluang dan
hambatan yang muncul
Adapun bentuk analisis tersebut terangkum dalam analisis SWOT sebagai berikut:
A) Kekuatan (Strength)
Adapun kekuatan dari jualan usaha kerajinan dari botol bekas memiliki nilai tersendiri.
Nilai atau kekuatan ini adalah faktor yang timbul dari dalam kerajinan itu sendiri.
B) Kelemahan (Weakness)
Dibalik kekuatan atau faktor pendukung dari dalam yang sedemikian rupa, terdapat juga
kelemahan yang mengelilingi produk ini. Adapun kelemahan itu sebagai berikut:
Bahan yang digunakan tidak ramah lingkungan karena terbuat dari plastik.
Selain adanya faktor pendukung maupun penghambat dari dalam, dibutuhkan juga
pembacaan pendukung maupun penghambat atau saingan dari luar.
Berikut ini faktor pendukung atau peluang serta hambatan yang muncul dari luar
C) Peluang (Opportunity)
Kerajinan kumbang kepik dari botol bekas ini memiliki peluang untuk dilirik konsumen
yang ada. Berikut ini peluangnya.
Belum ada yang berjualan produk kerajinan dari botol bekas di daerah Pati Kota.
Promosi di media sosial masih sedikit.
Penerimaan pesanan tanpa batas minimal
D) Hambatan (Threat)
Memang dalam berjualan kerajinan kumbang kepik dari botol bekas masih jarang, tetapi
tetap saja ada hambatan atau saingan lainnya.
Adapun hambatannya adalah banyaknya penjual kerajinan dengan kain flanel yang
hasilnya lebih bagus.
G. PENUTUP
Demikian proposal usaha kerajinan kumbang kepik yang bisa kami buat. Memang masih
banyak kekurangan baik dalam pemetaan pasar maupun analisis.
Semoga contoh proposal usaha kerajinan ini dapat menjadi acuan awal untuk
membangun bisnis jangka panjang.
Buat teman-teman yang sedang mencoba untuk berwirausaha bukan tidak mungkin
akan membutuhkan proposal kewirausahaan sebagai sebuah pijakan awal sebelum
membangun usaha.
Berikut ini contoh proposal kewirausahaan mahasiswa yang bisa teman-teman pelajari
dengan judul Bakso Pelangi.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjat kan kejadirat Allah swt., yang telah melimpahkan
rahmat hidayah serta inayah-Nya sehingga kita dapat menikmati segala karunia yang
sudah ada ini.
Tidak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
saw., yang sudah membimbing kita semua dari masa kegelapan menuju zaman yang
terang benderang.
Segala maksud dan semua tujuan tidak akan bisa lepas karena pertolongan Yang Maha
Kuasa sehingga kami dapat menyelesaikan proposal wirausaha bakso pelangi ini.
Kami sadar nantinya dalam berwirausaha akan selalu muncul hambatan dan juga
rintangan.
Akan tetapi dengan dukungan dari banyak pihak, kami yakin masih mampu mengatasi
segala hambatan yang ada.
Kami sadar bahwa segala sesuatu yang datangnya dari manusia adalah sebuah
kesalahan.
Sedangkan segala sesuatu yang datang dari Agama adalah sebuah kebenaran. Semua ini
adalah merupakan karunia dari Allah swt.
Sebuah landasan dalam wirausaha bakso pelangi ini tentunya masih sangat jauh dari
kata sempurna.
Untuk itulah nantinya kami sangat mengharapkan kritikan dan masukan yang
membangun dalam menjalankan usaha nantinya.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat buat kita semua. Kurang lebihnya kami mohon
maaf yang sebesar besarnya.
Hormat Kami
ttd
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam membuat inovasi, bukan hanya soal produk kerajinan, dalam persaingan produk
makanan pun, mereka juga berlomba-lomba.
Imbasnya produk makanan atau kuliner pun banyak disukai oleh para konsumen.
Akibatnya persaingan dalam dunia kuliner pun menjadi semakin ketat. Dibutuhkan
inovasi lebih untuk dapat menarik minat konsumen.
Maka dari itulah kami disini mencoba berinovasi dengan makanan bakso yang diubah
menjadi bakso pelangi.
Makanan bakso yang sudah terkenal dimana-mana kemudian disentuh dengan inovasi
pentol bakso yang berwarna warni dirasa sangat cocok dengan selera dan gaya anak
muda.
Para anak muda yang sangat menyukai dengan tantangan dan kehidupan yang penuh
warna merupakan landasan filosofis dari pendirian usaha bakso pelangi ini.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka kami disini membuat proposal usaha
bakso pelangi.
B. Tujuan Proposal
C. Manfaat Proposal
Adapun manfaat dari proposal pendirian usaha bakso pelangi ini adalah
Sebagai bentuk pengembangan usaha dan juga untuk menguji strategi usaha yang
sudah dibuat dalam proposal.
Agar dapat menarik investor dalam pendirian usaha bakso pelangi sehingga dapat
meningkatkan keberhasilan dalam kewirausahaan.
BAB II
KEGIATAN USAHA
A. Aspek Produksi
Bahan – Bahan :
Daging sapi
Tepung tapioka
Es batu dadu ukuran 2 x 2 cm
Bawang putih (goreng lalu haluskan)
Putih telur
Garam
Gula pasir
Lada
Pewarna makanan secukupnya
Air secukupnya (untuk merebus)
Bahan Kuah
Bahan Pelengkap
Pertama siapkan gilingan kemudian masukkan semua bahan pentol kecuali pewarna
ke dalam giligan dan haluskan hingga tercampur rata.
Selanjutnya didihkan air untuk merebus bakso pelangi nantinya.
Kemudian bagi adonan menjadi 7, lalu tambahkan masing – masing bagian dengan 1
pewarna makanan dan aduk hingga rata.
Setelah itu ambil bakso dengan sendok kemudian bentuk menjadi bulat. Ulangi hingga
habis.
Terakhir masukkan bakso ke dalam air dan rebus hingga bakso mengambang lalu
angkat dan tiriskan.
Gunakan air rebusan bakso kemudian masukkan semua bahan kuah dan aduk sampai
rata.
Kemudian masak sampai kuah mendidih dan jangan lupa untuk cek rasanya.
Cara penyajian:
Pertama siapkan mangkuk kemudian masukkan pentol bakso serta bahan pelengkap.
Selanjutnya siram dengan kuah panas.
B. Aspek Pemasaran
Agar dapat dikenal oleh banyak konsumen, dibutuhkan taktik pemasaran yang tepat.
Selain itu juga ruangan ditata agar menjadi lebih menarik untuk spot foto.
Adapun pemanfaatan media online dengan cara promosi di media sosial dan juga
memanfaatkan layanan Go-Food.
BAB III
PERENCANAAN KEUANGAN
A. Modal Usaha
Untuk dapat menjalankan usaha bakso pelangi ini setidaknya dibutuhkan modal usaha
utama sebesar Rp 3.155.000 dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Alat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga
1 Gerobak 1 Unit 2.000.000 2.000.000
2 Dandang Bakso 1 Buah 250.000 250.000
3 Irus (Gayung) Bakso 1 Buah 25.000 25.000
4 Kompor Bakso 1 Buah 100.000 100.000
5 Tabung Gas 2 Buah 150.000 150.000
6 Mangkok 20 Buah 7.000 140.000
7 Sendok 2 Lusin 90.000 180.000
8 Garpu 2 Lusin 80.000 160.000
Total 3.155.000
B. Biaya Variabel
Selain membutuhkan modal utama, setidaknya juga dibutuhkan modal harian untuk
berjualan tiap hari. Adapun kebutuhan modal harian sebesar Rp 340.000 dengan rincian
sebagai berikut:
No Nama Bahan Harga (Rp)
1 Daging Sapi 1 Kg 100.000
2 Tepung Tapioka 500 Gram 16.500
3 Es Batu Dadu Ukuran 2 x 2 cm 5.000
4 Bawang Putih 1 Kg 29.000
5 Putih Telur ½ kg12.000
6 Garam 1 Pcs 2.000
7 Gula Pasir ¼ Kg 3.500
8 Lada 50.000
9 Pewarna Makanan 7 Buah 42.000
10 Air 1 Galon 5.000
11 Mie Kering 24.000
12 Caisim 10.000
13 Bawang Goreng 1 Toples 35.000
14 Seledri 1 Ikat 6.000
Total 340.000
setelah dipetakan modal baik modal awal maupun modal harian untuk jualan,
selanjutnya bakso pelangi ini akan dijual seharga Rp 8.000 per porsinya.
Penjualan = 85 x Rp 8.000
= Rp 680.000
= Rp 340.000
= Rp 340.000 x 26 hari
= Rp 8.840.000
Melihat analisis di atas, keuntungan maksimal yang bisa didapatkan dari berjualan bakso
pelangi sebesar Rp 8.840.000.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan di atas, total awal bakso pelangi
membutuhkan modal sebesar Rp 3.495.000 dengan estimasi biaya harian yang harus
dikeluarkan sebesar Rp 340.000.
Penghitungan biaya ini belum termasuk isi ulang gas, listrik dan bahan-bahan tak
terduga seperti tisu, tusuk gigi dan lain sebagainya.
Dari modal harian Rp 340.000 dapat menghasilkan 85 porsi. Target terjual 85 porsi ini
bisa naik dan bisa kurang tergantung penjualan nantinya.
Nah itu tadi contoh proposal kewirausahaan tentang makanan yang bisa teman-teman
jadikan inspirasi. Bagaimana teman-teman tertarik menjalani dunia kewirausahaan
seperti contoh proposal kewirausahaan di atas?
Jika tertarik, teman-teman bisa mengambil contoh proposal kewirausahaan makanan di
atas dan jangan lupa baca contoh artikel yang lain juga ya.
5. Contoh Proposal Usaha Kecil
Contoh Proposal Usaha Kecil
Contoh Proposal Usaha Kecil
Dalam membuat usaha kecil pun tidak serta merta tidak membutuhkan proposal usaha.
Pembuatan proposal usaha kecil pun sangat diperlukan.
Kegunaan proposal usaha kecil ini untuk mengenalkan usaha teman-teman maupun
untuk memohon permintaan dana kepada sponsor
Nah buat teman-teman yang masih bingung bagaimana cara membuat proposal usaha
kecil ini, berikut contoh nya.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
ASPEK PEMASARAN
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang sudah diketahui bersama, telur merupakan salah satu bahan makanan yang
kaya akan protein.
Selain itu telur juga dapat diolah menjadi berbagai makanan, mulai dari telur dadar,
bahan dasar kue, omelet telor, telur mata sapi, martabak, bahan dasar kue, dan masih
banyak lagi.
Telur sendiri jika dibandingkan dengan makanan lain, telur memiliki nilai ekonomis yang
tinggi serta cita rasa yang berbeda,
Cita rasa yang berbeda ini akan muncul jika telur diolah dengan cara yang unik.
Selanjutnya, telur sendiri juga merupakan salah komoditas yang mulai mengisi hati
masyarakat secara luas, khususnya di daerah Jawa Tengah, lebih tepatnya di kabupaten
Blora.
Hal ini dibuktikan dengan mulai merambahnya para pedagang yang menjajakan telur
dengan segala bentuknya.
Selain mulai banyaknya pedagang yang menjual olahan telur, di satu sisi para peternak
ayam petelur pun mulai banyak bermunculan.
Kemudian harga telur sendiri cukup murah. Untuk 1 butir telur sendiri dihargai Rp 1.500
dan kemungkinan bisa lebih murah lagi jika dibeli dari peternak langsung.
Murahnya harga telur ini membuat telur bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Selain itu juga peternak ayam petelur yang sudah mulai banyak bukan tidak mungkin jika
pasokan telur akan kelebihan stok.
Kudurene sendiri merupakan salah satu inovasi nama dari telur gulung yang kami buat.
Selain menjadi nama yang unik juga disajikan dengan bentuk yang berbeda dari olahan
telur gulung lainnya.
Hal ini akan membuat cita rasa yang disajikan menjadi berbeda dengan telur gulung
lainnya. Kudurene sendiri merupakan telur gulung yang diberikan varian saus yang
berbeda.
Agar telur gulung memenuhi kebutuhan karbohidrat dan gizi yang seimbang, maka
dalam penyajiannya ditambahkan variasi sebagai pelengkapnya, seperti bakso, sosis, dan
yang lainnya.
Dengan adanya selimut telur ini akan memberikan efek mengenyangkan dan juga dapat
dijadikan lauk pelengkap bila dihidangkan dengan nasi.
BAB II
Telur pada saat ini merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat. Hal ini
bisa dilihat dari banyaknya produk-produk makanan yang berbahan dasar telur.
Adapun rencana kami disini adalah membuat telur dengan branding “Kudurene”.
Branding nama ini berasal dari 2 kata bahasa jawa, kudu dan rene. Jika keduanya
digabungkan maka memiliki arti harus kesini.
Kata ini memiliki harapan para konsumen untuk datang ke kedai kami. Kemudian telur
gulung kudurene ini sendiri juga memiliki varian yang beraneka ragam.
BAB III
PEMBAHASAN
Sesuai dengan yang sudah dijelaskan di atas, jenis produk usaha ini adalah produk usaha
konsumsi makanan ringan. Bahan dasar yang digunakan adalah telur.
Untuk menjalankan usaha telur gulung keju sambal ini setidaknya dibutuhkan modal
usaha awal sebesar Rp 3.680.000 dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Alat Harga (Rp)
1 Banner 250.000
2 Daftar Menu 20.000
3 Outlet (Gerobak) 3.000.000
4 Kursi Kayu 10 Buah 650.000
5 Meja Kayu 5 Buah 550.000
6 Lemari Piring 1 Buah 750.000
7 Pemanggang Roti 2 Buah 300.000
8 Kompor Gas 1 Buah 500.000
9 Piring 1 Lusin 120.000
10 Gelas 1 Lusin 45.000
11 Sendok Kecil 1 Lusin 15.000
12 Garpu 1 Lusin 35.000
13 Pisau Kecil 1 Lusin 60.000
14 Pisau Roti 2 Buah 50.000
15 Solet 2 Buah 6.000
16 Gunting 2 Buah 14.000
17 Penjepit Roti 2 Buah 10.000
18 Toples 10 Buah 150.000
19 Panci Bandrek 1 Buah 120.000
20 Penyaring Bandrek 2 Buah 12.000
21 Spatula 2 Buah 20.000
Total 3.680.000
Selain modal di atas, dibutuhkan juga modal harian agar dalam berjualan tetap berjalan
lancar. Untuk tahap awal berjualan ini kami akan menyediakan 200 tusuk telur yang siap
untuk dijual.
Dari 200 tusuk ini nantinya akan digunakan sebagai acuan dasar target harian yang harus
tercapai. Kemudian biaya yang diperlukan untuk membuat 200 tusuk telur gulung
sebesar Rp 265.000 dengan rincian:
No Nama Bahan Harga (Rp)
1 Telur Ayam 2,5 Kg 60.000
2 Sosis Ayam / Sapi 4 Bungkus 132.000
3 Tepung Tapioka ½ Kg 11.500
4 Garam 1 Pcs 2.500
5 Merica Bubuk 11.000
6 Kaldu Bubuk 5.000
7 Keju Mozarella 2 Pcs 52.000
Total 265.000
Adapun untuk penjualannya sendiri, telur gulung kudurene ini dijual seharga Rp 2.000
per tusuknya. Sehingga target harian yang harus dicapai adalah Rp 400.000
Total = Rp 650.000
D. Omset Perbulan
Penghitungan total ini digunakan untuk melihat omzet per bulannya, sehingga dapat
diketahui beban biaya yang harus dikeluarkan.
= Rp 400.000 x 26
= Rp 10.400.000
= Rp 6.890.000
= Rp 10.400.000 – Rp 7.540.000
= Rp 2.460.000
Dari laba ini akan dibagi menjadi 3, yakni untuk menutup biaya sekali 30 %, untuk kas 20
%, dan 50 % untuk owner.
= Rp 2.460.000 x 30%
= Rp 786.000
= Rp 2.460.000 x 20%
= Rp 492.000
Untuk owner 50% = Laba x 50%
= 2.460.000 x 50%
= Rp 1.230.000
Jadi keuntungan bersih yang bisa didapatkan oleh owner atau pemilik adalah sebesar Rp
1.230.000.
E. Waktu Kegiatan
Hari : Senin-Sabtu
BAB IV
A. Segmen Pasar
Untuk target sasaran dari telur gulung kudurene ini adalah dapat menyentuh semua
kalangan.
Selain itu juga dalam tahap awal kami mencoba menyentuh kalangan anak-anak dan
para remaja terlebih dahulu.
Bari setelah itu kami akan merambah di dunia orang dewasa agar tertarik menikmati
telur gulung ini.
Untuk pemasaran online sendiri dengan memanfaatkan iklan di media sosial yang ada.
Selain juga mendaftarkan kedai di go-food agar pelayanan dapat merambah ke segala
tempat.
Selain itu juga untuk promosi offline dengan cara membuat pamflet atau selebaran yang
disebar di titik-titik keraian kota.
C. Sistem Penjualan
Untuk sistem berjualan yang digunakan menggunakan bentuk offline dengan layanan
tatap muka.
Selain dengan cara offline, kami juga menyediakan layanan online atau layanan pesan
antar dengan memanfaatkan layanan ojek online.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian apa yang dapat kami sampaikan, semoga dapat menjadi pertimbangan banyak
pihak.
Usaha makanan bergizi dijalankan bukan hanya untuk mendapatkan materi yang
optimal, tetapi juga tetap memperhatikan nilai gizi terhadap olahan yang kami buat.
Semoga semua pihak terkait dapat membantu baik dalam hal materi maupun moril.
Sehingga usaha ini dapat membantu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di
sekitar Kabupaten Blora. Terimakasih.
Nah itu tadi contoh proposal usaha kecil yang bisa teman-teman gunakan sebagai acuan.
Semoga bermanfaat untuk teman-teman dan baca juga contoh cerpen singkat beserta
unsur intrinsiknya ini ya.
6. Contoh Proposal Bisnis
Contoh Proposal Bisnis
Contoh Proposal Bisnis
Selain contoh contoh proposal usaha atau proposal bisnis di atas, teman-teman juga
bisa melihat contoh proposal bisnis lainnya.
Berikut ini contoh proposal bisnis peternakan ayam kampung yang bisa teman-teman
jadikan bahan pertimbangan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu cara untuk mengatasi problem pengangguran yang ada adalah dengan cara
berwirausaha.
Kegiatan wirausaha ini sangat berguna untuk semua pihak. Hal ini karena wirausaha
tidak hanya menguntungkan ekonomi semata, tetapi juga mengangkat derajat
masyarakat sekitar.
Dengan adanya kegiatan wirausaha, maka kebutuhan masyarakat akan dapat terpenuhi,
baik itu kebutuhan langsung maupun kebutuhan tidak langsung.
Adapun salah satu bentuk dari wirausaha yang mudah dikembangkan dan juga memiliki
banyak peminat adalah beternak ayam kampung pedaging.
Ayam kampung sendiri di beberapa wilayah seperti Ponorogo dan sekitarnya terdapat
banyak penjual sate ayam, ayam bakar, soto ayam dan lain sebagainya.
Dari berbagai jenis usaha yang sudah disebutkan diatas, semuanya membutuhkan ayam
kampung sebagai bahan dasarnya.
Kebutuhan akan daging ayam ini bukan mingguan apalagi bulanan, tetapi kebutuhan
akan adanya daging ayam ini merupakan kebutuhan harian yang harus terpenuhi.
Dari banyaknya kebutuhan akan daging ayam ini membuat banyak peternak ayam
kampung saling bersaing untuk dapat menyuplai kebutuhan pasar ini.
Maka dari itu sebagai bentuk atau upaya dalam memanfaatkan celah atau peluang yang
ada, kami disini ingin mencoba berbisnis ayam kampung dengan nama “Ayam kampung
Adem Ayem”.
B. Identifikasi Masalah
Pada kenyataannya, sekarang bisnis peternakan ayam, baik itu ayam kampung, ayam
pedaging maupun jenis lainnya sudah berkembang pesat. Banyak para peternak baru
yang bermunculan.
Akan tetapi banyaknya para peternak yang bermunculan sangat berbanding terbalik
dengan ekspektasi atau harapan.
Banyak para peternak yang kurang sukses dalam merintis karir bisnisnya. Kegagalan ini
bisa jadi karena kurangnya perhatian terhadap konsep dasar usaha ketika mendirikan
usaha tersebut.
Selain kondisi diatas, kebanyakan dari para peternak ini masih belum memiliki sikap
yang tangguh dan baik sebagai seorang wirausahawan.
Sehingga pada akhirnya para peternak menjadi mudah menyerah ketika menghadapi
kendala saat usaha mulai berjalan.
Selain problem yang sudah disebutkan di atas, terdapat juga beberapa faktor yang
mengiringi dalam beternak ayam kampung. Faktor tersebut adalah faktor pendukung
dan juga penghambat dalam usaha.
1. Faktor Pendukung
2. Faktor Penghambat
Dari kedua faktor diatas, ternak ayam kampung pedaging masih menunjukkan prospek
yang menjanjikan di daerah Ponorogo dan memiliki potensi potensi untuk dikirim ke luar
daerah.
Kemudian dari segi ekonomisnya adalah, bibitan ayam yang sehat akan lebih mudah
memeliharanya.
Selanjutnya jika anak ayam sudah tumbuh dewasa, maka ayam kampung akan memiliki
harga yang lumayan tinggi.
Ayam kampung bisa dijual dalam bentuk hidup maupun sudah menjadi daging. Sehingga
prospek beternak ayam kampung sangat menjanjikan dan dapat meningkatkan
pendapatan usaha.
Dengan catatan, ternak ayam kampung sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit ayam itu
sendiri.
C. Batasan Masalah
Ada banyak peluang dalam membanun sebuah bisnis. Akan tetapi penulis disini lebih
memilih bisnis ternak ayam kampung.
Hal ini karena dalam beternak ayam kampung memiliki peluang yang bagus dan juga
tidak membutuhkan tenaga kerja maupun modal yang besar.
Disamping itu, resiko kegagalan dari ternak ayam kampung juga lebih kecil dibanding
yang lainnya.
Oleh karenanya, ternak ayam kampung sangat cocok buat penulis yang notabene masih
pemula.
Walaupun masih pemula, tetapi penulis akan tetap menjalankan ternak ayam kampung
dengan sebaik mungkin.
D. Tujuan
Adapun tujuan dari usaha atau bisnis ternak ayam kampung pedaging ini antara lain :
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Analisis SWOT
Sebelum menjalankan usaha, memang sudah sewajarnya bagi semua orang untuk
mengetahui berbagai macam faktor yang muncul, baik itu faktor internal maupun
eksternal.
Adapun maksud tersebut adalah menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui sejauh
mana peluang maupun tantangan yang akan muncul nantinya
Berikut ini analisis SWOT yang muncul ketika menjalankan bisnis ternak ayam kampung.
1. Kekuatan (Strength)
2. Kelemahan (Weakness)
3. Peluang (Opportunities)
4. Ancaman (Threat)
BAB III
PEMBAHASAN
B. Ketersediaan SDM
Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan ternak ayam kampung ini lebih bisa terpenuhi
dengan baik.
Hal ini karena pengelolaan ayam kampung sepenuhnya dikelola oleh masing-masing
anggota keluarga, sehingga proses pemeliharaan ayam kampung menjadi lebih optimal
dibandingkan harus dibuat sebuah kandang besar.
Bisnis ternak ayam ini menggunakan sistem manajemen usaha berdasarkan musyawarah
yang bersifat kekeluargaan.
Sesuai dengan kesepakatan, pihak keluarga mengelola bibit ayam sampai siap panen
yang kemudian penjualannya difasilitasi oleh kelompok.
1. Pengeluaran
Total = Rp 650.000
Total = Rp 2.050.000
Untuk jumlah bobot yang diharapkan dari 1 kali panen bisnis ternak ayam kampung
adalah kisaran antara +0,8 – 1kg dari bobot sebelumnya.
2. Pemasukan
= Rp 1.000.000 x 5
= Rp 5.000.000
4. Keuntungan
= pemasukan – pengeluaran
= Rp 5.000.000 – Rp 2.760.000
= Rp 2.240.000/3 bulan
E. Antisipasi Persoalan
Memang bisnis ternak ayam kampung ini cukup mudah dan prospek, tetapi jika tidak
diantisipasi lebih lanjut malah akan menimbulkan problematika baru.
Dengan tingkat persaingan pasar yang terus meningkat, maka dibutuhkan juga
pemeliharaan ayam agar menghasilkan daging ayam kampung yang segar dan siap untuk
dipasarkan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Bisnis ternak ayam kampung memang prospek dengan keuntungan yang menggiurkan.
Modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar, apalagi jika masing-masing keluarga
mampu menekan biaya pakan dan juga kandang.
Kemudian perawatan bibit ayam pun tidak terlalu sulit, sehingga masih bisa dijadikan
sebagai bisnis sampingan.
Kemudian kebutuhan akan karyawan juga mampu diminimalis, sehingga tidak keluar
biaya tambahan.
Ditambah lagi resiko kegagalan pun cukup kecil sehingga sangat prospek untuk orang
yang baru belajar bisnis ternak ayam kampung.
Nah itu tadi contoh proposal bisnis ternak ayam kampung yang bisa teman-teman coba.
Bagaimana teman-teman ternyata tidak sulit bukan untuk membuat proposal bisnis?
Nah buat teman-teman yang pengen mencari investor bisnis, tidak ada salahnya untuk
melihat sebentar contoh proposal bisnis plan berikut ini.
contoh proposal bisnis plan atau proposal rencana bisnis sangat penting untuk melihat
sejauh mana rencana bisnis teman-teman nantinya.
Investor pun akan mengukur, apa yang sudah dia berikan untuk membantu modal
teman-teman akan menguntungkan atau tidak.
Semua itu bisa dilihat pada business plan yang teman-teman nantinya. Nah sebelum itu
yuk teman-teman simak contoh proposal bisnis plan Cafe Sedap Rasa berikut ini:
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Tentang Perusahaan
Cafe Sedap Rasa, itulah nama perusahaan yang bergerak di dunia kuliner, khususnya
kopi dan resto untuk para pelanggan. Cafe sedap rasa sendiri sudah ada sejak tahun
2018 di Jalan Ahmad Yani no. 2 Blora.
Awal mula pendirian cafe ini berasal dari semakin banyaknya para penikmat kopi di
Blora yang sudah merambah di segala jenis dan usia.
Jika dahulu kopi hanya dinikmati oleh para kaum adam, sekarang kaum hawa pun juga
tak luput dari kopi.
Selain itu juga pola hidup masyarakat Blora yang semakin modern dan bersifat lebih
konsumtif, sehingga kami mencoba untuk mendorong membuat sebuah cafe dengan
berbagai fasilitas yang ada.
Dengan adanya cafe maka bisa menjadi salah satu alternatif buat minum kopi dengan
rasa terbaik serta kongkow bersama orang-orang terdekat sambil menikmati semua
fasilitas yang sudah disediakan.
Cafe sedap rasa sendiri memiliki tempat yang sangat strategis karena tidak terlalu jauh
dari pusat Kota.
Hal ini membuat akses menuju cafe yang mudah dijangkau serta sangat cocok buat
konsumen yang tidak terlalu menyukai kebisingan kota.
Untuk menambah kenyamanan, Cafe sedap rasa pun juga menyediakan kopi dari
berbagai daerah. Pelanggan dapat menikmati lebih dari 20 jenis kopi terbaik dari
berbagai daerah di Indonesia.
Dengan pembuatan desain interior dan eksterior yang menarik maka konsumen akan
lebih mudah dalam mencari spot foto.
Visi
Cae Sedap rasa memiliki visi untuk membangun dan memberikan ruang serta tempat
bagi para penikmat kopi di Blora
Misi
Cafe sedap rasa sendiri memiliki produk kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Kopi
tersebut memiliki tata cara pengolahan yang berbeda.
Dikarenakan cara pengolahan yang berbeda maka rasa yang dihasilkan juga berbeda-
beda dan dapat menarik keluar diri khas dari kopi tersebut.
Selain kopi, ada juga produk-produk lain yang bisa dinikmati oleh konsumen, seperti roti
bakar, kentang goreng atau French fries, mie goreng serta aneka jus dan minuman
lainnya.
Dalam melayani konsumen, cafe sedap rasa membuat dua ruangan yang berbeda. Ada
ruangan merokok dan khusus buat yang tidak merokok.
Sehingga setting ruangan dibagi menjadi 4, ruang terbuka sebagai smoking area dan ada
yang no smoking area. Begitu juga di dalam ruangan.
Buat yang membutuhkan ruangan khusus dengan akses terbatas, di cafe sedap rasa juga
menyediakan ruang VIP.
Fungsinya digunakan untuk pengunjung yang ingin memesan tempat khusus baik untuk
rapat ataupun acara lainnya.
D. Pendanaan Perusahaan
Untuk pendanaan, cafe sedap rasa sendiri sudah memiliki 50 % dari semua total modal
yang dibutuhkan.
Modal ini dibutuhkan agar cafe dapat berjalan dengan lancar dan semestinya.
Agar dapat berjalan lancar maka kekurangan kebutuhan tersebut dijalankan pada para
investor yang memiliki komitmen untuk menginvestasikan modal pada perusahaan
kami.
Dengan jumlah pendanaan 50% dari pemilik sekaligus pengelola ‘Contoh Cafe’ dan 50%
dari investor.
Dari sini kemudian kami menawarkan sistem bagi hasil dengan pembagian 60% untuk
pengelola dan 40% untuk investor dengan nilai kontrak selama 2 tahun.
BAB II
A. Peluang Pasar
membuka usaha cafe di Blora masih sangat menjanjikan. Peluang pasar yang masih
terbuka lebar membuat kami berani membuka cafe di Blora.
Ditambah lagi dengan adanya desain ruangan yang khas akan membuat banyak orang
tertarik untuk berfoto di dalamnya.
Bahkan bukan tidak mungkin cafe ini akan digunakan sebagai salah satu pusat spot foto
yang menarik di Blora
B. Perkembangan Pasar
Kopi sendiri memiliki perkembangan yang cukup pesat. Hanya dalam waktu 5 tahun
terakhir ini, kopi sudah mulai merambah kaum hawa.
Selain itu juga sekarang banyak bermunculan warung-warung kopi di pinggir jalan atau
trotoar yang notabene tidak boleh digunakan untuk berjualan.
Selain itu juga peta persaingan per kopian di pusat kota sendiri sudah semakin padat
sehingga kami lebih memilih di tempat yang tidak terlalu jauh dari pusat kota.
Untuk pangsa pasar dari cafe ini sendiri adalah menyasar ke segala usia dan jenis. Para
remaja, orang dewasa dan juga orang-orang yang mencari suasana rapat dengan nuansa
Jawa.
D. Analisa SWOT
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunities)
Ancaman (Threats)
E. Aspek Produksi
1. Area Produksi
Untuk area produksi atau pembuatan kopi ini berada di ruang depan. Hal ini akan
membuat orang-orang bisa melihat proses pemasakan atau pembuatan kopi yang
berbeda-beda dari berbagai daerah.
Kemudian untuk area produksi non kopi berada ditempat khusus atau dapur agar tidak
mengotori tempat depan.
Untuk sumber bahan baku sendiri dari tempat-tempat kopi terkenal di seluruh
Indonesia. Transaksinya dengan memanfaatkan toko online sebagai medianya.
Pemilihan bahan baku untuk menu-menu yang ada juga melalui klasifikasi kebutuhan,
kesegaran bahan dan kehigienisannya.
Hal ini akan membuat rasa dari masakan maupun olahanya akan tetap terjaga
kesehatannya dan membuat para pelanggan aman dari kotoran yang ada.
BAB III
Adapun untuk perkiraan modal awal yang akan digunakan nantinya sebesar Rp
68.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
B. Perkiraan Biaya/Bulan
1. Biaya Bahan Baku Cafe Sedap rasa
Setelah melihat rincian perkiraan modal diatas, maka jumlah total modal yang
dibutuhkan oleh Cafe sedap rasa adalah
Sementara pada saat ini pemilik sekaligus pengelola Cafe Sedap rasa hanya memiliki
modal sebanyak 50 % atau Rp 55.465.000.
Sehingga disini pengelola membutuhkan tambahan modal dari investor sebesar 50%
yakni Rp Rp 55.465.000.
Demikian contoh proposal bisnis makanan yang dapat dijadikan acuan. Selain format di
atas, teman-teman juga bisa menambahkan contoh kata pengantar, contoh kata
penutup, daftar isi atau pun lampiran lain yang mendukung.
Selain contoh contoh proposal usaha di atas, masih ada lagi contoh business plan yang
perlu teman-teman ketahui.
Berikut ini adalah contoh proposal business plan usaha nasi susu boba topping jenang
daerah yang bisa dijadikan referensi.
A. Ringkasan Eksekutif
Nasi susu boba topping jenang daerah merupakan usaha bisnis di bidang kuliner yang
akan kami kembangkan. Alasan pengembangan ini karena kuliner dengan rasa yang
manis banyak disukai orang.
Selain itu juga para konsumen “mungkin” juga belum bisa menemukan makanan sejenis
ini di pasaran.
Hal ini akan membuat nasi susu bola topping jenang daerah akan lebih cepat dikenal
orang. Selain itu juga produk kuliner ini akan dapat bersaing dengan kuliner lainnya.
Agar kuliner ini semakin cepat dikenal orang, maka pemilihan lokasi berjualan ini berada
di alun-alun kota Lamongan.
B. Tujuan
Tujuan dari pendirian usaha kuliner nasi susu boba topping jenang daerah adalah
sebagai berikut:
Visi
Menjadi usaha jajanan yang sukses di bidang kuliner dengan menghadirkan suatu
produk kuliner yang berkualitas
Misi
Keunggulan Produk
Memiliki tampilan yang unik dengan warna – warna yang berasal dari bahan-bahan
alami.
Mempunyai cita rasa yang berbeda dari minuman boba lainnya
Penyajian bentuk yang menarik sehingga mampu memikat hati konsumen
C. Program Pemasaran
1. Diferensiasi
Perbedaan antara produk kami dengan produk boba lainnya adalah dari segi keunikan
tampilan, olahan dan lain sebagainya.
Keunikan ini terletak pada perpaduan antara makanan tradisional dengan makanan
populer atau masa kini.
Produk
Untuk produk yang kami tawarkan dalam bisnis kuliner ini berupa susu boba topping
jenang dimana komposisinya disesuaikan sesuai selera customer.
Harga
Adapun harga satuan yang dipatok merupakan harga standar kuliner pada umumnya.
Untuk bisnis ini, yaitu nasi susu boba topping jenang daerah dijual dengan kisaran harga
Rp 10.000 – Rp.15000
Promosi
Agar kuliner yang kami jual ini lebih cepat dikenal banyak orang, maka sistem promosi
yang kami gunakan lebih didominasi melalui word of mouth atau testimoni di Instagram
Saldo : Rp 4.000.000
Bangunan
Agar usaha ini dapat berkembang dan dikenal banyak orang, maka kami menggunakan
boot untuk jualan yang lokasinya di sebelah barat alun-alun kota
Manusia
Dikarenakan saya merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang suka dengan
kuliner yang manis maka saya pun juga dapat mengetahui selera dan kondisi mahasiswa.
Jika sebuah produk sudah berjalan agak lama dan dikenal banyak orang, pasti suatu saat
para konsumen akan merasa jenuh.
Jika kondisi ini tidak segera diatasi maka bukan tidak mungkin usaha yang sedang kami
rintis ini akan gugur sebelum waktunya.
Agar usaha kami tidak gugur lebih cepat maka kami akan selalu update menu dan rasa di
setiap bulannya sehingga konsumen tidak akan bosan ketika menikmati sajian kuliner
yang kami jual.
1. Analisis Persaingan
Dalam mendirikan usaha, pemilihan tempat yang strategis merupakan suatu keharusan
agar bisa mendapatkan keuntungan.
Apalagi, bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang prospek karena banyak dicari
orang.
Selain itu, persaingan dalam usaha pasti akan semakin berat. Agar para konsumen tetap
setia dengan kuliner kami, maka kami mencoba menawarkan produk dengan harga
murah, cita rasa yang enak.
Tak cukup disitu, Kami juga menawarkan tempat yang nyaman dan promosi diskon jika
produk kami di mention dalam story Instagram.
2. Analisis S.W.O.T
Sebelum menjalankan usaha Kuliner boba susu topping jenang perlu juga dilakukan
analisis dengan menggunakan metode S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat) agar dapat diukur kelayakan atau tidaknya kuliner ini dijalankan.
Strength (kekuatan)
Lokasi strategis serta tempatnya yang bersih, nyaman, aman dan menarik konsumen.
Belum ada kompetitor untuk produk yang sama
Murah dikantong
Jam buka 12 jam (09.00 – 21.00 WIB)
Weakness (kelemahan)
Opportunity (kesempatan)
Threat (ancaman)
Semakin maraknya penjual makanan terutama nasi goreng dengan harga murah
Semakin banyaknya produk-produk unik yang ditawarkan oleh penjual
G. Kesimpulan
Jika dilihat dari segi pemasaran, produk ini masih dapat bersaing dan berpeluang
mendapatkan hati konsumen.
Kesan unik dan menarik yang belum ada di pasaran akan membuat konsumen tertarik
mencobanya.
Nah itu tadi contoh business plan sederhana yang bisa teman-teman coba sendiri di
rumah.
Setelah melihat contoh contoh proposal usaha atau contoh proposal bisnis lengkap di
atas, ternyata cara pembuatannya tidak terlalu sulit ya.
Teman-tean bisa menggunakan contoh proposal usaha kecil di atas sebagai proposal
kerjasama usaha yang saling menguntungkan.
Jika teman-teman masih kebingungan dengan contoh proposal usaha lengkap diatas,
bisa download contoh proposal pengajuan modal usaha ke investor pdf pada link yang
tersemat.
TwitterFacebook
In "Sekolah"
Teknik Presentasi yang Baik dan Persiapan Seminar Contoh Proposal Skripsi
Teknik Presentasi Seminar dan Persiapannya
In "Sekolah"
Contoh Proposal Pengajuan Dana Kegiatan Sekolah
Contoh Proposal Pengajuan Dana
In "Sekolah"
Categories Sekolah
Tags Contoh Proposal
Post navigation
Makanan Khas Banyumas
Makanan Khas Tulungagung
Leave a Reply
Recent Posts
Mau update artikel terbaru seputar hobi yang asik dan kekinian?
isikan email