Anda di halaman 1dari 6

Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep

yang berlandaskan sumber aset kreatif yang diharapkan


mampu meningkatkan pertumbuhan potensi ekonomi.
Jumlah penduduk yang banyak dan potensi sumber
daya budaya yang beraneka ragam dapat dijadikan
sebagai modal untuk mengembangkan industri kreatif.
Kekayaan potensi seni budaya dari berbagai daerah
sebagai fondasi untuk tumbuhnya industri kreatif.
Keragaman budaya daerah sebagai bahan baku industri
kreatif, yakni dengan munculnya aneka ragam kerajinan
dan berbagai produk masyarakat Indonesia di bidang
industri.

14 Subsektor Ekonomi Kreatif


Terdapat 14 (empat belas) subsektor ekonomi kreatif yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai fokus
pengembangan ekonomi kreatif hingga tahun 2025,
meliputi:
1. Periklanan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan
(komunikasi satu arah dengan menggunakan medium
tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan
distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya perencanaan
komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan,
promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media
cetak (surat kabar dan majalah), dan elektronik (televisi dan
radio), pemasangan berbagai
poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet,
edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery
advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom
untuk iklan (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
BPS, 2005).
2. Arsitektur
Industri arsitektur adalah jasa konsultasi arsitek, mencakup
desain bangunan, pengawasan konstruksi, perencanaan
kota dan sebagainya. Ekonomi kreatif yang termasuk
subsektor arsitektur antara lain: arsitektur taman,
perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi,
konservasi bangunan warisan, dokumentasi lelang, dll.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS, 2005).
3. Pasar barang seni
Subsektor industri pasar barang seni dan barang antik
adalah kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang seni asli (orisinil), unik, langka dan berasal
dari masa lampau (bekas) yang dilegalkan oleh undang-
undang (bukan palsu atau curian) serta memiliki nilai
estetika seni yang tinggi.
4. Kerajinan
Menurut Departemen Perdagangan (2009) sub sektor
industri kerajinan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat
dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin, berawal dari proses
desain sampai dengan proses penyelesaian produknya,
meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga,
serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu,
logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca,
porselin, kain, marmer, tanah liat dan kapur.
5. Desain
Subsektor industri desain adalah kegiatan kreatif yang
terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk, industri,
pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan
(Departemen Perdagangan, 2009). Ada tiga kelompok yang
termasuk dalam subsektor desain, yaitu desain
grafis/desain komunikasi visual, desain industri, dan desain
interior.
6. Fesyen (Fashion)
Subsektor fesyen adalah kegiatan kreatif yang terkait
dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain
aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi
produk fesyen (Departemen Perdagangan, 2009).
7. Video, Film dan Fotografi
Menurut Wikipedia (2010), video adalah teknologi
pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak
(film). Sementara itu fotografi berarti proses atau metode
untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek
dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek
tersebut pada media yang peka cahaya menggunakan alat
berupa kamera. Subsektor industri video, film dan fotografi
adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi
video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman
video, film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing
film, sinematografi, sinetron dan eksibisi (Departemen
Perdagangan, 2009).
8. Permainan Interaktif (Interactive Games)
Departemen Perdagangan (2009) mendefinisikan subsektor
permainan interaktif sebagai kegiatan rekreatif yang
berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan
komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan
dan edukasi. Permainan interaktif dilakukan secara
interaktif melalui jaringan internet, sehingga dukungan
ketersediaan teknologi informatikan mutlak diperlukan.
9. Musik
Sub-sektor musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi,
distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman,
promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik,
pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik
(Departemen Perdagangan, 2009).
10. Seni Pertunjukan
Subsektor seni pertunjukkan adalah kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan
pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan
balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik
tradisional, musikteater, opera, termasuk tur musik etnik,
desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung,
dan tata pencahayaan (Departemen Perdagangan, 2009).
11. Penerbitan dan Percetakan
Sub-sektor penerbitan dan percetakan adalah kegiatan
kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan
penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten
digital serta kegiatan kantor berita (Departemen
Perdagangan, 2009).
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Subsektor komputer dan piranti lunak yaitu kegiatan kreatif
yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi
termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti
lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain
arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan
piranti keras, serta desain portal (Departemen
Perdagangan, 2009).
13. Televisi dan Radio
Subsektor televisi dan radio yaitu kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan,
penyiaran, dan transmisi televisi dan radio. Televisi dan
radio dalam hal ini adalah segenap produk kreasi bahan
dan materi siaran radio dan televisi serta usaha
penyiarannya kepada masyarakat umum, seperti
penyelenggaraan siaran TV dan siaran radio milik
pemerintah/ pemerintah daerah maupun swasta di
Kabupaten Rembang.
14. Riset dan Pengembangan
Sub-sektor riset dan pengembangan merupakan kegiatan
kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang
menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan
ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan
kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru,
metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar. Pengertian mengenai riset dan
pengembangan dijelaskan pula dalam Undang-Undang
Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Menurut undang-undang tersebut, penelitian
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan menurut kaidah
dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau
ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan
ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sementara itu pengembangan diartikan sebagai
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan
memanfaatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau
menghasilkan teknologi baru.

Anda mungkin juga menyukai