HIDANGAN UNGGAS
Nama :…………………………………………………….
Kelas :…………………………………………………….
Absen :……………………………………………………
XI
GANJIL
HAND OUT
1. DESKRIPSI
Hand Out mengenai unggas ini merupakan rangkuman dasar sebagai penunjang dalam
mempelajari mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan. Handout ini berisi
materi mengenai penjelasan unggas meliputi ; penjelasan unggas , alat dan bahan
pembuatan unggas, prosedur pembuatan unggas, sampai pada kriteria hidangan unggas
yang baik.
2. PERSYARATAN
Untuk mempelajari hand out ini prasyarat yang harus di miliki oleh peserta didik
antara lain
a) Mengetahui penjelasan mengenai hidangan unggas
b) Mengetahui bahan dan alat yang di gunakan dalam pembuatan hidangan
hidangan unggas
c) Mengetahui prosedur pembuatan hidangan unggas
d) Mengetahui masalah membuat hidangan unggas
Langkah – langkah yang harus di tempuh untuk mempelajari hand out ini adalah
sebgaai berikut :
1. Baca dengan saksama materi yang ada di dalam hand out ini agar pemahaman
anda lebih luas
2. Mendiskusikan metateri handout
3. Mendiskusikan materi dengan guru pembimbing
Indikator :
3.9.1 Menjelaskan pengertian hidangan unggas
3.9.2 Menentukan alat yang di gunakan untuk membuat hidangan unggas
3.9.3 Menghitung bahan yang digunakan untuk pembuatan hidangan unggas
3.9.4 Menentukan prosedur pembuatan hidangan unggas
3.9.5 Menentukan kriteria hasil hidangan unggas
3.9.6 Menganalisis masalah pada pembuatan hidangan unggas
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menjelaskan tentang hidangan dari ygien dengan kalimatnya
sendiri tanpa melihat handout.
2. Peserta didik dapat menentukan alat yang di gunakan untuk membuat hidangan
dari unggas dengan benar tanpa melihat handout.
3. Peserta didik dapat menghitung bahan yang di gunakan untuk membuat soup
dengan benar tanpa melihat handout.
4. Peserta didik dapat menentukan prosedur membuat hidangan dari unggas dengan
baik dan benar tanpa melihat handout.
5. Peserta didik dapat menentukan kriteria hasil hidangan dari unggas dengan baik
dan benar tanpa melihat handout
6. Peserta didik dapat Menganalisis masalah pada pembuatan hidangan dari unggas
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Unggas
Istilah Poultry dalam pengolahan makanan mencakup jenis burung atau unggas yang
di pelihara untuk di makan. Beberapa di antaranya jenisnya adalah ayam, turkey, bebek,
angsa dan burung dara. Salah satu di antaranya yang sangat popular di gunakan dalam
berbagai makanan adalah ayam (chicken)Secara esensial komposisi unggas pada umumnya
sama dengan daging yaitu: air 75% dari jaringan otot, protein 20% dari jaringan otot, lemak
5% dari jaringan otot dan elemen-elemen lain.
Umur binatang merupakan faktor yang paling menentukan dalam pemilihan unggas,
umur ini pula yang menentukan metode pengolahan unggas. Unggas muda lebih lunak,
karena itu dapat diolah secara panas kering, sedang unggas yang tua memerlukan pengolahan
pelan dan panjang, karena itu cocok digunakan pengolahan secara panas basah.
B.Klasifikasi Unggas
b. Kalkun (Turkey)
Di Indonesia kalkun hanya sebgai binatang peliharaan, sedangkan dinegara barat dijual
dalam bentuk dibekukan yang siap untuk di oven.
a) Flyer raoster turkey
Umur : 3 bulan
Merupakan kalkun muda yang belum dewasa. Dagingnyan lunak dan lembut, kulitnya
halus dadanya bertulang rawan dan lentur
b) Yong han turkey
Umur : 5-7 bulan
Dagingnya lunak kulitnya lembut, kulitnya halus dadanya bertulang.
c) Young tom turkey (Kalkun)
Umur : 5 – 7 bulan
Merupakan kalkun jantan yang masih muda. Dagingnyalunak, dan lembut, kulitnya
halus dan dagingnya bertulang rawan tapi kurang lentur .
d) Yearling Hen Turkey
Umur kurang dari 15 bulan.Merupakan kalkun betina dewasa. Dagingnya agak lunak,
kulitnya agak halus
e) Yearling Tom Turkey
Umur kurang dari 15 bulan. Merupakan kalkun jantan dewasa. Dagingnya agak lunak
kulitnya agak halus
f) Old Turkey
Umurnya lebih dari 15 bulan
Merupakan jenis kalkun jantan atau betina yang sudah tua. Dagingnya liat, kulitnya
kasar
Kualitas Unggas
Kualitas unggas yang baik ditentukan oleh:
1) Bagian daging lebih banyak dari pada bagian lainnya.
2) Tekstur daging lembut.
3) Bagian dada tampak berisi.
4) Bagian paha tidak keras.
5) Aroma segar
6) Karkas utuh
Berikut ini merupakan bagian karkas unggas (ayam) yang telah di potong :
1. Neck
Adalah bagian leher pada ayam
2. Forequarter
Adalah potongan ayam sayap dan dada yang menyatu
3. Wing Tip
bagian sayap paling ujung yang agak lancip kelihatannya. Roasted spicy chicken
wings
9. Inner Fillet
Adalah bagian dada ayam yang sudah difillet yang terdapat di dalam dada ayam
12. Thigh
Adalah potongan ayam bagian paha atas. Ayam panggang
7)
D. Persiapan Pengolahan Unggas
Cara menyiapkan dan membersihkan unggas sama pada setiap jenis unggas Untuk
menyiapkan unggas diperlukan tempat kerja yang khusus dan alat kerja tersendiri,
Gunakan apron dari karet atau plastik, bersihkan dan desinfeksikan peralatan kerja setelah
habis bekerja untuk menghindari bahaya adanya salmonella.
1. Penyembelihan :
Penyembelihan hewan di lakukan dengan pemutusan saluran darah (vena dan arteri)
kerongkogan dan tengorokan, hewan harus sehat tidak boleh di bius.Pemotongan yang
tidak sempurna akan membuat kepala dan kulit karkas menjadi kemerahan karena
darah tidak keluar dengan tuntas sehingga membuat ayam tidak tahan lama dan cepat
busuk.
2. Pengeluaran darah (pelayuan)
Pengeluaran darah di lakukan dengan menggantung ayam dengan gantungan agar
darah keluar sempurna. Jika tidak maka akan membuat karkas berwarna merah di
bagian leher bahu, sayap dan pori – pori kulit.
3. Penyeduhan ( Scalding)
Untuk ayam pedang perendaman Cukup di lakukan pada temperature 50 – 54 derajat
Celsius selama 30 detik. Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa untuk
merendam ayam potong di suhu 54,5 derajat c, selama 60 -120 detik
a) Barbecue
Teknik ini menggunakan arang untuk membakar dengan ciri khas bahan masakan
ditusuk dan diletakkan di atas bara api. Sebelum dibakar, bahan makanan yang akan
dimasak seperti daging/ayam biasanya dilumuri saus yang disebut barbecue sauce.
b) Teknik Broil
Teknik broil menggunakan sumber api dari atas untuk membuat masakan matang
c) Teknik smoking
Teknik smoking juga dikenal sebagai teknik pengasapan dan biasanya digunakan
untuk mengawetkan bahan makanan. Teknik masak ini biasanya menggunakan kayu
dan daun pilihan agar bahan makanan yang diasap seperti daging sapi, daging ayam,
ikan, dan lain sebagainya masih tetap awet dan bisa dimakan.
2. Moist Heat Cooking
Moist heat cooking artinya memasak dengan menggunakan cairan sebagai media
untuk mematangkan bahan makanan. Konduktor tersebut biasanya berupa cairan
seperti air dan biasanya untuk memasak bahan makanan yang keras agar menjadi
lunak setelah matang
a) Teknik braising
Teknik braising merupakan teknik merebus bahan makanan dengan komposisi
cairan ¾ dari bahan makanan yang akan dimasak. Agar lebih cepat matang, bahan
makanan yang berukuran besar seperti daging harus dipotong-potong menjadi
kecil terlebih dahulu.
b) Teknik Stewing
Teknik dasar stewing. Memasak menggunakan cairan yang presentasi jumlah
cairan yang digunakan tidak lebih dari 1/2 bahan yang dimasak. Cairan yang
digunakan biasayanya saus, kaldu, atau air
c) Poaching
Metode ini digunakan untuk mengolah unggas muda dalam rangka
mempertahankan flavor dan tetap tidak kuning. Waktu memasak sangat cepat
karena bahannya memang sudah lunak.Cairan yang dipakai biasanya kaldu
kadang ditambah wine, flavor, dan bumbu lain. Meenggunakan cairan dingin dan
panic tertutup supaya uap tetap ditahan dan mencegah menjadi kering dan warna
tidak berubah.Setelah masak, cairannya bia dimanfaatkan untuk membuat saos
seperti supreme sauce, untuk menghilangkan hasil yang dimasak.Unggas yang
dimasak harus ditiriskan setelah diangkat,karena cairan yang menempel dapat
merusak saos diatas piring saji.
d) Simmering
Proses ini di lakukan pada ayam yang mempunyai banyak jaringan ikat sehingga
dagingnya tidak hacur di suhu 65 derajat C.Proses simmer ini lebih baik dari pada
proses boiling karena proses simmer kan melunakkan daging. Sedangkan proses
boiling akan mengeraskan daging atau bahkan menghancurkan dagingnya.
Caranya : ayam utuh atau potongan di letakkanpada panci perebus kaldu yang
berisi air dingin. Tambahkan 1 sdm garam untuk setiap 5 liter air. Pemasakannya
di lakukan sampai ayam lunak Setelah itu di celupkan ke dalam air dingin yang
matang dengan tujuan agar daging tidak mengeras serta tidak mengelapkan
warna pada permukaan dagingnya serta mempertahankan cairan yang terdapat
dalam daging.
3. Fat Cooking
Fat cooking yang dimaksut disini adalah memasak menggunakan minyak maupun
lemak. Ada banyak teknik yang digunakan dalam fat cooking ini ada yang
menggunakan sedikit minyak dan bahkan menggunakan banyak minyak Teknik
ini di lakukan dalam ayam yang sudah dalam bentuk potongan. Proses
pembuatannya dapat di lakukan dengan merendam ayam ke dalam cairan
marinade atau bumbunya di campur dengan bahan pelapisnya. Sebelum ayam di
goreng di lakukan pelapisan dengan menggunkan tepung berbumbu atau tepung
roti/ adonan batter
a. Tepung berbumbu
Ayam di guling – gulingkan dalam tepung berbumbu . Tepung akan menyerap
cairan yang keluar dari dalam daging sehingga mempertahankan juicenya.
Dapat pula memperbaiki warna dan membantu memberika permukaan
masakan yang renyah.
b. Tepung panir
Ayam di guling – gulingkan dalam tepung berbumbu kemudian di celupkan
ke dalam cairan dapat berupa susu atau telur dan terakhir di lapisi lagi denga
tepung panir. Kemudian di tiriskan dulu sebelum di goreng agar lapisannya
benar – benar melekat. Sebelum di parnir lebih baik di steam.
Contoh : chicken cordon bleu
c. Adonan batter
Adonan di tepungi, kemudian di celupkan ke dalam adona batter dan
selanjutnya di tiriskan sebentar
Suhu yang di gunakan untuk mematangkan bahan makanan tersebut anatara 177 –
191 derajat c dengan waktu pemanasan 20 menit setiap ekor ayam..Alat yang di
gunakan berupa wajan atau panci yang terbuat dari bahan alumuium. Alumunium
merupakan alat penghantar panas yang baik sehingga akan membantu
memutuskan ikatan lemak . Tutup penggorengan , akan membantu proses
pematangan serta memberikan hasil yang renyah pada bagian permukaaannya.
Lama waktu pemasakannya tergantung ketebahan bahan makanannya.
b. Deep Frying
Untuk menjaga kualittas unggas, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
waktu penyimpanan, antara lain:
a. Unggas perlu dibersihkan dan dicuci sebelulm disimpan.
b. Simpan dalam ruang pendingin (refrigerator) bila masa simpan tidak lama dan unggas
akan segera digunakan. Simpan dalam ruang pembeku (frezeer) jika unggas disimpan
untuk waktu yang lama dan belum digunakan..
c. Unggas sering membawa bacteria Ssalmonella, oleh sebab itu semua permukaan
peralatan dan talenan setelah mengolah unggas harus dicuci dengan benar sebelum
digunakan untuk makanan lainnya.
d. Unggas beku harus disimpan pada suhu 0 ° F (-18 ° C) atau lebih rendah.
e. Proses pencairan unggas dari beku ke suhu normal sebaiknya dalam kulkas. Hal ini
untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi atau perkembangan bakteri. Jika
terdesak oleh waktu, maka proses pencairan dengan menggunakan air yang mengalir.
Sebaiknya tidak dalam kondisi terbungkus.
f. Unggas yang sudah dicairkan atau dikembalikan ke suhu normal tidak diperbolehkan
dibekukan lagi. Hal ini berkaitan dengan Keamanan Pangan.
Untuk menjaga kualitas unggas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu
penyimpanan, antara lain:
1. Lama waktu penyimpanan:
- Daging ayam yang segar adalah daging dari ayam yang telah dipotong selama
kurang dari 6 jam. Sebaiknya langsung diolah.
- Dalam lemari pendingin, dapat tahan selama 24 jam.
- Dalam lemari pembeku (freezer), daging ayam dapat bertahan selama 1
minggu atau lebih.
2. Cara penyimpanan yang baik
- Unggas perlu dibersihkan dan dicuci sebelum disimpan.
- Simpan unggas dalam ruang pendingin (refrigerator) bila masa simpan tidak
lama dan akan segera digunakan.
- Simpan unggas dalam ruang pembeku (frezeer) jika belum digunakan dan
akan disimpan untuk waktu yang lama.
3. Menyimpan daging ayam utuh:
- Pisahkan bagian jeroan dengan daging ayam.
- Keringkan daging ayam, lap dengan tissue dapur yang bersih.
- Buang lemak pada ayam (bila ada).
- Bungkus dengan plastik (plastic wrap atauplastik kiloan) atau tempatkan di
wadah tertutup rapat.
- Berikan label dan tanggal penyimpanan.
-