Anda di halaman 1dari 3

Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif

Ekonomi kreatif tidak bisa lepas dari industri kreatif. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani
oikos yang berarti keluarga atau rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan atau
hukum. Secara sederhana, ekonomi adalah aturan rumah tangga atau manajemen rumah
tangga. Adam Smith dalam The Wealth of Nations (1776) menjelaskan ekonomi adalah ilmu
kekayaan atau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa. Ekonomi
memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari kemakmuran seperti
hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya.

Sebenarnya apa pengertian ekonomi kreatif dan industri kreatif? istilah ekonomi kreatif mulai
dikenal dari buku The Creative Economy: How People Make Money from Ideas (2001) karya John
Howkins. John Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berlandaskan kreativitas
setelah melihat Ameria Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
pada 1997. John Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai terciptanya nilai sebagai hasil
dari sebuah ide.

Ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang.
Bagi masyarakat kreatif, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.

Di Indonesia, pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional mendefinisikan adalah sebagai era baru
ekonomi yang mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor
produksi utama dalam kegiatan ekonominya, selain ekonomi pertanian, ekonomi industri dan
ekonomi informasi.

Industri Ekonomi kreatif di kelola oleh pemerintah lewat Bekraf, Badan Ekonomi Kreatif dalam
naungan Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008), industri kreatif adalah industri
yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan
daya cipta individu tersebut.

Industri dalam ekonomi kreatif tidak hanya berkisar pada industri yang menggunakan teknologi
tetapi dimaksudkan adalah setiap kesempatan kegiatan ekonomi yang potensi dikembangkan
menjadi industri dengan ekosistem yang memiliki hubungan ketergantungan antara rantai kreatif
(creative value chain), lingkungan pengembangan (nature environment), pasar (market) dan
pengarsipan (archieving).

Ekonomi kreatif tidak hanya terkait dengan penciptaan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga
penciptaan nilai tambah secara sosial, budaya dan lingkugnan. Oleh karena itu, ekonomi kreatif
dapat meningkatkan daya saing, dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Industri
yang dimaksudkan dirincikan secara jelas adalah dalam bentuk 16 sektor bidang industri, yaitu :
1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan
menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari
iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar
ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media
cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai
poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame
sejenisnya

2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan
biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara
menyeluruh dari level makro (Town planning, urban design, landscape architecture)
sampai dengan level mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior).

3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang
asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri,
toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan,
automobile, film, seni rupa dan lukisan.

4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk
yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai
dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat
dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas,
perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur.
Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan
produksi massal).

5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta
produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6. Mode (fashion): kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas
kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya,
konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

7. Video dan Film : Siapa yang tak kenal dengan Youtube? Hampir setiap orang di Indonesia,
terutama generasi Z-Y yang berusia 5-30 tahun sudah mengenal Youtube. Seperti yang
kita ketahui, Youtube adalah platform social media yang berbasis video. Jika, membuat
konten video di Youtube, lalu banyak subscriber dan penontonnya, konten kreator bisa
meraih penghasilan yang tinggi. Untuk mendapat subcribers dan penonton dalam jumlah
yang banyak, pembuat konten (individu atau tim) harus membuat konten dengan berbagai
tema yang unik, menarik, dan berfaedah, seperti komedi, kuliner, travelling, sosial, berita,
olah raga, dll.

8. Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa
fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya manajemen
produksi film, penulisan skrip, tata sinematografi, tata artistik, tata suara, penyuntingan
gambar, sinetron, dan eksibisi film.
9. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan
distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.
Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga
sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

10. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi,
dan distribusi dari rekaman suara.

11. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten,
produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer,
drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan
pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

12. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan
penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor
berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai,
uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya,
passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan
foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan,
dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.

13. Layanan Komputer dan Peranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan
pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data,
pengembangan database, pengembangan peranti lunak, integrasi sistem, desain dan
analisis sistem, desain arsitektur peranti lunak, desain prasarana peranti lunak dan peranti
keras, serta desain portal termasuk perawatannya.

14. Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan
pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya),
penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay
(pemancar kembali) siaran radio dan televisi.

15. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang
menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut
untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru,
metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang
berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan
seni; serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

16. Kuliner: Setiap daerah di Indonesia mempunyai ragam dan cita rasa kuliner yang khas
yang dapat menarik wisatawan datang untuk mencicipi. Bahkan, banyak sekali yang ingin
mempelajari langsung cara pengolahannya. Saat ini, kuliner nusantara, sudah ada yang
mendunia, yaitu Rendang. Rendang selama satu dekade terakhir memang mendunia.

Anda mungkin juga menyukai