POM Tahun 2013. PJAS yang Tidak Memenuhi Syarat Keamanan Pangan, baik
persyaratan mikrobiologi maupun penggunaan bahan yang dilarang dalam pangan
seperti : Formalin, Rhodamin B, Boraks, Methanil Yellow, masih banyak ditemukan di
provinsi
Kalimantan
Selatan.
Oleh
karena
itu,
Kepala
Balai
Besar
POM
di
Banjarmasin, Dra. Dewi Prawitasari, M.Kes., Apt didampingi Kepala Bidang Pengujian
Pangan dan Bahan Berbahaya, Drs. Fajar Wahyudi, Apt dan bersama-sama dengan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Kepala
Bidang Farmasi dan Makanan, Drs. Achmad Yani, M.Kes., Apt melakukan Advokasi
dan Koordinasi Peningkatan Keamanan PJAS pada hari Selasa, 9 Juli 2013 di kantor
Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan. Advokasi dan koordinasi keamanan
PJAS diterima dengan hangat oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan
Selatan Bpk. Ngadimun Spd. Mpd dan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar
Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan Drs. Riyadi.
Kepala BBPOM di Banjarmasin, Dra. Dewi Prawitasari, M.Kes., Apt menyampaikan
hasil pengawasan BBPOM Banjarmasin yaitu jumlah SD yang telah diintervensi
program Keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah, hasil pengujian PJAS, kegiatan
mobil lab keliling, KIE/ penyuluhan di beberapa SD dalam melakukan pengawasan
keamanan PJAS. Kepala BBPOM di Banjarmasin juga menyampaikan Rencana Aksi
Nasional Pangan Jajan Anak Sekolah (RAN-PJAS).
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Bidang Farmasi dan
Makanan menyampaikan bahwa anak sekolah di Kalimantan Selatan sejumlah 36
% kurus dan pendek. Hal ini terkait dengan kurangnya asupan makanan yang
bermutu, aman dan bergizi serta kebiasaan tidak sarapan di rumah. Oleh karena itu,
keamanan PJAS hendaknya tidak hanya dilakukan oleh BBPOM dan Dinas Kesehatan,
namun juga perlu intervensi Dinas Pendidikan Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Dinas
Pendidikan
Provinsi
Kalimantan
Selatan
akan
melakukan
piloting