Anda di halaman 1dari 47

Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM

http://www.google.com/url?
q=http://pphp.deptan.go.id/xplore/files/PASCA-
PANN/!a"anan/#$%N&S'$P#A
()*!+,.doc-sa=$-ei=u./x$q.iC0u,rgf+o1234
w-5ed=6CC,378AC-usg=A738CN"90C6)5-
4w0*-c,0,.r&:$P#;!g
&. PN+A=$!$AN
A. !atar 4ela:ang
Program pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem
agribisnis dan agroindustri, pada pokoknya harus dikembangkan agar sesuai
dengan proses pergeseran mendasar dari masyarakat tradisional/subsistem
menjadi masyarakat modern berbasis pertanian yang merupakan rangkaian
upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya usaha
agribisnis dan agroindustri secara komersial untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat tani di perdesaan. Upaya-upaya pembangunan
pertanian tersebut dilaksanakan dengan pendekatan sistem agribisnis dan
agroindustri yang berarti mencakup upaya-upaya pada keseluruhan sub-sub
sistem agribisnis yang meliputi subsistem hulu yang termasuk di dalamnya
adalah sarana produksi pertanian (agrokimia, alat mesin pertanian,
perbenihan/pembibitan); subsistem produksi pertanian (budidaya tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan); dan subsistem hilirnya yang
termasuk diantaranya pasca panen, pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil
pertanian serta subsistem jasa pendukungnya.
Penerapan dan pengembangan sarana alat mesin pasca panen dalam
mendukung pembangunan agribisnis dan agroindustri mempunyai peranan yang
sangat penting dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi, menekan
kehilangan hasil, dan meningkatkan mutu hasil pertanian. arana alat mesin
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
1
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
pasca panen merupakan salah satu masukan teknologi yang mendukung
pengembangan sistem agribisnis dan agroindustri yang berdaya saing,
berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, dimana keberadaannya
sangat dibutuhkan oleh masyarakat tani di perdesaan.
arana alat dan mesin pasca panen kini telah menjadi kebutuhan dasar
dalam mendukung keberhasilan pembangunan agribisnis dan agroindustri
nasional. !alam rangka akselerasi pengembangan sarana alat dan mesin pasca
panen tersebut, pemerintah telah mengembangkan berbagai program yaitu salah
satu diantaranya melalui pengembangan Usaha Pelayanan "asa #lat $esin
(UP"#) pasca panen dan %umbung !esa $odern (%!$).
Pengembangan UP"# pasca panen dan %!$ sangat terkait dengan
peningkatan kinerja pengembangan usaha agribisnis dan agroindustri, terutama
dalam hal kelancaran penyediaan alat mesin pasca panen dan bahan baku
industri baik dalam jumlah maupun mutu serta kontinyuitasnya. &erkaitan
dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu bentuk pengembangan kemitraan
usaha yang melibatkan petani/kelompok tani sebagai produsen, UP"#, %!$ dan
bengkel dengan perusahaan/industri pengolahan pangan dan pakan ternak. &ila
memungkinkan atau bila di sekitar perusahaan/industri pengolahan pangan dan
pakan tidak terdapat UP"# dan atau %!$, maka perusahaan tersebut dapat
mengembangkan usaha jasa alat mesin pasca panen dan bengkel secara
mandiri.
'emitraan usaha antara perusahaan/industri pengolahan pangan dan
pakan dengan petani, UP"# dan atau %!$ perlu dilakukan untuk mendorong
pengembangan dan mengoptimalkan alat mesin pasca panen melalui
penyediaan dan perbaikan alat mesin pasca panen, penyediaan suku cadang
serta bimbingan teknis dan manajemen usaha jasa alat mesin pasca panen di
suatu (ilayah/daerah. !engan berkembangnya kemitraan ini diharapkan dapat
mempercepat alih teknologi kepada masyarakat tani, menciptakan lapangan
kerja, meningkatkan nilai tambah, memperbaiki penanganan pasca panen,
menurunkan kehilangan hasil dan perbaikan mutu hasil yang pada akhirnya akan
berdampak kepada peningkataan kinerja dari industri pengolahan pangan dan
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
2
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
atau pakan ternak serta terbentuknya sistem industrialisasi pertanian dalam
menunjang pembangunan agroindustri di perdesaan.
4. Pengertian
Untuk menyamakan persepsi, dalam pedoman pengelolaan UP"# dan
%!$ ini, digunakan beberapa istilah antara lain )
*. arana alat mesin pasca panen adalah peralatan mesin yang
dioperasionalkan dengan motor penggerak maupun tanpa motor
penggerak untuk kegiatan penanganan pasca panen, mulai saat panen
sampai dengan proses penyiapan bahan baku untuk industri.
+. UP"# pasca panen adalah suatu unit usaha yang mengusahakan
pelayanan jasa (se(a) alat mesin pasca panen seperti alat mesin panen
(reaper), alat msin perontok (thrseser), alat mesin pengering (dryer),
penggilingan padi (,$U), dan lain-lain.
-. %!$ adalah suatu unit usaha yang mengusahakan jasa pengeringan
dan penyimpanan/penggudangan gabah dalam rangka program tunda jual
gabah guna pengendalian harga gabah supaya stabil.
.. /ungsi UP"# dan %!$ adalah melakukan kegiatan ekonomi dalam
bentuk usaha penye(aan jasa alat mesin pasca panen. UP"# dan %!$
sebagai lembaga ekonomi pedesaan harus melaksanakan optimalisasi
penggunaan alat mesin pasca panen tersebut guna mendapatkan
keuntungan usaha, dan dikelola berdasarkan skala ekonomi yang
berorientasi pasar dan didukung oleh sumberdaya manusia yang
professional.
0. #sosiasi UP"# dan %!$ adalah merupakan perkumpulan pengusaha-
pengusaha UP"# dan %!$ yang bersifat sosial untuk meningkatkan
kinerja anggotanya menuju ke arah hasil guna dalam pengelolaan sarana
alat mesin pasca panen yang optimal sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan para anggotanya.
1. UP"# dan %!$ Profesional adalah UP"# dan %!$ yang dikelola oleh
manajer UP"# dan atau %!$ secara professional dan mandiri dengan
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
3
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
memperhatikan prinsip profesionalisme yang dicirikan dengan berorientasi
bisnis yang sehat secara teknis, ekonomi dan sosial layak,
menguntungkan, berkelanjutan serta berdasarkan pada prinsip kemitraan
usaha yang saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling
menguntungkan.
2. "enis-jenis alat mesin pasca panen yang dapat dioperasionalkan oleh
UP"# dan %!$, meliputi )
a. #lat mesin pemanen (reaper/stripper)
b. #lat mesin perontok (thresher)
c. #lat mesin pemipil jagung (corn sheller)
d. #lat mesin penghancur (hammer mill)
e. #lat mesin pembersih (cleaner)
f. #lat mesin penggilingan padi (,ice $illing Unit)
g. #lat mesin pengering (drier)
h. #lat mesin pemisah (grader)
i. #lat mesin pengarungan (bag closer)
j. #lat mesin pengemas (packaging)
k. #lat mesin penyimpanan (silo, (arehouse dan atau gudang)
l. dan lain-lain
C. ,anfaat
Pedoman Umum Pengembangan Usaha Pelayanan "asa #lat $esin
(UP"#) Pasca Panen dan %umbung !esa $odern (%!$) ini diharapkan dapat
menjadi acuan bagi petani/ kelompok tani dan atau gabungan kelompok tani,
serta pengelola UP"# dan %!$ dalam mengelola usaha jasa alat mesin pasca
panen sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, menurunkan
kehilangan hasil dan meningkatkan jumlah maupun mutu hasil melalui
pemanfaatan jasa sarana alat mesin pasca panen yang optimal, efektif dan
efisien.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
4
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
&&. P,4N>$%AN $P#A +AN !+,
UP"# dan %!$ dibentuk dari proses sosialisasi, koordinasi, diskusi,
moti3asi, serta kesamaam persepsi dari petani/kelompok tani pengguna alat
mesin pasca panen di perdesaan. UP"# dan %!$ diharapkan dibentuk
berdasarkan ' &upati/4alikota atau 'epala !inas Pertanian di
'abupaten/'ota.
Prinsip pembentukan UP"# dan %!$ ini adalah sebagai berikut )
Pengambilan keputusan mutlak dilakukan oleh petani/kelompok tani
secara musya(arah dan mufakat untuk memperoleh manfaat sebesar-
besarnya bagi pengembangan UP"# dan atau %!$.
Peran pemerintah terbatas pada pelayanan, fasilitasi, moti3asi,
pendorong, dan penciptaan iklim yang kondusif sehingga UP"# dan %!$
ini mampu menggunakan dan memanfaatkan potensi sumber daya yang
dimiliki melalui kreatifitasnya sendiri untuk mencapai tujuan bisnis yaitu
mencari keuntungan, menekan kehilangan hasil, meningkatkan mutu, dan
meningkatkan pendapatan petani/ kelompok tani di perdesaan.
Pemberdayaan UP"# dan %!$ ini mencakup berbagai aspek, antara lain
aspek teknis dan manajemen, peningkatan kemampuan dan ketrampilan
sumber daya manusia serta aspek (irausaha, peningkatan akses
informasi pasar dan permodalan.
5ujuan yang ingin dicapai dari terbentuknya UP"# dan %!$ adalah
ter(ujudnya UP"# dan %!$ yang mandiri, tangguh dan dinamis dengan
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
5
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
menerapkan/menggunakan sarana alat mesin pasca panen serta manajemen
yang memadai dengan jenis-jenis usaha yang menguntungkan. !engan upaya
pengembangan UP"# dan %!$ yang dilakukan diharapkan dalam kurun (aktu
beberapa tahun kedepan dapat tumbuh dan berkembang menjadi &adan Usaha
$ilik Petani (&U$P) yang berbadan hukum dengan berbagai bidang usaha
penanganan pasca panen pada khususnya dan pengembangan usaha agribisnis
dan agroindustri yang terpadu pada umumnya.
Pada a(alnya model pengembangan yang diterapkan adalah dengan
menggunakan UP"# dan %!$ yang telah dibentuk dan dibina oleh !irektorat
Penanganan Pasca Panen, !irektorat "enderal Pengolahan dan Pemasaran
6asil Pertanian, !epartemen Pertanian dan !inas Pertanian Propinsi,
'abupaten/'ota, sebagai titik a(al dari pengembangaan agribisnis dan
agroindustri di daerah. UP"# dan %!$ ini disamping sebagai penyedia sarana
alat mesin pasca panen juga diharapkan dapat menyediakan suku cadang,
melakukan pera(atan dan perbaikan alat mesin pasca panen. ehingga UP"#
dan %!$ diharapkan dapat berfungsi sebagai motor penggerak kelembagaan
ekonomi di daerah. !isamping itu juga berfungsi sebagai penghubung dengan
pihak lembaga keuangan/ bank (pemilik modal) untuk mendapatkan modal kerja/
kredit. !an UP"# dan %!$ ini diharapkan juga dapat bermitra dengan petani/
kelompok tani sebagai pengguna jasa alat mesin pasca panen dalam ka(asan
agribisnis dan agroindustri. UP"# dan %!$ ini diharapkan dapat berkembang
menjadi usaha yang berbadan hukum seperti &adan Usaha $ilik Petani (&U$P),
&adan Usaha $ilik !aerah (&U$!), 'operasi atau Perusahaan Persero (P5).
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
6
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
&&&. 9P/AS&9NA!&SAS& $P#A +AN !+,
"enis dan jumlah sarana alat mesin pasca panen pada setiap UP"# dan
atau %!$ sangat tergantung pada kemampuan dari pengelola dan kebutuhan
sarana alat mesin pasca panen tersebut di suatu (ilayah/ daerah. "enis sarana
alat mesin pasca panen yang diperlukan oleh pengusaha UP"# dan atau %!$
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan (ilayah/ daerah setempat.
edangkan jumlah sarana alat mesin pasca panen yang akan dikelola oleh
UP"# dan atau %!$ diarahkan agar mencapai skala ekonomi yang optimum.
7perasionalisasi UP"# dan atau %!$ dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut )
A. Persiapan.
?.&dentifi:asi.
!alam rangka menumbuhkembangkan UP"# dan %!$, harus
dia(ali dengan identifikasi untuk mengumpulkan data dan informasi
sebagai dasar dari kegiatan selanjutnya. 8dentifikasi UP"# dan %!$
meliputi identifikasi tentang )
a. %uas (ilayah dan kondisi spesifik lokasi calon penumbuhan/
pengembangan UP"# dan %!$.
b. Populasi sarana (jenis dan jumlah sarana alat mesin pasca
panen) yang ada (masih operasional).
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
7
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
c. "umlah UP"# dan %!$ yang ada dan rencana pembentukan
UP"# dan %!$ baru.
d. "umlah bengkel (jenis usaha bengkel, kepemilikan asset)
e. "umlah petani/kelompok tani/gabungan kelompok tani/
kecamatan pasca panen pengguna sarana alat mesin pasca
panen.
f. Pola tanam dan panen serta jumlah produksinya.
g. Permodalan dan informasi pemasaran.
h. !an lain-lain
).Pen"usunan Pedoman %er8a $P#A dan !+,
Penyusunan Pedoman 'erja UP"# dan %!$ disusun untuk
menentukan rencana kerja pelayanan UP"# dan %!$ kepada
kelompok tani/petani pengguna alat mesin pasca panen di suatu
(ilayah/daerah.
@. %oordinasi dan sin:ronisasi.
'oordinasi dan sinkronisasi dilakukan dengan mengadakan temu
usaha yang dihadiri oleh petani/kelompok tani, manajer UP"# dan
atau %!$, pemilik bengkel, pabrikan alat mesin pasca panen,
lembaga permodalan/bank dan penyuluh/petugas pembina
pertanian setempat serta kemudian diikuti dengan penyiapan
petunjuk pelaksanaan, pelatihan atau bimbingan teknis dan
manajemen serta penyediaan sarana permodalan/bank dan lain-
lain.
4. Penetapan %riteria
?.!o:asi
a. !ipilih (ilayah/ daerah sentra produksi pertanian.
b. !ari (ilayah/ daerah sentra produksi dipilih yang memiliki
populasi alat mesin pasca panen yang sedikit atau kurang
mencukupi dan dari segi ekonomi petani mampu menye(a
alat mesin pasca panen dengan harga se(a yang layak.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
8
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
c. 6arus ada bengkel/ pengrajin alat mesin pasca panen.
).%elem;agaan $P#A dan !+,.
a. $emiliki alat mesin pasca panen sesuai kebutuhan petani
setempat.
b. 5elah memiliki pelanggan jasa alat mesin pasca panen di
lokasi tersebut.
c. $emiliki organisasi, minimal ada seorang pemilik (manajer)
dan ada operator yang mengoperasikan alat mesin pasca
panen yang bersangkutan.
d. $anajer dan operator memiliki sikap untuk memajukan
UP"# dan atau %!$ tersebut.
@.%elem;agaan Pendu:ung
a. 5erdapat bengkel yang dapat berfungsi sebagai tempat
memproduksi/merakit alat mesin pasca panen, dan
melakukan pera(atan/perbaikan alat mesin pasca panen
tersebut. &engkel/pengrajin alat mesin tersebut dapat
berupa bengkel milik 'elompok tani, &U$P (&adan Usaha
$ilik Petani), &U$9/&U$!, koperasi maupun
bengkel/pengrajin milik perusahaan s(asta.
b. 5erdapat lembaga permodalan/bank minimal di
kabupaten/kota yang bersangkutan.
c. 5erdapat penyuluh/petugas Pembina dan atau tenaga
pendampingan di lokasi bersangkutan.
C. Pelatihan
Pada tahap ini peran !inas Pertanian Propinsi dan 'abupaten/'ota
sangat menentukan keberhasilan pengelolaan sarana alat mesin pasca panen
oleh UP"# dan atau %!$. $elalui pelatihan ini diharapkan dapat dihasilkan
sumberdaya manusia UP"#/ %!$ yang profesional.
5ujuan pelatihan kepada UP"# dan %!$ ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan peserta pelatihan (manajer dan operator UP"#
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
9
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
dan atau %!$) dimana materi pelatihan meliputi kelompok teknis operasional,
bisnis dan manajemen usaha serta pengoperasian alat mesin pasca panen
secara bisnis, dengan rincian sebagai berikut )
?. %elompo: te:nis operasional.
a.5eknis pengoperasian sarana alat mesin pasca panen.
b.:ara-cara pemeliharaan dan perbaikan sarana alat mesin pasca panen.

). %elompo: ;isnis.
1. a. #nalisis ekonomi penggunaan sarana alat mesin pasca panen.
2. b. Pembukuan usaha jasa sarana alat mesin pasca panen.
3. c. umber permodalan usaha.
4. d. Promosi jasa sarana alat mesin pasca panen.
@. %elompo: mana8emen usaha.
a.Perencanaan usaha jasa sarana alat mesin pasca panen.
b.Pengorganisasian usaha.
c.'erjasama usaha/ kemitraan usaha.
d.'e(irausahaan.
0. Pengoperasian alat mesin pasca panen secara ;isnis.
!alam melaksanakan usaha pelayanan jasa alat mesin pasca
panen perlu dilakukan penerapan sistem manajemen usaha secara baik
dan benar pada UP"# dan %!$ di daerah. etiap UP"# dan %!$ harus
berusaha untuk mencapai kapasitas kerja optimal dengan cara
bekerjasama/bermitra dengan petani/ kelompok tani dan kcamatan psca
panen di daerah.
Peserta pelatihan adalah operator, kelompok tani/ petani pengguna dan
pengelola UP"# dan %!$, dengan perincian sebagai berikut )
?. 9perator .
a. 7perator sarana alat mesin pasca panen pada UP"# dan %!$ dan
bengkel alat mesin pasca panen yang ada di lokasi setempat
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
10
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
meskipun terdapat jenis bengkel yang beragam, bengkel tersebut
dapat dikelompokkan untuk dilatih/dibimbing.
b. $ateri pelatihan utama meliputi ) cara penggunaan/penerapan alat
mesin pasca panen yang baik dan benar, serta pera(atan dan
perbaikan alat mesin pasca panen.
c. "ika ada kesempatan, pemilik bengkel ini dilatih untuk dapat
merakit/ membuat alat mesin pasca panen sendiri.
). Pengelola $P#A dan !+,.
a. 5ujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan pengelola UP"# dan %!$.
b. Peserta pelatihan adalah manajer/pengelola dan operator.
c. $ateri pelatihan meliputi bidang teknis, ekonomis, manajemen
usaha alat mesin pasca panen.
@. %elompo: tani/ petani.
a. 'elompok tani/petani yang ada di lokasi setempat perlu diberikan
pengetahuan tentang pentingnya arti penggunaan/ pemanfaatan
alat mesin pasca panen.
b. $ateri yang diberikan antara lain adalah analisis rugi laba
penggunaan alat mesin pasca panen dalam mendukung
operasional usaha agribisnis dan agroindustrinya.
+. ,enum;uh:em;ang:an $P#A dan !+,
Untuk menumbuhkembangkan UP"# dan %!$, maka perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut )
*. Penetapan UP"# dan %!$ berdasarkan pada jumlah alat mesin pasca
panen yang sudah ada dan juga disesuaikan dengan luas panen atau
produksi di lokasi yang terpilih.
+. &ila di lokasi terpilih belum ada UP"# dan atau %!$, maka perlu
dibentuk UP"# dan atau %!$ baru.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
11
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
-. &ila di lokasi terpilih telah ada UP"# atau %!$ dan mempunyai alat
mesin pasca panen maka bila perlu tambahan, agar sejauh mungkin
disesuaikan dengan luas areal panen dan produksi yang akan digarap.
&A. %!,4A2AAN $P#A +AN !+,
A. >ugas
!alam operasionalisasinya kelembagaan UP"# dan %!$ mempunyai
tugas sebagai berikut )
5. $elakukan temu usaha secara berkala yang dihadiri oleh petani/ kelompok
tani, manajer UP"# dan %!$, pemilik bengkel/pengrajin, penyuluh,
petugas pembina dan tenaga pendampingan setempat.
6. $enyiapkan petunjuk pelaksanaan ("U'%#').
7. $emberi pelatihan, bimbingan teknis dan manajemen serta pembinaan/
pendampingan.
8. $emfasilitasi akses permodalan dengan lembaga keuangan (bank, koperasi,
perusahaan s(asta dan sebagainya).
9. istem pengelolaan UP"# dan %!$ harus berorientasi pada profesionalisme,
dalam pengelolaan usaha UP"# dan %!$ harus benar-benar dilandasi
oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan dan sikap mental para
pengelolanya.
10. kala ekonomi menjadi pertimbangan guna mendapatkan keuntungan usaha
yang layak untuk menjamin keberlanjutan usahanya.
11. &erorientasi pasar dalam usahanya.
12. 5umbuh dari ba(ah (bottom up) karena tuntutan pasar.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
12
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
13. &erkembang secara mandiri serta mampu beradaptasi dengan kondisi sosial
setempat.
4. &dentifi:asi
UP"# dan %!$ dapat di(ujudkan menjadi pelaku ekonomi yang kuat,
sebagai pilar penopang dan sekaligus sebagai motor penggerak pembangunan
agribisnis dan agroindustri di daerah. Untuk itu kelembagaan UP"# dan %!$
dapat diidentifikasikan sebagai berikut )
*. 'elembagaan dalam pelayanan jasa alat mesin pasca panen.
!alam bentuk operasional kelembagaan UP"# dan %!$ ini adalah
adanya seorang yang bertanggung ja(ab dalam mengelola alat mesin
pasca panen hasil pertanian, dalam hal ini disebut mana8er yang dalam
pengelolaannya dibantu oleh beberapa operator. #pabila usaha
pelayanan jasa alat mesin pasca panen ini sudah berkembang, maka
UP"# dan %!$ dapat dilengkapi dengan tenaga mekanik, petugas yang
mengatur urusan administrasi dan keuangan usaha. !alam
pengembangan kelembagaan UP"# dan %!$ yang perlu dikembangkan
adalah )
a.Produsen/pabrikan sarana alat mesin pasca panen.
b.Usaha perbengkelan sarana alat mesin pasca panen.
c.!ealer sarana alat mesin pasca panen dan suku cadang yang
diperlukan.
'elembagaan UP"# dan %!$ dipimpin oleh seorang manajer. /ungsi
utama UP"# dan %!$ adalah memanfaatkan seoptimal mungkin jasa alat
mesin dalam melakukan kegiatan usahanya.
+. Permodalan.
'elembagaan ekonomi yang terkait dengan UP"# dan %!$ memerlukan
permodalan untuk kelangsungan usahanya. umber modal tersebut
dapat berasal dari lembaga perbankan atau lembaga keuangan non bank
atau dari dana bergulir hasil setoran UP"# dan %!$ tersebut. %embaga
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
13
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
keuangan dalam operasinya dapat melayani kebutuhan petani/kelompok
tani, UP"#, %!$, pengrajin/bengkel, dealer maupun lembaga pasca
panen lainnya secara komersial.
-. Pembinaan dan pengendalian
Pemerintah dalam hal ini !itjen Pengolahan dan Pemasaran 6asil
Pertanian, !inas lingkup Pertanian baik di tingkat propinsi maupun
kabupaten/kota bertanggung ja(ab dalam hal pembinaan, penyuluhan,
pendampingan bimbingan teknis dan manajemen, serta pengendalian
sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya.
A. P,4$%$AN $SA=A $P#A +AN !+,
5ujuan UP"# dan %!$ membuat pembukuan ialah untuk mengetahui
hasil yang sebenarnya dari usaha jasa alat mesin pasca panen. $embuat
pembukuan berarti mengumpulkan fakta dan data tentang apa yang telah
dikerjakan oleh UP"# dan %!$ dari hari ke hari. Pembukuan adalah melihat ke
belakang sampai ke detail-detailnya dari tindakan yang telah dilaksanakan dari
(aktu ke (aktu. edangkan perencanaan usaha adalah melihat kesempatan
dan peluang usaha di masa yang akan datang. 5etapi perencanaan usaha yang
baik harus didasarkan atas hasil-hasil yang sebenarnya yang telah dicapai.
!engan pembukuan usaha secara baik akan dapat memberikan informasi
yang bermanfaat mengenai operasionalisasi usaha UP"# dan %!$. Pembukuan
ini juga akan merupakan sumber informasi yang baik bagi pengelola/ manajer
mengenai hasil-hasil yang telah dicapai oleh UP"# dan %!$ serta masalah-
masalahnya.
A. ,engapa $P#A dan !+, dian8ur:an mem;uat pem;u:uan.
#lasan utama membuat pembukuan adalah untuk mempelajari
perbandingan antara masukan dengan keluaran dari usaha jasa alat
mesin pasca panen atau perbandingan antara biaya dengan
pendapatannya. &agaimana UP"# dan %!$ membuat dan melaksanakan
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
14
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
keputusan-keputusannya;. :atat sukses-sukses yang telah diperoleh
dalam usaha jasa alat mesin pasca panennya.
"enis pembukuan yang dibuat ditentukan oleh jumlah data yang
tersedia untuk dipelajari. &eberapa alasan mengapa pembukuan perlu
dianjurkan kepada UP"# dan %!$, adalah )
?. 2una memperoleh pendapatan "ang le;ih tinggi.
Untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi UP"# dan
%!$ harus mengetahui keluaran (pendapatan) dan biaya pokok
alat mesin pasca penen yang sekarang dan keuntungan yang
dapat dicapai. :ara yang paling baik untuk memperoleh data dan
informasi mengenai hasil usaha UP"# dan %!$ pada saat
sekarang adalah dengan membuat pembukuan usaha.
). Se;agai dasar untu: diagnosis dan perencanaan.
Perencanaan usaha UP"# dan %!$ adalah alat untuk
memperoleh pendapatan usaha yang setinggi-tingginya. !iagnosis
masalah-masalah manajemen UP"# dan %!$ adalah syarat
pertama bagi perencanaan yang baik. Pembukuan usaha UP"#
dan %!$ memberikan data dan informasi dasar yang diperlukan
untuk diagnosis ini.
@. 2una menentu:an harga sewa.
Perubahan harga alat mesin pasca panen dan biaya-biaya
yang diterima dan dibayarkan merupakan informasi penting dalam
menentukan harga se(a (,p/6a) dari jasa alat mesin pasca panen
tersebut serta dalam menyesuaikan rencana usaha. atu-satunya
cara pengumpulan data dan informasi yang dapat diandalkan
adalah dengan membuat pembukuan tersebut. angat sukar bagi
pengelola UP"# dan atau %!$ untuk mengingat tanpa catatan
tertulis.
0. Se;agai ;im;ingan mana8emen "ang le;ih ;ai:.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
15
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
Pembukuan memberikan data dan informasi tentang
kelayakan ekonomi dari usaha UP"# dan atau %!$. 6al ini sangat
penting, terutama di 8ndonesia dimana manajemen usaha UP"#
dan atau %!$ serta manajemen rumah tangga biasanya masih
tercampur menjadi satu. $anfaatkanlah hasil analisis pembukuan
guna mengatur alokasi dana untuk pengembangan usaha dan
kehidupan keluarganya.
4. Pilihlah 8enis pem;u:uan "ang sesuai dengan situasi.
ecara umum ada . (empat) jenis pembukuan sederhana, yaitu )
1. Pembukuan tunggal, yaitu pembukuan yang hanya mencatat
jumlah pendapatan dari se(a alat mesin pasca panen yang
diterima dan biaya-biaya yang dikeluarkan.
2. Pembukuan tunggal yang mencakup in3entarisasi dari sarana
dan prasarana usaha UP"# dan %!$ pada permulaan dan akhir
tahun, disamping pendapatan yang diterima dan biaya-biaya yang
dikeluarkan. !engan pembukuan jenis ini dapat diketahui secara
teliti tentang jumlah biaya (pengeluaran) dan pendapatan UP"# dan
atau %!$.
3. Pembukuan usaha UP"# dan atau %!$ yang tercakup dalam <+=
di atas, ditambah catatan fisik tentang jumlah areal yang dapat
digarap dan keluaran. :atatan semacam ini akan memberikan data
dan informasi untuk analisis usaha UP"# dan atau %!$.
4. Pembukuan usaha yang disamping data dan informasi mengenai
hal-hal pada <-= di atas, juga memuat data dan informasi terperinci
mengenai setiap cabang usaha UP"# dan atau %!$ yang penting.
8ni akan memberikan data guna analisis yang lebih terperinci.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
16
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
C. Perlun"a data dan informasi po:o: :e dalam formulir pem;u:uan.
&entuk pembukuan yang paling sederhana hanya berisikan + (dua)
hal pokok yaitu pengeluaran (biaya) dan penerimaan (pendapatan) yang
disebut dengan sistem pembukuan tunggal. :ara pembukuan ini baik bagi
UP"# dan %!$ yang baru mulai membuat pembukuan dan hanya mampu
berhitung secara sederhana.
5abel *. ) istem pembukuan tunggal
5anggal Uraian kegiatan (jenis pengeluaran dan
pendapatan, jumlah/ 3olume, harga
satuan, dsb)
Penerimaan
(,p)
Pengeluaran
(,p)

Pembukuan di atas tidak banyak manfaatnya untuk membuat
analisis. istem pembukuan usaha sederhana yang cukup lengkap guna
analisis yang baik, mencakup . (empat) jenis data dan informasi pokok
yang diperlukan, yaitu )
*. 8n3entarisasi jumlah dan jenis sarana dan prasarana yang
digunakan pada a(al dan akhir tahun, yang meliputi )
a. Prasarana yang berjangka pakai panjang seperti tanah/
lahan, bangunan dan lain-lain
b. Prasarana yang berjangka pakai sedang seperti peralatan
dan mesin pasca panen.
c. umberdaya tenaga ) operador atau tenaga kerja upahan
dan tenaga kerja administrasi dan lain-lain.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
17
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
d. Persediaan suku cadang alat mesin pasca panen dan
persediaan modal tunai.
+. :atatan kuantitas fisik serta nilai uang dari "umlah dan nilai hasil
jasa alat mesin pasca panen yang dise(akan kepada petani/
kelompok tani dan hasil sampingan.
-. :atatan mengenai jumlah dan nilai dari masukan teknis yang
digunakan pada UP"# dan atau %!$ seperti sarana dan jasa yang
dibayar dengan uang tunai maupun dalam bentuk natura (barang).
"uga dicatat biaya-biaya tetap seperti penyusutan, bunga kredit,
pajak, asuransi dan sebagainya.
.. :atatan hasil se(a jasa alat mesin pasca panen yang menunjukan
jumlah/ 3olume dan nilainya, baik berupa uang tunai maupun dalam
bentuk natura (hasil panen).
:ontoh tabel pembukuan terperinci dapat dilihat pada table di
ba(ah ini )
5able +. ) istem pembukuan terperinci
a.Penerimaan
5anggal "enis #lsin Pasca
Panen
"umlah
e(a (6a)
6arga
atuan
(,p/6a)
9ilai e(a
(,p)
;.Pengeluaran
5anggal "enis
#lsin
Pasca
Panen
Upah
tenaga
kerja
(,p)
Pembelian
bahan bakar,
oli, spare
part, ongkos
perbaikan
(,p)
Pajak,
bunga
bank,
asuransi
(,p)
%ain-lain
(,p)
5otal
(,p)
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
18
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
+. %ompilasi:an dan analisis hasil pem;u:uan.
Pembukuan usaha UP"# dan %!$ belum selesai jika belum
dikompilasi dan dianalisis. #nalisis akan menunjukan kekuatan dan
kelemahan organisasi dan operasi dari UP"# dan atau %!$ yang
bersangkutan. #nalisis hasil pembukuan dapat dipakai untuk melihat
kelayakan usaha dari setiap cabang usaha UP"# dan atau %!$ yang
dapat menunjukan apakah penggunaan alat mesin pasca panen tersebut
layak secara ekonomi untuk diteruskan atau tidak.
. &nterpretasi:an dan guna:an hasil-hasil analisis itu.
6asil analisis pembukuan ini akan menunjukan hasil usaha UP"#
dan atau %!$ selama satu tahun. 5etapi pembukuan selama satu tahun
terlalu singkat untuk menja(ab semua pertanyaan. UP"# dan atau %!$
hendaknya terus membuat pembukuan selama beberapa tahun.
9amun (alaupun pembukuan hanya dilakukan selama satu tahun,
data yang diperoleh akan selalu berguna bagi UP"# dan atau %!$ untuk
melakukan diagnosis terhadap masalah-masalah pengembangan alat
mesin pasca panen.
!ata-data dan informasi ini juga akan memberikan fakta-fakta
dasar guna membimbing pengelola UP"# dan atau %!$ ke arah
perbaikan dengan membanding-bandingkan usahanya yang satu dengan
usaha yang lain.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
19
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
6al yang penting dalam berusaha jasa alat mesin pasca panen
adalah menangani manajemen usaha jasa alat mesin pasca panen atas
dasar data-data dan informasi yang nyata di lapangan. UP"# dan atau
%!$ hendaknya didorong dengan memberikan insentif pendapatan yang
lebih tinggi. !engan menggunakan analisis dari pembukuan tersebut
merupakan cara terbaik untuk membuat pengelola UP"# dan atau %!$
lebih berpikir ekonomis dan lebih bersikap sebagai usaha(an/ (ira
usaha(an yang mandiri.
A&. ANA!&SA %9N9,& PN22$NAAN A!A> ,S&N
PASCA PANN.
#nalisa ekonomis usaha jasa alat mesin pasca panen, dapat dibagi dalam
beberapa tahap perhitungan seperti )
A. 4ia"a Po:o:
&iaya pokok penggunaan alat dan mesin pasca panen sangat
ditentukan oleh empat faktor, yaitu ) a) biaya tetap (fix cost), b) biaya
operasional (variable cost), c) jam penggunaan lalat mesin per tahun, dan
d) kapasitas atau kemampuan kerja alat dan mesin pasca panen.
!isamping komponen biaya pokok ini, maka biaya resiko, margin
dan o3er head perlu pula ditambah dalam struktur biaya pokok
penggunaan alat dan mesin pasca panen. Umur ekonomis alat dan mesin
pasca panen sangat penting dalam perhitungan biaya pokok dimana mutu
dan desain alat dan mesin, perbaikan dan pemeliharaan yang teratur,
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
20
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
operator yang baik dan terampil sangat diperlukan untuk efisiensi operasi
alat dan mesin pasca panen.
&esarnya nilai biaya pokok penggunaan alat dan mesin pasca
panen dapat dihitung dengan rumus matematika sederhana sebagai
berikut )
&P > ( #9 / ? @ & ) A '#P
!imana )
&P > biaya pokok penggunaan alat mesin pasca panen (,p)
#9 > biaya tetap per tahun (,p/th)
? > jumlah jam kerja per tahun (jam/th)
& > biaya operasional per jam (,p/jam)
'#P > kapasitas kerja (jam/unit)
?.4ia"a >etap B7ix CostC.
&iaya tetap (fiA cost) adalah biaya yang tidak tergantung dari sistem
pemakaian alat mesin tersebut. !engan kata lain bah(a biaya tetap
perjam tidak berubah dengan perubahan jam kerja tiap tahun dari
pemakaian alat dan mesin pasca panen tersebut. 8ni berarti bah(a biaya
ini tetap dihitung sebagai pengeluaran (alaupun alat dan mesin itu tidak
dipergunakan. Unsur-unsur biaya tetap terdiri dari )
a. 4ia"a pen"usutan.
&iaya penyusutan dihitung dengan nilai bunga berbunga hingga
diperoleh rumus sebagai berikut )
#9 > :rf A (6arga beli B 9ilai akhir)
n n
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
21
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
:rf > 89 A ( * @ 89) / (( * @ 89 ) - *)
!imana )
#9 > &iaya penyusutan pertahun (,p/thn)
:rf > /aktor kon3ersi pengembalian modal atau capital
reco3ery faktor
89 > &unga modal pertahun (C/th)
n > Umur ekonomis alat dan mesin pasca panen (tahun)
;. 4ia"a ;unga modal dan asuransi.
&iaya bunga modal dan asuransi dapat dihitung dengan
persamaan berikut )
8 A P ( 9 @ *)
8 > ------------------------
+ 9
!imana )
8 > &iaya bunga modal dan asuransi (,p/tahun)
i > 5ingkat bunga modal dan persen asuransi (C)
P > 6arga a(al alat (,p)
9 > Umur ekonomis alat (tahun)
c. 4ia"a pa8a:.
&iaya pajak yang dikenakan adalah sebesar dua persen (+C) dari
harga a(al alat mesin (pajak ini selalu berubah sesuai dengan peraturan
dari pemerintah).
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
22
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
&P > Pp A P
!imana )
&p > biaya untuk pajak (,p/th)
Pp > persen biaya pajak (+C atau D.D+)
P > harga a(al alat mesin pasca panen (,p)
d. 4ia"a garasi atau ;angunan
&iaya garasi atau bangunan untuk alat dan mesin pertanian dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut )
&g > Pg A P
!imana )
&g > biaya garasi (,p/tahun)
Pg > persen biaya garasi (*C atau D.D*)
P > harga a(al alat (,p)
).4ia"a tida: tetap Bvariable costC
&iaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang berhubungan
erat dengan penggunaan sarana alat dan mesin pasca panen. !engan
kata lain biaya tidak tetap adalah biaya operasi yang dikeluarkan untuk
berbagai keperluan yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi
alat dan mesin pasca panen tersebut. &iaya operasi ini baru ada bila alat
dan mesin pasca panen dioperasikan dan besarnyapun berbeda-beda
tergantung pada jam operasi, jenis pekerjaan serta usia penggunaan alat
dan mesin pasca panen tersebut tersebut. &iaya operasi atau biaya tidak
tetap, terdiri dari )
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
23
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
14.
15. a. 4ia"a ;ahan ;a:ar.
&iaya bahan bakar merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
pemakaian bahan bakar pada (aktu operasi dan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut )
&b > 'b A 6b
!imana )
&b > biaya bahan bakar (,p/jam)
'b > konsumsi bahan bakar (liter/jam)
6b > harga bahan bakar (,p/liter)
;. 4ia"a pelumas
&iaya pelumasan (oli dan gemuk) dari alat dan mesin pasca panen
dapat dihitung dengan persamaan berikut )
&p > 'p A 6p
!imana )
&p > biaya pelumasan (,p/jam)
'p > konsumsi pelumas (liter/jam)
6p > harga pelumas (,p/liter)
c. 4ia"a pemeliharaan dan per;ai:an.
&iaya pemeliharaan adalah biaya perbaikan dan pera(atan alat
mesin pasca panen selama operasi, biaya pera(atan dapat dihitung
dengan persamaan berikut )
*,+ C
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
24
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
&r > --------------- A ( P B D,* P)
*DD jam
!imana )
&r > biaya pemeliharaan (,p/jam)
E > harga a(al alat mesin pertanian (,p)
d. 4ia"a operator
&iaya operator dihitung berdasarkan pada penerimaan operator per
hari dibandingkan dengan jumlah jam kerja alat mesin pengolahan per
hari, dan dihitung dengan persamaan berikut )
* hari
&o > U A ---------------- A "o
"k
!imana )
&o > biaya operator alat mesin pasca panen (,p/jam)
U > upah kerja orang per hari (,p/ hari)
"k > jam kerja (jam/hari)
"o > jumlah operator (orang)
4. &ndi:ator 7inansial.
?. >iti: impas BBreak Even Point = 4PC
#nalisis titik impas (&FP) merupakan suatu indikator di dalam
perencanaan jasa bisnis alat mesin pasca panen. 6al ini penting untuk
dapat menilai apakah biaya in3estasi yang dilakukan memang dapat
diandalkan. !engan perencanaan jasa bisnis alat mesin pasca panen
berdasarkan hasil dari biaya in3estasi dapat menutupi biaya tetap dan
biaya tidak tetapnya. "ika hanya memiliki biaya tidak tetap saja maka
analisis titik impas ini tidak ada manfaatnya sama sekali. elanjutnya perlu
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
25
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
di tekankan disini dalam menganalisis titik impas haruslah secara jelas
dibedakan antara biaya tetap dan biaya tidak tetap. Untuk menentukan
titik impas dapat digunakan beberapa pendekatan sebagai berikut )
a. Pende:atan persamaan
Pendekatan pertama untuk menghitung titik impas adalah metode
persamaan. Pendekatan persamaan dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan berikut )
Penjualan B (&tt B &t) > Pendapatan bersih
Penjualan > &tt @ &t @ Pendapatan bersih
!imana )
&tt > biaya tidak tetap
&t > biaya tetap
;. Pende:atan marginal B,etode Contri;ution ,arginC
:$ > Penjualan B &tt
:$ per unit > 6arga jual per unit B &tt per unit
&t @ Pendapatan bersih yang diinginkan
D > ----------------------------------------------------------
:$ per unit

!imana )
:$ > pendekatan marginal
&tt > biaya tidak tetap
&t > biaya tetap
? > &FP (dalam unit yang dijual)
&FP > Break Even Point
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
26
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
c. Pende:atan grafis
!engan asumsi bah(a fungsi dari penjualan dan fungsi dari biaya-
biaya adalah linier, maka fungsi-fungsi tersebut dapat digambarkan
seperti pada terlihat pada gambar *. ,umus titik impas (&FP)
adalah )
16. !alam unit kuantitas
&t
&FP > -------------------------------------------------
6arga jual per unit B &tt per unit
!alam nilai (,upiah)
&t
&FP > -----------------------------------------------
* B &tt / 6asil penjualan
,p Pendapatan
&iaya pokok
6 4P
&iaya operasi
&t &iaya tetap
D G Unit
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
27
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
2am;ar ?. Analisis grafis titi: impas B4PC
). Nilai ;ersih se:arang BNet Present ValueC.
Net Present Value (9PE) adalah nilai sekarang dari sejumlah uang
yang akan diterima dimasa yang akan datang dan dikon3ersikan kemasa
sekarang dengan mengunakan tingkat bunga yang terpilih, persamaannya
adalah )
n ?n
9PE > -----------
D (* @ i)
n
!imana )
?n > "umlah pendapatan dengan pengeluaran (,p/tahun)
n > Umur ekonomis alat mesin (tahun)
8 > &unga bank pertahun ( C )
!engan metode 9ilai &ersih ekarang (9PE) ini, maka usaha jasa
yang memberikan nilai yang positif merupakan in3estasi yang dapat
dilaksanakan dan yang memberikan nilai negatif, usaha harus ditolak,
atau tidak layak untuk diusahakan. Persamaan 9PE adalah )
:/* :/+ :/n En
9PE > -: @ --------- @ ---------- @ HHH @ ---------- @ -----------
(* @ k) (* @ k)
+
(* @ k)
n
(* @ k)
n
!imana )
: > biaya pengeluaran (,p)
:/ > pendapatan (,p)
n > umur ekonomis alat mesin (tahun)
En > nilai akhir alat mesin diakhir umur ekonomis (,p)
' > bunga bank (C)
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
28
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
Untuk menghitung besarnya nilai bersih kini dapat digunakan
rumus berikut )
n &t - :t
9PE > -----------------
t>D (* @ 8)
n
!imana )
&t > pendapatan (,p) pada tahun ke t
:t > biaya pengeluaran (,p) pada tahun ke t
i > bungan bank pertahun (C)
n > Umur ekonomis (tahun)
@. >ing:at la;a internal BInternal Rate of ReturnC
5ingkat laba internal (8,,) dihitung dengan mencari tingkat bunga
yang menyamakan nilai sekarang dari sistem pembukuan yang akan
datang dengan biaya in3estasi. $etode ini mencari suatu tingkat bunga
yang membuat nilai sekarang (present value) dari pemasukan akan sama
dengan nilai pengeluaran saat sekarang. Persamaan 8,,, adalah sebagai
berikut )
:/* :/+ :/n En
8,, ; : > --------- @ ---------- @ HH.. @ ---------- @ -----------
(* @ r) (* @ r)
+
(* @ r)
n
(* @ r)
n
!imana )
: > biaya pengeluaran (,p)
:/ > pendapatan (,p)
n > umur ekonomis (tahun)
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
29
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
En > nilai akhir dari alat mesin pada akhir umur ekonomis (,p)
r > tingkat bunga yang dicari, yaitu 8,, yang membuat present
3alue dari pendapatan sama dengan pengeluaran.
Untuk menghitung besarnya tingkat laba internal (8,,) dapat
digunakan rumus berikut )
n &t - :t
----------------- > D > 9PE
t > D (* @ 8,,)
n
!imana )
&t > pendapatan (,p) pada tahun ke t
:t > biaya pengeluaran (,p) pada tahun ke t
!engan mencoba-coba nilai bunga (r) sehingga diperoleh nilai 9PE
positif dan nilai 9PE negatif, maka untuk mencari nilai 8,, yang membuat
nilai 9PE sama dengan nol (D), rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut )
9PE*
8,, > i* @ (i+ B i*) A ------------------------
(9PE* B 9PE+)
!imana )
i* > bunga yang mendapatkan nilai 9PE* (positif)
i+ > bunga yang mendapaykan nilai 9PE+ (negatif)
Usulan hasil usaha yang memilki tingkat bunga pengembalian
(8,,) yang lebih tinggi dari pada bunga bank yang diminta merupakan
hasil-hasil yang dapat dipilih, sedangkan hasil dengan internal rate of
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
30
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
return (8,,) yang lebih rendah dari pada bunga bank harus ditolak. ebab
jika hasil usaha yang disebutkan tadi diterima maka untuk
memaksimalisasi nilai tambah bagi pemiliknya tidak akan tercapai.
0. Per;andingan untung dan ;ia"a ;ersih BNet Benefit Cost Ratio/ Net
B/C RatioC
Perbandingan keuntungan dan biaya dapat ditentukan sebagai
perbandingan nilai keuntungan ekui3alen terhadap nilai biaya ekui3alen.
!alam teori ekonomi, nilai-nilai ekui3alen biasanya adalah annual worths
(nilai tahunan) atau Present Worths (nilai sekarang), tetapi bisa juga
Future Worths (nilai yang akan datang). Persamaan dari perbandingan
untung dan biaya adalah )
#.4. (pendapatan)
&/: > --------------------------------------
#.4. (biaya bersih total)
&
&/: > ---------------------------------------
:.,. @ ( 7 @ $ )
!imana )
#.4. > nilai tahunan (,p)
& > nilai tahunan keuntungan bersih (keuntungan kotor
dikurangi biaya-biaya) untuk pemakai (,p)
:.,. > biaya pemulihan modal atau biaya tahunan
ekui3alen dari nilai in3estasi permulaan, termasuk
setiap nilai jual lagi (,p).
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
31
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
7 @ $ > biaya operasional bersih tahunan seragam dan
pembayaran pemeliharaan (,p).
$etode Cost Benefit Ratio Index ini mencari hasil dalam bentuk
ratio dengan cara membagi nilai sekarang dari seluruh pendapatan, dan
dari suatu usaha secara membungakannya dengan bunga dibagi dengan
biaya usaha.
6asil-hasil yang segera didapat kemudian dipertimbangkan untuk
dipilih adalah yang cost benefit ratio atau probabilit index-nya sama atau
lebih besar dari satu ( I* ), sebab cost benefit ratio yang kuang dari satu
( J * ) menggambarkan nilai sekarang dari pendapatan adalah lebih
rendah dari pengeluarannya, dan hasil-hasil yang seperti itu harus di
tolak.
:/* :/+ :/n En
---------- @ --------- @ HH.. @ ---------- @ ----------
(* @ k) (* @ k)
+
(* @ k)
n
(* @ k)
n

:&, > -------------------------------------------------------------------
:
!imana )
:&, > cost benefit ratio
: > biaya pengeluaran (,p)
:/ > pendapatan (,p) pada tahun ke n
n > umur ekonomis dari pada usaha (tahun)
En > nilai akhir dari pada masa ekonomisnya (,p)
k > bunga bank (C)
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
32
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
Perhitungan perbandingan dari keuntungan dan biaya bersih dapat
dipergunakan rumus berikut )
?
9et &/: ,atio > -------
K
!imana )
? > nilai kini dari semua pendapatan
K > nilai kini dari semua biaya
A&&. S&,AS& %4$>$=AN A!A> ,S&N PASCA PANN
Pendekatan matematik untuk menentukan jumlah kebutuhan
potensial alat dan mesin pasca panen di suatu (ilayah/daerah
menggunakan formula sebagai berikut )
%s - %g
U5 > ------------------- A cf
'#P
!imana )
U5 > "umlah kebutuhan (unit) alat dan mesin pasca panen di
suatu (ilayah/daerah.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
33
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
%s > %uas lahan hamparan atau produksi yang tersedia untuk
digarap/diolah oleh alat mesin pasca panen.
%g > %uas lahan hamparan atau produksi yang dapat digarap/
diolah oleh sumber tenaga (manusia dan he(an serta alat
mesin pasca panen) yang ada di daerah tersebut
'#P > kapasitas kerja sarana alat dan mesin pasca panen yang
akan diintroduksikan untuk digunakan.
:f > :oefisien faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan
sosial.
/ormula di atas merupakan pendekatan untuk menghindari
pergeseran tenaga kerja yang ada di pedesaan yang didasari oleh
kepentingan socio!en"ineerin".
A&&&. &N+&%A>9/ %4/=AS&!AN $P#A +AN !+,.
'eberhasilan pengembangan UP"# dan %!$ dapat diukur berdasarkan
indikator sebagai berikut )
#. 'egiatan panen dan pasca panen di suatu daerah/ (ilayah
hamparan selalu menggunakan dan memanfaatkan alat mesin pasca
panen yang dikelola oleh UP"# dan %!$ setempat.
&. &ertambahnya konsumen/ pelanggan pengguna alat mesin
pasaca panen yang dipunyai oleh UP"# dan %!$.
:. $eningkatnya modal kerja UP"# dan %!$.
!. &ertambahnya asset yang dimiliki UP"# dan %!$.
F. 5ertibnya sistem pencatatan dan pelaporan arus uang dan
barang yang ada di dalam UP"# dan %!$.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
34
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
/. 5erjalinnya kerjasama kemitraan usaha yang baik diantara
subsistem- subsistem dalam pelaksanaan pengembangan UP"# dan %!$
yang meliputi bengkel/pengrajin, perbankan, petani/kelompoktani, dan
pabrikan/ perusahaan alat mesin pasca panen dan lain-lain.

&D. P,4&NAAN +AN P,AN>A$AN.
Pembinaan terhadap pengembangan UP"# dan %!$ dilakukan oleh 5im
Pembina dan Pengembangan 'elembagaan Pasca Panen, baik di tingkat Pusat,
Propinsi maupun 'abupaten/ ota. ecara umum tugas-tugasnya adalah )
A. >ing:at Pusat
*.$enyusun peta ketersediaan dan kebutuhan alat mesin pasca panen di
suatu (ilayah/daerah.
+.$enyusun pedoman umum pengembangan UP"# dan %!$.
-.$enyusun prosedur operasional standar (P7) penggunaan alat mesin
pasca panen.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
35
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
..$elakukan pelatihan/bimbingan teknis dan manajemen terhadap
petugas/penyuluh pertanian atau tenaga pendampingan di propinsi
dan kabupaten/kota dalam pengembangan UP"# dan %!$.
0.$engadakan temu usaha dan (orkshop/pameran/gelar sarana dan
teknololgi pasca panen.
1.$emfasilitatasi kemitraan antara petani/ kelompok tani, UP"#, %!$ dan
lembaga pasca panen lainnya dengan produsen/ pabrikan,
bengkel, pihak perbankan sebagai penyedia dana.
2.$elakukan monitoring, e3aluasi dan pelaporan.
4. >ing:at Propinsi
*. $enyusun peta ketersediaan dan kebutuhan alat mesin pasca
panen di suatu (ilayah/daerah.
+. $enyusun petunjuk pelaksanaan ("U'%#') pengembangan UP"#
dan %!$ sebagai penjabaran dari pedoman umum yang dibuat
oleh !irektorat Penanganan Pasca Panen, !itjen Pengolahan dan
Pemasaran 6asil Pertanian.
-. $elakukan pembinaan/ bimbingan teknis dan manajemen
pengembangan UP"# dan %!$ dalam pengelolaan alat mesin
pasca panen.
.. $emantau dan menge3aluasi serta melaporkan pelaksanaan
pengembangan UP"# dan %!$ di kabupaten/ kota.
0. $elakukan koordinasi dengan instansi terkait
1. $elakukan monitoring, e3aluasi dan pelaporan.
C. >ing:at %a;upaten/ %ota
*.$enyusun peta ketersediaan dan kebutuhan alat mesin pasca panen di
suatu (ilayah/daerah.
+.$enyusun petunjuk teknis ("U'98) pengembangan UP"# dan %!$
sebagai penjabaran dari petunjuk pelaksanaan ("U'%#') yang
disusun oleh !inas Pertanian Propinsi.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
36
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
-.$elakukan pembinaan/ bimbingan teknis dan manajemen kepada
UP"# dan %!$, kelompok tani pengguna jasa sarana alat mesin
pasca panen dan bengkel pengrajin setempat.
..$engadakan pelatihan, penyuluhan serta pertemuan konsultasi dengan
pengelola UP"# dan %!$, petani/ kelompok tani pengguna jasa
sarana alat mesin pasca panen dan bengkel/ pengrajin
menyangkut aspek teknis, sosial dan ekonomis.
0.$enerapkan prosedur operasional standar (P7) penggunaan alat
mesin pasca panen.
1.$emantau dan melakukan super3isi terhadap kegiatan UP"# dan %!$
serta petani/ kelompok tani pengguna jasa sarana alsin pasca
panen dengan bengkel/ pengrajin di (ilayahnya
2.$engambil langkah konkrit dalam penanganan permasalahan
pengembangan UP"# dan %!$ di (ilayahnya berdasarkan atas
hasil temuan super3isi dan atau saran dari pihak lain
L.$enjalin kooordinasi/ kerjasama dengan instansi terkait di (ilayahnya
untuk mencari peluang usaha pengembangan UP"# dan %!$.
M.$elakukan monitoring dan e3aluasi.
*D. $elaporkan perkembangan UP"# dan %!$ di suatu (ilayah/
daerah.
Pembinaan dan pengembangan terhadap UP"# dan %!$ dilakukan untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan dan sikap positif
terhadap pengembangan UP"# dan %!$.
$ateri pembinaan dan pengembangan UP"# dan %!$ (khusus di tingkat
lapangan), dititik beratkan pada )
*. ,ateri te:nis yang meliputi teknis pengoperasian alat mesin pasca
panen, perbaikan kerusakan, pera(atan/ pemeliharaan dan sebagainya.
+. ,ateri mana8emen meliputi antara lain perencanaan usaha,
pengorganisasian usaha, koordinasi, pengendalian usaha,
ke(irausahaan, dan sebagainya.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
37
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
-. ,ateri ;isnis meliputi antara lain perhitungan kelayakan ekonomi usaha
jasa alat mesin pasca panen, promosi, kerjasama kemitraan usaha,
pembukuan sederhana, dinamika kelompok, pelaporan secara berkala
dan sebagainya.
D. PN$>$P
Pengembangan UP"# dan %!$ akan dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan yang diharapkan bila dikelola dengan prinsip bisnis yang sehat,
melalui pertimbangan yang cermat dengan memperhatikan kelayakan teknis,
sosial, dan ekonomis, sehingga pengembangan UP"# dan %!$ akan tumbuh
dan berkembang secara profesional dan mandiri. Pengembangan UP"# dan
%!$ ini diharapkan mampu memberikan andil dalam menumbuhkembangkan
lembaga ekonomi di daerah dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani beserta keluarganya di daerah.
!engan semangat otonomi daerah, pengembangan UP"# dan %!$
dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah daerah kabupaten/ kota yang
difasilitasi dengan dana #P&9, #P&! maupun (asta. esuai dengan
paradigma baru, pemerintah pusat dan propinsi telah bergeser yaitu sebagai
fasilitator, koordinator, dan dinamisator bagi tumbuhkembangnya UP"# dan %!$
yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi perdesaan,
meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan efisiensi produksi, nilai tambah
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
38
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
dan daya saing serta meningkatkan pedapatan sekaligus kesejahteraan petani di
suatu daerah.
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
39
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
Informasi lebih lanjut hubungi #
$ubdit Pasca Panen %ana&an Pan"an'
(irektorat Penan"anan Pasca Panen) (irektorat *enderal Pen"olahan
dan Pe&asaran +asil Pertanian) (eparte&en Pertanian'
,la&at # -anpus (eparte&en Pertanian) .edun" () /antai 0
*l' +arsono R1 No' 0 Ra"unan) Pasar 1in""u) *akarta $elatan 2345567
5elpon/ /aA ) (D+*) , 2L*1-L+, 2LL--M-L.
4eb )agribisnis.deptan.go.id
E!&ail # kusno8deptan'"o'id'
LAMPIRAN :
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
40
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
Lampiran !
C9N>9= ANA!&S&S 7&NANS&A!
PN22$NAAN A!A> ,S&N P/9N>9% PA+& BP9E/ >=/S=/C
+&AS$,S&%AN 4A=EA :
*. 6arga 5hresher dan $otor Penggerak > ,p. -D,DDD,DDD ,-
+.
9ilai akhir 5hresher > *DC A harga
a(al > ,p. -,DDD,DDD ,-
-. 'apasitas 5hresher > LDD kg/jam
.. !aya $otor Penggerak > 1 6P
.. Umur Penggunaan 5hresher > 0 tahun
0. "am kerja per hari > L jam/hari
1. 6ari kerja per tahun > MD hari/tahun
2. Upah tenaga kerja per hari > ,p. -D,DDD per orang
L. "umlah tenaga kerja > + orang
M. 6arga bahan bakar per liter > ,p. .,-DD ,-
*D. 6arga oli/ pelumas per liter > ,p. +0,DDD ,-
**. &unga modal pertahun > *. C
*+. 7ngkos/ se(a thresher per hektar > ,p -DD,DDD ,-
*-. 6asil produksi per hektar > ,p. 0,DDD kg
&. 4ia"a >etap
a. Penyusutan per tahun > ,p. FGH*0G*I*

Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
41
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
b. &unga $odal per tahun > ,p. )GF66G666
4ia"a >etap per tahun > ,p ?6GI*0G*I* ,-
4ia"a >etap per 8am > ,p. ?0G*F@ ,-
&&. 4ia"a >ida: >etap
a. &iaya bahan bakar per jam > ,p. IG?*6
b. &iaya Pelumas/ oli per jam > ,p. ?G)66
c. &iaya pemeliharaan dan pera(atan > ,p. @G)06
d. Upah operator per jam > ,p. FGI66
4ia"a >ida: >etap per 8am > ,p. ?FG?66 ,-
4ia"a Po:o: per 8am > ,p. @?GFF@ ,-
4ia"a Po:o: per :g >,p. 06 ,-
&&&. 4enefit Cost /atio
4/C /atio = ?.I??
&A. 4rea: 5en Point
4P B >on/ >ahun C > )F@.I
5on/
5ahun
4P B =e:tar/ >ahunC > I0.F 6ektar/ 5ahun
)F.0 6ektar/ $usim
A. Pa" 4ac: Period
P4P > ).* 5ahun
N> P/SN> AA!$ BNPAC
&U9N# ) +D C
9 &8#K# PF9!#P#5#9 &F9F/85 !/ 98%#8 '898
5#6U9 (,p.) (,p.) (,p.) +DC (,p.)

D -D,DDD,DDD D --D,DDD,DDD * --D,DDD,DDD

Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
42
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
* *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.L--- *L,0.D,DDD

+ *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.1M.. *0,.0D,DDD

- *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.02L2 *+,L20,DDD

. *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D..L+- *D,2+M,*12

0 *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D..D*M L,M.D,M2+

N P A = @*GI@IG?@J


N> P/SN> AA!$ BNPAC
&U9N# ) LD C
9 &8#K# PF9!#P#5#9 &F9F/85 !/ 98%#8 '898
5#6U9 (,p.) (,p.) (,p.) LDC (,p.)

D -D,DDD,DDD D --D,DDD,DDD * --D,DDD,DDD

* *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.0001 *+,-1D,DDD


+ *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.-DL1 1,L11,112

- *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.*2*0 -,L*.,L*0

. *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.DM0- +,**M,-.+

0 *+,-*+,DDD -.,01D,DDD ++,+.L,DDD D.D0+M *,*22,.*+

N P A = -@G**?GF*I

&// = F0.I@0 (
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
43
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
Lampiran "!
C9N>9= ANA!&S&S 7&NANS&A!
PN22$NAAN A!A> ,S&N PN2/&N2 +A>A/ B4+ +/1/C
+&AS$,S&%AN 4A=EA :
*. 6arga !ryer dan $otor Penggerak > ,p. .D,DDD,DDD ,-
+. 9ilai akhir !ryer > *DC A harga a(al > ,p. .,DDD,DDD ,-
-. 'apasitas #lat Pengering > *,DDD kg/jam (0 ton/0 jam)
.. !aya $otor Penggerak > 1 6P
.. Umur Penggunaan !ryer > 0 tahun
0. "am kerja per hari > *D jam/hari
1. 6ari kerja per tahun > LD hari/tahun
2. Upah tenaga kerja per hari > ,p. -D,DDD per orang
L. "umlah tenaga kerja > + orang
M. 6arga bahan bakar per liter > ,p. .,DDD ,-
*D. 6arga oli/ pelumas per liter > ,p. +0,DDD ,-
**. &unga modal pertahun > *. C
*+. 7ngkos/ se(a dryer per hektar > ,p +0D,DDD ,-
*-. 6asil produksi per hektar > ,p. 0,DDD kg
&. 4ia"a >etap
a. Penyusutan per tahun > ,p. ?6G0H*G)6H

b. &unga $odal per tahun > ,p. @G*66G666
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
44
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
4ia"a >etap per tahun > ,p ?0G6H*G)6H ,-
4ia"a >etap per 8am > ,p. ?FG*6H ,-
&&. 4ia"a >ida: >etap
a. &iaya bahan bakar per jam > ,p. 0GH66
b. &iaya Pelumas/ oli per jam > ,p. ?G)66
c. &iaya pemeliharaan dan pera(atan > ,p. 0G@)6
d. Upah operator per jam > ,p. *G666
4ia"a >ida: >etap per 8am > ,p. ?*G@)6 ,-
4ia"a Po:o: per 8am > ,p. @@GJ)H ,-
4ia"a Po:o: per :g >,p. @0 ,-
&&&. 4enefit Cost /atio
4/C /atio = ?.0F0
&A. 4rea: 5en Point
4P B >on/ >ahun C > 0?H.) 5on/ 5ahun
4P B =e:tar/ >ahunC > H@.* 6ektar/ 5ahun
0?.H 6ektar/ $usim
A. Pa" 4ac: Period
P4P > @.? 5ahun
N> P/SN> AA!$ BNPAC
&U9N# ) +D C
9 &8#K# PF9!#P#5#9 &F9F/85 !/ 98%#8 '898
5#6U9 (,p.) (,p.) (,p.) +DC (,p.)

D .D,DDD,DDD D -.D,DDD,DDD * -.D,DDD,DDD

* *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.L--- ++,.0-,---

+ *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.1M.. *L,2**,***

- *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.02L2 *0,0M+,0M-
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
45
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM

. *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D..L+- *+,MM-,L+2

0 *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D..D*M *D,L+L,*LM

N P A = 06GIFJG6I@

N> P/SN> AA!$ BNPAC
&U9N# ) MD C
9 &8#K# PF9!#P#5#9 &F9F/85 !/ 98%#8 '898
5#6U9 (,p.) (,p.) (,p.) MDC (,p.)

D .D,DDD,DDD D -.D,DDD,DDD * -.D,DDD,DDD

* *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.0+1- *.,*L*,D0-

+ *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.+22D 2,.1-,2*+

- *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.*.0L -,M+L,+1M

. *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.D212 +,D12,0*D

0 *-,D01,DDD .D,DDD,DDD +1,M..,DDD D.D.D. *,DLL,*1-

N P A = -??G)F?G)J@

&// = F0.FH@ (
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
46
Pedoman Umum Pengembangan UPJA dan LDM
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
47

Anda mungkin juga menyukai