Anda di halaman 1dari 10

1.

Perencanaan Anggaran Usaha Tani

Perencanaan anggaran menyangkut masalah perencanaan anggaran belanja


rutin sebagaimana yang di sampaikan oleh Haw Widjaya, Otonomi daerah dan
daerah otonomi (2002 : 15) apa yang digariskan dalam penetapan penggunaan
anggaran rutin, sebagai berikut :
1. Suatu rencana yang sudah disyahkan
2. Rencana bagian dari pada rencana keseluruhan yang berupa anggaran.
3. Kalkulasi dari pembiayaan kegiatan pemerintah.
Perencanaan meliputi 3 langkah pokok, yaitu :
a. Menyusun rencana terperinci mengenai cabang-cabang usaha dan metode
produksi yang akan digunakan . Contoh :
- macam tanaman
- jumlah ternak yang akan diusahakan
- perincian varietas tanaman
- waktu penanaman
- macam pupuk dan obat-obatan yang dipakai
- intensitas penyiangan dll
b. Menguji rencana yang telah diperinci itu kaitannya dengan sumberdaya
yang diminta dan apakah konsisten dengan kendala-kendala sumberdaya
yang ada dan faktor-faktor lain yang berpengaruh seperti institusional,
kelembagaan, sosial dan kebudayaan.
c. Mengevaluasi rencana dan menyusun urutan-urutan rencana alternatif
berdasarkan patokan yang sesuai, misalnya standart yang digunakan
adalah penghasilan bersih usahatani, maka alat yang bisa digunakan adalah
metode anggaran (budgeting method) dan perencanaan linier (linier
programming).

Anggaran kegiatan mencakup:


a. Batasan kegiatan secara singkat tetapi jelas dan menyatakan apa yang
b.
c.
d.
e.
f.

diproduksi serta bagaimana memproduksinya


Daftar kebutuhan sumberdaya (lahan, tenaga kerja dll)
Kuantifikasi hubungan dari berbagai kegiatan
Daftar kendala
Daftar biaya tidak tetap
Pernyataan jumlah produk yang dihasilkan dan taksiran harga yang
diterima bila produk dijual.

Contoh Anggaran Kegiatan Untuk Ubi Jalar Di Tonga, 1974


1. Definisi
Nama lokal: kumala
Nama ilmiah

: Ipomoea batatas

Ditanam sebagai makanan pokok dengan teknologi tradisional, varietas


lokal.
2. Musim tananam
(a) Saat tanam
Umumnya ditanam antara bulan Maret dan oktober, tetapi dapat
pula ditanam sepanjang tahun.
(b) Umur
Empat sampai tujuh bulan sesuai dengan keadaan iklim, tapi
umumnya lima bulan.
(c) Daya simpan dalam tanah
Panen dapat ditunda sampai dua bulan tanpa penyusutan hasil yang
berarti.
3. Syarat pergiliran
(a) Urutan tanam :
Umumnya ditanam sesudah ubi rambat atau talas atau sebagai
tanaman pertama sesudah masa bera pada lahan yang kurang subur.
Umumnya disusul dengan tanaman ubi kayu atau diberakan. Tidak
dianjurkan untuk ditanam berturut-turut pada lahan yang sama.

(b) Tumpangsari :
Dapat ditanam sebagai tanaman lain bersama-sama dengan
tanaman pisang (luas efektif 33 persen).
(c) Kesuburan tanah :
Kandungan nitrogen yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan
vegetatif yang berlebihan dan produksi ubi yang rendah.
4. Penanaman
(a) Jarak tanam :
Umumnya ditanam kira-kira 1 m x 1 m (di tanam berjajar dengan
mekanisasi)
(b) Bahan tanaman :
Tumbuh sari potongan yang panjangnya kira-kira 30 cm, tiga atau
empat batang di tiap lubang. Lahan 0,05 ha akan memberikan bibit
yang cukup untuk 1 ha.
5. Masukan lainnya
Pupuk tidak digunakan. Penyemprotan obat terhadap kumbang
penggerek batang dianjurkan tetapi jarang dilakukan.
6.

Kebutuhan kerja

Pekerjaan
Menyiapkan bahan tanam

Jumlah pria/ha
60

Menanam

100

Membuat bukit dan lubang

100

Menyiang setelah 1 bulan menanam

75

Menyiang setelah 2 bulan menanam

55

Menyiang setelah 3 bulan menanam


Panen

35
345

7.

Hasil
Rata-rata : 12,5 ton/ha

8. Kandungan gizi
Umumnya dimakan setelah direbus atau dipanggang. Mengandung
4,2 MJ/kg bagian yang dapat dimakan, 1,5 persen protein, 1,5 persen

bahan sisa. Makanan pokok yang kurang disukai. Maksimum 35


persen energi yang diperoleh berasal dari makanan ini. Tidak tahan
lama disimpan setelah panen.
9. Tataniaga
Harga jual bersih di tingkat lokal $ 5,5/100 kg tahun 1974.
Sumber : Hardker (1975, halaman 18-22)
2. Konsep Linear Programing
Analisis linier programming merupakan salah satu teknik analisis yang
memakai model matematika dengan tujuan untuk mencari, memilih dan
menentukan alternatif terbaik dari sekian alternatif yang tersedia. Dikatakan linier
karena peubah-peubah yang membentuk model matematika tersebut dianggap
linier. Yang ingin dicapai dalam linier programming adalah alokasi atau kombinasi
optimum, artinya suatu langkah kebijakan dengan mempertimbangkan untung,
rugi agar berdaya guna dan berhasil guna. Alokasi optimum dilakukan dengan
cara memaksimalkan/meminimumkan fungsi tujuan dengan syarat ikatan
(kendala) dalam bentuk ketidaksamaan linier. Syarat-syarat tersebut adalah:
1. Fungsi tujuan
Primal maksimum dampak positif, keuntungan, manfaat yang

ingin dimaksimumkan
Dual minimum damapak negatif, resiko-rsiko, biaya-biaya,

jarak dan hal hal lain yang ingin diminimumkan.


2. Keterbatasan sumberdaya
Keterbatasan waktu, biaya, tenaga, luas lahan, ruangan kendala (syarat
ikatan)
3. Perumusan Kuantitatif
Model matematika ketidaksamaan
4. Cara penyelesaian yang bisa digunakan
Metode grafis
Metode Simplex
Program computer

Menurut Nasendi (1985), Linear Programming adalah suatu teknik analisis


dari kelompok teknik riset operasi yang memakai model matematika. Suprapto
(1980), menyatakan bahwa persoalan C pada dasarnya berkenaan dengan
penentuan lokasi yang optimal dari berbagai sumber-sumber yang langka (limited
resources) untuk memenuhi suatu tujuan (objective). Misalnya bagaimana
mengkombinasikan berbagai sumber yang terbatas seperti tenaga kerja, material,
mesin, tanah, pupuk, air sehingga diperoleh output maksimum. Masalah yang
akan dipecahkan dinyatakan dalam dua fungsi, yaitu fungsi tujuan (objective
function) dan fungsi batasan (constraint function). Fungsi tujuan menggambarkan
sasaran yang akan dicapai, dapat berupa keuntungan maksimal atau biaya
minimal. Fungsi batasan menunjukkan kapasitas yang tersedia yang akan
dialokasikan ke berbagai kegiatan.

Asumsi Dasar dan Karakteristik Linear Programming


Soekartawi

(1992)

mengemukakan

bahwa

problem

dalam

linear

programming adalah memperhatikan penggunaan atau alokasi yang efisien dari


sumberdaya-sumberdaya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Karakteristik Pemrograman Linier


Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa

cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik


(diagram pencar) ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis, linearitas
ditunjukkan oleh adanya sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan
kepastian fungsi tujuan dan pembatas.
Sifat proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan
atau penggunaan sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai
variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang
dibeli, maka sifat proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian
dalam jumlah besar mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi.
Jika penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari jumlah yang
diproduksi, maka sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.

Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang


diantara berbagai aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk perkalian silang
pada model. Sifat additivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas
(kendala). Sifat additivitas dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan
langsung kontribusi masing-masing variabel keputusan. Untuk fungsi kendala,
sifat additivitas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total penggunaaan masingmasing

variabel

keputusan.

Jika

dua

variabel

keputusan

misalnya

merepresentasikan dua produk substitusi, dimana peningkatan volume penjualan


salah satu produk akan mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar
yang sama, maka sifat additivitas tidak terpenuhi.
Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam sembarang
level fraksional, sehingga nilai variabel keputusan non integer dimungkinkan.
Sifat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa
konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas merupakan
suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan peluang tertentu.
Keempat asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak selalu dapat dipenuhi.
Untuk meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam pemrograman linier
diperlukan analisis sensitivitas terhadap solusi optimal yang diperoleh.

Kelebihan dan Kelemahan Linear Programming


1. Cara programasi garis lurus (linear programming) banyak dipakai
kalangan peneliti dan mahasiswa didasarkan pada kelebihan-kelebihan
yang dimiliki oleh program tersebut. Linear programming banyak
digunakan dalam bidang pertanian, pengairan, transportasi,kesehatan,
manajemen produksi, perencanaan pembangunan dan sebagainya.
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki linear programming adalah :
2. Mudah dilaksanakan, apabila menggunakan alat bantu komputer.
3. Dapat menggunakan banyak variabel, sehingga berbagai kemungkinan
untuk memperoleh pemanfaatan sumberdaya yang optimum dapat dicapai.
4. Fungsi tujuan (objective function) dapat difleksiblekan (di relax) sesuai
dengan tujuan penelitian atau berdasrkan data yang tersedia. Misalnya bila

ingin meminimumkan biaya atau memaksimumkan keuntungan dangan


data yang terbatas.
Metode yang bisa digunakan :
a. Primal : metode ini digunakan untuk mencari pendapatan Gross Financial
Marginal (GFM) dengan keterbatasan sumberdaya, meminimumkan biayabiaya, risiko-risiko untuk mencari nilai pendapatan maksimum.
b. Dual : untuk sumberdaya yang langka dan pembatasan terhadap ketentuan
nilai output per unit, berapakah sebenarnya jumlah nilai-nilai tersebut per
unit sumberdaya yang langka tersebut yang dapat meminimumkan total
nilai dari penggunaan sumberdaya yaeng terbatas.
Contoh soal :
Petani A memiliki lahan seluas 4 hektar dengan modal yang dimiliki sebesar 240
U$ dan waktu tenaga kerja yang tersedia 120 jam/ha/bulan. Petani A berharap
memperoleh pendapatan maksimal dengan kombinasi cabang usaha tanaman
jagung (M) dan tanaman kapas (C). Jika harga jual jagung adalah 25 U$ dan kapas
adalah 40 U$, modal untuk jagung adalah 40 U$ dan kapas adalah 80 U$, jam
kerja untuk jagung adalah 40 jam/ha dan kapas adalah 15 jam/ha, maka carilah
titik optimum kombinasi antara jagung dan kapas yang dapat menghasilkan gross
financial marjinal (GFM) yang maximum.
Penyelesaian:
Fungsi tujuan: petani berharap memperoleh pendapatan maksimum
Persamaannya:
Maksimum GFM = 25 M (Maize) + 40 C (Cotton)

(1)

Persamaan perubahan sumberdaya (sumberdaya terbatas) :


Lahan : M + C = 4

(2)

Modal : 40 M + 80 C = 240

(3)

Tenaga kerja : 40 M + 15 C = 120

(4)

Ketidaksamaan :

Maksimum GFM = 25 M (Maize) + 40 C (Cotton)

(5)

M,C 0 GFM dapat diperoleh maksimum bila asa usaha jagung


dan kapas

(6)

M + C 4 ; bila tanah untuk keduanya lebih dari 4 ha

(7)

40 M + 80 C 240

(8)

40 M + 15 C 120

(9)

Metode Grafis

Wilayah kelayakan terletak pada daerah 0ABCD.

Perhitungan GFM paling maksimum :

M+C=4M=4C

M+C=4M=4C

40 M + 80 C = 240

40 M + 15 C = 120

40 ( 4 C ) + 80 C = 240

40 ( 4 C ) + 15 C = 120

160 40 C + 80 C = 240

160 40 C + 15 C = 120

40 C = 240 160

25 C = 40

C=2

C = 1,6

M=4C=42=2

M= 2,4

GM = 2 (25) + 2 (40) = 130 U$

GFM = 2,4 (25) + 1,6 (40) = 124 U$

Carilah titik kombinasi antara cabai dan tomat yang dapat menghasilkan GFM
maximum dengan harga jual dan sumberdaya yang tersedia sebagai berikut:
Tanaman

Sumberdaya yang tersedia

X1 (cabai)

Harga Jual
4
3000

X2 (tomat)

3
3000

Keterbatasan petani

30 (lahan)

60 (tenaga kerja)

Penyelesaian :
GM = 3000 X1 + 3000 X2 GM = 3 X1 + 3X2
2X1 + X2 3 30
2X1 + 3X2 60
4X1 + 3X2 72
X1 0
X2 0

72 (modal)

Metode Grafis

Anda mungkin juga menyukai