OLEH:
KELAS : 1A
NIM: P17110201030
JURUSAN GIZI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri tentang “Daging Unggas” untuk memenuhi tugas
mata kuliah ilmu pangan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi sempurnanya makalah ini. Akhir
kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................................ 2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG
Daging adalah bahan pangan yang sangat bermanfaat bagi manusia karena banyak
mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia. Zat-zat makanan tersebut
adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Daging juga merupakan bahan
pangan yang mudah mengalami kerusakan, hal ini dikarenakan daging memiliki kandungan
nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Keberadaan mikroorganisme
dalam daging dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Unggas telah lama dikenal sebagai sumber protein. Unggas adalah jenis hewan ternak
kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya.Umumnya merupakan
bagian dari ordo Galliformes(seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes(seperti bebek).
Kata unggas juga umumnya digunakan untuk sering digunakan untukdagingburung seperti di
atas. Lebih luasnya, kata ini juga dapatdigunakan untuk daging burung jenis lain seperti
merpati.Unggas biasanya dipelihara di dalam kandang. Seringkali kandang kandang tersebut
terintegrasi dalam suatu peternakan.
Di Indonesia unggas telah banyak dikenal selama ini dan juga telahdiolah menjadi
bahan-bahan olahan pangan lainnya. Didalam unggas jugaterkandung kalori dan lemak,
dalam mengonsumsinya kita harus berhati-hati agar tidak berdampak buruk.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Unggas
Unggas (Bahasa Inggris : puoltry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang
dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya. Umumnya merupakan bagian dari ordo
Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek).
Unggas secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap, yang dalam taksonomi
zoologinya termasuk golongan kelas Aves. Jenis unggas cukup banyak, diantaranya adalah
ayam, itik, kalkun, dan angsa. Secara taksonomi zoology bangsa burung bisa digolongkan
sebagai unggas, tetapi sampai saat ini yang tercantum dalam undang-undang pokok
kehewanan, bangsa burung masih belum digolongkan ternak unggas. Di dalam undang-
undang tersebut bahwa yang dimaksud sebagai unggas adalah ternak bersayap yang sudah
lazim dipelihara oleh masyarakat. Tidak menutup kemungkinan bangsa burung masuk dalam
jenis unggas karena burung secara taksonomi zoology juga termasuk ke dalam kelas Aves,
selain itu burung juga mempunyai ciri-ciri seperti unggas.
Pada prinsipnya ada tiga macam teknik perendaman air hangat (scalding), tergantung
pada umur dan kondisi unggas, yaitu:
Perendaman dalam air hangat 50-54°C selama 30-45 menit, teknik untuk unggas
ayam muda dan kalkun;
Perendaman air hangat agak panas 55-60°C selama 45-90 detik, untuk ayam tua, dan
Perendaman air panas 60-80°C selama 5-30 detik, kemudian dimasukkan ke dalam air
dingin agar kulit tidak masak. Cara teknik ini digunakan untuk unggas itik dan angsa.
Untuk ayam broiler, perendaman air hangat dilakukan cukup pada suhu 50-54°C
selama 30 detik.
4
b. Kemudian proses pembukaan rongga badan dengan membuat irisan dari kloaka ke
arah tulang dada.
c. Kloaka atau visera atau jerohan dikeluarkan.
d. Kemudian dilakukan proses pemisahan organ-organ yaitu hati dan empedu, empedal
dan jantung.
e. Isi empedal harus dikeluarkan, demikian pula empedu dipisahkan dari hati, lalu
dibuang.
f. Paru-paru, ginjal (dapat ikut karkas), testes (pada ayam jantan) atau ovarium (pada
ayam betina) dapat dipisahkan dari columna vertebralis.
g. Selain itu kepala, leher dan kaki juga dipisahkan.
Jaringan tubuh hewan terdiri dari komponen-komponen fisik seperti kulit, jaringan lemak,
jaringan otot, jaringan ikat, tulang, jaringan pembuluh darah dan jaringan syaraf. Jaringan
otot, jaringan lemak, jaringan ikat, tulang dan tulang rawan merupakan komponen fisik yang
utama. Struktur otot daging dari mamalia dan unggas pada umumnya sama, yang berbeda
antara lain pada daging unggas tersusun dari jenis serat daging pendek dan lunak serta
jaringan ikat bersifat lebih tipis.
Struktur otot daging terdiri dari serat-serat daging, lemak, dan jaringan ikat. Serat-serat
daging terdiri myofibril, sedangkan myofibril-miofibril tersusun dari beberapa miofilamen.
Miofilamen merupakan struktur terkecil pembentuk daging. Serat-serat daging disatukan oleh
sarkoplasma dan terbungkus oleh lapisan sarkolema yang tipis. Beberapa serat daging
bergabung menjadi satu tenunan yang diselaputi oleh bagian perimesium. Gabungan
perimesium diselaputi oleh membrane tipis disebut epimesium. Lapisan epimesium terdiri
dari jaringan ikat yang berupa serabut-serabut kolagen dan elastin.
Miofilamen sebagai struktur terkecil pembentuk daging, berperan dalam kotraksi oleh
filament aktin dan myosin, sehingga myofibril disebut sebagai unit kontraktil. Miofilamen
tersusun atas molekul-molekul protein myosin dan aktin, dimana kedua protein ini
membentuk filament yang sifatnya berbeda dalam memantulkan cahaya dan dalam
menimbulkan segmen isotropic dan enisotropic. Ciri segmen isotropic ditandai dengan
adanya daerah terangg yang disebut band I dan terbagi dua oleh garis gelap Z. Sedangkan
segmen anisotropic ditandai dengan adanya daerah gelap yang disebut band A dimana pada
bagian tengahnya terdapat daerah terang H yang terbagi dua oleh daerah gelap pseudo H atau
garis gelap M.
e) Burung Dara
Daging merpati lebih empuk dan kaya rasa dibandingkan daging unggas lainnya,
namun jumlah daging per ekornya relatif sedikit dan lebih terkonsentrasi pada bagian
dada
Kulitnya berlemak,namun dagingnya tidak
Daging mudah untuk dicerna
f) Kalkun
Daging kalkun jauh lebih keras
F. Bagian daging unggas yang cocok dibuat produk pangan/masakan yang sesuai
1. Dada
Dada menjadi salah satu dari bagian bagian karkas ayam yang tidak mengandung
banyak tulang. Pemotongan dada dari daging karkas pun penting untuk diketahui
supaya bisa menghasilkan potongan yang sama. Karena tidak mengandung banyak
tulang, dada cocok dijadikan sebagai daging untuk campuran soup. Meski begitu bagi
konsumen yang menyukai kombinasi tulang yang dominan dibandingkan dengan
daging, jarang yang memilih bagian karkas jenis ini.
2. Paha Bawah
Bagian karkas selanjutnya yang penting diketahui oleh pebisnis karkas adalah paha
bawah. Bagian karkas paha bawah ini menjadi kegemaran masyarakat dan menjadi
best seller karena harganya yang merakyat. Pada saat acara tertentu yang mana harus
menggunakan nasi box paha bawah inilah yang sering digunakan. Yang sering
menjadi kendala bagi pebisnis karkas adalah banyak konsumen yang menginginkan
bagian paha dengan jumlah potongan tertentu padahal ukuran paha yang tidak sama
membuat jumlah potongannya menjadi tidak sama.
7
3. Paha Atas
Harga paha atas lebih mahal dibandingkan dengan yang paha bawah. Hal itu
dikarenakan paha atas ini massanya lebih berat dan rasanya lebih gurih dikarenakan
didominasi dengan tulang, kulit, dan juga lemak yang tebal. Dengan ciri khasnya
tersebut membuat paha atas ini cocok dijadikan sebagai olahan fried chicken atau
Kentucky.
4. Sayap
Bagian karkas ini sangat disukai oleh anak kecil karena memiliki cita rasa yang
gurih dan juga daging yang lembut. Sayap ini juga menjadi bagian dari daging karkas
yang tidak membutuhkan waktu lama untuk memasaknya. Over cooking hanya akan
membuat sayap menjadi hancur teksturnya. Sayap ayam sering disajikan sebagai
makanan ringan atau makanan bar.
5. Brutu
Meski terlihat sepele, brutu ayam ini juga menjadi bagian dari karkas ayam karena
bagian ini tidak dihilangkan saat proses pembuatan daging karkas ayam. Brutu ini
memiliki harga termurah dan banyak dijual di angkringan atau di warung makan.
Biasanya brutu ini diolah dan dijadikan menjadi sate. Tidak semua orang boleh
mengonsumsi brutu karena kandungan lemak dan kolesterolnya tinggi, orang yang
sudah berusia lanjut pun tidak boleh mengonsumsi brutu.
Untuk mendapatkan hasil daging yang bagus dan berkualitas salah satu faktornya yaitu
dari pakan karena dapat mempengaruhi produksi hewan tersebut. Selain itu, pakan yang
bergizi atau bernutrisi tepat akan membuat hewan ternak gemuk, sehat dan kuat.
Pakan merupakan salah satu komponen yang penting karena peranannya sebagai
penyumbang komponen nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan sebagainya. Hal ini
penting bagi pelaku usaha perunggasan, terutama para peternak untuk mengetahui nutrisi apa
saja yang masuk ke dalam tubuh ternaknya.
Kualitas pakan dalam hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas bahan
pakan, cara pengolahannya, keseimbangan serta kesesuaian kandungan nutrisi untuk masing-
masing jenis unggas. Pengawasan ketat terhadap produksi pakan juga perlu dilakukan sampai
pada proses penyimpanan. Komposisi pakan yang diberikan pada ternak ayam ternyata sangat
berpengaruh pada warna dan kualitas daging juga telur ayam.
Terdapat beberapa jenis pakan yang baik digunakan dalam beternak ayam, yaitu:
- Dedak Padi
Dedak Padi atau biasa disebut juga Bekatul, diperoleh dari limbah hasil olahan padi
menjadi beras. Dedak adalah jenis pakan paling dikenal dan paling sering digunakan 8
Dedak mengandung sumber energi dan asam amino yang tinggi. Dedak sendiri ada yang
kasar dan halus, lebih baik pilih yang halus karena kandungan proteinnya tinggi dan serat
kasarnya rendah.
- Pollard
Pollard atau biasa disebut juga dedak Gandum dihasilkan dari limbah hasil olahan
gandum menjadi tepung terigu. Pollard mengandung protein 15 %, kandungan lemaknya
sekitar 3 – 4 % dan kandungan serat kasarnya sekitar 7 – 9 %.Penggunaan pollard
hendaknya dibatasi
- Jagung
Jagung juga menjadi pilihan banyak pemelihara ayam, karena kandungan nilai gizinya
cukup tinggi dan juga mengandung karbohidrat sebagai sumber energi. Ada 3 jenis jagung
yang yang biasa dikenal, yaitu jagung kuning, jagung merah dan jagung putih. Tapi jagung
kuninglah yang terbaik, meskipun harganya mahal tapi kandungan nutrisinya paling besar.
- tepung tulang
Tepung Tulang, bahannya bisa didapat dari tempat pemotongan hewan. Cara
membuatnya dengan merebus tulang, mengeringkannya lalu kemudian digiling sampai
halus.Tepung tulang banyak mengandung phosphor dan Kalsium, kalsium sendiri sangat
berguna bagi pembentukan tulang dan sendi ayam.
- Singkong
Meskipun kandungan energy metabolisnya hampir sama dengan jagung, tapi kandungan
proteinnya rendah hanya seitar 2 – 3% saja. Selain itu penggunaan singkong perlu dibatasi,
karena singkong mengandung zat antinutrien sianogenik glukosida, khususnya paling banyak
pada jenis singkong pahit.
H. Pengaruh umur panen terhadap kualitas daging unggas
Saat ini peternak ayam broiler banyak memanen ayamnya di umur 30-35 hari dengan
bobot hidup antara 1,5 – 2,0 kg per ekor ayam. Namun waktu panen ini bisa pula disesuaikan
dengan waktu pencapaian bobot badan ayam yang digemari konsumen. Pada daerah tertentu
konsumen lebih suka ayam kecil dengan bobot kurang dari 1 kg. Sedangkan di daerah lain
konsumen lebih suka ayam besar dengan bobot 1,5-2 kg, serta ada juga yang menyukai ayam
dengan bobot di atas 2 kg. Semakin besar bobot badan ayam (terutama pada ayam umur > 6
minggu), maka harga per kg bobot hidupnya biasanya juga akan semakin rendah karena ayam
tersebut sudah banyak lemaknya dan tingkat keempukan dagingnya pun sudah berkurang.
9
Konsumen rumah tangga di Indonesia kebanyakan menyukai ayam broiler ukuran kecil (1
– 1,5 kg). Sedangkan ukuran besar biasanya diperuntukkan bagi pengolahan makanan
tertentu (sate, opor, dll) dan untuk industri pengolahan daging ayam (nugget, sosis, dll).
1. Pelayuan Daging
Tujuan pelayuan daging adalah agar proses pembentukan asam laktat dapat
berlangsung sempurna sehingga terjadi penurunan pH daging. Nilai pH daging yang
rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga proses kebusukan
dihambat. Pengeluaran darah menjadi lebih sempurna, karena darah merupakan media
baik bagi pertumbuhan mikroba; lapisan luar daging menjadi kering, sehingga
kontaminasi mikroba pembusuk dari luar dapat ditahan; serta untuk memperoleh
daging yang memiliki keempukan optimum serta citarasa yang khas.
Pelayuan yang paling baik dilakukan pada suhu sedikit lebih rendah daripada
suhu kamar. Lama pelayuan dan temperatur karkas akan menentukan keempukan
daging unggas. Karkas yang dilayukan dalam ruangan dengan suhu 32 0F dan 66 0F
akan lebih empuk daripada pelayuan dalam 98,6 oF, akan tetapi seluruh karkas
mendekati nilai derajat keempukan hampir sama, setelah dilayukan lebih dari 8 jam
tanpa memperhatikan temperaturnya.
Pelayuan daging unggas sebaiknya dilakukan pada suhu 0 – 7 0C. Pada kondisi
seperti ini akan memberikan kesempatan pada daging untuk melewati fase rigor
mortis. Bila daging telah melewati fase ini maka daging akan menjadi empuk. Rigor
mortis pada daging ayam, pada suhu ruang, berlangsung 2 – 4,5 jam. Lamanya fase
ini tergantung kepada suhu dan macam unggas.
10
2. Pembekuan
Penyimpangan daging beku dilakukan pada suhu –17 sampai –40 0C. pada daging
unggas dapat tahan dalam keadaan baik selama satu tahun bila disimpan pada suhu –17,8oC.
Pada suhu ini daging unggas dalam keadaan beku. Dengan pembekuan pertumbuhan mikroba
dan aktivitas enzim dapat dihambat, sehingga proses pembusukan atau kerusakan daging
unggas dapat dihambat. Perubahan-perubahan yang dapat terjadi selama pembentukan antara
lain glikolisis, denaturasi protein, perubahan akibat aktifitas enzim dan mikroba.
Perubahan kimia dan biokimia, seperti glikolisis berlangsung dengan kecepatan
menurun selama penyimpanan beku, bahkan terhenti sama sekali setelah menyimpanan
selama dua bulan pada suhu –17oC.
Selama penyimpanan beku terjadi denaturasi protein. Denaturas protein akibat suhu
rendah (pembentukan dan penyimpanan beku) disebabkan meningkatnya konsentrasi padatan
intraseluler akibat keluarnya cairan dari sel membentuk kristal sel. Perubahan-perubahan
yang paling cepat terjadi pada suhu sedikit dibawah titik beku (sub freezing temperature)
karena sebagian besar krostal es terbentuk pada selang suhu tersebut dan semakin lambat
pada suhu rendah. Denaturasi protein dapat dihambat dengan cara penurunan suhu
penyimpanan serendah mungkin.
Selama proses pembekuan reaksi-reaksi enzimatik dan non enzimatik yang dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan dan kebusukan akan berlangsung lebih lambat. Selain itu
suhu pembekuan dapat menghancurkan mikroba. Hal ini disebabkan oleh karena terjadinya
kenaikan konsentrasi padatan intraseluler, keluarnya senyawa-senyawa dengan berat molekul
rendah dari sel-sel bahan sehingga mengurangi ketersediaan substrat, pembekuan kristal es,
terutama kristal es intraseluler yang secara fisik akan merusak selsel mikroba.
Kenaikan konsentrasi padatan intraseluler selama proses pembekuan dapat
mengakibatkan perubahan fisik dan kimia terhadapat sel-sel bakteri, seperti perubahan pH,
tekanan uap, titik beku, tegangan permukaan dan potensial oksidasi-reduksi