Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENULISAN ILMIAH

MANFAAT TANAMAN KELOR

Oleh:

HERPRI A. BATUKH

(1807010103)

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu yang berjudul “Manfaat Tanaman Kelor”, untuk memberikan informasi kepada
kita semua tentang peningkatan kesehatan dan gizi melaluai pemanfaatan daun kelor .

Penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk dan isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis mengakui dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan , dan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
pembaca untuk memberikan masukkan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalh ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih. Semoga Allah senantiasa


memberkati segala tugas kita.

Amin.

Kupang, 01 Febuari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 2
BAB II....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Kajian Teoritis .......................................................................................................... 3
2.2 Pembahasan............................................................................................................... 6
2.2.1 Manfaat Tanaman Kelor dalam Kehidupan Sehari-Hari................................... 6
2.2.2 Manfaat Tanaman Kelor dalam Bidang Kesehatan........................................... 7
BAB III ................................................................................................................................... 10
PENUTUP .............................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tanaman kelor (Moringa oleifera Lam) telah dikenal selama berabad-abad sebagai
tanaman multi guna, padat nutrisi dan berkhasiat obat. Mengandung senyawa alami
yang lebih banyak dan beragam disbanding jenis tanaman lainnya. Tanaman kelor
mengandung 46 anti oksidan kuat yang melindung tubuh dari radikal bebas,
mengandung 18 asam amino (8 diantaranya esensial) yang dibutuhkan tubuh untuk
membangun sel-sel baru, 36 senyawa anti inflamasi, serta 90 nutrisi alami seperti
vitamin dan mineral.

Kelor telah menjadi salah satu tanaman herbal yang paling banyak dipelajari di
berbagai negara. Beberapa universitas terkemuka, lembaga ilmiah, dan badan-badan
pemerintahan di seluruh dunia telah memeriksa tanaman menakjubkan yang banyak
manfaatnya bagi kesehatan manusia. Pohon yang dapat tumbuh dengan cepat ini
merupakan salah satu tanaman yang paling bergizi yang pernah dikenal. Daunnya
memeiliki kandungan betakaroten melebihi wortel, mengandung protein melebihi
kacang polong, lebih banyak mengandung vitamin C dibanding jeruk, kandungan
kalsiumnya melebihi susu, mengandung zat besi lebih banyak dari bayam dan
kandungan kaliumnya lebih banyak dari pisang.

Kelor digunakan dengan sukses dalam memerangi kekurangan gizi pada anak-anak
dan upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh di banyak negara
berkembang. Dunia pengobatan tradisional sudah lama menggunakan kelor untuk
pengobatan berbagai penyakit, termasuk pemulihan dari kerusakan hati.

Oleh karena itu, inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menulis makalah tentang
“Manfaat Tanaman Kelor” agar dapat menambah wawasan bagi masyarakat yang
masih belum mengetahui manfaat dan pentingnya mengkonsumsi tanaman kelor.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil masalah yang akan dibahas
yaitu:

1. Bagaimana manfaat tanaman kelor dalam kehidupan sehari-hari ?


2. Bagaimana kegunaan tanaman kelor dalam bidang kesehatan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui manfaat tanaman kelor dalamkehidupan sehari-hari.


2. Untuk mengetahui kegunaan tanaman kelor dalam bidang kesehatan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Membantu masyarakat untuk bias lebih memahami manfaat dari tanaman


kelor.
2. Mengatasi kesulitan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman kelor dengan
memaparkan cara-cara pemanfaatannya.
3. Meningkatkan minat masyarakat agar selalu mencintai lingkungan sekitar.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teoritis

Tanaman kelor (Moringa oleifera) atau dikenal juga sebagai Moringa


pterygosperma, merupakan tanaman dari keluarga Moringaceae. Kelor adlah jenis
tanaman yang mudah ditemukan di seluruh daerah di tanah air. Ada beberapa sebutan
lokal untuk tanaman ini. Selain kelor yang menjadi nama dalam bahasa Indonesia,
sebutan tersebut juga digunakan oleh masyarakat di Jawa, Sunda, Bali, dan Lampung.
Sedangkan sebutan lainnya antara lain adalah Marangghi (Madura), Moltong
(Flores), Kelo (Gorontalo), Keloro (Bugis), Kawano (Sumba), Ongge (Bima), Hau fo
(Timor).

Adapun klasifikasi pohon kelor, adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionata (tumbuhan berpembuluh)

Filum : Spermathophyta (tanaman berbiji)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Capparales

Family : Moringaceae

Genus : Moringa

Species : Moringa oleifera Lam

3
Kelor adalah tanaman jenis perdu dengan ketinggian pohon berkisar antara 7-
11 meter. Batang kayunya getas (mudah patah), bercabang jarang, tapi berakar kuat.
Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat telur berukuran kecil
bersusun majemuk dalam satu tangkai. Bungannya berwarna putih kekuning-
kuningan dan tudung pelepah bungannyaberwarna hijau. Bunga kelor keluar
sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga
memanjang. Berbentuk mirip kacang panjang berwarna hijau dan keras dengan
ukuran panjang sekitar 30 cm. Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi
coklat disebut blendok (Jawa). Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada
daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut.

Berkat kandungan gizi yang terdapat dalam tanaman kelor, selain sebagai
obat, kelor juga bermanfaat sebagai multivitamin. Terbukti bahwa kelor telah
berhasil mencegah wabah kekurangan gizi di beberapa negara di Afrika dan
menyelamatkan banyak nyawa anak-anak dan ibu-ibu hamil.

Berikut kandungan gizi dalam setiap 100 g tanaman kelor :

Deskripsi Biji Daun Tepung daun


Kadar Air (%) 89,9 75 7,5
Calori 26 92 205
Protein (g) 2,5 6,7 27,1
Lemak (g) 0,1 1,7 2,3
Carbohydrate (g) 3,7 13,4 38,2
Fiber (g) 4,8 0,9 19,2
Minerals (g) 2 2,3 -
Ca (mg) 30 440 2,003
Mg (mg) 24 24 368
P (mg) 110 70 204
K (mg) 259 259 1,324
Cu (mg) 3,1 1,1 0,57
Fe (mg) 5,3 7 28,2
S (mg) 137 137 870
Oxalic acid (mg) 10 101 1,60%
Vitamin A - B carotene (mg) 0,11 6,8 16,3

4
Vitamin B - choline (mg) 423 423
Vitamin B1 - thiamin (mg) 0,05 0,21 2,64
Vitamin B2 - riboflavin (mg) 0,07 0,05 20,5
Vitamin B3 - nicotinic acid
(mg) 0,2 0,8 8,2
Vitamin C - ascorbic acid
(mg) 120 220 17,3
Vitamin E - tocopherol (mg) - - 113
Arginine (g/16g N) 3,6 6 1,33%
Histidine (g/16g N) 1,1 2,1 0,61%
Lysine (g/16g N) 1,5 4,3 1,32%
Tryptophan (g/16g N) 0,8 1,9 0,43%
Phenylanaline (g/16g N) 4,3 6,4 1,39%
Methionine (g/16 g N) 1,4 2 0,35%
Threonine (g/16g N) 3,9 4,9 1,19%
Leucine (g/16g N) 6,5 9,3 1,95%
Isoleucine (g/16g N) 4,4 6,3 0,83%
Valine (g/16g N) 5,4 7,1 1,06%
( From Moringa oleifera: Natural Nutrition fot the Tropics by Lowell Fuglie)

Dilihat dari nilai gizinya kelor adalah tanaman berkhasiat sejati (miracle tree),
artinya tanaman ini bisa dimanfaatkan dari akar, biji, batang, buah, dan daun serta
mengandung gizi tinggi. Kandungan gizi daun kelor segar, setara dengan:

 4x vitamin A yang dikandung wortel,


 7x vitamin C yang dikandung jeruk,
 4x mineral Calsium padai susu,
 3x mineral Potasium pada pisang,
 3/4x zat besi pada bayam, dan
 2x protein dari yogurt.

Sedangkan kandungan gizi daun kelor yang dikeringkan setara dengan:

 10x vitamin A yang dikandung wortel,


 1/2x vitamin C yang terkandung pada jeruk,
 17x mineral Calsium pada susu,

5
 15x mineral Potasium pada pisang
 25x zat besi pada bayam, dan
 9x protein dari yogurt.

2.2 Pembahasan

2.2.1 Manfaat Tanaman Kelor dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang banyak dijumpai di
tanah air, hampir semua masyarakat Indonesia pernah mendengar kata “daun kelor”.
Kelor adalah tanaman jenis perdu dengan ketinggian pohon berkisar antara 7-11
meter. Batang kayunya getas (mudah patah), bercabang jarang, tapi berakar kuat.
Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat telur berukuran kecil
bersusun majemuk dalam satu tangkai. Bungannya berwarna putih kekuning-
kuningan dan tudung pelepah bungannyaberwarna hijau. Bunga kelor keluar
sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga
memanjang. Berbentuk mirip kacang panjang berwarna hijau dan keras dengan
ukuran panjang sekitar 30 cm. Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi
coklat disebut blendok (Jawa). Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada
daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut.

Di Indonesia, khususnya di kampung atau pedesaan, pohon kelor banyak


ditanam sebagai pagar hidup, ditanam di sepanjang tepi ladang atau sawah. Fungsi
dari penanaman pohon kelor ini selain sebagai tanaman penghijau juga sebagai tanda
batas tanah atau ladang kepemilikan seseorang. Daun kelor muda banyak
dimanfaatkan sebagi bahan sayuran oleh sebagian besar masayarakat di Indonesia.
Pemanfaatan bini kelor telah dikembangkan di Indonesia, antara lain melelui
Program United Nations Development Programme (UNDP) bekerja sama dengan
ITB. Melalui program tersebut, biji kelor diolah menjadi bahan pengendap/koagulator
untuk penjernihan air secara cepat, murah, dan aman. Karena kandungan senyawa
pada serbuk biji kelor memiliki sifat anti mikroba, khususnya terhadap bakteri, maka

6
bakteri E. Coli yang terdapat di dalam air yang dijernihkan juga akan tereduksi atau
mati.

Menurut hasil pengujian oleh tim ahli dari UNDP, untuk pengelolaan air
minum di kawasan pantai atau rawa tidak membutuhkan banyak biji kelor. Cukup 2-3
pohon dewasa selama setahun dengan keluarga sebanyak 6-8 orang, dengan
perhitungan kebutuhan air sekitar 20 liter/hari/jiwa. Di beberapa negara, pemanfaatan
kelor juga mulai dikembangkan untuk bahan pembuatan kosmetik.

2.2.2 Manfaat Tanaman Kelor dalam Bidang Kesehatan

Dengan penelitian ilmiah, terungkap bahwa daun kelor mengandung berbagai


unsur nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk memulihkan dan menjaga kesehatan.
Tanaman kelor penting dalam mengatasi gizi buruk terutama bagi bayi dan balita
serta ibu menyusui. Daunnya dapat dikonsumsi segar, dimasak atau disimpan dalam
bentuk serbuk untuk persediaan beberapa bulan tanpa harus dimasukkan kedalam
lemari pendingin dan tidak kehilangan kandungan nutrisi. Selain itu, ada beberapa
senyawa aktif dalam daun kelor yang cukup berguna bagi tubuh, beberapa senyawa
aktif tersebut adalah arginin, leusin, dan metionin.

Secara tradisional pemanfaatan akar, daun, dan biji kelor sebagai obat,
dianggap manjur untuk beberapa jenis penyakit antara lain: Sakit kuning (Lever),
Reumatik/encok/pegal linu, Rabun ayam, Sakit mata, Sukar buang air kecil,
Alergi/biduren, Cacingan, Luka bernanah.

Berikut cara pemanfaatannya, berdasarkan jenis penyakit:

a) Sakit Kuning
Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa
hijau.
Cara membuat: daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan
disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai
merata.

7
Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.
b) Reumatik, Nyeri dan Pegal linu
Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param)
c) Rabun Ayam
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara membuat: daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak
dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata.
d) Sakit Mata
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara membuat: bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas
air dan diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai
ampasnya mengendap;
Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat tetes mata.
e) Sukar Buang Air Kecil
Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah
diparut dalam jumlah yang sama;
Cara membuat: bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas
air, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum setiap hari.
f) Cacingan
Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang meniran;
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum.
g) Biduren (alergi)
Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas pulasari
secukupnya;

8
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.
h) Luka bernanah
Bahan: 3-7 gagang daun kelor;
Cara mmbuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai obat luar.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kelpr bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, di beberapa


negara maju, pemanfaatan kelor mulai dikembangkan untuk bahan pembuatan
kosmetik. Selain itu, biji kelor juga dimanfaatkan untuk penjernihan air, dan
juga untuk bahan makanan.
2. Kelor juga berguna dalam bidang kesehatan. Mulai dari akar, daun, dan biji
kelor semua bermanfaat khususnya dalam bidang kesehatan. Secara
tradisional pemanfaatan akar, daun, dan biji kelor sebagai obat, dianggap
manjur untuk beberapa jenis penyakit antara lain: Sakit kuning (Lever),
Reumatik/encok/pegal linu, Rabun ayam, Sakit mata, Sukar buang air kecil,
Alergi/biduren, Cacingan, Luka bernanah.

3.2 Saran

1. Sebaiknya pembudidayaan tanaman kelor lebih di perbanyak mengingat


manfaat dari tanaman kelor sendiri.
2. Seharusnya masyarakat lebih mengetahui manfaat dari tanaman kelor yang
selama ini hanya mereka gunakan untuk membuat sayur ataupun pakan
ternak.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://daunkelor.com/category/manfaat-daun-kelor,
http://mrwindu-back2nature.blogspot.com/211/12/manfaat-daun-kelor.html,
Krisnadi., A. Dudi.2015. Kelor Super Nutrisi. Blora: Moringa Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai