OLEH :
KELAS A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2022
Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil
pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan
gangguan kesehatan bagi yang memakannya (Soeparno, 1994). Daging sapi merupakan salah
satu bahan pangan asal ternak yang mengandung nutrisi berupa air, protein, lemak, mineral,
dan sedikit karbohidrat sehingga dengan kandungan tersebut menjadikan medium yang baik
untuk pertumbuhan bakteri dan menjadikan mudah mengalami kerusakan (Nurwantoro et al.,
2012a ).
Komposisi daging sapi terdiri dari 19% protein, 5% lemak, 70% air, 3,5% zat-zat non
protein, dan 2,5% mineral (Forrest et al., 2001). Sumber lain menyatakan bahwa daging sapi
terdiri dari 75% air, 19% protein, 3,5% substansi non protein yang larut, dan 2,5% lemak
(Lawrie, 2003).
Golongan I. Memiliki ketebalan lemak yaitu < 12mm, konformasinya cekung sampai
agak cekung. Konformasi karkas sendiri adalah jaringan otot skeletal dan jaringan
lemak sebagai unit komersial yang berhubungan dengan ukuran tulang rangka
(skeleton). Memiliki skor warna 1-3, uji perubahan warnanya bebas dari memar dan
freeze burn.
Golongan II. Ketebalan lemak 13mm sampai 22mm, konformasi rata hingga
cembung, skor warna 4-6, ada satu memar atau freeze burn lebih dari 2cm di bagian
selain daerah prime cut dan atau ada lebih dari satu memar dengan diameter kurang
dari 2cm selain prime cut.
Golongan III. Tebal lemak > 22mm, konformasinya sangat cembung. Memiliki skor
warna 7-9. Uji perubahan warna pun menunjukkan ada satu memar atau freeze burn
lebih dari 2 cm di bagian selain daerah prime cut dan/ ada lebih dari satu memar
dengan diameter kurang dari 2 cm selain pada prime cut.
Adapun penilaian warna lemak dilakukan dengan melihat warna lemak subkutis
dengan bantuan cahaya senter dan mencocokkannya dengan standar warna. Nilai skor
warna ditentukan berdasarkan skor standar warna yang paling sesuai dengan warna
lemak. Standar warna lemak terdiri atas sembilan skor mulai dari warna putih hingga
kuning.
E. Mutu fisik daging
Tingkatan mutu daging sapi secara fisik bisa dilihat di table maupun gambar
F. Marbling
Penilaian marbling dilakukan dengan melihat intensitas marabling pada permukaan
otot mata rusuk dengan bantuan cahaya senter dan mencocokannya dengan standar
marbling. Nilai skor marbling ditentukan berdasarkan skor standar marbling yang
paling sesuai dengan intensitas marbling otot mata rusuk. Standar marbling terdiri atas
dua belas skor mulai dari praktis tidak ada marbling hingga banyak sebagaimana
terlihat pada Gambar dibawah
G. Mutu mikrobiologis
Dalam cemaran mikrobiologi terdapat 4 cemaran menurut SNI 3932:2008 meliputi
Total plate count, Salmonella sp, coliform dan Escherichia coli.
1. Uji Total plate count (TPC) (SNI 2897,2008)
Kandungan Total plate count (TPC) dalam daging dilihat dengan menghitung jumlah
koloni dengan memilih cawan yang berisi 25 sampai 250 koloni.
2. Uji Coliform (SNI 2897,2008)
Pada prinsipnya uji ini terdiri dari uji presumtif (penduga) dan uji konfirmasi
(peneguhan), dengan menggunakan media cair di dalam tabung reaksi dan dilakukan
berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan
timbulnya gas di dalam tabung Durham.
3. Uji Salmonella sp
Setiap pengujian selalu disertai dengan menggunakan kontrol positif.
4. Uji Escherichia Coli (SNI 2897,2008)
Pada prinsipnya pengujian ini dilakukan dengan uji pendugaan dan uji peneguhan. Uji
pendugaan menggunakan seri 3 tabung, uji isolasi-identifikasi, dan uji biokimia. Hasil
uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas di dalam tabung Durham.
Uji peneguhan, pengujian disertai dengan kontrol positif. Hasil uji dinyatakan positif
apabila terbentuk gas di dalam tabung Durham.
Persyaratan mutu mikrobiologis pada daging sapi dapat dilihat table 5
I. Referensi
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 3932:2008. Mutu Karkas dan Daging
Sapi. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.
Soeparno, 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Lawrie RA. 2003. Ilmu Daging. Terjemahan: Aminuddin Parakkasi. Penerbit
Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Aberle, E, D,. Forrest, J. C., Gerrand, D. E., Mills, E. W. 2001. Principles of Meat
Sciance. Fourth Edition. Amerika. KendaUHunt Publishing Company.
Endah Purnamasari, S.M. (2015). Kualitas Fisik, Kimia Dan Mikrobiologi Daging
Qurban Di Kota PekanBaru. PekanBaru: Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.