Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

BUSINESS PLAN

“KEBAB BACOK (BANANA COKLAT)”

OLEH

KELOMPOK 9 PANASONIC

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIALDAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

2020
PENGESAHAN PROPOSAL BUSINESS PLAN

1. Judul Proposal : Kebab Bacok

2. Kelompok 09
a. Ketua
Nama Lengkap : Resanda Putra Sulistiono
NPM : 20042010035
b. Anggota
1. Nama Lengkap : Ridwan Adi Nugroho
NPM : 20042010062
2. Nama Lengkap : Selvia
NPM : 20042010168
3. Nama Lengkap : Sri Utami
NPM : 20042010193
4. Nama Lengkap : Dyah Ayu Fatmawati
NPM : 20042010174
5. Nama Lengkap : Ayu Novita Sari
NPM : 20042010186
6. Nama Lengkap : Anisah Salwa Agustina
NPM : 20042010069
7. Nama Lengkap : Chatarina Dinda Aromatika
NPM : 20042010251
8. Nama Lengkap : Labibah Izzati Firdaus
NPM : 20042010258
9. Nama Lengkap : Mochamad Bachtiar Abidin
NPM : 20042010232
3. Jurusan : Administrasi Bisnis
4. Angkatan : 2020

ii
Surabaya, 17 Oktober 2020

Dosen Pembimbing

(Nurul Azizah, S. AB, M.AB)


NPK. 17219910501002

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
business plan yang berjudul “Kebab Bacok (Banana Coklat)” tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal business plan ini adalah agar kita
bisa merencanakan bisnis yang akan kami buat sebaik mungkin.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal
business plan ini dapat selesai.

Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Ibu Nurul Azizah, S. AB, M.AB sebagai dosen pembimbing, yang telah
membimbing kami sehingga proposal business plan ini dapat terselesaikan tepat
waktu, dan tersusun dengan baik.

2. Kakak-kakak dari Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis yang sudah


memberikan arahan kepada kami, sehingga proposal business plan ini dapat
tersusun dengan baik.

3. Teman-teman Kelompok 09 Panasonic yang sudah menyusun proposal ini


sebaik mungkin.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal busuness plan ini


sebaik mungkin, kami menyadari bahwa proposal business plan masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal business plan ini. Akhir kata, kami berharap semoga
proposal business plan ini dapat memberikan gambaran untuk memulai sebuah
bisnis bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Surabaya, 17 Oktober 2020

iv
Kelompok 09 Panasonic

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
...................................................................................ii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv

DAFTAR ISI ..........................................................................................................v


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar
Belakang ........................................................................................1
B. Alasan Memilih
Usaha ............................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................3
C. Aspek Perencanaan Usaha ......................................................................3
D. Aspek
Pemasaran ....................................................................................5
E. Aspek Keuangan .....................................................................................6
F. Aspek Tenaga Kerja ................................................................................9
G. Aspek Pengembangan
Usaha ................................................................11
H. Resiko Usaha ........................................................................................13
I. Sasaran dan
Target ..................................................................................18
BAB III
PENUTUP ..............................................................................................19
J. Kesimpulan ............................................................................................19
K. Saran .....................................................................................................19
Galeri Foto ...........................................................................................................20
Contoh Produk ....................................................................................................21

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai
berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa kini banyak
makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada
rasanya yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama
mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan
yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk
membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup
murah dan aman untuk dikonsumsi karna tidak menggunakan bahan kimia yang
berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup.

Dari uraian diatas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha
kebab pisang coklat ini, karna sebagian dari masyarakat sangat menyukai kebab
pisang coklat karena rasanya yang enak, gurih dan nikmat. Kebab pisang coklat
ini memiliki beraneka ragam rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang
sesuai dengan kesukaan mereka. Selain itu, kebab pisang coklat ini dapat
dinikmati oleh semua umur. Jadi, siapapun bisa untuk mengkonsumsi kebab
pisang coklat ini baik orang yang sudah tua maupun orang muda. Kebab pisang
coklat ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik malam hari maupun pagi
hari. Kebab pisang coklat ini akan lebih enak apabila dijadikan cemilan ketika kita
sedang berkumpul dengan teman atau saudara, terlebih ketika ditemani dengan
secangkir minuman dingin atau sejenisnya maka kebab pisang coklat sangat cocok
sebagai makanan cemilan.

Dengan alasan dan landasan tersebut kami berniat untuk merintis usaha
kebab pisang coklat, dan usaha kami tersebut kami beri nama atas kesepakatan
bersama, yaitu “KEBAB BACOK”. Singkatan BACOK yaitu Banana Coklat
dengan harapan pelanggan akan tertarik untuk datang dan membeli kebab pisang
coklat kami.

1
B. Alasan Memilih Usaha

Kebab Terdiri atas lembaran kulit kebab yang diisi daging dan sayur. Rasa
kebab cenderung gurih, sehingga sangat enak bila saat memakannya ditambahkan
dengan saus tomat atau saus cabe. saat ini kebab sudah banyak dijual dan dikenal
dimasyatakat. Bahkan kemudian membuat orang banyak berkreasi dengan isian
kebab agar lebih bervariasi dan menjangkau selera banyak orang.

KEBAB BACOK adalah salah satu jenis produk kuliner baru yang berupa
kudapan ringan yang merupakan perpaduan antara kulit kebab yang gurih,
dengan isian pisang yang lembut dan coklat yang manis. Pemilihan bahan dasar
pisang dan coklat dilandasi oleh pemikiran tentang bagaimana memadukan 2 jenis
makanan yang punya cita rasa saling melengkapi dan disukai oleh hampir setiap
orang, yang kemudian Dibungkus dengan kulit kebab agar mempunyai kesan rasa
yang berbeda saat memakannya. Paduan rasa yang pas, penampilan makanan yang
menggiurkan, dan disisi lain bahan yang mudah didapat serta harga yang
terjangkau, membuat KEBAB BACOK bisa menjadi alternatif pilihan untuk
mengembangkan usaha menjadi satu bisnis kuliner yg disukai oleh semua
kalangan masyarakat.

Dunia kuliner saat ini sedang sangat digemari. Perkembangan kuliner


sangat pesat, baik dari segi ragam jenis makanannya, bahan makanan yang
digunakan, aneka rasanya, aneka bentuknya, bahkan aneka cara penyajian dan
kemasannya. Untuk bisa bersaing di dunia kuliner ini kreatifitas yg tinggi
sangatlah diperlukan. Terutama kreatifitas untuk bisa mengembangkan produk
makanan yang bisa diterima dan digemari masyarakat luas yang didukung pula
dengan cara pembuatan serta pemakaian bahan yang simple serta mudah
didapatkan. Semua sangat bergantung dari bagainana cara kita munyulap hal yang
sebelumnya dianggap biasa itu menjadi sesuatu yg berbeda dan menarik minat
masyarakat untuk menikmatinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

C. Aspek Perencanaan Usaha

Pengertian Perencanaan Usaha

Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara
legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor
produksi untuk menyediakan barang dan/atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan
untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (busin ess
profit). Dari batasan di atas dapat kita catat bahwa, suatu usaha atau bisnis akan
selalu berhubungan dengan pengharapan (expectation), yaitu harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kita tahu betul, kepastian dari
masa yang akan datang adalah ketidakpastian. Dengan demikian, harapan untuk
memperoleh keuntungan sifatn ya adalah penuh ketidak pastian. Artinya, bisa
menguntungkan dan bisa juga tidak menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu
mengandung risiko. Karena itu supaya usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu
dibuat perencanaannya dulu.

2.2.2 Aspek Perencanaan Usaha

Saat ingin menjalankan bisnis, harus melakukan Studi kelayakan usaha (SKU)
terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara
yang ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan. Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut:

1) Aspek pasar dan pemasaran

Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan oleh ada
tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak dilaksanakan apabila
jenis usaha tersebut memiliki peluang pasar yang relatif tinggi. Peluang pasar

3
ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses permintaan terjadi jika jumlah
permintaan melebihi jumlah penawarannya. Semakin tinggi ekses permintaan,
semakin tinggi peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut
untuk dilaksanakan.

2) Aspek produksi

Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan


dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan produksi, pasokan
bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu proyek dikatakan layak dilihat
dari aspek produksi ditandai oleh lokasi usaha yang strategis, tersedianya fasilitas
dan peralatan produksi yang memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus
menerus, serta tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.

3) Aspek finansial

Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan


manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha. Manfaat ini
disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business profit), yaitu pendapatan
yang diperoleh setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam
menjalankan usaha. Dilihat dari aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan
apabila jenis usaha tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai
kepada investor dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha tersebut.

4) Aspek organisasi dan manajemen

Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen berkenaan


dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi, serta tim manajemen yang
mengelola jenis usaha yang direncanakan.

4
D. Aspek Pemasaran

Aspek Pemasaran : Spesifikasi Produk ‘Kebab Bacok’ dan Product Differentiation

 Aspek Pemasaran : Segmentasi Pasar

o Kriteria Segmentasi

o Syarat-syarat mengadakan segmentasi

 Aspek Pemasaran : Analisa Pasar dan Peramalan Permintaan


o Permintaan Pasar
o Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pasar
o Analisa Volume Penjualan dan Biaya Pemasaran
o Mengestimasikan Penjualan Potensial
o Peramalan Penjualan
 Aspek Pemasaran : Analisa Pesaing
 Aspek Pemasaran : Promosi
o Tujuan Promosi
o Bauran Promosi

5
E. Aspek Keuangan

RENCANA PERMODALAN

Biaya Variabel

Bahan :

NO BARANG JUMLAH HARGA TOTAL


SATUAN

1 Pisang 20 - Rp.15.000

2 Selai Coklat 1 Rp.10.000

3 Kulit Kebab 20 lembar Rp.10.000

4 Mentega ¼ Rp.13.000

5 meses 1 Rp.21.000

TOTAL :Rp.69.000

Kemasan :

NO BARANG JUMLAH TOTAL

1 Mika Plastik 20 Rp. 5.000

2 Staples 1 Rp.13.000

3 Stiker logo 20 Rp.2.000

4 Kresek + Kertas Rp.500

TOTAL : Rp.20.500

6
Biaya Tetap :

NO BARANG JUMLAH TOTAL

1 Gas 1 Rp.20.000

TOTAL : Rp.20.000

TOTAL KESELURUHAN : Rp. 109.500

 Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp 109.500


 Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi Rp 109.500
 Harga jual per bungkus Rp 8.000

Analisis Titik Impas (Break Even Point)

 BEP harga = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Produksi

= Rp 109.500 : 20 bungkus = Rp.5.475

Harga jual per bungkus Rp 8.000

 BEP produksi = Total biaya produksi : Harga per bungkus

= Rp 109.500 : Rp 8.000

= 14 bungkus

Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kali penjualan produk Kebab
Bacok yang harus terjual adalah 14 bungkus dengan harga per bungkus adalah Rp
8.000

Analisis Keuntungan

 Pendapatan = Kebab Bacok x harga jual

= 20 x Rp 8. 000

= Rp 160.000

7
Total biaya produksi dalam 1 kali produksi = Rp.109.500

Keuntungan = Pendapatan – Total biaya produksi

= Rp 160.000 – Rp 109.500 = Rp 50.500

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 20 buah Kebab Bacok


dengan harga Rp 8.000 per bungkus dalam 1 kali produksi adalah Rp 50.500

F. Aspek Tenaga Kerja


Kebutuhan Tenaga Kerja

8
Dalam usaha yang kami dirikan sangat dibutuhkan tenaga kerja yang
memiliki keterampilan. Dengan mempekerjakan tenaga yang memiliki
keterampilan, maka akan menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga dapat
bersaing di pasar.
Tenaga kerja dalam usaha yang kami dirikan berjumlah 10 (sepuluh)
orang. Yang selain menjadi tenaga kerja, 10 (sepuluh ) orang ini juga sebagai
pemilik usaha.
Dalam tatanan kerjanya usaha makanan “Kebab Bacok” memiliki kriteria
dalam merekrut tenaga kerja. Berikut kriteria tenaga kerja yang dimiliki “Kebab
Bacok” :

No Jabatan Jml. Kriteria/Spesifikasi Gaji Tugas &


Tenaga Kerja Perorang Wewenang
(Rp)
1. Pimpinan 1 ü   Lulusan minimal 800.000 ü   Mengatur dan
SMA/SMK sederajat; mengawasi tugas
ü   Memiliki jiwa setiap bagian;
kepemimpinan; ü   Memimpin rapat;
ü   Pekerja keras; ü   Menerima
ü   Disiplin; laporan
ü   Bertanggung jawab; keuangan;
ü   Mampu mengelola ü   Menentukan
perusahaan. keputusan yang
tepat bagi
manajemen
perusahaan.
2. Bagian 2 ü   Minimal lulusan 625.000 ü   Melakukan
Keuangan SMK/SMA sederajat; pencatatan
ü   Menguasai pengelolaan pendapatan serta
keuangan; pengeluaran
ü   Disiplin; dana perusahaan
ü   Pekerja keras; dan pembukuan
ü   Mampu bekerja sama; persediaan

9
ü   Bertanggung jawab. barang dagang;
ü   Membuat laporan
keuangan.
3. Bagian 3 ü   Pandai memasarkan 575.000 ü   Melakukan
pemasaran produk; promosi;
ü   Disiplin; ü   Melaporkan hasil
ü   Pekerja keras; penjualan
ü   Mampu bekerja saoma; kepada bagian
ü   Bertanggung jawab. peembukuan.
4. Bagian 4 ü   Terampil dan kreatif; 525.000 ü   Merancang
Produksi ü   Disiplin; desain produk
ü   Pekerja keras; yang akan
ü   Mampu bekerja sama; diproduksi;
ü   Bertanggung jawab. ü   Melakukan
proses produksi.
JUMLAH GAJI PEGAWAI 3.225.000

G. Aspek Pengembangan Usaha

Strategi produksi menurut (Hutagalung:2010) merupakan salah satu faktor


penting untuk memajukan sebuah usaha. Pelayanan yang baik dan ramah
merupakan salah satu strategi yang bagus untuk menarik perhatian para konsumen

10
sehingga akan membuat para pelanggan merasa senang dan puas, dan mereka
tidak akan berpikir dua kali untuk datang kembali. Untuk meningkatkan mutu dan
kualitas kinerja para tenaga kerja, maka pelatihan dan pengembangan ilmu etika
sangat penting untuk memajukan sebuah organisasi bisnis. Begitu juga dengan
keahlian memasak yang harus terus di kembangkan untuk menambah
kesempurnaan dan kelezatan pada Kebab Bacok. Strategi yang di gunakan untuk
memasarkan Kebab Bacok ini dengan menyebarkan brosur-brosur kepada
konsumen. Untuk memberikan informasi tempat makanan yang enak dan
berkualitas, cara ini lebih efisien untuk membantu meningkatkan usaha bisnis.
Keuangan bisnis akan di di pegang oleh orang yang di percaya atau di anggap
mampu untuk mengoprasionalkan keuangan bisnis ini, agar tidak terjadi kesalahan
atau pun kecurangan dalam suatu bisnis atau organisasi. Aspek di dalam
perkembangan usaha yaitu:

• Aspek Produksi

Dalam aspek produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas


dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi
tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi
usaha ini untuk lebih berkembang.

• Aspek Organisasi dan SDM

Dalam penerapan aspek organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan


karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Aspek yang
diterapkan adalah dengan memberikan pelatihan kepada para tenaga kerja.

• Aspek Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Aspek


marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini
dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada
masyarakat umum.

• Aspek Keuangan

11
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan
yang selama ini didapat. Kedepannya Kebab Bacok berpotensi untuk
mengembangkan bisnis jika dilihat dari analisis promosi,harga,dan permintaan
masyarakat terhadap produk Kebab Bacok yang semakin meningkat.

H. Resiko Usaha

12
Definisi resiko bisnis menurut pendapat para ahli atau tokoh yang telah
memahami dan mengerti dengan lebih baik serta berpengalaman mengenai
teori resiko usaha. Berdasarkan definisi menurut Abbas Salim, ada 3 faktor
yang mempengaruhi ketidakpastian yang nantinya akan menyebabkan resiko
kerugian. Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut :

1. Ketidakpastian ekonomi (economoc uncertainly caused)

2. Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused)

3. Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human


uncertainly caused)

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih terdapat banyak faktor
resiko usaha. Faktor yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan timbulnya
resiko usaha antara lain adalah dikarenakan oleh faktor perubahan lingkungan,
sosial dan ekonomi, gaya hidup yang meliputi tren pasar atau perkembangan,
kemajuan teknologi, dan budaya. Selain itu dari faktor individu atau sumber
daya manusia, masih terdapat kesalahan strategi dan pemasaran (marketing),
pengambilan keputusan yang tidak tepat, persiapan yang kurang matang,
manajemen serta sistem yang kurang baik dan kurang bertanggung jawab.
Faktor resiko usaha juga dapat menyebabkan kegagalan usaha jika berkaitan
dengan akibat perencanaan yang kurang matang terkait modal usaha, bakat
dan keterampilan yang tidak sesuai atau dipaksakan (tidak cocok
dengan passion), kurang berpengalaman atau masih dalam tahap coba-coba,
tidak memahami bagaimana cara memasarkan produk yang baik dan benar,
serta tidak yakin dan tidak bersemangat dalam berbisnis, maka dari itu tidak
akan memiliki etos kerja yang tinggi.

Kategori Resiko Usaha

13
a) Resiko Spekulatif

Resiko  spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya


dua peluang. Peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan.
Contoh dari resiko spekulatif adalah: pembelian saham di bursa efek.

b) Resiko Murni

Resiko murni adalah resiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan
kerugian. Namun apabila resiko ini tidak terjadi, juga tidak akan
menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan. Ada dua macam akibat
yang muncul dari terjadinya resiko ini, terjadinya kebangkrutan yang
disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break event. Macam-macam contoh
dari resiko murni adalah seperti : pencurian, bencana alam, kebakaran atau
kecelakaan.

Jenis Resiko Usaha Menurut Para Ahli

Telah banyak tokoh-tokoh terkemuka yang membahas mengenai resiko


usaha, tidak jarang pula yang telah menyebutkan mengenai apa saja jenis-jenis
resiko usaha tersebut. Berikut akan dibahas satu per satu mengenai jenis-jenis
resiko usaha. Jenis-jenis resiko usaha tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Resiko Produksi

Ketika Anda memiliki jenis usaha tertentu, misalnya saja di bidang


industri clothing atau fashion yang memproduksi baju, untuk menghasilkan
jumlah produk yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar, maka
perusahaan haruslah memiliki otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan
produk yang lebih banyak.

14
2. Resiko Pemasaran

Resiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran


produk. Yang perlu Anda kuasai adalah bagaimana teknik memasarkan
produk dengan efektif agar produk yang Anda hasilkan dapat diterima dengan
baik oleh pembeli. Masalah yang sering dihadapi adalah kita sering kesulitan
untuk mengusai teknik marketing yang baik.

3. Resiko Sumber Daya Manusia

Seringkali ketika memiliki bisnis yang telah berkembang dengan baik,


Anda memerlukan bantuan untuk menjalankan usaha tersebut. Hal yang selalu
dilakukan adalah merekrut karyawan atau pegawai. Namun seringkali masalah
yang kerap terjadi adalah masalah dengan sumber daya manusia itu sendiri.
Misalnya sifat pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak
negatif bagi perusahaan.

4. Resiko Finansial

Memiliki usaha dan  bisnis berarti siap dengan resiko


ketidakpastian income atau pendapatan usaha. Tidak selamanya perusahaan
akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar. Perlu diketahui bahwa resiko
kerugian juga amatlah besar.

5. Resiko Lingkungan

Tidak jarang resiko lingkungan juga muncul bagi usaha Anda. Misalnya
Anda memiliki jenis usaha perusahaan yang bergerak di bidang makanan,
maka Anda harus memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan dari perusahaan
Anda. Buatlah sebisa mungkin agar lebih ramah lingkungan dan tidak
merugikan lingkungan sekitar.

15
6. Resiko Teknologi

Resiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai resiko teknologi


yang sering digunakan. Usaha yang dijalankan biasanya selain dibantu dengan
tenaga karyawan, namun juga menggunakan bantuan mesin atau teknologi.
Masalah yang sering muncul adalah waktu pemakaian alat yang harus selalu
dipantau.

7. Resiko Permintaan Pasar

Kesuksesan tidak lantas membuat usaha Anda memiliki jaminan akan


berhasil dalam jangka waktu yang lama. Anda harus memperhatikan
kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan. Mungkin pada saat ini
permintaan pasar pada prosuk yang Anda hasilkan cukup besar, namun apakah
ada jaminan bahwa 5 atau 10 tahun ke depan pasar masih menginginkan
produk Anda? Maka dari itu Anda harus selalu memikirkan inovasi-inovasi
produk yang dapat dilakukan dan melihat peluang apa yang harus Anda
pertimbangkan untuk jenis usaha berikutnya.

8. Resiko Perbaikan

Jika Anda ingin melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis Anda,
maka sebaiknya lebih berhati-hati. Anda harus melihat banyak faktor-faktor
seperti kebutuhan pasar, inovasi prosuk apakah yang akan dilakukan, dan lain
sebagainya. Karena bukan tidak mungkin perbaikan yang ingin Anda lakukan
bisa berakibat buruk dan negatif bagi perusahaan Anda.

9. Resiko Kerjasama

Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi usaha
Anda. Anda harus memilih partner bisnis Anda secara tepat dan hati-hati.
Mulailah dengan tidak langsung mempercayai orang yang Anda kenal
kemudian Anda jadikan mitra

16
bisnis Anda. Anda harus mengenal terlebih dahulu orang tersebut dengan
lebih baik. Hal ini diperlukan agar dikemudian hari Anda terhindar dari resiko
penipuan, dan partner yang kurang baik sehingga berdampak merugikan
perusahaan Anda.

Resiko Peraturan Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menaati peraturan
dan hukum yang berlaku. Terkait dengan usaha yang dijalankan, kita juga
harus mempertimbangkan usaha kita tersebut aman. Pemerintah biasanya
selalu memberikan peraturan yang mana peraturan tersebut harus kita lakukan
sebagai seorang pelaku bisnis.

10. Resiko Pengembangan Asset

Ketika telah mencapai kesuksesan awal, pastilah terdapat keinginan


untuk scale up. Namun Anda harus berhati-hati untuk mempertimbangkan
jenis pengembangan apa yang akan Anda dan perusahaan Anda lakukan.
Terutama Anda harus berhati-hati jika ingin mengembangkan asset Anda.
Usahakan untuk melihat, memperkirakan, serta menghitung kembali resiko
apa saja yang kemungkinan akan muncul.

17
I. Sasaran dan Target

Untuk segmen pasar yang menjadi sasaran dari produk usaha “Kebab
Bacok” adalah seluruh masyarakat dari anak-anak,remaja,sampai orang
tua.karena kebab bacok ini sangat cocok untuk dinikmati semua kalangan
masyarakat dalam kondisi apapun dan kebanyakan masyarakat sudah banyak
mengenal jenis makanan ini. Harganya juga sangat terjangkau dan bervariasi
sehingga semua orang dapat menikmatinya.

18
BAB III

PENUTUP

J. Kesimpulan

Dari proposal wirausaha pembuatan kebab pisang coklat ini, kami


berharap usaha yang akan kami jalankan ini dapat berkembang dan bermanfaat di
masyarakat. Ide dan kreatifitas merupakan modal utama dalam menjalankan usaha
ini. Disamping itu wawasan tentang pasar juga merupakan faktor keberhasilan kita
dalam berusaha.Menjaga kualitas produk juga hal penting dalam menjalankan
usaha ini, sebab jika produk yang kita jual tidak bermutu maka akan menurunkan
minat para pembeli. Faktor lain yang menjadi pertimbangan para pembeli adalah
harga. Dengan meletakan harga yang terjangkau memungkinkan produk dapat
dijangkau semua kalangan, baik anak kecil, pelajar, orang tua dan masyarakat
luas.Maka dari itu tujuan pembuatan proposal ini tidak hanya sekedar memberi
penjelasan cara berusaha, tetapi juga untuk menambah wawasan kita dan
informasi tentang pemasaran.

K. Saran

Harga bahan baku yang berubah-ubah akan mempengaruhi harga pokok


produksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengurangi volume bahan baku
dalam setiap kemasan produksi sehingga harga jual tetap stabil. Selain dengan
cara tersebut, perusahaan bisa memproduksi dengan bahan baku yang tetap namun
perlu menaikkan harga jual produk. Jadi, jika kita ingin mengelola suatu usaha
produksi, kita harus pandai-pandai menentukan harga jual atau menekan harga
pokok produksi tanpa mengurangi kualitas produk.

19
Galeri Foto

20
Bahan-bahan yang diperlukan Proses memotong pisang.
dalam membuat “Kebab Bacok”.

Proses melapisi pisang dengan kulit kebab. Proses menggoreng “Kebab Bacok”

Proses melumuri “Kebab


Bacok” dengan pasta cokelat. “Kebab Bacok” siap disajikan

21
Contoh Produk

Contoh Produk “Kebab Bacok”

22

Anda mungkin juga menyukai