(1203000003)
2.
(1203000012)
3.
Masqur Andriani
(1203000033)
4.
(1203000025)
5.
(1203000043)
6.
Danu Prasetyo TP
(1203000056)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fermentasi oleh organisme yang dikehendaki memberi flavor, bentuk yang
bagus (bouquet) dan tekstur bahan pangan yang telah difermentasi. Untuk
hidup, semua organisme membutuhkan sumber energi-energi yang diperoleh
dari metabolisme bahan pangan di mana organisme berada di dalamnya.
Bahan baku energi yang paling banyak digunakan di antara mikroorganisme
adalah glukosa. Dengan adanya oksigen, beberapa mikroorganisme mencerna
glukosa dan menghasilkan air, karbondioksida, dan sejumlah besar energi
(ATP) yang digunakan untuk tumbuh ini merupakan metabolisme tipe aerobik
Banyak keuntungan yang bisa diambil dari produk makanan yang
difermentasi baik dari sifat-sifat organoleptik (indrawi), peningkatan nilai gizi
ataupun sanitasi. Keunggulan dari makanan fermentasi antara lain
memberikan penampakan, dan cita rasa yang khas, misalnya pada tempe,
oncom, tauco, berbeda dari penampakan atau rasanya dengan bahan aslinya
kedelai. Lantas memunyai aroma yang lebih menyenangkan dengan
terbentuknya asam, alkohol, ester, dan senyawa pembentuk aroma lainnya
pada produk yoghurt, keju, kecap, anggur, acar, tape, tauco, brem . Praktikum
ini akan membahas bagaimana cara pembuatan fermentasi pada terasi dan
bekasang
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pengolahan dan pemanfaatan bahan
makanan dengan cara fermentasi.
2. Tujuan Khusus
1.
2.
3.
4.
C. Manfaat
1. Untuk hasil produk
Dapat digunakan sebagai metode pengolahan dalam skala rumah
tangga.
2. Untuk Peneliti
Sebagai tolok ukur untuk menelaah sejauh mana teori yang diperoleh
dan penerapan dalam masyarakat pada umumnya.
BAB II
METODE
2.1 Terasi
A. Alat
-
Pisau
Baskom
Sendok
Nampan
Piring
Timbangan
B. Bahan
-
C. Cara Pembuatan
Cucilah udang hingga benar-benar bersih dan biarkan utuh
Rebuslah udang bersama dengan 150 gram garam kemudian jemur di bawah sinar
matahari kira-kira 1 hari
Haluskan dengan cara ditumbuk hingga halus, kemudian jemur kembali hingga
kering
Berilah sisa garam yang 50 gram, kemudian tumbuk kembali hingga benar-benar
halus dan liat
Cetakkan adonan dengan bentuk sesuai selera bisa silinder atau balok
Simpanlah terlebih dahulu hingga terjadi proses fermentasi dan memiliki aroma
khas
2.2
Bekasang
A. Alat
Pisau
Talenan
B. Bahan
Isi perut ikan tuna (telur) dari ekor ikan ukuran sedang (utuh)
2 sdm garam
1 batang serai
C. Prosedur
Ambil telur ikan
Cuci bersih
Masukkan ke dalam botol
Masukkan garam secukupnya
Jemur di bawah terik matahari
sambil dikocok-kocok (selama 4 5 hari)
Masak dengan rempah
Saring
Masukkan ke botol yang bersih
Siap digunakan
Cara pembuatan :
1. Mengambil telur ikan dari perut ikan, dipilih yang berwarna kuning tua,
berukuran agak besar.
2. Cuci dengan air bersih, sambil mengeluarkan sisa-sisa empedu.
3. Masukkan ke dalam botol plastik air mineral yang telah dicuci jangan
sampai penuh.
4. Masukkan garam secukupnya hingga telur tidak terlihat (melapisi seluruh
permukaan telur ikan).
5. Jemur di bawah terik matahari selama kurang lebih 4 5 hari sambil
dikocok-kocok tanpa harus membuka tutup botolnya.
6. Jika panas matahari cukup terik, biasanya pada hari ke-3 sebagian besar
produk telah mencair. Proses pengocokan akan membantu mempercepat
mencairnya telur ikan. Namun lanjutkan sampai hari ke-5 agar proses
berlangsung sempurna.
7. Untuk menambah variasi rasa, bakasang telur ikan yang sudah jadi dapat
ditambahkan daun jeruk, serai dan sedikit air kelapa tua dengan proses :
a. Panaskan penggorengan tanpa minyak
b. Masukkan bakasang, daun jeruk, serai dan air kelapa tua
c. Setelah mendidih dinginkan lalu disaring
d. Masukkan pada botol baru dan siap untuk dikonsumsi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Terasi
A. Hasil Praktikum Terasi Udang
Organoleptik
Warna
Aroma
Rasa
Tekstur
0 Minggu
Coklat muda +
Udang +++
Udang +++
Agak padat
Waktu
1 Minggu
Coklat muda ++
Udang ++
Udang ++
Padat, mudah patah +
2 Minggu
Coklat muda +++
Udang +
Udang +
Mudah patah ++
Keterangan :
(+) semakin bertambah maka :
3.2 Bekasang
A. Organoleptik Bekasang
Pada hari ke-5 telur ikan telah mencair seluruhnya.
Setelah dimasak
menggunakan beberapa rempah (daun jeruk, serai dan air kelapa tua) diperoleh
hasil organoleptik sebagai berikut :
Warna
Coklat tua
Aroma
Tekstur
Cair
Rasa
B. Pembahasan :
Hasil fermentasi pembuatan telur ikan (bekasang) yang telah kami lakukan
pada praktikum yang lalu menunjukkan bahwa proses fermentasi telah berjalan
dengan baik, dibuktikan dari hasil pengamatan meliputi warna, aroma, trektur, dan
rasa produk.
1. Penjemuran dilakukan 5 hari sambil dikocok-kocok agar telur ikan bisa
melebur menjadi satu dengan garam, selama penjemuran berlangsung
bekasang tetap diamati untuk memastikan fermentasi berjalan dengan baik.
2. Aroma bakasang pada saat proses penjemuran tidak bisa tercium, karena
bekasang dimasukan di dalam botol yang tertutup rapat, sehingga kami
tidak bisa membandingkan perbedaan bau bekasang selama proses
penjemuran dari hari pertama sampai hari terakhir.
3. Pemberian garam pada telur ikan bermanfaat untuk membuat bakteri mati
dan menyerap kandungan air yang ada pada telur ikan.
Pada saat
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
-
4.2 Saran
-
Lampiran
Foto Proses Pembuatan Terasi Udang
(penjemuran ke 1)
(Penjemuran ke 2)
Gambar Bekasang