Oleh,
SRI LESTARI
NIRM. 04.1.17.0929
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, serta diberi kemudahan dan
kelancaran dalam penulisan laporan ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada nabi kita Muhammad SAW kepada keluarganya, para
sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita semua selaku umatnya. Penulis dapat
menyelesaikan Laporan Studi Kelayakan Agribisnis Dalam Perencanaan Bisnis
Jauharah Farm Di Desa Sukamanah Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat.
Penulis menyadari banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan
bantuan serta dukungan selama menyelesaikan laporan ini. Oleh karena, penulis
tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak telah membantu
kelancaran dalam penulisan ini, khususnya kepada :
1. Ibu Dr. Tri Ratna Saridewi, S.Pi, M.Si., selaku dosen pengampu mata
kuliah Studi Kelayakan Agribisnis;
2. Bapak Achmad Musyadar, SE., MM., selaku dosen pengampu mata kuliah
Studi Kelayakan Agribisnis;
3. Orangtua atas segala jerih payah yang telah diberikan melalui bantuan
materi, moril, doa, kasih sayang, kesabaran, semangat, dan dukungan
selama penulis menyelesaikan laporan ini; dan
4. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian laporan ini.
Semoga laporan ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis
menyadari akan kekurangan laporan ini untuk itu diharapkan kritik dan para
pembaca yang bersifat membangun.
Sri Lestari
i
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2
Manfaat Penelitian .............................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3
Studi Kelayakan Agribisnis ............................................................................... 3
Aspek Non Finansial .......................................................................................... 4
Aspek Sosial .................................................................................................. 4
Aspek Lingkungan ......................................................................................... 5
Aspek Finansial .................................................................................................. 5
Tujuan Analisis Finansial .............................................................................. 5
Taksiran Dana ................................................................................................ 6
Sumber Pendanaan......................................................................................... 7
Penyajian Aspek Finansial ............................................................................. 7
Analisis Sensitivitas ........................................................................................... 7
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 9
PEMBAHASAN ................................................................................................... 12
Aspek Non Finansial ........................................................................................ 12
Analisis Aspek Sosial .................................................................................. 12
Analisis Aspek Lingkungan ......................................................................... 15
Aspek Finansial ................................................................................................ 16
Compounding Factor ................................................................................... 16
Perhitungan Kebutuhan Modal Tetap/Aktiva tetap (investasi) dan Modal
Kerja ............................................................................................................ 16
Perhitungan Komposisi Pembiayaan ........................................................... 17
Proyeksi Penerimaan/Penjualan (Projected Revenue) ................................. 18
Biaya (Cost) ................................................................................................. 19
ii
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Proyeksi Laba/Rugi (Projected Income Statement) ..................................... 20
Proyeksi Arus Kas (Projected Cash Flow).................................................. 21
Revenue-Cost Ratio (R/C) ........................................................................... 22
Titik Pulang Pokok (Payback periode) ....................................................... 23
BEP (Break Event Point) ............................................................................. 23
Analisis B/C, NPV, dan IRR ....................................................................... 25
Analisis Sensitivitas ......................................................................................... 26
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29
iii
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
DAFTAR TABEL
iv
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Dalam budidaya paprika Perkebunan Jauharah farm mampu
memperdayakan masyarakat sekitar yang sudah berpengalaman dalam usahatani,
agar dapat bekerjasama dalam menggeluti usahatani bersama-sama. Jauharah farm
memiliki kerjasama atau bermitra dengan salah satu perusahaan sayuran potong
yaitu PT Sayuran Siap Saji dan kerjasama dengan supermarket yang ada di
Indonesia. Untuk itu, penulis tertarik mengkaji lebih dalam prospek paprika pada
usahaani Jauharah Farm, Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
2
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
TINJAUAN PUSTAKA
3
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Aspek Non Finansial
Aspek Sosial
Masyarakat pada dasarnya merupakan integrasi kesepakatan anggota-
anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan. Keadaan ini merupakan kesepakatan
umum yang dimiliki denagn mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan
kepentingan di antara para anggota masyarakat. Masyarakat dapat dilihat sebagai
suatu sistem sosial yang memliki hubungan pengaruh mempengaruhi di antara
anggota-anggotanya yang bersifat timbal balik. Sebagai suatu sistem sosial
memiliki norma yang mengikat anggota-anggotanya dan cenderung selalu
bergerak secara dinamis menanggapi perubahan-perubahan yang datang dari luar
maupun dari dalam.
Perubahan-perubahan sosial yang sering terjadi oleh adanya pengaruh
yang datang dari luar lingkungan masyarakat, misalnya seperti : suatu teknologi
baru, informasi budaya luar, adanya investasi suatu usaha industri/agroindustri,
penemuan baru dari dalam kelompok masyarakat tersebut. Suatu kegiatan usaha
yang berbentuk investasi baru atau usaha pengembangan usaha perlu
memperhatikan aspek sosial, norma sosial yang ada di dalam masyarakat selalu
akan menimbulkan perubahan sosial, karena itu kondisi sebelum kegiatan
investasi dilaksanakan.
Seluruh aspek sosial yang ada perlu dianalisis secara tajam dan akurat.
Perubahan sosial yang mungkin terjadi dan perlu dianalisis antara lain seperti,
intensitas komunikasi meningkat, wilayah menjadi ramai, adanya kesempatan
kerja, peningkatan kesejahteraan. Kemudian dampak lain yang mungkin perlu
dianalisis antara lain, konflik kepentingan pribumi, timbulnya kecemburuan sosial
dari masyarakat satu dengan yang lainnya, timbulnya kesenjangan sosial karena
perbedaan status di proyek. Dari analisis aspek sosial diharapkan dapat
direkomendasi kepada proyek apakah aspek sosial berpengaruh positif atau
negatif bagi proyek atau apakah proyek dapat menimbulkan perubahan sosial
secara timbal balik.
4
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Aspek Lingkungan
Lingkungan merupakan tempat beradanya makhluk hidup dan komponen
kehidupan lain termasuk di dalamnya manusia dengan berbagai peranan dalam
kehidupan. Lingkungan hidup merupakan sistem yang merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang menentukan peri kehidupan serta kesejahteraan manusia dan
makhluk hidup dan makhluk hidup lainnya.
Perubahan lingkungan terjadi oleh adanya suatu kondisi tertentu seperti:
(1). perkembangan teknologi dan (2). Ledakan penduduk. Ledakan penduduk
akan menimbulkan persoalan lingkungan lingkungan yang bersifat fisik dan sosial
seperti timbulnya permintaan air minum meningkat, tempat pemukiman meluas
dan lain-lain.
Beberapa pendekatan dalam analisis lingkungan melalui pendekatan dari
sisi sumber daya alam, pendekatan lingkungan dari sudut kependudukan terutama
lingkungan pemukiman, perkampungan, perkampungan, pendekatan lingkungan
dari sudut sektoral, pendekatan dari sudut unsur-unsur penunjang.
Dari analisis aspek lingkungan diharapkan dapat diketahui sejauhmana
dampaknya suatu proyek terhadap lingkungan, kalau dampaknya negatif
bagaimana rencana pencegahannya atau meminimalkan dampaknya, kalau
dampaknya positif perlu juga direkomendasikan bagaimana meningkatkannya.
Aspek Finansial
5
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
2) Tersedianya alat-alat likuid yang cukup
3) Untuk mengadakan modal kerja (cash budget).
Selain itu juga untuk memastikan seberapa jauh usaha yang dinyatakan
sehat dari segi keuangan. Suatu usaha dinyatakan mempunyai keuangan yang
sehat apabila dapat memenuhi kewajiban finansial ke dalam dan ke luar serta
mampu mendatangkan keuntungan yang layak kepada perusahaan dan
pemiliknya.
Taksiran Dana
1) Taksiran kebutuhan dana untuk membiayai aktiva tetap/asset tetap (fixed
asset). Taksiran kebutuhan dana untuk aktiva tetap terutama untuk
penyusutan ditentukan oleh taksiran umur ekonomis setiap aktiva. Kebutuhan
dana akan muncul pada saat aktiva tetap dinyatatakan telah sampai pada umur
ekonomis.
2) Taksiran kebutuhan dana untuk operasionalisasi kegiatan setelah investasi
asset tetap dilakukan, (modal kerja/working capital). Pengeluaran biaya yang
utama untuk aktiva tetap adalah penyusutan yang terdiri atas : depresiasi,
deplesi dan amortisasi
a. Depresiasi
Yaitu pengalokasian biaya secara sistematis dari sebagian harga
perolehan aktiva tetap pada setiap periode akuntansi. Depresiasi ini
diperlukan untuk penyusutan aktiva berwujud seperti bangunan, mesin,
kendaraan dan lain-lain. Adapun faktor faktor yang menyebabkan
depresiasi adalah faktor fisik dan faktor fungsional.
b. Deplesi
Deplesi digunakan untuk penyusutan atas cadangan (deposit) bahan
tambang. Rumusnya hampir sama dengan metode garis lurus, yang
membedakannya yang menjadi pembaginya adalah taksira cadangan
bahan tambang yang bersangkutan.
c. Amortisasi digunakan untuk penyusutan aktiva tidak berwujud, misalnya
biaya pra operasi dan hak paten.
6
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Sumber Pendanaan
Sumber pembiayaan dapat diperoleh dari dana sendiri (pemilik, penjualan
saham perusahaan) atau dari dana luar perusahaan baik dari lembaga keuangan
perbankan (bank pemerintah, bank swasta, koperasi simpan pinjam) maupun dari
lembaga keuangan bukan bank seperti perusahaan lesing, perusahaan modal
ventura, atau BUMN yang mempunyai program keterkaitan dalam rangka
mengangkat ekonomi masyarakat.
Analisis Sensitivitas
7
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
berapa persen penurunan harga atau kenaikan biaya yang terjadi dapat
mengakibatkan perubahan dalam kriteria kelayakan investasi dari layak menjadi
tidak layak (Gittinger, 1986).
8
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
METODE PENELITIAN
9
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
seberapa jauh setiap nilai rupiah yang akan dipakai dapat memberikan
sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Rumus yang digunakan dalam
penghitungan Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) menurut Kadariah et al. (1999)
adalah sebagai berikut:
Kriteria :
Net B/C>1, maka usaha layak dilakukan
Net B/C<1, maka usaha tidak layak dilakukan
Keterangan :
I = persen investasi
n
= tahun
Dalam metode NPV terdapat tiga kriteria kelayakan investasi yaitu :
NPV > 0 ; maka proyek menguntungkan dan dapat dilaksanakan.
NPV = 0 ;maka proyek tidak untung tetapi juga tidak rugi, jadi tergantung pada
penilaian subjektif pengambil keputusan.
NPV < 0 ; maka proyek ini merugikan karena keuntungan lebih kecil daripada
biaya, sehingga lebih baik proyek ini tidak dilaksanakan.
10
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
IRR = i1 + (i2-i1)
Keterangan :
i1 = Tingkat discount rate yang menghasilkan
NPV 1 = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV 2 = Nilai bersih sekarang yang bernilai positif
Kriteria :
Bila IRR ≥ tingkat suku bunga berlaku maka usaha tersebut layak
diusahakan.
Bila IRR ≤ tingkat suku bunga berlaku maka usaha tersebut tidak layak
diusahakan.
11
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
PEMBAHASAN
12
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Besar dan kecilnya volume ekspor nantinya akan mempengaruhi banyaknya
devisa yang didapatkan oleh Jauharah Farm itu sendiri. selain itu, tingkat ekspor
yang tinggi akan meningkatkan cadangan devisa pada usahatani Jauharah Farm.
2. Backward linkage
Perubahan-perubahan di dalam sistem sosial yang timbul atau terjadi
dalam suatu perencanaan bisnis Jauharah Farm di desa sukamanah, yaitu:
1) Faktor internal yang muncul adalah bertambahnya masyarakat di Desa
Sukamanah yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan dalam
struktur masyarakat. Akan tetapi semakin berkembangnya penemuan-
penemuan baru ini membuat masyarakat terlena dengan inovasi atau ide
baru yang muncul sehingga minat masyarakat terhadap pertanian di Desa
tersebut lambat laun akan mengalami penurunan yang dapat berdampak
buruk bagi kelangsungan usahatani Jauharah Farm.
2) Faktor eksternal yang muncul yaitu lingkungan fisik terutama tanah
longsor yang sebagian besar lahan usahatani Jauharah Far berada pada
ketinggian 900-1200 m dpl. Kemungkinan besar kecilnya dampak yang
dapat ditimbulkan akan dapat menyebabkan kerugian pada usahatani ini.
Kondisi sosial di dalam sistem sosial pada usahatani Jauharah Farm, yaitu:
1) Sebagian besar masyarakat desa Sukamanah tidak sekolah atau tidak tamat
sekolah (48,06 %) dengan demikian masyarakat sangat erat pekerjaannya
pada bidang pertanian dan perdagangan hasil pertanian. Dengan demikian
ketersediaan lapangan kerja dan tingkat pendidikan merupakan masalah
utama di desa Sukamanah.
2) Mata pencaharian utama dari masyarakat desa Sukamanah adalah petani
(pemilik tanah, penggarap dan buruh tani) yaitu sebanyak 7.568 orang
(50,84 %).
3) Ketenagakerjaan di desa Sukamanah menunjukkan kualitas, pengetahuan,
dan keterampilan rendah. Tingkat pendidikan rata-rata angkatan kerja
didominasi oleh tamatan SD dan SD tidak tamat. Sektor pertanian masih
menjadi tumpuan utama dalam penyerapan tenaga kerja di desa
Sukamanah, walaupun kecenderungannya menurun.
13
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
3. Forward linkage
Perubahan-perubahan sosial yang mungkin terjadi akibat adanya rencana
bisnis Jauharah Farm, yaitu:
1) Terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat di desa Sukamanah untuk
sekaligus mengurangi angka pengangguran.
2) Tersedianya produk usahatani Jauharah Farm yaitu paprika dengan
kualitas baik yang nantinya dapat menjadi kebutuhan masyarakat desa
Sukamanah, meningkatkan persaingan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
3) Konflik kepentingan diantara kelompok masyarakat pendatang dan
pribumi (masyarakat desa Sukamanah) menjadi sangat penting karena
tingkat kebutuhan hidup yang berbeda-beda seringkali menyebabkan
adanya perbedaan kepentingan baik antar individu maupun kelompok.
Misalnya pegawai tersebut membutuhkan gaji tetap, sedangkan pemilik
usahatani Jauharah Farm perlu menghemat biaya usahatani untuk
memaksimalkan keuntungan.
Dalam menentukan besar dan kecilnya jumlah tenaga kerja yang dapat
terserap di kecamatan megamendung menurut data Badan Pusat Statistik tahun
2018, dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang bekerja sebesar 53.286,95.
Sedangkan angka penganggur sebesar 4.553,2. Desa Sukamanah angka bekerja
sebesar 4.440 dan angka penganggur sebesar 379,43. Dalam hal ini jumlah angka
pengangguran yang berada di desa Sukamanah dapat diminimalisir dengan
terciptanya lapangan kerja baru seperti Usahatani Jauharah Farm.
Mayoritas mata pencaharian di desa Sukamanah adalah (pemilik tanah,
penggarap dan buruh tani). Dengan adanya rencana bisnis usahatani Jauharah
Farm sikap masyarakat di desa tersebut dapat disimpulkan menerima akan adanya
usahatani ini yang dapat membantu masyarakat dengan mengurangi angka
pengangguran di desa tersebut. Data yang penulis peroleh berupa data sekunder
yang berasal dari pemerintah yaitu Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor,
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bogor serta pendekatan kelompok yang sudah
pernah dianalisis dalam membuat rencana bisnis Jauharah Farm. Berdasarkan
hasil analisis keseluruhan dapat penulis simpulkan bahwa aspek sosial dari adanya
14
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
usahatani Jauharah Farm di desa Sukamanah berpengaruh positif atau LAYAK
untuk dijalankan.
15
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
farm. Usahatani Jauharah Farm juga harus dapat memperbaiki penanganan limbah
secara optimal, sehingga dapat lebih bermanfaat atau bahkan dapat menambah
pemasukan kas perusahaan Jauharah Farm.
Aspek Finansial
Compounding Factor
Nilai modal untuk 5 tahun mendatang dengan tingkat bunga sebesar 20 %
pada Usahatani Jauharah farm adalah sebagai berikut:
Diketahui :
P : Rp. 115.000.000
i : 20 %
n : 5 tahun
Ditanyakan : Fv = ?
FutureValue = P (1+i)n
= 115.000.000 (2,48832)
= 286.156.800
Jadi nilai modal yang dibutuhkan 5 tahun mendatang dengan bunga 20% adalah
Rp. 286.156.800,-
16
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
bangunan (greenhouse dan irigasi tetes), pembuatan gudang, tenaga kerja,
penyusutan alat dan biaya lain-lain (Peralatan kantor, listrik, transportasi, dan
bunga modal). Umur ekonomis dari setiap barang yang diinvestasikan
ditentukan berdasarkan tingkat kemampuan suatu barang secara ayak dan
masih berfungsi baik.
b. Kebutuhan Modal kerja
Dana modal kerja digunakan untuk pembiayaan jangka pendek. Kebutuhan
modal kerja dalam usahatani Jauharah farm ini dipengaruhi oleh kecepatan
perputaran uang dalam menjalankan kegiatan usahatani yang dilakukan oleh
Jauharah farm. Kebutuhan modal kerja tersebut bersumber dari biaya
investasi. Pada usahatani Jauharah farm tersebut kebutuhan modal kerja
seperti pembelian benih paprika, arang sekam, pupuk AB mix, pestisida,
polibag, plastik mulsa, dan plastik slap.
17
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Proyeksi Penerimaan/Penjualan (Projected Revenue)
a. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan (revenue) output yang diperoleh dalam usahatani
Jauharah farm pada komoditas paprika merah dan hijau. Penerimaan
utama (main product) yaitu buah paprika dan penerimaan sampingan (by
product) yaitu arang sekam yang telah digunakan dapat dijual atau
dimanfaatkan untuk media tanam pada tanaman hias.
Hasil produksi tanaman paprika di Jauharah farm rata-rata 1,9 kg
untuk paprika merah dan 2,5 kg untuk paprika hijau. Dengan harga mitra/
kerjasama dengan perusahaan siap saji Rp. 17.500,- untuk paprika hijau,
sedangkan paprika merah dijual dengan harga Rp. 25.000,-.
- 8800 tanaman x 2,5 kg = 22.000 kg (Paprika hijau)
- 8800 tanaman x 1,9 kg = 16.720 kg (Paprika merah
TR = Q x P
Rp. 803.000.000,-
18
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Biaya (Cost)
Tabel 2. Komponen Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Harga satuan
No Komponen Keterangan Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Biaya tetap
Sewa lahan Jue 5 th 90.000.000 90.000.000
Bangunan
a. Greenhouse Jue 10 th 47.172.500 47.172.500
b. Irigasi tetes Jue 10 th 24.818.000 24.818.000
Pembuatan gudang Jue 10 th 7.500.000 7.500.000
Tenaga kerja 9 HOK 40.200.000 40.200.000
Penyusutan Jue 5 th 2.409.300 2.409.300
Biaya lain-lain Jue 5 th 24.575.000 24.575.000
Jadi total biaya yang diperlukan untuk budidaya paprika di usahatani Jauhara
Farm sebesar Rp. 340.917.800,-
19
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Proyeksi Laba/Rugi (Projected Income Statement)
1) Penerimaan (Revenue) Rp. 803.000.000,-
2) Biaya (Cost)
a. Biaya Tetap Rp. 236.674.800,-
b. Biaya Variabel Rp. 104.243.000,-
Jumlah a dan b Rp. 340.917.800,-
3) Laba sebelum pajak Rp. 462.082.200,-
4) R/C
R/C =
= 2,35
R/C pada produksi bibit tanaman manggis ini memperoleh 2,35 hal ini
menunjukkan bahwa usaha budidaya paprika mencapai titik impas.
20
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Proyeksi Arus Kas (Projected Cash Flow)
Tabel 3. Arus Kas
Tahun ke (Rp)
No. Uraian
1 2 3 4 5
1. Arus Kas Masuk
(Cash Inflow)
1. Modal Sendiri 225.917.800 - - - -
2. Modal Pinjaman 115.000.000 - - - -
3. Penjualan 803.000.000 803.000.000 803.000.000 803.000.000 803.000.000
4. Penyusutan 481.860 481.860 481.860 481.860 481.860
5. Amortisasi 4.025.000 4.025.000 4.025.000 4.025.000 4.025.000
Jumlah (1) 1.148.424.660 807.506.860 807.506.860 807.506.860 807.506.860
2. Arus Kas Keluar
(Cash Outflow)
1. Handsprayer 20.000 - - - -
2. Backsprayer 1.100.000 - - - -
3. Tray 792.000 - - - -
4. Timbangan 1.000.000 - - - -
5. Cangkul 70.000 - - - -
6. Sekop 54.000 - - - -
7. Pisau lapang 260.000 - - - -
8. Parang 50.000 - - - -
9. Gunting pangkas 60.000 - - - -
Biaya Tetap
1. Sewa lahan 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
2. Bangunan
-greenhouse 47.172.500 - - - -
-Irigasi Tetes 24.818.000 - - - -
3. Pembuatan gudang 7.500.000 - - - -
4. Tenaga kerja 8.040.000 8.040.000 8.040.000 8.040.000 8.040.000
5. Biaya lain-lain 4.450.000 4.450.000 4.450.000 4.450.000 4.450.000
Biaya variable 104.243.000 98.926.000 98.926.000 98.926.000 98.926.000
Jumlah (2) 217.629.500 129.416.000 129.416.000 129.416.000 129.416.000
21
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Tahun ke (Rp)
No. Uraian
1 2 3 4 5
3. Arus Kas Bersih 930.795.160 678.090.860 678.090.860 678.090.860 678.090.860
(Net Cash Flow)
(1 – 2)
4. Kas Awal 0 930.795.160 678.090.860 678.090.860 678.090.860
5. Kas Akhir (3 + 4) 930.795.160 1.608.886.020 1.356.181.720 1.356.181.720 1.356.181.720
R/C =
Keterangan :
TR = Total Penerimaan (dalam rupiah)
TC = Total Biaya (dalam rupiah)
Kriteria penerimaan R/C ratio :
R/C<1 = usaha produksi mengalami kerugian
R/C>1 = usaha produksi memperoleh keuntungan
R/C=1 = usaha produksi mencapai titik impas.
R/C =
= 2,35
R/C pada produksi bibit tanaman manggis ini memperoleh 2,35 hal ini
menunjukkan bahwa usaha budidaya paprika mencapai titik impas.
22
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Titik Pulang Pokok (Payback periode)
Masa Pengembalian Investasi (MPI) atau payback period adalah suatu
indikator yang dinyatakan dengan ukuran waktu untuk menentukan berapa tahun
yang diperlukan oleh proyek untuk mampu mengembalikan biaya investasi yang
dikeluarkan (Kadarsan, 1995).
Tabel 4. Titik Pulang Pokok (Payback periode)
BEP (P) =
Keterangan :
BEP (P) = Titik Impas Dalam Rupiah
TC = Total Biaya
Q = Produksi (Kg)
BEP (P) =
23
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Paprika Hijau =
= Rp. 19.481
Paprika Merah =
= Rp. 13.636
BEP (P) sebesar Rp.19.481,- pada paprika hijau dan Rp. 13.636,- pada
paprika merah menunjukkan bahwa masih berada dibawah harga Rp. 17.500,-
untuk paprika hijau dan Rp. 25.000 untuk paprika merah, berarti usaha budidaya
paprika menguntungkan.
2. BEP (Break Event Point) atas dasar Unit Produksi
Perhitungan BEP (Break Event Point) menurut Noor (2007) ditujukan untuk
mengetahui titik impas atas dasar Unit Produksi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
BEP (Q) =
Keterangan :
BEP (Q) = Titik impas dalam unit produksi
TC = Total biaya
P = Harga jual per unit
BEP atas dasar Unit Produksi yang diperoleh dari usahatani Jauharah farm.
Paprika Hijau =
= 15.496 kg
Paprika Merah =
= 20.389 kg
BEP (Q) sebanyak 15.496 kg untuk paprika hijau dan 20.389 kg untuk paprika
merah. Berarti usaha budidaya paprika menguntungkan.
24
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Analisis B/C, NPV, dan IRR
Tabel 5. Analisis B/C, NPV, dan IRR
25
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
Analisis Sensitivitas
Tabel 6. Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis) Karena Perubahan Harga Jual
No Komponen (1) (2)
1 Produksi/th. (Kg)
Paprika Hijau 22.000 22.000
Paprika Merah 16.720 16.720
2 Harga Jual/Kg. (Rp)
Paprika Hijau 17.500 17.500
Paprika Merah 25.000 25.000
3 Penjualan/th. (Rp) 803.000.000 803.000.000
4 Biaya Tetap/th. (Rp) 236.674.800 236.674.800
5 Biaya Variabel/th. (Rp) 104.243.000 104.243.000
6 Laba/th. (Rp) 462.082.200 877.956.180
7 BEP per tahun :
(Rp)
Paprika Hijau 19.481 15.838
Paprika Merah 13.636 11.086
(Kg)
Paprika Hijau 15.496 10.835
Paprika Merah 20.389 14.257
8 R/C 2,35 2,73
9 B/C (20%) (Rp) : Gross B/C 3,44 6,42
Net B/C 8,20 15,33
10 NPV (20%) (Rp) 1.704.242.438 13.020.412
11 IRR (20%) 66,28 152,45
Pada penelitian ini analisis yang dilakukan untuk menguji apakah biaya
produksi dan harga bahan baku agroindustri berpengaruh terhadap
keberlangsungan usahatani Jauharah Farm di masa yang akan datang adalah
dengan cara menguji kesensitifan usaha.
26
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
KESIMPULAN DAN SARAN
27
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
dapat terjadi dalam usahatani Jauharah Farm. Di dalam perhitungan
analisis sensitivitas ini variabel yang berubahnya tidk terbatas pada satu
variabel saja tetapi dapat lebih dari satu. Namun demikian kita akan
menemukan kesulitan bila variabel yang berubahnya terlalu banyak,
sehingga untuk mengefektifkan analisis perlu adanya pembatasan variabel.
28
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2018. Kecamatan Megamendung dalam angka 2018:
https://bogorkab.bps.go.id/publication/2018/09/26/8a20127051b8d7e93933
234e/kecamatan-megamendung-dalam-angka-2018.html. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Bogor. Diakses Pada tanggal 30 April 2020.
Lestari, Sri. 2019. Business Plan Jauharah Farm. [Praktik Kerja Lapangan I].
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/12xAqra4FODbDkxrlArQOSXB
1pX0O3ShJ. Diakses Pada tanggal 30 April 2020.
Noor, 2007. Formulasi input (biaya) yang paling efisien untuk menghasilkan
output (produksi). Yogyakarta : Kanisius.
Santoso, Taufan Sukmo. 2008. Analisis Finansial Usaha Kerupuk (Studi kasus:
Kerupuk Suka Asih (SKS) di Pondok Labu, Jakarta Selatan). Skripsi
Jakarta: Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas
Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
29
Sri Lestari : Laporan Studi Kelayakan Agribisnis, 2020