Anda di halaman 1dari 5

Nama : SOFIA AFIFAH

No Absen : 31
Kelas : 9c

Terdapat 14 (empat belas) subsektor ekonomi kreatif yang telah ditetapkan


oleh Pemerintah sebagai fokus pengembangan ekonomi kreatif hingga tahun
2025, meliputi:

1. Periklanan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan (komunikasi satu arah
dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan
distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya perencanaan komunikasi iklan, iklan
luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan
di media cetak (surat kabar dan majalah), dan elektronik (televisi dan radio),
pemasangan berbagai
poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame
sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan
kolom untuk iklan (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia BPS, 2005).

2. Arsitektur

Industri arsitektur adalah jasa konsultasi arsitek, mencakup desain bangunan,


pengawasan konstruksi, perencanaan kota dan sebagainya. Ekonomi kreatif yang
termasuk subsektor arsitektur antara lain: arsitektur taman, perencanaan kota,
perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, dokume ntasi lelang,
dll. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS, 2005).

3. Pasar barang seni


Subsektor industri pasar barang seni dan barang antik adalah kegiatan yang
berkaitan dengan perdagangan barang-barang seni asli (orisinil), unik, langka dan
berasal dari masa lampau (bekas) yang dilegalkan oleh undang-undang (bukan
palsu atau curian) serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi.

4. Kerajinan

Menurut Departemen Perdagangan (2009) sub sektor industri kerajinan adalah


kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang
dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin, berawal dari proses desain sampai
dengan proses penyelesaian produknya, meliputi barang kerajinan yang terbuat dari
batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas,
perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat dan
kapur.

5. Desain

Subsektor industri desain adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain
grafis, interior, produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan
(Departemen Perdagangan, 2009). Ada tiga kelompok yang termasuk dalam
subsektor desain, yaitu desain grafis/desain komunikasi visual, desain industri, dan
desain interior.

6. Fesyen (Fashion)
Subsektor fesyen adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian,
desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen
(Departemen Perdagangan, 2009).

7. Video, Film dan Fotografi

Menurut Wikipedia (2010), video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari
suatu gambar bergerak (film). Sementara itu fotografi berarti proses atau metode
untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya
menggunakan alat berupa kamera. Subsektor industri video, film dan fotografi
adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa
fotografi, serta distribusi rekaman video, film. Termasuk didalamnya penulisan skrip,
dubbing film, sinematografi, sinetron dan eksibisi (Departemen Perdagangan, 2009).

8. Permainan Interaktif (Interactive Games)

Departemen Perdagangan (2009) mendefinisikan subsektor permainan interaktif


sebagai kegiatan rekreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi
permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi.
Permainan interaktif dilakukan secara interaktif melalui jaringan internet, sehingga
dukungan ketersediaan teknologi informatikan mutlak diperlukan.
9. Musik

Sub-sektor musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi,


pertunjukan musik, reproduksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta
rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik,
penyanyi, dan komposisi musik (Departemen Perdagangan, 2009).

10. Seni Pertunjukan

Subsektor seni pertunjukkan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha
yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan
balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musikteater,
opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata
panggung, dan tata pencahayaan (Departemen Perdagangan, 2009).

11. Penerbitan dan Percetakan

Sub-sektor penerbitan dan percetakan adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan
penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten
digital serta kegiatan kantor berita (Departemen Perdagangan, 2009).
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Subsektor komputer dan piranti lunak yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan
pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer,
pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain
arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain
portal (Departemen Perdagangan, 2009).
13. Televisi dan Radio

Subsektor televisi dan radio yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha
kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.
Televisi dan radio dalam hal ini adalah segenap produk kreasi bahan dan materi
siaran radio dan televisi serta usaha penyiarannya kepada masyarakat umum,
seperti penyelenggaraan siaran TV dan siaran radio milik pemerintah/ pemerintah
daerah maupun swasta di Kabupaten Rembang.

14. Riset dan Pengembangan

Sub-sektor riset dan pengembangan merupakan kegiatan kreatif yang terkait dengan
usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu
dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses
baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar. Pengertian mengenai riset dan pengembangan
dijelaskan pula dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Menurut undang-undang tersebut, penelitian diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk
memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi
keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu pengembangan
diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan
fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau
menghasilkan teknologi baru.

Anda mungkin juga menyukai