Anda di halaman 1dari 10

KELEMBAGAAN DALAM AGRIBISNIS

Paper
Disusun ntuk memenuhi tugas terstruktur Manajemen Agribisnis
Oleh Kelompok 1 : Kelas B
1. Achmad Suro Praoga !1"#$%$1$$111"$&'
". Puput (i)k Aunda *ubis !1"#$%$1$$111"$&'
&. M. +las ,anani !1"#$%$1$$111"1-'
%. .ikmah (i)/ia Maulani !1&#$%$1$$111$$"'
#. Dess (iautami .abeahan !1&#$%$1$$111$&%'
0. Misruri 1annati !1&#$%$1$$111$#&'
2. 3irta 4oga !1&#$%$1$1111"-%'
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1. Mengaa Ke!e"#agaan Men$a%& Se#'a( )a! Pen*&ng %a!a" Menge!+!a
U,a(a Ag-&#&,n&,.
Kelembagaan mempunai peranan ang sangat penting dalam
pembangunan agribisnis karena rangkaian kegiatan ang selalu terkait dalam
sistem agribisnis tersebut digerakkan oleh berbagai kelembagaan. Dan disini ang
dimaksud dengan kelembagaan adalah sebuah tradisi baru ang cocok dengan
tuntutan industrialisasi atau organisasi ang mampu menghasilkan ragam produk
ang dapat meman5aatkan sekaligus mengembangkan keunggulan komparati5 atau
keunggulan kompetiti5. Berikut bentuk kelembagaan ang terkait dalam sistem
agribisnis :
a. Kelembagaan sarana produksi
b. Kelembagaan ekonomi ang bergerak dibidang produksi6 penediaan dan
penaluran sarana produksi6 seperti B7M86 K7D6 dan usaha perdagangan
s9asta. 4ang pada umumna melakukan usaha dalam produksi6 perdagangan6
pemasaran sarana produksi6 seperti pupuk6 pestisida6 bedih6 dan lain:lain.
c. Kelembagaan usaha tani
Kelembagaan ang bergerak dibidang usaha tani atau produksi6 aitu :
1. (umah tangga petani
". Kelompok petani
&. Perusahaan budidaa tanaman pangan dan holtikultura
d. Kelembagaan pasca panen dan pengolahan hasil
Kelembagaan ang terkait dengan pasca panen dan pengolahan hasil ini dapat
dibedakan6 aitu :
1. Di bidang pasca panen6
". 7saha jasa perontokan6 seperti usaha jasa pelaanan alsintan po9er
threserdan corn sheller
&. 7saha jasa pengeringan
%. 7saha jasa alsintan panen
#. 7saha pengemasan sortasi6 dsb
0. Di bidang pengolahan !agroindustri'
2. Kelembagaan lumbung desa untuk mengatasi masalah pangan atau
kebutuhan pangan ang mendesak6 dimana ketersediaan pangan tidak
mencukupi sedangkan maoritas masarakat relati5 tidak memiliki daa
beli
e. Kelembagaan pemasaran hasil
1. Kelembagaan ang terkait dalam sistem tata niaga hasil pertanian sejak
lepas dari produsen sampai ke konsumen.
". Kelembagaan pemasaran di lokasi
&. Kelembagaan pemasaran di luar 9ilaah
5. Kelembagaan jasa laanan pendukung
1. Kelembagaan dibidang permodalan !perbankan6 Dana ;entura6 dana dari
penisihan keuntungan B7M8'. Kelembagaan ini menediakan dalam
basis komersial maupun menalurkan kredit program ang dikemaskan
oleh pemerintah bagi sektor agribisnis.
". Kelembagaan dibidang penediaan alsintan !perusahaan industri atau
perusahaan pembuatan dan perakitan alsintan'
&. Kelembagaan aparatur
%. Kelembagaan aparatur ang melaksanakan 5ungsi pelaanan atau
penuluhan6 seperti Balai Penuluhan Peranian
#. Kelembagaan aparatur ang memiliki 5ungsi pengaturan dan pembinaan6
seperti organisasi pemerintah serta dinas pertanian dan instansi.
Se#'* Dan Je!a,/an Pe-anan K+e-a,& Pe-*an&an Da!a" S&,*e"
Ag-&#&,n&,0
Menurut 7ndang:undang 8o. "# tahun 1--" Pasal % dijelaskan bah9a
koperasi memiliki 5ungsi dan peranan antara lain aitu mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota dan masarakat6 berupaa mempertinggi
kualitas kehidupan manusia6 memperkokoh perekonomian rakat6
mengembangkan perekonomian nasional6 serta mengembangkan kreati<itas dan
ji9a berorganisasi bagi pelajar bangsa.
+ndonesia memiliki potensi agribisnis ang sangat besar dan beragam serta
tersebar di seluruh 9ilaah +ndonesia. 8amun saangna potensi tersebut masih
belum dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga sektor agribisnis belum
mampu menjadi tulang punggung perekonomian ang kuat. Bahkan terdapat
kekha9atiran bah9a sektor agribisnis kita akan mengalami penurunan seiring
dengan semakin kompleksna permasalahan ang dihadapi sektor ini.
Kompleksna permasalahan ini mencakup tidak hana aspek teknis dan
ekonomis6 namun juga aspek sosial dan politik bangsa. Dimana pada umumna6
kepentingan politik lebih kuat dari kepentingan lainna6 sehingga kepentingan
sosial untuk kemakmuran bersama sering sekali terabaikan6 oleh karena itu6
banak pengamat mengatakan mengapa sektor pertanian hampir tidak
memberikan pengaruh ang besar bagi pembangunan perekonomian bangsa.
3entuna pernataan tersebut perlu dibuktikan secara ilmiah.
7paa peningkatan produksi pertanian hana nampak pada beberapa
komoditi tanaman pangan ang sarat dengan muatan politis seperti halna beras
dan gula. Sementara berbagai komoditas potensial lain pada sub:sektor
hortikultura6 perkebunan dan peternakan6 di samping jenis:jenis komoditi tanaman
pangan lainna masih belum berkembang dengan baik. 1ika pun ada upaa untuk
meningkatkan produksi berbagai komoditi agribisnis ini6 namun hasilna tidak
jarang menjadi bumerang ang menakitkan para petani. Meningkatna produksi
tidak jarang diikuti dengan anjlokna harga6 sehingga pasar telah menjadi sesuatu
ang sangat tidak bersahabat bagi petani dan pengembangan sektor pertanian itu
sendiri.
Proses kanibalisme akti<itas pemasaran terhadap akti<itas produksi di satu
sisi menebabkan petani tidak bergairah dalam menjalani pro5esina. .al ini
menebabkan kuantitas dan kualitas produksi ang dihasilkan menjadi rendah. Di
sisi lain6 proses kanibalisasi tersebut berpengaruh pada terhambatna
pertumbuhan ekonomi 9ilaah pedesaan6 9alaupun sebenarna memiliki berbagai
komoditas agribisnis unggulan. 3idak berkembangna sektor pertanian dan
9ilaah pedesaan mengantarkan kita pada kondisi ang semakin
mengkha9atirkan dimana dijumpai 5enomena enggan:na para generasi muda
pedesaan untuk melanjutkan pro5esi petani ini. Dalam konteks sistem agribisnis6
disamping sub:sistem on:5arm !budidaa' dan sub:sistem o55:5arm !baik ang di
hulu aitu penediaan input 5aktor maupun ang di hilir aitu pengolahan dan
pemasaran hasil' terdapat sub:sistem penunjang !supporting ser<ice sub:sstem'.
Akti<itas pada sub:sistem penunjang ini mencakup pendidikan6 pelatihan
dan penuluhan6 penelitian dan pengembangan6 permodalan dan asuransi6
ad<okasi serta pengadaan aspek legal peraturan ang mendukung. Pada umumna6
sub:sistem penunjang ini dita5sirkan sebagai akti<itas ang seharusna dijalankan
oleh pemerintah. Karena tentuna petani secara perorangan tidak akan mampu
melakukan peran tersebut.
8amun demikian6 jika para petani bergerak dalam suatu bentuk kerjasama
ang solid6 bukanna tidak mungkin berbagai akti<itas sub:sistem penunjang ini
dapat mereka laksanakan dengan secara mandiri dan baik. De9asa ini tingkat
kesejahteraan petani terus menurun sejalan dengan persoalan:persoalan klasik
ang dialamina6 sekaligus menjadi bagian dan dilema dari sebuah kegiatan
agribisnis di tingkat produsen pertanian. 3ingkat keuntungan kegiatan agribisnis
selama ini lebih banak dinikmati oleh para pedagang dan pelaku agribisnis
lainna di hilir !Sumodiningrat6 "$$$'. Oleh karena itu6 diperlukan kelembagaan
ekonomi pedesaan ang mampu memberikan kekuatan bagi petani !posisi ta9ar
ang tinggi'.
Kelembagaan pertanian ang dalam hal ini mampu memberikan ja9aban
atas permasalahan di atas. Penguatan posisi ta9ar petani melalui kelembagaan
merupakan suatu kebutuhan ang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh
petani6 agar mereka dapat bersaing dalam melaksanakan kegiatan usahatani dan
dapat meningkatkan kesejahteraan hidupna !Suhud6 "$$#'. Peningkatan posisi
ta9ar petani pada dasarna adalah untuk dapat meningkatkan akses masarakat
pedesaan dalam kegiatan ekonomi ang adil6 sehingga bentuk kesenjangan dan
kerugian ang dialami oleh para petani dapat dihindarkan. Pengembangan
masarakat petani melalui Koperasi ataupun kelembagaan pertanian=kelompok
tani merupakan suatu upaa pemberdaaan terencana ang dilakukan secara sadar
dan sungguh:sungguh melalui usaha bersama petani untuk memperbaiki keragaan
sistem perekonomian masarakat pedesaan.
Arah pemberdaaan petani akan disesuaikan dengan kesepakatan ang
telah dirumuskan bersama. Dengan partisipasi ang tinggi terhadap koperasi6
diharapkan rasa ikut memiliki dari masarakat atas semua kegiatan ang
dilakasanakan koperasi akan juga tinggi. Karena di dalam koperasi terdapat nilai
dan prinsip berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong roong dan merupakan
landasan koperasi itu sendiri.
Konsep pemberdaan masaarakat pedesaan melalui koperasi bukanlah
konsep baru6 banak kendala dan hambatan ang harus diperhatikan dalam
pengembangan koperasi di pedesaan6 diantarana adalah : !a' rendahna minat
masarakat untuk bergabung dalam kelompok tani=koperasi6 hal ini disebabkan
karena kegagalan:kegagalan dan stigma negati5 tentang kelembagaan
tani=koperasi ang terbentuk di dalam masarakat. Kegagalan ang dimaksud
diantarana adalah ketidakmampuan kelembagaan tani=koperasi dalam
memberikan kebutuhan anggotana dan ketidakmampuan dalam memasarkan
hasil produk pertanian anggotana. !b' adana ketergantungan petani kepada
tengkulak akibat ikatan ang ditimbulkan karena petani melakukan transaksi
dengan para tengkulak !pinjaman modal6 dan memasarkan hasil'. Dan !c'
rendahna SDM petani di pedesaan menimbulkan pemahaman dan arti penting
koperasi terabaikan.
Koperasi dan Kelompok tani dan petani !anggota' harus memiliki
hubungan ang harmonis6 tanpa hubungan ang harmonis dan saling
membutuhkan sulit dibaangkan koperasi=kelompok tani mampu dan dapat
bertahan. 3api dengan adana prinsip saling membutuhkan tersebut
koperasi=kelompok tani akan mampu menjadi lembaga perekonomian masarakat
pedesaan khususna petani ang dapat memberikan keuntungan baik dari segi
ekonomi dan sosial. Prospek pertanian dan pedesaan ang berkembang setelah
krisis ekonomi semakin mendorong kebutuhan akan adana kelembagaan
perekonomian komprehensi5 dengan kegiatan usaha ang dilakukan oleh petani
atau pengusaha kecil. .al ini sejalan dengan adana pemahaman bah9a nilai
tambah terbesar dalam kegiatan ekonomi pertanian dan pedesaan terdapat pada
kegiatan ang justru tidak dilakukan secara indi<idual. 8amun6 nilai tambah
tersebut didapatkan pada kegiatan perdagangan6 pengangkutan6 pengolahan ang
lebih ekonomis bila dilakukan secara bersama:sama dengan pelaku lain sehingga
diharapkan keuntungan dapat dinikmati secara bersama:sama.
Menurut Baga !"$$0'6 pengembangan kelembagaan pertanian baik itu
kelompok tani atau koperasi bagi petani sangat penting terutama dalam
peningkatan produksi dan kesejahteraan petani6 dimana: !1' Melalui koperasi
petani dapat memperbaiki posisi rebut ta9ar mereka baik dalam memasarkan hasil
produksi maupun dalam pengadaan input produksi ang dibutuhkan. Posisi rebut
ta9ar !bargaining po9er' ini bahkan dapat berkembang menjadi kekuatan
peneimbang !counter<ailing po9er' dari berbagai ketidakadilan pasar ang
dihadapi para petani. !"' Dalam hal mekanisme pasar tidak menjamin terciptana
keadilan6 koperasi dapat mengupaakan pembukaan pasar baru bagi produk
anggotana. Pada sisi lain koperasi dapat memberikan akses kepada anggotana
terahadap berbagai penggunaan 5aktor produksi dan jasa ang tidak dita9arkan
pasar. !&' Dengan bergabung dalam koperasi6 para petani dapat lebih mudah
melakukan penesuaian produksina melalui pengolahan paska panen sehubungan
dengan perubahan permintaan pasar. Pada giliranna hal ini akan memperbaiki
e5isiensi pemasaran ang memberikan man5aat bagi kedua belah pihak6 dan
bahkan kepada masarakat umum maupun perekonomian nasional. !%' Dengan
penatuan sumberdaa para petani dalam sebuah koperasi6 para petani lebih
mudah dalam menangani risiko ang melekat pada produksi pertanian6 seperti:
pengaruh iklim6 heterogenitas kualitas produksi dan sebaran daerah produksi. Dan
!#' Dalam 9adah organisasi koperasi6 para petani lebih mudah berinteraksi secara
positi5 terkait dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM
mereka.
Koperasi sendiri memiliki misi khusus dalam pendidikan bagi anggotana.
Koperasi atau Kelompok tani merupakan salah satu struktur kelembagaan ang
cukup penting di masa sekarang dan ang akan datang6 dalam upaa
pemberdaaan petani dan pemasaran komoditas ang dihasilkan di 9ilaahna6
sekaligus menjadi kelembagaan pertanian ang dapat memberikan jaminan
kepastian harga produk pertanian6 sehingga harga ang diterima dapat
menguntungkan petani. Bergabungna petani dalam kelembagaan koperasi akan
menguatkan institusi tersebut sebagai lembaga perekonomian pedesaan6 dimana
anggotana akan memiliki posisi ta9ar ang kuat untuk dapat memasarkan hasil
pertanianna6 sehingga kesejahteraan petani mengalami peningkatan hal ini
diakibatkan naikna pendapatan petani ang tergabung dalam kelompok tani atau
koperasi.
Maka dapat disimpulkan6 bah9a salah satu bentuk kelembagaan ang ideal
di pedesaan adalah koperasi atau kelompok tani6 dimana tujuan a9al pembentukan
dari koperasi=kelompok tani ini adalah untuk meningkatkan produksi pertanian
dan meningkatkan kesejahteraan petani. Pemberdaaan petani dalam kelembagaan
koperasi6 merupakan suatu bentuk alternati5 dari model pembangunan masarakat
pedesaan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masarakat ang sebagian
besar bermatapencarian sebagai petani=buruh tani. Koperasi dalam hal ini
memberikan jaminan keuntungan bagi anggota baik dari segi sosial dan ekonomi6
selain itu ang utama adalah peningkatan posisi ta9ar petani dapat ditingkatkan
sehingga mereka mempunai kekuatan untuk >menentukan? harga produk
pertanianna.
Disamping itu6 koperasi dalam jangka panjang akan memberikan
pengetahuan dan pendidikan ang akan membangun petani:petani ang
berorientasi pasar6 serta dengan koperasi juga akan membangun petani dan
masarakat pedesaan ang memiliki kualitas sumberdaa manusia unggulan ang
mencakup pada peningkatan ke:ahli:an dan keterampilan !bisnis dan organisasi'6
pengetahuan6 dan pengembangan ji9a ke9irausahaan petani itu sendiri. Sehingga
dengan demikian6 pemberdaaan ekonomi lokal ang berbasis pada pembangunan
pertanian di perdesaan dapat berjalan dengan baik.
2. Se#'*/an 1+n*+( R&&! M+%e! Ke"&*-aan Pe*an& Ag-&#&,n&,2 Je!a,/an
%an B'a* Ke,&"'!an
a. Koperasi ang Sukses Kelola Pasar
Pasar (itel dan Pasar Buah 1akabaring ang dikelola koperasi merupakan satu
contoh sukses pengembangan pasar tradisional. Meski akti<itas Pasar Buah dan
(itel 1akabaring mulai dipenuhi pengunjung pada pukul 1-.$$ hingga subuh6
kedua pasar ang terletak di ka9asan 1akabaring6 Palembang tersebut sangat
berarti bagi Pemerintah Kota Palembang karena dapat menggerakkan
perekonomian rakat.
Selama ini koperasi tersebut telah memiliki kara9an sekitar #$ orang dan
anggota &$$ pedagang buah6 dari jumlah itu6 1"$ anggotana telah menempati
kios di Pasar Buah. Selain kopeari ini juga memberikan cicilan murah6 juga
membantu untuk mendapat pinjaman dana dari perbankan.
b. Sukses Koperasi Simpan Pinjam Sukma Mula
Koperasi Kusuma Mula Semarang Bermodal a9al 1$ jutaan sekarang sudah
memiliki aset ratusan juta. Koperasi Simpan Pinjam Kusuma Mula Semarang di
dirikan pada tahun "$$$6 dengan modal a9al 1$ juta rupiah6 dengan jumlah
anggota sebanak %$ orang.
Koperasi Kusuma Mula pada a9alna hana bergerak di bidang simpan
pinjam. Pada tahun "$$2 Koperasi mengadakan (apat Anggota 3ahunan dengan
agenda penampaian laporan pertanggung ja9aban pengurus koperasi masa
bhakti "$$% @ "$$2 dan pemilihan pengurus koperasi ang baru.
(apat Anggota 3ahunan6 memutuskan bah9a rapat menerima laporan
pertanggung ja9aban pengurus koperasi masa bhakti "$$%:"$$2. Selanjutna
rapat memilih pengurus koperasi masa bhakti "$$2 :"$1$ melalui pemungutan
suara. .asil <oting ang terpilih menjadi pengurus koperasi adalah Ketua Agus
Santosa.SA Sekretaris (okhaati Bendahara +ria Bati.SA6 De9an Penga9an
Pratikna S. dan Saino.
3. Je!a,/an Ke!e#&(an %an Ke/'-angan M+%e! Ke"&*-aan Da!a" Ag-&#&,n&,
Kelebihan Kemitraan dalam agribisnis :
1. Kemampuan koperasi untuk menghimpun dan menanamkan kembali
modal6 dengan cara pemupukan pelbagai sumber keuangan dari sejumlah
besar anggota.
". Penggunaan 5aktor:5aktor produksi ang lebih ekonomis melalui
pembebananbiaa o<erhead ang lebih6 dan mengusahakan peningkatan
kapasitas ang pada akhirna dapat menghasilkan biaa per unit ang
relati5 kecil.
&. 3erciptana keterampilan teknis di bidang produksi6 pengolahan dan
pemasaran ang tidak mungkin dapat dicapai oleh para anggota secara
sendiri:sendiri.
Kekurangan Kemitraan dalam agribisnis :
1. Masih menghadapi berbagai hambaataan dan kendala6 baik ang bersi5at
internal maupun eksternal6 dalam bidang produksi dan pengolahan6
pemasaran6 permodalan6 sumber daa manusia6 dan teknologi6 serta iklim
usaha ang belum mendukung bagi perkembanganna.
". Belum dapat me9ujudkaan kemampuan dan perananna secara optimal
dalam perekonomian nasional.

Anda mungkin juga menyukai