Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEWIRAUSAHAN

MAKANAN AWETAN HEWANI


“PUDDING REGAL ”

DISUSUN OLEH:

ANGGOTA: 1. Achmad Dhico Canavaro (01)


2. Aisyah Nuraini (03)
3. Amanda Devina Sari (05)
4. Balqis Naila Widad F.R (09.
5. Dea Fadillah (11)

SMAN 1 BANYUWANGI
2022
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data yang ada, jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat tiap
tahunnya.Meningkatnya jumlah pengangguran ini salah satunya disebabkan oleh kurang
sadarnya masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada. Hal ini bisa jadi karena
masih minim nya pengetahuan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Jika hal ini
dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis ekonomi yang
berkepanjangan. Belum lagi ditambah minimnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan
sendiri lapangan kerja. Padahal untuk dapat mengangkat perekonomian masyarakat
dibutuhkan lapangan kerja.
Kemudian salah satu solusi untuk dapat keluar dari krisis ekonomi dan juga
mengurangi pengangguran adalah dengan berwirausaha.Dalam berwirausaha sendiri terdapat
banyak pilihan yang bisa dilakukan. Diantaranya mengolah bahan mentah menjadi produk
makanan jadi atau setengah jadi agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Karena itulah penulis di sini berupaya untuk menciptakan sebuah produk dengan nilai
jual dengan membuat makanan “PUDDING REGAL”. Makanan ini sendiri terbuat dari
biskuit regal yang terbuat dari susu dan mudah diperoleh masyarakat. Akan tetapi masih
banyak belum mengolahnya menjadi kudapan yang menarik dan bernilai jual.

B. Visi dan Misi

Visi
Menjadikan bahan makanan sederhana sebagai salah satu makanan bernilai jual tinggi dan
banyak diminati.

Misi
1. Senantiasa melakukan inovasi produk dari olahan susu.
2. Berupaya meningkatkan kualitas makanan dari bahan susu.
3. Lebih mengutamakan kualitas pelayanan agar konsumen semakin puas.
C. Tujuan
Tujuan penulis mengembangkan jenis usaha ini yaitu:
1. Untuk menciptakan lapang pekerjaan.
2. Untuk menarik minat konsumen agar merasakan produk yang dibuat oleh penulis
serta dapat mencapai. penjualan yang sesuai target.
3. Sebagai upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
4. Mendapatkan keuntungan usaha.

D. Maksud Kegiatan Usaha


Setiap kegiatan usaha pastinya memiliki maksud tersendiri. Begitu pula dengan penulis.
Adapun maksud dari penulis membuka usaha ini karena keinginan untuk menyalurkan ilmu
yang dimiliki dalam bidang kuliner. Selain itu juga untuk menambah pengalaman dan
wawasan di dunia usaha.
Harapan dari penulis sendiri agar ada nya lapang pekerjaan baru untuk membuka usaha
. Bentuk inovasi yang dilakukan adalah dengan mengembangkan makanan regal dari susu
supaya lebih menarik baik dari segi rasa, tampilan maupun kualitasnya. Bentuk
pengembangannya penulis namai kue “PUDDING REGAL ” yakni makanan modern yang
terbuat dari olahan susu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil
Penulis memberikan brand bidang usaha bernama Pudding regal Dissert box karena
produk ini berbahan dasar regal susu.akhir akhir ini susu sangat trending karena dapat mnjaga
kesehatan tubuh di pandemi covid 19 ini. Akan tetapi penulis memiliki keyakinan dan
harapan untuk mengembangkan olahan berbahan dasar susu agar menjadi makanan yang
menarik tanpa mengurangi kandungan nutrisi di dalamnya.
Susu sendiri memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik buat kesehatan. Kandungan
nutrisi tersebut diantaranya vitamin D.Protein,kalsiuk,zat besi
B. Strategi Pasar
Agar rencana untuk membangun usaha makanan Pudding regal dessert box ini dapat berjalan
lancar maka dilakukan beberapa strategi pasar diantaranya :
1. Segmenting
Strategi pasar yang pertama yakni segmenting. Segmenting sendiri merupakan cara untuk
menjadikan pembeli sebagai target yang harus dicapai.
Segmenting atau segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting. Untuk itulah penulis
melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan lokasi mana yang paling mendekati ideal
untuk memasarkan usaha.
Tujuannya agar produk yang dibuat bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat,
bahkan produk ini juga dapat dinikmati oleh segala usia.
2. Targeting
Adapun target pasar yang dibidik oleh penulis terdiri dari masyarakat sekitar tempat
berjualan, warung-warung yang bisa dititipi penulis.
Selain berjualan secara konvensional, penulis juga membidik pasar online, karena akan lebih
cepat dikenal orang banyak
3. Positioning
Langkah ketiga dalam strategi pasar yang penulis gunakan adalah positioning.
Positioning sendiri merupakan tindakan perusahaan atau penulis untuk merancang produk
dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen.
Agar produk yang dihasilkan bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat, maka penulis
membuat inovasi dengan menambahkan bahan baru.
Hal ini akan membuat produk yang dihasilkan menjadi berbeda dengan produk yang sudah
ada.
Adapun bahan yang ditambahkan dalam produk ini berupa coklat milo,dan Regal.
Tambahan ini akan membuat makanan menjadi lebih menarik, kualitas sangat baik dan juga
rasanya menjadi lebih unggul.
Ini akan membuat makanan ini memiliki ciri khas yang mudah diingat dan dikenal oleh
konsumen.
C. Analisis SWOT untuk Kelayakan Usaha
Sudah menjadi kebiasaan jika dalam melakukan usaha selalu menghadapi tantangan dan juga
persaingan usaha. Untuk menghadapi semua itu dibutuhkan analisis usaha yang tepat.
Analisis ini perlu bukan hanya sebagai bahan evaluasi, tetapi untuk mengukur kemampuan
usaha terhadap lingkungan dan juga persaingan yang ada.Dalam hal ini penulis menggunakan
analisis SWOT untuk kelayakan usaha.
1. Kekuatan (Strength)
Analisis yang pertama adalah mengukur kekuatan usaha. Kekuatan disini merupakan sebuah
analisis bahwa produk ini diterima oleh masyarakat secara luas.
Adapun ukuran kekuatan di sini adalah kualitas produk yang ditawarkan cukup tinggi.
Kemudian bahan dasar yang digunakan adalah susu yang memiliki banyak kandungan nutrisi
dan diproses secara higienis.
2. Kelemahan (Weakness)
Setiap kekuatan pastinya memiliki kelemahan. Begitu juga kegiatan usaha yang dijalankan
oleh penulis. Dibalik analisis kekuatan usaha di atas, terdapat juga kelemahan dalam bidang
usaha ini, yaitu:
1. Produk gampang ditiru.
2. Produk mudah basi jika tidak disimpan didalam lemari es.
3. Harga susu yang tidak menentu.

3. Peluang (Opportunity)
Pembacaan peluang sangat diperlukan dalam melakukan usaha. Adapun pembacaan atau
analisis peluang dalam produk ini adalah produk makanan yang terbuat dari susu sudah tidak
asing lagi.
Hal ini karena susu sudah dikenal oleh masyarakat. karena memang makanan yang terbuat
dari susu sudah pernah ada.Akan tetapi, yang membuat berbeda antara dissert box regal ini
dengan kue susu lainnya pada umumnya adalah dissert box regal sudah mengalami
modifikasi sehingga menjadi produk yang lebih menarik dan mampu bersaingan dengan
makanan modern.
Kemudian untuk saat ini makanan dari bahan susu gampang ditemukan, sehingga penulis
memiliki peluang yang bagus untuk memasarkan dissert boxini modifikasi dengan varian
baru yang lebih menarik minat konsumen.
4. Ancaman (Threat)
Dalam setiap peluang usaha akan selalu menghadapi ancaman. Ancaman ini merupakan
hambatan yang berasal dari luar.
Adapun ancaman yang akan timbul dalam usaha ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak menentunya ketersediaan bahan dasar.
2. Timbulnya persaingan yang tidak sehat.
3. Munculnya produk serupa dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih
baik.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
A. Proses Produksi
Dalam proses produksinya, penulis mencoba mengembangkan ide produksi dengan
dimodifikasi berdasarkan kebutuhan konsumen, yakni kesukaan dengan kuliner yang sedang
tren di sosial media.
Selanjutnya proses produksi dilakukan dengan serangkaian tahap untuk menjaga
kehigienisan produk. Hal ini untuk menjaga dan menciptakan kepercayaan konsumen
terhadap produk yang penulis pasarkan, kemudian penulis juga menentukan bahan baku
pendukung dengan melakukan survei pasar agar memperoleh informasi harga yang lebih
kompetitif.
Tidak lupa juga penulis membuat laporan keuangan agar tercipta manajemen yang
sehat dalam kegiatan usaha. Jika sistem keuangan ditata dan disusun dengan baik, maka
kegiatan produksi pun akan mampu berjalan dengan lancar dan optimal
B. Bahan bahan
Agar sistem keuangan dapat berjalan dengan baik, perlu dibuat juga penghitungan bahan-
bahan dalam membangun usaha.
Adapun dalam memproduksi Pudding Regal ini, penulis memakai bahan-bahan antara lain:

Harga Satuan Jumlah Harga


No Nama Bahan
(Rp) (Rp)

1 REGAL 9.000 18.000

2 MILO BUBUK 8.000 18.000

3 MENTEGA 10.000 10.000

4 SUSU SAPI MURNI 15.000 30.000

5 PUDING SUSU 10.000 20.000

6 BUBUK WHIPECREAM 16.000 16.000

Total 112.000
C. Alat dan Perlengkapan Tambahan
1. Alat

No Nama Alat Harga (Rp)

1 Mangkok 20.000

2 Panci 60.000

3 Mixer 150.000

4 Blender 250.000

5 Solet 2.000

6 Sendok/centong 10.000

Total -
2. Perlengkapan
 Box plastik 15 ( Harga @ Rp 5.000) = Rp 75.000
 Sarung tangan plastik 2 ( Harga @ Rp 2.000) = Rp 4.000
 Label kemasan 2 lembar ( Harga @ Rp 10.000)= Rp 20.000
Total Rp 99.000
D. Cara Membuat
 Persiapkan bahan-bahan.
 haluskan Regal lalu campurkan mentega cair lalu aduk sampai semua bahan
tercampur rata.
 Kemudian ambil adonan dengan sendok lalu masukkan kedalam box dan padatkan.
 Untuk layer ke 2.siapkan susu full cream 500 ml dan campurkan dengan bubuk
pudding susu ke dalam panci,masak dan aduk sampai mendidih
 Kemudian tuangkan ke adonan yang sudah dipadatkan tadi sebagai layer ke 2 lalu
dinginkan sampai pudingnya set
 Untuk layer ke 3, Siapkan bubuk milo dan campurkan dengan bubuk whipped cream
7sdm ke dalam mangkok dan kasih 200ml air es dan mixer sampai semua bahan
tercampur rata.
 Kemudian tuangkan lagi di atas layer 2 tadi dan retain,lalu kasih bubuk milo dan
kasih toping regal utuh diatasnya
 Kemudian dissert box pudding regal dalgona milo siap di hidangkan
 Lebih cocok jika dimakan dalam keadaan dingin
BAB IV
RENCANA BIAYA
A. Modal dan Pemasukan
Adapun besaran modal awal yang harus dikeluarkan adalah
Besar Modal yang harus dikeluarkan dalam satu kali produksi yaitu Rp211.000 dengan
rincian:
Total biaya produksi = bahan bahan + perlengkapan + ongkos lain-lain
= Rp112.000 + Rp 99.000
= 211.000
Adapun untuk total biaya sekali produksi adallah Rp 14.500
Total biaya yang dibutuhkan untuk sekali memproduksi sebanyak 15 produk adallah Rp
211.000
B. Target Hasil penjualan per produksi
= target penjualan harian x harga jual per box
= 15 pcs x Rp 20.000
= Rp 300.000
C. Laba
= hasil penjualan – (modal awal + (modal harian)
= Rp 300.000 – (Rp 211.000 + (Rp 14.500)
= Rp 300.000 – (Rp 225.500)
= Rp 74.500
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makanan ringan Pudding regal dessert box merupakan ide produk dari
penulis dalam merintis usaha ini. Munculnya produk ini merupakan hasil analisis peluang dan
survey yang penulis lakukan untuk mencari prospek bisnis bermanfaat untuk masyarakat dan
menguntungkan. Besar harapan penulis agar produk ini dapat diterima dengan baik, disenangi
serta mudah diingat konsumen
B. Saran
Penulis sadar jika proposal usaha ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itulah
penulis mengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan
proposal usaha makanan ringan ini.

Anda mungkin juga menyukai