Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Suatu komunitas dianggap memiliki ketahanan sosial bila mampu melindungi
individu dan keluarga dari perubahan sosial yang mempengaruhinya, mampu
membangun partisipasi dan kelembagaan masyarakat, mampu menghubungkna
mekanisme yang efektifdalam mengelola konflik dan kekerasan, serta mampu
mengelola sumber daya alam dan sosial dalam kearifan lokal. Ketahanan sosial
masyarakat di ciptakan oleh dari dan untuk masyarakat. Untuk itu diperlukan upaya
persuasif dan motivasi yang dilakukan oleh kelompok atau tokoh lokal. Di sini peran
tokoh lokal sangat signifikan. Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda
sebagai pemimpin informal diharapkan dapat berperan dalam membentuk opini
masyarakat dan menggalakan partisipasi dan solidaritas masyarakat sebagai faktor
kunci dari terwujudnya daya tahan sosial. Dengan dayatahan sosial yang tangguh
suatu komunitas akan mampu mengatasi resiko akibat perubahan sosial, ekonomi dan
politik yang mengelilinginya. Dengan tumbuhnya dinamika masyarakat, yang juga
memperkuat ketahanan sosial, pada gilirannya akan meningkatkan kewaspadaan
nasional. Pada dasarnya kewaspadaan nasional merupakan rasa peduli dan rasa
tanggung jawab, serta perhatian seorang warga negara kepada kelangsungan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara membendung potensi ancaman
yang dapat berkembang menjadi krisis sosial.
Fenomena krisis multidimensi berkepanjangan yang diperparah lagi dengan
merebaknya konflik sosial diberbagai daerah menunjukan betapa kekhawatran dan
kecemasan akan terjadinya disintegrasi sosial semakin jelas. Fenomena ini juga
memberikan gambaran betapa rentanya daya tahan sosial masyarakat menghadapi
berbagai permasalahan dan tantangan tersebut. Pada bagian lain juga harus
dipertanyakan tentang keadaan pranata sosial institusi sosial dsan jaringan sosial
yang selama diyakini sebagai suatu sistem yang dapat mengatur keseimbangan bagi
terciptanya harmonisasi kehidupan sosial masyarakat. Dalam konteks ini ketahanan
sosial masyarakat semakin menjadi bermakna penting dan strategis dalam bebagai
dimensi kehidupan sosial masyarakat.

1
1.2 Tujuan
1.3 Tujuan Umum

Mengetahui Daya Tahan Sosial ( community self-help)

1.4 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pengertian daya tahan sosial
2. Untuk mengetahui upaya-upaya pembentukan daya tahan sosial di masyarakat
1.5 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian daya tahan sosial
2. Apakah yang dimaksud dengan upaya-upaya pembentukan daya tahan sosial di
masyarakat

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian daya tahan sosial (Community Self-Help)


Daya tahan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kemampuan bertahan
terhadap segala pengaruh dari luar yang dapat merugikan baik penyakit, serangan
musuh, godaan, dan sebagainya, sedangkan sosial adalah berkenaan dengan
masyarakat, suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma,
dan sebagainya).
Suatu kemampuan komunitas dalam mengatasi resiko akibat perubahan sosial,
ekonomi dan politik. Dalam arti luas, ketahanan sosial dapat diartikan sebagai
kemampuan masyarakat dalam mengatasi berbagai resiko akibat perubahan sosial
ekonomi dan politik. Di dalamnya terkandung pengertian sampai seberapa jauh
masyarakat berkemauan dan berkemampuan memenuhi kebutuhannya serta dapat
menghadapi berbagai tantangan dengan daya tahan sosial.
Pengembangan ketahanan sosial masyarakat adalah Suatu upaya yang sistematis
dan terencana didalam membangun, memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan unsur-unsur yang terkait dengan ketahanan sosial masyarakat, sehingga
masyarakat memiliki daya tahan sosial yang tinggi dan mampu mengatasi berbagai
dampak perubahan.
Bukan hal baru jika oranng berteriak akan perlunya ketahanan sosial sebagai
senjata untuk menepis serangan penyakit sosial yang merebak beberapa tahun
terakhir ini. Sekarag pula saatnya menyuarakan kembali pentingnya hal itu, jika
memilikipotensi munculnya kerawanan sosial yang akan mengikuti banyaknya jumlah
pengangguran.

2.2 Upaya Pembentukan Daya Tahan Sosial Di Masyarakat


Suatu komunitas memiliki ketahanan sosial bila;
a. Mampu melindungi secara efektif anggotanya termasuk individu dan keluarga
yang rentan dari gelombang perubahan sosial.
Perubahan sosial merupakan salah satu kajian ilmu sosiologi. Perubahan sosial
mencakup perubahan pada norma sosial, nilai sosial, interaksi sosial, pola
perilaku, organisasi soaial, lembaga kemasyarakatan, lapisan masyarakat, susunan

3
kekuasaan, tanggung jawab dan wewenang. Bentuk-bentuk perubahan sosial
menurut Soerjono Soekanto yaitu:
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara
cepat.
a) Perubahan secara lambat disebut evolusi pada evolusi perubahan
terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana atau suatu kehendak
tertentu. Perubahan terjadi karena usaha masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi-kondisi
baru yang timbul dengan pertumbuhan masyarakat.
b) Perubahan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi, perubahan
yang terjadi direncanakan lebih dahulu maupun tanpa rencana.
2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang
oengaruhnya besar
a) Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur
struktur sosial yang tidak bisa membawa pengaruh langsung atau pen
garuh yang berarti bagi masyarakat.
b) Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industialisasi pada
masyarakat agraris
3. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan
a) Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat
kepercayaan sebagai pemimpin.
b) Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang
terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung dari jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat
yang tidak diinginkan.
Adapun faktor-faktor dari perubahan sosial yaitu :
1. Perubahan yag berasal dari masyarakat
a. Perkembangan ilmu pengetahuan
b. Faktor jumlah penduduk
c. Faktor pertentangan dan pemberontakan
2. Perubahan yang berasal dari luar masyarakat
a. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
b. Peperangan

4
Dampak dari perubahan sosial yaitu :

1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan


keinginan. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki gagasan mengenai
perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat
diartikan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nlai sosial yang mereka
miliki.
2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa
yang diterima dari masyarakat berkurang atau menghilang sehingga
perubahan dianggap akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Untuk
mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak
sesuai dengan kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan dianggap sebgai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus
diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Perubahan juga
dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern,
4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi sehingga seseorang tertinggal
inforrmasi tentang perkembangan dunia
5. Masa bodo terhadap perubahan karena perubahan sosial terjadi tidak
menimbulkan pengaaruh bagi dirinya.
6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan sehingga ia tidak memiliki
kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

b. Mampu melakukan investasi sosial dalam jaringan sosial

c. Mampu mengembangkan mekanisme yang efektif dalam mengelola konflik atau


masalah dan kekerasan.
Menurut Roucek dan Warren masalah sosial merupakan masalah yang
ditimbulkan oleh masyarakat. Dengan demikian, masalahs osial adalah masalah
yang melibatkan sejumlah besar manusia dalam pemenuhan kehendak biologis
dan sosial. Sebagai contoh masalah yang berhubungan dengan terjadinya
benturan institusi, rendahnya pengawasan sosial, atau kegagalan dalam
menjalankan kaidah-kaidah.
Bebagai usaha dan cara telah dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah
sosial, tetapi belum ada metode yang ampuh untuk mengatasinya. Hal ini

5
dikarenakan masalah-masalah yang timbul tidak selalu sama, baik latar belakang,
waktu maupun pengaruh-pengaruh yang menyertainya. Selain itu, metode dan
analisis yang ada dalam masyarakat tidak mampu mengimbangi cepatnya
perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk memecahkan kesulitan tersebut
pengetahuan sosiologi menyuguhkan beberapa metode yang dipandang tepat
dalam menanggulangi masalah sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Metode coba-coba
Metode coba-coba (trial and error methods), yaitu cara penanggulangan
masalah sosial yang paling sederhana. Metode ini sering digunakan untuk
menanggulangi masalah sosial pada masyarakat yang masih tergolong
sederhana. Misalnya, dengan bantuan seorang paranormal, atau dengan
memberikan sesajen yang diletakan pada tempat-tempat tertentu
2. Metode analisis
Metode analisis, yaitu cara penanggulangan masalah sosial dengan
melakukan penelitian-penelitian secara ilmiah. Para peneliti melakukan
pengumpulan data sebagai dasar untuk mencari penyebab timbulnya
masalah sosial yang sedang terjadi, atau secara langsung menerapkan hasil
keputusan pemikiran tertentu untuk menghilangkan maslah sosial tersebut.
Penerapan metode analisi perlu disertai oleh pertimbangan tertentu tehadap
nilai-nilai sosial beserta adat istiadat masyarakat setempat agar terdapat
keseimbangan dan kerjasama yang harmonis dalam usaha penanggulangan
msalah-masalah sosial tersebut.
3. Perencanaan sosial
Perencanaan sosial, yaitu metode yang didasarkan pada fakta menurut hasil
penelitian ilmiah dan bukan berdasarkan pengalaman praktis atau penelitian tanpa
perhitungan. Pemeikirannya adalah usaha yang berorientasi pada masa depan
dengan ukuran waktu dan biaya yang telah diterapkan. Perencaan sosial berarti
usaha memperhitungkan dan menciptaka kehidupan masyarakat yang lebih serasi
dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Daya tahan sosial merupakan suatu kemampuan dalam mengatasi resiko


akibat perubahan sosial dan politik. Dalam arti luas ketahanan sosial dapat
diartikan sebagai kemampua masyarakat dalam mengatiasi berbagai resiko akibat
perubahan sosial ekonomi dan politik.

Suatu komunitas memiliki ketahanan sosial bila :

a. Mampu melindungi secara efektif anggotanya termasuk individu dan keluarga


yang rentan dari gelombong perubahan sosial
b. Mampu melakukan investasi sosial dalam jaringan sosial
c. Mampu mengembangkan mekanisme yang efektif dalam mengelola konflik
dan kekerasan

Pengembangan ketahanan sosial masyarakat adalah suatu upaya yang


sistematis dan terencana membangun, memulihkan dan mempertahankan dan
meningkat ketahanan sosial masyarakat, sehingga masyarakat meiliki daya tahan
sosial yang tinggi dan mampu mengatasi berbagai dampak perubahan.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.

7
DAFAR PUSTAKA

Herabudin, 2015. Pengantar Sosiologi. Bandung: Pustaka Setia

Setiadi, M. Elly. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana prenada media

group

Anda mungkin juga menyukai