Anda di halaman 1dari 12

[Type the document title] [Yea r]

14 SUB-SEKTOR INDUSTRI KREATIF Industri kreatif dapat dikelompokkan menjadi 14 subsektor. Menurut Depar temen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif 2025, ke 14 subsektor industri kreatif Indonesia adalah : 1. Periklanan (advertising) Definisi periklanan menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut: a) Kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau samples , serta penyewaan kolom untuk iklan. b) Segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. c) Deskripsi atau presentasi dari produk, ide ataupun organisasi untuk membujuk individu untuk membeli, mendukung atau sepakat atas suatu hal. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka subsektor industri periklanan dapat didefinisikan sebagai industri jasa yang mengemas bentuk komunikasi tentang suatu produk, jasa, ide, bentuk promosi, informasi: layanan masyarakat, individu maupun organisasi yang diminta oleh pemasang iklan (individu, organisasi swasta/pemerintah) melalui media tertentu (misal: televisi, radio, cetak, digital signage, internet) yang bertujuan untuk mempengaruhi, membujuk target

[Type the document title] [Yea r]


individu/masyarakat untuk membeli, mendukung atau sepakat atas hal yang ingin dikomunikasikan.

2. Arsitektur Definisi jasa arsitektur menurut Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia (KBLI) 2005 adalah jasa konsultasi arsitek, yaitu mencakup usaha seperti: desain bangu nan, pengawasan ko nstruksi, perencanaan kota, dan sebagainya. Selain itu sub-sektor Arsitektur Yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan deng an desain bangunan secara menyeluruh baik dari level makro ( town planning, urban design, landscape biaya architecture ) arsitektur konstruksi, sampai taman, konservasi level mikro (detail kota, warisan, konstruksi). perencanaan Misalnya perencanaan bangunan

pengawasan konstruksi, dan elektrikal. 3. Pasar Barang Seni

perencanaan kota, konsultasi kegiatan

teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika

Yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile , dan film. 4. Kerajinan ( craft) Industri Kreatif subsektor kerajinan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang ker ajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, mar mer, tanah

[Type the document title] [Yea r]


liat, dan kapur. Berdasarkan bahan baku ( raw material ), produk kerajinan dikategorikan menjadi: a) Ceramic (seperti tanah liat, erathen ware, pottery,stoneware , porcelain) b) Logam (seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga) c) Natural fiber, serat alam (bambu, akar-akaran, rotan) d) Batu-batuan (seperti batu mulia, semi precious stone, jade) e) Tekstil ( seperti cotton, sutra, linen) f) Kayu (termasuk kertas dan lacquer ware)

5. Desain Yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior , desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. 6. Fesyen (fashion) Industri Kreatif Subsektor fesyen/mode adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesor isnya, konsultansi lini produk fesyen,serta distribusi produk fesyen. 7. Video, Film dan Fotografi Industr i Kreatif Subsekto r film, video, dan fotografi adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video, film dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

[Type the document title] [Yea r]


8. Permainan Interaktif (game) Industri Kreatif sub sektor permainan interaktif adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi. Menurut beberapa sumber, industri permainan interaktif didefinisikan sebagai permainan yang memiliki kriteria sebagai berikut: a) Berbasis elektronik baik berupa aplikasi software pada komputer (online maupun stand alone), console (Playstation, XBOX, Nintendo dll), mobile handset dan arcade. b) Bersifat menyenangkan (fun) dan memiliki unsur kompetisi

(competition) c) Memberikan feedback/interaksi kepada pemain, baik antar pemain ataupemain dengan alat (device) d) Memiliki tujuan atau dapat membawa satu atau lebih konten atau muatan. Pesan yang disampaikan bervariasi misalnya unsur edukasi, entertainment, promosi produk ( advertisement) sampai kepada pesan yang destruktif. 9. Musik Industri Kreatif sub sektor musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, per tunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. Seiring dengan perkembangan industri musik ini yang tumbuh sedemikian pesatnya, maka Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia 2005 (KBLI) perlu dikaji ulang, yaitu terkait dengan pemisahan lapangan usaha distribusi reproduksi media rekaman, manajemen-representasi-promosi (agensi) musik, jasa komposer, jasa pencipta lagu dan jasa penyanyi menjadi suatu kelompok lapangan usaha sendiri.

[Type the document title] [Yea r]


10. Seni Pertunjukan (showbiz) Industri Kreatif kelompok seni pertunjukan meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik-tradisional, musik-teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana per tunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan. 11.Penerbitan dan Percetakan Industri Kreatif sub sektor penerbitan dan percetakan meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita. 12.Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software) Industri Kreatif sub sektor layanan komputer dan piranti lunak meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal. 13.Televisi & Radio (broadcasting) Industri Kreatif kelompok televisi dan radio meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio. 14.Riset dan Pengembangan (R&D) Industri Kreatif subsektor riset dan pengembangan meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan

[Type the document title] [Yea r]


teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Akan tetapi, definisi riset dan pengembangan tersebut menurut masukan dari beberapa sumber dipandang belum cukup merefleksikan aktivitas riset dan pengembangan yang sesungguhnya. Definisi dari komoditi riset dan pengembangan mempunyai landasan regulasi sendiri yaitu UU No. 18 tahun 2002. Definisi riset dan pengembangan menurut UU No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah: Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanf aatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Dalam hal ini, perlu untuk melakukan penyamaan persepsi mengenai definisi ini. Sektor ke-15, kuliner, merupakan sektor tambahan yang akan dikembangkan kepariwisataan. Klasifikasi Sub sektor Industri Kreatif pada 9 Sektor PDRB Sektor ekonomi kreatif memperlihatkan kinerja yang semakin membaik. Pada tahun 2012, kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) naik mencapai Rp574 triliun atau kurang lebih 7%. Seperti dampak pariwisata bagi perekonomian, ekonomi kreatif juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian. Hal ini dapat dilalui dengan cara mengembangkan ke empat belas sector tersebut, dengan harapan akan memicu 9 sektor dalam PDRB tersebut. oleh Kemenparekraf mempertimbangkan kekayaan kreativitas dan kearifan lokal didalamnya, serta kaitannya yang erat dengan

[Type the document title] [Yea r]


14 komponen dalam industry kreatif diketahui terpisah dari 9 sektor PDB/PDRB, namun ke 14 komponen industry kreatif ini sebenarnya mampu memicu sector-sektor dalam PDRB. Kebanyakan jika menelaah 14 komponen industry kreatif akan lebih berperan kepada sector industry pengolahan, Perdagangan, Hotel, dan Restoran, dan sector Jasa-jasa. Berdasarkan dari definisi ke 14 sub sektor industry kreatif tersebut dapat diklasifikasikan dalam sebuah matrix. Matrixnya adalah sebagai berikut : Tabel 1 Kondisi Pertumbuhan PDRB Sektoral Jawa Timur PDRB Industri Kreatif o Kerajinan o Desain (Produksi) o Fesyen Industri Pengolahan o Permainan Interaktif o Layanan Komputer dan Piranti Lunak Perdagangan , Hotel & o Pasar Barang Seni Restoran o Periklanan o Arsitektur o Desain (Konsultasi) o Video, Film dan Fotografi o Musik Jasa Jasa o Seni Pertunjukan o Peneribitan dan Percetakan o Televisi dan Radio o R&D

Dari matrix diatas, ke 14 sub sector industry kreatif tersebut dapat dikaitkan dengan 9 sektor PDRB. Sebenarnya semua subsector industry kreatif tersebut hamper semua dapat dimasukan kedalam sector PHR (Perdagangan, Hotel, dan Restoran), dikarenakan pada akhirnya sector yang memproduksi output akan memperdagangkan outputnya, namun tidak semua keempat sector industry kreatif tersebut dapat memproduksi output atau ternyata usaha dalam salah satu sektor tersebut berorientasi pada jasa konsultasi saja, tidak sampau pada memproduksi. Sehingga dalam matrix ini ada beberapa sub sektor yang dimasukkan ke dalam sektor PDRB secara ganda sesuai dengan spesifikasi sub sektor industry kreatif tersebut, sub

[Type the document title] [Yea r]


sektor desain misalnya, secara garis besar subsector ini berorientasi pada jasa konsultasi, namun bagi usaha desain yang berorientasi pada desain packaging, usaha tersebut seringkali melakukan proses produksi. Analisis 3 Sektor PDRB yang terkait Secara Langsung Dengan Sub Sektor Industri Kreatif Seperti yang telah dibahas, 3 sektor dalam PDB yang terkait secara langsung dengan industri kreatif adalah Sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel, dan Restoran, dan Sektor Jasa-Jasa. Pada bahasan ini akan dijabarkan kondisi ketiga sektor tersebut secara makro. Gambar 1 Kondisi Pertumbuhan PDRB Sektoral Jawa Timur

Dari gambar diatas dapat kita lihat sektor yang menyumbang PDRB terbesar, pertama sektor PHR, Industri Pengolahan, Pertanian, dan Diikuti dengan jasa-jasa. Dkarenakan sektor pertanian tidak terait langsung dengan industry kreatif, maka 3 sektor selain pertanian memiliki kontribusi positif dalam perekonomian Jawa Timur. Jika kita mengacu pada matrix pada tabel 1 maka kita dapat mengetahui bahwa sektor jasa-jasa yang paling banyak mencakup sub sektor pada industry kreatif hanya menyumbang lebih sedikit disbanding 2 sektor lainnya. Sehingga hal ini menjabarkan bahwa industry kreatif masih perlu di dorog untuk lebih maju agar kontribusi dari sektor jasa-jasa dapat turut meningkat. Berikut ini akan dijabarkan kondisi 3 sektor tersebut. 1. Industri Pengolahan

[Type the document title] [Yea r]


Sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 5,03% (yoy), lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan sebesar 6,17% (yoy). Level pertumbuhan ini merupakan yang terendah sejak triwulan III 2010 yang cenderung memiliki tren meningkat hingga triwulan lalu. Melambatnya sektor industry pengolahan terutama dipicu oleh penurunan pertumbuhan tahunan sub sektor industri logam dasar, besi dan baja (turun -9,06% dibandingkan triwulan IV 2012), sub sektor industri kertas (-4,56%), sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau (-1,89%) serta sub sektor industri alat angkutan, mesin dan peralatannya sebesar -1,31%. Namun demikian, kinerja sektor industri masih mampu tumbuh tinggi di atas 5% (yoy), yang didorong oleh meningkatnya kinerja sub sektor semen dan barang galian bukan logam sebesar 11,42% (yoy) serta sub sektor tekstil, barang kulit dan alas kaki (7,35%). Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan

Sumber: Kerjatim BI, 2013

Gambar 3 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan

[Type the document title] [Yea r]

Sumber: Kerjatim BI, 2013 Perlambatan kinerja sektor industri pengolahan turut dikonfirmasi oleh ketiga indikatornya, yaitu impor bahan baku dan modal serta konsumsi listrik sektor industri. Meskipun impor bahan baku mengalami penurunan, namun impor barang modal masih relative stabil. Kondisi ini merefleksikan masih tingginya minat investasi para pelaku usaha untuk mengganti maupun menambah mesin produksi di wilayah Jawa Timur. Namun demikian, melambatnya kinerja impor luar negeri, khususnya bahan baku patut diwaspadai sebagai salah satu indikator melemahnya Sektor Industri Pengolahan, dikarenakan untuk pertama kalinya setelah triwulan IV 2009, impor barang bahan baku tumbuh negatif sebesar -5% (yoy). Kondisi ini dijelaskan pada gambar 4 dibawah ini

[Type the document title] [Yea r]


Gambar 4 Perkembangan Pertumbuhan Impor

Sumber: Sumber: Kerjatim BI, 2013 2. Perdagangan, Hotel, dan Restoran Gambar 5 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan Provinsi Jawa Timur

Gambar 6 Jawa Timur

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Provinsi

[Type the document title] [Yea r]

Pada triwulan I-2013, Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran mencatat pertumbuhan kedua tertinggi yaitu mencapai 9,38% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Penyebabnya menurut BI Dikarenakan melemahnya pertumbuhan sub sektor perdagangan besar dan eceran dari 10,52% (yoy) menjadi 9,39%. Sedangkan kedua sub sektor lainnya yaitu hotel dan restoran masingmasing meningkat menjadi 8,13% (yoy) dan 9,56%. Perlambatan sub sektor perdagangan besar dan eceran dipicu oleh melemahnya kinerja transaksi perdagangan dalam negeri/antar daerah, kinerja ekspor antar daerah mengalami penurunan dari 23,32% (yoy) menjadi 13,73%. Selain itu, dari kegiatan perdagangan luar negeri dapat diinformasikan bahwa sumber penurunan kegiatan perdagangan berasal dari transaksi impor luar negeri dari 14,65% (yoy) menjadi 6,72%. Melambatnya ekspor antar daerah diduga berasal dari penurunan permintaan penjualan ke Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya wilayah Kalimantan yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 3,7% (yoy) menjadi 2,6% serta wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua. 3. Jasa-Jasa Tidak jauh beda dengan dua sektor yang lain, berdasarkan gambar 5 sektor jasa-jasa juga cenderung mengalami penurunan, baik dari kuartal IV 2012 maupun kuartal I 2012, hal ini dikarenakan penurunan pada sektor-sektor lainnya dan kondisi perekonomian yamg menurun sehingga turut menurunkan aktifitas sektor ini, dimana sektor jasa-jasa terdiri dari subsector seperti Jasa Sosial Kemasyarakatan, Jasa Hiburan Dan Kebudayaan, dan Jasa Perorangan Dan RT.

Anda mungkin juga menyukai