Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

KENAT “KENTANG DONAT”

Disusun guna melengkapi tugas mata pelajaran


PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PKWU)
Guru Pengampu : Supriyono.S.ST
Disusun oleh :
Nama : Romeo Ebenheazar
NO. Induk : 0042613163
Kelas : XII IPS

LEMBAGA PENDIDIKAN SANTO LUKAS PENGINJIL

SMA SANTO LUKAS I JAKARTA


2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Data Pribadi
Nama :Romeo Ebenheazar
Tempat dan tanggal lahir : Manado,14 Mei 2004
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jalan Agung Utara 4 Blok a36a no 32
Agama : Kristen
Pekerjaan : Mahasiswa
Nomor HP : 0859106946740
Email : romeocore14@gmail.com
B. Data Usaha
Nama Perusahaan : KENAT
Bidang Usaha : Makanan
Jenis Produk : Makanan Tradisional
Lokasi Usaha : Jakarta
Slogan Usaha : “When Potato Meets Doughnut”

C. Latar Belakang
Berdasarkan data yang ada, jumlah pengangguran di Indonesia semakin
meningkat tiap tahunnya.
Meningkatnya jumlah pengangguran ini salah satunya disebabkan oleh
kurang sadarnya masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada.
Hal ini bisa jadi karena masih minim nya pengetahuan untuk memanfaatkan
sumber daya yang ada.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis
ekonomi yang berkepanjangan.  
Belum lagi ditambah minimnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan
sendiri lapangan kerja. Padahal untuk dapat mengangkat perekonomian
masyarakat dibutuhkan lapangan kerja.
Kemudian salah satu solusi untuk dapat keluar dari krisis ekonomi dan juga
mengurangi pengangguran adalah dengan berwirausaha.
Dalam berwirausaha sendiri terdapat banyak pilihan yang bisa dilakukan.
Diantaranya mengolah bahan mentah menjadi produk makanan jadi atau
setengah jadi agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Karena itulah penulis di sini berupaya untuk menciptakan sebuah produk
dengan nilai jual dengan membuat kue “KENAT”.
Kue ini sendiri terbuat dari kentang yang mudah diperoleh masyarakat. Akan
tetapi masih banyak belum mengolahnya menjadi kudapan yang menarik dan
bernilai jual.
D. Visi dan Misi
Visi
Menjadikan makanan tradisional sebagai salah satu makanan bernilai jual
tinggi dan banyak diminati.
Misi
1. Senantiasa melakukan inovasi produk tradisional.
2. Berupaya meningkatkan kualitas makanan tradisional.
3. Lebih mengutamakan kualitas pelayanan agar konsumen semakin puas.
E. Tujuan
Tujuan penulis mengembangkan jenis usaha ini yaitu:
1. Untuk melestarikan jajanan tradisional yang berasal dari Amerika ini .
2. Untuk menarik minat konsumen agar merasakan produk yang dibuat oleh
penulis serta dapat mencapai. penjualan yang sesuai target.
3. Sebagai upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
4. Mendapatkan keuntungan usaha.

F. Maksud Kegiatan Usaha


Setiap kegiatan usaha pastinya memiliki maksud tersendiri. Begitu pula
dengan penulis. Adapun maksud dari penulis membuka usaha ini karena
keinginan untuk menyalurkan ilmu yang dimiliki dalam bidang kuliner.
Selain itu juga untuk menambah pengalaman dan wawasan di dunia usaha. 
Harapan dari penulis sendiri agar makanan tradisional tidak kalah dengan
makanan modern dengan cara selalu berinovasi terhadap makanan
tradisional.
Bentuk inovasi yang dilakukan adalah dengan mengembangkan kue
tradisional yang bernama kue donat supaya lebih menarik baik dari segi rasa,
tampilan maupun kualitasnya.
Bentuk pengembangannya penulis namai kue “KENAT” yakni kentang
donat yang dikembangkan dari kue donat .

BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil
Penulis memberikan brand bidang usaha bernama KENAT karena produk ini
berbahan dasar kentang. Kentang sendiri selama ini lebih sering dikenal di
pedesaan. 
Akan tetapi penulis memiliki keyakinan dan harapan untuk mengembangkan
olahan berbahan dasar kentang agar menjadi makanan yang menarik tanpa
mengurangi kandungan nutrisi di dalamnya.
Kentang sendiri memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik buat
kesehatan. Kandungan nutrisi tersebut diantaranya vitamin C, D,
magnesium, kalium dan protein.
B. Strategi Pasar
Agar rencana untuk membangun usaha jajanan tradisional KENAT ini dapat
berjalan lancar maka dilakukan beberapa strategi pasar diantaranya :
1. Segmenting
Strategi pasar yang pertama yakni segmenting. Segmenting sendiri
merupakan cara untuk menjadikan pembeli sebagai target yang harus
dicapai. 
Segmenting atau segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting.
Untuk itulah penulis melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan
lokasi mana yang paling mendekati ideal untuk memasarkan usaha.
Tujuannya agar produk yang dibuat bisa dinikmati oleh berbagai kalangan
masyarakat, bahkan produk ini juga dapat dinikmati oleh segala usia.
2. Targeting
Adapun target pasar yang dibidik oleh penulis terdiri dari masyarakat sekitar
tempat berjualan, warung-warung yang bisa dititipi penulis. 
Selain berjualan secara konvensional, penulis juga membidik pasar online,
karena akan lebih cepat dikenal orang banyak
3. Positioning
Langkah ketiga dalam strategi pasar yang penulis gunakan adalah
positioning.
Positioning sendiri merupakan tindakan perusahaan atau penulis untuk
merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu
di ingatan konsumen.
Agar produk yang dihasilkan bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat,
maka penulis membuat inovasi dengan menambahkan bahan baru.
Hal ini akan membuat produk yang dihasilkan menjadi berbeda dengan
produk yang sudah ada.
Adapun bahan yang ditambahkan dalam produk ini berupa coklat, kacang
dan juga meses mix.
Tambahan ini akan membuat makanan menjadi lebih menarik, kualitas
sangat baik dan juga rasanya menjadi lebih unggul.
Ini akan membuat makanan ini memiliki ciri khas yang mudah diingat dan
dikenal oleh konsumen.
C. Analisis SWOT untuk Kelayakan Usaha
Sudah menjadi kebiasaan jika dalam melakukan usaha selalu menghadapi
tantangan dan juga persaingan usaha. Untuk menghadapi semua itu
dibutuhkan analisis usaha yang tepat. 
Analisis ini perlu bukan hanya sebagai bahan evaluasi, tetapi untuk
mengukur kemampuan usaha terhadap lingkungan dan juga persaingan yang
ada.
Dalam hal ini penulis menggunakan analisis SWOT untuk kelayakan usaha.
1. Kekuatan (Strength)
Analisis yang pertama adalah mengukur kekuatan usaha. Kekuatan disini
merupakan sebuah analisis bahwa produk ini diterima oleh masyarakat
secara luas.
Adapun ukuran kekuatan di sini adalah kualitas produk yang ditawarkan
cukup tinggi. Kemudian bahan dasar yang digunakan adalah kentang yang
memiliki banyak kandungan nutrisi dan diproses secara higienis.
2. Kelemahan (Weakness)
Setiap kekuatan pastinya memiliki kelemahan. Begitu juga kegiatan usaha
yang dijalankan oleh penulis. Dibalik analisis kekuatan usaha di atas,
terdapat juga kelemahan dalam bidang usaha ini, yaitu:
1. Produk gampang ditiru.
2. Produk mudah basi.
3. Harga ubi yang tidak menentu.
3. Peluang (Opportunity)
Pembacaan peluang sangat diperlukan dalam melakukan usaha. Adapun
pembacaan atau analisis peluang dalam produk ini adalah produk kentang
atau makanan yang terbuat dari kentang sudah tidak asing lagi. 
Hal ini karena kentang sudah dikenal oleh masyarakat karena memang
kentang sudah pernah ada.
Akan tetapi, yang membuat berbeda antara KENAT dengan kentang pada
umumnya adalah KENAT mengalami modifikasi sehingga menjadi produk
yang lebih menarik dan mampu bersaingan dengan makanan modern.
Kemudian untuk saat ini makanan obi semakin jarang ditemukan, sehingga
penulis memiliki peluang yang bagus untuk memasarkan kenat modifikasi
dengan varian baru yang lebih menarik minat konsumen.
4. Ancaman (Threat)
Dalam setiap peluang usaha akan selalu menghadapi ancaman. Ancaman ini
merupakan hambatan yang berasal dari luar. 
Adapun ancaman yang akan timbul dalam usaha KENAT adalah sebagai
berikut:
1. Tidak menentunya ketersediaan bahan dasar.
2. Timbulnya persaingan yang tidak sehat.
3. Munculnya produk serupa dengan harga yang lebih murah dan kualitas
yang lebih baik.

BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
A. Proses Produksi
Dalam proses produksinya, penulis mencoba mengembangkan ide
produksi dengan dimodifikasi berdasarkan kebutuhan konsumen,
yakni kesukaan dengan kuliner yang sedang tren di sosial media.
Selanjutnya proses produksi dilakukan dengan serangkaian tahap
untuk menjaga kehigienisan produk. Hal ini untuk menjaga dan
menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk yang penulis
pasarkan
kemudian penulis juga menentukan bahan baku pendukung dengan
melakukan survei pasar agar memperoleh informasi harga yang lebih
kompetitif.
Tidak lupa juga penulis membuat laporan keuangan agar tercipta
manajemen yang sehat dalam kegiatan usaha.
Jika sistem keuangan ditata dan disusun dengan baik, maka kegiatan
produksi pun akan mampu berjalan dengan lancar dan optimal
B. Bahan bahan
Agar sistem keuangan dapat berjalan dengan baik, perlu dibuat juga
penghitungan bahan-bahan dalam membangun usaha.
Adapun dalam memproduksi KENAT, penulis memakai bahan-
bahan antara lain:

Ha Ju
Na rga mla
ma Sat h
N
Ba ua Ha
o
ha n rga
n (R (Rp
p) )

1 Ubi 4.00 64.00


Ha Ju
Na rga mla
ma Sat h
N
Ba ua Ha
o
ha n rga
n (R (Rp
p) )

Jalar 0 0
16
Kg

2 Tep 10.0 40.00


ung 00 0
Tapi
oka
4 Kg

3 Kac 25.0 25.00


ang 00 0
1 Kg

4 Gula 20.0 20.00


Mer 00 0
ah 1
Kg

5 Sere 5.00 25.00


s5 0 0
pcs
Ha Ju
Na rga mla
ma Sat h
N
Ba ua Ha
o
ha n rga
n (R (Rp
p) )

6 Gara 2.50 2.500


m1 0
pcs

7 Cokl 15.0 75.00


at 5 00 0
pcs

Tota 251.5
l 00

BAB IV
RENCANA BIAYA
A. Modal dan Pemasukan
Adapun besaran modal awal yang harus dikeluarkan adalah 
Besar Modal yang harus dikeluarkan dalam satu kali produksi yaitu
Rp 1.221.500 dengan rincian:
Total biaya produksi = bahan bahan + perlengkapan + ongkos lain-
lain
= Rp 251.500 + Rp 930.000 + Rp 40.000
= Rp 1.221.500
Adapun untuk total biaya sekali produksi adalah 
Total biaya yang dibutuhkan untuk sekali memproduksi sebanyak
100 produk adalah Rp 445.500
B. Target Hasil penjualan per bulan
= target penjualan harian x harga jual per gelas x 30 hari
= 100 pcs x Rp 6.000 x 30 hari
= Rp 18.000.000
C. Laba
= hasil penjualan – (modal awal + (modal harian x 30 hari))
= Rp 18.000.000 – (Rp 1.221.500 + (Rp 445.500 x 30 hari))
= Rp 18.000.000 – (Rp 1.221.500 + Rp 13.365.000)
= Rp 18.000.000 – Rp 14.586.500
= Rp 3.413.500   
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makanan ringan KENAT merupakan ide produk dari
penulis dalam merintis usaha ini.

Munculnya produk ini merupakan hasil analisis peluang dan survey


yang penulis lakukan untuk mencari prospek bisnis bermanfaat untuk
masyarakat dan menguntungkan.
Besar harapan penulis agar produk ini dapat diterima dengan baik,
disenangi serta mudah diingat konsumen
B. Saran
Penulis sadar jika proposal usaha ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itulah penulis mengharapkan kritik maupun saran dari
berbagai pihak demi penyempurnaan proposal usaha makanan ringan
ini.

Anda mungkin juga menyukai