Anda di halaman 1dari 55

PEDAHULUAN

Tujuan pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian perencanaan usaha kerajinan
Siswa dapat menyebutkan sumber daya yang dibutuhkan dalam usaha kerajianan
limbah kertas
Siswa dapat menyebutkan komponen administrasi dan pemasaran yang
dibutuhkan dalam usaha kerajinan
Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan usaha
kerajinan
Siwa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mendukung produksi kerajinan dari
limbah
Siwa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik bahan dan limbah kerajinan
Siwa dapat menyebutkan macam-macam kerajinan bahan limbah berbentuk
bangun datar
Siwa dapat menjelaskan teknik produksi kerajinan
Siwa dapat menjelaskan jenis dan kegunaan bahan kemasan
Siwa dapat menganalisis system produksi kerajinan dari bahan limbah bahan
kertas berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Siswa dapat mejelaskan pegertian BEP (Break Event Point)
Siwa dapat mendeskripsikan biaya tetap
Siwa dapat menjelaskan biaya variabel
Siwa dapat menghitung BEP (Break Event Point) usaha kerajinan dari bahan limbah
bahan kertas
Siwa dapat menyebutkan macam-macam media promosi
Siwa dapat menjelaskan stategi promosi
Siwa dapat menguraikan rencana promosi
Siwa dapat membedakan antara kosumen dan pesaing
a. Gelombang Ekonomi
Perkembangan perekonomian semakin cepat seiring dengan munculnya potensi
ekonomi baru yang mampu menopang kehidupan perekonomian masyarakat dunia .
Dunia telah melewati empat gelombang peradaban ekonomi, yaitu:
1. Gelombang ekonomi pertama
Pertanian menjadi penggerak ekonomi yang utama pada saat itu
2. Gelombang ekonomi industri
Revolusi industri dan perkembangan permesinan, membawa babak baru bagi
perekonomian. Industri manufaktur bermunculan dan menghasilkan produk
secara masal
3. Gelombang ekonomi Informasi
Gelombang ini mucul sabagai akibat dari inovasi di bidang teknologi informasi.
4. Gelombang ekonomi kreatif
Gelombang ekonomi muncul akibat sarana dan sumber daya fisik memiliki
keterbatasan, namun ide da gagasan kreatif dapat memberikan solusi
keterbatasan fisik yang ada sehingga dengan ide kreatif membuat ekonomi terus
tumbuh. Gelombang dengan ide kreatif sebagai penggeraknya disebut
gelombang ekonomi kreatif.
Industri kreatif adalah Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta
individu tersebut. Industri-industri yang termasuk ke dalam industri kreatif
dikelompokan ke dalam 15 sub 2sektor. Sub sektor tersebut adalah: arsitektur,
desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, 2omputer dan radio, 2ompu,
film, video dan fotografi, periklanan, layanan 2komputer dan piranti lunak, pasar
dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan permainan
interaktif.

1) Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu


arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi,
produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar,
perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan,
promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar,
majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan
gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis,
distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan
kolom untuk iklan
2) Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan,
perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan
konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Town planning, urban
design, landscape architecture) sampai dengan level mikro (detail konstruksi,
misalnya: arsitektur taman, desain interior).

3) Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan


barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi
melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik,
percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan.

4) Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi
produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain
awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi
barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan,
kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu,
kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada
umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi
massal).

5) Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain
interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa
riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6) Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas
kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

7) Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi
video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk
di dalamnya manajemen produksi film, penulisan skrip, tata sinematografi, tata
artistik, tata suara, penyuntingan gambar, sinetron, dan eksibisi film.

8) Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi,


dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi
sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau
edukasi.

9) Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan,


reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

10) Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha


pengembangan konten, produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian
tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera,
termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata
panggung, dan tata pencahayaan.

11) Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan
konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital
serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup
penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi
surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan
terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving)
dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang
cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.
12) Layanan Komputer dan Peranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait
dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer,
pengolahan data, pengembangan database, pengembangan peranti lunak,
integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur peranti lunak,
desain prasarana peranti lunak dan peranti keras, serta desain portal termasuk
perawatannya.

13) Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi,
produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show,
infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan
radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran radio dan
televisi.

14) Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha
inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu
dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru,
proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora
seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa
konsultansi bisnis dan manajemen.

15) Kuliner: kegiatan kreatif ini termasuk baru, kedepan direncanakan untuk
dimasukkan ke dalam sektor industri kreatif dengan melakukan sebuah studi
terhadap pemetaan produk makanan olahan khas Indonesia yang dapat
ditingkatkan daya saingnya di pasar ritel dan passar internasional. Studi
dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi selengkap mungkin
mengenai produk-produk makanan olahan khas Indonesia, untuk disebarluaskan
melalui media yang tepat, di dalam dan di luar negeri, sehingga memperoleh
peningkatan daya saing di pasar ritel modern dan pasar internasional.
Pentingnya kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa Indonesia memiliki warisan
budaya produk makanan khas, yang pada dasarnya merupakan sumber
keunggulan komparatif bagi Indonesia. Hanya saja, kurangnya perhatian dan
pengelolaan yang menarik, membuat keunggulan komparatif tersebut tidak
tergali menjadi lebih bernilai ekonomis. Kegiatan ekonomi kreatif sebagai
prakarsa dengan pola pemikir cost kecil tetapi memiliki pangsa pasar yang luas
serta diminati masyarakat luas diantaranya usaha kuliner, assesoris, cetak
sablon, bordir dan usaha rakyat kecil seperti penjual bala-bala, bakso, comro,
gehu, batagor, bajigur dan ketoprak.
b.Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Era kreatif ditandai dengan berkembangnya industri kreatif yang menggunakan
ide dan keterampilan individu sebagai modal utama. Jadi, industri kreatif tak lagi
sepenuhnya mengandalkan modal besar dan mesin produksi. Menurut John
Howkins, dalam bukunya The Creative Economy, orang-orang yang memiliki ide
akan lebih kuat dibandingkan orang-orang yang bekerja dengan mesin produksi,
atau bahkan pemilik mesin itu sendiri.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya dan kretifitas
warganya sehingga industri kreatif berpotensi untuk berkembang sangat pesat. Di
Indonesia sendiri, industri kreatif mulai berkembang dan memperoleh perhatian.
Menurut data Studi Pemetaan Industri Kreatif 2007 dari Departemen Perdagangan
RI, peran industri kreatif pada ekonomi Indonesia cukup signifikan. Besar kontribusi
industri kreatif pada PDB tahun 2002-2006 rata-rata sebesar 6,3 persen dan
mampu menyerap 5,4 juta tenaga kerja.
Pengembangan industri kreatif di Indonesia dikelola oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kementerian ini bekerja melalui
Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata,
Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif
Berbasis Seni Budaya, Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain,
dan IPTEK, Inspektorat Jenderal, serta Badan Pengembangan Sumber Daya
Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif. Adanya pengelolaan ekonomi kreatif di tingkat
kementerian tentu makin membantu insan kreatif Indonesia untuk berkembang.
Kemenparekraf pun terus melakukan peningkatan kinerja, melakukan penelitian
dan pengembangan, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Beberapa
upaya yang telah dilakukan, misalnya pembebasan visa untuk wisatawan,
kerjasama dengan pemerintah luar negeri maupun sektor industri seperti Microsoft,
Singapore Airlines, Ducati, dan sebagainya.
Pentingnya industri kreatif berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut:
Ekonomi kreatif berpotensi besar memberikan kontribusi ekonomi yang
signifikan
Menciptakan iklim bisnis yang positif
Membangun citra dan identitas bangsa
Mengembangkan ekonomi berbasis pada sumberdaya yang terbarukan
Memberikan dampak sosial yang positif
c. Peluang perkembangan Industri Kreatif sektor Kerajinan menjadi di
Indonesia
Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersedian barang di
pasar (suplly) dan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan
dan penawaran adalah penetapan harga jual produk. Ketersedian barang yang
melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Sebaliknya
ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli akan
menyebabkan harga barang menjadi tinggi. Produk kerajinan menyediakan
memanfaatkan keterampilan tangan, dengan waktu pembuatan yang relatif lama.
Industri kerajinan juga menyediakan ketersediaan yang terbatas dalam rentan
waktu tertentu.
Berbeda dengan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam
jumlah yang besar dengan waktu yang singkat. Hal tersebut memberikan peluang
produk kerajinan dengan keunikannya dapat memasuki pasar sebagai produk
dengan jumlah terbatas sehingga dapat memiliki harga jual relatif tinggi. Namun
untuk memiliki peluang kerajinan menjadi produk dengan harga jual tinggi harus
sebanding dengan minat dan selera pembeli sesuai dengan riset pasar. Riset pasar
ini akan menjadi dasar proses perancangan produk kerajinan yang inovatif.

IDE DAN PELUANG USAHA


A. Ide dan Peluang Usaha
Ide bisnis didapat dari inspirasi, inspirasi didapat dari kesulitan yang datang
bertubi-tubi, dimana banyak orang yang mungkin tidak mendapatkan solusi untuk
pemecahannya namun sebaliknya akan menyebabkan peluang bagi orang yang
bisa membaca situasi tersebut sebagai peluang bisnis atau peluang usaha.
Peluang usaha yang dimaksud adalah peluang usaha yang prospektif sehingga
bisnis yang dijalankan dapat menjadi sebuah industri.

Ada 3 teori yang bisa digunakan untuk mendapatkan peluang ;


a. Teori Ketidaksempurnaan
Berasal dari ketidakpuasan melihat hal-hal yang sudah mapan sehingga akan
mendorong untuk mencoba ide baru, tidak ada kata puas karena merasa
belum sempurna. Rasa puas yang didapat akan menghentikan proses
perubahan, pertumbuhan dan perkembangan.
b. Teori Berpikir Kreatif
Berawal dari posisi yang berbeda yang menyebabkan pandangan orang
terhadap sesuatu pun menjadi berbeda sehingga muncul perbedaan pikiran.
Perbedaan pikiran yang tidak mengikuti pola pikir atau kebiasaan yang rutin
akan menyebabkan seseorang ingin selalu bekerja keras dan tidak mudah
puas.
Selalu bertanya mengapa dan berpikir tidak ada yang tidak mungkin, tidak
mau sebagai subyek namun sebagai obyek. Pengetahuan 1 %, Imagination
99%.

c. Teori Inovasi
Menjadikan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, memiirkan dan
melakukan sesuatu yang baru yang bertujuan untuk menambah atau
menciptakan nilai manfaat dari benda yang sudah ada.

B. Analisa Peluang Usaha


a. Analisa kebutuhan pasar
Anda memiliki konsep(rencana), namun sebelum memulai konsep tersebut,
Anda harus tahu apakah konsep Anda memenuhi syarat kebutuhan pasar.
Contoh konsep jasa pengetikan, target pelajar, mahasiswa.
b. Analisa kebutuhan materi
Jika konsep usaha Anda sudah tepat dengan kebutuhan pasar. Apakah Materi
dari usaha Anda dapat diperoleh dengan mudah, mencakup bahan baku,
tempat, harga, dll.
c. Analisa keberlanjutan usaha
Syarat a dan b sudah terpenuhi, namun Anda harus merancang dan
memperkirakan apakah ke depan usaha yang kita jalankan akan berjalan
dengan lancar atau perlu inovasi.
d. Analisa persaingan
Setiap usaha tidak lepas dari persaingan sehingga dengan adanya persaingan
kita dapat menentukan harga jual, menentukan fasilitas dan pelayanan,
menambahkan inovasi baru dalam usaha.
e. Analisa pendapatan dan pengembangan
Setiap usaha tentunya yang ingin dituju adalah pendapatan. Sehingga harus
diperkirakan BEP yang akan didapat pada pendapatan ke berapa.
f. Analisa pengembangan usaha.

C. Sumber Daya Yang Dibutuhkan Untuk Melakukan Kegiatan Produksi


Pengelolaan sumber daya usaha dikenal dengan istilah 6M + 1I, yakni Man
(manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara
kerja) dan Market (pasar).
MAN (manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat
dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen
yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
MONEY (uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar & alat pengukur nilai.
MATERIAL (bahan)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang
dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain.
MACHINE (peralatan)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah
terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak
pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin.
METHOD (cara kerja)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan
efisien.
MARKET (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang
yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
INFORMATION
Informasi sangat dibutuhkan agar hasil dari suatu hal dikerjakan dapat lebih
sempurna. Suatu proses pekerjaan tidak akan berkembang dengan baik jika
tidak bisa menerima dan menyaring informasi dari luar.

D. Administrasi Dan Pemasaran


Administrasi Pemasaran (Marketing) terdiri atas Organisasi, Tata usaha( Sistem
Informasi), dan Management Marketing.
Administrasi Marketing dijalankan oleh Manager marketing atau Markeing
Manager.
Marketing membutuhkan tenaga ahli yang terdiri dari:
Sales Promotion
Orang yang mengenalkan produk baru ke masyarakat.
Distribution
Bidang keahlian dan kegiatan untuk mendekatkan barang-barang kita
(commodities, merchandise ) sedekat-dekatnya dan di tempatkan secara
semenarik-menariknya kepada para warga masyarakat.
Sales
Bidang keahlian dan kegiatan yang bertujuan pokok membuat proses,
prosedur, atau tata cara jual beli begitu cepat, gampang, meyenangkan dan
effisien sehingga orang-orang (pembeli) yang sebenarnya sudah mau membeli
di tempat dan barang merk lain tanpa dirasa tahu-tahu pindah membeli barang
dagangan kita.

E. Komponen Perencanaan Usaha


1. Konsep bisnis
Konsep bisnis merupakan ide bisnis tertulis yang berisi Visi misi sebuah bisnis,
dan nilai produk atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan. Konsep
bisnis juga menjelaskan mengapa pelaku usaha menawarka produk atau
jasannya.
2. Pasar
Analisa mengenai situasi pasar meliputi target pasar, pesaing, proses
distribusi, promosi, dan sebagainya. Dalam hal ini perlu dibuat sebuah rencana
yang matang yang menjabarkan rencana pemasaran yang akan dijalankan
dalam rangka memenangkan persaingan, dan mencapai target yang telah
ditentukan.
3. Keuangan
Analisa dan strategi keuangan sangat penting dalam menyusun rencana bisnis
guna memberikan gambaran sistematis terhadap langkah-langkah yang akan
diambil untuk mencapai keuntungan yang diharapkan.

KERAJINAN LIMBAH

Kekayaan alam dan budaya Indonesia merupakan modal munculnya


keberagaman produk kerajinan Indonesia.Kerajinan Indonesia yang unik dan memiliki
ciri khas daerah setempat menjadi acuan yang dapat menjadi penyemangat dalam
mengolah kerajinan dari bahan limbah organik ini. Sejak dahulu rakyat Indonesia telah
menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
dan ritual. Kini kerajinan berfungsi juga sebagai hiasan baik interior maupun ekterior.
Berdasarkan pengetahuan terhadap limbah dan juga pengamatan kebutuhan
masyarakat maka kerajinan dari bahan dasar limbah dapat dibuat dengan berbagai
bentuk dan fungsinya.

A. Bahan dan Proses Limbah Organik


Setiap makhluk hidup di bumi dalam proses kehidupannya merupakan kontributor
terbesar dari sampah atau limbah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari hasil aktivitas manusia sehari-hari maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan limbah padat, dengan sampah yang
berserakan, tidak teratur di suatu tempat dapat membuat pemandangan menjadi
tidak indah, menghasilkan bau tidak sedap dan tentunya dampaknya akan merusak
lingkungan. Sampah padat hanya dapat diolah dengan cara dibuang lalu dibakar atau
ditimbun dalam tanah sebagai bahan urukan permukaan tanah, untuk sampah
organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada limbah dari rumah
tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan
tertentu. Pada kehidupan masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan
akan jumlah limbah semakin meningkat. Jika kita telusuri bahwa dahulunya manusia
hanya menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang manusia
sudah menggunakan sabun yang mengandung zat kimia seperti deterjen (sodyum
Lauryl Sulfate dan surfactant) sebagai pengganti jeruk nipis sehingga peningkatan
akan limbah tak bisa di elakkan lagi.

Limbah dapat dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu :


1. Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari;
a. Limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah
dalam bentuk gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
HCL, NO2, SO2. dan lain-lain.
b. Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair
misalnya: air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, minyak goreng
buangan, dan lain-lain.
c. Limbah padat, merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya; kotak
kemasan, bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, ban bekas, dan lain-
lain.
2. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
a. Limbah pertanian, limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
b. Limbah industri, limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
c. Limbah pertambangan, limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
d. Limbah domestik, limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan
pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawanya limbah dibagi menjadi dua jenis;
a. Limbah organik, merupakan limbah yang bisa denganmudah diuraikan
atau mudah membusuk, limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah
organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah dan
sayur, kotoran manusia dan hewan.
Limbah Organik dibedkan lagi menjadi 2 jenis ;
1) Limbah organik basah
Sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya; kulit
buah dan kulit sayuran atau daun-daunan. Limbah organik basah yang
dapat dijadikan karya kerajinan adalah; kulit jagung, kulit bawang, kulit
buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya.Pengolahan limbah organik basah
dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar
mataharilangsung hingga kadar air dalam bahan limbah organik habis.
Bahan yang sudah kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat
dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku menjadi
bahan yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup
warna atau diberi pengawet agar kuat dan tahan lama, semua dipengaruhi
oleh tujuan si pembuat.
2) Limbah organik kering
Sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah. Contohnya;
kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur,
serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir semua limbah organik kering dapat
diolah kembali sebagai karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan
tahan lama. Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak
persiapan, karena sifatnya yang kering jenis limbah ini dapat langsung
digunakan. Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik
kering ini terkena air, maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara
pengeringan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering
lain hingga kadar air dalam bahan limbah organik kembali seperti kondisi
semula. Bahan limbah organik kering merupakan bahan baku yang
nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Sama halnya
dengan bahan organik basah, proses bahan baku menjadi bahan yang siap
pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau diberi
pelapis agar kuat dan tahan lama, dan semuanya juga dipengaruhi oleh
tujuan pembuat karya.
b. Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan
tidak bisa untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak
mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik, beling,
dan baja.

B. Prinsip Pengolahan Limbah Organik


Pengolahan limbah organik memerlukan pengetahuan yang memadai, agar
dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin
menambah permasalahan dalam kehidupan. Paling tidak limbah hasil daur ulang
ini dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang dihasilkan dari
proses pemanfaatan ini dapat diminimalisir. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang
bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.
Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R, yaitu:
a. Mengurangi (Reduce)
Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak
kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b. Menggunakan kembali (Reuse)
Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-
barang yang sekali pakai, lalu buang.
c. Mendaur ulang (Recycle)
Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain
contohnya kerajinan.

Penggunaan bahan limbah untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidak
semudah perkiraan orang. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang
membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah adalah merupakan proses
menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya.
Seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya
cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial,
dan budaya ke dalam produk. Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat bertanggung
jawab dalam menjawab tantangan global. Begitu juga seorang desainer produk harus
memahami pentingnya pemahaman ini. Penjelasan hal di atas dikemukaan oleh Victor
Papanek dalam bukunya yang berjudul Design for the Real World bahwa ada 6 tata
kelola desain berkelanjutan (sustainable design) yang tidak berdiri sendiri namun
mempunyai elemen-elemen lain yang merajutnya, yaitu :
a. Metode (method)
Konsep method diulas dalam 2 pandangan yaitu, episteme dan techne. Episteme
adalah pengetahuan yang melibatkan daya serap, imajinasi, dan abstraksi.
Sedangkan techne adalah keteknikan atau keterampilan bertukang. Desain sangat
dipengaruhi oleh penguasaan alat, pemahaman terhadap material, dan
bagaimana keduanya berinteraksi menjalin kepekaan melalui daya serap,
imajinasi dan abstraksi agar dapat terjalin dari proses pembuatan hingga
melahirkan produk yang artistik. Hal ini dapat dihasilkan melalui kegiatan yang
rutin dan intensif.
b. Asosiasi (association)
Kemampuan menghubungkan antara gagasan dengan kemampuan panca-indra
dengan menggunakan gambar, bagan, tulisan, dan sebagainya.
c. Estetika (aesthetics)
Dalam mendesain perlu memahami estetika/ilmu keindahan yang diwujudkan
dalam unsur desain; garis, warna, bentuk, volume, dan tekstur, serta prinsip
desain; kesatuan, keseimbangan, point of interest, irama, proporsi dan komposisi.
Desain harus dapat memadukan kesemuanya dalam penciptaan karya.
d. Kebutuhan (need)
Karya desain merupakan jawaban dari sebuah kebutuhan. Merumuskan kebutuhan
bukanlah sesuatu yang mudah. Desainer harus memiliki kepekaan yang tajam
untuk memilah apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan kemungkinannya
untuk menjadi tren di masanya.
e. Telesis (telesis)
Pemahaman fungsi yang mengubah desain dari sesuatu yang sifatnya personal
menjadi lebih komunal. Telesis adalah fungsi desain yang berusaha mewadahi
dimensi sosial dan budaya pada tempat desain tersebut dibutuhkan dan
digunakan.
f. Kegunaan (use)
Merupakan fungsi praktis dari sebuah desain. Dalam mewujudkan fungsi guna
yang baik tentunya seorang desainer harus mempertimbangkan siapa yang akan
menggunakannya (user) dan obyek dari kegunaan desain tersebut. Maka perlu
pemahaman tentang ergonomi yaitu ilmu tentang hubungan antara manusia,
mesin yang digunakan dan lingkungan kerjanya.

C. Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik


Produk kerajinan dari bahan limbah organik yang dimaksud adalah limbah
organik basah dan kering. Limbah organik cukup banyak di lingkungan kita.
Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah organik ini sebagai produk
kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk
kerajinan dari limbah organik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini
dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian terhadap pemanfaatan limbah
organik sebagai produk kerajinan. Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah
tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Dari daerah manakah kamu berasal?
Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan
daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah organik dari masing-
masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah
organik dilihat dari kondisi wilayahnya, yaitu :
a. Daerah pesisir pantai/laut
Limbah organik yang banyak tersedia adalah cangkang kerang laut, sisik ikan,
tulang ikan, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya.
b. Daerah pegunungan
Limbah organik yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah kulit buah-buahan
yang bertekstur keras seperti salak, durian; kulit pete cina dan lainnya.
c. Daerah pertanian
Limbah organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung,
batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
d. Daerah perkotaan
Limbah yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas, kardus, kulit
kacang, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, serutan kayu, dan lainnya.

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah organik secara umum sama.


Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.
Prosesnya yaitu:
a. Pemilahan bahan limbah organik
Sebelum didaur ulang bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu
untuk menentukan bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana
yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara
manual dan disesuaikan dengantujuan penggunaan bahan yang telah
dirancang.
b. Pembersihan limbah organik
Limbah organik yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa sisa
bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung, maka
kulit jagung harus dipisahkan dari tongkoldan rambutnya. Lalu apakah tongkol
dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari
perancangan produk.
c. Pengeringan
Bahan limbah organik yang sifatnya basah harus diolah dengan cara
dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan
bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada bahan limbah organik yang sudah kering merupakan selera.
Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan
limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk
kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik
basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar
menyerap. Sedangkan bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan
cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat
minyak.
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dengan
sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna
tidak mudah luntur.
f. Finishing sebagai proses akhir agar siap pakai
Bahan limbah organik yang sudah kering dapat difinishing agar mudah
diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya,
seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda,
atau diamplas.

D. Mengenal Kerajinan dari Bahan Limbah Organik


Beberapa kerajinan dari bahan limbah organik di bawah ini merupakan contoh dan
dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru, mari kita pelajari bersama!
a. Limbah Kulit Jagung
Kulit jagung yang sepintas tidak berharga dapat menjadi karya kerajinan
yang artistik. Kulit jagung adalah limbah organik yang banyak ditemui di pasar
tradisional. Banyak pedagang sayuran membuang kulit jagung di tempat
sampah. Dengan memanfaatkan limbah kulit jagung, sampah padat yang
mencemari lingkungan dapat dikurangi. Kulit jagung merupakan limbah organik
basah, maka kulit jagung memiliki kandungan air yang tinggi. Cara
pengolahannya dengan proses sederhana dan relatif mudah yaitu dengan
panas matahari hingga kering. Setelah kering kulit jagung dapat diwarnai, lalu
dikeringkan, dan diseterika agar lembarannya dapat terlihat lebih halus dan
rata agar mudah dibentuk. Dalam membentuk kulit jagung menjadi karya
memang perlu ketekunan, sehingga akan dapat dihasilkan karya kerajinan
yang bagus dan menarik.
Bahan dan alat kerajinan dari limbah kulit jagung : kulit jagung cat
lem tembak gunting seterika Kulit jagung dapat dibuat menjadi berbagai karya
seperti bunga, boneka, hiasan pensil, penghias wadah, bingkai foto, sandal,
anyaman untuk keranjang atau tas, dan bentuk kerajinan lainnya. Apakah
masih ada jenis limbah lain dari daun-daunan di lingkungan tempat tinggalmu
yang serupa dan dapat dimanfaatkan pula sebagai produk kerajinan? Sebut
saja limbah pelepah pisang, limbah daun nangka, limbah kulit pete cina, kulit
bawang dan masih banyak lagi yang lainnya. Berpikirlah kreatif untuk dapat
menciptakan produk baru dan kesempatan peluang usaha.

b. Limbah Kertas
Jika diperhatikan setelah dibaca barang media cetak ini hanya menjadi
tumpukan limbah rumah tangga. Selain dapat bermanfaat kembali, hasil dari
produk kerajinan dari kertas bekas ini pun dapat menjadi peluang usaha.
Beberapa referensi menyatakan bahwa kertas merupakan bagian dari limbah
organik kering. Hal ini karena kertas dapat terurai dalam tanah. Meskipun
kertas mudah hancur jika terkena air, namun jika digunakan sebagai bahan
dasar produk kerajinan kertas dapat diolah sedemikian rupa agar tidak mudah
hancur, yaitu dengan menambah kandungan lem atau zat pelindung anti air
seperti melanin/politur, dapat pula dengan dilapisi plastik. Hal ini dimaksudkan
agar produk kerajinan yang dihasilkan dari kertas dapat tahan lama, tidak
mudah rusak, dan terlihat lebih kuat sehingga unsur kelemahan yang ada pada
kertas tidak nampak, sedangkan keunikan limbah kertasnya dapat
dipertahankan.
Bahan dan alat pembuatan kerajinan dari limbah kertas : majalah
bekas koran bekas pilox clear lem kertas gunting Limbah kertas tidak perlu
penanganan khusus seperti halnya limbah jenis organik lainnya. Sehingga
dalam proses pembuatannya pun tidak menemui kendala. Limbah kertas yang
tersedia di lingkungan langsung dapat dimanfaatkan segera dengan berbagai
teknik seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, teknik gulung (pilin),
bubur, dan masih banyak teknik lainnya yang dapat ditemukan. Berbagai karya
yang dapat dihasilkan dari limbah kertas diantaranya keranjang, vas bunga,
sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka
baik bentuk manusia atau pun hewan, dan masih banyak lagi.

c. Limbah Jerami
Batang padi yang biasa disebut jerami merupakan limbah pertanian yang
sangat banyak didapat di daerah persawahan. Selama ini jerami biasa
dipergunakan sebagai media tanam jamur merang, dan campuran makanan
ternak. Terkadang petani memanfaatkannya sebagai bahan bakar saat
pembakaran batu bata atau genteng yang dilakukan di areal sawah. Bagi para
pedagang telur dan buah, jerami juga dapat dimanfaatkan sebagai alas, agar
barang dagangan mereka tidak mudah rusak akibat goncangan. Limbah padi
ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik
dan artistik. Produk kerajinan dari jerami masih tergolong langka, sehingga
sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan. Bagian-bagian jerami memiliki
keunikan masing-masing, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
kerajinan, dari mulai batang padi, ranting padi, selongsong padi dan gabah
kosong yang telah dirontokkan dari ranting padi. Pemilahan dilakukan seperti
gambar berikut : ranting jerami batang padi selongsong jerami gabah-gabah
kosong. Pengolahan jerami hampir sama dengan limbah jenis daun-daunan
atau kulit buah, karena jerami pun memiliki kandungan air, maka pengolahan
yang paling sederhana dilakukan adalah dengan menjemurnya di bawah sinar
matahari langsung. Batang padi sangat cocok digunakan pada bagian
pembentuk wadah pensil atau frame foto. Sedangkan ranting jerami yang lebih
halus, dapat dimanfaatkan untuk membuat bunga-bunga. Jerami dapat pula
diberi warna dengan menggunakan pewarna tekstil. Proses pewarnaan pun
sama dengan mewarnai kulit jagung, yaitu dengan dimasak dengan cairan
yang sudah diberi zat warna makanan dengan komposisi yang diinginkan.
Setelah direndam beberapa saat, lalu jerami dijemur di bawah sinar matahari
langsung hingga benar-benar kering.
Bahan dan alat pembuatan produk kerajinan dari limbah jerami :
kulit jagung lem uhu lem tembak gunting pisau. Berbekal keterampilan,
kreatifitas, dan hanya menggunakan alat sederhana, produk kerajinan dari
limbah jerami ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti hiasan dinding,
bunga, bingkai foto, wadah serbaguna, wadah pensil, dan sebagainya.

d. Limbah Sisik Ikan


Limbah dari sisik ikan itu bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan
memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat mengolahnya. Setiap ikan
menghasilkan sisik yang berbeda ukuran dan ketebalannya. Sisik ikan kakap
lebih sering dapat digunakan sebagai produk kerajinan karena sisiknya ini lebih
terliat kokoh, tebal, dan besar dibanding sisik ikan mas atau mujair. Berikut ini
adalah cara mengolah sisik-sisik ikan agar dapat dipakai menjadi bahan baku
produk kerajinan, yaitu;
1. Sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air detergen dan bilaslah
dengan air bersih selama 3 kali hingga benar-benar bersih dari detergen.
2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk nipis dan
air selama 2 jam, agar bau amisnya dapat hilang.
3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan tiriskan dengan
saringan.
4. Memberi warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehati hatian. Rebuslah air
hingga hangat dengan ditambahkan larutan benzoat sebagai pengawet.
5. Masukkan pewarna wantex atau cat tekstil pada panci dan
masukkan pula sisik-sisik ikannya. Perlu diperhatikan jangan sampai air
menjadi mendidih, karena sisik ikan akan menjadi matang dan menempel
satu sama lain.
6. Matikan kompor dan biarkan sisik-sisik ikan itu terendam zat warna
selama 20 menit.
7. Tiriskan sisik-sisik ikan dan keringkan dengan cara diangin-anginkan, agar
permukaan tidak melengkung.
Bahan dan Alat Pembuatan Kerajinan dari Limbah Sisik Ikan : a)
Sisik ikan kakap, b) Jeruk, c) Spatula, d) tang, e) Pewarna, f) Cat semprot, g)
Bemzoat, h) Aksesoris i) Panci
Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama pembuatan aksesori
seperti; anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang. Hasilnya lebih terlihat
unik, artistik, dan menarik.
e. Limbah Cangkang Kerang
Dahulu cangkang kerang dibuat produk mainan anak, anak-anak sangat
senang menggunakan mainan dari kerang yang berbentuk aneka hewan lucu
dengan pembuatan teknik tempel. Namun berkembangnya teknologi, kerang
tidak hanya dibuat dengan cara disusun dan ditempel tetapi juga dibor bahkan
dipadukan dengan bahan logam.
Dengan kreativitas dan inovasi dengan cangkang kerang dapat dihasilkan
kerajinan yang luar biasa indah dan unik. Adapun proses pengolahan
cangkang kerang setelah diambil dari pantai adalah :
1. Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya.
2. Dicuci dengan menggunakan air mengalir dan direndam dalam larutan
natrium soda, agar sisa-sisa daging kerang dan kotoran, serta bau yang ada
di dalam cangkang kerang dapat larut.
3. Dikeringkan dengan pengering, tidak menggunakan sinar matahari
langsung, agar kualitas kerang tetap terjaga baik.
4. Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir, diamplas,
ataupun dipotong sesuai kebutuhan.
5. Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan sesuai desain yang
telah dibuat.

Bahan dan Alat Pembuatan Kerajinan dari limbah cangkang Kerang


laut Amplas Kikir,Lem tembak. Hasil dari limbah cangkang kerang adalah
kerajinan yang unik dan disukai banyak orang. Cangkang kerang yang
berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias
frame foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, aneka lampu, dan
sebagainya. Sedangkan kerang-kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan
sebagai tirai, replika hewan, bunga, miniatur bangunan, dan masih banyak
lagi.

f. Limbah Tempurung Kelapa


Tempurung kelapa bagi sebagian masyarakat biasa disebut juga dengan
batok. Batok biasanya banyak terdapat pada daerah pesisir pantai yang
banyak ditumbuhi pohon nyiur atau pohon kelapa. Tahukah kamu bahwa
propinsi Sulawesi Utara merupakan daerah yang dijuluki negeri nyiur
melambai karena banyak ditumbuhi pohon kelapa. Selain itu Sulawesi Utara
juga dikenal dengan produsen kerajinan dari tempurung kelapa. Namun
sekarang tidak hanya propinsi Sulawesi Utara yang memproduksi kerajinan dari
tempurung kelapa, melainkan juga daerah Yogya, Bali, Lombok, dan daerah
lainnya. Daerah yang terkenal sebagai pengrajin tempurung kelapa misalnya
Dukuh Sendang, Desa Bukuran Kecamatan Kalijambe, dalam satu dusun
terdapat beberapa sentra kerajinan batok kelapa, selain bercocok tanam
hampirseluruh penduduk mengisi harinya dengan membuat kerajinan dari
tempurung kelapa ini.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari batok


kelapa cukup mudah untuk didapatkan, seperti lem kayu, tempurung kelapa,
dempul, melanin/politur, amplas dan cat. Selain itu untuk pembuatan produk
meja dan lemari kecil diperlukan texwood untuk dijadikan rangka kerajinan
sedangkan yang bagian luarnya ditempeli tempurung kelapa. Agar terlihat
artistik, serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Pada bagian serat
itulah melekat nilai seni yang kuat daripada jenis kerajinan ini, selain bentuk
bentuk unik yang dapat dibuat.

Bahan dan alat pembuatan kerajinan dari batok kelapa : a) Tempurung


kelapa, b) Lem, c) Politur, d) Dempul, e) Amplas, f) Gergaji besi.
Kerajinan tempurung kelapa banyak dijual untuk dijadikan tangan dengan
berbagai macam bentuk. Mulai dari aksesoris wanita seperti jepitan, bingkai
foto, tas, sandal hingga perabotan rumah tangga seperti; sendok garpu, piring,
mangkuk gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan, dan asbak. Selain itu
batok kelapa juga bisa dibentuk menjadi penutup lampu, jam dinding, dan
aneka bentuk lainnya.
Proses Pembuatan kerajinan dari limbah batok kelapa 1)Tempurung kelapa
dipotong sesuai pola 2) Potongan dihaluskan dengan gerinda 3) Hasil potongan
divernis dan dijemur 4) Setelah diberi lubang dengan dibor, disematkan
gantungan kunci.

E. Modifikasi Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik


Wawasan dan pengetahuan pembuatan karya kerajinan dari berbagai bahan
limbah organik pada bagian terdahulu, telah membuat kita memahami betapa
limbah organik yang dianggap sebagai limbah tanpa manfaat ternyata tidak
demikian. Apakah yang kamu rasakan setelah mempelajarinya? Tentunya rasa
syukur dan bangga menyelimuti hati kita sebagai bangsa Indonesia karena potensi
alam Indonesia dan limbahnya pun masih dapat kita manfaatkan untuk kehidupan
dan sebagai peluang usaha. Adakah keinginan untuk mengembangkan kerajinan
dari limbah organik yang ada di daerahmu sendiri, agar daerahmu menjadi lestari
dan dapat mengurangi dampak buruk limbah terhadap lingkungan? Manfaatkanlah
seluruh potensi limbah organik yang ada di daerah tempat tinggalmu, agar
daerahmu memperoleh pendapatan daerah yang semakin meningkat. Pada bagian
ini kamu dapat mempelajari pengembangan dari produk kerajinan bahan limbah
organik yang telah kita pelajari pada bagian sebelumnya. Kamu diharapkan dapat
mengembangkan kreatifitas agar produk kerajinan bahan limbah organik yang ada
dapat diolah sedemikian rupa menjadi karya yang terbarukan. Penggalian
informasi dari berbagai sumber mengenai produk kerajinan bahan limbah organik
lunak dan keras yang telah dimodifikasi akan dapat mempermudah kita dalam
memahami pembelajaran. Untuk memahami karya modifikasi, kita harus banyak
berlatih, agar pemahaman kita terhadap karya modifikas dapat berkembang
dengan baik.
Contoh karya modifikasi ;
Karya guci modifikasi limbah dari tempurung kelapa sebagai komponen utama
yang dipadu dengan talek dibuat di atas media gerabah. Limbah tempurung
kelapa merupakan komponen penghias yang membuat guci gerabah menjadi
lebih terlihat artistik.

F. Kerajinan Modifikasi Paduan Bahan Limbah Organik


Sebagai langkah selanjutnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan
serta pengalaman pada bagian ini diperkenalkan cara memodifikasi sebuah karya
dengan gaya menyederhanakan atau menggayakan bentuk. Para pengrajin yang
biasa berkarya dengan satu jenis model karya, ia akan menemukan rasa jenuh,
apalagi jika peminat semakin berkurang. Hal yang dapat dilakukan adalah
mengkreasikan karya dengan modifikasi baik dengan menyederhanakan atau
menggayakan bentuk, teknik, atau dekorasinya agar terlihat sedikit berbeda.
Menyederhanakan bentuk dapat dihasilkan karya yang tidak biasa untuk
mengurangi karya yang monoton. Sedangkan menggayakan bentuk seolah-olah
ada peningkatan kreatifitas dalam karya meskipun yang diubah hanya sebagian
kecil saja.

Setelah apa yang sudah kamu ketahui tentunya pemahaman tidak lagi menjadi
hambatan. Pernahkah kamu menjumpai produk kerajinan dari limbah organik yang
dipadukan dari beberapa bahan limbah lainnya? Misalnya; limbah kerang
dipadukan dengan tempurung kelapa, limbah jerami dipadukan dengan kayu pinus
dan sebagainya. Bahan limbah organik memiliki ciri-ciri yang bervariasi, ada yang
basah atau lunak dan ada yang kering atau keras. Di masing masing daerah
memiliki keungulan limbah organik tersendiri. Cobalah kamu amati apa yang
menjadi keunggulan limbah organik di daerah asalmu!

G. Tahapan Proses Penciptaan Karya Kerajinan Yang Baik Dan Berkualitas


Dalam berkarya, tentunya tidak terlepas dari adanya tahapan pada proses
penciptaannya. Karena melalui tahapan yang benar dalam proses penciptaan
suatu karya, maka secara otomatis akan menghasilkan karya kerajinan yang baik
kualitasnya. Oleh sebab itu, proses penciptaan karya kerajinan harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Pertama, menentukan bahan dan fungsi kerajinan.


Menentukan bahan dasar dan fungsi kerajinan yang akan dibuat sangat penting,
karena bahan dasar yang digunakan berpengaruh terhadap fungsi dari sebuah
produk kerajinan dan demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh apabila kita
membuat mangkuk untuk wadah sayur, maka tentu saja bahan yang digunakan
haruslah sesuai, misalnya yaitu tanah liat atau logam. Hal ini disebabkan karena
sangat tidak mungkin bila menggunakan bahan dasar serat alam, karena bahan
dasar serat alam hanya cocok untuk pembuatan mangkuk yang difungsikan
sebagai produk kerajinan untuk hiasan.

Kedua, menggali ide dari berbagai sumber.


Penggalian ide dari berbagai sumber diperlukan sebagai bahan referensi atau
tolok ukur dalam proses penciptaan suatu karya. Hal ini juga penting karena
dengan adanya ide dari berbagai sumber maka bukan tidak mungkin nantinya
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu karya kerajinan inovatif model
baru.

Ketiga, membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya


terbaik.
Sketsa produk diperlukan sebagai acuan dalam pebuatan suatu karya kerajinan.
Oleh sebab itu dalam proses pembuatan suatu karya kerajinan dibutuhkan adanya
sketsa yang jelas sehingga dapat mempermudah dan mempercepat
pengerjaannya. Hal tersebut serupa dengan proses pembuatan sebuah gedung
atau produk lainnya yang juga menggunakan sketsa sebagai acuan dasar dalam
penciptaannya.

Keempat, menyiapkan bahan dan alat.


Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan kebutuhan
yang dimaksud di sini adalah disesuaikan dengan jenis, fungsi, dan model produk
yang akan dibuat.

Kelima, membuat karya kerajinan.


Pembuatan karya dapat dilakukan dengan mengacu pada sketsa yang telah
dibuat sebelumnya dan dengan menggunakan alat serta bahan yang telah
disiapkan. Yang mana dalam hal pembuatan karya kerajinan di sini tentunya tidak
lepas pula dari fungsi kerajinan yang telah ditentukan sebelumnya.

Keenam, mengevaluasi karya.


Apakah produk kerajinan yang diciptakan sudah sesuai dengan yang
diharapkan? Ataukah ternyata produk kerajinan yang dihasilkan masih jauh dari
rencana sebelumnya? Nah, disinilah perlunya evaluasi terhadap karya yang
dihasilkan, karena dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai
kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan karya kerajinan tersebut.
Dengan demikian maka secara otomatis dapat diketahui pula segala kekurangan
dan kelemahan dari produk kerajinan yang dicipta, yang akhirnya dapat
dipergunakan sebagai tolok ukur atau sebagai dasar untuk melakukan perbaikan
dan pembenahan dalam proses pembuatan yang berikutnya sehingga benar-benar
dapat menghasilkan karya kerajinan yang baik dan berkualitas.

KEMASAN

Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan


produk pangan maupun non-pangan. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat
yang
digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan label atau
keterangan - keterangan termasuk beberapa manfaat dari isi kemasan.
Pengemasan mempunyai
peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama
yang
mudah mengalami kerusakan.

A. Fungsi Kemasan
1) Sebagai wadah atau tempat
Yaitu untuk memudahkan penyimpanan produk yang berupa tepung
tepungan,
butiran, cairan dan gas agar tidak berserakan dan memudahkan pekerjaan
bila akan
dipindahkan atau diangkut.
2) Sebagai pelindung
Disamping sebagai pelindung bagi produk yang dikemas, kemasan juga
berfungsi
untuk melindungi lingkungan sekitar produk. Bahan kemas yang akan dipilih
tergantung
dari sifat sifat produk serta kemampuannya untuk melindungi produk yang
akan
dikemas. Bahan dan bentuk kemasan yang tidak memenuhi persyaratan akan
menurunkan kualitas produk yang dikemas dan bila terjadi kebocoran dapat
menimbulkan malapetaka seandainya produk yang dikemas adalah racun
atau produk
yang mudah terbakar.
Untuk melindungi produk dari air/udara, misalnya produk kering seperti
Calsium
karbida, maka kadar airnya harus rendah untuk menghindarkan terjadinya
reaksi reaksi
kimia atau kerusakan yang ditimbulkan oleh mikroba dan bahan kemasan
yang
digunakan harus kedap air agar uap air tidak bebas keluar masuk kemasan.
Produk yang mengandung zat volatil, seperti rempah-rempah, wangi-wangian
atau produk yang mudah menyerap bau seperti susu, kopi maka digunakan
kemasan
yang mampu mencegah masuknya zat yang baunya tidak disenangi.
Produk yang sensitif mudah bereaksi dengan oksigen, seperti makanan
gorengan,
dapat dipilih bahan kemasan yang tidak dapat ditembus oksigen, baik yang
dihampa
udarakan maupun kemasan yang diberi gas pengisi.
Untuk melindungi produk yang mengalami proses karbonisasi seperti bir,
coca
cola, fanta dan sejenisnya harus dipilih kemasan yang kedap CO2 dan mampu
melawan
tekanan yang ditimbulkan oleh adanya CO2 dalam produk yang akan
meningkat bila suhu
produk meningkat atau terkocok.
Untuk mengemas produk yang sensitif sinar atau cahaya seperti bir, film
photo,
obat obatan dan sebagainya, dianjurkan menggunakan kemasan yang dapat
menahan
sebagian sinar sehingga kerusakan bahan tersebut dapat diperkecil. Namun
konsumen
kadang kadang ingin tahu produk atau kemurnian produk yang dikemas,
sehingga
dalam hal ini perlu dicantumkan informasi tentang produk.
Produk yang mudah diserang oleh serangga dan rodent dapat dipilih jenis
kemasan yang tahan terhadap gigitan rodent atau permukaannya dibuat
sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian bagian yang dapat dijadikan pangkal tempat
menggigit,
misalnya sisi yang tajam dan lain-lain. Namun sebelum dikemas produk
hendaknya diberi
perlakuan yang dapat membasmi serangga dan rodent.
Sedangkan untuk bahan bahan yang mudah pecah seperti gelas,
keramik, telur
dapat digunakan kemasan yang tahan terhadap benturan mekanik dan dapat
mengurangi
guncangan.

3) Sebagai penunjang cara penyimpanan dan transport


Produk produk yang akan dipasarkan biasanya tidak langsung dibawa
dari pabrik
ke pengecer, tetapi melalui saluran pemasaran yang agak panjang. Selain itu
ada
beberapa bahan yang harus disimpan dulu sebelum dijual untuk pengontrolan
kualitasnya, sehingga kemasan harus dibuat sedemikian rupa agar efisien
dalam
menggunakan ruangan penyimpanan. Yang dimaksud dengan efisien yaitu
memberikan
perbandingan maksimum antara berat atau jumlah produk yang disimpan
dengan
persatuan luas dari bangunan untuk penyimpanan, sehingga makin tinggi
penumpukan,
makin tinggi juga efisiensinya.
Kemasan harus dibuat selaras dengan kemajuan dalam bidang teknologi
dan
transportasi, bentuk dan ukurannya harus cocok dengan kemampuan dan
ukuran alat
alat yang digunakan, misalnya produk akan diangkut dengan pesawat
terbang, maka
ukuran dan bentuk kemasannya harus sesuai dengan ukuran pintu pesawat
terbang.
Disain kemasan yang tepat akan menunjang transportasi untuk dapat
dilakukan dengan
cepat.

4) Sebagai alat persaingan dalam pemasaran


Langkah pertama dalam memasarkan suatu produk adalah menarik
perhatian
konsumen. Cara menarik ini diantaranya dengan menempelkan sesuatu yang
menarik
pada kemasan produk tersebut, misalnya gambar bayi yang sehat dan
komposisinya bila
yang dipasarkan makanan bayi.
Bila langkah pertama telah berhasil, maka peluang untuk memenangkan
persaingan sudah menjadi lebih besar, selanjutnya tergantung pada produk
itu sendiri,
apakah harganya terjangkau, keadaanya sesuai dengan selera konsumen,
kualitasnya
baik sesuai dengan informasi/label yang telah diberikan.

B. Beberapa Syarat Kemasan


Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, agar
memenuhi
syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan beberapa
pertimbangan
antara lain:
a) Tidak toksik
Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia secara langsung
maupun
tidak langsung, seperti kandungan Pb.
b) Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, kalau
salah
memilih bahan kemasan maka akan sangat merugikan. Misalnya produk
yang seharusnya
dikemas dengan kemasan transparan, namun dikemas dengan bahan kemas
yang tidak
transparan sehingga bila konsumen ingin mengetahui isinya akan merusak
segel dan hal
tersebut sangat merugikan produsen.
c) Sanitasi dan syarat syarat kesehatan terjamin
Disamping bahan kemasan tidak toksik dan produk yang dikemas tidak
menunjukkan kerusakan karena serangan mikroba, juga bahan kemasan
tidak boleh
digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat syarat
kesehatan.
Misalnya karung adalah kemasan yang paling banyak digunakan, namun
penggunaan
karung untuk mengemas produk yang dikonsumsi tanpa mengalami
pencucian atau
pemasakan terlebih dahulu merupakan hal yang tidak dibenarkan.
d) Dapat mencegah pemalsuan
Yaitu kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat
kemasan
yang khusus sehingga sukar dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan dengan
cara
menggunakan kemasan yang telah digunakan akan mudah dikenali.
e) Kemudahan membuka dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang
mudah
dibuka, seperti kemasan tetra pack daripada kemasan botol yang lebih sukar
dan
memerlukan alat khusus untuk membuka tutupnya.
f) Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu
dipertimbangkan,
sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman, atau dengan
kata lain tidak
banyak tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya.
g) Kemudahan pembuangan kemasan bekas
Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu
masalah
yang memerlukan biaya cukup besar untuk penanganannya, misalnya
kemasan-kemasan bekas dari bahan plastik. Bahan kemasan plastik tidak
dapat hancur oleh
mikroba dan bila dibakar akan menyebabkan polusi udara, terutama di
Negara-negara
maju.
Bahan kemasan yang terbuat dari logam, keramik dan bahan nabati tidak
begitu
menjadi masalah. Bahan logam dan kertas sebagian besar dapat diproses
kembali. Bahan
nabati seperti kayu dapat dipakai sebagai bahan bakar.
h) Ukuran, bentuk dan berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan
selanjutnya, baik
dalam penyimpanan, transportasi maupun sebagai alat untuk menarik
perhatian
konsumen. Biasanya kemasan disesuaikan dengan sarana yang ada,
misalnya sebagai
pengangkutnya adalah pesawat terbang, maka tinggi dan lebarnya tidak
boleh melebihi
ukuran pintu pesawat terbang yang akan mengangkutnya dan sebagainya.
Ada kalanya kemasan didisain sedemikian rupa sehingga bentuknya
sangat indah
dan menarik, kadang kadang dibuat untuk memberi kesan bahwa isinya
lebih banyak
dari kemasan lainnya yang serupa, misalnya botol yang ramping
dibandingkan dengan
botol yang pendek.
Bentuk kemasan sangat mempengaruhi effisiensi penggunaan ruang
penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen dan cara pembuatan
serta bahan
kemasan yang digunakan. Banyak konsumen yang berbelanja karena tertarik
oleh
kemasannya dengan bentuk yang aneh-aneh, misalnya bentuk oval/patung
dan
sebagainya lebih disukai.
Pada umunya produsen selalu berusaha untuk mengurangi berat kemasan
yang
digunakan karena dengan berkurangnya berat berarti energi yang
dibutuhkan untuk
transportasi akan berkurang pula sehingga akan menurunkan harga jual dari
produk yang
bersangkutan. Hal ini akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga dapat
diharapkan
untuk memenangkan persaingan.
i) Penampilan dan pencetakan
Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik bila ditinjau dari
segala segi,
baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Dalam hal ini produsen
harus tahu
dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan. Karena selera
masyarakat berbeda
beda.
Masalah pencetakan sangat erat hubungannya dengan dekorasi dan label
yang
merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen, leveransir
maupun
pengecer. Beberapa bahan ada yang perlu mengalami pencetakan label dan
tambahan
dekorasi sehingga bahan kemasan harus memiliki sifat mudah menerima
pencetakan dan
hasilnya dapat dipertahankan, tidak luntur atau hilang.
j) Biaya rendah
Salah satu cara untuk mempertahankan produk tersebut terjangkau oleh
daya
beli konsumen adalah menurunkan biaya pengemasan sampai batas dimana
kemasan
masih dapat berfungsi dengan baik. Hal ini penting karena konsumen akan
melakukan
pemilihan terhadap produk yang sama yang ditawarkan dengan harga yang
lebih rendah.
k) Syarat khusus
Selain syarat syarat yang telah disampaikan, masih ada syarat syarat
khusus
yang perlu diperhatikan, misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis,
subtropis,
kelembabannya dan lain lain.

C. Beberapa Bahan Kemasan


Bahan bahan yang dapat digunakan untuk keperluan mengemas produk
bermacam macam tergantung kepada jenis produk yang akan dikemas. Untuk
menentukan bahan kemasan yang sesuai untuk suatu produk agro-industri,
perlu
diketahui jenis jenis dan sifat sifat dari bahan kemasan tersebut, antara lain:
1) Kayu
Kayu memiliki tempat yang penting dalam pengemasan, khususnya untuk
mengemas benda benda yang berbobot besar dan mudah rusak. Kayu
merupakan
bahan alami, sehingga mempunyai sifat yang tidak seragam, namun dapat
dipilih dan
diolah untuk dijadikan bahan kemasan. Kemasan yang dibuat dari bahan kayu
cocok
digunakan untuk membuat kemasan dalam jumlah yang kecil, namun
sebaliknya bahan
ini tidak ekonomis bila digunakan untuk mengemas bahan bahan kecil
dalam jumlah
besar.
Kemasan yang dibuat dari kayu lebih baik dari bahan kemasan lainnya bila
diinginkan kekakuan, kekuatan menumpuk yang baik, perlindungan yang baik
pada waktu
pengapalan untuk mengemas produk yang bersangkutan, namun kemasan
kayu tidak
kedap uap air, biayanya cukup tinggi, waktu menyusun lambat, penampakan
kurang
menarik dan tersedianya tidak mudah. Disamping itu kemasan yang dibuat
dari bahan
kayu mendatangkan masalah yang besar karena memiliki volume yang besar.
Kayu lumber, veener dan plywood sering digunakan untuk membuat crate,
nailled
wood boxes, barrel dan hamper.
2) Logam
Kemasan yang terbuat dari logam masih menempati bagian yang penting
dalam
bidang pengemasan, meskipun ada saingan yang sangat ketat dari kemasan
yang terbuat
dari plastik dan kertas. Hal ini disebabkan oleh karena logam mempunyai
kekuatan
mekanik yang baik sekali. Logam yang digunakan untuk membuat kemasan
adalah baja
dan kaleng logam.
Kemasan yang terbuat dari bahan baja dapat menahan penanganan
selama
pengangkutan, dapat diisi, dapat disimpan tanpa menimbulkan banyak
masalah dan
sangat ekonomis untuk pemakaian jangka panjang karena dapat
dipergunakan berulang
ulang.
Kemasan yang terbuat dari baja digunakan untuk menyimpan dan
pengiriman
berbagai macam produk seperti asam, alkali, pelarut organik, cat, vernis,
pengencer,
minyak saos, syirup, buah buahan yang diawetkan dan lain lain.
Disamping itu
kemasan dari bahan baja dapat dipergunakan untuk mengemas produk semi
padat
seperti tepung dan produk yang berbentuk serpihan.
Kaleng logam tahan terhadap panas, dingin, uap lembab dan dapat
menahan
produk yang kasar selama transportasi dan penyimpanan.
Kaleng logam dibuat dari suatu plat baja dengan lapisan timah di kedua
sisinya.
Kaleng logam ini dapat digunakan terutama untuk mengemas produk
makanan dengan
daya korosi yang sangat tinggi atau tergantung dari tipenya, antara lain;
fosfor, silikon,
coppec, nikel, kromanium dan lain lain sampai batas yang paling minimal
yang dapat
dilakukan.
3) Gelas
Gelas dibuat dengan mencampur pasir dengan soda abu, kapur atau
campuran
alkali lainnya. Kemasan yang terbuat dari bahan gelas akan terus menarik
bagi industri
pengemasan, karena gelas mempunyai kelebihan kelebihan yang tidak
didapatkan dari
bahan bahan kemasan lainnya.
Beberapa keuntungan pemakaian bahan kemasan dari gelas, antara lain;
- dapat dibentuk dengan berbagai macam desain
- dapat diwarnai denga berbagai macam warna, sesuai dengan
kebutuhan produk yang akan dikemas.
- bersifat transparan dan produk yang dikemas dapat dilihat dengan jelas
oleh
konsumen
- tidak mempengaruhi produk yang dikemas
- kedap terhadap gas, uap air dan bau
- memberikan keawetan aroma, rasa dan warna produk yang dikemas
- kemasan yang terbuat dari gelas di-sterilisasi dan di-vacuum
- tahan terhadap perubahan suhu rendah dan tinggi, dengan catatan
suhu tersebut
tidak berubah secara cepat
Disamping keuntungan dari bahan gelas, ada beberapa kelemahannya
antara lain;
- bersifat rapuh
- mudah pecah bila permukaannya tergores dan bila kena benturan.
- Kemasan gelas digunakan untuk mengemas produk makanan, obat-
obatan,
minuman, bahan kimia dan bahan kosmetik
4) Kertas
Kertas dibuat dari serat sellulosa dan merupakan bahan penyerap
tinta, dapat
digunakan untuk menulis, membungkus dan mengemas. Pada umumnya
kertas
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu; kertas kultural atau halus
dan kertas
industri atau kasar.
Kertas kultural terdiri atas kertas cetak dan kertas tulis. Kertas cetak
dibagi
kedalam kertas putih, kertas cetak berwarna, kertas gambar, kertas offset
dan
sebagainya. Sedangkan kertas tulis dibagi kedalam kertas cek, kertas
buku tulis, kertas
cetak ketikan dan sebagainya.
Kertas industri umumnya terdiri dari kertas untuk membungkus dan
mengemas,
misalnya kertas kraft, kertas manila, kertas glassin, kertas kedap lemak,
kertas antitornish, kertas permanen, kertas pounch, kertas tissue, kertas
krep, kertas lilin, kertas
tahan basah dan sebagainya.
Manfaat kertas dalam industri pengemasan, antara lain ; sebagai
kantong,
amplop, mengemas produk yang akan dikapalkan, mengemas perak,
photographi,
mengemas produk farmasi, dapat menjaga flavour produk yang dikemas,
mengemas
keju, untuk tujuan dekorasi dan sebagainya tergantung dari jenis kertas
yang digunakan.
5) Papan kertas
Papan kertas adalah lembaran kertas yang mempunyai ketebalan
0.0091 0.030
inch. Papan kertas terdiri atas beberapa tipe yang berbeda sesuai dengan
tujuan
penggunaannya. Tipe tipe tersebut antara lain; container board,box
board, straw
board, mill board, pulp board, manila board dan printers board.
Manfaat papan kertas antara lain dapat digunakan untuk mengemas
produk yang
akan dikapalkan, dibuat kotak, dibuat kemasan berbentuk karton lipat,
dibuat cover
buku, mengemas makanan, sepatu dan sebagainya.
6) Plastik
Kemasan plastik juga menempati bagian yang sangat penting dalam
industri
pengemasan. Kelebihan plastik dari bahan bahan kemasan lainnya,
antara lain;
harganya relatif lebih murah, dapat dibentuk berbagai rupa, warna dan
bentuk relatif
lebih disukai konsumen, mengurangi biaya transportasi. Namun plastik
mempunyai
kelemahan yaitu umumnya tidak tahan terhadap temperatur tinggi.
Secara garis besar plastik dapat dibedakan atas 2 tipe yaitu thermoplastik
( dapat
dilunakkan berulang kali dengan menggunakan panas ) dan termoset
( tidak dapat
dilunakkan oleh panas ).
Thermoplastik yang digunakan dalam industri pengemasan adalah
polyethylene,
polyprophylene, polystyrene, polyvinyl chlorida, acrylic dan aclonitrile-
butadiene-styrene.
Termoset yang biasa digunakan dalam industri pengemasan adalah
phenolformaldehydene, melamike- formaldehydene dan urue-
formaldehydene.
Penggunaan kemasan plastik tersebut berbeda beda tergantung dari
tipe
plastiknya, antara lain dapat digunakan untuk pembuatan kotak bagasi,
helm, suku
cadang, repsigerator, untuk mengemas kosmetik, elektronik,
perlengkapan otomobil,
untuk mengemas bahan kimia yang membutuhkan ketahanan kimia
tinggi, digunakan
dalam industri pesawat terbang, mengemas produk yang mengandung
minyak dan
sebagainya.
7) Film
Film didefinisikan sebagai lembaran fleksibel, yang tidak berserat dan
tidak
mengandung bahan metalik dengan ketebalan kurang dari 0.01 inch atau
250 mikron.
Film terbuat dari turunan sellulosa dan sejumlah resin thermoplastik. Film
terdapat dalam
bentuk roll, lembaran dan tabung.
Beberapa kemasan yang terbuat dari film antara lain; selopan,
polyethylene,
polyprophylene (pp), polystyrene (ps), polyvinyl chlorida (pvc), polyester,
polyviniliden
chlorida (saran), nilon, selulosa asetat, karet hidroklorida, metil selulosa,
kloro-trifluoroetilena (CTFE), polycarbonate, evakopolimer, fluorokarbon
dan polyuretane.
Kemasan film dapat digunakan sebagai pembungkus, kantong, tas dan
sampul,
mengemas tembakau, biskuit, kabel, tekstil, pupuk, pestisida, obat
obatan, mentega,
produk kering untuk para astronout dan sebagaianya.
8) Foil
Foil adalah suatu lembaran dari bahan logam yang mempunyai
ketebalan kurang
dari 0.15 mm. Kemasan ini mempunyai posisi yang penting dalam
pengemasan, karena
permukaanya yang mengkilap dan menarik untuk dipandang. Foil yang
mempunyai
ketebalan antara 0.0375 0.1125 mm digunakan untuk membuat
kemasan semi kaku.
Aluminium foil mempunyai sifat kedap air yang baik, permukaanya dapat
memantulkan cahaya sehingga penampilannya menarik, permukaanya
licin, dapat
dibentuk sesuai dengan keinginan dan mudah dilipat, tidak terpengaruh
oleh sinar, tahan
terhadap temperatur tinggi sampai di atas 290 C, tidak berasa, tidak
berbau, tidak
beracun dan hygienis.
Kemasan foil dapat digunakan untuk mengemas roti, makanan beku,
obat
obatan, bahan farmasi, bahan kimia, makanan yang higroskopis, jam,
selai dan saos. Bila
digunakan untuk mengemas makanan biasanyafoil diletakkan pada
bagian dalam, namun
bila untuk tujuan dekoratif maka foil diletakkan pada bagian luar.
9) Daun
Digunakan secara luas, bersifat aman dan bio-degradable, yang
biasanya berupa daun pisang, daun jati, daun bambu, daun jagung, dan
daun palem. Lebih aman digunakan dalam proses pemanasan dibanding
plastik.
10) Kain blancu
Digunakan untuk mengemas bahan pangan tepung, seperti tepung
terigu atau tepung tapioka. Dibuat dalam bentuk kantung-kantung yang
berkapasitas 10-50 kg.
D. Bentuk bentuk Kemasan
Bentuk kemasan dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar, yaitu: kaku,
semi
kaku dan fleksibel.
1) Kemasan kaku adalah kemasan yang tidak tahan terhadap benturan, akan
tetapi
keras. Bentuk bentuk kemasan dapat digolongkan lagi berdasarkan bahan
kemasan
yang digunakan, antara lain ; dari kayu, nailed box, wire bound box, crate,
basket dan
barrel. dari logam: drum, pail, kaleng logam dan colapsible tube; dari
gelas: botol, jar,
timbler, jug, carboy, vial dan ampul.
2) Kemasan semi kaku adalah kemasan yang bentuknya tidak dipengaruhi oleh
bentuk produk kemasannya, namun dapat ringsek bila diberikan tekanan
yang berlebih.
Contohnya: wadah aluminium, folding carton, set-up box dan sebagainya.
3) Kemasan fleksibel adalah kemasan yang bentuknya dapat berubah ubah
sesuai
dengan bentuk produk yang dikemasnya. Beberapa bentuk kemasan
fleksibel antara lain:
kantong kertas, kantong berdinding banyak, kantong plastik, karung plastik
dan
sebagainya.

Dalam industri pengemasan juga dikenal adanya coating dan laminasi.


Coating
adalah pelapisan bahan kemasan dengan berbagai macam bahan seperti resin,
plastik
dan wax dengan tujuan sebagai pelindung dan dekorasi. Sedangkan laminasi
adalah
kombinasi dari 2 atau lebih lapisan kertas, foil dan kain digabungkan dengan
bantuan
perekat dengan menggunakan panas atau tekanan. Proses laminasi yang utama
yaitu:
laminasi basah, laminasi kering, laminasi panas, laminasi cair dan laminasi
ekstruksi.
Informasi yang dapat ditampilkan melalui kemasan (PELABELAN)
Beberapa informasi yang dapat disampaikan melalui kemasan antara lain
adalah: Nama
produk, Nama Produsen, Alamat produksi dan telephon yang bisa dihubungi,
Komposisi,
Kandungan gizi, Cara penggunaan, Kontra indikasi, Tanggal kadaluarsa, Nomer
produksi,

BREAK EVEN POINT

A. Pengertian BEP
BEP atau Break Event Point adalah suatu analisis untuk menentukan dan
mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan
keuntungan / profit.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami
kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah ;
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat
penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.

B. Biaya Tetap dan Biaya Variabel


Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap
dan biaya variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah
total biaya pengeluaran yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi
perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai
tingkat kapasitas penuh. Sedangkan biaya variabel adalah total biaya pengeluaran
yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/penjualan.

C. Perhitungan Break Event Point


Berdasarkan unit:
Berdasarkan penjualan dalam Rupiah:

Keterangan:
FC : Biaya tetap (fixed cost)
VC : Biaya variabel per unit (variable cost)
P : Harga jual per unit

Contoh:
Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah Rp.
250.000,- dan biaya variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan
produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha
tersebut adalah:

Atau:

,-

Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,-
supaya usaha aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya
adalah laku 125 gelas atau hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan
untuk menutup semua pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika mampu menjual
126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang diperoleh.

MEDIA PROMOSI
A. Pengertian Konsumen dan Pelanggan
Konsumen adalah pengguna produk. Pelanggan merupakan konsumen berupa
pembeli ataupun pengguna jasa yang melakukan kegiatan pembelian ataupun
penggunaan jasa secara berulang-ulang dikarenakan kepuasan yang diterimanya
dari penjual ataupun penyedia jasa. Dalam sebuah bisnis pelanggan sangat
dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan dan juga keuntungan sebuah bisnis.
Tanpa pelanggan yang tetap, maka bisnis yang dijalankan cenderung terombang-
ambing dan lebih beresiko.
Pelanggan pada dasarnya berasal dari konsumen biasa yang mencoba
menggunakan jasa ataupun produk dari sebuah perusahaan. Pelanggan terbentuk
dari pola kerja sama saling menguntungkan yang terjadi dalam proses kerja sama
antara penyedia layanan dan pengguna layanan. Tanpa kerja sama yang saling
menguntungkan tidak akan ada yang disebut sebagai pelanggan. Tanpa kerja
sama yang saling menguntungkan yang ada hanyalah proses pembelian barang
biasa tanpa diikuti dengan pembelian barang berulang-ulang di waktu lainnya.

B. Jenis-jenis Pelanggan
Pelanggan Internal
Pelanggan internal merupakan pelanggan yang tidak mengonsumsi suatu
barang ataupun jasa secara langsung. Pelanggan tipe ini membeli barang
ataupun jasa untuk dijual kembali oleh orang lain. Pelanggan jenis ini dapat
berupa produsen suatu barang ataupun agen penjualan yang bekerja sama
dengan perusahaan penyedia barang ataupun jasa. Pelanggan jenis ini akan
didapatkan oleh perusahaan dengan jalan memberikan berbagai keuntungan
untuknya. Dengan memberikan keuntungan yang lebih untuk pelanggan ini,
maka pelanggan ini akan tetap setia menjadi pelanggan perusahaan kita.
Pelanggan Eksternal
Pelanggan eksternal merupakan pelanggan yang secara aktif langsung
mengonsumsi barang ataupun jasa yang mereka beli. Pelanggan jenis ini sering
juga disebut sebagai konsumen akhir. Pelanggan tipe ini biasanya berhasil
didapatkan oleh sebuah perusahaan dikarenakan mutu dan kualitas dari barang
ataupun jasa yang dirasakan oleh pelanggan ini. Dengan memberikan kualitas
terbaik dari barang ataupun jasa yang kita jual, kita akan mendapatkan
komitmen yang besar dari pelanggan eksternal ini.
C. Pengertian Pesaing
Pesaing adalah mereka yang mengejar sasaran pasar yang sama. Perusahaan
harus terus membandingkan produk, harga, distribusi, promosi dengan
pesaingnya.

Ada empat tingkat persaingan perusahaan dengan melihat hal-hal sebagai berikut;
Persaingan merk
Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa sejenis
kepada pelanggan dan harga relatif sama. Misalnya Aqua dengan Ades, Aqua
dengan Zam.
Persaingan industri
Pesaing adalah semua perusahaan yang membuat jenis produk yang sama.
Misalnya Aqua dengan semua produsen air minum dalam kemasan (AMDK).
Persaingan bentuk
Pesaing adalah semua produk manufaktur perusahaan yang memberikan jasa
yang sama. Misalnya Aqua dengan semua produk minuman alam kemasan dan
minuman ringan seperti cocacola, teh, sari buah, dan sebagainya.
Persaingan umum
Pesaing adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapat konsumen yang
sama. Misalnya Perusahaan yang memproduksi barang konsumsi, peralatan dapur
dan lain-lain.

D. Strategi Promosi
Promosi adalah usaha yang dilakukan organisasi untuk menginformasikan,
membujuk, serta mengingatkan pasar terhadap organisasi itu sendiri atau produk
dari organisasi. Disini, perusahaan berusaha mempengaruhi perasaan,
kepercayaan, atau perilakunya. Pemberian informasi ini selain ditujukan kepada
calon konsumen, juga ditujukan kepada intermediaries. Membujuk disini berarti
perusahaan berusaha meyakinkan konsumen untuk membeli produknya, daripada
produk lain walaupun fungsinya sama. Mengingatkan, berarti perusahaan
berusaha meyakinkan konsumen untuk membeli produknya, dimana sini ada
proses pengulangan (karena di pasar banyak produk sejenis, dan konsumen sudah
tahu.)

E. Rencana Promosi
Promosi adalah satu hal terpenting dalam dunia bisnis . Mengapa? Karena
promosi adalah satu-satunya cara untuk mengenalkan produk anda ke masyarakat
dan calon pembeli yang potensial. Kalau anda tidak mempromosikan produk-
produk kita, lalu bagaimana masyarakat dapat mengenali produk kita.?
Banyak keuntungan yang diperoleh dengan berpromosi. Seperti, informasi produk
akan tersebar kepada masyarakat, mendapatkan kenaikan penjualan dan profit,
mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, membedakan
serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing, bahkan membantu
mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

Tahapan Merencanakan Promosi


Agar aktivitas promosi yang anda lakukan dapat berjalan efektif tentu diperlukan
perencanaan promosi. Berikut adalah langkah -langkah yang dapat anda tempuh
dalam merencanakan promosi:
1. Menentukan target pasar
Menentukan segmentasi yang lebih spesifik untuk menghadapi perilaku
konsumen yang beragam adalah salah satu langkah yang biasa diambil oleh
produsen untuk menghadapi persaingan. Dengan mengetahui target pasar
secara jelas dan detil maka anda dapat membuat anggaran promosi yang
efektif.
2. Tujuan promosi
Menentukan tujuan dan apa yang ingin dicapai akan membuat aktivitas
promosi berjalan efisien. Apakah tujuan promosi tersebut untuk membangun
brand awareness, mendongkrak penjualan atau meluncurkan produk baru.
3. Menentukan pesan
Sebagai pengusaha anda harus mampu membangun komunikasi dua arah
dengan konsumen anda. Untuk itu anda harus menentukan pesan apa yang
ingin disampaikan untuk mendukung kegiatan promosi. Gunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh target market anda serta membuat pesan yang menarik,
rasional, dan informatif.
4. Media
Pilihlah media yang sesuai dengan target pasar anda. Penggunaan media
sosial akan sangat membantu dalam hal distribusi informasi yang lebih luas.
Namun anda tetap harus fokus pada pasar yang anda tuju, kenali perilaku
konsumen, dan tentukan media yang sesuai.
5. Membuat anggaran
Membuat anggaran promosi hendaklah mempertimbangkan goal yang ingin
anda capai, bagaimana mencapainya, kemudian baru membuat anggaran.
Besaran anggaran yang dibuat juga tergantung pada pemilihan media yang
anda gunakan.
5. Pengukuran efektivitas promosi
Banyak pelaku usaha yang seringkali melupakan pengukuran efektivitas
promosi yang telah dilakukan. Padahal ini penting untuk mereview efektivitas
kegiatan promosi. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan riset brand
awareness atau mengukur impact digital marketing dalam mendongkrak
penjualan.

F. Media Promosi
Banyak cara untuk melakukan promosi, salah satunya yaitu dengan
memanfaatkan media promosi cetak. Walaupun era teknologi informasi
mengarahkan khalayak pada penggunaan media internet, namun media promosi
cetak masih tetap bertahan. Alasannya, media cetak mempunyai kelebihan yang
tak dimiliki oleh media internet. Misalnya, media promosi cetak lebih mudah
diakses dibandingkan dengan media internet.
Bentuk media promosi cetak sangatlah beragam. Setiap media promosi cetak
mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga pemasar perlu
mengkombinasikan antara media satu dengan media yang lainnya. Variasi
penggunaan media promosi dapat memaksimalkan penyampaian pesan-pesan
merek kepada khalayak sasaran.
Berikut ini adalah jenis-jenis media promosi cetak yang dapat menjadi pilihan
dalam memasarkan produk. Media promosi cetak apakah yang paling tepat
tentunya harus dipertimbangkan masak-masak agar budget atau anggaran
pemasaran tidak terbuang percuma. Beberapa pertimbangan pemilihan media
promosi cetak di antaranya yaitu jumlah anggaran, karakteristik produk, dan
khalayak sasaran yang ingin dituju.

G. Macam-Macam Media Promosi Cetak


1. Media Cetak - Iklan Media Massa Cetak
Designer: Marianna
Pefani

Media massa cetak seperti surat kabar atau koran, tabloid, dan majalah dapat
menjadi alternatif pertama sobat dalam mempromosikan produk dan jasa. Media
massa cetak baik lokal maupun nasional merupakan sumber informasi utama yang
umumnya dicetak dalam jumlah banyak dan disebarluaskan kepada banyak orang
dalam waktu yang relatif singkat. Tingkat keterbacaan media massa cetak yang
tinggi dan jangkauan yang luas memungkinkan iklan dilihat dan dibaca oleh
banyak orang sehingga pesan merek dapat tersampaikan dengan baik. Apalagi
jika karakteristik pembaca media massa tersebut sesuai dengan khalayak sasaran
yang sobat tuju.

2. Media Cetak - Poster

Designer:
Akatre Studio

Media promosi cetak ini merupakan sarana komunikasi pemasaran yang paling
umum dan sering dijumpai di banyak tempat, terutama di tempat-tempat umum
dan strategis. Ukuran poster yang relatif besar berpotensi untuk menarik perhatian
pembaca dan mengarahkan mereka pada pesan merek. Poster harus didesain
semenarik mungkin agar menarik perhatian orang karena media ini biasanya
dibaca sambil lalu.

3. Media Cetak - Banner

Designer: Bella Huang


Berkembangnya mesin percetakan yang semakin maju dan canggih semakin
memudahkan orang dalam mencetak materi promosi dalam ukuran besar. Banner
umumnya dicetak dalam ukuran besar dan ditempatkan pada tempat-tempat yang
mudah dilihat orang. Bentuk banner dan teknik pemasangannya bervariasi.
Banner yang dipasang pada rangka berbentuk seperti huruf X mudah dipindahkan
dan dikenal dengan X-banner. Ukurannya pun bermacam-macam, ada pula yang
berukuran kecil dan biasa ditempatkan di meja, disebut dengan mini X-banner.

4. Media Cetak - Brosur

Designer:
Rebecca Finn

Bisa disebut juga dengan pamflet, brosur berupa lembaran yang bisa dibaca lebih
lama dibandingkan dengan poster. Brosur umumnya dicetak dalam jumlah yang
relatif banyak, dicetak dengan kualitas yang bagus, dan diterbitkan secara tidak
berkala pada kesempatan tertentu, misalnya pada event pameran. Brosur yang
berupa lembaran satu muka atau bolak balik dan mempunyai lipatan disebut
dengan leaflet.

5. Media Cetak - Flyer

Designer: Francesca
Maura Sansotta

Media yang satu ini sangatlah praktis dan cocok untuk menampilkan informasi
yang singkat namun padat. Ia berupa selebaran yang biasanya dibagikan kepada
khalayak dan berupa informasi tentang program promosi seperti diskon atau
kegiatan tertentu. Flyer yang merupakan satu lembar kertas tanpa lipatan
seringkali dicetak dalam jumlah yang banyak agar mudah menjangkau banyak
orang.

6. Media Cetak - Kalender

Designer: Selin
inal

Kita dapat menggunakan kalender sebagai media promosi cetak yang cukup
ampuh. Orang cenderung suka menyimpan kalender sebagai alat penunjuk
tanggal dan hari serta bulan sehingga media ini dapat menampilkan pesan-pesan
merek yang mempunyai umur panjang. Jumlah lembaran kalender bervariasi. Ada
kalender yang hanya berupa satu lembar mirip poster dan ada pula yang berupa
banyak lembaran.

7. Media Cetak - Katalog

Designer: Roman
Zimin

Katalog dapat menjadi alternatif pilihan media promosi cetak yang mampu
menampilkan banyak informasi. Media ini sangat cocok untuk produk yang
mempunyai banyak spesifikasi dan detail sehingga pembaca dapat mendapatkan
informasi yang lengkap tentang produk yang ditawarkan. Dengan katalog,
pembaca umumnya membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk memutuskan
produk yang akan dibelinya.

8. Media Cetak - Kartu Nama


Designer: Paulina
Rosinska

Walau teknologi canggih seperti ponsel pintar dapat menyimpan berbagai


informasi dengan mudah, namun kartu nama masih tetap diperlukan. Ibaratnya,
kartu nama adalah duta bisnis yang mencerminkan dan mewakili perusahaan
sobat. Informasi yang harus ada dalam kartu nama yaitu nama perusahaan dan
kontak yang bisa dihubungi.

9. Media Cetak - T-shirt

Designer: Mark
van Leeuwen

Kaos atau T-shirt merupakan media promosi cetak yang populer dan sangat
mudah diterima oleh khalayak. Umumnya, orang secara suka rela memakai kaos
promosi karena sifatnya yang nyaman dipakai dan dapat dipakai dalam banyak
kesempatan, terutama dalam situasi yang tidak formal. Nah, dengan menampilkan
logo merek pada kaos, maka secara langsung ataupun tidak, kita telah
mempromosikan merek pada banyak orang.
LAPORAN KEGIATAN USAHA

Laporan Kegiatan adalah sebuah laporan hasil kegiatan, yang biasa nya dibuat
setelah kegiatan tersebut berlangsung. Laporan kegitan biasa dibuat oleh peserta
yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pembuatan laporan kegiatan sendiri dimaksudkan sebagai bukti tanggung jawab
seorang pelaksana kegiatan kepada sang pemberi mandat terhadapat hasil
kegiatan yang telah diikuti.

A. Pentingnya Laporan Kegiatan


Laporan kegiatan sangat penting sebagai bukti tanggung jawab peserta kegiatan
tentang kegiatan yang telah di ikuti kepada sang atasan. Nah, untuk itu seberapa
penting laporan kegiatan wajib dibuat :
1. Sebagai dasar untuk pengembangan rencana selanjutnya.
2. Sebagai penentuan kebijakan atasan
3. Sebagai bukti laporan kegiatan yang telah di laksanakan
4. Untuk mengetahui proses dan perkembangan kegiatan yang di ikuti.

B. Jenis - Jenis Laporan Kegiatan


Dilihat dari segi penyampaian laporan :
1. Laporan lisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya
secara langsung (lisan) kepada atasan. Bentuk laporan ini biasa di laporan atau
dilakukan secara langsung dengan tatap muka, wawancara, telpon, dan lainnya.
2. Laporan tulisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya
secara tulisan.
Dilihat dari segi tata bahasa :
1. Laporan dengan tata bahasa populer, biasanya menggunakan tata bahasa yang
sederhana, kadang juga di selingi dengan kata-kata humor/lucu.
2. Laporan dengan tata bahasa ilmiah, biasa dilihat sebagai hasil penilitian. Dan
biasa menggunakan tata bahasa yang logis dan sistematis. Secara sistematis
laporan kegiatan yang anda tulis harus mengandung unsur di bawah ini :
- Apa (What)
- Mengapa (Why)
- Siapa (Who)
- Dimana (Where)
- Kapan (Bagaimana)
- Bagaimana (How)
C. Sistematika Laporan Usaha
Berikut ini adalah urutan tata cara pembuatan sebuah laporan kegiatan :
1. Pendahuluan
Latar belakang kegiatan
Dasar hukum kegiatan
Maksud dan tujuan kegiatan
Ruang lingkup
2. Isi Laporan
Jenis kegiatan
Tempat dan waktu
Petugas kegiatan
Persiapan dan rencana kegiatan
Peserta kegiatan
Kesulitan dan hambatan
Hasil kegiatan
Kesimpulan dan saran
3. Penutup
Penutup dari isi laporan biasa dituliskan ucapan terima kasih kepada yang
pemberi mandat sehingga sang penerima mandat dapat mengikuti kegiatan
tersebut dan telah berlangsung dengan baik apa adanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan laporan kegiatan ;
Singkat dan padat
Tidak menggunakan kata-kata yang berteleh-teleh.
Sistematis
Mudah di pahami
Isi lengkap
Menarik penyajiannya
Fakta dan akurat
Tepat waktu

LATIHAN SOAL

A. Hitamkan bulatan pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang dianggap paling benar!
1. Industri kreatif merupakan idustri yang berasal dari ...
a. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan
b. Kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan
c. Pemanfaatan kreatifitas, keterampilan, serta bakat individu
d. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi
e. Ilmu pegetahuan dan teknologi

2. Gelombang ekonomi kreatif mencakup 14 sub sektor ekonomi kreatif. Berikut ini Industri-
industri yang tidak termasuk ke dalam industri kreatif adalah...
a. Riset d. Pertanian
b. Kerajinan e. Game
c. Fashion

3. Berikut ini alasan mengapa Indonesia perlu megembangkan ekonomi kreatif, kecuali...
a. Menciptakan iklim bisnis yang positif
b. Industri kerajinan hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas
c. Mengembangkan ekonomi berbasis kepada

sumber daya yang terbarukan


d. Memberikan dampak sosial yang positif
e. Membangun citra dan identitas bangsa

4. Ide bisnis didapat dari inspirasi yang memiliki kemungkinan berkembang menjadi peluang
usaha. Jika inspirasi tersebut berasal dari ketidakpuasan melihat hal-hal yang sudah
mapan sehingga akan mendorong untuk mencoba ide baru, maka termasuk peluang
usaha menurut teori...
a. Inspiratif
b. Estetika
c. Ketidaksempurnaan
d. Inovasi
e. Berpikir kreatif

5. Limbah merupakan sisa barang yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Limbah


berdasarkan sifatnya terbagi menjadi limbah
a. Organik dan anorganik
b. Logam dan nonlogam
c. Kering adan basah
d. Padat dan cair
e. Rumah tangga dan industri

6. Kertas, kayu, ranting pohon dan daun merupakan contoh dari jennis sampah...
a. Organik padat dan organik cair
b. Anorganik
c. Organik kering
d. Organik basah
e. Organik semi kering

7. Berikut ini adalah kegiatan yang dapat mengurangi limbah:


1) Penggunaan kaleng cat untuk pot
2) Penggunaan tissue untuk membersihan bagian yang kotor
3) Penggunaan botol kaca sirup untuk tempat air
4) Penggunaan paper bag untuk belanja
5) Penggunaan sampah organik jadi kompos

Kegiatan yang manakah termasuk reuse


a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 3

8. Salah satu kegiatan dalam memproduksi produk kerajinan dari limbah adalah mendaur
ulang. Kegiatan mendaur ulang adalah...
a. Membuat kerajinan dari bahan mentah menjadi barang jadi
b. Memproduksi kerajinan dari bahan gips
c. Memproses kembali sisa-sisa produksi menjadi suatu produk yang baru
d. Merancang kembali pakaian menjadi seolah-olah baru
e. Mendesain kerajinan dari bahan tanah liat

9. Analisis persaingan menjadi sangat penting dalam menganalisis peluang usaha porduk
kerajinan, hal ini disebabkan karena...
a. Mencegah kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk kerajinan
b. Perlu dipertimbangkan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan jenis
usaha
c. Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen
d. Digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan pengeluaran kepentingan operasi
produksi
e. Digunakan untuk pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan

10.Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis peluang usaha, kecuali...
a. Kebutuhan pasar
b. Kebutuhan materi
c. Keberlanjutan usaha
d. Pengembangan usaha
e. Alat-alat mesin canggih

11.Persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses perancangan produksi kerajinan adalah
kecuali
a. Pengelolaan sumber daya
b. Penentuan hiasan produk
c. Penentuan segmentasi pasar
d. Penentuan bahan/material produksi
e. Penentuan teknik produksi

12.Setiap tempat dapat memiliki limbah yang berbeda-beda. Hal ini merupakan salah satu
alasan bahwa produk kerajinan bisa menjadi peluang untuk memasuki pasar adalah
memiliki ciri khas yang berupa...
a. Kegunaannya d. Keberagamannya
b. Keterbatasannya e. Keartistikannya
c. Keunikannya

13.Kerajinan yang menonjolkan segirupa daripada fungsinya sehingga dapat memenuhi rasa
batiniah seseorang dalam menikmatinya. Hal itu merupakan fungsi karya kerajinan
sebagai...
a. Keluwesan d. Komposisi
b. Benda hias e. Ergonomic
c. Fungsional praktis

14.Proses pewarnaan dengan cat, menghaluskan permukaan, merapikan sambungan pada


tiap-tiap ruasnya adalah tahapan produksi yang berupa...
a. Pembentukan d. Finishing
b. Perakitan e. Pembuatan
c. Pembahanan

15.Dalam wirausaha produk dari limbah peralatan pekakas, mesin sederhana hanya sebagai
alat bantu. Karena dalam wirausaha produk dari limbah yang diutamakan adalah....
a. Produktivitas kerja
b. Motivasi kerja
c. Peralatan yang mahal
d. Efektivitas kerja
e. Keterampilan tangan

16.Berikut adalah unsur-unsur kerajinan:


1) Unity 4) Use
2) Security 5) Flexibility
3) Comfortable
Berdasarkan unsur di atas yang termasuk unsur ergonomis adalah
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 3

17.Berikut ini yang termasuk unsur estetik adalah


a. Kesatuan, kenyamanan dan keluwesan
b. Kesatuan, keselarasan dan kontras
c. Kontras, keamanan dan kenyamanan
d. Keluwesan, keseimbangan dan kesatuan
e. Keseimbangan, kenyamanan dan keselarasan

18.Sebelum memulai usaha kerajinan hias dari bahan limbah perajin atau wirausahawan
harus melakukan analisis peluang usaha terlerlebih dahulu. Analisis tersebut meliputi
a. Strength, weakness, opportunity dan Threat
b. Security, weakness, opportunity dan Treatmen
c. Strength, weakness, opportunity dan Time
d. Security, weakness, opportunity dan Time
e. Strength, weakness, opportunity dan Treatmen

19.Meskipun bahan baku produk kerajinan dapat diperoleh secara gratis dari rumah tangga
atau pabrik yang membuang limbah, tetapi tetap ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk
mendukung proses produksi seperti biaya mengangkut limbah, biaya membersihkan
limbah. Biaya tersebut termasuk ke dalam....
a. Biaya overhead d. Biaya tenaga kerja
b. Biaya bahan baku e. Biaya transportasi
c. Biaya promosi

20.Kestabilan kualitas produk kerajinan yang dipasarkan diwujudkan dengan


a. Pengendalian mutu
b. Penetapan jadwal produksi
c. Penyaringan tenaga kerja
d. Penambahan modal produksi
e. Penurunan standar produk

21.Berikut ini beberapa hal yang dilakukan guna meningkatkan daya jual produk kerajinan,
kecuali
a. Peningkatan harga jual
b. Peningkatan permodalan
c.
d. Peningkatan kualitas produk kerajianan
e. Manajemen kendali mutu
f. Peningkatan pengetahuan, wawasan dan keterampilan pengerajin

22. Wirausaha percaya bahwa kesuksesan atau kegagalan sebuah usaha tergantug pada...
a. Usaha
b. Keberuntugan
c. Dukungan orang lain
d. Besarnya modal yang dimiiki
e. Kekuatan dan kemampua wirausaha itu sendiri

23. Di desa Pak Usman terdapat industri tekstil, sisa potongan kain yang tidak terpakai
banyak. Di mata Pak Usman, sisa-sisa potongan kain merupakan sumber penghidupan
karena digunakan sabagai bahan baku pembuatan keset, tas, dompet dan produk lainnya.
Karakter yang terdapat dalam diri Pak Usman adalah...
a. Percaya diri dan berani mengambil resiko
b. Pekerja keras dan kreatif
c. Inovatif dan selalu optimis
d. Memanfaatkan peluang dan kreatif
e. Berani mengambil resiko, dan pekerja keras

24.Bazar adalah seorang pengusaha yang memproduksi keranjang anyam. Biaya tetap
perbulan yang dikeluarkanya adalah sewa tempat sebesar Rp. 1.400.000,-, gaji 2orang
pegawai Rp.1.000.000,- dan listrik Rp.600.000,-. Harga jual adalah Rp. 60.000,- dengan
biaya produksi tiap produk Rp. 30.000,-. Jika Bazar ingin untung, maka harus menjual
minimal (BEP unit) .....keranjang per bulan
a. 50 d. 200
b. 100 e. 250
c. 150
25.Silvana menjual setiap tempat pensil seharga Rp.8.000,- per buah dengan biaya produksi
(variable) per buahnya Rp.4.000,-. Jika total biaya tetapnya Rp.1.000.000,- maka nilai BEP
rupiah adalah...
a. Rp. 1.00.000,- d. Rp.2.500.000,-
b. Rp. 1.500.000,- e. Rp.3.000.000,-
c. Rp. 2.000.000,-

DAFTAR PUSTAKA

http://anandfauzy.blogspot.co.id/
https://irnawt.wordpress.com/2011/04/28/pengertian-definisi-dan-rumus-bep-break-
even-point-4/
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-pelanggan-dan-jenis-jenis-pelanggan/
http://www.temukanpengertian.com/2015/08/pengertian-pesaing.html#
http://apngaza.8m.com/marketing/Bab7-Promotional%20Mix.htm l
http://zahiraccounting.com/id/blog/tahapan-dalam-merencanakan-promosi/
http://www.bitebrands.co/2015/03/jenis-jenis-media-promosi-cetak.html
http://doakubunda.blogspot.co.id/2014/01/p-margin-bottom-0.html

Anda mungkin juga menyukai