Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN EVALUASI PERILAKU PETANI DALAM

PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA


BUDIDAYA PADI SAWAH DI DESA PASIR EURIH KECAMATAN
TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

Oleh:
INA HERLINA
NIM. 04.1.17.0993

JURUSAN PERTANIAN
POGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BEKELANJUTAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Segala Puji senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat,
rahmat dan izin-Nya lah kita masih diberi kenikmatan tidak bisa kita sebutkan
satu persatu. Sholawat teriring salam semoga dapat tersampaikan kepada
jungjunan kita, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya,
tabi’in tabiatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya medapatkan
syafaat darinya sampai akhir zaman. Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT,
Laporan Evaluasi Perilaku Petani dalam Penerapan Pengendalian Hama Terpadu
(PHT) Padi Sawah di Desa Pasir Eurih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor,
dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Drs. Achdiyat, M. Pd dan bapak Dedy Kusnadi, SP.M.Si selaku dosen mata kuliah
Evalusi Penyuluhan Pertanian, penyuluh BPP Dramaga Bogor serta ketua dan
anggota kelompok tani Karya Tani yang telah berkenan membimbing dan
dilibatkan dalam kegiatan evaluasi penyuluhan ini. Penyusunan laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Akan tetapi semoga laporan evaluasi ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................v
PENDAHULUAN............................................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................1
Tujuan......................................................................................................1
Manfaat....................................................................................................2
TINJAUAN TEORITIS....................................................................................3
Penyuluhan Pertanian..............................................................................3
Evaluasi Penyuluhan Pertanian...............................................................3
Perilaku Manusia.....................................................................................4
Pengendalian Hama Secara Terpadu.......................................................5
PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................................7
Lokasi dan Waktu....................................................................................7
Sasaran Kegiatan.....................................................................................7
Populasi dan Sampel...............................................................................7
Teknik Pengumpulan Data......................................................................7
Instrumen Evaluasi..................................................................................7
Teknik Analisis Data...............................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................10
Keragaan Desa Pasir Eurih.....................................................................10
Karakteristik Responden.........................................................................11
Pengetahuan Petani Terhadap Penerapan PHT.......................................13
Sikap Petani Terhadap Penerapan PHT..................................................16
Keterampilan Petani Terhadap PHT.......................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... .18
Kesimpulan..............................................................................................18
Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20
LAMPIRAN.....................................................................................................21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Kategori perilaku petani berdasarkan skor ....................................... 9
2. Data luas wilayah Desa Pasir Eurih................................................... 10
3. Daftar poktan Pasir Eurih.................................................................. 10
4. Distribusi petani berdasarkan jenis kelamin, umur dan pendidikan.. 11
5. Distribusi petani berdasarkan luas lahan, kepemilikan lahan............ 12
6. Distribusi pengetahuan petani terhadap budidaya tanaman 13
sehat......
7. Distribusi pengetahuan petani terhadap pemanfaatan musuh alami.. 14
8. Distribusi pengetahuan petani terhadap pengamatan rutin................ 15
9. Distribusi pengetahuan petani terhadap petani ahli PHT................... 15
10. Distribusi sikap petani terhadap petani ahli PHT.............................. 16
11. Distribusi keterampilan petani terhadap petani ahli PHT.................. 17

DAFTAR LAMPIRAN

iv
Lampiran Halaman
1. Jadwal Kegiatan Evaluasi................................................................ 20
2. Kuesioner ........................................................................................ 21
3. Kisi-kisi Instrumen.......................................................................... 25
4. Uji Validitas Instrumen ..................................................................
5. Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................... 26
6. Data Diri Responden....................................................................... 28
7. Tabulasi Responden......................................................................... 29
8. Dokumentasi Kegiatan Evaluasi...................................................... 35

v
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sektor pertanian di Indonesia sebagian besar di bangun oleh para petani.


Penyuluhan pertanian sebagai bagian internal pembangunan pertanian adalah
salah satu upaya pemberdayaan petani dan pelaku usaha pertanian. Fungsi
penyuluhan pertanian menjembatani kesenjangan antara praktik yang biasa
dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu
berkembang. Penyuluhan dengan para penyuluhnya merupakan penghubung yang
bersifat dua arah (two way traffic). Tujuan terpenting program penyuluhan adalah
untuk mengubah perilaku petani yang berdampak pada kualitas kehidupan yang
lebih baik. Pembangunan pertanian harus berorientasi pada pola pikir dan
keahlian petani. Pembangunan pertanian harus mengarahkan petani kepada sistem
pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam melalui kegiatan manusia
yang melibatkan modal, teknologi, dan sumberdaya lainnya. Teknologi tepat di
bidang penyuluhan pertanian, yang telah ditemukan perlu disebar luaskan kepada
petani, pekebun, peternak, agar mereka dapat memanfaatkanya. Setiap program
pertanian yang telah disampaikan penyuluh perlu diterapkan untuk melihat sejauh
mana perubahan petani dari segi perilaku. Pengkajian ini disebut sebagai evaluasi
penyuluhan pertanian. Salah satu kelompok tani (poktan) yang dipilih untuk
dilaksanakannya evaluasi ini adalah Poktan Karya Tani.
Poktan Karya Tani yang merupakan poktan yang ada di wilayah binaan
Desa Pasir Eurih. Sebagian besar usaha tani di Desa Psir Eurih adalah usaha
komoditas Padi Sawah (Oriza sativa.L). Materi yang telah disampaikan adalah
Pengendalian Hama Terpadu pada Budidaya Padi Sawah. Dari kegiatan
diharapkan penguasaan petani tentang PHT Padi Sawah dapat bertambah dan
adanya perubahan petani dari segi perilaku.
Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan evaluasi pengetahuan dan sikap
petani dalam pengendalian hama terpadu padi sawah adalah sebagai berikut:

1
1. Menganalisis tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam
penerapan PHT pada budidaya Padi Sawah;
2. Mendeskripsikan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam
penerapan PHT pada budidaya.

Manfaat/ Kegunaan Evaluasi

Manfaat yang dapat diperoleh setelah kegiatan evaluasi ini dilaksanakan


yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan sejauh mana petani dalam menerapkan
pengendalian hama terpadu sehingga dapat ditingkatkan dan ditindaklanjuti ke
depannya;
2. Pelaporan hasil kegiatan evaluasi sebagai penyampaian informasi, menjadi
bahan acuan dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan dan
perbaikan berikutnya;
3. Khusus untuk penyusun dapat lebih memahami ilmu yang berkaitan dengan
kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian dari segi teori maupun praktik
langsung.

2
TINJAUAN TEORITIS

Penyuluhan Pertanian
Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
(SP3K) Nomor. 16 tahun 2006 menjelaskan bahwa penyuluhan pertanian,
perikanan, kehutanan yang kemudian disebut penyuluhan adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Mardikanto (1993) berpendapat bahwa tujuan penyuluhan pertanian
berdasarkan tingkatannya terbagi menjadi dua yaitu: 1) Tujuan dasar atau akhir
yang tercapai masyarakat berupa tercapainya kesejahteraan masyarakat; 2) Tujuan
umum dalam hal perubahan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam
peningkatan produksi serta kesejahteraan petani; 3) Tujuan pedoman berupa arah
dari tujuan penyuluhan yang dilakukan.

Evaluasi Penyuluhan
Thomas (2005) berpendapat bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk
menentukan seberapa jauh suatu hal itu berharga, bermutu dan bernilai, jadi
evaluasi ada dua unsur yaitu menilai dan mengukur. Handerson (1984) dalam
Mardikanto (2009), mengartikan evaluasi sebagai kegiatan sistematis yng
dimaksudkan untuk melakukan pengukuran dan penilaian terhadap suatu obyek
berdasarkan pedoman yang telah ada. Pendapat lain menurut Mardikanto (1993),
menerangkan bahwa pengertian evaluasi terkandung beberapa pokok pikiran
sebagai berikut:
1. Pengamatan untuk pengumpulan data dan fakta;
2. Penggunaan pedoman yang telah ditetapkan;
3. Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman yang
sudah ditetapkan terlebih dahulu;
4. Pengambilan keputusan atau penilaian.

3
Kesalahan-kesalahan dalam suatu program seharusnya dapat diperbaiki
sehingga menjadi program yang tepat sasaran. Peranan penting kegiatan evaluasi
dalam suatu program agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan secara
berkala dan dengan jangka waktu yang panjang. Cernea dan Tepping (1977)
dalam Mardikanto (1993) membedakan evaluasi menjadi tiga, yaitu pree
evalution, yang dilakukan pada saat kegiatan belum dilakukan yaitu dengan
mempelajari perencanaan yang dibuat didalam suatu program, on-going
evaluation; evaluasi dilakukan pada saat program sedang berjalan, dan ex-post
evaluation.

Tahap-tahap Evaluasi
Tahap-tahap evaluasi menurut Chitambar (1961) dalam Kusnadi (2007)
sebagai suatu proses ilmiah, evaluasi yang baik harus dirancang sebagai suatu
proses kegiatan bertahap yang mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan evaluasi
2. Perumusan indikator dan parameter
3. Pengukuran indikator
4. Penetapan metode evaluasi yang meliputi:
a. Perancangan evaluasi
b. Perumusan populasi/ sampel
c. Perincian data yang diperlukan
d. Teknik pengumpulan data
e. Perumusan instrumen
f. Uji coba instrumen
g. Teknik analisis data
5. Pelaporan
Perilaku
Teori Bloom membedakan perilaku dalam 3 domain perilaku yaitu
kognitif (cognitive), afektif (affective) dan psikomotor (psychomotor). Untuk
kepentingan pendidikan praktis, teori ini kemudian dikembangkan menjadi tiga
ranah perilaku yaitu:

4
1. Pengetahuan (Knowledge), merupakan hasil dari tahu, terjadi melalui panca
indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba;
2. Sikap (attitude), merupakan respon seseorang yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap secara nyata
menunjukkan kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi dan bersifat emosional;
3. Keterampilan (Skill), adalah kemampuan seseorang untuk bertindak setelah
menerima pengalaman belajar tertentu. Keterampilan merupakan kelanjutan
dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif yang
menunjukkan perilaku.

Pengendalian Hama Terpadu (PHT)


PHT adalah pengendalian hama yang memiliki dasar ekologis dan
menyadarkan diri pada faktor-faktor moralitas alami, seperti musuh alami dan
cuaca serta mencari taktik pengendalian yang mendatangkan gangguan sekecil
mungkin terhadap faktor-faktor tersebut. Kogan (1998) dalam Samsudin (2008)
mendefinisikan PHT merupakan sistem yang mendukung dalam pengambilan
keputusan untuk memilih dan menggunakan taktik pengendalian hama, satu cara
atau lebih yang dikoordinasi secara harmonis dalam satu strategi manajemen,
dengan dasar analisa biaya dan keuntungan yang berpatokan pada kepentingan
produsen, masyarakat dan lingkungan. Empat prinsip yang digunakan dalam PHT
adalah sebagai berikut :
1. Budidaya tanaman sehat. Budidaya tanaan sehat untuk tanaman padi bisa
dilakukan dengan menanam varietas sehat dan tahan, pengaturan jarak tanam
dll;
2. Pemanfaatan musuh alami yang merupakan faktor penting dalam
pengendalian OPT untuk dilestarikan dan dikelola agar mampu berperan
secara maksimum dalam pengaturan populasi OPT di alam;
3. Pengamatan rutin, prinsip ini harus dilakukan secara intensif dan rutin yang
merjadi dasar analisis ekosistem untuk mengambil keputusan dan melakukan
tindakan yang diperlukan;

5
4. Petani sebagai ahli PHT, petani sebagai pengambil keputusan di lahannya
sendiri, hendaknya memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
menganalisis ekosistem serta mampu menetapkan keputusan pengendalian
OPT secara tepat.

6
PELAKSANAAN KEGIATAN

Lokasi dan Waktu


Lokasi kegiatan evaluasi perilaku petani dilaksanakan di Kelompok Tani
Karya Tani, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat. Waktu pelaksanaan kegiatan evaluasi dilaksanakan pada hari Selasa,
26 November 2019.
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian adalah petani yang
tergabung dalam kelompok tani Karya Tani di Desa Pasir Eurih dan
mengusahakan komoditas padi sawah.
Populasi dan Sampel
Populasi pada kegiatan evaluasi ini adalah semua petani yang tergabung
dalam Kelompok tani Karya Tani Desa Pasir Eurih dan telah menerima materi
tentang PHT padi sawah oleh penyuluh. Dalam evaluasi ini total responden
berjumlah 11 orang. Sehingga teknik sampling yang digunakan adalah teknik
sampling total. Sampling total adalah teknik pengambilan sampel dimana seluruh
responden digunakan sebagai sampel dan jumlahnya kurang dari 100 orang
(Sugiyono, 2012).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode observasi,
wawancara serta penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner ynag dilaksanakan
adalah dengan melalui pertemuan kelompok dan ada beberapa yang dilaksanakan
dengan metode anjangsana. Penyebaran Kuesioner yang telah disebarkan ini akan
menjadi bahan penunjang hasil kegiatan evaluasi untuk selanjutnya dikaji serta
dicari solusi dari permasalahannya.

Instrumen Evaluasi
Alat ukut dalam sebuah pengkajian dinamakan instrumen pengkajian .
instrumen evaluasi yang digunakan adalah kuesioner dengan modifikasi skala

7
Likert. Modifikasi dalam skala Likert dimaksudkan untuk menghilangkan
kelemahan yang terdapat dalam skala lima tingkat.

Validitas
Instrumen evaluasi yang digunakan, sebelumnya dilaksanakan terlebih
dahulu uji validitas. Uji validitas ini dilaksanakan dengan cara menguji kuesioner
atau menilai soal kepada beberapa orang diluar responden. Pengujian soal ini
dilakukan oleh teman mahasiswa lain dengan cara menilai soal yang telah dibuat
di google form. Selanjutnya hasil pengujian kuesioner akan diolah menggunakan
rumus Aiken’s. Penggunaan rumus tersebut diolah dengan bantuan aplikasi
Microsoft Excel 2010. Nilai validitas diatas soal 0.2 adalah nilai yang dapat
diterima dan digunakan. Dari hasil uji validitas semua soal dalam kuesioner
mempunyai kriteria soal yang valid. (Hasil uji validitas terlampir)

Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2019), hasil pengkajian bersifat reliabel bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk menguk ur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Data diolah dengan menggunakan Microsoft
Excel 2010 pada komputer menggunakan formula Alpha Cronbach dengan rumus
sebagai berikut:
2 2
N σ −∑ σ
ρα = ( )( A 2 i )
N−1 σA

Keterangan:
N : Banyaknya butir (bukan banyak responden)
σ 2A : Variansi kelompok skor responden

σ i2 : Variansi skor setiap butir

st 2 : Varians total butir pertanyaan


Hasil olah diperolah hasil Alpha Cronbach dengan nilai 0,74 sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam kegiatan evaluasi ini
bersifat reliabel dan selanjutnya dapat di digunakan kepada responden yang
sebenarnya.

8
Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen yang terdapat dalam evaluasi ini terdiri dari dua tipe
kriteria pertanyaan/pernyataan positif atau negatif dengan urutan nilai skor ynag
berbeda dari setiap alternatif jawaban yang dipilih responden. Kisi-kisi instrumen
evaluasi dapat dilihat pada lembar lampiran. (kisi-kisi instrumen terlampir)

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam evaluasi ini dilakukan dengan penelitian secara
deskriptif. Penelitian secara deskriptif dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain, yang hasilnya dipaparkan dalam
bentuk laporan penelitian. Data yang diperoleh dari hasil kuisioner, diolah secara
tabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis dipaparkan dengan bentuk
uraian yang sistematis sehingga diperoleh hasil yang lengkap dan terperinci.
Selanjutnya penentuan tingkat perilaku petani dilakukan pengukuran dengan
menggunakan metode skor dari setiap indikator PHT pada padi sawah terhadap
jawaban responden. Skor masing-masing indikator dikategorikan menjadi
beberapa kategori berdasarkan panjang kelas interval yang ditetapkan melalui
perhitungan sebagai berikut.

Rentang (108−27)
Pajang kelas interval ¿ ¿ = 27
Banyak kelas interval 3

Keterangan :
Rentang : Nilai maksimal (4 x 27) – nilai minimal (1 x 27)
Banyak kelas interval : jumlah kategori tiga
Berdasarkan rumusan di atas, maka dapat ditetapkan kriteria nilai kategori
perilaku sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kategori perilaku petani berdasarkan skor
No. Nilai Interval Kelas (Skor Total) Kategori
1. 27 -54 Rendah
2. 55 -82 Sedang
3. 83 -110 Tinggi
Sumber: Data primer diolah 2019

9
HASIL DAN PEMBAHASAN

Keragaan Desa Pasir Eurih

Letak Wilayah
Desar Eurih termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tamansari, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Akses jalan dan angkutan umum dari desa ke
Kecamatan dan ke luar wilayah sudah baik. Namun kondisi jalan antar dusun pada
sebagian tempat masih memerlukan perbaikan. Selanjutnya, untuk luas wilayah
Desa Pasir Eurih dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 . Data luas wilayah Desa Pasir Eurih


Luas Wilayah Binaan (Ha) Jumlah
Desa
Pertanian Peternakan Perikaan Kehutanan (Ha)

Pasir Eurih 115.0 0.10 1.0 44 170.00

Sumber: Dimodifikasi dari RKTP Desa Pasir Eurih, tahun 2019

Potensi Sumber Daya Manusia Pertanian


Jumlah penduduk desa Pasir Eurih, berjumlah 11.332 jiwa dengan jumlah
laki-laki 5.857 orang dan perempuan 5.475 orang, serta jumlah KK tani 481.
Mayoritas mata pencaharian di Desa Pasir Eurih adalah petani serta pengrajin
seperti sandal maupun sepatu. Adapun dalam bidang pertanian kelembagaan
petani di Desa Pasir Eurih berkembang sejalan dengan pembinaan yang dilakukan
melalui kegiatan penyuluhan secara berkelanjutan. Untuk desa Pasir Eurih
terdapat beberapa poktan sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3.Daftar poktan Desa Pasir Eurih


Tgl/Tahun Nama Pengurus Jumlah Kelas
N Desa/Kelompo
Berdiri Ketua Sekretari Bendahar Anggot Kelompo
o k
s a a k
I Pasir Eurih
1 Karya Tani 21-3-2003 Ade Erik Encep 28 Madya
2 Subur Makmur 2-11-1993 Ilyas Salim Akub 27 Madya
3 Sugih Mukti 7-6-1999 Nanda Adang S. Among 28 Lanjut
4 KWT. Melati 20-9-2004 Idayani Iis I. Mariah 20 Lanjut
5 KWT. April
Wawat Yuyum H. Eeng 20 Pemula
Cempaka 2010

10
6 Sangkuriang 1 -1- 2006 Maman Galih P. Djoko S. 25 Lanjut
7 Flora 19-8-2010 Agustin Iyan Ajid 15 Pemula
Sangkuriang a
8 Gapoktan 24-9-2007 Soma Encep 20 Lanjut
Mekarwangi
II Desa
Tamansari
1 Mekarsari Junadi
2 Tanjung Yati Dedeh Tinah 2002 Madya
3 Nusa Indah Cucu K Endang Agung 2003 Madya
4 Cita Tani Euis Juju Juni 2009 Pemula
Sumber : Dimodifikasi dari RKTP Desa Pasir Eurih, tahun 2019

Karakteristik Petani Responden

Dalam penelitian evaluasi ini dilaksanakan identifikasi karakteristik petani


yang menjadi responden. Identifikasi ini untuk melihat gambaran umum mengenai
responden dan sebagai penunjang dalam kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian.
Karakteristik petani responden berdasarkan jenis kelamin, umur dan tingkat
pendidikan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi petani berdasarkan jenis kelamin, umur dan pendidikan


Karakteristik Frekuensi (f) Presentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 7 63,63
Perempuan 4 36,36
∑ 11 100
Umur (tahun)
20 – 33 1 9,0
34 – 46 5 45,45
47 – 60 5 45,45
∑ 11 100
Pendidikan
Tidak sekolah 0 0
SD 11 100
SLTP 0 0
SLTA 0 0
Perguruan Tinggi 0 0
∑ 11 100
Sumber : Data primer diolah oleh penulis tahun 2019
Tabel 4 menunjukan jumlah responden dalam kegiatan evaluasi ini
sebanyak 11 responden dari kelompok tani Karya Tani. Responden paling banyak
berjenis kelamin laki-laki. Perbedaan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
ini tidak menjadi acuan yang terbanyak yang menjadi aktif maupun ikut
berpartisipasi. Karena pada dasarnya kemauan seseorang dalam suatu pelaksanaan

11
kegiatan dapat timbul dikarenakan dorongan dari dirinya maupun lingkungan di
sekitarnya. Karakteristik petani responden yang selanjutnya adalah umur. Selain
didominasi oleh laki-laki responden pada evalusi penyuluhan ini terdapat
responden yang termuda yaitu dengan umur 21 tahun.
Adapun umur responden dalam pelaksanaan evaluasi ini tergolong kategori
umur produktif. Umur produktif adalah umur yang potensial menghasilkan barang
serta jasa. Umur produktif yang dimiliki mempunyai potensi serta peranan penting
terkait hubungannya dengan penerapan PHT. Umur produktif diharapkan mampu
meningkatkan produktifitas serta menjadikan responden lebih mudah untuk dapat
menerima diseminasi informasi yang diberikan dalam kegiatan penyuluhan.
Tabel 4 juga menunjukan tingkat pendidikan yang ditempuh responden
dominan atau 100 % adalah jenjang pendidikan SD. Pendidikan mempunyai
kaitan erat dengan pengetahuan. Karena dengan pendidikan wawasan petani dapat
bertambah. Hamrat (2018) menyebutkan bahwa semakin tinggi pendidikan,
menjadikan seseorang dengan mudah menyerap informasi. Dengan pendidikan
yang didominasi dengan lulusan SD, maka perlu adanya pendampingan serta
pendekatan yang lebih jauh sebagai bentuk usaha untuk terjadinya perubahan
perilaku petani dalam penerapan pengendalian hama terpadu sehingga dapat
dirasakan manfaatnya

Luas Lahan dan Kepemilikan Lahan


Tabel 5. Distribusi petani berdasarkan luas ahan, kepemilikan lahan
Karakteristik Frekuensi (f) Presentase (%)
Luas Lahan (Ha)
Sempit ( 0,1 – 0,5) 9 81, 81
Sedang ( 0,6 – 1) 1
Luas ( 1,1 – 1,5) 1 6,90
∑ 11 100
Kepemilikan Lahan
Milik sendiri 11 100
Sewa 0
Keduanya 0
∑ 11 100
Sumber : Data primer diolah oleh penulis, tahun 2019

Tabel 5 menunjukan luas lahan sempit mendominasi dalam kepemilikan


luas lahan petani responden. Mayoritas lahan yang dikelola oleh petani adalah

12
(81,81%) berkisar antara 0,1 sampai dengan 0,5 ha adalah lahan yang memiliki
luasan lahan yang termasuk kategori sempit. Terkait pengalaman dalam berusaha
tani belum semua berpengalaman karena yang menjadi responden belum lama
tergabung dalam kelompok tani. Akan tetapi berbeda dengan ketua poktan yang
sudah berpengalaman cukup lama. Bukan berarti hal ini menyurutkan semangat
petani yang lain karen peran ketua ini sangat penting dalam berbagi ilmu dan
pengalamannya berusaha tani. Pengalamam tersebut dapat dijadikan pengetahuan
yang dapat menunjang pemahaman. Pengetahuan dibutuhkan dalam membangun
persepsi yang baik dari petani terkait penerapan PHT. Pengalaman seseorang yang
menjadi sumber pengetahuan dapat ditentukan oleh pengalaman dengan kategori
personal serta situasional (Rakhmat, 2000).

Pengetahuan Petani Terhadap PHT


Pengukuran perilaku petani baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan
petani dilakukan dengan pengisian kuesioner maupun cara wawancara semi
terstruktur yang mengacu pada kuesioner yang telah disusun baik dengan suasana
yang formal atau hanya berbincang-bincang saja terkait kondisi perilakunya
terhadap penerapan PHT pada kegiatan usahataninya. Distribusi pengetahuan
petani terhadap budidaya tanaman sehat dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6. Distribusi pengetahuan petani terhadap budidaya tanaman sehat


Kategor
Jawaban Responden Skor Nilai
i
Parameter

Tidak Kurang Sangat


Tahu
Tahu Tahu Tahu Jumlah
(TT) (KT) (T) (ST)
f % f % F % f % f %
54, 1
1 0 0 1 9,1 4 36,4 6 100 38 63,3
5 1 Sedang
27, 36, 1
2 1 9,1 3 3 27,3 4 100 32 53,3
3 4 1 Sedang
27, 81, 1
3 2 18,2 3 1 9,1 9 100 47 78,3
3 8 1 Sedang
27, 63, 1
4 0 0 3 1 9,1 7 100 37 61,7
3 6 1 Sedang
54, 1
5 1 9,1 1 9,1 3 27,3 6 100 36 60,0
5 1 Sedang
1 90, 1
6 0 0 0 0,0 1 9,1 100 43 71,7
0 9 1 Sedang
7 1 9,1 0 0,0 5 45,5 5 45, 1 100 36 60,0 Sedang
13
5 1
63, 1
8 1 9,1 0 0,0 3 27,3 7 100 38 63,3
6 1 Sedang
Rata-rata 64,0 Sedang
Sumber : Data primer diolah oleh penulis, tahun 2019
Tabel 6 menunjukan bahwa, pengetahuan petani dalam hal budidaya
tanaman sehat sebagai bagian dari prinsip PHT padi berada pada kategori sedang
dengan nilai 64,0. Dalam prinsip ini parameter yang mempunyai kategori nilai
tinggi di antara yang lainnya adalah parameter 3 tentang varietas tahan. Petani
sudah mengetahui jenis-jenis varietas yang bisa ditanam untuk meminimalisir
serangan hama padi. Meskipun sebagian besar masuk dalam kategori sedang
namun tetap perlu diperbaiki dengan cara melakukan penyuluhan ulang,
mempraktikan langsung secara rutin serta saling bertukar pengalaman terkait
budidaya tanaman sehat antar petani atau dengan penyuluh.
Perlu adanya interaksi yang lebih dengan pihak-pihak yang mempunyai
kegigihan, pengalaman serta pengetahuan untuk saling berbagi dan juga
membantu. Robiyan et.al, (2014) menyebutkan bahwa interaksi sosial mempunyai
hubungan nyata dengan persepsi yang baik akan sesuatu yang terjadi di sekitar
kita. Dalam mengantisipasi keadaan maka hendaknya dilakukan penelitian yang
berkaitan dengan teori yang telah dijabarkan.

Tabel 7. Distribusi pengetahuan petani terhadap pemanfaatan musuh alami


Jawaban Responden
Tidak Kuran Sangat
Tahu Skor Nilai Kategori
Parameter Tahu g Tahu Tahu Jumlah
(TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
18, 72, 1
9 1 9,1 0 0 2 8 100 39 65,0
2 7 1 Sedang
36, 18, 36, 1
10 4 1 9,1 2 4 100 28 46,7
4 2 4 1 Rendah
45, 54, 1
11 0 0,0 0 0,0 5 6 100 39 65,0
5 5 1 Sedang
18, 63, 1
12 1 9,1 1 9,1 2 7 100 37 61,7
2 6 1 Sedang
Rata-Rata 59,6 Sedang
Sumber: Data primer diolah oleh penulis, tahun 2019
Tabel 7 menunjukan kategori pengetahuan petani terhadap pemanfaatan
musuh alami termasuk dalam kategori sedang dengan nilai 59,6 hal ini

14
menunjukkan masih kurangnya pemahaman dalam pemanfaatan musuh alami.
Pada prinsip kedua ini terdapat parameter yang nilainya rendah yaitu pada
parameter jenis musuh alami. Perlu adanya penyuluhan ulang atau penderasan
informasi tentang jenis musuh alami yang bisa dimanfaatkan. Penyuluhan tentang
musuh alami ini dapat dilaksanakan berbarengan dengan praktik pengendalian
hama terpadu dan lebih utama untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Tabel 8. Distribusi pengetahuan petani terhadap pengamatan rutin


Kategor
Jawaban Responden Skor Nilai
i
Tidak Kurang Sangat
Parameter Tahu
Tahu Tahu Tahu Jumlah
(TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
1 1
13 0 0 0 0 1 9,1 91 100 43 71,7
0 1 Sedang
1 1
14 0 0 0 0 0 0 100 100 44 73,3
1 1 Sedang
Rata-rata 72,5 Sedang
Sumber: data primer diolah oleh penulis, tahun 2019

Tabel 8 menunjukan aspek pengamatan rutin termasuk dalam kategori


sedang baik dari parameter 13 dan 14. Perlu ditingkatkan kembali dengan sesering
mungkin diajak untuk melihat seperti apa menjalankan prinsip PHT seperti
kunjungan dan pengamatan rutin langsung terhadap tanaman padi yang sedang
dibudidayakan. Namun ada hal yang perlu ditingkatkan lagi adalah penguasaan
petani terhadap cara pengambilan keputusan harus diawali dengan pengamatan
dan penentuam ambang batas ekonomisnya.

Tabel 9. Distribusi pengetahuan petani terhadap petani ahli PHT


Kategor
Jawaban Responden Skor Nilai
i
Tidak Kurang Sangat
Parameter Tahu
Tahu Tahu Tahu Jumlah
(TT) (KT) (T) (ST)
F % f % f % f % f %
18, 1
15 2 18,2 3 27,3 2 4 36,4 100 30 50,0
2 1 Rendah
Sumber: data primer diolah oleh penulis, tahun 2019

Tabel 9 menunjukan menunjukkan prinsip ke 4 berada pada kategori rendah


dengan nilai 50 dan perlu ada peningkatan bagaimana petani bisa melakukan
15
dengan langkah yang tepat dan bisa menjadi ahli dalam pengendalian hama
terpadu. Penyuluhan dengan parameter ini dapat dilakukan dengan bersama-sama
praktek langsung dalam pengusiran hama yang menyerang tanaman padi. Peran
penyuluhan baik dari BPP atau swadaya dibutuhkan dalam pelaksanaan ini.

Sikap Petani terhadap PHT


Sama halnya dengan mengetahui aspek pengetahuan petani. Aspek sikap
juga dipehatikan. Sikap adalah bagaimana pola pikir petani dalam mengendalikan
hama padi yang menyerang tanaman yang dibudidayakannya. Berikut di bawah
ini disajikan data pada Tabel 10 yang telah diolah berkaitan dengan sikap petani
terhadap PHT padi sawah.

Tabel 10. Distribusi sikap petani terhadap petani ahli PHT


Jawaban Responden Skor Nilai Kategori
Sangat
Tidak sangat
Paramete tidak Setuju
setuju setuju Jumlah
r setuju
(TT) (KT) (T) (ST)
F % f % F % F % f %
81, 1 32
1 1 9,1 0 0 9 1 9,1 100 80
8 1 Sedang
1 90, 1 34
2 0 0,0 0 0 1 9,1 100 85
0 9 1 Tinggi
63, 27, 1 33
3 0 0,0 1 9,1 7 3 100 83
6 3 1 Tinggi
72, 1 29
4 1 9,1 1 9,1 8 1 9,1 100 72,5
7 1 Sedang
1 90, 1 34
5 0 0,0 0 0,0 1 9,1 100 85
0 9 1 Tinggi
81, 1 31
6 0 0,0 1 9,1 9 1 9, 1 100 77,5
8 1 Sedang
18, 54, 18, 1 27
7 1 9,1 2 6 2 100 67,5
2 5 2 1 Sedang
54, 1 26
8 4 36,4 0 0,0 6 1 9,1 100 65
5 1 Sedang
81, 1 31
9 0 0,0 1 9,1 9 1 9,1 100 77,5
8 1 Sedang
45, 36, 1 14
10 2 18,2 5 4 0 0,0 100 35
5 4 1 Rendah
Rata-rata 29,1 72,8 Sedang
Sumber: data primer diolah oleh penulis, tahun 2019

16
Tabel 10 menunjukan nilai sikap petani terhadap penerapan PHT padi
sawah adalah 72,8 dengan kategori sedang. Hasil data sikap petani terhadap
penerapan PHT ini parameter 10 yaitu penggunaan kimia sebagai alternatif
terakhir mempunyai nilai paling rendah. Hal ini dikarenakan petani masih
sebagian besar mengutamakan pengendalian hama yang menyerang tanaman padi
mereka dengan penggunaan pestisida kimia. Seharusnya penggunaan kimia ini
dapat diminimalisir dengan tujuan pelaksanaan pembangunan pertanian sesuai
dengan program pertanian berkelanjutan atau (Sustainable agriculture). Suatu
kegiatan pertanian dikatakan berkelanjutan apabila kegiatan tersebut secara
ekonomis, ekologis dan dan sosial bersifat berkelanjutan. Menurut Rivai dan
Anugrah (2011) berkelanjutan secara ekonomis mengandung arti, bahwa kegiatan
pertanian harus mampu menunjagn pertumbuhan secara ekonomi, adanya
penggunaan sumber daya serta investasi secara efektif dan efisisen. Berkelanjutan
dari segi ekologi memberikan arti bahwa suatu kegiatan pertanian sudah
seharusnya mampu mempertahankan intergitas sebuah ekosistem ekosistem,
memelihara daya dukung lingkungan dan konservasi sumber daya alam berikut
dengan keanekaragaman hayatinya. Berkelanjutan secara sosial berarti sudah
seharusnya bentuk kegiatan pertanian mampu menciptakan menciptakan
pemerataan pembangunan, mobilitas sosial, kohesi serta pengembangan
kelembagaan. Konsep dalam pemanfaatan pekarangan sudah seharusnya
melaksanakan pertanian berkelanjutan. Bentuk pemanfaatan pekarangan yang saat
ini menjadi salah satu program dari pemerintah sejalan dengan pertanian
berkelanjutan.

Tabel 11. Keterampilan petani

Jawaban Responden
Tidak Kurang Teram Sangat Sko Nila Krite
Parame Jumla r i ria
Terampil Terampil pil Terampil
ter h
(TT) (KT) (T) (ST)
f % f % F % f % F %
1 10 3 53,
13 0 0 1 9,0 10 90 0
0  1 0 2 3 Rendah
1 10 3 63,
14 0 0 2 18,1 2 18 7 63
1 0 8 3 Sedang
58,
3 Sedang

17
Tabel 7 menunjukan aspek keterampilan berada pada kategori sedang.
Berkaitan dengan keterampilan petani dalam menerapkan PHT padi sawah dalam
pelaksanaan evaluasi ini adalah bagaimana cara petani melakukan pemanfaatan
musuh alami sebagai bentuk pengendalian hama terpadu. Pemanfaatan musuh
alami yang paling sederhana dilakukan oleh petani adalah dengan membiarkan
ular sawah yang ada di ekosistem sawah. Hal sederhana ini perlu dijaga serta
perlu adanya pembinaan lanjutan mengenai pemanfaatan musuh alami seperti
misalnya burung hantu dan lain sebagainya. Selanjutnya hal-hal yang berkaitan
dengan keterampilan petani yang diharapkan dapat meningkat terkait penerapan
PHT ini dapat didukung dengan adanya pembinaan serta kegiatan penyuluhan
yang dilakukan oleh pihak terkait, penyuluh dan pemangku kebijakan.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil evaluasi penyuluh pertanian di Poktan Karya Tani dapat ditarik
kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan petani untuk prinsip budidaya tanaman
sehat, pemanfaatan musuh alami dan pengamatan rutin termasuk ke dalam
kategori sedang, dan untuk petani sebagai alhi PHT termasuk rendah. Adapun
untuk kategori sikap petani terhadap penerapan PHT termasuk ke dalam kategori
sedang serta keterampilan petani termasuk ke dalam kategori sedang.
Saran
Saran yang dapat diberikan dalam hal ini adalah hasil evaluasi menjadi
bahan dalam pertimbangan dan acuan dalam pelaksanaan penyuluhan di wilayah
Desa Pasir Eurih untuk ditindaklanjuti dengan penelitian selanjutnya yang lebih
menjadikan petani mengetahui, memahami serta menerapkan PHT. Selain itu
bahan evaluasi ini dapat menjadi bahan acuan dalam penyusunan program
maupun rencana kerja penyuluh pertanian.

18
DAFTAR PUSTAKA

Drektorat Pembinaan SMK, 2015. Buku Teks Bahan Ajar Siwa Penyuluhan
Pertanian. Kemendikbud RI: Jakarta
Hamrat MB, Taba MI, dan Jamil MH. 2018. Pengaruh pengetahuan Keterampilan
Dan Sikap Terhadap Tingkat penerimaan Teknologi Budidaya
Organik. Universitas Hasanuddin Makassar. Program Studi
Agribisnis.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.. Surakarta: Sebelas
Maret University.
Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret
University.
Robbins SP, Judge TA. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Jakarta. Hal
175-193.
Rivai RS, Anugrah IS. 2011. Konsep dan implementasi pembangunan pertanian
berkelanjutan di Indonesia. Bogor: Pusat Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian.
Robbins SP, Judge TA. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Jakarta. Hal
175-193.
Thomas dkk. 2005. Program dan Evaluasi Penyuluhan Pertania. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Samsudin. 2008. Pestisida Sintetis dan Bahayanya Bagi Kesehatan Manusia dan
Lingkungan.
Sugiyono. 2019. Metode Pengkajian Kualitatif (Untuk Pengkajian yang bersifat:
eksploratif, enterpretif, interaktif dan konstruktif). Bandung:
Alfabeta Bandung.

19
Sugiyono. 2019. Metode Pengkajian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Bandung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Jakarta:
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92.

20
Lampiran 1.
Jadwal Palang Kegiatan Evaluasi

BULAN
NO JENIS KEGIATAN Oktober November Desember

I II III IV I II III IV I II III IV


1. Mengurus perizinan melalui dinas terkait
2. Pembagian penyuluh
3. Pertemuan dengan penyuluh dan Pembagian Poktan
4. Identifikasi penentuan judul
5. Menyusun Proposal
6. Menyusun kuesioner
7. Melakukan uji validitas dan reliabilitas
8. Menyebar undangan pertemuan
9. Kegiatan pengisian kuesioner
10. Menganalisis data yang telah dikumpulkan
11. Menetapkan hasil evaluasi
12. Menyusun laporan
13. Ujian Evaluasi Penyuluhan

20
Lampiran 2.
KUESIONER
Evaluasi Perilaku Petani dalam Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Pada
Budidaya Padi Sawah Di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor

A. DATA RESPONDEN
1. Nomor Responden : ...........................................................
2. Nama Responden : ...........................................................
3. Alamat : ...........................................................
...........................................................
4. Umur : ...........................................................
5. Pendidikan Terakhir : ...........................................................
6. Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan)*
7. Status Perkawinan : Menikah/Belum menikah/Janda/
Duda )*
8. Jabatan dalam kelompoktani : ..........................................................
9. Luas lahan : ..........................................................
)*coret yang tidak perlu
B. ENUMERATOR/PENCACAH
1. Nama : Ina Herlina
2. Tanggal Pengisian : Selasa, 26 November 2019
C. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menentukan pilihan
jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia berikut ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
2. Perlu diketahui bahwa hasil pengisian kuesioner ini tidak berpengaruh pada kedudukan
Bapak/Ibu sehingga tidak perlu ragu untuk mengisi kuesioner secara jujur sesuai
keadaan yang sebenarnya dan akan menjamin kerahasiaan identitas Bapak/Ibu.

21
Soal
A. Pengetahuan
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban a,b, c atau d yang dianggap paling
benar!
1. Rumput liar (gulma) harus dicabut karena bisa digunakan hama sebagai…
a. Tempat hidup
b. Tempat beranak
c. Tempat hidup dan beranak
d. Tempat mati
2. Pemupukan padi sesuai takaran dilakukan untuk memaksimalkan …
a. Pertumbuhan tanaman padi
b. Pertumbuhan, hasil panen dan unsur hara dalam tanah
c. Pertumbuhan dan hasil panen
d. Jumlah daun padi sawah 1
3. Jenis (varietas) padi yang tahan terhadap serangan hama wereng adalah…
a. Inpari 33
b. Inpari 33 dan 31
c. Inpari 33, 33 dan IR 74
d. Gogo
4. Pengaruh pengaturan jarak tanam pada padi adalah...
a. Pertumbuhan padi sawah
b. Kematian padi sawah
c. Pertumbuhan dan besar kecilnya cahaya matahari masuk
d. Pertumbuhan dan hasil produksi
5. Mengurangi serangan hama dilakukan dengan menanam benih padi yang...
a. Tidak sehat
b. Sehat dan berlabel
c. Sehat
d. Sehat, bermutu dan berlabel
6. Prinsip pengedalian hama terpadu padi sawah diantaranya adalah....
a. Memanen dan membuang padi sawah
b. Menanam tanaman sehat, memanfaatkan musuh alami, dan pengamatan rutin
c. Menanam tanaman sehat dan memanfaatkan musuh alami
d. Menanam tanaman sehat
7. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat …
a. Menambah kesuburan tanah
b. Mengurangi kesuburan tanah dan muncul pencemaran
c. Mengurangi kesuburan tanah, hama kebal dan muncul pencemaran
d. Mengurangi kesuburan tanah
8. Cara budidaya tanaman yang sehat dalam Pengendalian Hama Terpadu adalah...
a. Membiarkan gulma sebagai tempat tinggal hama

22
b. Menanam benih sehat, pemupukan sesuai anjuran dan penggunaan jenis/varietas padi
tahan hama
c. Pemupukan sesuai anjuran dan penggunaan jenis/varietas padi tahan hama
d. Pengguaan benih sehat
9. Jenis makhluk hidup yang mampu mengusir atau mengendalikan hama padi disebut...
a. Musuh alami
b. Penyakit
c. Ular dan Laba-laba
d. Ular
10. Jenis musuh alami diantaranya adalah…
a. Ular sawah, laba-laba dan jangkrik
b. Ular sawah
c. Laba-laba dan ular sawah
d. Ayam
11. Penggunaan pestisida kimia terus menerus dan berlebihan akan berdampak pada…
a. Tanah tidak subur dan hama kebal
b. Hilangnya musuh alami hama padi, tanah kurang subur dan hama kebal
c. Hilangnya musuh alami padi
d. Tidak ada pengaruh
12. Jenis hama padi yang sering ditemui di pesawahan diantaranya adalah…
a. Beluk, Wereng, Tikus, dan keong mas
b. Tikus dan hama penggerek batang
c. Ular sawah
d. Wereng
13. Bentuk pengendalian hama terpadu dengan pengamatan dilakuan dengan cara…
a. Pengamatan tanaman, lingkungan dan pengambilan contoh hma
b. Membiarkan tanaman terserang hama
c. Pengamatan tanaman
d. Pengamatan tanaman dan lingkungan
14. Pengamatan hama yang menyerang padi harus di lakukan secara...
a. Rutin, berkala dan berkelanjutan
b. Berkala
c. berkelanjutan dan terjadwal
d. semaunya
15. Cara mengusir hama secara manual atau yang dilakukan oleh manusia adalah...
a. Pengumpulan hama dan telurnay dengan tangan
b. Memburu tikus (gropyokan), pengumpulan hama dan memasang jebakan hama
c. Memasang jebakan hama (perangkap)
d. Pengeringan tanaman

23
B. Sikap
Berilah tanggapan pada pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda centang ( √
) pada salah satu kolom “Sangat tidak setuju”, “Tidak setuju”, “Setuju”, “Sangat
setuju”, sesuai dengan keadaan nyata Bapak/Ibu.
Sangat
Tidak Sangat
No Pernyataan tidak Setuju
Setuju Setuju
setuju
1. Untuk mencegah serangan hama pada padi
sawah adalah dengan menanam jenis/varietas
padi yang tahan
2. Penanaman padi secara serempak pada
seluruh areal persawahan adalah bentuk
mengendalikan serangan hama Beluk
(Sundep)
3. Penggunaan benih padi yang sehat, bermutu,
dan berlabel akan mengurangi serangan hama
(OPT) padi sawah
4. Rumput rumput liar (gulma) tidak perlu di
cabut karena tidak merugikan padi di tanam
5. Inpari 33 bisa ditanam untuk mengendalkan
hama khusunya wereng
6. Pemupukan pada padi sawah dengan dosis
dan jenis pupuk yang ditentukan akan
mengurangi jumlah hasil panen padi
Musuh alami dimanfaatkan untuk mengusir
7. atau mengendalikan hama yang menyerang
tanaman padi sawah
8. Bentuk pengendalian hama (OPT) padi
sawah bisa dengan melakukan pengamatan
tanaman dan lingkungan
9. Bentuk pengendalian hama (OPT) padi
sawah bisa dengan melakukan pengamatan
tanaman dan lingkungan
10. Penggunaan obat semprot atau pestisida
kimia menjadi pilihan terakhir dalam
mengendalikan hama yang menyerang
tanaman padi sawah

C. Keterampilan
1. Silahkan bapak /ibu praktekan pengendalian hama terpadu dengan memanfaatkan
musuh alami!
2. Sebutkan varietas padi sawah yang tahan/resisten terhadap hama!

24
Lampiran 3.
Kisi-kisi Instrumen
Variabel Indikator Parameter Skala pengukuran
Pengetahuan PHT Padi Budidaya tanaman sehat 1) Penyiangan dan sanitasi Modifikasi skala likert
2) Pemupukan berimbang
3) Varietas tahan
4) Pegaturan jarak tanam
5) Penggunaan benih sehat
6) Bentuk bentuk budidaya tanaman sehat
7) Penggunaan pupuk kimia berlebihan
8) Cara budidaya tanaman sehat
Pemanfaaatan musuh alami 9) Pengertian musuh alami Modifikasi skala likert
10) Jenis musuh alami
11) Cara menjaga kelestarian musuh alami.
12) Jenis musuh alami di sawah
Pengamatan rutin 13) Pengamatan tanaman dan lingkungannya Modifikasi skala likert
14) Sistem pengamatan hama
Petani ahli PHT 15) Teknik pengusiran hama padi Modifikasi skala likert
Sikap PHT padi Sikap terhadap pelaksanaan prinsip PHT 16) Pencegahan serangan hama dengan varietas tahan Modifikasi skala likert
padi 17) Pengendalian hama beluk dengan penanaman serempak
18) Penggunaan benih bermutu
19) Pengaruh penyiangan dan sanitasi gulma
20) Penggunaan varietas tahan wereng
21) Pemupukan berimbang
22) Pemberantasan tikus sawah
23) Pemanfaatan musuh alami
24) Pengamatan tanaman dan lingkungan
25) Penggunaan kimia sebai alternatif terakhir
Keterampilan Musuh alami 26) Praktik pemanfaatan musuh alami Modifikasi skala likert
Pengambilan keputusan 27) Menyebutkan varietas padi tahan hama

25
Lampiran 4.
Uji Validitas Instrumen

N
Butir Penilai r T N3 N4 N V r-kritis kriteria
Indikator 2
Pertanyaan
Fachru Agus Fajar Uci Bela
1 3 4 3 3 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
2 4 3 3 4 3 1 4 0 3 2 5 0,80 0,2 Valid
3 3 4 3 3 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
4 3 4 3 3 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
5 4 3 3 4 4 1 4 0 2 3 5 0,87 0,2 Valid
6 3 3 3 3 3 1 4 0 5 0 5 0,67 0,2 Valid
7 3 3 3 4 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
Pengetahuan 8 4 3 3 3 4 1 4 0 3 2 5 0,80 0,2 Valid
9 4 3 3 4 3 1 4 0 3 2 5 0,80 0,2 Valid
10 3 3 3 4 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
11 4 4 3 4 3 1 4 0 2 3 5 0,87 0,2 Valid
12 3 4 3 3 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
13 3 4 4 3 4 1 4 0 2 3 5 0,87 0,2 Valid
14 4 3 3 3 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
15 3 4 3 2 3 1 4 1 3 1 5 0,67 0,2 Valid
16 3 4 3 4 3 1 4 0 3 2 5 0,80 0,2 Valid
17 4 4 3 4 3 1 4 0 2 3 5 0,87 0,2 Valid
18 3 4 3 3 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
Sikap
19 3 4 3 4 3 1 4 0 3 2 5 0,80 0,2 Valid
20 4 4 3 4 3 1 4 0 2 3 5 0,87 0,2 Valid
21 4 4 3 4 3 1 4 0 2 3 5 0,87 0,2 Valid

26
22 3 4 3 3 4 1 4 0 3 2 5 0,80 0,2 Valid
23 3 2 3 3 4 1 4 1 3 1 5 0,67 0,2 Valid
24 4 3 3 3 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid
25 3 3 3 3 3 1 4 0 5 0 5 0,67 0,2 Valid
26 3 4 3 2 3 1 4 1 3 1 5 0,67 0,2 Valid

Keterampilan 27 3 3 3 4 3 1 4 0 4 1 5 0,73 0,2 Valid

27
Lampiran 5.
Uji Reliabilitas Instrumen

Butir Soal P1 P2 P3 P4 P5 Validitas Varian Varian 1 Alpha


1 3 4 3 3 3 0,610 0,2
2 4 3 3 4 3 0,422 0,3
3 3 4 3 3 3 0,610 0,2
4 3 4 3 3 3 0,610 0,2
5 4 3 3 4 4 0,153 0,3
6 3 3 3 3 3 #DIV/0! 0
7 3 3 3 4 3 0,258 0,2
8 4 3 3 3 4 -0,057 0,3
9 4 3 3 4 3 0,422 0,3
10 3 3 3 4 3 0,258 0,2
11 4 4 3 4 3 0,920 0,3
12 3 4 3 3 3 0,610 0,2
13 3 4 4 3 4 -0,422 0,3 6,4 0,74798
14 4 3 3 3 3 0,258 0,2
15 3 4 3 2 3 0,223 0,5
16 3 4 3 4 3 0,709 0,3
17 4 4 3 4 3 0,920 0,3
18 3 4 3 3 3 0,610 0,2
19 3 4 3 4 3 0,709 0,3
20 4 4 3 4 3 0,920 0,3
21 4 4 3 4 3 0,920 0,3
22 3 4 3 3 4 0,230 0,3
23 3 2 3 3 4 -0,594 0,5
24 4 3 3 3 3 0,258 0,2
25 3 3 3 3 3 #DIV/0! 0
Total 85 88 76 85 80   22,7

28
Lampiran 6.
Data Responden

Umu
No Nama Responden Alamat Pendidikan Terakhir Jenis Kelamin Status Perkawinan Jabatan Luas lahan
r
1 Ade Kmp Dukuh Menteng 50 th SD Laki-laki Menikah Ketua 0,3 ha
2 Supendi Kmp Batu Karut 35 th SD Laki-laki Menikah Anggota 0,2 ha
3 Pepen Kmp Dukuh Menteng 50 th SD Laki-laki Menikah Anggota 0,3 ha
4 Atin Kmp Dukuh Menteng 60 th SD Laki-laki Menikah Anggota 0,4 ha
5 Nursyamsiah Kmp Dukuh Menteng 21 th SD Perempuan Menikah Anggota 0,1 ha
6 Omeh Kmp Dukuh Menteng 45 th SD Perempuan Menikah Anggota 0,2 ha
7 Mirah Kmp Dukuh Menteng 32 th SD Perempuan Menikah Anggota 1 ha
8 Onih Kmp Dukuh Menteng 52 th SD Perempuan Menikah Anggota 0,1 ha
9 Iyom Kmp Dukuh Menteng 70 th SD Perempuan Janda Anggota 1,5 ha
10 Ujang E Kmp Dukuh Menteng 72 th SD Laki-laki Menikah Anggota 0,2 ha
11 Ujang Kmp Dukuh Menteng 34 th SD Laki-laki Menikah Anggota 0,1 ha

29
Lampiran 7.
Tabulasi
Pengetahuan (Prinsip 1 PHT)
Jawaban Responden Skor Nilai Kriteria
Paramete Tidak Tahu Kurang Tahu Tahu Sangat Tahu
Jumlah
r (TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
1 0 0 1 9,1 4 36,4 6 54,5 11 100 38 63,3 Sedang
2 1 9,1 3 27,3 3 27,3 4 36,4 11 100 32 53,3 Rendah
3 2 18,2 3 27,3 1 9,1 9 81,8 11 100 47 78,3 Sedang
4 0 0 3 27,3 1 9,1 7 63,6 11 100 37 61,7 Sedang
5 1 9,1 1 9,1 3 27,3 6 54,5 11 100 36 60,0 Sedang
6 0 0 0 0,0 1 9,1 10 90,9 11 100 43 71,7 Sedang
7 1 9,1 0 0,0 5 45,5 5 45,5 11 100 36 60,0 Sedang
8 1 9,1 0 0,0 3 27,3 7 63,6 11 100 38 63,3 Sedang
  38,4 64,0 Sedang

30
Prinsip 2

Jawaban Responden Skor Nilai Kriteria


Paramete Tidak Tahu Kurang Tahu Tahu Sangat Tahu
Jumlah
r (TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
9 1 9,0909091 0 0 2 18,181818 8 72,727273 11 100 39 65,0 Sedang
10 4 36,363636 1 9,0909091 2 18,181818 4 36,363636 11 100 28 46,7 Rendah
11 0 0 0 0 5 45,454545 6 54,545455 11 100 39 65,0 Sedang
12 1 9,0909091 1 9,0909091 2 18,181818 7 63,636364 11 100 37 61,7 Sedang
  59,6 Sedang

Prinsip 3
Jawaban Responden
Tidak Kurang
Paramete Tahu Sangat Tahu Skor Nilai Kriteria
Tahu Tahu Jumlah
r
(TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
13 0 0 0 0 1 9,0909091 10 90,909091 11 100 43 71,7 Sedang
14 0 0 0 0 0 0 11 100 11 100 44 73,3 Sedang
    72,5 Sedang

31
Prinsip 4
Jawaban Responden Skor Nilai Kriteria
Paramete Tidak Tahu Kurang Tahu Tahu Sangat Tahu
Jumlah
r (TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
15 2 18,181818 3 27,272727 2 18,181818 4 36,363636 11 100 30 50,0 Rendah

Sikap petani terhadap PHT


Jawaban Responden
Paramete Kategor
Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju sangat setuju Skor Nilai
r (No Jumlah i
Soal) (TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
1 1 9,0909091 0 0 9 81,818182 1 9,0909091 11 100 32 80 Sedang
2 0 0 0 0 10 90,909091 1 9,0909091 11 100 34 85 Tinggi
3 0 0 1 9,0909091 7 63,636364 3 27,272727 11 100 33 83 Tinggi
4 1 9,0909091 1 9,0909091 8 72,727273 1 9,0909091 11 100 29 72,5 Sedang
5 0 0 0 0 10 90,909091 1 9,0909091 11 100 34 85 Tinggi
6 0 0 1 9,0909091 9 81,818182 1 9,0909091 11 100 31 77,5 Sedang
7 1 9,0909091 2 18,181818 6 54,545455 2 18,181818 11 100 27 67,5 Sedang
8 4 36,363636 0 0 6 54,545455 1 9,0909091 11 100 26 65 Sedang
9 0 0 1 9,0909091 9 81,818182 1 9,0909091 11 100 31 77,5 Sedang
10 2 18,181818 5 45,454545 4 36,363636 0 0 11 100 14 35 Rendah
Rata rata skor 29,1 72,8 Sedang

Keterampilan Petani Terhadap PHT

32
Jawaban Responden Skor Nilai Kriteria
Tidak
Paramete Kurang Terampil Terampil Sangat Terampil
Terampil Jumlah
r
(TT) (KT) (T) (ST)
f % f % f % f % f %
13 0 0 1 9,0909091 10 90,909091   0 11 100 32 53,3 Rendah
14 0 0 2 18,181818 2 18,181818 7 63,636364 11 100 38 63,3 Sedang
  58,3 Sedang

33
Lampiran 8
Diskusi degan penyuluh Survei Poktan Konfirmasi materi dan pengiriman surat undangan

Silaturahmi ke Gapoktan Mekarwangi Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi

35
36

Anda mungkin juga menyukai