Anda di halaman 1dari 11

Review Jurnal

Dibuat Oleh
Nama: Maria Neri Chalisa Taek
Npm :12210100

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIMOR
2022
Review jurnal 1
Judul MEMBANGUN KOPERASI PERTANIANBERBASIS ANGGOTA DI
ERA GLOBALISASI
Nama Jurnal Jurnal MAKSIPRENEUR
Volume dan halaman Vol. IV, No. 1, 2014, hal. 98 - 115
Tahun penulis 2014
Nama Penulis Susi Widjajani dan Siti Noor Hidayati
Tanggal review
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perkembangan koperasi
pertanian berbasis anggota di era globalisasi.
Meningkat pembangunan ekonomi nasional pembangunan pertanian
menjadi prioritas utama. Dan dalam pembangunan pertanian ini koperasi
berperan strategis
Rumusan masalah Bagaimana membangun koperasi pertanian yang mempunyai basis
keanggotaan (member based) yang nyata, yang merupakan wadah dan
sarana efektif untuk memberdayakan anggota-anggotanya, meningkatkan
kesejahteraan mereka dan berperan aktif dalam usaha dan pembangunan
pertanian secara optimal?
Metode penelitian
Kerangka berfikir Prinsip demokrasi ekonomi tersebut sesuai dengan teori ekonomi yaitu
teori kontribusi faktor (Factor share) yang menjadi dasar perhitungan
pendapatan nasional, yaitu bahwa total nilai moneter dari produksi (Produk
Domestik Bruto Nasional/PDB atau Produk Domestik Regional
Bruto/PDRB) merupakan penjumlahan dari pembayaran sumber daya atau
faktor-faktor produksi (upah, gaji, bunga modal, royalty, sewa, dll) yang
digunakan dalam menghasilkan PDB atau PDRB tersebut ditambah dengan
keuntungan perusahaan yang terlibat di dalamnya. Hal ini berarti
agarpendapatan dalam bentuk upah, gaji, bunga, modal, royalti, sewa dan
keuntungan, jatuh ke tangan rakyat, maka dalam menghasilkan PDB/PDRB
(proses produksi perekonomian) haruslah menggunakan faktor produksi
(tenaga kerja, modal, teknologi dll) yang dimiliki rakyat dan dilaksanakan
oleh organisasi ekonomi (perusahaan) rakyat. Inilah ekonomi kerakyatan
atau demokrasi ekonomi.
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan:kegiatan ekonomi yang memiliki tingkat keuntungan relatif
tinggi yakni pada subsistem agribisnis hilir (pengolahan dan perdagangan)
diserahkan pada pengusaha atau pemerintah.
kekurangan:KUD dalam prakteknya dibatasi pada kegiatan yang tingkat
keuntungannya (nilai tambah) terendah yaitu pada sub-sistem usaha tani
Kesimpulan Koperasi pertanian merupakan koperasi yang terbanyak di Indonesia,
namun sumbangan terhadap pendapatan nasional adalah yang paling
rendah. Dalam kenyataannya koperasi pertanian (Koperasi Unit Desa)
justru dibentuk dari atas (Pemerintah/Pengusaha) dan tidak berpihak pada
masyarakat. Koperasi pertanian kehilangan jati dirinya karena adanya
dampak globalisasi yang terus berkelanjutan. Dalam kondisi yang
demikian, perlu adanya kebijakan makro yang kondusif bagi
pengembangan koperasi pertanian di Indonesia, adanya pemahaman yang
utuh terhadap kondisi perkoperasian di Indonesia, perlu adanya langkah-
langkah strategis memperbaiki kondisi internal koperasi, dan perlu adanya
jaringan komunikasi serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Review jurnal 2
Judul STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI
PERTANIAN JERUK PAMELO DI DESA TAMBAKMAS,
KECAMATAN SUKOMORO, KABUPATEN MAGETAN
Nama Jurnal Berkala Ilmiah Agribisnis AGRIDEVINA
Volume dan halaman Vol. 8 No.2
Tahun penulis 2019
Nama Penulis Riko Setya Wijaya, Sri Wiyatiningsih, Wiwik Sri Harijani dan Wahyu
Santoso
Tanggal review
Tujuan penelitian Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengembangkan koperasi
petani Jeruk Pamelo di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro,
Kabupaten Magetan.
Rumusan masalah Bagaimana petani mengembangkan koperasi petani Jeruk Pamelo di
Desa Tambakmas
Metode penelitian Metode ini dikarenakan populasi yang akan diteliti cukup besar, yaitu 150
orang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30
orang.
Kerangka berfikir Keberhasilan sistem agribisnis terpadu dari suatu komoditas harus diikuti
oleh peningkatan posisi tawar petani, begitupula permasalahan umum
dijumpai pada Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten
Magetan sebagai daerah sentra produksi Jeruk pamelo. Pengembangan
tanaman jeruk pamelo memiliki beberapa masalah yaitu mempunyai
posisi lemah dan tidak dapat meningkatkan posisi tawar petani karena
masih dalam bentuk lembaga sosial (yaitu kelompok tani), dan belum
menjadi lembaga sosial ekonomi (koperasi). Di banyak negara, koperasi
petani tidak hanya meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas
produk, tetapi juga mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan
kualitas hidup anggotanya. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk
mengembangkan koperasi petani Jeruk Pamelo di Desa Tambakmas,
Kecamatan Keberhasilan sistem agribisnis terpadu dari suatu komoditas
harus diikuti oleh peningkatan posisi tawar petani, begitupula
permasalahan umum dijumpai pada Desa Tambakmas, Kecamatan
Sukomoro, Kabupaten Magetan sebagai daerah sentra produksi Jeruk
pamelo. Pengembangan tanaman jeruk pamelo memiliki beberapa
masalah yaitu mempunyai posisi lemah dan tidak dapat meningkatkan
posisi tawar petani karena masih dalam bentuk lembaga sosial (yaitu
kelompok tani), dan belum menjadi lembaga sosial ekonomi (koperasi).
Di banyak negara, koperasi petani tidak hanya meningkatkan produksi,
produktivitas, dan kualitas produk, tetapi juga mengarah pada
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup anggotanya. Penelitian ini
secara khusus bertujuan untuk mengembangkan koperasi petani Jeruk
Pamelo di Desa Tambakmas, Kecamatan
Alat penelitian Penelitian ini menggunakan analisis SWOT
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan: Pengembangan Permodalan Kelompok tani Dengan adanya
berbagai bantuan yang diterima petani melalui kelompoktani ini dapat
menjadi modal dasar untuk pengembangan permodalan kelompoktani
selanjutnya.
Kekurangan: pendekatan yang sesuai terkait dengan permasalahan
spesifik yang dihadapi para petani, dengan mempertimbangkan kondisi
relatif terbatasnya kualitas sumberdaya manusia dan sumbedaya lain yang
dimiliki koperasi Pembentukan koperasi jeruk pamelo ini diupayakan
dengan pendekatan campuran, yaitu adanya stimulan dari top-down untuk
mendirikan koperasi namun dengan memperhatikan kekuatan soliditas
anggota sebagai basis koperasi yang tumbuh dari bawah (bottom-up).
Kesimpulan Faktor IFAS dan EFAS dalam diagram Cartesius SWOT dapat diketahui
terletak pada kuadran I ruang A, artinya Kuadran I merupakan situasi
yang sangat menguntungkan, Ruang A merupakan Rapid Growth strategy
yaitu strategi pertumbuhan cepat atau mendukung kebijakan agresif
artinya mengembangkan potensi yang ada untuk menangkap peluang.
Strateginya adalah mengembangkan potensi yang ada untuk menangkap
peluang, maka hasil interaksinya berupa strategi SO, dimana
Kelembagaan Gapoktan mempunyai kekuatan antara lain : Pendapatan
petani meningkat, Motivasi petani tinggi, Kelompok tani aktif, Kenaikan
produksi signifikan, Hasil jeruk pamelo bagus.

Review jurnal 3

Judul Strategi Pemberdayaan Koperasi Tani Berbasis Agribisnis di Kabupaten


Badung
Nama Jurnal Jurnal Manajemen Agribisnis
Volume dan halaman Vol. 4, No. 2
Tahun penulis Oktober 2016
Nama Penulis Hesti Dewi Masitah, Made Narka Tenaya dan Dwi Putra Darmawan
Tanggal review
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini dilakukan adalah: (1) untuk mengetahui faktor
internal dan eksternal pada pemberdayaan koperasi tani berbasis
agribisnis di Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja
Abiansemal Kabupaten Badung. (2) untuk merumuskan strategi yang
diperlukan untuk pemberdayaan koperasi tani berbasis agribisnis pada
Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja Abiansemal Kabupaten
Badung. (3) untuk enentukan strategi yang paling tepat dalam
pemberdayaan koperasi tani berbasis agribisnis pada Koperasi Tani Subak
Uma Lambing, Sibang Kaja Abiansemal Kabupaten Badung.
Rumusan masalah (1) apakah faktor internal dan eksternal pada pemberdayaan koperasi tani
berbasis agribisnis di Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja
Abiansemal Kabupaten Badung?. (2) strategi apakah yang perlu
dirumuskan untuk pemberdayaan koperasi tani berbasis agribisnis pada
Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja Abiansemal Kabupaten
Badung?. (3) strategi apakah yang paling tepat dalam merumuskan
pemberdayaan koperasi tani berbasis agribisnis pada Koperasi Tani Subak
Uma Lambing, Sibang Kaja Abiansemal Kabupaten Badung?.
Metode penelitian
Kerangka berfikir Prospek pengembangan koperasi dewasa ini semakin membaik, sehingga
bisa menjadi alasan bagi semua koperasi tani untuk mengarah ke koperasi
agribisnis. Di Kabupaten Badung hingga bulan Agustus 2014 terdapat
delapan koperasi tani (Data Dinas Koperasi Provinsi Bali, 2014). Dari
delapan koperasi tani yang ada, terdapat dua koperasi tani yang bergerak
pada bidang agribisnis yaitu Koperasi Tani Merta Nadi, Pelaga, Petang,
Badung, dan Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibangkaja,
Abiansemal, Badung. Kedua koperasi tani ini berpeluang besar dalam
mengembangkan usahanya ke usaha-usaha agribisnis, sehingga
kepentingan anggota kelompok tani bisa lebih dimudahkan karena adanya
mediasi antar petani dengan pihak koperasi tani.
Alat penelitian Jenis data kualitatif yaitu data yang berupa uraian-uraian yang digunakan
dalam pembahasan penelitian ini, diantaranya yaitu data berupa gambaran
umum, susunan pengurus dan joddes masing-masing bagian yang ada di
Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja, Abiansemal, Badung.
Analisis data yang digunakan untuk menganalisis strategi pemberdayaan
Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja, Abiansemal, Badung
adalah analisis kualitatif yaitu SWOT. Analisis SWOT yaitu sebuah
bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
suatu gambaran). Analisa SWOT (Strength (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (hambatan) ini
semata-mata sebagai suatu analisa yang ditujukan untuk menggambarkan
situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang
mampu memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang
dihadapi
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan: sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain
yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar
yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat
dilayani.Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
Kekurangan: adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja
perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat
merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
Kesimpulan pulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Faktor Internal dan Eksternal
Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja Abiansemal Kabupaten
Badung meliputi: 1. Faktor internal yang menjadi kekuatan koperasi
adalah saluran distribusi, posisi kas, lokasi yang menguntungkan,
penerapan teknologi yang canggih dan tepat guna, struktur atau tipe
organisasi yang digunakan. faktor internal yang merupakan kelemahan
Koperasi Tani Subak Uma Lambing, Sibang Kaja Abiansemal Kabupaten
Badung adalah kelemahan manajerial, kelemahan fungsional, kelemahan
dari sisi operasional, kelemahan struktural, kelemahan psikologis. Faktor
strategis internal yang merupakan kekuatan koperasi meliputi ijin
koperasi, tenaga pendamping dari Dinas Pertanian, tempat yang tetap,
anggota yang beragam, kemitraan dalam membeli hasil pertanian dari
anggota. Faktor strategis internal yang merupakan kelemahan adalah
kualitas sumber daya manusia, rasa memiliki terhadap koperasi,
kemampuan koperasi membeli hasil pertanaian, sarana alat produksi,
semangat menggunakan jasa koperasi, pemupukan modal melalui
simpanan pokok dan simpanan wajib. 2. Lingkungan eksternal yang
merupakan peluang dan ancaman diantaranya: lingkungan ekonomi,
sosial budaya, demografi, lingkungan politik, lingkungan pemerintah,
lingkungan hukum, lingkungan teknologi, dan lingkungan kompetitif.
Faktor strategis eksternal dengan indikator peluang meliputi kebijakan
pemerintah, pembinaan dan pengawasan, daya tampung hasil pertanian,
Koperasi sebagai penyedia jasa, masih ada anggota subak yang belum
masuk koperasi. Faktor strategis eksternal dengan indikator ancaman
meliputi laju perekonomian, perubahan suku bunga yang terus berubah,
perubahan iklim. Strategi yang perlu dirumuskan untuk pemberdayaan
koperasi tani berbasis agribisnis adalah strategi peningkatan kemampuan
finansial, pengembangan pemasaran, pengembangan sumber daya
manusia, strategi pengaturan dan pengendalian. Strategi yang Paling tepat
dalam merumuskan Pemberdayaan Koperasi Tani Berbasis Agribisnis
adalah menerapkan prinsip-prinsip good corporate government (GCG)
dengan indikator transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kewajaran. Pengelolaan koperasi secara
professional, pembenahan manajemen koperasi, adanya goodwill dan
politicalwill birokrasi.

Review jurnal 4
Judul STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI
PERTANIAN BERBASIS JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO
Nama Jurnal Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah.
Volume dan halaman Volume 1
Tahun penulis 2009
Nama Penulis Lukman M Baga
Tanggal review 1 April 2009
Tujuan penelitian Adapun tujuan spesifik yang akan dicapai dalam kajian ini adalah sebagai
berikut: 1) Mengidentifikasi berbagai bentuk potensi, peluang dan
hambatan yang dihadapi gerakan koperasi dalam pengembangan
komoditas agribisnis unggulan di suatu wilayah. 2) Merumuskan strategi
pengembangan koperasi pertanian yang mampu menggembangkan usaha
komoditas agribisnis dengan pendekatan sistem agribisnis yang
terintegrasi. 3) Menyusun tahapan pelaksanaan strategi yang dapat
dijadikan acuan dalam proses pengembangan koperasi berbasis komodita
agribisnis yang berdaya saing tinggi sekaligus meningkatkan kesejateraan
petani.
Rumusan masalah Perkembangan sektor pertanian yang kurang baik di Indonesia saat ini
tidak terlepas dari tidak berkembangnya koperasi para petaninya sehingga
petani senantiasa berada dalam posisi yang termarjinalkan. Lemahnya
peran koperasi pertanian ini tidak terlepas dari kuatnya intervensi
pemerintah pada masa lalu dalam proses pengembangan koperasi
sehingga disinyalir menyimpang dari jatidiri koperasi itu sendiri.
Masyarakat Indonesia sendiri sudah cukup lama tidak mengenal adanya
istilah koperasi pertanian atau koperasi agribisnis. Koperasi yang
umumnya mereka kenal adalah Koperasi Unit Desa (KUD).
Metode penelitian Kajian dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu desk study dan field
study. Desk study bertujuan untuk dapat mengidentifikasi potensi dan
permasalahan yang dihadapi koperasi pertanian sehubungan dengan
dinamika kondisi internal maupun eksternal yang berkembang selama ini.
Desk study ditujukan pada penelaahan berbagai hasil-hasil kajian yang
telah ada tentang koperasi pertanian spesifik, serta berbagai bentuk
kebijakan pemerintah lintas sektoral yang terkait. Adapun field study
dilakukan untuk memperoleh informasi secara akurat tentang kinerja dan
permasalahan yang dihadapi koperasi pertanian di lapangan. Field study
menggunakan pendekatan RRA (rapid rural appraisal) yang dibantu
dengan pengumpulan data primer dari beberapa segmen responden sepert
pengurus, karyawan serta anggota koperasi, masyarakat, tokoh formal dan
informal, baik dari kalangan pemerintah, pendidik maupun penggerak
masyarakat.
Kerangka berfikir Terdapat beberapa masalah yang umum dihadapi oleh usahatani kecil
yang dikelola kebanyakan petani di Indonesia seperti keterbatasan modal
kerja dan atau modal investasi, kesulitan mendapatkan input produksi
dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, keterbatasan
teknologi, sumberdaya manusia dengan kualitas yang baik, informasi
khususnya mengenai pasar, dan kesulitan dalam pemasaran (termasuk
distribusi). Dua masalah eksternal yang oleh banyak pengusaha kecil dan
menengah paling serius adalah keterbatasan akses ke lembaga keuangan
dan distorsi pasar (output maupun input) yang disebabkan oleh berbagai
kebijakan atau peraturan pemerintah yang tidak kondusif, yang secara
disengaja maupun tidak disengaja lebih menguntungkan pengusaha besar
Alat penelitian Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan kondisi faktual yang
dijumpai di lapangan, yang selanjutnya dilanjutkan dengan penafsiran
terhadap permasalahan, prospek dan potensi untuk selanjutnya menjadi
indikator dalam merumuskan strategi revitalisasi kelembagaan koperasi
pertanian. Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan Analisis
SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan:
Kekurangan: sangat muda, dan umumnya belum mampu mengambil
peran aktivitas sub-sub sistem dalam sistem agribisnis komoditas yang
dikembangkan.
Kesimpulan

Review jurnal 5

Judul MINAT PENGEMBANGAN KOPERASI TANI PADA KOMUNITAS


USAHA TANI PADI SAWAH DI KECAMATAN CIKEDUNG
Nama Jurnal Jurnal Inovasi Penelitian
Volume dan halaman Vol.1
Tahun penulis 2020
Nama Penulis Hermanto1), Lukman Effendi2) & M Tassim Billah3)
Tanggal review 3 Agustus 2020
Tujuan penelitian Sendangkan dari variabel Pendidikan diperoleh nilai/ jumlah responden
tertinggi dengan kategori 9-15 Tahun (Jenjang SMASarjana) dengan
jumlah responden sebesar 33 orang dengan persentase 40%, bahwa
peningkatan pengetahuan baik materi maupun perkatik akan lebih mudah
diserap oleh para anggota koperasi, karena dilihat dari segi pendidikan
sangat memungkinkan
Rumusan masalah Bagaimana pengaruh terhadap variable
Metode penelitian Berdasarkan sampel yang dijadikan sebagai responden ditetapkan melalui
perhitungan dengan menggunakan rumus Harrry King. Rumus sebagai
berikut:Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa dalam tiga desa
tersebut yang dipilih terdiri atas dua koperasi dan diperoleh populasi
sebanyak 135 orang. Dimana populasinya sebanyak 135 orang dan
menggunakan metoda Nomogram Harry King dengan tingkat
kepercayaan 94% atau dengan kata lain tingkat eror atau kesalahan
penelitian yang dikehendaki adalah 6% atau 0.06 maka diperoleh lah data
sebagai berikut: = 135 x (50%) x 1.195 = 80,662
Kerangka berfikir
Alat penelitian Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode FGD (Focus
GroupDisscussion), observasi lapangan.
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan
Kekurangan : Masalah yang umum terjadi pada perjalanan koperasi tani
yang berada di kecamatan Cikedung ini adalah adanya anggota kelompok
koperasi tani di bidang simpan pinjam yang anggotanya telat dalam
pembayaran pinjaman bahkan ada yang tidak bisa mengembalikan,
kemudian untuk dipengadaan sarana produksi (saprodi) kebutuhan petani
banyak namun koperasi belum bisa mencukupi kebutuhan anggota.
Masalah utama yang menghambat dalam perjalanan koperasi tani ini
yaitu manajemen
Kesimpulan Berdasarkan kegiatan kegiatan penelitian yang dilakukan terdapat
beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukan
variabel karakteristik dengan menetapkan indikator: umur, lama
pendidikan formal, pengalaman berusaha tani, luas lahan yang di garap.
Rata-rata petani berada di kategori umur lanjut usia, untuk indikator
pendidikan formal rata-rata anggota koperasi tani ini berpendidikan
SMA-PT dengan persentase 40% artinya hampir mendekati setengah dari
populasi sampel responden, untuk indikator pengalaman rata-rata anggota
koperasi memiliki pengalaman di bidang usaha tani padi sawah adalah di
7-18 tahun dan 38-58 tahun artinya bahwa pengalaman anggota koperasi
berada di kategori sangat berpengalaman, dan indikator luas lahan
garapan rata-rata berada di kategori 0,9-3,5 Ha.
2. faktor-faktor yang memiliki nilai signifikan terhadap variabel tetap
terdapat pada indikator: pengalaman berusaha tani (0,010), kegiatan
penyuluhan (0,00), dukungan pemerintah (0,040), kegiatan pelatihan
(0,004), koperasi sebagai gerakan ekonomi (0,037), dan koperasi sebagai
sistem ekonomi (0,037).

Review jurnal 6

Judul STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI BERORIENTASI BISNIS


Nama Jurnal
Volume dan halaman Vol.4
Tahun penulis 2011
Nama Penulis Among Makarti
Tanggal review 7, Juli 2011
Tujuan penelitian i tujuan structural yang mampu menciptakan terjadinya hubungan yang
erat antara UB dan UK berdasarkan atas saling membutuhkan, saling
memperkuat, dan saling menguntungkan. Kemitraan juga mampu
menciptakan dan meningkatkan nilai tambah, efisiensi, dan produktivitas
usaha bagi pelaku-pelaku yang melakukan kemitraan usaha.
Rumusan masalah bagaimana diketahui bahwa struktur ekonomi nasional
Metode penelitian
Kerangka berfikir Pada dasarnya telah banyak ketentuan-ketentuan dasar termasuk yang
bersifat legalitas yang mendorong koperasi untuk berperan sebagai
lembaga bisnis. Dalam UU No. 25/1992 mengisyaratkan dua hal pokok
yang sangat besar artinya untuk menwujudkan koperasi sebagai badan
usaha yang mampu memenuhi arus utama perekonomian nasional.
Pengertian koperasi yang lebih dipertegas sebagai bentuk badan usaha,
sehingga kaidah-kaidah peraturan yang efisiensi secara tegas berlaku
dalam organisasi koperasi.
Alat penelitian
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan: Demikian pula halnya melalui koperasi dengan jaringannya
yang terpadu akan mampu mengatasi masalah asimetri informasi, baik
asimetri informasi secara vertical yang dalam kenyataannya pelaku yang
berada pada subsistem produksi sering tidak memiliki pengetahuan yang
cukup tentang situasi pada subsistem pemasara
Kekurangan: masih terdapat kesulitan menumbuhkan koperasi yang
sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat lapisan bawah secara alami.
Kesimpulan

Review jurnal 7

Judul STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS


SWOT (STUDI KASUS DI KSU MAJU JAYA)
Nama Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Volume dan halaman Vol. 6, No.1, 2019, 86-100
Tahun penulis 2019
Nama Penulis Sir Kalifatullah Ermaya
Tanggal review
Tujuan penelitian Untuk bisa mengambil keputusan
Rumusan masalah Bagaiman faktor internal dan eksternal merupakan bagian yang paling
sulit dari
pengembangan Matriks SWOT,
Metode penelitian
Kerangka berfikir SWOT merupakan alat penting yang membantu manajer
mengembangkan empat
jenis strategi: strategi SO (Strengths-Opportunities), strategi WO
(Weaknesses-
Opportunities), strategi ST (Strengths-Threats) dan strategi WT
(Weaknesses-Threats).
Mencocokkan faktor internal dan eksternal merupakan bagian yang
paling sulit dari
pengembangan Matriks SWOT, sebab hal ini membutuhkan keputusan
yang baik
Alat penelitian Analisis SWOT.
Kelebihan dan kekurangan terlihat bahwa KSU Maju Jaya, Kuningan mengalami
perkembangan. Hal ini merupakan berita baik sehingga KSU Maju
Jaya, Kuningan
percaya diri untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itulah
KSU Maju Jaya,
Kuningan membutuhkan suatu tool yang tepat dalam mengambil suatu
keputusan yang
sesuai dengan kondisinya saat ini. KSU Maju Jaya, Kuningan
berencana untuk
menambah unit usaha baru yang dirasa dapat meningkatkan eksistensi
dan kesejahter
Kesimpulan

Review jurnal 8

Judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Koperasi Produksi Susu Bogor,


Jawa Barat
Nama Jurnal Jurnal Maksipreneur
Volume dan halaman Vol. 8 No. 1 hal. 15 – 3
Tahun penulis 2018
Nama Penulis Abel Gandhy Shinta Dewi Kurniawati
Tanggal review
Tujuan penelitian Untuk mengembangkan jaringan distribusi susu
Rumusan masalah Bagaimana strategi mengembangkan produk turunan susu
Metode penelitian
Kerangka berfikir Indonesia masih melakukan impor susu sapi sebesar 80% dari konsumsi
nasional. Sebagian besar produksi susu sapi di Indonesia dikoordinir oleh
koperasi yang tergabung dalam GKSI (Gabungan Koperasi Susu
Indonesia). Salah satu anggota dari GKSI di Jawa Barat adalah Koperasi
Produksi dan Pengolahan Susu (KPS) Bogor. Untuk dapat bertahan dan
bersaing di pasar, strategi pengembangan sangat dibutuhkan oleh KPS
Bogor. Penelitian yang dilakukan ini menyajikan strategi pengembangan
bisnis KPS Bogor menggunakan alat analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix) Berdasarkan Matriks IE (internal-eksternal),
strategi umum yang dapat dilakukan adalah pengembangan produk dan
penetrasi pasar. Di sisi lain, berdasarkan alat analisis QSPM, strategi yang
menjadi prioritas KPS Bogor adalah: (1) Strategi mengembangkan produk
turunan susu, (2) Strategi mening-katkan jumlah anggota koperasi, (3)
Strategi penyediaan fasilitas kredit usaha bagi anggota, (4) Strategi
meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan, (5) Strategi mengembangkan
jaringan distribusi susu, dan (6) strategi memperjelas tujuan koperasi
Alat penelitian alat analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan penyediaan fasilitas kredit usaha bagi anggota,
kekurangan: khususnya dalam mengem- bangkan unit usaha dengan cara
pengolahan susu dan memperbaiki kemasan produk
Kesimpulan Berdasarkan analisis faktor internal, maka dapat diketahui apa saja yang
menjadi kekuatan ataupun kelemahan KPS Bogor. Hal ini tentunya dapat
dijadikan evaluasi bagi KPS Bogor. Beberapa faktor internal, baik
kekuatan maupun kelemahan yang ada adalah KPS Bogor memiliki
hubugan yang baik dengan distributor, anggota melakukan setoran susu
secara rutin, dan KPS Bogor belum memiliki cukup modal untuk
mengembangkan usaha. Untuk meningkatkan performa kinerja usaha,
maka KPS Bogor perlu melakukan kajian mengenai strategi
pengembangan usaha koperasi.

Review jurnal 9

Judul STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI DALAM UPAYA


MEMBANGUN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Nama Jurnal Jurnal Manajemen
Volume dan halaman Vol. 13
Tahun penulis 2019
Nama Penulis Mastur Mujib Ikhsani1 Yudhistira Pradhipta Aryoko2
Tanggal review 2 Nopember 2019
Tujuan penelitian Untuk mempelajari strategi pembangunan koperasi untuk kesejahteraan
masyarakat melalui UMKM.
Rumusan masalah Bagaimana mengetahui solusi dalam pengembangan koperasi
Metode penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Stakeholders yang
berkaitan dengan Koperasi yang ada di Kabupaten Banyumas. 2. Jenis
Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu pengumpulan
informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
koperasi, permasalahan, solusi dan strategi dalam pengembangan
koperasi melalui wawancara dan pengisian kuesioner. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif karena kuesioner akan dikuantifikasikan
dengan analisis SWOT 3. Jenis Data dan Sumber Data Data primer yang
diperoleh secara langsung melalui pengisian kuesioner oleh stakeholder
yang terkait dengan pengembangan koperasi. Menurut (Suliyanto, 2005)
data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langusng
dari smber pertama. Kelebihan data primer adalah data yang dikumpulkan
benar-benar sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Kerangka berfikir
Alat penelitian Analisis SWOT
Kelebihan dan kekurangan Kelebihan: Kemampuan anggota koperasi yang mempunyai dana/modal
sendiri cukup besar. Beberapa koperasi di Kabupaten Banyumas
mempunyai latar belakang karyawan/profesi/pegawai yang memiliki
kemampuan penghimpunan dana (modal sendiri) yang cukup baik.
Sehingga hal ini bisa menunjang berjalannya kegiatan perkoperasian di
beberapa koperasi di Kabupaten Banyumas.
Kekurangan: . Kualitas SDM koperasi masih rendah. Kualitas SDM
koperasi saat ini masih dianggap rendah karena kurangnya seleksi dalam
perekrutan SDM koperasi dan mayoritas pegawai koperasi adalah
generasi tua yang kurang ahli khususnya dalam bidang teknologi.
Kesimpulan 1. Koperasi di Kabupaten Banyumas mempunyai posisi yang sangat
strategis untuk mendukung perkembangan memperoleh keunggulan
strategi. 2. Koperasi di Kabupaten Banyumas terletak pada kuadrat I,
artinya pada posisi ini Koperasi di Kabupaten Banyumas sangat
mendukung untuk dilakukan strategi pertumbuhan agresif untuk
mendapatkan keunggulan perusahaan agar dapat bersaing dengan badan
usaha lain.

Anda mungkin juga menyukai