Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ENTREPRENEURSHIP

“PROPOSAL MIE SAGU”

OLEH :

DIANITA KHARISMA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-INSYIRAH PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Kondisi ekonomi saat ini tidak dalam keadaan stabil, harga barang-
barang yang menjadi bahan pokok kehidupan masyarakat semakin hari
semakin meningkat dan keadaan ini berbanding terbalik dengan
pendapatan yang diterima masyarakat. Sehingga masyarakat sangat
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang mengakibatkan
rendahnya kehidupan ekonomi masyarakat dan itu sangat memprihatinkan.
Mengingat pentingnya perubahan ekonomi masyarakat di jaman
sekarang ini, maka masyarakat di tuntut agar lebih semangat dan berusaha
lagi untuk mencapai suatu pekerjaan dan mengalami perubahan yang lebih
baik demi memenuhi kehidupan sendiri, keluarga, maupun untuk
membantu orang lain yang mengalami kesusahan. Bukan hanya faktor
tersebut saja melainkan juga masyarakat sekarang ini harus lebih kreatif
lagi dalam mencari pekerjaan.
Usaha kecil yaitu salah satu kegiatan yang dapat menunjang
perekonomian. Semua orang berpeluang untuk membuka usaha, dan
membuka usaha itu tidak harus membutuhkan biaya yang besar. Kita bisa
memulai buka usaha dari hal-hal kecil. Ide untuk membuka usaha itu bisa
muncul dari kreatifitas yang kita miliki, dari hobi, dari pengalaman, atau
ide untuk membuka usaha tersebut bisa muncul karena ciri khas yang ada
di sebuah kota atau tempat tinggal yang kita tempati.
Misalnya saja, di daerah Kalimantan Barat khususnya Pontianak
yang menjadi tempat tinggal saya sekarang ini sangat banyak sekali
peluang untuk membuka usaha dari barang-barang sampai makanan yang
menjadi ciri khas daerah ini. Bubur pedas, dan kerupuk basah adalah salah
satu contoh makanan khas asal Kalimantan Barat. Dalam kesempatan ini
saya berinisiatif untuk membuka usaha yang berhubungan dengan
makanan khas Kalimantan Barat yaitu Mie Sagu.
B. Alasan
Mie sagu merupakan kuliner khas Kalimantan Barat dan sudah
terkenal sekali dikalangan masyarakatnya. Tetapi saat ini jarang sekali
makanan ini diproduksi di pasaran. Mie yang berbahan dasar sagu ini
sangat mudah sekali untuk diolah. Cara pembuatannya sangat sederhana
dan mudah dikerjakan oleh siapa pun. Dari pemahaman akan dunia usaha,
sangat diharapkan produk yang sebaiknya dihasilkan untuk dapat bersaing
dan diterima oleh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, saya lebih
memilih usaha dalam bidang kuliner ini. Karena usaha ini terbilang mudah
dan cepat di terima oleh masyarakat.
Dalam proses pembuatan mie sagu ini sangatlah mudah dan semua
kalangan masyarakat bisa mencobanya. Dan bahan yang digunakanpun
sangat sederhana dan mudah dijumpai. Meskipun sederhana tetapi tidak
mengurangi nilai dan rasa dari mie sagu ini.

C. Tujuan
Adapun tujuan saya dalam membuat usaha makanan ini adalah:
1. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
2. Memasarkan produk hasil olahan khas KalBar
3. Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui
bahwa mie sagu ini mempunyai nilai cita rasa yang tinggi.
4. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang usaha.
5. Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang sudah
cukup terkenal di KalBar ini.
6. Membuka lapangan pekerjaan
BAB II
ISI RENCANA USAHA
A. Nama Usaha
Usaha rumah tangga yang bergerak dibidang kuliner yang terbuat
dari bahan baku tepung sagu ini, saya menamakannya dengan nama “Mie
Sagu Khas Kalbar”. Maksud dari nama itu adalah , produk yang dihasilkan
tidak akan menghilangkan rasa khas dari makanan ini yang sudah lama
sekali dikenal oleh masyarakat Kalbar khususnya Pontianak.
B. Rencana Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang direncanakan untuk pembuatan mie sagu akan
di produksi di tempat tinggal saya sendiri, yaitu di Jalan Tanjung Raya 2
Pontianak Timur.
C. Aspek Manajemen
Bisnis ini dikelola bersama-sama dan tiap orang mempunyai
tugasnya masing-masing. Misalnya dari 3 orang, 2 orang diantaranya
bertugas membuat masakan dan penyajian, 1 orangnya lagi bertugas
mencari bahan masakan dan mengantar pesanan jika terdapat pesanan dari
pelanggan.
D. Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang
belum sukses seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut
saya akan menghambat dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha
ini.
A. Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1. Masih kurangnya minat masyarakat Pontianak untuk mencoba
makanan khas daerahnya sendiri. Karena saat ini banyak produk
makanan yang dijual dipasaran mengikuti produk-produk luar.
2. Harga bahan baku yang tidak stabil.
B. Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
1. Kondisi tempat dan peralatan yang memadai
2. Higienis dan harga yang relatif terjangkau
BAB III
PERENCANAAN PEMASARAN

A. Target pasar
Dalam memulai usaha apapun, maka yang harus diketahui adalah peluang
pasar yang dapat menerima produk saya ini. Target pasar sudah merupakan kunci
penting dalam proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar
apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita inginkan.
Sasaran pasar untuk bisnis ini adalah semua kalangan masyarakat/umum
khususnya warga Pontianak, atau bisa juga untuk orang-orang penggemar mie dan
olahannya boleh sekali jika mencoba olahan mie yang berbahan dasar sagu ini.
B. Pesaing dan Peluang Pasar
Untuk saat ini pesaing di wilayah Pontianak masih sedikit sekali. Tidak
banyak orang yang menjual makanan ini, padahal biaya produksi untuk
membuatnya tidak terlalu besar. Peluang untuk membuka usaha ini cukup besar
mengingat bahwa pesaing yang belum begitu banyak dan banyak sedikitnya
pelanggan yang akan membeli produk ini tergantung dari bagaimana cara kita
memasarkannya untuk menarik perhatian pelanggan.
C. Analisis SWOT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu
melalui analisis SWOT, diantaranya:
 Strengths (kekuatan)
1. Harga 1 mangkuk mie sagu ini relatif murah dan terjangkau oleh
kalangan masyarakat.
2. Kualitas dari mie sagu ini sangat terjamin, karena dalam proses
pembuatannya diutamakan kebersihan dan untuk kesehatan.
3. Mie sagu ini memiliki rasa yang khas dan enak
4. mengkonsumsi mie sagu ini juga bisa mendukung program
diversifikasi pangan yang dicanangkan pemerintah
 Weakness (Kelemahan)
1. Bahan baku mie sagu ini tidak tahan lama
2. Produk ini mudah ditiru
3. Persaingan pasar yang berskala nasional hingga internasional
 Opportunity (Peluang)
1. Fasilitas yang cukup memadai
2. Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah
saya untuk memasarkan produk.
 Threats (Ancaman)
1. Munculnya produk baru yang lebih unggul
2. Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas
D. Analisis 4P
 Product(Produk)
Produk yang dijual adalah "Mie Sagu Khas KalBar" yang merupakan
makanan yang sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Pontianak.
 Price(Harga)
Harga perporsi Rp 5.000,- harga ini sangat terjangkau dan relatif murah
serta tidak menguras kantong.
 Promotion(Promosi)
Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar,
sekolah, kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk
mempromosikan barang dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara
promosi makanan yang dapat dilakukan :

1.      Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk


memperkenalkan makanan yang saya jual, biasanya makanan sampai
di konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2.       Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena
langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung
mempromosikan makanan yang di jual.
3.       Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai
internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada
orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti
facebook, twitter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila
dicoba.
4. Memberikan bonus 1 mangkuk mie sagu setiap pembelian 10
mangkuk kepada pelanggan tetap.

 Place(Tempat)
Mengingat usaha ini masih merupakan usaha rumah tangga maka tempat
yang dipilih yaitu di tempat tinggal saya sendiri tepatnya di Jalan Tanjung
Raya 2 Pontianak Timur.

E. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan saya gunakan adalah dengan mengganti
makanan yang konsumen beli sebelumnya apabila didalam makanan tersebut
terdapat hal-hal yang dapat membuat selera makan konsumen tergangu atau
menjadi tidak enak. Atau penyajian makanan yang kurang bersih. Jika hal tersebut
memang terbukti adanya, maka saya akan mengganti makanan tersebut dengan
yang baru. Dan saya juga akan menggunakan jasa delivery, dimana jasa ini
berlaku untuk pelanggan yang memesan mie sagu minimal 30 porsi .
BAB IV
ASPEK PRODUKSI

A. Fasilitas dan Peralatan Produksi


Dalam kegiatan usaha ini saya menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal
sendiri, yaitu sebagai berikut:

Peralatan Jumlah
Kompor gas 1 buah
Kuali 1 buah
Panci 1 buah
Sendok 4 lusin
Mangkuk 4 lusin
Topless 3 buah
Botol plastik 2 buah

B. Bahan Baku
Bahan baku yang saya gunakan diantaranya :

Bahan Jumlah Harga


Mie sagu kering (yang belum diolah) 1 kg Rp. 10.000,-
Minyak goreng ½ kg Rp. 3.000,-
Garam 1 bungkus Rp. 1.000,-
Sayur-sayuran - Rp. 12.000,-
Jeruk kecil ½ kg Rp. 6.000,-
Kecap manis 2 botol Rp. 24.000,-
Udang ebi ½ kg Rp. 5.000,-
Cabe rawit ½ kg Rp. 30.000,-
Kacang tanah 1 kg Rp. 25.000,-
Kerupuk 1 kg Rp. 10.000
Bumbu pelengkap - Rp. 12.000,-
Total Rp.138.000,-

C. Perhitungan Modal dan Keuntungan


Dari keterangan diatas, perkiraan modal yang digunakan untuk sekali produksi
adalah Rp. 138.000,- . Dalam satu kali produksi dapat menghasilkan kurang lebih
40 mangkuk.
 Harga jual 1 porsi mie sagu : Rp. 5.000,-
Maka dalam sehari : 40 x Rp. 5.000,- = Rp. 200.000,-
Jadi laba nya : = Rp. 200.000 – Rp. 138.000
: = Rp. 62.000/ hari

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa :


 Modal dalam 1 hari : Rp. 138.000,-
Modal dalam 1 minggu : Rp. 966.000,-
Modal dalam 1 bulan : Rp. 4.140.000,-

 Laba dalam 1 hari : Rp. 62.000


Laba dalam 1 minggu : Rp. 434.000
Laba dalam 1 bulan : Rp. 1.860.000

Jika dalam usaha ini menggunakan tenaga kerja sebanyak 3 orang, maka
penghasilan yang dapat diterima perorangnya adalah :
Penghasilan dalam 1 bulan : Rp. 1.860.000 : 3 = Rp. 620.000

BAB V
Penutup
A. Antisipasi Masa Depan

Sebagai wirausahawan yang baik, saya tidak akan membiarkan usaha ini
berjalan secara mendatar. Saya akan terus mencoba memperbaiki kualitas
pekerjaan saya, agar para peminat dan konsumen puas atas produk yang saya buat.
Karena apabila kualitas produk saya tidak saya tingkatkan kemungkinan besar
usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.
B. Kesimpulan

Menurut saya usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai


keberhasilan. Saya sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang
karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan
setiap pekerjaan. Saya sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat
tapi saya akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha
ini.
Demikianlah proposal ini , penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
proposal ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, tetapi
potensi keberhasilan rencana usaha yang penulis sarankan sangatlah besar, karena
di tunjang oleh peluang usaha yang baik juga kemauan usaha dari penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-
mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai