Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

MIKROBIOLOGI

“PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI”

DISUSUN OLEH :

REGINA AGNES PENDONG

NIM : 711240221041

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


JURUSAN KESEHATAN GIGI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih dahulu kita perlu
mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga
perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersih dan fungsi dari masing-masing
alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium, sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan.
Mikroorganisme dipelajari di laboratorium untuk banyak tujuan, tersediateknik untuk
menentukan ukuran, bentuk, dan struktur sel-sel individu, juga bagaimana sel-
sel itu di kelompokkan. Ada prosedur untuk menumbuhkan (mengembangbiakkan)
mikroorganisme di laboratorium. Beberapa diantaranya memerlukan keadaan yang sangat
khusus, misalnya ketiadaan oksigen sama sekali. Banyak kemajuan telah di capai dalam
peralatan untuk laboratorium mikrobiologi semenjak awal 1900-an. Instrumen masa kini
misalnya dapat mengidentifikasi secara amat terperinci komposisi kimiawi suatu sel mikroba,
demikian pulasenyawa-senyawa yang kimia yang dihasilkan oleh suatu sel
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian (Ririn, 2016). Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Berdasarkan latar belakang, tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah :
 Memahami alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
 Memahami prinsip kerja dan fungsi alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi
 Memahami cara pengoprasian alat-alat mikrobiologi dalam praktikum mikrobiologi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil
yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani:mikros =kecil, bios= hidup, logos=
kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebutmikroorganisme, mikroba, protista atau
jasad renik. Antoni van Leeuwenhoek(1632-1723) ialah orang yang pertama kali mengetahui
adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk
makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya
(Sudaryanto, 1998). Mikrobiologi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari
biologi danmikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta
dapat berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi mikrobiologi
pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian baik kualitas maupun
kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilanganhasil produksi (Tumbas, 2012).
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuranterlalu kecil untuk
dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri,
dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian.
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan mengasyikkan
untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang memberikan pengertian-
pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses kehidupan, tetapi juga sebagai
ilmu terapan yang penting (Adams,2000). Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang
berarti studi tentangorganisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi),khamir
dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk
kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk
kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme.

B. JENIS-JENIS PERALATAN MIKROBIOLOGI


Jenis-jenis peralatan mikrobiologi antara lain sebagai berikut: tabung reaksi,
cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlen meyer, gelas piala, PH
meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengankawat asbes,
dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi
masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain: autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose
(inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk
sterilisasi, incubator untuk membiarkan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan,
spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk
mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi.
C. TATA TERTIB LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
1. Setiap orang yang akan masuk ke laboratorium, sebelumnya harus mendapat ijin dari
petugas laboratorium dan mengisi daftar hadir/buku pengguna lab.
2. Petugas laboratorium harus memberikan induksi keselamatan terlebih dahulu kepada
orang-orang yang baru masuk ke dalam laboratorium.
3. Kenali jenis bahaya dan risiko , kimia, biologi, listrik, ergonomic, kebakaran, kejatuhan.
4. Gunakan jas Lab setiap akan memulai bekerja di laboratorium (untuk dosen, laboran, dan
praktikan)
5. Gunakan alat pelindung diri (APD), seperti : kacamata keselamatan/googles, sepatu
tertutup, sarung tangan/gloves, pelindung telinga (jika bekerja dalam kebisingan),
pelindung wajah, rambut diikat. Serta dilarang memakai sandal dan sepatu sandal
6. Pastikan sarung tangan yang digunakan sesuai dengan bahan kimia yang digunakan.
7. Pengguna Laboratorium (Dosen, Mahasiswa, Laboran, Peneliti) dilarang Makan dan
Minum di seluruh ruangan laboratorium. Bila perlu dilakukan kegiatan makan dan minum
di laboratorium dalam rangka praktikum atau penelitian, maka harus dilakukan di bawah
pengawasan oleh dosen yang bersangkutan dan dilakukan di area yang ditetapkan.
8. Dilarang memakai kosmetik/berdandan, merokok, menggunakan kontak lensa (terutama
saat dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar), menggunakan perhiasan.
9. Dilarang berlari-larian dan bercanda di dalam laboratorium.
10. Bekerja dengan bahan kimia karsinogenik, toksik, dan embriotoksin, cryogenic,
herbisida/pestisida, peroxide, bahan kimia yang sensitive terhadap bahan organic dan
goncangan, sianida, asam fluoride dan tabung gas harus selalu mengacu pada MSDS
(Material Safety Data Sheet)
11. Jangan memipet larutan dengan menggunakan mulut, gunakanlah alat pipet mekanis
secara hati-hati
12. Ikuti semua prosedur penggunaan alat dan jangan gunakan peralatan atau instrument
apapun tanpa adanya pengawasan dari supervisor/dosen dan laboran, saat menggunakan
peralatan apapun di laboratorium.
13. Matikan semua peralatan listrik bila tidak digunakan.
14. Semua peralatan yang harus ditinggalkan menyala semalaman harus diberi label serta
dituliskan nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi (diletakkan di sekitar alat dan
dipintu masuk laboratorium)
15. Pengguna lab harus melakukan “house keeping” yang baik, yaitu :
A. Menjaga kebersihan lantai dan jaga agar tetap kering
B. Jaga kebersihan dan kerapihan meja lab : bahan kimia dan peralatan yang tidak
digunakan jangan disimpan di atas meja lab.
C. Bersihkan tempat kerja dan peralatan setelah digunakan.
D. Pelihara kebersihan dan kerapihan bagian dalam dan sekitar lemari asam.
E. Amati semua tanda-tanda keselamatan setiap saat.
F. Bila meninggalkan laboratorium, matikan semua peralatan yang telah digunakan.
16. Cucilah kulit dengan air mengalir bila terkontaminasi oleh asam atau basa (jika perlu
mintalah pertolongan dokter)
17. Mata yang terkena bahan kimia harus dibilas dengan air mengalir selama 15 menit dan
perlu dicari pertolongan dokter secepatnya.
18. Segala tumpahan harus dilaporkan pada supervisor dan ditangani secepatnya. Material
harus segera dibersihkan dan disediakan tempat pembuangan untuk gelas dan material.
19. Cucilah tangan dan bukalah jas lab setelah menyelesaikan pekerjaan di laboratorium
(dosen, laboran, praktikan) sebelum meninggalkan laboratorium.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

No Gambar dan Nama Alat Fungsi Cara


menggunakan
1. Autoclave Untuk - Cek dahulu
mensterilisasikan volume air
suatu benda - Masukan
ataupun media peralatan dan
dengan bahan
menggunakan uap - Tutup autoclave
bersuhu dan dengan rapat
bertekanan tinggi - Nyalakan
autoclave
- Tunggu air
mendidih untuk
menciptakan uap
- JIka alarm
berbunyi tandanya
sudah selesai
- Angkat isi
autoclave dengan
hati-hati

2. Oven Digunakan sebagai - Hubungkan


alat sterilisasi dengan listrik
dengan - Tekan tombol on
menggunakan - Sesuaikan
panas kering dengan timer lalu
tunggu hingga
suhu menyala
- Letakkan alat lab
yang ingin dip
roses dalam oven
3. Cawan petri Tempat Setelah Cawan
menimbang bahan petri dalam kondisi
Tempat bersih dan steril,
mengeringkan selanjutnya
sample bahan masukan media

4. Jarum Ose Untuk Jarum ose


memindahkan disentuhkan pada
atau mengambil bagian mikroba
koloni suatu kemudian
mikrobia ke media menggosokan
yang akan pada kaca prepart
digunakan kembali untuk diamati

5. Tabung reaksi dan Tabung durham Tabung reaksi Cara penggunaan


digunakan sebagai tabung reaksi
tempat adalah dengan
pengenceran atau menempatkan
tempat menyimpan tabung durham
media pada tabung reaksi
Tabung durham dengan posisi
digunakan sebagai terbalik.
indicator pada Tabung durham
pengujian sebagai alat bantu
mikrobiologi indikator adanya
fermentasi.
6. Batang pengaduk Untuk meratakan Persiapan
sampel yang menggunakan
dimasukkan ke batang pengaduk
dalam media yang adalah memotong
ada di cawan batang pengaduk
petridish dengan yang terlalu
cara diputar panjang dan
memoles kedua
ujungnya
Ketika basah
bersihkan setiap
pemakaian agar
tidak
mengkotaminasi
larutan berikutnya
Ketika telah selesai
letakkan batang
pengaduk di dalam
beaker berisi air
suling dan aduk

7. Lampu Spiritus Sterilisasi Harus menyiapkan


(memijarkan ose) bahan bakar yakni
sebelum inokulasi spiritus
sampel Buka penutup luar
Mengkondisikan pembakar spiritus
area dalam kondisi dan lepaskan
aseptis dengan bagian penutup
jarak max dari dalam dengan
pijaran lampu sumbuhnya. Isikan
spiritus 30 cm spiritus ke dalam
pembakar spiritus
sampai penuh
kemudian tutup
kembali dengan
sumbuh pembakar
spiritus
8. Rak tabung reaksi Berfungsi sebagai Penggunaan
tempat tabung tabung reaksi
reaksi disusun biasanya diisi air
ke dalam sebuah
gelas beker yang
di letakkan terbalik
air yang terisi
tersebut berguna
untuk menangkap
gas, tabung reaksi
biasanya disimpen
pada rak khusus,
klem, dan tang
9. Sentrifugator Sentrifugator Memisahkan atau 10.
adalah alat yang memfraksionasi
digunakan untuk setiap komponen
mempelajari sel berdasarkan
stuktur dan fungsi berat jenis dari
suatu komponen tiap komponen sel
sel

10. Inkubator Digunakan untuk Hubungkan kabel


menginkubasi atau power ke stop
mengerami suatu kontak
biakan. Nyalakan alat
Sesuaikan suhu di
dalam incubator
bersama dengan
menekan tombol
set
Setelah suhu
selesai diatur
lepaskan tombol
set
Siapkan sampel
yang akan di
inkubasikan
Kemudian
masukkan tempat
pembiakan
11. Colony Counter Digunakan untuk Hubungkan stop
menghitung koloni kontak dengan
bakteri yang sumber tenaga
ditumbuhkan di Nyalakan alat
media yang dengan menekan
disimpen dalam tombol ON
cawan petridish Reset jumlah
penghitungan ke
angka 0
Letakan cawan
petri yang berisi
koloni bakteri
Tandai koloni
dengan
mengarahkan
pulpen ke meja
skala

12. Laminar air flow Sebagai ruang Bekerja


aseptis saat mensterilkan
menginokulasi dengan
mikroba menggunakan
sinar UV dan
dibantu oleh pola
aliran udara
sehingga aseptis

13. Timbangan Digital Untuk mengetahui Penggunaan


sampel atau bahan sumber tegangan
listrik, yaitu stavolt
dan dilakukan
peneraan dengan
menaruh media
diatasnya maka
akan tertera angka
di layar yang
menunjukan
massa bahan
tersebut
14. Vortex Untuk mengaduk Aliran listrik yang
atau menimbulkan
menghomogenkan getaran sehingga
suspensi atau dapat
larutan menghomogenkan
suspensi

15. Water Bath Untuk menciptakan Water bath


suhu yang konstan biasanya
dan digunakan digunakan dengan
untuk inkubasi suhu 44,50C-
pada analisa 45,50C, prinsip
mikrobiologi dengan media air
sebagai
penghantar panas

16. Shaker Menghomogenkan Ketika motor


suspense lebih dari berputar secara
satu dengan otomatis mekanik
suasana yang lebih shaker bias
steril langsung
menggerakan plat

17. Hot Plate Memanaskan Mengubah listrik


larutan dan jadi panas dan
mencari media menghomogenkan
yang padat dengan dengan sinar
menghomogenkan
larutan
18. Mikroskop Memberikan Meneruskan
pembesaran ke cahaya ke lensa
mikroba yang tidak objektif yang
terlihat oleh mata menghasilkan
bayangan maya,
terbalik dan
diperbesar
kemudian
bayangan
diteruskan
menghasikan
bayangan yang
tegak, nyata, dan
diperbesar

19. Water bath shaker Untuk Bagian bawah


memanaskan terdapat air
secara merata sebagai tempat
dengan media air penyimpanan
dibawahnya dan suspensi bersifat
menghomogenkan cair dan bagian
atas sebagai
shaker yang
menghomogenkan

20. Labu Erlenmeyer Berfungsi untuk Dengan cara tetap


menampung memegang paga
larutan, bahan atau bagian leher botol,
cairan dan pencampuran
dilakukan adalah
memegang leher
botol dengan
menggunakan satu
tangan,
selanjutnya
digoyangkan
secara berputar
dengan perlahan-
lahan sampai
larutan menyatu
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini yang dapat disimpulkan ialah :
1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi terdiri
dari: jarum ose, spreader, bunsen, cawan petri, tabung reaksi, tabung
erlenmeyer,mikropipet, shake incubator, inkubator ,mikroskopautoklaf,
timbangan,pemanas/microwave, kaca preparat dan coverglass, colony counter, laminar
air flow dan spatula
2. Peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca meliputi tabung reaksi,cawan petri, kaca
preparat dan cover glass, erlenmeyer dan spreader.Peralatan yang terbuat dari non gelas,
yaitu mikropipet, jarum ose danspatula. Peralatan yang bersifat elektrik seperti shake
incubator,inkubator ,mikroskop autoklaf, timbangan ,pemanas/microwave, colony
counter, laminar air flow.
3. Peralatan yang digunakan dalam inokulasi bakteri adalah seperti cawanpetri, tabung
reaksi, bunsen, LAF, jarum ose, beaker, dan Erlenmeyer.

B. SARAN
Diharapkan semua praktikan dapat hands-on secara langsungdalam demonstrasi
penggunaan alat agar kedepannya lebih mahir dalampraktikum dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi


Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi Vol. 1 No. 1. ISSN :
01A114084 Budiman A. 2009. Metode Sentrifugasi Untuk Pemisahan Biodiesel Dalam Proses
Pencucian. Jurnal Riset Industri. Vol. III. No. 3 : 173-178Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma. 2016. Panduan Praktikum Mikrobiologi Moningka.200 . Kimia Universitas Edisi Kelima.
Jakarta:ErlanggaPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor 3. 2010. Tentang Jabatan Fungsional Pranata LaboratoriumPendidikan dan
Angka Kreditnya. JakartaPermatasi, et all, 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung dengan
Menggunakan Autoclave. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. I. No.1
Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011,Kualitas Kefir BerdasarkanKonsentrasi KefirGrain,
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol2(2).Selian L.et all,2013, Uji Most Probable Number (MPN)
dan Deteksi BakteriKoliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual DiSekolah Dasar
KecamatanSukabumi Kota Bandar Lampung Zhu, S,et all.2015. Culture at a Higher Temperatire
Midly Inhibits Cancer CellGrouth but Enhances Chemotherapetic Effect by Inhibiting Cell-Cell
Collaboration. Plos One. 10 (10): 1-17.Zulkarmain. 2012. Mikrobiologi Dasar
"Sejarah Perkembangan Mikrobiologi". Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.Universitas Tadolako
BIODATA PENULIS

NAMA : REGINA AGNES PENDONG

TEMPAT TANGGAL LAHIR : TOMPASO BARU, 16 AGUSTUS 2003

ALAMAT : DESA POOPO BARAT, KECAMATAN RANOYAPO, KABUPATEN


MINAHASA SELATAN

NO TELPON : 0895355095794

EMAIL : reginaagnespendong@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN :
 SD : SD NEGERI 1 POOPO
 SMP : SMP NEGERI 2 RANOYAPO
 SMK : SMK NEGERI 6 MANADO

Anda mungkin juga menyukai