Anda di halaman 1dari 25

i

PROPOSAL RENCANA BISNIS


AGROINDUSTRI UBI BAKAR CILEMBU

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH PERENCANAAN BISNIS


Dr.FAHRIAL, S.P.,S.E.,M.E.,CRBD

DISUSUN :
KELOMPOK 8

KETUA : HAIKAL FIKRI (184210307)


SEKRETARIS : DWI LESTARI (184210252)
ANGGOTA : - DEVI SHINTA RIAULI (184210263)
- RANTI SELVIRA (174210091)
- SILVIA GUSTI (174210070)
- YOLDI ASADI (184210249)

AGRIBISNIS 7A

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020
ii

KATA PENGANTAR

Terimakasih pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan


rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal
mata kuliah perencanaan bisnis selesai tepat pada waktunya, proposal ini
mengambil judul tentang “Agroindustri Ubi Bakar Cilembu”.
Dan kami sangat berterimakasih kepada Bapak Dr.Fahrial,
S.P.,S.E.,M.E.,CRBD selaku dosen pengampu mata kuliah perencanaan bisnis
yang telah memberikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa laporan yang dibuat ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik serta saran dari semua pihak
yang bersifat membangun, serta menjadi pembelajaran baru bagi penulis sendiri
demi tercapainya kesempurnaan laporan ini.

Pekanbaru, Oktober 2020

Penulis
iii

DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat..............................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
III. PEMBAHASAN
A. Profil Usaha dan Pedagang...................................................................12
B. Visi dan Misi........................................................................................12
C. Gambaran Produk................................................................................13
D. Aspek Pemasaran..................................................................................13
E. Aspek Produksi.....................................................................................14
F. Aspek Keuangan...................................................................................16
G. Kekuatan Kelemahan Peluang dan Ancaman.......................................18
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................21
B. Saran..................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar wilayahnya
terdiri dari lahan pertanian dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional yang mempunyai peranan strategis. Peranan strategis sektor pertanian
terus dituntut dalam perekonomian nasional melalui pembentukan PDB (Produk
Domestik Bruto), perolehan devisa, penyediaan pangan, bahan baku industri,
pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan
pendapatan masyarakat.
Sektor pertanian juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan
ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu
agribisnis dan agroindustri. Pertumbuhan yang terus positif secara konsisten,
menjadikan sektor pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan
ekonomi nasional (Antara News, 2009). Usaha mengimbangi pesatnya laju
pertumbuhan penduduk Indonesia, perlu adanya usaha pertanian yang maju dan
dapat digalakkan di seluruh kawasan pertanian Indonesia. Diharapkan
perkembangan pertanian di daerah yang berdaya saing dapat sesuai dengan
keunggulan komparatif masing-masing daerah.
Pembangunan pertanian diarahkan pada upaya peningkatan kesejahteraan
petani melalui pendekatan sistem agribisnis secara utuh serta pembangunan
wilayah terpadu yang mampu mendorong pertumbuhan perekonomian pedesaan
( Program Pembangunan Pertanian 2001-2004 ). Menurut Departemen Pertanian
(2002), tujuan pembangunan pertanian adalah menghasilkan produk-produk
unggulan berdaya saing tinggi, menyediakan bahan baku bagi keperluan industri
secara saling menguntungkan, memperluas lapangan kerja serta kesempatan
berusaha yang berbasis agroekosistem menuju terwujudnya agroindustri dan
agibisnis yang tangguh.
Pertanian di Indonesia terbagi dalam beberapa subsektor, di ataranya
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Subsektor hortikultura merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian
2

yang memiliki tantangan sekaligus peluang yang cukup besar. Hal ini
mengingatkan bahwa sektor pertanian ini mengandung resiko dan ketidak pastian,
baik harga, produksi maupun kualitasnya. Indonesia memiliki potensi untuk
mengembangkan beragam produk dari tanaman hortikultura, kerena kondisi
agroklimat yang baik serta ketersedian sumber daya alam yang sangat
mendukung. Salah satu bagian dari hortikultura adalah sayuran. Berbagai jenis
sayuran yang banyak dikembangkan di Indonesia, di antaranya adalah bawang
merah, kentang, cabai merah, dan tomat ( Direktorat Jendral Hortikultura, 2015.
Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian
integral dari sektor pertanian memberikan kontribusi penting pada proses
industrialisasi di wilayah pedesaan (Suryana, 2004). Pengaruh agroindustri tidak
hanyamentransformasi produk primer ke produk olahan, tetapi peralihan budaya
kerja dari agraris tradisional yang menciptakan nilai tambah rendah menjadi
budaya kerja industrial modern yang menciptakan nilai tambah tinggi, melalui
perubahan fisik atau kimia, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Perubahan
terjadi dari proses pengolahan komoditas pertanian menjadi produk antara
(intermediate product) maupun produk akhir (finish product), termasuk
penanganan pasca panen, industri pengolahan makanan dan minuman, industri
biofarmaka, industri bioenergi, industri pengolahan hasil ikutan (by-product),
serta industri agrowisata (Arifin, 2004). Dengan demikian agroindustri merupakan
kegiatan lintas sektor yang memanfaatkan dan memberi nilai tambah bagi
sumberdaya alam pertanian.
Sektor industri berbasis pertanian (agroindustri) merupakan tulang
punggung perekonomian nasional dan sumber penghidupan sebagian besar rakyat
Indonesia. Kebutuhan tenaga kerja terapan merupakan salah satu factor penting
bagi pengembangan agroindustri untuk menghadapi tantangan masa depan berupa
era globalisasi dan perdagangan bebas. Ketersediaan tenaga kerja terapan yang
sudah mempunyai pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal diharapkan
dapat memperkuat kemandirian perekonomian dikancah nasional dan
internasional. Agroindustri berbasis pangan lokal memerlukan bahan baku berupa
hasil pertanian yang sesuai untuk diproses menjadi produk pangan. Hasil
pertanian yang berasal dari produksi setempat akan mempermudah produsen
3

agroindustri memperolehnya. Disamping lebih dekat sumber bahan bakunya,


harganya bisa lebih murah dibanding membeli bahan baku dari daerah lain yang
lokasinya lebih jauh. bahwa produksi pertanian setempat mencukupi untuk bahan
baku agroindustri yang ada di wilayah tersebut. Bisa dikatakan bahwa
agroindustri tersebut tumbuh seiring dengan ketersediaan bahan baku yang relatif
mencukupi.
Kontinyuitas pasokan bahan baku sangat diperlukan agar agroindustri
bisa beroperasi sepanjang tahun. Misalnya, komoditas ubikayu bersifat musiman
tetapi masih bisa diperoleh sepanjang tahun walaupun jumlahnya terfluktuasi.
Pada musim panen suplai ubikayu relatif berlimpah, selebihnya bahan baku
tersedia tetapi dalam jumlah yang relatif sedikit. Fluktuasi suplai bahan baku
dicerminkan oleh fluktuasi harga komoditas tersebut. Jumlah permintaan yang
relatif tetap sepanjang tahun dan suplai yang bervariasi antar musim membuat
harga barang tersebut berfluktuasi. Berbeda halnya dengan petani sagu di
Jayapura, mereka mempunyai persediaan sepanjang tahun tetapi mereka menjual
dalam jumlah relatif banyak pada periode tertentu.
Pengusaha agroindustri berupaya membeli bahan baku dalam jumlah
relatif lebih banyak pada musim panen ketika harga murah. Pembelian ini untuk
mengkompensasi pembelian yang relatif sedikit diluar musim panen atau pada
waktu pasokan di pasar menipis. Walaupun demikian pengusaha agroindustri
tidak bisa membeli bahan baku sebanyak-banyaknya pada musim panen atau
ketika harga murah. Pembelian dalam jumlah besar memerlukan biaya yang juga
besar. Tenaga kerja yang terampil diperlukan untuk agroindustri walaupun pada
taraf tertentu tidak memerlukan keahlian yang cukup tinggi. Umumnya
ketrampilan tidak diperoleh melalui pendidikan resmi, tetapi pemilik maupun
pekerja mendapatkannya melalui pengalaman. Jika memang masih
menguntungkan maka pengusaha agroindustri berupaya mendatangkan tenaga
terampil dari luar daerah. Melalui pelatihan yang bersifat praktis juga tidak sulit
bagi pengusaha agroindustri utuk mendapatkan tenaga terampil. Pada dasarnya
tenaga kerja untuk bekerja di agroindustri berbasis pangan lokal tersedia dalam
jumlah cukup. Untuk menumbuhkan agroindustri di suatu daerah perlu didukung
sumber daya manusia yang memadai. Dalam hal ini pengelola agroindustri harus
4

mempunyai jiwa wiraswasta (entrepreneurship). Keuletan sebagai wiraswasta


akan mendorong pelaku usaha secara jeli melihat setiap peluang yang ada dan
dengan tangguh akan mampu mengatasi segala hambatan yang dijumpai.
Ubi cilembu (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) merupakan komoditas umbi-
umbian yang mempunyai peran yang cukup strategis dalam
penganekaragaman/diversifi kasi pangan.Hal ini berkaitan dengan kandungan
nutrisi, mineral dan vitamin yang cukup tinggi dan semakin beragamnya produk
olahan maupun ndustri yang bersumber dari ubi cilembu.Oleh karena itu, perlu
adanya pengembangan ubi cilembu untuk memenuhi peningkatan permintaan dan
menjaga kontinuitas.

B. Rumusan Masalah
 Potensi dari subsistem-subsistem agribisnis dan kelayakan secara
finansial apa saja yang menjadi pertimbangan kelayakan usaha ubi
cilembu.
 Faktor strategis internal dan eksternal apa yang dapat menentukan
keberhasilan dalam pengembangan Usaha ubi cilembu.
 Bagaimana rumusan, formulasi dan penentuan strategi untuk
mengembangan kan komoditas ubi jalar berbasis agribisnis di Kecamatan
Marpoyan Damai.

C. Tujuan Dan Manfaat


 Mengidentifikasi potensi dan kelayakan secara finansial pada komoditas
ubi cilembu
 Mengkaji faktor-faktor startegis internal dan eksternal yang dapat
menentukan keberhasilan pengembangan komoditas ubi cilembu
 Merumuskan, memformulasikan dan menentukan strategi dalam
pengembangan komoditas ubi cilembu berbasis agribisnis di kecamatan
marpoyan damai.
5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Karakteristik Umum Ubi Cilembu

Ubi jalar memiliki beragam varietas dengan keunggulan dan karakteristik


masing-masing, sehingga termasuk komoditas bahan pangan yang unik (Mehran,
2016). Ubi jalar dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan warnanya,
yaitu ubi jalar putih, oranye, dan ungu. Ubi jalar putih merupakan ubi jalar yang
memiliki daging umbi berwarna putih. Ubi jalar ungu yakni ubi jalar yang
memiliki daging umbi berwarna ungu hingga ungu muda. Ubi jalar oranye yaitu
jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna jingga hingga jingga muda
atau krem kemerahan (Juanda dan Cahyono, 2000).
Salah satu jenis ubi jalar yang paling populer adalah ubi jalar oranye asal
Desa Cilembu di Kecamatan Pemuliha, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ubi
jalar Cilembu mulai ditanam di Desa Cilembu sejak tahun 1975. Pada awalnya,
nama ubi ini adalah ubi Nikrum, kemudian pada tahun 1980 nama ubi jalar
Cilembu ini mulai terkenal di Jawa Barat dan menyebar ke Jabodetabek
(Suriawiria, 2001).

B. Kandungan Gizi Ubi Jalar Cilembu

Ubi jalar merupakan pangan sumber kalori yang cukup tinggi. Kandungan
karbohidrat ubi jalar menduduki peringkat tertinggi keempat setelah padi, jagung,
dan ubi kayu. Selain itu, juga mengandung sumber vitamin dan mineral yang baik
untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat (Juanda dan Cahyono, 2000).

C. Kandungan Serat Ubi Jalar Cilembu

Serat makanan termasuk ke dalam kelompok makanan non gizi akan tetapi
memiliki manfaat bagi kesehatan, yaitu mempercepat prosesusus besar dalam
mencerna makanan, memperbesar volume feses, menurunkan kadar gula darah,
memperlambat rasa lapar, dan melindungi usus dari gangguan kanker (Marsono,
1995). Hampir semua serat pangan yang terdapat dalam makanan bersumber dari
pangan nabati, seperti serealia, sayuran, umbi-umbian, berbagai jenis buah, dan
kacangkacangan.Komponen serat pangan memiliki proporsi yang berbeda-
6

bedaantara satu bahan pangan dengan bahan pangan lainnya (Selvendran


danDupont, 1984).

D. Manajemen Strategi

Menurut David (2005:5), Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai


ilmu tentang perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana tersirat
dalam definisi tersebut, manajemen strategis terfokus pada upaya memadukan
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi. Istilah manajemen strategis ini sepadan dengan istilah perencanaan
strategis. Istilah yang terakhir ini lebih sering digunakan di dunia akademis.
Kadang-kadang istilah manajemen strategis digunakan untuk merujuk pada
perumusan, pelaksanaan, evalusasi strategis. Sedangkan perencanaan strategis
hanya mengacu pada perumusan strategis.

Menurut Salusu (2008:495) terdapat beberapa manfaat manajemen strategis,


diantaranya yaitu: a. Identifikasi peluang, yakni memungkinkan ancaman dari
lingkungan dapat dihindari seminimal mungkin dengan menggunakan kekuatan
yang dimiliki organisasi, sehingga organisasi dapat memperbaiki kelemahan-
kelemahannya dan memberi petunjuk untuk mengantisipasi perubahan-perubahan
awal dari lingkungan eksternal. b. Semangat korps, yakni mampu menciptakan
sinergi dan semangat korps sehingga meningkatkan produktivitas. c. Perubahan-
perubahan strategis, yakni apabila terjadi perubahan dalam lingkungan organisasi
maka dengan manajemen stretejik maka dapat menyesuaikan arah perjalanan
organisasi dengan misi dan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut David (2002:15) tujuan dari strategi adalah untuk membantu


oganisasi mencapai tujuan dengan menggunakan pendekatan yang lebih
sistematis, logis, rsasional pada tersedianya pilihan-pilihan strategis. berdasarkan
pengertian peran strategi secara umum diantarannya yaitu : a. Menetapkan tujuan
strategis yang harus dicapai baik pada tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini
suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang dapat mendukung tercapainya
tujuan organisasi tersebut. b. Menetapkan ukuran dan indikator yang jelas guna
7

mencapai tujuan suatu organisasi. c. Menetapkan langkah-langkah strategis yang


bersifat realistis dalam mencapai suatu tujuan organisasi.

Inti perumusan strategi adalah menentukan bagaimana perusahaan kita akan


berbeda dengan perusahaan lain. Strategi tentu saja berubah seiring waktu sesuai
dengan kondisi lingkungan, namun agar tetap kompetitif Richard L. Daft
membuat strategi perushaan yang berfokus kepada : Pemanfaatan kompetensi
dasar, Mengembangkan sinergi Menciptkan Nilai Bagi Pelanggan.

Didalam usaha perternakan juga mempunyai manajemen, Manajemen


peternakan merupakan suatu seni mengelola peternakan yang berfungsi membantu
tercapainya tujuan memperoleh keuntungan dengan cara mengatur semua aktivitas
dalam peternakan agar sejalan dengan tujuan tersebut. Manajemen itu sendiri
terdiri dari beberapa unsur yaitu: a) perencanaan, b) pengorganisasian, c)
pengarahan, d) pengoordinasian, dan e) pengendalian. Tujuannya adalah agar
dapat mengendalikan peternakan, mendeteksi penyakit sedini mungkin, dan
mencegah pemborosan serta berperan dalam menentukan kebijakan usaha yang
tepat (Rasyaf, 1999).

E. Visi

Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah strategis


perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan
menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan
tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat
dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis yang dinyatakan di dalam Visi masih
berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan
lebih menggambarkan “What do you want to become” sedangkan Misi
perusahaan lebih menunjukkan “What is our business”.
Ruben Mark, mantan CEO Colgate menyakini sebuah misi yang jelas
harus semakin masuk akal secara Internasional. Pemikran Mark tentang Visi
adalah sebagai berikut: Jika ingin mengajak semua orang dibawah bendera
perusahaan, adalah hal yang penting untuk memperkenalkan satu visi secara
global alih-alih berusaha menyatukan beragam pesan dalam berbeda. Triknya
adalah dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit: "kami membuat
8

komputer tercepat di dunia" atau "layanan telpon untuk semua orang." Anda tidak
perlu membuat orang mengakong senapan mesin hanya untuk tujuan-tujuan
finansial. Hal yang dibutuhkan hanyalah membuat orang merasa lebih baik,
merasa menjadi bagian dari sesuatu.

Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:

1. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan.

karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk
apa dia bekerja.

Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan
termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk
masyarakat.

2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.

salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan


pekerjaannya.

3. Menumbuhkan standar yang prima.

Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat
mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk
setiap pekerjaannya.

Setiap perusahaan senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak dicapai.


Citai-cita. Tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakin citra nilai dan
kepercayaan perusahaan. Visi perusahaan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Dengan kata lain, Visi merupakan wawasan luas ke masa depan dari manajemen
dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan di masa yang
akan datang. Visi memberi arah dan ide actual kepada manajemen dalam proses
pembuatan keputusan, agar setiap tindakan yang akan dilakukan senantiasa
berlandasan visi perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya.

Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut.

a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.


9

b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan
datang.
c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi.
d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu.

F. Misi

Menurut David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah


sebuah deklarasi tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi. pertanyaan misi
harus menjawab pertanyaan paling penting, "apakah bisnis kita?". pertanyaan misi
yang jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan strategi.
Terkadang juga diistilahkan sebagai pertanyaan keyakinan (creed statement),
sebuah pertanyaan filosofi, pernyataan kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip
bisnis, atau pernyataan yang "menentukan bisnis kita", pernyataan misi
menjelaskan ingin menjadi apa suatu organisasi dan siapa saja yang coba
dilayaninya. Semua organisasi memiliki alasan kenapa mereka ada, meskipun bila
para penyusun strategi tidak secara sadar mentranformasikan alasan ini kedalam
bentuk tulisan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam uasahanya,
mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat
pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Adapun manfaat misi
antara lain:

a. Memastikan tujuan dasar organisasi.


b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi.
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan
arah organisasi.
e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang
melibatkan penungasan hingga elemen tujuan dalam bentuk sedemikian
rupa hingga perameter waktu, biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan
dikontrol.
10

Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapt Sembilan karakteristi yang harus


terangkum dalam suatu misi perusahaan, dank arena misi perusahaan merupakan
bagian dari proses strategic management yang akan dipublikasikan kepada
masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya mencakup Sembilan komponen
pokok tersebut, yang terdiri dari:

 Customer

Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi
produk perusahaan.

 Product or Services

Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa
apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan.

 Markets

Pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing


dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing.

 Technology

Pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan


untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

 Concern for survival, growth, and profitability

Dalam hal ini peryataan misi menunjukan secara komitmen perusahaan


terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk
menghasilkan laba (proditabilitas).

 Philosophy

Misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan


prioritas etis dari perusahaan.
11

 Self Concept

Misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive


comperences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.

 Concern for public image

Misi akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap


masalah-masalah social, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.

 Concern for employees

Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukan apakah karyawan merupakan
asset yang berharga perusahaan.
12

III. PEMBAHASAN

A. Profil Usaha dan Pedagang


Dalam melakukan sebuah usaha diperlukannya sumber daya manusia
sebagai pengerak usaha agar mencapai tujuan sebuah usaha, maka dari itu berikut
adalah profil pengusaha ubi cilembu.
1. Nama : Ibuk Novianti
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 67 Tahun
4. Lama Pendidikan : 9 Tahun (Sma)
5. Pengalaman Berusaha : 5 Tahun
6. Alamat Rumah/Usaha : Jl. Kaharuddin Nasution Kecamatan
Marpoyan Damai
7. Pekerjaan Utama/Sampingan : Usaha Ubi Cilembu (utama)
8. Jumlah Anggota Keluarga : 3 Orang

Ibuk Novianti adalah pedagang ubi cilembu bakar yang berada di Jl.
Kaharuddin Nasution Kecamatan Marpoyan Damai. Buk Novianti mempunyai
keterampilan dalam mengolah ubi cilembu bakar sehingga mempunyai rasa dan
ciri khas yang berbeda dengan ubi yang lain dan tentunya mempunyai nilai yang
ekonomis sehingga mampu memberian keuntungan dan mampu membiayai
kebutuhan keluarga. Ibu novianti mempunyai satu orang anak beserta satu cucu di
dalam keluarga.

B. Visi dan Misi


Pengertian visi dan misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai
dengan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam waktu tertentu.
Semua organisasi pasti memiliki visi dan misi masing-masing. Visi dan misi
ini digagas dan dirancang sedemikian rupa ketika organisasi tersebut didirikan dan
menjadi pedoman dalam menjalankan organisasi. Hal tersebut harus dituangkan
13

dalam bentuk tulisan agar semua pihak, baik internal maupun eksternal,
mengetahui tujuan dari organisasi yang didirikan.
Walaupun keduanya merupakan satu kesatuan, pada dasarnya pengertian
visi dan misi itu sebenarnya berbeda. Untuk menjelaskan lebih jauh maka kita
perlu menggali kedua kata tersebut lebih dalam.
- Visi dari usaha ubi cilembu bakar ini adalah
Meningkatkan pendapatan usaha ubi cilembu bakar agar mampu membutuhi
kebutuhan keluarga dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar.
- Misi dari usaha ubi cilembu adalah
1. Memuaskan para pelanggan akan rasa ubi cilembu bakar.
2. Menjaga kualitas rasa dari ubi cilembu bakar.
3. Membuka atau memperluas cabang usaha ubi cilembu

C. Gambaran Produk
Bisnis kami ini menjual ubi cilembu bakar yang siap dikonsumsi. Ubi
cilembu yang kami olah merupakan ubi cilembu yang baru dipanen sehingga
memiliki kualitas yang terjamin baik. Ubi cilembu bakar mengandung antioksidan
yang tinggi yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat radikal
bebas. Produk yang kami jual memiliki rasa yang manis dan bermadu serta
memiliki tekstur yang legit.

D. Aspek Pemasaran
- Persiapan
Ubi cilembu yang telah dibakar disajikan atau dikemas dengan
menggunakan daun pisang agar tetap hangat sehingga menjaga rasa dan kualitas
produk.
- Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah upaya perusahaan atau pengusaha dalam
mengambil kebijakan dan pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan yang
terintegrasi serta dirancang untuk membangun keunggulan dalam persaingan
bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan bisnis. Strategi merupakan suatu
14

pola untuk membuat rencana dengan mengamati dan memperkirakan keadaan


lingkungan eksternal dan internal untuk mencapai suatu tujuan atau tujuan usaha.
yang mana tahapan dari manajemen strategi yaitu, 1).memformulasikan strategi,
2).mengimplementasikan strategi, 3). mengevaluasi strategi.
Adapun strategi usaha yang dilakukan pedagang ubi cilembu bakar sebagai
berikut:
 Menggunakan bahan atau varietas yang unggul
Bahan atau varietas yang unggul yang digunakan harus berkualitas,
bahan yang digunakan tidak cacat atau rusak serta mempunyai rasa ciri khas.
 Penggunaan Teknologi Modern dalam Pengolahan
Usaha agroindustri harus mempunyai mesin dan teknologi yang modern
terutama usaha ubi cilembu bakar ini mempunyai pengolahan yang modern.
 Promosi dengan memanfaatkan Ojek Online
Promosi ini sangat perlu untuk mempermudah mendapatkan pelanggan.

E. Aspek Produksi
- Cara Pengolahan
Menggunakan Oven:

1. Cuci bersih ubi cilembu, tiriskan hingga benar benar kering.

2. Tata rapi dalam loyang (jangan ditumpuk ya guys), cukup tata


berjajar.

3. Panaskan dengan suhu sekitar ± 220° C selama ± 40 menit. (Kalau


menggunakan oven tangkring panggang dengan suhu ± 90-100° C
selama ± 1.5 - 2 jam).

4. Selama proses memanggang bolak balik setiap 10 menit agar matang


merata.

5. Setelah matang ngkat dari oven lalu sajikan selagi hangat. Rasanya
tidak kalah dengan ubi Cilembu yang dijual para pedagang. Cocok
untuk camilan dikala cuaca sedang dingin, sajikan bersama teh manis
hangat agar lebih mantap.
15

Dengan Arang : 

1. Bersihkan ubi cilembu dengan air lalu tiriskan hingga kering. Bakar
arang hingga menjadi bara api yang nyalanya stabil. Tata alat
memanggang di atasnya, taruh beberapa ubi. Sesekali gunakan kipas
untuk menjaga api. Bolak balik agar matang merata.

2. Hasilnya memang tidak sebaik bila menggunakan teflon ataupun


oven, aroma manis kalah dengan gosongnya ubi. 

- Alat
Alat yang di gunakan masak ubi bakar Cilembu dengan oven, yaitu :
1. Oven
2. Loyang
3. Wadah
4. Garpu
5. Alumunium foil
Alat yang digunakan masak ubi bakar Cilembu dengan cara di bakar
1. Alat pembakar
2. Kipas
3. Wadah
4. Garpu

- Penyimpanan
 Ubi cilembu oven yang disimpan di suhu ruang (30-35oC)
menurunkan kadar pati dan kadar gula setelah 6 hari.
Salah satu tips untuk mempertahankan kadar pati dan kadar gula
ubi cilembu oven adalah dengan membungkus dalam kemasan
plastik/alumunium foil di suhu 20oC atau di lemari es. Untuk
mengkonsumsinya, ubi cilembu oven yang dibungkus tadi tinggal dikukus
untuk menghangatkan kembali. Maka kenikmatan rasa dan tekstur ubi
cilembu oven itu tetap terjaga biarpun disimpan sampai dengan 2 minggu.
16

- Sistem Pengantaran
Sistem pengantaran ubi bakar Cilembu yaitu dengan dapat di
pesan terlebih dahulu melalui aplikasi yang telah bekerja sama dengan
usaha ubi bakar tersebut yaitu ada go food grab food dan bisa jga melalui
sistem pesan dengan whatsapp dan media sosial lainnya seperti Ig dan FB ,
setelah di pesan nanti akan di persiapkan apa yang telah di pesan baru di
kirim ke alamat yang sudah cantumkan melalui sistem pesanan tersebut
maka ubi bakar Cilembu akan diantarkan ke alamat tersebut .

F. Aspek Keuangan
- Rencana Anggaran
Peralatan Harga  
Etalase Rp.      900,000
Kompor dan tabung gas Rp.      190,000
Wadah plastik Rp.          40,000
Loyang Rp.          90,000
Meja dan Kursi Rp.      300,000
Piring Rp.      100,000
Pisau Rp.          20,000
Sendok Rp.          75,000
Peralatan tambahan Rp.          50,000
Jumlah Investasi Rp.    1,765,000

Biaya Operasional per Bulan


Biaya Tetap Nilai
Penyusutan etalase 1/48 x Rp.900.000 Rp.          19,000
Penyusutan kompor 1/48 x Rp. 190.000 Rp.            4,000
Penyusutan wadah plastik 1/36 x Rp. 40.000 Rp.            1,000
Penyusutan loyang 1/48 x Rp. 90.000 Rp.            2,000
Penyusutan meja dan kursi 1/48 x Rp. 300.000 Rp.            6,000
Penyusutan piring 1/36 x Rp. 100.000 Rp.            3,000
Penyusutan pisau 1/36 x Rp. 20.000 Rp.            1,000
Penyusutan sendok 1/36 x Rp. 75.000 Rp.            2,000
Penyusutan alat tambahan 1/36 x Rp.50.000 Rp.            1,000
Total Biaya Tetap Rp.         39,000
17

Biaya Variabel
Ubi merah Rp. 30,000 x    30 = Rp. 900,000
Garam Rp. 5,000 x    30 = Rp. 150,000
Mentega Rp. 10,000 x    30 = Rp. 300,000
Lada bubuk Rp. 5,000 x    30 = Rp. 150,000
Total Biaya Variabel Rp. 1,500,000

Total Biaya Operasional


Biaya tetap + biaya variabel = Rp.    1,539,000

Pendapatan per Bulan


Penjualan rata – rata =
  18          porsi x    Rp.        4,000 = Rp.            72,000
  Rp.        72,000 x    30          hr = Rp.        2,160,000

Keuntungan per Bulan


Laba    = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp.      2,160,000 –    1,539,000 = Rp.      621,000

Lama Balik Modal


Total Investasi / Keuntungan = Rp.    1,765,000 : 621,000 =    3 bln

- Struktur Organisasi
Struktur organisasi usaha ubi bakar cilembu ini dikelola oleh pemilik
usaha bersama dengan dua rekannya dimana bekerja secara bergantian (shift)
yang dibagi antara shift siang dan shift malam. Dan pemilik toko juga
mengambil alih pada bagian kasir.

G. Kekuatan Kelemahan Peluang Dan Ancaman


18

Membahas tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan. faktor – faktor


internal yang ada berdasarkan keadaan usha ubi cilembu bakar ini yang terdiri dari
kekuatan dan kelemahan yaitu :
A. Kekuatan
 Mempunyai teknik dan keterampilan yang dimiliki oleh pedagang cukup
baik dalam mengelolah usaha ubi cilembu bakar agar mempunyai rasa dan
kualitas yang khas sehingga mampu menarik konsumen.
 Mempunyai mutu dan kualitas ubi cilembu yang unggul
 Memanfaatkan teknologi dan media untuk mempromosikan usaha ubi
cilembu bakar.
 Mempunyai lokasi atau wilayah yang strategis dalam memasarkan ubi
cilembu bakar.
 Tidak adanya pesaing di wilayah usahanya.
B. Kelemahan
 Ketergantungan terhadap bahan baku
 Adanya kerusakan dalam pengiriman ubi cilembu bakar.
 Kurang dukungan atau Tidak adanya pengawasan dari pemerintah sekitar
dalam usah ubi cilembu bakar.
C. Peluang
Peluang yang dimiliki dalam usaha ubi cilembu bakar yaitu:
 Mempunyai lokasi yang strategis
Dengan mempunyai lokasi dan wilayah yang strategis dimana dalam
lingkungan sekitar usaha dikelilingi masyarakat yang ramai terutama
mahasiswa.
 Promosi dengan memanfaatkan Ojek Online atau Media
Promosi ini sangat perlu untuk mempermudah mendapatkan pelanggan
melalui media dan aplikasi Ojek online.
 Membuka cabang usaha
Karena diuntungkan dengan lokasi yang strategis dapat membuka usaha
lain yang berbahan baku komodoti ubi cilembu.
D. Ancaman
Ancaman yang dimiliki pedagang ubi cilembu bakar meliputi
19

 Ketidakpastian bahan baku


Bahan baku komiditi ubi cilembu sangat penting dalam usaha,apa bila
tidak tersedianya ubi cilembu dari pemasok maka pedagang ubi cilembu
panggang berhenti sejenak dalam usahanya.
 Kerusakan bahan baku ubi cilembu
Ancaman bagi pengusaha ubi cilembu paggang yaitu kerusakan bahan
baku ubi cilembu dalam pengiriman yang mana pedagang harus membayar
semua pesanan ubi cilembu walaupun ada kerusakan komoditi tersebut.

H. Strategi Usaha
Strategi usaha adalah upaya perusahaan atau pengusaha dalam mengambil
kebijakan dan pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi
serta dirancang untuk membangun keunggulan dalam persaingan bisnis untuk
memenuhi dan mencapai tujuan bisnis. Strategi merupakan suatu pola untuk
membuat rencana dengan mengamati dan memperkirakan keadaan lingkungan
eksternal dan internal untuk mencapai suatu tujuan atau tujuan usaha. yang mana
tahapan dari manajemen strategi yaitu, 1).memformulasikan strategi,
2).mengimplementasikan strategi, 3). mengevaluasi strategi.
Adapun strategi usaha yang dilakukan pedagang ubi cilembu bakar sebagai
berikut:
 Menggunakan bahan atau varietas yang unggul
Bahan atau varietas yang unggul yang digunakan harus berkualitas,
bahan yang digunakan tidak cacat atau rusak serta mempunyai rasa ciri
khas.
 Penggunaan Teknologi Modern dalam Pengolahan
Usaha agroindustri harus mempunyai mesin dan teknologi yang
modern terutama usaha ubi cilembu bakar ini mempunyai pengolahan yang
modern.
 Promosi dengan memanfaatkan Ojek Online
Promosi ini sangat perlu untuk mempermudah mendapatkan
pelanggan.
20
21

IV. PENUTUP
A. Kesimpulan

Ubi cilembu (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) merupakan komoditas umbi-


umbian yang mempunyai peran yang cukup strategis dalam
penganekaragaman/diversifi kasi pangan.Hal ini berkaitan dengan kandungan
nutrisi, mineral dan vitamin yang cukup tinggi dan semakin beragamnya produk
olahan maupun ndustri yang bersumber dari ubi cilembu.Oleh karena itu, perlu
adanya pengembangan ubi cilembu untuk memenuhi peningkatan permintaan dan
menjaga kontinuitas.

B. Saran
Dalam usaha ubi cilembu bakar ini Pedagang harus meningkatkan usaha
mempunyai modal yang besar serta keterampilan dalam mengolah ubi cilembu
agar mempunyai banyak usaha dan tentunya mendapatkan keuntungan yang besar.
Dan tentunya perlu lembaga pemerintah atau dukungan pemerintah dalam
pemasaran produk agroindustri ubi cilembu agar pedagang dan petani sejahtera.
22

Daftar Pustaka

Departemen Pertanian. 2002. Program Pengembangan Pertanian 2001-


2004.Jakarta
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Pekanbaru Timur. 2014
Luas Panen Dan Produksi Ubi Kayu. Pekanbaru
Direktorat Jendral Hortikultura, 2015. Pengertian Hortikultura. Jakarta
J. Salusu. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Non Profit. Grasindo. Jakarta.
Solihin, Ismail, 2012. managemen Strategi. Penerbit erlangga, Jakarta
David, Fred R. 2006. Strategic Manajemen, Manajemen Strategis, Konsep,
Edisi Kesepuluh. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Kurniawan, Ibnu. 2010. Perusahaan Agribisnis. www.scribd.com. [19 Oktober
2020].

Anda mungkin juga menyukai