Analisa
Disusun Oleh :
Yusuf Dwi Sakti 20160210060
Dymas Leo Kurniawansyah 20160210109
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
A. Pengertian Analisis SWOT
1. Kekuatan
a. Indonesia penghasil singkong terbesar no 3 di dunia setelah Nigeria dan
Thailand sebesar 19,05 ton pada tahun 2018. (CNBC, 2019).
b. Terdapat banyak makanan khas di Indonesia menggunakan bahan baku
tanaman singkong.
c. Dalam budidaya tanaman singkong tidak memerlukan biaya yang besar
dibandingkan budidaya komoditas pertanian lainnya.
2. Kelemahan
a. Produksi Singkong di Indonesia mengalami peenurunan setiap
tahunnya, pada tahun 2018 produksi singkong hanya mencapai 19,05
juta ton Padahal pada tahun 2014 Indonesia masih bisa menghasilkan
23,4 juta ton singkong. (CNBC, 2019).
b. Luas lahan panen singkong terus mengalami pengurangan. Tahun 2018
luas lahan panen singkong hanya seluas 793 ribu hektare, sudah jauh
berkurang dari tahun 2014 yang masih 1 juta hektare. (CNBC, 2019).
c. Minimnya pinjiman modal yang dimiliki petani singkong di Indonesia
untuk mengambangkan budidayanya.
3. Peluang
a. Dengan adanya MEA dapat menjadi akses yang mudah bagi ekspor
komoditas singkong ke negara-negara Asean
b. Dalam 3 tahun terakhir, singkong mengalami kenaikan minat berkat
penemuan potensi singkong yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan
plastik yang dapat terurai dalam tanah hanya dalam 10 minggu.
c. Semakin meningkatnya penduduk di Indonesia setiap tahun maka tidak
menutup kemungkinan bahwa tanaman singkong mengalami
peningkatan minat.
4. Ancaman
a. Singkong Thailand kian digemari, Thailand merupakan negara utama
asal singkong impor yang masuk ke Indonesia. Tahun 2018, Thailand
berhasil memasukkan 349,27 ribu ton singkong senilai US$ 173,2 juta
atau setara dengan Rp. 2,5 Triliun (CNBC, 2019).
b. Terus meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia yang membutuhkan
tempat tinggal sehingga mengakitbatkan berkurangnya lahan pertanian
di Indonesia.
c. Daya saing komoditas lokal singkog akan terkalahkan dengan
komoditas singkong GMO impor yang kualitasnya lebih baik dari
komoditas lokal
d. Konsumen lebih memilih mengkonsumsi nasi ketimbang olahan
singkong sebagai makanan utama.
ANALISIS SWOT STRENGHT (S) WEAKNESS (W)
KETAHANAN SINGKONG 1. Negara produksi singkong tertinggi no 3 di 1. Produksi singkong menurun
DI INDONESIA dunia
2. Luas lahan panen menyusut
2. Beragam olahan khas Indonesia berbahan
3. Minimnya pinjaman modal pengembangan
baku singkong
budidaya
3. Cost processing rendah
OPPORTUNITY (O) SO WO
1. Akses jangkauan pasar 1. banyaknya produksi singkong tidak 1.Memaksimalkan jangkauan pasar agar penjualan
lebih luas dengan Mea mengalami kendala penjualan karena luasnya tidak mengalami defisit (W1+O1)
akses jangkauan pasar. (S1+O1)
2. Inovasi olahan Singkong 2.Memperkuat modal pinjaman agar petani mampu
2. banyaknya olahan makanan berbahan membuat pengembangan inovasi olahan singkong
3. Peningkatan konsumen
singkong, menyebabkan munculnya inovasi (W2+O2)
baru terhadap penggunaan singkong (plastic
3.Mengoptimalkan ketersediaan lahan untuk
organic) (S2+O2)
memenuhi kebutuhan konsumen (W3+O3)
3. Memperbanyak keragaman olahan singkong
agar dapat meningkatkan konsumen singkong
di Indonesia (S2+O3)
TREATH (T) ST WT
1. Singkong Thailand lebih
1. Membuat varietas unggulan yang mampu 1. Mengoptimalkan budidaya singkong dilahan
digemari,
menarik konsumen di berbagai negara. sempit perkarangan masyarakat agar dalam
2. Meningkatnya penduduk
(S1+T1&T3) memenuhi kebutuhan singkong di Indonesia
mengakibatkan sempitnya
tidak perlu ekspor (W1&W2 + T1&T2&T3)
lahan 2.Memperkenalkan olahan berbahan baku
3. Komoditas lokal kalah singkong serta khasiatnya yang tidak kalah dari
dengan komoditas GMO nasi (S2+T4)
eskpor
4. Konsumen lebih memilih 3.Dengan cost processing yang rendah
CNBC Tim riset, 2019. Kocak! Indonesia Impor Singkong, Bahkan Makin Hobi. https://www.cnbcindonesia.com/market/20190426120042-
17-69087/kocak-indonesia-impor-singkong-bahkan-makin-hobi. Diakses pada tanggal 29 April 2019.
Freddy Rangkuti. 1997. Teknik Membedah Kasus Bisnis dengan Analisis SWOT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.