1.
Strategi Pengembangan Masyarakat
Menurut Chin dan Benne dalam pengembangan masyarakat ada 3 strategi yang digunakan
yaitu:
a. strategi rational-empirical (empirik rasional) didasarkan atas pandangan yang
optimistik karena strategi ini mempunyai asumsi dasar bahwa manusia mampu
menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga mereka akan bertindak secara
rasional. Inovator bertugas mendemonstrasikan inovasinya dengan menggunakan
metode yang terbaik valid untuk memberikan manfaat dengan penggunanya.
b. Strategi normative-reeducative (pendidikan yang berulang secara normatif)
merupakan suatu strategi yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan seperti
Sigmund Freud, John Dewey, Kurt Lewis, dan beberapa pakar yang menekankan
bagaimana klien memahami permasalahan pembaruan seperti perubahan sikap, skill,
dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia. Kecenderungan pelaksanaan
model yang demikian agaknya lebih menekankan pada proses mendidik dibandingkan
hasil perubahan itu sendiri.
c. Strategi power-coercive (strategi pemaksaan) cenderung memaksakan kehendak dan
pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan serta situasi yang
sebenarnya dimana inovasi itu akan dilaksanakan, sedangkan pelaksanaan yang
sebenarnya objek utama dari inovasi itu sendiri sama sekali tidak dilibatkan baik
dalam proses perencanaan maupun pelaksaannya.
Selanjutnya, dalam prosesnya upaya pengembangan masyarakat dapat mengalami perubahan
terdapat tiga jenis perubahan yang dapat terjadi terhadap suatu komunitas atau masyarakat,
yaitu : (1) perubahan evolusioner, (2) perubahan tidak terencana (accidental change), (3)
perubahan terencana (planned change).
Perubahan evolusioner menekankan kepada proses secara natural yang terjadi dalam sebuah
komunitas. Seperti orang yang hidup akan mati, perbaikan yang akan terus terjadi dalam
suatu lembaga atau institusi, dan sebagainya. Namun hal yang termasuk dalam perubahan
evolusioner tidak dapat dinilai sebagai upaya pengembangan masyarakat. Karena akan lebih
dilihat sebagai pengembangan yang terjadi secara natural atau alami
Kemudian perubahan tak terencana lebih menempatkan diri sebagai hasil dari kejadian tak
terencana. Namun kejadian yang terjadi tanpa pengorganisasian yang dipaksa akan
menghasilkan konsekuensi yang tidak dapat diantisipasi jika hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi. Atau ketika kejadian yang tidak direncanakan terjadi, kemingkinan besar yang terjadi
adalah perubahan rencana yang tidak disengaja karena konsep perubahan evolusioner yang
dapat terjadi secara alami.
Yang paling akhir adalah perubahan terencana atau planned change. Perubahan terencana
adalah yang paling tepat dalam konsep pengambangan masyarakat. Karena Planned change
merupakan hasil dari intervensi langsung yang terorganisir dalam sistem manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalah upaya pengembangan masyarakat, upaya yang dilakukan
adalah untuk memberikan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik yang dipaksaan dengan
metode-metode tertentu. Sehingga perubahan yang akan terjadi adalah perubahan yang
sifatnya terencana sehingga tidak akan menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat ditangani.
2.
Perbedaan Pendekatan.
Walaupun sudah terlihat dari semua yang di bahas diatas telah menjelaskan mengenai asumsiasumsi dari pendekatan pengembangan masyarakat yang direncanakan seperti yang
diinginkan, namun beberpa pendekatan berbeda di tipa keadaan untuk diimplementasikan.
Sehingga enam pendekatan dalam upaya pengembangan masyarakat, dilakukan di tempat dan
kondisi yang berbeda.
Dari penjelasan ke enam pendekatan dan strategi tersebut, memberikan alternatif kepada
perubahan perilaku tergantung pada definisi komunitasnya sendiri. Secara umum memang
dijalskan dalam bacaan tersebut si penulis sangat menerima konsep dari pengembangan
lokalitas, namun lama kelamaan hal tersebut meluas seiring dengan meluasnya interest dari
komunitas.
Cary. Ia menjelaskan mengenai perluasan tiga keistimewaan tersendiri dari pendekatan
komunitas, yaitu : populer, atau berdasarkan partisipasi, komunitas sebagai satu konsep
yang penting, dan holistic sebagai fokus.
Thomas. Ia menekankan secara jelas bahwa masalah yang khusus adalah target dari
resolusi, dengan tidak mengabaikan teori yang dikemukakan Cary.
Mc Clunsky. Ia menjelaskan mengenai teori yang dikemukakan Cary dan Thomas dengan
lebih logis. Teorinya menjelaskan bahwa informasi yang benar, akan membuat masyarakat
yang berpartisipasi menjadi lebih luas pengetahuannya dalam strategi ketika dilakukan,
sehingga dapat membuat perbedaan yang jelas dalam proses pengambangan masyarakat.
Evensen. Ia menjelaskan hampir sama dengan yang telah dikemukakan oleh Cary, Thomas,
dan Mc Clunsky. Ia menjelaskan mengenai fokus yang semakin berkembang diantara agen
dan institusi dalam proses pengembangan masyarakat.
Absher. Ia menekankan kepada perbedaan diantara program ekperimental yang benar- benar
terjadi dengan demonstrasi. Maksudnya adalah kegiatan pendekatan eksperimental dilakukan
dalam rangka mencari jawaban, sedangkan demonstrasi dilakukan dengan keyakinan bahwa
jawaban tersebut telah ada.
Salmon dan Tapper. Mereka mendiskusikan tentang pendekatan yang lebih dinamis, yaitu
kekuatan dari konflik untuk melakukan upaya pengembangan masyarakat kepada komunitas
tertentu.