Oleh
Bambang Haryanto, SP. M.Si
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN LAMPUNG
TAHUN
2023
KATA PENGANTA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Peningkatan Nilai
Tambah Hasil Pertanian (Ubikayu) bagi Petani Milenial yang dilaksanakan
dari tanggal 25 Januari 2023 sampai dengan 30 Januari 2023 selama 5 hari
efektif.
Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung penyelesaian laporan ini. Akhirnya saya harapkan semoga
laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Dr. Abdul Roni Angkat, S.T.P., M.Si Bambang Haryanto, SP. M.Si
NIP. 197807272005011001 NIP. 196209121986031011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.3 Kegunaan................................................................................... 2
II.1 Pengertian.................................................................................. 3
1. Aspek...................................................................................... 26
V. PENUTUP........................................................................................
5.1 Kesimpulan................................................................................. 27
5.2 Saran........................................................................................... 27
LAMPIRAN............................................................................................ 28
2. Instrumen Evaluasi....................................................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia pertanian memegang peran penting dan strategis dalam
menggerakkan pembangunan pertanian di seluruh pelosok Indonesia. Elemen
sumber daya manusia pertanian yang terdiri dari aparatur dan non aparatur
pertanian menjadi asset esensial dalam menggerakkan masyarakat pertanian di
pedesaan untuk mewujudkan capaian sasaran produksi komoditas pertanian
strategis nasional yang menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian untuk
lima tahun kedepan.
Dalam rangka menuju kemandirian pangan yang kuat, Kementerian Pertanian telah
menetapkan Sebelas Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian tahun 2015–2019,
salah satunya adalah peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan produk
singkong menjadi produk jadi dan setengah jadi.
Salah satu usaha dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani
penerima bantuan berupa benih tanaman adalah dengan melaksanakan kegiatan
Penyuluhan tematik kakao bagi non aparatur
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lampung adalah salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di bidang Penyuluhan pertanian bagi aparatur dan non aparatur
pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian
Pertanian. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
109/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Lampung, BPP Lampung mempunyai tugas
melaksanakan Penyuluhan fungsional bagi aparatur, Penyuluhan teknis dan
profesi di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
Menurut evaluasi 4 tahap dari Kirkpatrick, pada evaluasi tahap 1 (reaction) dan 2
(learning) akan menghasilkan informasi bagi lembaga Penyuluhan tentang
penyelenggaraan Penyuluhan. Sedangkan evaluasi tahap 3 (behavior) dan 4 (result)
menghasilkan informasi yang berpusat pada dampak Penyuluhan bagi lembaga
Penyuluhan yang merupakan kondisi pasca Penyuluhan. Pada penelitian ini hanya
dilakukan untuk evaluasi pada level 1 yaitu reaksi (reaction).
A. PENGERTIAN
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2. Sasaran Penelitian
Skt - Skr
i = -------------
K
KETERANGAN
i = Interval atau rentang
Skt = Skor tertinggi
Skr = Skor terendah
K = Kriteria Pengukuran
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Analisis ini
digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kepuasan peserta Penyuluhan terhadap
penyelenggaraan Penyuluhan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian
(Ubikayu)yang meliputi aspek pengajaran, fasilitas dan pelayanan panitia.
No Uraian Persentase
1 Kurikulum Penyuluhan 95,28
2 Waktu Penyuluhan 98,90
3 Urutan materi pembelajaran 100,00
4 Manfaat materi pembelajaran 100,00
Rata-rata 98,55
Hasil kepuasan peserta Penyuluhan terhadap aspek pengajaran dapat dilihat dari
hasil yang telah disajikan dalam tabel 1. Aspek pengajaran dalam Penyuluhan
merupakan aspek penyelenggaraan Penyuluhan yang terdiri dari unsur kurikulum
Penyuluhan, waktu Penyuluhan, urutan materi pembelajaran dan manfaat materi
terhadap kebutuhan peserta Penyuluhan. Dari hasil angket yang diedarkan ke
peserta Penyuluhan terhadap aspek kurikulum Penyuluhan kepuasan peserta adalah
95,28 %, aspek waktu Penyuluhan sebesar 98,90, urutan materi Penyuluhan 100 %
dan manfaat materi Penyuluhan sebesar 100 % sehingga semua komponen yang
dievaluasi. Secara rata-rata dapat kita ketahui kepuasan peserta Penyuluhan
terhadap aspek pengajaran dalam kategori sangat baik dengan nilai 98,55 %,
sehingga dapat dikatakan bahwa Penyuluhan ini dinyatakan dalam kondisi sangat
baik dalam aspek pembelajaran.
Pada aspek kurikulum pada tabel 1 adalah sebesar 95,28 % hal ini dapat dikatakan
bahwa kurikulum Penyuluhan sudah sesuai dengan kebutuhan peserta Penyuluhan
dimana peserta sangat membutuhkan materi-materi yang disampaikan dalam
pembelajaran.
Pada aspek waktu Penyuluhan peserta Penyuluhan memberikan skor rata-rata 98,90
% menunjukkan bahwa waktu Penyuluhan selama 5 hari yang dimulai dari tanggal
25 Januari 2023 s/d 30 Januari 2023 cukup dan mampu memberi pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta Penyuluhan, Materi pembelajaran inti terdiri dari 6
(enam) mata Penyuluhan, yaitu (1) Bahan Tambahan Pangan (2) Good
Manufacturing Practices, (3) Pembuatan Tepung Mokaf, (4) Pembuatan Cookies
Mokaf, (5) Membuat olahan Aci, (6) Analisa Pengolahan.
Pada aspek urutan materi pembelajaran menunjukkan nilai 100 % (sangat baik)
menunjukkan bahwa materi Penyuluhan ini disusun harus berdasarkan sekuen, dan
bila diacak maka urutan pembelajaran tidak akan sampai ke tujuan pembelajaran.
Cukup Kurang
Puas
No Kegiatan Puas Puas
% % %
1 Registrasi/pendaftaran peserta 100 0 0
Penyuluhan cepat dan mudah
2 Bahan serahan (tas, buku, 100 0 0
pulpen, Pensil dll) yang
berkualitas
3 Penyelesaian pembayaran uang 100 0 0
saku dan transportasi yang
mudah dan cepat
Rata-Rata 100 0 0
Pada aspek bahan serahan (tas, buku, pulpen, pensil dll) yang berkualitas diberi
skor 100 % atau sangat baik, hal ini dimungkinkan karena setelah peserta hadir dan
melakukan registrasi langsung diberikan bahan serahan berupa tas, buku, pulpen,
dan pensil dan bahan ini sangat bermanfaat bagi calon peserta dan langsung dapat
digunakan.
Pada aspek penyelesaian pembayaran uang saku dan transportasi yang mudah dan
cepat diberi skor 100 % atau sangat baik hal ini dimungkinkan karena setelah
peserta Penyuluhan selesai dan penutupan Penyuluhan berakhir kegiatan
penyelesaian pembayaran uang saku dan transportasi diberikan langsung oleh
petugas tanpa ditunda. Selain itu petugas yang menyerahkan pembayaran uang
saku dan transportasi sangat siap dan transparan.
Hasil analisis terhadap kepuasan peserta Penyuluhan pada aspek pelayanan Fasilitas
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3. Aspek pelayanan fasilitas pembelajaran
meliputi kebersihan dan kenyamanan asrama, ruang kelas dan ruang makan,
keramahan dan kerapihan petugas Asrama/penginapan, variasi menu makanan yang
disajikan, kelengkapan fasilitas praktek (lab/lahan/alat dan mesin pertanian),
ketersediaan alat bantu pengajaran (LCD, Laptop, OHP, Layar screen). Hasil rata-
rata aspek pelayanan fasilitas adalah sebesar 100 %.
Pada aspek kebersihan dan kenyamanan asrama, ruang kelas dan ruang makan
mendapat skor 100 (sangat baik), hasil ini menunjukkan bahwa peserta merasa
nyaman selama mengikuti Penyuluhan. Kenyamanan peserta dapat terjadi karena
adanya kondisi yang bersih pada tempat-tempat peserta melakukan kegiatan
diantaranya adalah asrama sebagai tempat menginap peserta Penyuluhan, ruang
kelas sebagai tempat tatap muka dan ruang makan sebagai tempat makan baik
makan pagi, siang dan malam.
Pada aspek variasi menu makanan yang disajikan mendapatkan penilaian 100
(sangat baik) hasil ini menunjukkan bahwa variasi makanan pada saat mengikuti
Penyuluhan sangat sesuai dengan selera peserta, selain variasi makanan yang tidak
kalah penting adalah jumlahnya cukup baik cukup jumlahnya, cukup rasanya dan
cukup gizinya. Makanan dalam kegiatan Penyuluhan ini diberikan selama 3 kali
yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. Selain makan peserta
Penyuluhan juga diberikan snack yang disediakan pagi hari pukul 10.00 dan pada
sore hari pukul 15.30.
Pada aspek ketersediaan alat bantu pengajaran (LCD, Laptop, OHP, Layar screnen)
mendapatkan skor 100 (sangat baik) hasil ini menunjukkan bahwa fasilitas dan
ketersediaan alat bantu pengajaran di kelas cukup representatif. Kondisi kelas yang
representatif ini disebabkan karena dikelas ada audio yang bisa digunakan
bernyanyi pada saat istiraha, ruang kelas ber AC, terdapat juga LCD yang dapat
digunakan untuk menampilkan materi Penyuluhan.
Pada aspek tujuan pembelajaran (relevansi materi dengan tik, pencapaian tujuan
pembelajaran) mendapatkan rata-rata sebesar 4,26 (sangat baik) hal ini
menunjukkan bahwa peserta puas dengan tujuan pembelajaran dan peserta mampu
menguasai materi yang diberikan dan ini dapat dibuktikan dengan hasil pre test dan
post test.
Hasil belajar dipandang sebagai dua sisi, yaitu sisi peserta Penyuluhan dan sisi
widyaiswra.
Pada materi Bahan Tambahan Pangan hasil evaluasi terhadap penguasaan materi
peserta rata-rata mendapatkan hasil sebesar 50,00 % (sangat menguasai) dan
50,00% (menguasai). Hasil ini menunjukkan bahwa peserta Penyuluhan mampu
menjelaskan kembali pengertian, tujuan dan menggunakan bahan tambahan pangan
yang sering mereka gunakan selama ini.
Pada meteri pembuatan tepung mokaf hasil evaluasi terhadap penguasaan materi
peserta memberikan hasil rata-rata sebesar 23,33 % (sangat menguasai ) dan
70,00 % (menguasai) serta 6,67 % (cukup menguasai) hasil ini menunjukkan bahwa
peserta Penyuluhan menguasai materi pembuatan mokaf. Hasil ini diduga dengan
penguasaan materi ini sangat bermanfaat dalam peningkatan nilai tambah apabila
terjadi harga singkong rendah dan mereka mendapatkan alternatif pengolahan yang
dapat mengawetkan bahan pangan.
Pada materi Pembuatan cookies mokaf hasil evaluasi terhadap penguasaan peserta
memberikan hasil rata-rata sebesar 33,33 % (sangat menguasai) dan 46,67 %
( Menguasai) dan 20,00 % (cukup menguasai) hasil ini menunjukkan bahwa
pembuatan cookies mokaf ini sangat mudah membuatnya dan dapat dijadikan
sebagai peluang usaha sehingga peserta mudah menyerap materi tersebut dan juga
sebagai alternatif pengolahan hasil pangan yang sehat.
Pada materi Pembuatan Mie mokaf hasil evaluasi terhadap penguasaan materi
peserta memberikan hasil rata-rata sebesar 56,67 % (sangat menguasai) dan 40,00
% ( Menguasai), serta 3,33 % (cukup menguasai) hasil ini menunjukkan
bahwa pembuatan mie mokaf ini sangat mudah membuatnya dan dapat dijadikan
sebagai peluang usaha sehingga peserta mudah menyerap materi tersebut dan juga
sebagai alternatif pengolahan hasil pangan yang sehat.
Aspek Penilaian
No Jml
Kepemimpina Prakars
Nama Peserta Disiplin Motivasi n Kerjasma a
1 Chandra Ari Prasetya 85 85 85 85 85 85,00
2 Herlambang Dewanto 85 85 85 85 85 85,00
3 Derri Satria 85 85 85 85 85 85,00
4 Sujianto 85 85 85 85 85 85,00
5 Wahyono 90 90 95 90 95 91,25
6 Andri Hidayat 85 85 85 85 85 85,00
7 Hafiz Alkautsar 85 85 85 85 85 85,00
8 Sutrisno 85 85 85 85 85 85,00
9 Deni Nurcahyo 85 85 85 85 85 85,00
10 Usman Asri 85 85 85 85 85 85,00
11 Saefudin 85 85 85 85 85 85,00
12 Basir Amir Zuliman 85 85 85 85 85 85,00
13 Feriansyah Alridho 85 85 85 85 85 85,00
14 Sadri 85 85 85 85 85 85,00
15 Agus Dwi Saputra 85 85 85 85 85 85,00
16 Apriyadi 90 85 90 85 85 87,75
17 Roni Haryanto 85 95 90 90 85 88,50
18 Muhamad Fajar Sidik 85 85 85 85 85 85,00
19 Saefudin Hidayatullah 85 85 85 85,00 85 85,00
20 Heri Kurniawan 75 85 90 90 95 83,50
21 Surantono 85 85 85 85 85 85,00
22 Muntholib 85 85 85 85 85 85,00
23 Habizar Deby Kusuma 85 85 85 85 85 85,00
24 Ahmad Robangi 90 90 90 90 90 90,00
25 M Abdul Bumkul D 85 85 85 85 85 85,00
26 Amir Syamsuddin 85 85 85 85 85 85,00
27 Iwan Mahmiludin 85 85 85 85 85 85,00
28 Alvin Nurcholik 85 85 85 85 85 85,00
29 Imam Fajar Muhroni 85 85 85 85 85 85,00
30 Kustini 85 85 85 85 85 85,00
TOTAL 2.555 2.570 2.580 2.570 2.575 2.566
RATA-RATA 85,17 85,67 86,00 85,67 85,83 85,53
Hasil observasi aspek sikap dalam evaluasi ini dapat dilihat hasilnya pada tabel 5.
Aspek sikap peserta Penyuluhan yang diamati dengan menggunakan teknik
observasi adalah sikap kerjasama, disiplin, tanggung jawab dan keaktifan peserta
selama mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Proses observasi dilakukan oleh
widyaiswara dan para panitia pendamping yang mendampingi saat proses belajar
mengajar berlangsung. Dalam proses pelaksanaan dilakukan penilaian sikap
peserta didik setiap mata Penyuluhan. Widayaiswara melakukan penilaian sikap
kerjasama, disiplin, tanggung jawab dan keaktifan selama kegiatan dilakukan baik
secara idividu maupun kelompok. Dari 4 indikator sikap yang paling menonjol
adalah tanggungjawab dengan nilai rata-rata 89. Hal ini menunjukkan rasa
antuasias peserta Penyuluhan dalam mengikuti pembelajaran. Sikap disiplin
ditunjukkan dengan kehadiran peserta Penyuluhan yang tepat waktu, sikap
kerjasama ditunjukkan dengan adanya pembimbingan dengan rekan sejawat.
Langkah yang dilakukan oleh widyaiswara adalah mengidentifikasi kemampuan
awal peserta Penyuluhan dalam penguasaan materi Penyuluhan peningkatan nilai
tambah hasil yang sudah menguasi dan yang belum menguasai.
PERSENTASE
NILAI
N NILAI PRE HASIL
NAMA PESERTA POST KETERANGAN
O TEST KEMAJUAN
TEST
BERLATIH
1 Chandra Ari Prasetya 40,00 80,00 100,00 MEMUASKAN
Hasil pembelajaran aspek pengetahuan dalam penelitian ini dapat dilihat hasilnya
pada tabel 6 dalam hasil penelitian di atas, sebelum pembelajaran dimulai dilakukan
pre test sebagai tes awal, dan pada akhir pembelajaran dilakukan post test. Dari
hasil tersebut terdapat peningkatan hasil dari tes awal yang semula rata-ratanya
hanya 46,67 pada pelaksanaan post test meningkat dengan menjadi 82,67 dalam
kategori sangat baik. Peningkatan rata-rata hasil pre test dan post test adalah
sebesar 36,00. Dengan demikian hasil belajar peserta Penyuluhan dalam aspek
pengetahuan mengalami kenaikan yang signifiikan. Seluruh peserta Penyuluhan
dinyatakan lulus dari Penyuluhan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian
(ubikayu).
Hal ini disebabkan karena hasil belajar peserta Penyuluhan melalui pembelajaran
yang merupakan aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan rata-rata lebih dari 76.
Dari sisi peserta Penyuluhan dapat dilihat dari hasil Kemajuan Berlatih belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-
jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan dari sisi widyaiswara,
hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran (Hamalik, 2006).
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Dijelaskan bahwa Horward Kingsley membagi
tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan
dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita.
Masing-masing hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan baik
tujuan kurikulum maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yaitu ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotorik. (Sudjana, 2005).
Pada penelitian ini, Hasil belajar peserta Penyuluhan (learning) tidak hanya diukur
dari aspek kognitif atau pengetahuan saja, namun juga mengukur proses belajar
peserta Penyuluhan pada saat pelaksanaan kegiatan Penyuluhan berlangsung, yaitu
hasil belajar peserta Penyuluhan dari aspek sikap yaitu kerjasama, disiplin,
tanggung jawab dan keaktifan serta hasil belajar peserta Penyuluhan dari aspek
ketrampilan yang dapat diukur dari tugas individu dan tugas kelompok.
BAB V
PENUTUP
1. Simpulan