NIM. 1803035005
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
ABSTRAK
Keripik bayam merupakan salah satu komoditi pangan yang mudah rusak
sehingga memerlukan penanganan khusus untuk memperpanjang masa simpannya.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah proses pengawetan dan pengolahan
bayam menjadi bentuk lain, sehingga dapat dijadikan makanan tambahan yang
bergizi. Tujuan praktikum untuk mengetahui cara pengolahan keripik bayam
dengan metode penggorengan konvensional. Serta mengetahui sifat sensoris
keripik bayam yang diolah menggunakan metode penggorengan konvensional.
Praktikum dengan melakukan pengujian organoleptic untuk mengetahui sifat
sensoris warna, aroma, tekstur dan rasa, diperoleh hasil uji hedonik yaitu hedonik
warna sangat suka, hedonik aroma sangat suka, hedonik tekstur sangat suka, dan
hedonik rasa sangat suka. Adapun mutu hedonik yang dihasilkan yaitu mutu
hedonik warna sangat berwarna cokelat keemasan, mutu hedonik aroma sangat
beraroma bayam, mutu hedonik tekstur sangat renyah dan mutu hedonik rasa
berasa bayam.
PENDAHULUAN
C. Prosedur Praktikum
1. Sortasi bayam dan ambil daunnya lalu cuci bersih dan tiriskan
2. Campur semua bahan celupan (tepung tapioka, tepung beras, telur, bawang
putih halus, ketumbar bubuk, kemiri halus, garam, kaldu bubuk dan air) aduk
rata sampai tidak ada yang menggumpal
3. Celupkan daun bayam ke dalam bahan pencelup satu persatu
4. Goreng dalam minyak panas dengan api sedang hingga matang dan tidak ada
suara minyak yang mendesis dan tiriskan hingga tidak ada minyak yang
menetes
HASIL DAN PEMBAHASAN
Warna
Warna merupakan suatu sifat yang dianggap berasal dari penyebaran spectrum
sinar, selain itu warna bukan merupakan zat atau benda melainkan suatu sensasi
seseorang oleh karena adanya ransangan dari seberkas energy radiasi yang jatuh ke
indra mata atau retina mata. Hasil uji hedonik dan Mutu Hedonik warna keripik
bayam dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Sifat
Sensoris Hedonik dan Mutu Hedonik Warna Keripik Bayam
Terdapat 5 skala penilaian dalam Uji Hedonik yaitu 5 sangat suka, 4 suka, 3
netral, 2 tidak suka, dan 1 sangat tidak suka. Sedangkan pada Uji Mutu Hedonik yaitu
5 sangat berwarna cokelat keemasan, 4 berwarna cokelat keemasan, 3 berwarna
coklat muda, 2 berwarna coklat gelap dan 1 sangat berwara coklat gelap,
Nilai Uji hedonik yang diperoleh dengan kisaran nilai nilai 3,00 (Netral)
hingga 5,00 (sangat suka). Sedangkan pada uji mutu hedonik nilai yang diperoleh
berkisar antara 3,00 (berwarna cokelat muda) hingga 4,50 (sangat berwarna cokelat
keemasan). Hal tersebut karena lama penggorengan dan suhu penggorengan
mempengaruhi warna pada keripik bayam tersebut, serta (Ariyani,2010) menyatakan
bahwa warna pada tepung pelapis keripik bayam menghasilkan warna keripik bayam
yang semakin kecokelatan.
Aroma
Aroma adalah bau yang ditimbulkan oleh rangsangan kimia yang tercium oleh
syaraf-syaraf olfaktori yang berada dalam rongga hidung ketika makanan masuk
kedalam mulut, aroma menentukan kelezatan bahan makanan. Bau yang dihasilkan
dari makanan banyak menentukan kelezatan bahan pangan tersebut. Dalam hal ini
bau lebih banyak sangkut pautnya dengan panca indera penciuman (Winarno, 2004).
*-
Gambar 2. Sifat Sensoris Hedonik dan Mutu Hedonik Aroma Keripik Bayam
Terdapat 5 skala penilaian dalam Uji Hedonik yaitu 5 sangat suka, 4 suka, 3
netral, 2 tidak suka, dan 1 sangat tidak suka. Sedangkan pada Uji Mutu Hedonik yaitu
5 sangat beraroma bayam, 4 beraroma bayam, 3 agak beraroma bayam, 2 tidak
beraroma bayam, dan 1 sangat tidak beraroma bayam.
Hasil uji hedonik dan uji mutu hedonik aroma keripik bayam dapat dilihat
pada gambar 2. Kemudian nilai hedonik yang diperoleh dengan kisaran nilai 3,00
(Netral) hingga 5,00 (sangat suka). Sedangkan untuk nilai mutu hedonik diperoleh
nilai berkisar antara 2,00 (tidak beraroma bayam) hingga 4,50 (sangat beraroma
bayam). Diduga hal ini disebabkan karena pengaruh lama penggorengan, dan kualitas
minyak yang digunakan
Tekstur
Tekstur
merupakan sensasi tekanan yang dapat dinikmati dengan mulut pada waktu digigit,
dikunyah dan ditelan ataupun perabaan dengan jari.
Gambar 3. Sifat Sensoris Hedonik dan Mutu Hedonik Tekstur Keripik Bayam
Terdapat 5 skala penilaian dalam Uji Hedonik yaitu 5 sangat suka, 4 suka, 3
netral, 2 tidak suka, dan 1 sangat tidak suka. Sedangkan pada Uji Mutu Hedonik yaitu
5 sangat beraroma bayam, 4 beraroma bayam, 3 agak beraroma bayam, 2 tidak
beraroma bayam, dan 1 sangat tidak beraroma bayam.
Hasil uji hedonik dan uji mutu hedonik tekstur bayam dapat dilihat pada
gambar 3. Kemudian nilai hedonik yang diperoleh dengan kisaran nilai 3,00 (Netral)
hingga 4,50 (Sangat Suka). Sedangkan untuk nilau mutu hedonik diperoleh nilai
kisaran antara 2,50 (agak renyah) hingga 4,50 (Sangat Renyah). Hal ini diduga
disebabkan karena lama penggorengan pada keripik bayam tersebut.
Rasa
Gambar 4. Sifat Sensoris Hedonik dan Mutu Hedonik Rasa Keripik Bayam
Terdapat 5 skala penilaian dalam Uji Hedonik yaitu 5 sangat suka, 4 suka, 3
netral, 2 tidak suka, dan 1 sangat tidak suka. Sedangkan pada Uji Mutu Hedonik yaitu
5 Sangat berasa bayam, 4 berasa bayam, 3 agak berasa bayam, 2 tidak berasa bayam
dan 1 sangat tidak berasa bayam.
Hasil uji hedonik dan uji mutu hedonik rasa keripik bayam dapat dilihat pada
gambar 4. Kemudian nilai hedonik yang diperoleh dengan kisaran nilai 4,00 (suka)
hingga 5,00 (sangat suka). Sedangkan untuk nilai mutu hedonik diperoleh nilai
kisaran antara 2,50 (agak berasa bayam) hingga 4,00 (berasa bayam). Diduga hal ini
disebabkan semakin banyak penambahan tepung tapioka kedalam adonan keripik
bayam maka akan mempengaruhi rasa yang dihasilkan (Ariyani, 2010).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Winarno. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramdeia Pustaka Utama : Jakarta.