Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMBUAT CONTOH PENERAPAN ANTI KORUPSI


a. LINGKUNGAN KELUARGA
b. LINGKUNGAN MASYARAKAT
c. LINGKUNGAN KAMPUS

DOSEN PENGAMPU : MASTA MELATI HUTAHEAN,


SST,M.Kes

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
EVA ARROYO BUTAR BUTAR
NIM:2211007
PRONGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKES MURNI
TEGUH
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, saya telah dapat
menyelesaikan tugas mengenai MEMBUAT CONTOH PENERAPAN
ANTI KORUPSI a.LINGKUNGAN KELUARGA, b.LINGKUNGAN
MASYARAKAT, c. LINGKUNGAN KAMPUS walaupun banyak
kesalahan dalam membuat makalah ini dan banyak kelemahan dan
kesulitan dalam mengerjakan tugas ini.
Walaupun demikian,tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan
belum dikatakn sempurna karna keterbatasan kemampuan kami baik
dalam segi usunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka saya menerima kritik saran yang bersifat
membangun dari semua pihak. Saya harap agar kedepannya pembuatannya
dapat lebih baik lagi dan saya harap semoga makalah ini berguna bagi
siapapun.
DARTAR ISI

KATA
PENGANTAR...........................................................................................
BAB1
PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Tujuan...................................................................................................

BAB2
PEMBAHASAN.........................................................................................

2.1Lngkungan Keluarga...............................................................................

2.2 Lingkungan masyarakat.........................................................................

2.3 lingkungan kampus................................................................................

BAB 3 PENUTUP.......................................................................................

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................

DAFTAR PUSTKA
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Korupsi telah menjadi perhatian semua pihak pada saat ini. Bentuk
bentuk dan perwujudan korupsi jauh lebih banyak dari pada
kemampuan untuk melukiskannya. Iklim yang diciptakan oleh korupsi
menguntungkan bagi tumbuh suburnya berbagai kejahatan. Korupsi
pun menjadi permasalahan yang sungguh serius dinegeri ini. Kasus
korupsi sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Berkembang dengan
pesat, meluas dimana–mana, dan terjadi secara sistematis dengan
rekayasa yang canggih dan memanfaatkan teknologi modern. Kasus
terjadinya korupsi dari hari kehari kian marak. Hampir setiap hari
berita tentang korupsi menghiasi berbagai media. Bahkan Korupsi
dianggap biasa dan dimaklumi banyak orang sehingga masyarakat sulit
membedakan mana perbuatan korup dan mana perbuatan yang tidak
korup. Tindak korupsi di negeri ini bisa dikatakan mulai merajalela,
bahkan menjadi kebiasaan, dan yang lebih memprihatinkan adalah
korupsi dianggap biasa saja atau hal yang sepele. Berbagai upaya telah
dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya korupsi, namun
tetap saja korupsi menjadi hal yang sering terjadi.
Upaya pencegahan budaya korupsi dimasyarakat terlebih dahulu dapat
dilakukan dengan mencegah berkembangnya mental korupsi pada anak
bangsa Indonesia melalui pendidikan. Semangat antikorupsi yang patut
menjadi kajian adalah penanaman pola pikir, sikap, dan perilaku
antikorupsi melalui sekolah, karena sekolah adalah proses
pembudayaan. Sedikit sekali upaya untuk pencegahan korupsi, salah
satunya yaitu lewat pendidikan antikorupsi. Sedikit sekali upaya untuk
pencegahan korupsi, salah satunya yaitu lewat pendidikan antikorupsi.
Pendidikan antikorupsi melalui jalur pendidikan lebih efektif, karena
pendidikan merupakan proses perubahan sikap mental yang terjadi
pada diri seseorang, dan melalui jalur ini lebih tersistem serta mudah
terukur, yaitu perubahan perilaku anti korupsi.

1.2 Tujuan

1. Megetahui Anti Korupsi dilingkungan Keluarga

2. Megetahui Anti Korupsi dilingkungan Masyarakat

3. . Megetahui Anti Korupsi dilingkungan KampuS

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Anti Korupsi dilingkungan Kelurga

Upaya pencegahan korupsi harus dilakukan sejak dini. Keluarga


berperan penting dalam mewujudkan generasi yang anti korupsi. Hal
tersebut diungkapkan Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian
Kesehatan Ida Budi Gunadi Sadikin pada Peringatan Hari Anti Korupsi
Sedunia, Selasa (14/12) di gedung Kemenkes, Jakarta. “Keluarga harus
mengambil peran penting dan peran Ibu sangat dalam pencegahan korupsi
sejak dini,” katanya. Keluarga dan ibu, lanjut Ida, sangat berperan dalam
membangun karakter anak-anak agar terwujud masyarakat dan bangsa
yang berakhlak mulia dan anti korupsi melalui pendidikan anti korupsi.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 nilai indeks perilaku anti
korupsi di Indonesia adalah sebesar 3,88 pada skala 0 sampai 5. Angka ini
membaik dan lebih tinggi dibandingkan angka tahun 2020 yaitu 3,84.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya persepsi anti korupsi di
masyarakat terhadap perilaku yang terkait korupsi baik dalam keluarga
maupun masyarakat. Meskipun demikian tampak ada kecenderungan
bahwa masyarakat semakin terbiasa terhadap korupsi dalam lingkungan
pelayanan publik. Hal ini antara lain tampak dari sikap kalangan tertentu
yang menganggap wajar melakukan gratifikasi seperti memberikan barang
atau fasilitas dalam proses penerimaan menjadi ASN atau pegawai swasta.
Hal itu bisa dilihat dari indeks yang menunjukkan peningkatan gratifikasi
dari 8,2% pada tahun 2020 menjadi 9,31% pada tahun 2021.

Menurut data Anti Corruption Clearing House, KPK selama kurun 2004-
2018 tindak pindana korupsi dilakukan pejabat eselon 1, eselon 2, dan
eselon 3 menempati posisi tertinggi ketiga sesudah tindak pidana korupsi
anggota DPR, DPRD dan swasta. “Banyak hal-hal kecil yang tidak kita
sadari yang menimbulkan suatu kebiasaan yang dirasa sudah biasa padahal
itu adalah suatu tindakan korupsi secara kecil-kecilan,” ucap Ida. Strategi
KPK dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi adalah dengan
menekankan pada pentingnya edukasi atau pendidikan anti korupsi.
Pendidikan anti korupsi diharapkan akan membuat orang takut melakukan
korupsi. Perbaikan sistem diharapkan akan membuat orang tidak bisa
korupsi, sedangkan pendidikan anti korupsi diharapkan akan membuat
seseorang tidak mau melakukan korupsi meskipun ada peluang atau
kesempatan, dan tidak ada seorang pun yang melihat. “Peran keluarga
terutama istri sebagai pendamping harus mampu memainkan perannya
sebagai benteng pertahanan pertama dalam pencegahan korupsi,” Namun
di sisi lain keluarga juga menjadi salah satu alasan orang berbuat fraud
atau korupsi. Inspektur Jenderal Kemenkes drg. Murti Utami, MPH
mengatakan fraud bisa terjadi karena adanya dorongan yang menyebabkan
seseorang melakukan fraud, misalnya karena adanya dorongan ingin
bergaya hidup mewah kemudian lupa bahwa sebetulnya itu bukan haknya.
Dorongan lainnya adalah hilangnya rasionalisasi yang menyebabkan
pelaku fraud mencari pembenaran atas tindakannya. Hal lain yang menjadi
dorongan melakukan fraud adalah adanya kesempatan atau peluang yang
memungkinkan terjadinya fraud seperti penyalah gunaan wewenang.
“Dorongan-dorongan ini menyebabkan seseorang melakukan sebuah
kecurangan.

Saya ingin mengajak semua untuk mewujudkan generasi-generasi yang


baik berawal dari keluarga,” ucap drg. Murti Utami. Lebih lanjut ia
menjelaskan generasi yang baik adalah generasi yang berintegritas.
Artinya generasi yang mengedepankan kejujuran di setiap kondisi, jika di
dunia kerja berkomitmen berbuat sesuai dengan kesepakatan atau
perjanjian, dan konsisten dalam menghindari perbuatan korupsi.

Contoh Penerapan anti Korupsi di Lingkungan Keluarga

1. Tanamkan nilai kejujuran pada anak

Kejujuran ataupun sikap lurus hati, tidak curang dan juga tidak
berbohong merupakan salah satu perbuatan mulia dan penting sekali untuk
ditanamkan sejak usia dini. Untuk caranya, sebagai orang tua bisa
mengajari sang anak untuk tidak mengambil sesuatu khususnya milik
orang lain, kemudian biasakan pula mengajari anak untuk meminta izin
terlebih dahulu sebelum meminjam. Kita juga harus bisa mengajarkan
kepada anak agar tidak menyontek dan tumbuhkan pula kebanggaan saat
ia bisa berhasil dengan usaha ataupun upayanya sendiri.

2. Latih anak untuk selalu disiplin

Disiplin juga merupakan salah satu bentuk dari nilai integritas yang
harus ditanamkan pada anak sejak dini. Disiplin merupakan salah satu
bentuk ketaatan terhadap sebuah aturan, baik itu dengan cara tertulis
ataupun tidak tertulis. Tak hanya itu saja, disiplin ini juga memiliki arti
bahwa kebiasaan dan juga tindakan yang konsisten mengenai segala
bentuk peraturan yang ada ataupun berlaku.

3.Ajari anak untuk selalu mandiri

Mandiri ataupun sebuah sikap yang tidak bergantung dengan orang lain
tentu harus ditanamkan pula kepada anak. Di mana pada saat anak sedang
mengalami masalah maka sebaiknya jangan langsung untuk
membantunya, biarkan ia menyelesaikan dengan sendiri sesuai dengan
usahanya. Lalu kita harus memberinya kepercayaan dan dukungan bahwa
sang anak akan mampu untuk menghadapi masalahnya sendiri.

4. Tumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak

Selanjutnya kita juga bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada


anak dan ini juga merupakan salah satu cara untuk perilaku dalam
pencegahan korupsi di masa akan datang. Jadi, rasa tanggung jawab
ataupun sikap atau perilaku anak dalam menanggung akibat terlebih lagi
dari perbuatan yang dilakukannya tentu dapat ditanamkan dari usia dini.

5. Keberanian

Bersikap berani tentu suatu hal yang harus diacungkan jempol. Sebab
tidak semua anak memiliki sifat seperti ini. Di mana berani tersebut
merupakan sebuah sikap yang percaya diri, tidak takut ataupun getar
dalam menghadapi bahaya dan juga kesulitan. Sikap seperti ini tentu dapat
dibangun dengan mudah yakni dengan cara membiarkan anak
bereksplorasi serta belajar dari kesalahan yang dibuatnya.

2.2 Anti Korupsi dilingkungan Masyarakat

Korupsi, hal yang mampu membuat suatu negara mengalami kerugian


dan suatu hal yang dibenci oleh masyarakat. Tentu saja, sebab hal tersebut
merupakan jurus jitu memperkaya diri dan telah menjadi suatu budaya
buruk di Indonesia.

Korupsi merupakan salah satu kejahatan luar biasa yang dihadapi oleh
hampir semua negara, mulai dari negara berkembang sampai negara maju.
Korupsi mampu memperlambat pertumbuhan perekonomian negara, sosial
budaya dan politik. Di Indonesia sendiri, korupsi telah menjamur diseluruh
lapisan masyarakat, baik dilakukan sendiri maupun kelompok tertentu.

Dunia yang bebas dari korupsi sangat penting untuk memperkuat


supremasi hukum, mencapai tujuan keadilan dan memastikan kemajuan
prinsip dasar dari masyarakat yang adil, termasuk integritas, transparansi,
dan objektivitas di publik dan sektor swasta. Berbagai hal telah banyak
diimplementasikan untuk mencegah tindak pidana korupsi, dengan
pendidikan anti korupsi baik itu melalui lembaga Komisi Pemberantasan
Korupsi, lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, atau melalui lembaga pendidikan masyarakat.
Pendidikan anti korupsi adalah hal yang penting sebagai tindakan
pencegahan, dengan cara penanaman sikap jujur dan menghindari perilaku
curang sejak dini.

Hal tersebut sangat perlu dilakukan dan diaplikasikan karena tindakan


korupsi ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada tingkat pejabat saja seperti
pada contoh kejahatan kerah putih atau contoh kejahatan korporasi, namun
apabila kita melihat lebih jeli lingkungan di sekitar kita, mungkin kita
dapat menemukan praktek korupsi tersebut bahkan di masyarakat umum
Dan apabila seseorang sudah masuk kedalam celah tersebut, maka untuk
keluar dari kebiasaan korupsi tersebut sangatlah sulit.

Untuk itu, kita sebagai insan pemasyarakatan perlu menanamkan beberapa


nilai anti korupsi yang dapat kita mulai dari diri kita sendiri, dengan tujuan
agar kita bisa menghindari dampak dan juga akibat yang ditimbulkan dari
aktifitas korupsi ini. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai
cara mencegah korupsi yang dapat kita mulai dari diri kita sendiri..

Contoh Penerapan Anti Kekerasan dilingkungan Masyarakat

1.Menanamkan Kejujuran

Penanaman nilai-nilai kejujuran sebagai salah satu cara mencegah


korupsi mulai dari diri sendiri sangatlah penting dan kita bisa
mengaplikasikan prinsip-prinsip kejujuran ini dalam kegiatan kita di
seluruh unit pelayanan teknis Pemasyarakatan yang kita lakukan sehari-
hari seperti jujur dalam berbicara, jujur dalam bertindak dan selalu jujur
dalam melakukan semua aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, secara
perlahan kita dapat menanamkan sifat kejujuran di dalam diri kita dan agar
kita bisa memiliki ketahanan terhadap tindakan korupsi yang dapat
dilakukan dengan mudah apabila di dalam seseorang sudah memiliki sikap
tidak jujur.

2.Memahami Hukum yang Berlaku

Setelah kita sadar bahwa pentingnya bersikap jujur, langkah selanjutnya


yang bisa dilakukan untuk bisa mencegah tindakan korupsi dari dalam diri
sendiri adalah dengan lebih memahami pengertian dari hukum yang
berlaku di Indonesia. Contohnya, ketika seseorang oknum pemasyarakatan
melakukan suatu tindak pidana korupsi, maka ia akan di proses hukum
oleh Negara melalui hukum yang berlaku di indonesia yaitu melalui Proses
penanganan tindak pidana korupsi khususnya berdasarkan Undang--
Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang--Undang No. 20 Tahun 2001
tentang perubahan atas Undang-- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Rini, 2018).

3.Mengajarkan Sifat Tanggung Jawab

Sugono (2008) menyebut definisi tanggungjawab adalah keadaan wajib


menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh di tuntut,
dipersalahkan dan di perkatalan). Tanggung jawab berhubungan erat
dengan integritas diri pribadi karena apabila seseorang melakukan sesuatu
pekerjaan maka ia harus bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. 

4.Meningkatkan Keberanian

Sebuah sikap berani harus tertanam didalam diri petugas pemasyarakatan


apabila kita menemukan sesuatu yang janggal maka sikap berani yang kita
miliki dapat mengungkap dan melaporkan tindakan tersebut kepada pihak
yang berwenang dan hal ini dapat kita latih dalam kegiatan kita sehari-hari
ketika sedang bertugas  seperti berani untuk menegur teman yang tertidur
saat melakukan piket jaga ataupun berani menegur oknum-oknum yang
melakukan transaksi ilegal.

2.3. Anti Korupsi dilingkungan Kampus


Tindakan kriminalmerupakan bentuk pelanggaran sosial yang serius.
Salah satu bentuk tindak kriminal yang jadi masalah besar di Indonesia
saat ini adalah korupsi.

Penerapan nilai-nilai anti korupsi dapat jadi upaya pencegahan potensi


tindak kriminal seperti korupsi. Upaya pemberantasan korupsi perlu
dimulai dari akar permasalahannya.

Pembentukan sikap dan karakter individu dinilai penting dalam mencegah


potensi korupsi. Dimulai dengan menahan diri tidak berperilaku
menyimpang dalam hal sekecil apapun.

Sebab, penyimpangan kecil apabila dijustifikasi, potensial memunculkan


penyimpangan yang lebih besar.Wanodyo Sulistyani, Dosen sekaligus
Peneliti Pusat Studi Kebijakan Kriminal Fakultas Hukum Unpad
mengungkap nilai-nilai anti korupsi yang dianggap dapat mencegah
potensi kriminal, terutama bagi mahasiswa. “Ada sembilan nilai anti
korupsi yang harus diterapkan. Menginternalisasi nilai-nilai tersebut sering
menjadi permasalahan. Apalagi ketika sudah berinteraksi dengan orang
lain, contohnya seperti saat di lingkungan kampus,” ujarnya pada Webinar
bertajuk “Membangun Budaya Anti Korupsi dalam Kehidupan di
Lingkungan Kampus.

Contoh Penerapan Anti Korupsi dilingkungan Kampus

1.Nilai pertama adalah kejujuran.

Kejujuran penting diterapkan di dunia pendidikan Misalnya, dalam


menulis karya ilmiah, gunakan ide dan hasil tulisan sendiri atau tidak
melakukan plagiarisme.

2.NilaiKedua, kepedulian,

Amati dan turut serta dalam masalah di lingkungan sekitar, lebih baik
lagi jika menjadi pemecah masalah.

3.Nilai Ketiga, kemandirian.

Saya rasa mahasiswa dalamm melaksanakan kegiatan kemahasiswaan


juga sudah menanamkan nilai ini. Sederhananya dalam hal mencari dana
kegiatan dan lain-lain,” lanjut Wanodyo.

4.Nilai keempat, kedisiplinan.


Terlihat sepele, namun sering kali sulit dilakukan, terutama masalah
waktu.

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, sebagai orang muda kita diharapkan mampu berperilaku jujur serta
membangun karakter yang baik, berfikir kritis terhadap tindakan korupsi.
Seorang mahasiswa harus mampu berperan aktif dalam pemberantasan dan
pencegahan korupsi dan perilaku koruptif dengan memiliki rencana aksi
antikorupsi dan implementasinya dalam keseharian.Terapkan prinsip dan
tananmkan nilai nilai positif dalam lingkungan bermasyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan satu dari 164 Perguruan


Tinggi Muhammadiyah dan satu di antara 1.890 Perguruan Tinggi Swasta
di Indonesia. UMS terletak di Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo.

http://eprints.ums.ac.id/44192/3/04.%20BAB%20I.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah kementerian dalam


Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kementerian
Kesehatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211214/2738974/
cegah-korupsi-mulai-dari-keluarga/
kumparan.com pertama kali diindeks oleh Google pada March 2016

https://m.kumparan.com/amp/suprianto-haseng-1583826775232426579/
peran-serta-orang-tua-dalam-pencegahan-korupsi-di-lingkungan-keluarga-
1wiy02xkJqz

kumparan.com pertama kali diindeks oleh Google pada March 2016

·https://m.kumparan.com/amp/53-mpa-22-jasuma-bakti-prima-shinta/
menanamkan-budaya-anti-korupsi-dalam-lingkungan-masyarakat-
perlukah-1wYgmJBpt4m

kompasiana.com pertama kali diindeks oleh Google lebih dari 10 tahun


lalu

·https://www.kompasiana.com/amp/
kemasmuhammadyogi3356/5fb3a58705893b47964e84d2/pencegahan-
korupsi-di-lingkungan-pemasyarakatan-dimulai-dari-diri-sendiri

Universitas Padjadjaran adalah sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa


Barat, Indonesia. Kampus utama Unpad, terutama untuk Program Sarjana,
berada di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

https://ketik.unpad.ac.id/posts/864/mahasiswa-harus-menerapkan-nilai-
nilai-anti-korupsi

Anda mungkin juga menyukai