I. PENDAHULUAN
Sayuran merupakan bagian penting dari pola makan yang sehat. Sayuran
yang dikonsumsi dengan cukup dapat membantu melindungi tubuh dari segala
penyakit. Akibat asupan sayuran yang masih rendah diperkirakan menjadi 31%
penyakit jantung dan 11% stroke. Dua juta nyawa dapat diselamatkan setiap tahun
sayuran yang cukup akan memberikan asupan yang cukup bagi serat ke dalam
yang cukup tinggi. Sebab tanaman sayuran merupakan produk pertanian yang
nilai ekonomi yang tinggi, dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan
petani baik berskala kecil, menengah maupun besar, karena memiliki keunggulan
berupa nilai jual yang tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan
teknologi, serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan internasional yang terus
menerus meningkat. Bahkan sayuran saat ini telah mampu memasok kebutuhan
tahun 2005, sedangkan pada tahun 2006 tingkat konsumsi sayuran adalah sebesar
2
rendah.
tinggi diantara tempat perbelanjaan yang ada membuat penelitian tentang perilaku
Pekanbaru?
Pekanbaru
dalam pembelian sayuran segar di Pasar Arengka di Kota Pekanbaru serta apa saja
Sayuran merupakan semua jenis tanaman atau bagian tanaman yang bisa
diolah menjadi makanan. Beberapa jenis sayuran bisa di makan begitu saja atau
masak terlebih dahulu. Makanan ini mengandung banyak nutrisi penting untuk
kesehatan tubuh seperti karbohidrat, garam, mineral, vitamin, lemak, protein, dll.
Sayuran merupakan komoditas hortikultura dan menjadi bagian dari menu makan
konsumen segera dan dengan usaha minimum sehingga ketersediaan sayuran pun
sangat mudah diperoleh. Sayuran segar dikenal sebagai sumber vitamin dan
mineral yang baik bagi tubuh. Setiap spesies sayuran memiliki kandungan zat gizi
Motivasi berasal dari bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti
motivasi bukanlah hal yang mudah. Motivasi merupakan sesuatu yang ada dalam
diri seseorang dan tidak tampak dari luar. Motivasi akan kelihatan atau akan
5
tampak melalui perilaku seseorang yang dapat dilihat atau diamati. Tujuan
persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevasi suatu objek, keaadan dan
dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan (felt needs) sering
harus memiliki tujuan akan tindakannya. Tujuan adalah suatu cara untuk
memenuhi kebutuhan.
Aktualisasi Diri
Kebutuhan Ego
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Fisiologis
dengan aman dan nyaman ketika berada di rumah maupun ketika berpergian.
Keamanan secara fisik akan menyebabkan rasa nyaman secara psikis, karena
konsumen tidak merasa was-was dan khawatir, serta terancam jiwanya dimana
saja ia berada.
7
rasa cinta dari orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, serta diterima oleh orang
orang sekelilingnya. Inilah kebutuhan tingkat ketiga dari Maslow, yaitu kebutuhan
berprestasi sehingga mencapai derajat yang lebih tinggi dari lainnya. Manusia
tidak hanya puas dengan telah terpenuhinya kebutuhan dasar, rasa aman, dan
sosial. Manusia memiliki ego yang kuat untuk bisa mencapai prestasi kerja dan
karir yang lebih baik untuk dirinya maupun lebih baik dari orang lain.
Derajat tertinggi atau kelima dari kebutuhan adalah keinginan dari seorang
individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai potensi dan
dalam suatu aktivitas untuk membuktikan dirinya bahwa ia mampu melakukan hal
untuk mengetahui, memahami dan membentuk suatu sistem nilai, sehingga ia bisa
mempengaruhi orang lain. Kebutuhan aktualisasi diri adalah keinginan untuk bisa
menyampaikan ide, gagasan dan sistem nilai yang diyakini kepada orang lain.
faktor psikologis, faktor lingkungan, serta faktor proses keputusan yang dimiliki
oleh konsumen itu sendiri. Menurut Engel et al (1994) terdapat empat tahapan
kelompok melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk
dan merek apa yang akan dibeli. Walaupun nyata sekali bahwa sebagian
sikap, nilai, pengalaman masa lalu, dan gaya hidup) dan pengaruh sosial
1. Pengenalan Kebutuhan
lingkungan.
9
Tingkat ketidaksesuaian
2. Pencarian Informasi
tidak mencukupi.
3. Evaluasi Alternatif
merek atau produk yang ditawarkan. Terdapat empat komponen dasar proses
evaluasi alternatif (Engel et al., 1995), yaitu (1) menentukan kriteria evaluasi yang
pilihan, (3) menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan dan (4) menerapkan
keputusan kriteria evaluasi yang digunakan oleh konsumen akan bergantung pada
untuk mengingat informasi yang bertahan dalam ingatan. Jika alternatif dikenali
di
yang digunakan untuk membuat pilihan akhir disebut sebagai kaidah keputusan,
atau pengganti yang dapat diterima bila perlu, sedangkan hasil berarti konsumen
determinan yaitu (1) niat dan (2) pengaruh lingkungan atau perbedaan individu.
tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
energi).
produk atau jasa, termasuk proses kebutuhan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Perilaku konsumen ini juga memainkan peran penting dalam
12
strategi pemasaran.
tentang perilaku manusia. Studi tentang perilaku konsumen ini akan menghasilkan
a. Konsumen Individu
kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan.
b. Pengaruh Lingkungan
(keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tatap muka
(teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang
c. Strategi Pemasaran
variabelnya adalah (1) Barang, (2) Harga, (3) Periklanan dan (4) Distribusi yang
kepribadian gaya hidup, dan demografi. (2) Faktor lingkungan (sosial) meliputi
budaya, kelas sosial, pengaruh keluarga dan situasi. (3) Faktor psikologi meliputi
membeli suatu produk, karena konsumen akan membeli barang yang sesuai
Umur dan siklus hidup dapat membentuk pola konsumsi orang dewasa,
sifat) tentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Setiadi juga mengatakan
yang berkualitas baik. Perubahan usia juga akan mengakibatkan perbedaan selera
2) Pekerjaan
mempengaruhi pola konsumsi makananya. Hal ini dipahami pelaku pasar untuk
ratarata pada produk dan jasa mereka hanya untuk pekerjaan tertentu.
15
3) Keadaan Ekonomi
a. Pendapatan Keluarga
konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk atau jasa yang bisa
dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya.
yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukan untuk
konsumsinya.
16
jumlah anggota keluarga akan menentukan jumlah dan pola konsumsi suatu
barang dan jasa. Rumah tangga dengan jumlah anggota yang lebih banyak tentu
berbeda dengan rumah tangga yang memiliki anggota lebih sedikit. Jumlah
c. Gaya hidup
Engel et al (1994) mendefinisikan gaya hidup sebagai pola dimana orang hidup
dan menggunakan uang serta waktunya. Mowen dan Minor (1998) mengatakan
satu faktor yang juga mempengaruhi perilaku konsumen. Di samping itu bahwa
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
1) Kelompok Acuan
terhadap pendiriannya, semua hal ini adalah kelompok dimana orang tersebut
berada atau berinteraksi. Adapun kelompok primer seperti teman, saudara, dan
17
bersifat lebih formal dan memiliki interaksi yang tidak begitu penting. Sumarwan
individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi seseorang dan
secara tertulis dan keanggotaan yang terdaftar secara resmi, misalnya partai
kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan resmi serta
untuk mengikuti norma, nilai maupun perilaku dari orang lain yang dijadikan
kelompok acuannya, misalnya seseorang yang memiliki taraf ekonomi yang baik
serta memahami pentingnya hidup sehat, tentu akan lebih banyak mengkonsumsi
sayuran segar dari pada daging dalam jumlah banyak. Hal tersebut dilakukan
karena cenderung meniru perilaku pola hidup sehat orang lain. Sedangkan
2) Keluarga
pakaian, rumah dan lain-lain. Hal ini dapat terjadi karena pertambahan jumlah
penduduk. Ada dua alasan utama mempelajari keluarga dari perspektif perilaku
konsumen, yaitu:
a) Berbagai macam produk dan jasa dibeli oleh beberapa orang konsumen
mengatasnamakan keluarga karena produk dan atau jasa tersebut digunakan secara
bersama-sama.
b) Produk dan jasa yang digunakan oleh keluarga sering kali dibeli oleh seorang
atau jasa tersebut dipengaruhi oleh anggota keluarga lain atau diputuskan oleh
diantaranya:
19
a). Penjaga pintu (gate keeper), yaitu inisiator pemikiran keluarga mengenai
keputusan pembelian.
b). Pemberi pengaruh (influencer), yaitu individu yang opininya dicari dengan
kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau
merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
d). Pembeli (buyer), yaitu seseorang yang bertindak sebagai agen pembelian
pada sayuran segar dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen Sayuran Segar
adalah ibu rumah tangga berusia 36-50 tahun (separuh baya), pendidikan terakhir
adalah sarjana (S1) dan umumnya pendapatan keluarga rata-rata perbulan di atas 5
sayuran, ketersediaan, jenis sayuran, harga sayuran, dan kemasan atau packaging.
20
Sayuran segar lokal lebih disukai oleh konsumen dibandingkan dengan sayuran
multiatribut fishbein.
Hero Supermarket cabang Pajajaran Bogor. Metode analisa data yang digunakan
adalah Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian tersebut bahwa sebagian besar
responden (86,67 persen) adalah wanita berusia di atas 46 tahun (38,33 persen),
berpendidikan sarjana (51,67 persen), sebagai ibu rumah tangga (55 persen), yang
memiliki pendapatan per bulan di atas dua juta (80 persen) dengan jumlah anggota
keluarga antara 4-5 orang (51,66 persen) serta besar pengeluaran pembelian
sayuran organik per bulan lebih besar dari Rp. 100.000 (78,33 persen).
Informasi bersumber dari buku, majalah atau surat kabar. Selama proses pencarian
dilakukan karena dekat dengan tempat tinggal atau kantor mereka baik secara
nyata adalah pendapatan, manfaat yang dicari, media yang mempengaruhi, cara
tidak terlalu nyata adalah usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan
lain, menempatkan penjual pada bagian sayuran untuk memberikan informasi dan
penataan sayuran organik dapat ditemukan dengan mudah serta menarik perhatian
konsumen.
Keputusan Pembelian Kecap Manis (Kasus Hero supermarket Jakarta Pusat) oleh
Elsa Wiyanti tahun 2007. Alat analisis yang digunakan yaitu tabulasi deskriptif
deskriptif, analisis faktor dan analisis Fishbein. Hasil penelitian tersebut adalah
pendapatan antara Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000 per orang. Faktor-faktor yang
tempat pembelian, sumber informasi, promosi dan harga. Sikap konsumen positif
terhadap atribut kecap manis merek Bango, ABC dan Indofood. Alternatif strategi
Indonesia, informasi jelas tentang kehalalan. Untuk merek ABC dan Indofood,
komposisi produk, tanggal kadaluarsa, label halal, izin Depkes. Perusahaan harus
jumlah pembelian, promosi melalui pemberian sampel produk secara gratis dan
Indonesia.
22
Penelitian oleh Ruth Eveline tahun 1998 adalah Analisis Konsumsi Buah
(Studi kasus Kota Madya Jakarta Timur). Analisis data menggunakan metode
tabulasi deskriptif, regresi logistik dan metode linear berganda. Hasil penelitian
bahwa golongan atas lebih fleksibel dalam memilih buah dibandingkan dengan
golongan menengah ke bawah yang terbatas oleh daya beli. Golongan atas
mengonsumsi buah lokal. Buah yang paling banyak dikonsumsi adalah pisang,
pepaya dan jeruk. Hasil dari model logistik bahwa variabel yang berpengaruh
nyata terhadap keputusan konsumsi buah lokal dan impor adalah variabel
pendapatan, harga apel impor, harga pepaya, harga pisang. Situasi krisis moneter
lokal yang harganya lebih murah dibandingkan dengan harga buah impor.
sebelumnya dalam hal komoditi yang diteliti yaitu sayuran sehingga terdapat
kesamaan dalam penentuan atribut sayuran yang akan di analisis. Metode analisis
sayuran impor, metode analisis yang digunakan dan lokasi penelitian. Penelitian
terhadap perilaku konsumen sayuran segar lokal dan sayuran segar impor di
pasar tradisional dan sayuran organik. Metode analisis yang digunakan adalah
23
konsumen terhadap sayuran segar lokal dan sayuran segar impor di supermarket
Foodmart.
Mohammad Fahru Afifi tahun 2007 yaitu Analisis Kepuasan Konsumen pada
Atribut Sayuran Organik dan Penerapan Personal Selling pada konsumen Benny’s
Costumer Satisfaction Index (CSI). Hasil yang diperoleh bahwa konsumen secara
perbaikan atribut yang diperoleh melalui analisis IPA dapat meningkatkan nilai
Produk yang dijual oleh Pasar Arengka Kota Pekanbaru memiliki banyak variasi
salah satunya sayuran segar. Konsumen yang membeli sayuran segar di Pasar
Arengka Kota Pekanbaru dapat dilihat dari segi karakteristik, motivasi pembelian
24
sayuran segar di Pasar Arengka Kota Pekanbaru dilihat dari karakteristik pribadi
Selain itu motivasi pembelian juga merupakan bagian dari perilaku konsumen.
kebersihan sayuran, kecerahan, kesegaran sayuran, dan warna. Setelah itu dari
pencarian informasi, evaluasi alternatif dan proses pembelian. Hasil dari proses
2.4. Hipotesis
Pengambilan Keputusan
secara sengaja dipilih dengan pertimbangan bahwa tempat tersebut strategis dan
mudah dijangkau. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Agustus sampai dengan
adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang dapat mewakili
keseluruhan.
1. Wawancara
2. Observasi
pbyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai
3. Teknik Dokumenter
lisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Jadi yang dimaksud
dengan studi dokumenter yaitu salah satu metode pengumpulan data yang
Kota Pekanbaru dan membeli sayuran segar di pasar tersebut dan bersedia
diwawancarai.
3. Usia adalah umur konsumen pada saat diwawancarai, dibagi ke dalam enam
kategori yaitu usia 16-18 tahun (remaja lanjut), 19-24 tahun (dewasa awal),
25-35 tahun (dewasa lanjut), 36-50 tahun (separuh baya), 51-65 tahun (tua),
bulannya.
tertentu.
11. Manfaat yang dicari adalah manfaat yang diinginkan responden dengan
12. Atribut adalah karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu obyek
atau produk. Atribut fisik sayuran segar yang diteliti meliputi artribut harga
lokasi, harga sayuran, kesegaran sayuran, lay out pasar, serta keragaman
13. Sayuran Segar adalah sayuran hasil panen yang tidak dikemas, kalengan
wortel, tomat, paprika, brokoli, daun ginseng, daun mint, labu, kentang,
14. Harga Sayuran adalah sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan
15. Kesegaran Sayuran dijelaskan dengan sayuran yang terlihat tampak segar,
16. Kecerahan Warna Sayuran adalah tingkat kecerahan sayuran yang dijual,
17. Tekstur Sayuran adalah tampilan permukaan (corak) dari sayuran yang
18. Kebersihan Sayuran artinya ada tidak adanya kotoran dalam satu ikat
22. Kedekatan Lokasi adalah jangkauan jarak tempat tinggal konsumen dari
23. Lay Out Pasar adalah susunan tata letak pasar yang memudahkan
24. Keragaman Produk yaitu berbagai jenis produk yang tersedia di Pasar
25. Media yang mepengaruhi adalah media yang menjadi informasi bagi
26. Sikap adalah kecenderungan untuk berperilaku dalam menyukai atay tidak
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Analisis deskriptif merupakan analisis data yang berupa identitas responden dan
responden. Persentase yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-
metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Novary, Eti Widayati. 1999. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 1999. Consumer Behavior Perilaku Konsumen
dan Strategi Pemasaran, Edisi 4. Erlangga. Jakarta.
Rahardi, F., Rony Palungkun, dan Asiani Budiarti. 1999. Agribisnis Tanaman
Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta