Anda di halaman 1dari 10

PENERIMAAN MANFAAT DAN FASILITATOR

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan Masyarakat
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Marliati, M.Si
Oleh :
Haikal Fikri
184210307
Agribisnis 5C
Pengertian Penerima Manfaat Pemberdayaan
Masyarakat
Mardikanto(1996) mengganti istilah “sasaran penyuluhan” menjadi
penerima manfaat (beneficiaries).
Penerima manfaat mengandung makna :
 Penerima manfaat memiliki kedudukan yang sama dengan penentu
kebijakan, fasilitator, dan pemangku kepentingan pembangunan yang lain.
 Penerima manfaat ditempatkan pada posisi terhormat yang perlu dilayani
atau difasilitasi dalam rekan sekerja dalam menyukseskan pembangunan.
 Penerima manfaat memiliki posisi tawar yang harus dihargai untuk
menerima atau menolak inovasi yang disampaikan fasilitatornya.
 Penerima manfaat memiliki kedudukan setara dan memiliki kebebasan
untuk mengikuti atau menolak inovasi yang disampaikan
fasilitator/penyuluh.
 Proses belajar bersama yang partisipatif.
Ragam Penerima Manfaat Pemberdayaan
Masyarakat
 Pelaku Utama  Penentu Kebijakan

Terdiri dari warga Terdiri dari aparat birokrasi


masyarakat dan keluarganya pemerintah sebagai perencana,
pengelola kegiatan yang pelaksana, dan pengendali
berperan dalam kebijakan pembangunan
memobilisasi dan
memanfaatkan sumberdaya  Pemangku Kepentingan Lain

(faktor-faktor produksi) Peneliti, produsen saprodi dan


demi tercapainya alsintan, pelaku bisnis,
pers/media massa/pusat-pusat
peningkatan mutu produksi, informasi, Aktivis LSM/tokoh
efisiensi usahatani,serta Masyarakat, Budayawan/artis, dll.
perlindungan dan
pelestarian SDA
Karakteristik Penerimaan
Masyarakat
Karakteristik penerima manfaat: Ciri-ciri masyarakat subsiten :
Mengutamakan selamat.
a. Karakteristik pribadi
Tidak menyukai/menolak pasal.
b. Status sosial ekonomi Hubungan patroon-client.
c. Perilaku keinovatifan Tidak percaya pada orang lain.

d. Moral ekonomi masyarakat Cukup dalam keterbatasan.


Membenci kekuasaan pemerintah dan
(subsiten/rasional)
orang luar.
Sifat kekeluargaan
Ciri-ciri masyarakat rasional : Tidak inovatif.
Fatalistik.
 Menyukai perubahan.
Aspirasinya terbatas.
 Memerlukan pasar. Tidak mampu mengantisipasi masa depan.
Dunianya sempit.
 Hubungan eksploitatif.
Kurang mampu berempati.
Kurang kritis
Pengertian Fasilitator
Masyarakat
Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat. Ini adalah nama resmi profesi
fasilitator yang sudah didaftarkan di Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sejak tahun 2012.
Istilah “fasilitator” itu sendiri, adalah pekerja atau pelaksana
pemberdayaan masyarakat. Sedang Lippit (1958) dan Rogers (1983)
menyebutnya sebagai “agen perubahan (change agent), yaitu
seseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga pemberdayaan
masyarakat berkewajiban untuk mempengaruhi proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh (calon) penerima manfaat dalam
mengadopsi inovasi.
Karena itu, fasilitator haruslah profesional, dalam arti memiliki
kualifikasi tertentu baik yang menyangkut kepribadian, pengetahuan,
sikap, dan keterampilan memfasilitasi pemberdayaan masyarakat
Peran Fasilitator
Mardikanto (2003) menyampaikan beragam peran
penyuluh/fasilitator pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut

 Peran Edukasi
Berperan sebagai pendidik dalam arti untukmengembangkan proses
belajar-bersama penerima manfaatnya, dan terus menanamkan
pentingnya belajar sepanjang hayat kepada masyarakat penerima
manfaatnya.
 Peran Deseminasi Inovasi
Peran penyebarluasan informasi/inovasi dari “luar” kepada
masyarakat penerima manfaatnya, atau sebaliknya; dan dari sesama
warga masyarakat kepada warga masyarakat yang lain (di dalam
maupun antar sistem sosial yang lain.
Lanjutan…
 Peran Fasilitasi
Memberikan kemudahan dan atau menunjukkan sumber-sumber
kemudahan yang diperlukan oleh penerima manfaat dan
pemangku kepentingan pembangunan yang lain.
 Peran Konsultasi
Sebagai penasehat atau pemberi alternative pemecahan masalah
yang dihadapi oleh masyarakat penerima menfaatnya dan
pemangku kepentingan yang lain.
 Peran Pemantauan (Monitor) dan Evaluasi
Peran untuk melakukan pengamatan, pengukuran, dan penilaian
atas proses dan hasil-hasil pemberdayaan masyarakat, baik
selama kegiatan masih sedang dilaksanakan (on-going), maupun
pada saat sebelum (formatif) dan setelah kegiatan dilakukan (ex-
post/sumatif).
Kualifikasi Fasilitator
Kualifikasi yang harus dimiliki setiap penyuluh/ fasilitator
adalah sebagai berikut :
 Kemampuan Berkomunikasi
Hal ini tidak hanya terbatas padakemampuan: memilih
inovasi, memilih dan menggunakan media komunikasi yang
efektif, memilih dan menerapkan metode pemberdayaan
masyarakat yang efektif dan efisien, memilih dan meyiapkan
dan menggunakan alat bantu dan alat peraga yang efektif dan
murah, tetapi yang lebih penting adalah kemampuan dan
keterampilan penyuluh/fasilitator untuk berempati dan
berinteraksi dengan masyarakat penerima manfaatnya;
Lanjutan…

 Sikap Penyuluh/Fasilitator
Sikap penyuluh/fasilitator haruslah :
 Menghayati dan bangga terhadap profesinya, serta merasakan
bahwakehadirannya untuk melaksanakan tugas pemberdayaan
masyarakat itumemang sangat dibutuhkan masyarakat penerima
manfaatnya.
Meyakini bahwa inovasi yang disampaikan itu telah teruji
kemanfaatannya, memiliki peluang keberrhasilan untuk diterapkan
pada kondisi alam wilayah kerjanya, memberikan keuntungan dan
tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat.
Menyukai dan mencintai masyarakat penerima manfaatnya dalam
arti selalu siap memberikan bantuan dan atau melaksanakan
kegiatankegiatandemi berlangsungnya perubahan-perubahan usaha
tani maupun perubahankehidupannya masyarakat penerima
manfaatnya.
‫الحمد هلل‬
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai