Anda di halaman 1dari 31

ASPEK MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN

Oleh: Ir. Supriyadi, MM

Pengertian Manajemen, Produksi, Manajemen Produksi, Tanaman, Perkebunan, Pertanian


Manajemen Rangkaian dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan/mengkoordinasikan kegiatankegiatan orang lain. Perpaduan antara Ilmu dan Seni. Sebagai ilmu dapat dipelajari, dipahami, diteliti, dimodifikasi, ditingkatkan dan dibuktikan kebenarannya. Sebagai suatu seni berupa kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan keterampilan (skill) yang timbul dari pengalaman sebagai hasil pengamatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Produksi Barang dan/jasa yang dihasilkan dari proses pengalihan (transformasi) masukan (input) berupa sumber daya (resources) menjadi keluaran (output) atau produk perusahaan (Handoko, 2000). Manajemen Produksi Usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (sering disebut faktor-faktor produksi) dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan/jasa (Handoko, 2000). Pertanian Suatu usaha untuk mengadakan suatu ekosistem buatan yang bertugas menyediakan bahan makanan bagi manusia (Nasoetion, 2007)

Ekosistem Saling pengaruh-mempengaruhi antara masyarakat makhluk hidup dengan lingkungannya yang tidak hidup (Nasoetion, 2007). Tanaman Tumbuhan yang dipelihara manusia dengan sengaja agar dapat memberikan manfaat (Nasoetion, 2007). Manajemen merupakan suatu aktivitas, sedangkan manajer adalah orang yang melaksanakan manajemen. Seorang manajer adalah seorang ilmuwan sekaligus seorang seniman. Tidak semua permasalahan yang dihadapi dapat dipecahkan dengan ilmu manajemen. Dalam kasuskasus tertentu manajer harus mengandalkan diri pada seni firasat keyakinan motivasi kreativitas inovasi koordinasi - dengan penerapan yang baik.

Dalam melaksanakan aktivitas manajemen sangat berguna menerapkan konsep P. I. R. O. People = manusia/orang Ideas = ide-ide/gagasan Resources = sumber daya-sumber daya Objectives = sasaran-sasaran/tujuan

Tujuan Aspek Manajemen


Untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak, atau sebaliknya.

Fungsi Fundamental Proses Manajemen


1. 2. 3. 4. Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Penggerakan (Actuating) Pengendalian (Controlling)

Aspek-aspek : 1. Teknik 2. Komersial/Pemasaran 3. Ekonomi/Keuangan 4. Organisasi/Manajerial 5. Sos/Bud/Pol/Huk/ Han-Kam

MANAJEMEN
Resources (Sarana) : 6M: Men, Materials, Machines Methods, Money, Market ?, ?, ?, ?

MANAJE R P. O. A. C.

Tugas/Kewajiban : Decision Making Process - Masalah-masalah yang dihadapi ? - Meliputi Aspek : T. K. E. O. S.

OBJECTIVES (GOAL) = SASARAN

Pengertian Dasar Manajemen (Terry, 1977)

Perkebunan dalam Sistem Pertanian Indonesia


Definisi Pertanian Unsur-unsurnya :
ORANG LAHAN Tanah-Air-Iklim SDM

SDA

TANAMAN/HEWAN/ORGANISME

SDH

TEKNOLOGI + MANAJEMEN FISIK UANG

PRODUK Untuk memenuhi kebutuhan

Jenis Kelompok Tanaman/Hewan/Organisme (Sumber Daya Hayati): 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tanaman Pangan + Hortikultura Tanaman Perkebunan Tanaman Hutan Ikan Hewan + Ternak Lain-lain (mikroba, jamur, kerang, rumput laut, dll)

Definisi Perkebunan (Plantation) Suatu UNIT EKONOMI, yang menghasilkan AGRICULTURAL COMMODITIES for SALE (= cashcrops uang) yang biasanya memperkerjakan (employing) LARGE NUMBER of UNSKILLED LABOR dan oleh karenanya memerlukan SUPERVISI (ORGANISASI) yang baik dan menggunakan TEKNOLOGI TINGGI (HIGH TECHNOLOGY) Jones (1968).

UNIT EKONOMI - Modal besar - Mencari untung - Kegiatan sekelompok orang-orang - Menggunakan sarana + teknologi AGRICULTURAL COMMODITIES - Semua produk pertanian - ada masalah/penunjang, dan lain-lain, dan perlu dipenuhi persyaratanpersyaratannya. Capital finance/modal SDM SDA + SDH + High Tech

termasuk hortikultura di luar livestocks

SWOT Analysis

for SALE Aspek teknisnya Aspek Ekonomi/ Perdagangan Organisasi

Ekspor + pasar domestik, bagaimana prospeknya ? Agronomi + Teknologi Prospek ekonomi + pemasaran + cost/benefits Manajemen dan apa SUBTITUSINYA ? Manajemen

Banyak TENAGA KERJA diperlukan Tantangan bagi para TEKNISI SUPERVISI dan ORGANISASINYA

Pengertian

PERENCANAA N

Tindakan pemilihan obyek, kebijakan, program dan prosedur untuk mencapai tujuan (sasaran) dengan menggunakan data, fakta, asumsi, ramalan (forecasting) terhadap lingkungan yang mempengaruhi rencana tersebut. Merupakan dasar dari proses manajemen dan harus dilakukan lebih dahulu dalam setiap usaha. Diperlukan pada setiap fungsi fundamental proses manajemen (O. A. C.).

Pedoman untuk bertindak : Apa yang akan dikerjakan Berapa banyak yang akan dikerjakan, berapa biayanya Siapa yang akan mengerjakan Kapan dikerjakannya Bagaimana mengerjakannya

Tanpa perencanaan - Tujuan tidak tercapai atau dicapai dalam jangka lama. - Prosedur lebih panjang, tidak efisien, tidak efektif dan lebih mahal.

Macam Perencanaan
Berdasarkan jangka waktu: - Perencanaan jangka panjang ( 10 tahun). Contoh : Pembangunan kebun/usaha baru. - Perencanaan jangka menengah (5 tahunan). Contoh : Arah usaha Intensifikasi Rehabilitasi Diversifikasi Perluasan - Perencanaan jangka pendek (Rutin satu tahunan). Contoh : Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Rencana Kegiatan dan Anggaran

Berdasarkan Tingkat Manajemen Perencanaan Strategis - Bagian dari Manajemen Strategis - Lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi falsafah dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Perencanaan Operasional - Bagian dari Strategi Opeasional - Lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan - Berfungsi memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek, yang memiliki program-program kerja yang

Pembangunan Kebun/Usaha Baru


Untuk perencanaan pembangunan kebun/usaha baru harus melalui tahap-tahap : (1) Identifikasi Proyek (IP) (2) Pra Studi Kelayakan (Pra-SK/Pre Feasibility Study) (3) Studi Kelayakan (SK/Feasibility Study) (4) Penyusunan Usulan Proyek Pembangunan (UP/Development Project Proposal) (5) Evaluasi Proyek (EP) (6) Pelaksanaan Investasi (PI) (7) Evaluasi Ulang/Penyesuaian. dan Perencanaan

Semakin luas cakupan proyek, semakin besar pula nilai investasi modal yang harus dilakukan. Untuk proyek-proyek besar: - Perencanaan harus lebih teliti - Tahap-tahap perencanaan perlu dikerjakan sebaikbaiknya. Untuk proyek sedang atau sederhana: - Sekurang-kurangnya Pra-SK, SK, serta penyusunan dan penilaian UP harus dilalui, sebelum dilaksanakan investasi. Untuk proyek yang kecil : - SK dibuat sedemikian rupa, sehingga laporannya mampu menyajikan UP yang mencakup seluruh tugas dari tahap (1) sampai (5).

Perdefinisi Proyek : kegiatan dengan batas waktu pelaksanaan tertentu (ada titik awal dan titik akhir), yang memerlukan korbanan besar untuk mencapai manfaat yang ditargetkan. Kelayakan Proyek dinilai atas dasar keseimbangan perbandingan antara manfaat (benefits) dan pengorbanan (biaya = cost). Studi Kelayakan (SK/FS) : kegiatan yang merupakan tahap awal dari suatu perencanaan untuk investasi modal dalam rangka penjajakan tingkat kelayakannya. Evaluasi Proyek (EP) : kegiatan/cara menilai kelayakan proyek berdasarkan aspek-aspek yang terkait (ekonomi, keuangan, teknis, manajerial/pengorganisasian).

Empat aspek utama dan beberapa aspek penunjang yang perlu dikaji dalam setiap SK : 1. 2. 3. 4. 5. Aspek komersial/pemasaran output input Aspek teknis Aspek ekonomi-keuangan Aspek manajerial/pengorganisasian Aspek sosial/politik/budaya/hukum/han-kam

1. Aspek Komersial/Pemasaran - Kondisi permintaan dan penawaran produk (input dan output), prospek harga, pesaing produk sejenis atau 2. Aspek Teknis substitusi, prospek pasar domestik dan ekspor. (1) Kesesuaian Lahan - Kesuburan fisik : jenis tanah/lahan, kedalaman efektif tanah, topografi, kemudahan diolah, kemudahan konservasi, dsb.

- Kesuburan kimia : status unsur hara tanah, derajat kemasaman, kadar bahan organik, dsb. - Luas lahan: setiap jenis tanaman memiliki skala usaha minimal, yaitu luas lahan yang diusahakan dimana penerimaan sama dengan pengeluaran atau sampai mencapai titik impas (Break Even Point). (2) Kesesuaian Iklim (3) Tanaman Ketinggian tempat dan suhu, curah hujan, cahaya - Klon/varietas unggul, sumber benih/bibit, jarak matahari, angin, dsb. tanam dan populasi tanaman, pemeliharaan tanaman, pola tanam, pola panen dan produksi, serta pengolahan hasil.

(4) Peralatan, Mesin-mesin Pra dan Pasca Panen - Pengolah lahan, pengelolaan tanaman, pengolah produk (5) Bahan - Pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dll. (Sumber, jumlah, harga) (6) Tenaga Kerja - Sumber, jumlah, kualifikasi, sistem perekrutan, dsb. 3. Aspek Ekonomi-Keuangan (8) Prasarana dan Sarana Tranportasi - Suatu proyek yang dijalankan harus menguntungkan - Kondisi jalan, jenis angkutan, kemudahan akses, baik dll. secara mikro (komersial) maupun makro (sosial). - Kelayakan komersial/keuangan dilihat dari kepentingan pelaksana (pengusaha/ petani) commercial benefits.

- Kelayakan ekonomi/sosial dilihat dari kepentingan negara/masyarakat luas economic/social benefits. - Tolok Ukur Umum : B C > 0, Benefits Cost positif - Kriteria Kelayakan : (1) Net Benefit/Cost (B/C) Angka perbandingan antara PV (+) dan PV (-) Berarti setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek mampu menghasilkan satuan manfaat (keuntungan) bersih.

Net B/C > 1, NPV > 0, usaha layak < 1, NPV < 0, usaha tidak layak = 1, NPV = 0, usaha layak, tetapi hanya sebesar opportunity cost-nya. NPV (+) Net B/C = NPV ( - ) Keterangan : NPV ( + ) = Nilai sekarang yang bernilai positif NPV ( - ) = Nilai sekarang yang bernilai negatif

(2) Net Present Value (NPV = NKB = Nilai Kini Bersih) Selisih antara PV arus manfaat (Benefit) dengan PV arus biaya (Cost) Menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari suatu usaha selama umur usaha tersebut pada tingkat Discount Rate tertentu. Jika NPV > 0, usaha layak = 0, layak tetapi tidak menguntungkan atau merugikan < 0, tidak layak NPV = NBi (1 i)
i=1 n -n

Keterangan : NPV = Net Present Value NB = Net Benefit = Benefit Cost n = umur proyek

(3) Internal Rate of Return (1RR = TKI = Tingkat Keuntungan Internal) Suatu tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV =0 Untuk menghitung IRR (%), harus dihitung NPV1 (+) dan NPV2 (-) Jika 1RR = i (nilai Discount Rate), maka NPV = 0 < i, maka NPV < 0, tidak layak > i, maka NPV > 0, layak NPV1 IRR = i1 + (NPV1 NPV2) Keterangan : IRR = Internal Rate of Return i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1 i2 = tingkat discount rate yang - (i1 i2)

(4) Payback Period (PP = MPI = Masa Pengembalian Investasi) sekecil-kecilnya. t*. Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh biaya (dan beban bunganya), yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek (usaha), dapat ditandai dengan perubahan dari NPV t* = 0 dan t1< t* < t2 Nilai Investasi
PP =

x 1 tahun Kas Masuk Bersih

- Analisis Biaya-Manfaat dilakukan atas dasar: (A) Arus Pendapatan/Penerimaan (Cash Inflow) Volume produk (Y) Harga jual (h) Penerimaan (Revenue = R) = Y x h Faktor Y dipengaruhi oleh teknis produksi, sedangkan faktor h dipengaruhi oleh faktorfaktor perdagangan, ekonomi dan nilai uang. (B) Arus Biaya (Cash Outflow) Investasi Eksploitasi (Operasional) Satuan biaya (C) sangat dipengaruhi faktorfaktor teknis (satuan-satuan input), faktor perdagangan dan perkembangan ekonomi serta nilai uang. (C) Bunga Modal/Bank (i)

Biaya Investasi : biaya yang dipakai untuk membiayai pendirian suatu perusahaan, untuk memperluas volume perusahaan atau untuk mengganti peralatan (mesin-mesin, bangunan, barang-barang modal lainnya (Kadarsan, 1992). Biaya Operasional (Modal Kerja) : biaya yang dipakai untuk membiayai semua pengeluaran yang menyebabkan perusahaan aktif beroperasi, terdiri atas biaya rutin untuk menghasilkan produk (Kadarsan, 1992).
Biaya Operasional :

(1) Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlahnya dapat berubah dan dipengaruhi oleh output. Contoh : sarana produksi (pupuk, pestisida),, dll. (2) Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output yang dihasilkan

BAHAN DISKUSI 1. Dalam menjalankan usaha agribisnis baik di bidang on farm maupun off farm, seorang manajer perlu menerapkan manajemen berupa perpaduan antara unsur ilmu dan unsur seni. Jelaskan dan berikan contoh pada kasus-kasus apa manajemen sebagai ilmu dan seni digunakan ! 2. Jelaskan bagaimana konsep P. I. R. O. diterapkan pada aktivitas Manajemen Produksi Tanaman ! 3. Apa pendapat Saudara terhadap resources (sumber daya = sarana) yang dikelola dalam proses manajemen di bidang industri (6 M) dibandingkan dengan proses manajemen di bidang produksi tanaman ? 4. Sebagai salah satu fungsi dasar dari proses manajemen, perencanaan merupakan fungsi dasar yang vital dan harus dilakukan lebih dahulu dalam setiap usaha. Jelaskan apa pendapat Saudara ! 5. Apa sasaran akhir dari manajemen di bidang

DAFTAR PUSTAKA Handoko, T. H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi I. BPFE. Yogyakarta. 463 hal. Nasoetion, A. H. 2007. Pengantar Ilmu-ilmu Pertanian. PT Pustaka Litera AntarNusa. Bogor. 178 hal. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 1994. Pengantar Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. 142 hal. Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 2. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 462 ha.

Anda mungkin juga menyukai