Subjek Narasi
……………………….. Musik Pembuka ………………………….
Penyiar Assalamu’alaikum wr. wb.
Pendengar ……………. dimana saja anda berada, masih di ……… FM
Radio ………. Purworejo, paling dipercaya milik kita bersama.
Pada kesempatan kali ini kita kembali hadir di acara Dialog Interaktif
“Topik Kita”, yang pada siang ini mengangkat topik: “PENGENDALIAN
HAMA DAN PENYAKIT MENGGUNAKAN PESTISIDA
NABATI/ORGANIK”, dengan narasumber bapak Panuju Subekti dan
Ibu Ruth Naftaly dari Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Purworejo.
Untuk itu jangan keman-mana, tetaplah bersama kami di ….. FM, Radio
……. Purworejo.
……………… selingan musik/iklan …………………..
Penyiar Pendengar ………..,
Pada kesempatan kali ini kita akan mengupas tentang Pengendalian
Hama Dan Penyakit Menggunakan Pestisida Nabati/ORGANIK bersama
narasumber kita yang sudah hadir kali ini.
Mari kita sapa narasumber kita; Selamat malam Pak Panuju dan Ibu
Ruth
Narasumber Selamat malam Pak …. dan pendengar ……… semua, Assalamu’alaikum
wr.wb.
Penyiar Sebenarnya apa itu Pestisida Nabati/Organik?
Narasumber Pestisida Nabati/Organik atau Pesnab adalah pestisida yang bahan
aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainya
yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida
ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun
lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan
yang murah dan peralatan yang sederhana.
Penyiar Mengapa kita perlu menggunakan pestisida nabati?
Narasumber Dewasa ini, kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan semakin
tinggi. Betapa tidak, bermacam-macam penyakit yang aneh
1
bermunculan semakin menyadarkan akan pentingnya makanan sehat
tanpa campuran bahan berbahaya.
Produksi pertanian saat ini yang ditawarkan pada masyarakat, tanpa
disadari terlalu tinggi bahan berbahaya yang terikutkan dalam produk,
berakibat berbahaya yang mengancam dalam jangka panjang. Untuk itu,
penting kesadaran mengantisipasi teknologi produksi dengan muatan
lokal yang lebih akrab lingkungan dan menjamin kesehatan jangka
panjang bagi masyarakat. Dan juga bagi para petani yang bersentuhan
langsung dengan pestisida dalam rangka pengendalian organisme
pengganggu tanaman. Apalagi pestisda nabati sangat mengedepankan
konsep pertanian ramah lingkungan.
Penyiar Apa yang dimaksud dengan konsep pertanian ramah lingkungan?
Narasumber Konsep pertanian ramah lingkungan adalah konsep pertanian yang
mengedepankan keamanan seluruh komponen yang ada pada
lingkungan ekosistem dimana pertanian ramah lingkungan
mengutamakan tanaman maupun lingkungan serta dapat dilaksanakan
dengan menggunakan bahan yang relatif murah dan peralatan yang
relatif sederhana tanpa meninggalkan dampak yang negatif bagi
lingkungan.
Penyiar Apa bedanya Pestisida Nabati atau Pesnab dengan Pestisida yang
beredar dipasaran?
Narasumber Walau sam-sama digunakan untuk mengendalikan organisme
pengganggu tanaman, bila dibandingkan dengan pestisida kimia,
pestisida nabati mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, lebih ramah
terhadap alam, karena sifat material organik mudah terurai menjadi
bentuk lain. Sehingga dampak racunnya tidak menetap dalam waktu
yang lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida organik tidak bertahan
lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot lebih aman
untuk dikonsumsi. Ketiga,dilihat dari sisi ekonomi penggunaan pestisida
organik memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Penyiar Apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan pesnab?
Narasumber Untuk membuat pestisida nabati (pesnab) diperlukan bahan-bahan
berupa bagian dari tumbuhan tertentu, misalnya daun, biji, buah, akar
dan lainnya. Bahan-bahan tersebut diolah menjadi berbagai macam
bentuk, antara lain : cairan berupa ekstrak dan minyak, serta bentuk
padat (tepung dan abu).
Bahan-bahan di atas umumnya dibuat dengan cara diblender, direbus
dan direndam sebelum disemprotkan. Untuk jenis biji direndam terlebih
dahulu kemudian ditumbuk/diblender. Sedangkan jenis daun dan umbi
dapat diblender dan diambil ekstraknya. Sebelum digunakan bahan-
bahan di atas dicampur dengan larutan sabun colek/sabun cair tipol
dan direndam semalam, setelah itu siap digunakan.
Penyiar Bagaimana contoh bentuk-bentuk hasil pengolahan pestisida nabati?
Narasumber Contoh bentuk-bentuk hasil pengolahan pestisida nabati antara lain
sebagai berikut : Bahan mentah yang berbentuk tepung (tepung nimba,
tepung kunyit, tepung jahe). Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil
cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu. (minyak nimba,
minyak krisan, minyak cengkeh, dll). Bagian tanaman dibakar untuk
2
diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida misalnya : serai,
tembelekan (Lantana Cemara)), daun bambu dan lain-lain.
Penyiar Apa yang membuat pesnab ini efektif untuk mengendalikan OPT
Narasumber Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya
mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid,
terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya. Bahan aktif ini bisa
mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent),
penghambat makan (anti feedant), penghambat pertumbuhan (growth
regulator), penarik (attractant) dan sebagai racun mematikan.
Penyiar Apa saja kelebihan dan kekurangan Pesnab?
Narasumber Kelebihan dari pestisida berbahan baku nabati antara lain :
1. Mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.
2. Memiliki efek/pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu
makan serangga walapun jarang menyebabkan kematian.
3. Toksitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman
pada manusia atau dengan kata lain residu pestisida nabati tidak
bertahan lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot
lebih aman untuk dikonsumsi.
4. Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan
syaraf) dan bersifat selektif.
5. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada
pestisida sintetis.
6. Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman.
7. Dilihat dari sisi ekonomi penggunaan pestisida organik memberikan
nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Produk pangan non-
pestisida harganya lebih baik dibanding produk konvensional.
8. Selain itu, pembuatan pestisida organik bisa dilakukan sendiri oleh
petani sehingga menghemat pengeluaran biaya produksi.
9. Penggunaan pestisida organik yang diintegrasikan dengan konsep
pengendalian hama terpadu tidak akan menyebabkan resistensi pada
hama.
3
Narasumber Siapkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain, air kelapa 2 liter, ragi
tape 1 butir, bawang putih 4 ons, deterjen 0,5 ons dan kapur tohor 4
ons. Langkah pertama adalah tumbuk bawang putih hingga halus.
Kemudian larutkan deterjen kedalam air kelapa dan aduk hingga
merata. Setelah itu, masukan hasil tumbukan bawang putih, ragi tape
dan kapur tohor. Saring campuran tersebut dengan kain halus. Langkah
terakhir, fermentasikan cairan selama 20 hari dalam wadah tertutup.
Pestisida organik pengusir ulat daun siap digunakan.
Cabai
Bahan aktif: Minyak Atsiri, piperin
Bagian yang digunakan: buah
OPT Sasaran: Tikus dengan cara mengurangi nafsu makannya
Cara membuat: tumbuk halus cabai atau gunakan blender lalu rendam
dalam air selama semalam. Saring dan langsung semprotkan pada
tanaman yang terserang.
4
Bawang putih
Bagian yang digunakan: umbi bawang putih
OPT sasaran: Ulat, hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos,
embun tepung
Bahan dan Alat : 85 gram bawang putih, 50 ml minyak sayur, 10 ml
deterjen/sabun, 950 ml air, Alat penyaring, Botol
Cara membuat: Campurkan bawang putih dengan minyak sayur.
Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata.
Simpan dalam botol paling lama 3 hari. Untuk menggunakannya
campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml
larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke
seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari.
Serai Wangi
Bahan aktif: sitronella, geranisol, sitral, nerol, metil heptenon dan
diptena
Bagian yang digunakan: daun dan batang
OPT sasaran: serangga,
Cara membuat: secara tradisional dapat digunakan minyak atsirinya dari
serai wangi dengan cara menggosok ke kulit untuk mengusir nyamuk,
untuk mengendalikan hama gudang dapat digunakan abu hasil
pembakaran daun untuk mengusir serangga atau nyamuk. Tanaman ini
juga dapat membantu mengusir hama serangga dengan menanam di
sudut pekarangan.
5
tanaman
6
secukupnya
Cara membuat : Semua bahan dihaluskan/dilumatkan, rendam dengan
air selama 24 jam. Kemudian disaring
Cara aplikasi : Tambahkan deterjen secukupnya dan semprotkan
ketanaman
7
Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada tahap awal dari
perkembangan serangga, yaitu disemprotkan pada daun dan juga dapat
disiramkan pada akar tanaman untuk diserap akar atau mengendalikan
hama dalam tanah.
8
liter, tembakau direndam dengan 1 liter air panas. Rendam kedua bahan
selama 24 jam dalam wadah terpisah. Saring dan satukan kedua larutan
kemudian diaduk supaya tercampur rata.
Cara aplikasi : Campurkan 5 liter larutan dengan 20 liter air, tambahkan
deterjen secukupnya kemudian semprotkan ketanaman
Penyiar Sebelum sampai ke penghujung acara, adakah pesan-pesan yang akan
disampaikan Bapak Panuju ?
Narasumber Saya berharap informasi yang kami berikan dapat memberi solusi bagi
pengendalian organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan
Demikian yang dapat saya sampaikan, jika ada salah dan khilaf saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya, selamat malam dan
Wassalamu’alaikum wr.wb.