PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.3 Tujuan Umum
2
BAB II
ISI
3
kekuasaan, tanggung jawab dan wewenang. Bentuk-bentuk perubahan sosial
menurut Soerjono Soekanto yaitu:
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara
cepat.
a) Perubahan secara lambat disebut evolusi pada evolusi perubahan
terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana atau suatu kehendak
tertentu. Perubahan terjadi karena usaha masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi-kondisi
baru yang timbul dengan pertumbuhan masyarakat.
b) Perubahan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi, perubahan
yang terjadi direncanakan lebih dahulu maupun tanpa rencana.
2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang
oengaruhnya besar
a) Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur
struktur sosial yang tidak bisa membawa pengaruh langsung atau pen
garuh yang berarti bagi masyarakat.
b) Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industialisasi pada
masyarakat agraris
3. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan
a) Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat
kepercayaan sebagai pemimpin.
b) Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang
terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung dari jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat
yang tidak diinginkan.
Adapun faktor-faktor dari perubahan sosial yaitu :
1. Perubahan yag berasal dari masyarakat
a. Perkembangan ilmu pengetahuan
b. Faktor jumlah penduduk
c. Faktor pertentangan dan pemberontakan
2. Perubahan yang berasal dari luar masyarakat
a. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
b. Peperangan
4
Dampak dari perubahan sosial yaitu :
5
dikarenakan masalah-masalah yang timbul tidak selalu sama, baik latar belakang,
waktu maupun pengaruh-pengaruh yang menyertainya. Selain itu, metode dan
analisis yang ada dalam masyarakat tidak mampu mengimbangi cepatnya
perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk memecahkan kesulitan tersebut
pengetahuan sosiologi menyuguhkan beberapa metode yang dipandang tepat
dalam menanggulangi masalah sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Metode coba-coba
Metode coba-coba (trial and error methods), yaitu cara penanggulangan
masalah sosial yang paling sederhana. Metode ini sering digunakan untuk
menanggulangi masalah sosial pada masyarakat yang masih tergolong
sederhana. Misalnya, dengan bantuan seorang paranormal, atau dengan
memberikan sesajen yang diletakan pada tempat-tempat tertentu
2. Metode analisis
Metode analisis, yaitu cara penanggulangan masalah sosial dengan
melakukan penelitian-penelitian secara ilmiah. Para peneliti melakukan
pengumpulan data sebagai dasar untuk mencari penyebab timbulnya
masalah sosial yang sedang terjadi, atau secara langsung menerapkan hasil
keputusan pemikiran tertentu untuk menghilangkan maslah sosial tersebut.
Penerapan metode analisi perlu disertai oleh pertimbangan tertentu tehadap
nilai-nilai sosial beserta adat istiadat masyarakat setempat agar terdapat
keseimbangan dan kerjasama yang harmonis dalam usaha penanggulangan
msalah-masalah sosial tersebut.
3. Perencanaan sosial
Perencanaan sosial, yaitu metode yang didasarkan pada fakta menurut hasil
penelitian ilmiah dan bukan berdasarkan pengalaman praktis atau penelitian tanpa
perhitungan. Pemeikirannya adalah usaha yang berorientasi pada masa depan
dengan ukuran waktu dan biaya yang telah diterapkan. Perencaan sosial berarti
usaha memperhitungkan dan menciptaka kehidupan masyarakat yang lebih serasi
dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.
7
DAFAR PUSTAKA
Setiadi, M. Elly. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana prenada media
group