Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ELISA YUNITA PRASASTI

NIM : 1803035005

1. BIOSAFETY LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LEVEL 1 (BSL-1)


BSL-1 yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji agen penyebab penyakit yang
kurang membahayakan kesehatan manusia dan mampu meminimalisisr segala potensi
bahaya terhadap personel laboratorium serta lingkungannya.
Persyaratan rancang bangun BSL-1 harus memiliki :
1) Pintu masuk dan keluar
2) Bak cuci tangan stainless steel
3) Rak pakaian kerja/jas laboratorium
4) Ruang kerja mudah dibersihkan
5) Ruangan kedap air
6) Perabotan yang kokoh
7) Jendela dilengkapi dengan saringan serangga dan debu

2. BIOSAFETY LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LEVEL 2 (BSL-2)


BSL-2 yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji agen penyakit yang cukup
potensial membahayakan petugas laboratorium dan lingkungannya.
Persyaratan rancang bangun BSL-2 harus memiliki :
1) Pintu dapat menutup sendiri
2) Bak cuci tangan stainless steel
3) Rak pakaian pelindung
4) Ruang kerja mudah dibersihkan
5) Ruang kerdap air
6) Perabotan yang kokoh
7) Jendela dilengkapi dengan saringan serangga dan debu
8) Dilengkapi biological safety cabinet/bsc
9) Harus cukup penerangan/cahaya didalam laboratorium
10) Lokasi laboratorium harus terpisah dari tempat/rumah penduduk
11) System pengawasan ventilasi dimana aliran udara hanya masuk ke dalam
laboratorium tanpa ada sirkulasi udara untuk keluar dari laboratorium
12) Membatasi lalu lintas orang lain dan alat ketika personel dan alat laboratorium sedang
bekerja
13) Dilengkapi pelindung untuk pekerja pada waktu bekerja
14) Dilengkapi tanda biohazard

3. BIOSAFETY LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LEVEL 3 (BSL-3)


laboratorium BSL-3 biasanya mencakup pekerjaan pada mikroba yang asli atau eksotik,
dan dapat menyebabkan penyakit serius atau berpotensi mematikan melalui penghirupan.
Persyaratan umum di laboratorium BSL-3 meliputi:
1) Peralatan pelindung pribadi standar harus dipakai, dan respirator mungkin
diperlukanGaun sampul depan yang kokoh, jas scrub, atau baju kerja sering kali
diperlukan
2) Semua pekerjaan dengan mikroba harus dilakukan dalam BSC yang sesuai
3) Akses wastafel dan pencuci mata handsfree tersedia di dekat pintu keluar
4) Aliran udara arah yang berkelanjutan untuk menarik udara ke laboratorium dari area
bersih menuju area yang berpotensi terkontaminasi (Udara buangan tidak dapat
disirkulasikan ulang)
5) Satu set pintu pengunci yang dapat ditutup sendiri dengan akses jauh dari koridor
bangunan umum

4. BIOSAFETY LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LEVEL 4 (BSL-4)


Laboratorium BSL-4 jarang ditemukan. Namun beberapa memang ada di sejumlah kecil
tempat di AS dan di seluruh dunia. Sebagai tingkat keamanan biologis tertinggi,
laboratorium BSL-4 terdiri dari pekerjaan dengan mikroba eksotik dan berbahaya. Infeksi
yang disebabkan oleh mikroba jenis ini seringkali berakibat fatal, dan datang tanpa
pengobatan atau vaksin.
laboratorium BSL-4 memiliki persyaratan sebagai berikut:
1) Personil wajib mengganti pakaian sebelum masuk, mandi saat keluar
2) Dekontaminasi semua bahan sebelum keluar
3) Personil harus memakai peralatan pelindung diri yang sesuai dari level BSL
sebelumnya, serta setelan tekanan positif yang dipasok oleh seluruh tubuh, dipasok
udara
4) Kabinet keamanan biologis Kelas III

- Prosedur keamanan sebelum bekerja di laboratorium mikrobiologi:


a. Mengetahui dan memahami nama, fungsi, prinsip kerja serta cara kerja peralatan yang
akan digunakan.
b. Melakukan teknis asepsis cuci tangan 7 langkah
c. Menyemprot tangan dengan alcohol
d. Menggunakan alat perlindungan diri utama laboratorium berupa jas lab, safety goggle,
masker, dan gloves.
e. Mensterilkan area kerja dan peralatan yang akan dipakai dengan melakukan
dekontaminasi pada meja, kursi, dan perlatan lab dengan alkohol 70% atau alat penyeteril
lainnya.
- Prosedur keamanan selama bekerja di laboratorium mikrobiologi:
a. Tidak makan, minum, maupun merokok di dalam laboratorium
b. Melakukan prosedur sesuai petunjuk praktikum dengan benar dan hati-hati. Seperti tata
cara memindahkan cairan dengan pipet
c. Memberikan label pada setiap kultur atau zat yang digunakan dengan nama dan tanggal
pembuatannya. Dapat ditempeli stiker dan tulisan yang jelas dengan warna yang kontras
agar memudahkan pembacaan sehingga tidak tertukar.
d. Menggunakan peralatan sesuai dengan kebutuhan.
e. Meletakkan peralatan laboratorium sesuai tempat dan fungsinya dalam praktikum.

- Prosedur keamanan setelah bekerja di laboratorium mikrobiologi:


a. Membersihkan meja kerja dengan alkohol 70%
b. Membuang sisa-sisa praktikum sesuai dengan jenis limbahnya pada tempat sampah yang
disediakan .
c. Mencuci peralatan yang sudah dipakai dengan sabun secara hati-hati untuk menghindari
alat pecah.
d. Menempatkan kembali peralatan laboratorium pada tempat semula agar memudahkan
persiapan untuk praktikum selanjutnya.
e. Membersihkan lantai dari kemungkinan terkena percikan cairan kimia saat proses
praktikum berlangsung.
f. Membuang gloves pada tempat sampah berbahaya. Kemudian mencuci tangan 7 langkah
dengan sabun dan keringkan. Jika perlu gunakan alkohol 70% kembali untuk
mensterilkan.

- Prosedur keamanan saat bekerja dengan biakan bakteri:


a. Menggunakan alat perlindungan diri utama laboratorium berupa jas lab, safety goggle,
masker, dan gloves.
b. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah bekerja dalam
laboratorium mikrobiologi.
c. Melakukan dekontaminasi area kerja sebelum dan sesudah melakukan praktikum.
d. Memperhatikan posisi duduk yang nyaman dan tegak serta tidak mendekatkan wajah ke
meja kerja untuk menghindari infeksi.
e. Selalu menggunakan rak untuk meletakkan tabung reaksi maupun kaca preparat yang
berisi spesimen atau medium kultur untuk menghindari tabung reaksi dan kaca preparat
pecah.
f. Menggunakan sengkelit lingkaran penuh dan pembakar gas/ bunsen dengan benar dan
penuh kehati-hatian untuk menghindari percikan bahan infeksius.
g. Mengambil atau memindahkan biakan mikroorganisme dari kultur dengan benar dan
hari-hati.

Anda mungkin juga menyukai