Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN

PERGILIRAN VARIETAS PADI


DI KELOMPOK TANI MAJU DESA KODIK
KECAMATAN PROPPO

OLEH :
ERIS WULANDARI, S.TP
PENYULUH PERTANIAN PERTAMA

DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN PAMEKASAN

TAHUN 2018

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka penulis
telah dapat menyusun Laporan Pelaksanaan Evaluasi Proses Penyuluhan Pertanian di
Kelompok Tani Maju Desa Kodik Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Jawa
Timur.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
sebanyaknya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan partisipasinya
dalam menyusun Laporan Pelaksanaan Evaluasi Proses Penyuluhan Pertanian di
Kelompok Tani Maju Desa Kodik Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan sehingga
dapat terselesaikan sesuai harapan kita bersama. Penulis menyadari bahwa laporan ini
sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik, pendapat
semua pihak demi penyempurnaan Laporan Pelaksanaan Evaluasi Proses Penyuluhan
Pertanian ini.
Akhirnya semoga Laporan Pelaksanaan Evaluasi Proses Penyuluhan Pertanian
di Kelompok Tani Maju Desa Kodik Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, khususnya bagi semua Penyuluh
Pertanian dan sebagai pedoman melaksanakan evaluasi dampak kegiatan Penyuluhan
Pertanian selanjutnya.

Pamekasan, 2018

Eris Wulandari, S.TP

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 7
1.2 Tujuan..................................................................................................................... 7
1.3 Manfaat .................................................................................................................. 8
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................. 9
2.1 Penyuluhan Pertanian ............................................................................................. 9
2.2 Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Pertanian ............................................................. 10
III. METODOLOGI .................................................................................................... 11
3.1 Model Evaluasi Proses Penyuluhan ..................................................................... 11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 16
4.1 Hasil Evaluasi........................................................................................................ 16
4.1.1 Evaluasi pada materi Pergiliran Varietas Padi ................................................. 16
4.1.2 Evaluasi Uji Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Materi ................... 16
4.1.3 Efektivitas Penyuluhan Pertanian..................................................................... 16
4.2 Pembahasan ........................................................................................................... 16
4.2.1 Perubahan Peningkatan Kompetensi ................................................................ 16
4.2.2 Uji Efektivitas Penyuluhan............................................................................... 17
V. KESIMPULAN ......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Indikator dan alat ukur pelaksanaan penyuluhan pertanian .......... 6
Tabel 1.2 Interval Tingkat Kompetensi ………………………………………….. 9
Tabel 1.3 Nilai Pre Test Desa Kodik Proppo ...…………………………….......... 10
Tabel 1.4 Nilai Post Test Desa Kodik Proppo ……...…….…….……………...... 12
Tabel 1.5 Kisaran Efektivitas Penyuluhan ……………………………………..… 13
Tabel 1.6 Jadwal Kegiatan Evaluasi Proses Penyuluhan ...................................... 14

v
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Perubahan Pengetahuan PHT ...................... ...............................................


Grafik 4.2 Grafik Perubahan Pengetahuan Tentang Penguatan Kelembagaan Kelompok
TaniError! Bookmark not defined.

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan yang selanjutnya disebut Penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses information pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas , efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup ( UU N0.16/2006, SP3K )

Kegiatan penyuluhan pertanian dilaksanakan dari hasil penggalian data primer pada
lokasi penyuluhan. Masalah yang ditemukan dari data primer tersebut akan menjadi dasar
perumusan materi penyuluhan. Materi penyuluhan disesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan oleh pelaku utama. Hasil penggalian data primer di Kelompoktani Maju Desa
Kodik Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan terdapat permasalahan belum
sepenuhnya dilaksanakan pergiliran varietas padi.
Dari permasalahan yang diperoleh tersebut dilakukan penyuluhan mengenai
“Pergiliran Varietas” pada tanaman padi. Untuk mengukur seberapa besar tingkat adopsi
materi yang telah disampaikan oleh penyuluh pertanian dapat diketahui dengan melakukan
kegiatan evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian. Evaluasi penyuluhan pertanian adalah
kegiatan untuk menilai suatu program penyuluhan pertanian.
Kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian di Kelompoktani Maju Desa Kodik
Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan dilakukan untuk mengetahui perubahan keadaan
benar-benar disebabkan oleh kegiatan penyuluhan atau tidak. Evaluasi penyuluhan
pertanian dilakukan dengan proses pengumpulan data, penentuan ukuran, penilaian serta
perumusan kebijakan yang digunakan untuk perbaikan atau penyempurnaan perencanaan
berikutnya yang lebih lanjut demi tercapainya tujuan dari program penyuluhan pertanian.
Melalui evaluasi yang baik akan didapat strategi atau rancangan kegiatan selanjutnya untuk
dilakukan agar program penyuluhan pertanian berjalan lebih baik dan mencapai tujuan
maksimal.

1.2 Tujuan
Kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian di Kelompoktani Maju Desa Kodik
Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan bertujuan untuk :
a. Mengetahui perubahan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta kegiatan
penyuluhan pertanian.
b. Mengetahui efisiensi dan efektifitas pelaksanaan penyuluhan.

7
1.3 Manfaat
Manfaat dilakukan evaluasi penyuluhan pertanian di Kelompoktani Maju Desa Kodik
Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan ini adalah :
a. Menentukan tingkat perubahan pengetahuan dan ketrampilan pelaku utama setelah
penyuluhan pertanian.
b. Perbaikan materi, metode, media dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian
c. Sebagai acuan dasar program-program yang akan datang
d. Penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian.

8
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyuluhan Pertanian


Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K), arti penyuluhan pertanian adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluhan juga merupakan suatu proses perubahan
perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan
demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan
kesejahteraanya. Dalam perkembangannya, pengertian tentang penyuluhan tidak sekadar
diartikan sebagai kegiatan penerangan, yang bersifat searah (one way) dan pasif. Tetapi,
penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang
disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” (behaviour) yang merupakan
perwujudan dari: pengetahuan, sikap, dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh
orang/pihak lain, baik secara langsung (berupa: ucapan, tindakan, bahasa-tubuh, dll)
maupun tidak langsung (melalui kinerja dan atau hasil kerjanya).
Tujuan penyuluhan pertanian adalah mengubah perilaku (behavior) petani dan
anggota keluarganya yaitu mengubah pengetahuan, sikap, serta keterampilannya.
Perubahan pengetahuan, sikap, serta keterampilannya. Perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilani ini akan merupakan “pintu gerbang” terjadinya penghayatan
(Characterization, habitually) dan penerapan (adopsi) dari inovasi (pembaharuan)
pertanian yang disuluhkan atau yang menjadi misinya. Tanpa terjadi perubahan perilaku ini
tidak akan terjadi proses penghayatan atau penerapan dalam diri petani dan anggota
keluarganya. Adapun misi atau pesan penyuluh pertanian adalah bertani lebih baik (better
farming), berusahatani lebih menguntungkan (better business), hidup lebih sejahtera (better
living) dan membentuk masyarakat tani yang lebih sejahtera (better community)
(Padmowiharjdjo. S, 2001).
Metoda penyuluhan Pertanian adalah : cara/teknik penyampaian materi
penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka
tahu, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan, sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Permentan No. :
52/Permentan/OT.140/12/2009). Sedangkan materi penyuluhan menurut UU No 16 Tahun
2006 menyatakan bahwa Materi Penyuluhan Pertanian adalah Bahan penyuluhan yang
akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam
berbagai bentuk yang meliputi informasi , teknologi, rekayasa sosial, managemen,

9
ekonomi, hukum dan kelestarian lingkungan. Media penyuluhan pertanian pertanian adalah
segala bentuk benda yang berisi pesan atau infoemasi yang dapat membantu kegiatan
penyuluhan pertanian (UU NO : 52 Tahun 2009).

2.2 Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Pertanian


Evaluasi Penyuluhan pertanian merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh
informasi yang relevan dan mengetahui sejauh mana perubahan perilaku petani dan
hambatan yang dihadapi petani, sejauh mana efektivitas rancangan program penyuluhan
pertanian dalam merencanakan program kerja petani (Patmodihardjo, 1999).
Dengan adanya evaluasi penyuluhan pertanian, maka dapat diketahui : perubahan
perilaku petani, hambatan yang dihadapi petani, efektivitas program penyuluhan pertanian
serta seberapa jauh pemahaman masalah dan penyempurnaan kegiatan.
Untuk itu tujuan evaluasi penyuluhan pertanian adalah mengevaluasi sampai seberapa
jauhtingkat pencapaian tujuan, berupa perubahan perilaku petani dan keluarganya. Alat
pengukur evaluasi penyuluhan pertanian. Alat pengukurnya dapat berupa:
a) Pertanyaan untuk mengukur pengetahuan pertanyaan untuk mengukur tahu atau tidak
tahu dan mengetahui atau tidakmengetahui dengan seperangkat pertanyaan yang cukup
pendek. Contoh: Sebutkan jenis-jenis pupuk untuk padi.
b) Pertanyaan untuk mengukur pengertian Pengertian lebih luas atau mendalam dari
pengetahuan, pengertian mengacu pada kemampuan intelektualitas seseorang. Contoh:
terangkan atau jelaskan pupuk urea untuk padi.
c) Pertanyaan untuk mengukur kemampuan untuk memecahkan masalah, mengukur
kemampuan lebih mendalam dibanding pengertian atau pengetahuan penerapan
prinsip-prinsip yang telah dikuasai,dapat menggunakan pengertian-pengertian sendiri.
Contoh ada prinsip bahwa pemupukan urea jika tidak masuk dalam tanah, maka unsur
N akan hilang, tidak terserap tanaman.
Jadi Evaluasi Penyuluhan Pertanian adalah sebuah proses yang sistematis untuk
memperoleh informasi yang relevan tentang sejauh mana tiujuan program penyuluhan
disuatu wilayah dapat dicapai dan menafsirkan informasi atau data yang didapat, sehingga
dapat ditarik suatukesimpulan yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan dan
pertimbangan-pertimbangan terhadap program penyuluhan yang dilakukan.

10
III. METODOLOGI

3.1 Model Evaluasi Proses Penyuluhan


Model evaluasi proses penyuluhan yang digunakan adalah model before and after
evaluation yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penyuluhan mengenai Pergiliran
Varietas dengan membandingkan kegiatan sebelum pelaksanaan penyuluhan pertanian dan
setelah pelaksanaan penyuluhan.

a. Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan kegiatan evaluasi adalah pada tanggal 5 September tahun 2018
yang dilaksanakan di Kelompoktani Maju Desa Kodik Kecamatan Proppo Kabupaten
Pamekasan Jawa Timur.

b. Subjek Evaluasi
Subjek evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian ini difokuskan pada peserta
kegiatan penyuluhan pertanian yaitu Kelompoktani Maju Desa Kodik Kecamatan
Proppo Kabupaten Pamekasan Jawa Timur.

c. Teknik Pengukuran dan instrument


Indikator dan Alat Ukur
Indikator dan alat ukur yang digunakan dalam kegiatan evaluasi pelaksanaan
penyuluhan pertanian mengenai Pergiliran Varietas dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Tabel Indikator dan alat ukur pelaksanaan penyuluhan pertanian

No. Indikator Alat Ukur

1 Varietas padi yang dianjurkan oleh Ciherang merupakan salah satu varietas
pemerintah padi yang dianjurkan oleh pemerintah

2 Tujuan dari pergiliran varietas Keberhasilan dari pergiliran varietas

3 Ciri - ciri pertumbuhan varietas padi Ciri - ciri pertumbuhan varietas padi yang
yang baik baik adalah pertumbuhan tanaman
seragam atau serempak

4 Warna label benih padi yang sering di Warna ungu adalah warna label benih
pakai dan bersertifikat padi yang sering di pakai dan
bersertifikat

5 Pengertian pergiliran varietas padi Pengertian pergiliran varietas padi


adalah penanaman lebih dari satu varietas
padi dalam satu musim yang di anjurkan
oleh Pemeritah melalalui PPL

6 Cara menanam padi yang baik Cara menanam padi yang baik adalah
dengan system tanam jajar legowo

11
7 Ciri – ciri benih yang bernas / baik Ciri – ciri benih yang bernas / baik adalah
hampir semua benih bisa tumbuh dengan
baik /subur

8 Tempat membeli benih unggul Tempat membeli benih unggul di Kios


pertanian

9 Cara menghindari penyakit pyricularia cara menghindari penyakit pyricularia


pada tanaman padi pada tanaman padi dengan mengatur
jarak tanam

10 Ciri-ciri benih padi yang baik Ciri-ciri benih padi yang baik adalah
benih utuh, tidak ada bercak-bercak
hitam

d. Metode Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data di Kelompoktani Maju Desa Kodik menggunakan teknik
wawancara dan angket (kuisioner) yang diisi oleh responden. Data diambil sebanyak dua
kali melalui : kegiatan tes awal (pre test) yang dilakukan sebelum pemberian materi
penyuluhan dan dilaksanakan tes akhir (post test) yang dilakukan setelah pemberian materi
penyuluhan. Daftar pertanyaan disusun dengan menggunakan Multiple choise, jumlah
pertanyaan sebanyak 10 soal untuk masing-masing materi penyuluhan yang dilakukan.

e. Metode Pengolahan Data Melalui Perubahan Kompetensi


Untuk mengetahui perubahan peningkatan tingkat kompetensi dari materi penyuluhan
yang diberikan maka setiap jawaban benar di berikan nilai 10, sehingga nilai sepuluh soal
adalah 100. Adapun interval untuk mengetahui tingkat kompetensi peserta penyuluhan
adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Interval Tingkat Kompetensi


Skor Nilai
>75 SangatTinggi

51-75 Tinggi

26-50 Rendah

<25 SangatRendah

12
Nilai tes awal dan akhir tersebut selanjutnya ditabulasi dalam bentuk table seperti dibawah
ini :
1. Nilai tes awal (Pre test)
Tabel 1.6 Nilai Pre Test

Jawaban (x)
No. Nama Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sunar 10 10 x x 10 10 10 10 x 10 70
2 Matsanah 10 10 10 x 10 10 x 10 x x 60
3 Jumat 10 10 x x x 10 10 10 x 10 60
4 Hasan 10 10 x x 10 10 10 10 x x 60
5 Asmad x x x x x x x 10 x 10 20
6 Sahlan 10 10 x 10 x 10 x x x x 40
7 Norfai 10 x x x x 10 10 10 x 10 50
8 Mat Hosen 10 x 10 10 x x 10 x x x 40
9 Zaini 10 x 10 10 x x 10 x x x 40
10 Halili 10 x 10 10 x x 10 x x x 40
11 Holes 10 10 x x x 10 10 10 x 10 60
12 Nasir 10 x 10 10 x x 10 x x x 40
13 Waras 10 x 10 10 x x 10 x x x 40
14 Asin 10 10 x x x 10 10 10 x 10 60
15 Samsul x x x x x x x 10 x 10 20
16 Harto 10 10 x 10 x 10 x x x x 40
17 Mohammad 10 10 x 10 x 10 x x x x 40
18 Makruf 10 10 x 10 x 10 x x x x 40
19 Parman 10 10 x x x 10 10 10 x 10 60
20 Buhari 10 10 x 10 x 10 x x x x 40
Total 920
Rata-rata 46

2. Nilai tes akhir (Post test)


Tabel 1.6 Nilai Post Test

Jawaban (x)
No. Nama Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sunar 10 10 10 10 10 10 x 10 10 10 90
2 Matsanah 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
3 Jumat 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
4 Hasan 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
5 Asmad 10 10 10 10 x x 10 10 x 10 70
6 Sahlan 10 10 x 10 x 10 10 10 x 10 70

13
7 Norfai 10 10 10 x 10 10 x 10 x 10 70
8 Mat Hosen 10 10 10 10 x x 10 10 x 10 70
9 Zaini 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
10 Halili 10 10 10 10 10 10 10 10 x 10 90
11 Holes 10 10 10 10 x x 10 10 x 10 70
12 Nasir 10 10 10 10 x x x 10 10 10 70
13 Waras 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
14 Asin 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
15 Samsul 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
16 Harto 10 10 10 10 x x 10 10 x 10 70
17 Mohammad 10 10 10 10 x 10 x 10 x 10 70
18 Makruf 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
19 Parman 10 10 10 x 10 10 10 10 x 10 80
20 Buhari 10 10 10 10 x x 10 10 x 10 70
Total 1540
Rata-rata 77

Dari hasil tes awal dan teas akhir dilakukan pengukuran terhadap perubahan kompetensi
dengan menggunakan rumus :
( Rerata Tes akhir – Rerata Tes Awal) ÷ ( Target – Rerata Tes Awal ) x 100%
f. Efektivitas Penyuluhan
Untuk melihat dan mengetahui keterukuran pelaksanaan penyuluhan dari aspek
efektivitas digunakan rumus sebagai berikut :
( Nilai Tes Akhir ) ÷ ( Target Pelaksanaan Penyuluhan )x 100%
Dari hasil penggunaan rumus di atas akan diperoleh kategori efektivitas :
Tabel 1.9 Kisaran Efektivitas Penyuluhan

Skor Nilai
≤ 33,33 % Kurang Efektif

33,33 – 66,66% Efektif

≥ 66,66% Sangat Efektif

g. Teknik Analisis Interpretasi Data


Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu
metode dalam meneliti suatu kelompok manuasia, suatu objek atau suatu kondisi, suatu
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan yang sistematis dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, hubungan antar fenomena yang dihubungkan. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan
gejala yang ada seperti :

14
1. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi yang berlaku
2. Membuat perbandingan atau evaluasi
3. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

h. Prosedur dan Jadwal Kegiatan Evaluasi


Prosedur Evaluasi
Prosedur evaluasi meliputi : memahami tujuan penyuluhan mengenai pergiliran
varietas tanaman padi, menetapkan indikator dan alat ukur serta skala pengukuran,
mengumpulkan data, analisis interpretasi data, dan menyusun laporan evaluasi pelaksanaan
penyuluhan pertanian.

Tabel 1.10 Jadwal Kegiatan Evaluasi Proses Penyuluhan

No. Kegiatan Jadwal Pelaksanaan (bulan September)

1. Menyusun instrument evaluasi √


2. Pembagian dan pengisian

instrument
3. Tabulasi data √
4. Pelaporan √

5. Menyusun instrument evaluasi √

i. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam evaluasi ini pada aspek peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan peserta penyuluhan pertanian di Kelompoktani Maju Desa Kodik Kecamatan
Proppo Kabupaten Pamekasan.

15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Evaluasi


Evaluasi penyuluhan pertanian adalah sebuah proses sitematis untuk memperoleh
informasi yang relevan tentang sejauhmana program penyuluhan pertanian di suatu wilayah
dapat dicapai sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan, kemudian digunakan untuk
mengambil keputusan dan pertimbangan – pertimbangan terhadap program penyuluhan
yang dilakukan (Padmowiharjo, 1996).
Evaluasi pelaksanaan proses penyuluhan dilakukan terhadap materi Pergiliran
varietas padi. Tujuan dari evaluasi proses penyuluhan ini adalah untuk mengetahui
perubahan peningkatan kompetensi peserta penyuluhan dan mengetahui efektivitas
penyuluhan. Hasil evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian terhadap materi tersebut
dilakukan sebanyak dua kali melalui tes awal (Pre Test) sebelum pemberian materi
penyuluhan dan melaksanakan tes akhir (Post Test) setelah materi diberikan. Daftar
pertanyaan disusun menggunakan model Mutiple Choice dengan jumlah daftar pertanyaan
untuk masing-masing desa sebanyak 10 soal yang disesuaikan dengan materi penyuluhan.
Evaluasi dilakukan terhadap 20 peserta penyuluhan yang terdiri dari 20 orang laki-
laki yang keseluruhan berasal dari unsur pelaku utama yang mewakili kelompok tani.
Adapun perolehan hasil evaluasi sebagai berikut:

4.1.1 Evaluasi Uji Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan pada materi


Pergiliran varietas padi
Analisis hasil evaluasi menggunakan rumus sebagai berikut :
(Rerata Tes Akhir – Rerata Test Awal) ÷ (Target – Rerata Test Awal) X 100 %
= ( 77 – 46 ) ÷ ( 100 - 46) X 100%
= 57,4 %
Diperoleh hasil nilai perubahan peningkatan sebesar 57,4 %.

4.1.2 Efektivitas Penyuluhan Pertanian


Analisis hasil evaluasi menggunakan rumus sebagai berikut :
(Nilai Test Akhir) ÷ (Target Pelaksanaan Penyuluhan ) X 100%
= (77 ÷ 100 ) X 100%
= 77%
Dengan menggunakan nilai rata-rata tes akhir materi, diperoleh nilai efektivitas
sebesar 77 %.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perubahan Peningkatan kompetensi


Nilai tes awal dan tes akhir dapat digunakan sebagai parameter sejauh mana
pemberian materi penyuluhan berpengaruh terhadap perubahan kompetensi peserta
penyuluhan. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui tingkat kompetensi peserta

16
penyuluhan pada materi Pergiliran Varietas Padi yakni 57,4% dan tergolong dalam kategori
tinggi.

4.2.2 Uji Efektivitas Penyuluhan


Efektivitas kegiatan penyuluhan menggambarkan sejauh mana pelaksanaan
penyuluhan dapat berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan dan keterampilan peserta
penyuluhan. Berdasarkan hasil tes akhir dan target pelaksanaan penyuluhan dapat dihitung
persentase keefektifan pelaksanaan penyuluhan. Dengan menghitung perbandingan antara
rerata nilai tes akhir dengan target pelaksanaan penyuluhan, diperoleh nilai efektifitas
penyuluhan sebesar 77 %
Nilai tersebut menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilaksanakan sangat efektif
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta penyuluhan.

17
V. KESIMPULAN

1. Pada materi Pergiliran Varietas Padi terjadi perubahan tingkat pengetahuan petani
sebesar 57,4%.
2. Dari materi Pergiliran Varietas Padi diperoleh nilai efektifitas penyuluhan sebesar 77 %
menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilaksanakan sangat efektif untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan pelaku utama.

18
DAFTAR PUSTAKA

Padmowiharjo, S. (1996). Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta. UniversitasTerbuka

Permentan No. 52/Permentan/OT.140/12/2009 tentang Metode Penyuluhan Pertanian

UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

19

Anda mungkin juga menyukai