Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Minyak Jambu Mete dan Lemak Trans

Disusun Oleh :
Zulfa Qurratu A’yun Azzahra (P17110203049)

Program Studi D3 GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Jalan Besar Ijen No. 77C Malang 65112. Telepon (0341) 566075, 571388 fax (0341)
556746 / Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id/ Email. direktorat@poltekkes-
malang.ac.id

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa saya ucapkan. atas rahmat
dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Minyak Jambu Mete dan Lemak Trans” ini tepat pada waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Pangan program studi D3 Gizi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengaharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ini. Selain itu,
penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tercapainya
tujuan dari penulisan karya tulis ini. Demikian kata pengantar yang dapat penulis sampaikan.

Pasuruan, 28 September 2020


Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ………………….........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ………………………………………………...................................ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………….................................. ..iii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………............1

1.1 LATAR BELAKANG….…………………………………...................................2


1.2 RUMUSAN MASALAH….…………………………...….....................................2
1.3 TUJUAN...............….………………………………..............................................2

BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………….............……..…………...3

2.1 DESKRIPSI TANAMAN JAMBU METE.........................................................3

2.2 BENTUK PEMANFAATAN MINYAK JAMBU METE....................................4

2.3 BAHAYA LEMAK TRANS BAGI TUBUH......................................................4

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………….....………………....9

3.1 KESIMPULAN………………………………………………….………………....9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………........…………….....10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jambu mete merupakan tanaman asli dari timur laut Brasil. Kemudian, pada
misionaris Portugis membawanya ke Afrika Timur dan India selama akhir abad ke-16,
sehingga tanaman ini menjadi berlimpah di daratan rendah dekat pantai laut. Di dunia,
jambu mete banyak dikultivasi di wilayah sekitar Brazil dan India. Disamping itu,
banyak juga dikonsumsi pada wilayah asia selatan dan asia tenggara. Tanaman ini dapat
tumbuh hingga 12 meter di tanah subur dengan kelembaban yang tinggi. Jambu mete
tumbuh baik pada wilayah dengan temperature yang cukup hangat yaitu sekitar 25-40oC.
Jambu mete ditanam dengan menanam biji segar dari jambu mete pada tanah yang
lembap dan kaya akan nutrisi. Kemudian, biji dari jambu mete akan tumbuh pada 4-5
hari. Penanaman pohon dilakukan dengan jarak sekitar 10 meter antar pohon, serta
dilakukan pada tanah yang memiliki banyak kandungan pasirnya.

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di alam
namun bisa disintesis secara buatan. Hidrokarbon adalah atom karbon dengan atom
hidrogen yang saling tersambung dengan ikatan tunggal maupun rangkap. Ikatan rangkap
dapat berupa ikatan trans maupun cis. Dalam dunia tumbuhan dan hewan, asam lemak
umumnya membentuk ikatan cis dan tidak jenuh. Dalam produksi makanan, lemak cis
tak jenuh seperti minyak nabati merupakan input dari proses hidrogenasi untuk
menciptakan lemak jenuh seluruhnya atau parsial yang mampu meleleh pada temperatur
yang diinginkan, umumnya 30-40 °C. Lemak trans adalah zat pengotor yang muncul dari
isomerisasi pada hidrogenasi parsial.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi tanamn jambu mete?

2. Bagaimana kadar lemak pada biji jambu mete?

3. Apakah Lemak Trans berbahaya bagi tubuh kita?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui deskripsi jambu mete
2. Untuk mengetahui kadar lemak pada biji jambu mete
3. Untuk mengetahui apakah Lemak Trans berbahaya bagi tubuh

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Tanaman Jambu Mete

Jambu monyet atau jambu mede (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman
dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki "buah" yang dapat dimakan.
Yang lebih terkenal dari jambu mede adalah kacang mede, kacang mete atau kacang mente;
bijinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan.
Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun
kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga
(suku Anacardiaceae).

Jambu mete merupakan tanaman asli dari timur laut Brasil. Kemudian, pada
misionaris Portugis membawanya ke Afrika Timur dan India selama akhir abad ke-16,
sehingga tanaman ini menjadi berlimpah di daratan rendah dekat pantai laut. Di dunia, jambu
mete banyak dikultivasi di wilayah sekitar Brazil dan India. Disamping itu, banyak juga
dikonsumsi pada wilayah asia selatan dan asia tenggara. Tanaman ini dapat tumbuh hingga
12 meter di tanah subur dengan kelembaban yang tinggi. Jambu mete tumbuh baik pada
wilayah dengan temperature yang cukup hangat yaitu sekitar 25-40oC. Jambu mete ditanam
dengan menanam biji segar dari jambu mete pada tanah yang lembap dan kaya akan nutrisi.
Kemudian, biji dari jambu mete akan tumbuh pada 4-5 hari. Penanaman pohon dilakukan
dengan jarak sekitar 10 meter antar pohon, serta dilakukan pada tanah yang memiliki banyak
kandungan pasirnya. Disamping itu, jambu mete dapat tumbuh pada ketinggian 1-1.200 mdpl
dengan optimum pada ketinggian 700 mdpl. Jambu mete juga cocok dikembangkan pada
wilayah dengan kelembaban yang cukup tinggi yaitu sekitar 70-80%, tetapi memiliki
toleransi untuk dapat tetap tumbuh pada suhu 60-70%. Daerah yang paling sesuai untuk
budidaya jambu mete, berdasarkan curah hujannya yaitu daerah dengan curah hujan rata-rata
1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm). Berdasarkan jenis tanahnya, jenis
tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu mete yaitu tanah berpasir, tanah
lempung berpasir, dan tanah ringan berpasir dengan pH sekitar 6,3-7,3 dan dapat tetap hidup
pada pH 5,5-6,3.

Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew (tree), yang diturunkan dari perkataan
Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama

3
dalam bahasa Tupi, acajú. Sementara nama marganya (Anacardium) merujuk pada bentuk
buah semunya yang seperti jantung terbalik.

2.2 Kadar Lemak pada Biji Jambu Mete

Mete merupakan biji yang memiliki karakteristik dengan bentuk melengkung dan
dapat dimakan. Biji jambu mete tinggi akan kandungan minyak dan memiliki rasa yang khas,
serta kaya akan kandungan protein yang berkualitas premium. Biji mete ini banyak
dikonsumsi sebagai makanan, baik dikonsumsi secara langsung maupun diaplikasikan dengan
produk makanan lainnya. Disamping bagian biji dari tanaman mete merupakan bagian yang
banyak digunakan serta dikonsumsi, tanaman ini menghasilkan kayu yang berguna dalam
ekonomi lokal untuk barang-barang praktis seperti karang dan arang. Disamping itu, biji
kacang mete juga diaplikasikan dalam pembuatan permen karet.

Kadar lemak total pada 100 gram kacang mete mentah adalah 47 gram. Tingginya
kadar lemak pada biji mete sangat berperan penting dalam peningkatan kadar energi dan cita
rasa. Lemak pada kacang mete 78-80% merupakan asam lemak tak jenuh dilihat dari minyak
kacang mete. Senyawa bioaktif seperti asam lemak tak jenuh MUFA (Mono Unsaturated
Fatty Acid) dan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid), fenol, dan tokoferol yang terkandung di
dalam kacang mete cukup tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia (Alasavar
dan Shahidi, 2009). Asam lemak yang terdapat pada kacang mete antara lain myristic acid
sebanyak 0,1%, Palmitic acid sebanyak 13,77%, Palmitoleic acid sebanyak 0,68%, Stearic
acid sebanyak 1,34%, Oleic acid sebanyak 47,79%, Linoleic acid sebanyak 29,67%,
Linolenic acid sebanyak 0,01%, Arachidic acid sebanyak 4,07%, Behenic acid sebanyak
2,08%, dan Lingnoceric acid sebanyak 0,31% (Abitogu, 2009).

2.3 Bahaya Lemk Trans bagi Tubuh

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di alam
namun bisa disintesis secara buatan. Hidrokarbon adalah atom karbon dengan atom hidrogen
yang saling tersambung dengan ikatan tunggal maupun rangkap. Ikatan rangkap dapat berupa
ikatan trans maupun cis. Dalam dunia tumbuhan dan hewan, asam lemak umumnya
membentuk ikatan cis dan tidak jenuh. Dalam produksi makanan, lemak cis tak jenuh seperti
minyak nabati merupakan input dari proses hidrogenasi untuk menciptakan lemak jenuh
seluruhnya atau parsial yang mampu meleleh pada temperatur yang diinginkan, umumnya 30-

4
40 °C. Lemak trans adalah zat pengotor yang muncul dari isomerisasi pada hidrogenasi
parsial.

Lemak tak jenuh adalah molekul lemak yang mengandung ikatan ganda antara atom
karbon. Karena karbon berikatan ganda, maka atom karbon yang terhubung dengan hidrogen
lebih sedikit. Cis dan trans adalah istilah yang mengacu pada susunan dua kelompok
substituen antara kedua ikatan. Pada susunan cis, kelompok substituen antara kedua ikatan
pada sisi yang sama berikatan rangkap dua. Pada susunan trans kelompok substituen antara
kedua ikatan pada sisi yang berlawanan berikatan rangkap dua. Ikatan rangkap tidak dapat
dirotasi pada kondisi biasa, tetapi katalis seperti nickel mampu memecah ikatan rangkap dan
ikatan tunggal yang tersisa dapat berotasi.

Meski lemak trans dapat dimakan, tetapi konsumsi lemak trans meningkatkan risiko
penyakit jantung coroner dengan meningkatkan kadar lipoprotein berdensitas rendah (LDL)
dan menurunkan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL). Lemak trans juga terdapat di alam
pada jumlah yang terbatas, seperti asam vaccenic dan asam linoleat terkonjugasi yang
terdapat secara alami pada daging dan produk susu dari ruminansia. Lemak trans alami dan
sintetik berbeda secara kimiawi, tetapi memiliki efek yang sama bagi kesehatan. Dua
penelitian yang dilakukan di Kanada menunjukan bahwa lemak trans alami, asam vaccenic,
yang ditemukan pada susu dan daging, dapat memiliki manfaat bagi kesehatan dibandingkan
asma vaccenic yang ditemukan di lemak babi. Berlawanan dengan hal tersebut, sebuah studi
yang dilakukan oleh USDA menunjukan bahwa asam vaccenic menunjukan efek yang
merusak terhadap LDL dan HDL seperti halnya lemak trans industri. Karena kurangnya bukti
dan kesepakatan ilmiah, lembaga berwenang yang mengawasi nutrisi masyarakat
mempertimbangkan semua lemak trans tidak baik bagi kesehatan dan merekomendasikan
konsumsi lemak trans dikurangi hingga pada kadar yang tidak terdeteksi.

FDA telah menerbitkan ketentuan awal bahwa lemak yang terhidrogenasi secara
parsial (yang mungkin mengandung lemak trans) tidak dikategorikan aman yang memicu
pelarangan produksi lemak trans secara industri. Di negara lain, terdapat batasan mengenai
kadar lemak trans. Kadar lemak trans dapat dikurangi atau dihilangkan secara kimiawi.
Alternatif penggunaan lemak trans seperti lemak babi, minyak sawit, lemak interesterifikasi,
lemak yang terhidrogenasi sepenuhnya, atau kombinasi dari semuanya dapat menggantikan
konsumsi lemak trans. Lemak terhidrogenasi tidak bersinonim dengan lemak trans.

5
Hidrogenasi sempurna menghilangkan semua lemak tak jenuh, baik lemak cis maupun lemak
trans.

Penelitian menunjukkan bahwa lemak trans buatan memiliki efek yang lebih buruk
terhadap kesehatan dibandingkan lemak trans dari sumber alami. Beberapa efek buruk dari
lemak trans ini adalah :

1. Menyebabkan penyakit jantung koroner

LDL dan trigliserida yang meningkat dapat menumpuk dan membentuk plak di dalam


pembuluh darah jantung. Kondisi ini membuat pembuluh darah tersebut menyempit, sehingga
aliran darah ke jantung terhambat, dan lama kelamaan akan menyebabkan penyakit jantung
koroner.

2. Menyebabkan stroke

Selain penyakit jantung, asupan lemak trans berlebih juga bisa meningkatkan risiko
terjadinya stroke. Stroke bisa terjadi bila plak yang terbentuk pada pembuluh darah terlepas,
kemudian mengalir ke pembuluh darah otak dan mengakibatkan sumbatan.

Ketika hal ini terjadi, aliran darah yang mengirimkan oksigen ke jaringan otak akan
terhambat, sehingga jaringan tersebut rusak atau mati. Akibatnya, terjadilah stroke.

3. Memperburuk penyakit diabetes tipe 2

Sejauh ini, penelitian yang mengkaji kaitan antara lemak trans dan penyakit diabetes masih
belum menunjukkan data yang konsisten. Namun, diketahui bahwa pola makan tinggi lemak
jenuh dan lemak trans berkaitan dengan meningkatnya resistensi insulin dan naiknya kadar
gula darah.

Hal ini dialami terutama oleh penderita obesitas dengan diabetes dan kolesterol tinggi. Pola
makan yang kurang sehat, termasuk yang tinggi lemak trans, diduga dapat meningkatkan
peradangan dalam tubuh sehingga risiko diabetes turut meningkat. Hal ini juga diketahui
dapat meningkatkan risiko terjadinya batu empedu.

6
4. Makanan yang Tinggi Lemak Trans

Untuk mengurangi risiko munculnya penyakit-penyakit di atas, konsumsi lemak trans perlu
dibatasi hingga maksimal 2 gram per hari.

Beberapa makanan yang mengandung banyak lemak trans adalah:

 Kue-kue yang dipanggang, donat, cookies, dan pie yang biasanya terbuat dari minyak


sayur yang telah dipadatkan (partially hydrogenated oils).
 Keripik kentang, keripik jagung, dan popcorn microwave yang biasanya dimasak
dengan lemak trans untuk menyedapkan rasa dan membuatnya lebih awet.
 Makanan yang digoreng, seperti ayam goreng dan kentang goreng. Kadang minyak
yang digunakan adalah minyak sayur biasa, namun proses menggoreng dengan
temperatur tinggi dapat menyebabkan terbentuknya lemak trans, terutama bila minyak
tersebut sudah digunakan berulang kali.
 Margarin, mentega, dan creamer kopi yang sering digunakan sebagai pengganti
produk susu dalam membuat kopi.
 Piza, crackers, dan biskuit kalengan.

5. Makanan yang Tinggi Lemak Baik

Meskipun konsumsi lemak dikaitkan dengan masalah kesehatan, bukan berarti semua jenis
lemak harus dihindari. Lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi,
menjaga suhu tubuh tetap hangat, membentuk sel dan hormon, serta menyerap berbagai
vitamin.

Konsumsi jenis lemak yang baik, yaitu lemak tidak jenuh (khususnya omega-3 dan omega-6),
juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Salah satu jenis pola makan yang banyak
menyarankan konsumsi lemak sehat ini adalah diet Mediterania. Contoh sumber lemak tidak
jenuh adalah:

 Alpukat.
 Kacang-kacangan.
 Flaxseed.
 Ikan laut, seperti salmon, tongkol, dan tuna.

7
 Minyak sehat, termasuk minyak zaitun, minyak canola, dan minyak biji bunga
matahari.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, kadar lemak total pada 100 gram kacang mete mentah adalah 47 gram. Tingginya
kadar lemak pada biji mete sangat berperan penting dalam peningkatan kadar energi dan cita
rasa. Lemak pada kacang mete 78-80% merupakan asam lemak tak jenuh dilihat dari minyak
kacang mete. Senyawa bioaktif seperti asam lemak tak jenuh MUFA (Mono Unsaturated
Fatty Acid) dan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid), fenol, dan tokoferol yang terkandung di
dalam kacang mete cukup tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia (Alasavar
dan Shahidi, 2009). Asam lemak yang terdapat pada kacang mete antara lain myristic acid
sebanyak 0,1%, Palmitic acid sebanyak 13,77%, Palmitoleic acid sebanyak 0,68%, Stearic
acid sebanyak 1,34%, Oleic acid sebanyak 47,79%, Linoleic acid sebanyak 29,67%,
Linolenic acid sebanyak 0,01%, Arachidic acid sebanyak 4,07%, Behenic acid sebanyak
2,08%, dan Lingnoceric acid sebanyak 0,31% (Abitogu, 2009).

Sedangkan pada pembahasan lemak trans, lemak trans memang dapat dimakan, tetapi
konsumsi lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung coroner dengan meningkatkan
kadar lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dan menurunkan lipoprotein berdensitas tinggi
(HDL). Lemak trans juga terdapat di alam pada jumlah yang terbatas, seperti asam vaccenic
dan asam linoleat terkonjugasi yang terdapat secara alami pada daging dan produk susu dari
ruminansia. Lemak trans alami dan sintetik berbeda secara kimiawi, tetapi memiliki efek
yang sama bagi kesehatan.

Dengan mengurangi konsumsi lemak trans dan meningkatkan konsumsi lemak sehat,
Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Batasi
konsumsi lemak trans dengan cara mengurangi konsumsi gorengan dan makanan cepat saji,
serta makanan kemasan yang menggunakan minyak sayur terhidrogenasi parsial (partially
hydrogenated) dalam komposisinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Repository IPB. 2020.

https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32579

Kompasiana. 2015. Kacang Mete Wonogiri

https://www.kompasiana.com/kacangmetewonogiri/potensi-besar-minyak-mete-di-jatiroto-
wonogiri_55e9e0718e7e61010db31708

Wikipedia. 2020. Jambu Monyet

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet

Rubi77botani. 2017. Deskripsi, klasifikasi, dan Manfaat Tanamn Jambu Mnete

https://rubi77botani.wordpress.com/2017/11/10/deskripsi-dan-klasifikasi-tanaman-jambu-
mente/

Alodokter. 2020. Mengenal Makanan Tinggi Lemak Trans dan Bahayanya

https://www.alodokter.com/mengenal-makanan-tinggi-lemak-trans-dan-bahayanya

Wikipedia. 2020. Lemak Trans

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lemak_trans

10

Anda mungkin juga menyukai