LAPORAN PRATIKUM
PRATIKUM MATA KULIAH DASAR – DASAR FISIOLOGI
TUMBUHAN
OLEH:
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI 3 D
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRATIKUM MATA KULIAH DASAR-DASAR FISIOLOGI
TUMBUHAN
Mengetahui,
Dosen Pengampu Asisten Dosen
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan dengan judul “Pratikum Mata Kuliah Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan”.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat dijadikan
sebagai sumber literatur bagi teman-teman yang lain.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
beda.
PRAKTIKUM 8 : Perendaman Kentang dan Telur Pada Waktu Dan Media Yang
Berbeda-beda
BIODATA DIRI
5
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramaadhan
204110241
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
6
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
1.2 Tujuan................................................................................................................................3
3.1 Metodeologi......................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP........................................................................................................10
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
4.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
DOKUMENTASI...........................................................................................................13
7
BAB I PENDAHULUAN
merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme
menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran Contoh yang
sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi
manis Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara, dimana pada
Faktor air dan garam mineral dalam fisiologi tanaman merupakan faktor
utama yang sangat penting Tanaman tidak akan dapat hidup tanpa air, karena air
adalah matrik dari kehidupan, bahkan makhluk lain akan punah tanpa air Kramer
merupakan bagian dari protoplasma (85-90% dari berat keseluruhan bahagian hijau
bahwa air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan
dalam proses-proses hidrolik Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam
melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas,
pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata,
langsung atau tidak langsung kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi
Kebutuhan air bagi tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis
tanaman dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya, kadar air tanah dan
kondisi cuaca.
1.2 Tujuan
larutan garam.
dengan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus
terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan
teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek
yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusimolekuler.
Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida.Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi,
yaitu:
1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
2.2 PengertianOsmosis
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semi permeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,
yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada
sifat zat terlarut itu sendiri. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi
menjadi ion. Kation dan anion dalam garam atau keduanya mampu bereaksi dengan
air sehingga menghasilkan reaksi yang disebut hidrolisis. Umumnya, garam yang
jenis garam yang mengandung ion-ion logam alkali atau alkali tanah (kecuali Be2+)
dan basa konjugasi asam kuat seperti Br- , NO2 - , CL- , dan NO3 - tidak mengalami
hidrolisis dan disebut garam penghasil larutan netral. (Hiskia, 2001 dalam
Baharuddin, 2016) Umbi merupakan suatu jenis tumbuhan yang dapat mengalami
11
peristiwa difusi dan juga osmosis. Umbi sendiri termasuk tanaman yang terbentuk
dalam kelompok umbi-umbian, yaitu umbi batang. Bentuk dari kentang itu sendiri
bulat tidak teratur dan permukaannya kasar. Kentang ini memiliki nilai ekonimis
yang tinggi apabila digunakan untuk membuat suatu olahan, tetapi salah satu kendala
pada produk kentang adalah ketahanan penyimpanan yang tidak lama dan mudah
mengalami browning yang disebabkan oleh kadar air yang tinggi. Dehidrasi osmotik
merupakan metode yang tepat untuk mengatasi masalah pada kentang tersebut untuk
mengurangi kadar air di dalam kentang sampai pada tingkat yang rendah tanpa
pertanian terpenting setelah kedelai yang memiliki peran strategis pangan nasional
sebagai sumber protein dan minyak nabati. Kacang tanah mengandung lemak 40-
50%, protein 27%, karbohidrat 18%, dan vitamin. Kacang tanah dimanfaatkan
sebagai bahan pangan konsumsi langsung atau campuran makanan seperti roti,
bumbu dapur, bahan baku industri, dan pakan ternak, sehingga kebutuhan kacang
tanah terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk
(Marzuki, 2009).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
12
Genus : Arachis
3.1 Metodeologi
pertama adalah larutan garam dan perlakuan kedua adalah lama perendaman.
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 okt -28 okt 21 pukul 15.30
Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution Km. 11, No: 113, Kelurahan Air Dingin,
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Toples, sendok, pisau,
Sedangkan bahan yang digunakan adalah: Kentang, biji pinang, benih kacang
a. Sediakan alat dan bahan yakni benih pinang, kentang, kacang tanah, garam,
b. Wadah diisi larutan garam sesuai dengan perlakuan yang kemudian diaduk
c. Timbang benih pinang, kentang dan kacang tanah Untuk benih kentang dikupas
d. Masukan benih tersebut kedalam toples dimana setiap toples berisi 3 benih. 1
W1-30 menit
W260 menit
W3-90 menit
W4-120 menit
perendaman perendaman
Pembahasan:
mempengaruhi bentuk dari biji yang direndam karna terdapat proses difisi, osmosis
Pembahasan:
15
Pada hasil pengamatan ini, air biasa/ tanpa garam dan larutan garam yang
berbeda beda berpengaruh terhadap proses difusi. Pada perendaman dengan air
perendaman menggunakan larutan garam, hal ini disebabkan karena larutan garam
Pengaruh garam dan lama perendaman dan Penyerapan air melalui proses
imbibisi dan osmosis merupakan proses yang pertama terjadi pada perkecambahan
diikuti dengan pelunakan biji. Selanjutnya embrio dan endosperm akan membengkak
sehingga mendesak kulit biji yang sudah lunak sampai pecah. Makanan cadangan
yang disimpan dalam biji adalah berupa selulosa, pati, lemak dan protein.
16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Faktor air, garam mineral, dan lama perendeman pada tanaman Kentang,
Pinang dan Kacang Tanah berpengaruh pada morfologi dan juga difusi pada tanaman
4.2 Saran
17
mata kuliah Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan lebih disiplin untuk kehadiran
DAFTAR PUSTAKA
Machlis, L., and J. G. Torrey. 1956. Plants in Action A Laboratory Manual of Plant
Physiology. W.H. Freeman and Company. San fransisco.
Meidner, H. 1984. Class Experiments in Plant Physiology. George Allen and Unwin
(Publisher)Ltd. London.
Robert, J., and D. G. Whitehouse. 1976. Practical Plant Physiology. Longman Group
Limited. NewYork.
DOKUMENTASI
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
21
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN..................................................................................................2
1.2 Tujuan.....................................................................................................................3
1.3 Manfaat...................................................................................................................4
BAB IV PENUTUP........................................................................................................10
4.1 Kesimpulan............................................................................................................10
4.2Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
22
BAB IPENDAHULUAN
sepihak merangsang penyebaran yang berbeda (differensial) IAA dalam batang Sisi
batang yang disinari mengandung IAA lebih rendah dibandingkan dengan sisi gelap
Akibatnya sel-sel pada sisi yang gelap tumbuh memanjang lebih dari pada sel-sel
pada sisi yang disinari, sehingga batang akan membengkok ke arah sumber cahaya.
23
Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh
adanya rangsangan cahaya Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan
akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat kamu amati pada tumbuhan yang
hidup di alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat
cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya
cahaya
Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas
misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan gerak yang menjauhi
sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang
menjauhi cahaya.
1.2 Tujuan
cahaya matahari.
1.4 Manfaat
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus
hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang
digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah
kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan
pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi
semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue,
digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini
fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga
mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
25
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam
tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel
mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita
yang dipergunakan di dalam proses fotosintesis (panjang gelombang antara 380 dan
720 nm). Cahaya matahari merupakan faktor utama penentu fotosintesis global,
matahari dan produksi biomassa dunia. Hubungan yang erat ini biasanya terlihat
dengan lebih jelas pada komunitas tanaman yang dibudidayakan, seperti tanaman
dapat beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan cahaya, dari kondisi sangat gelap
di bawah kanopi ekosistem hutan sampai kondisi sangat terang di daerah gurun pasir
dan puncak pegunungan. Pada kondisi lingkungan cahaya yang rendah, tanaman
26
harus dapat menyerap cahaya dengan cukup untuk dapat tetap hidup. Untuk dapat
melakukan hal ini, mereka harus memaksimumkan terhadap jumlah cahaya yang
diserap. Sebaliknya, pada kondisi lingkungan cahaya yang tinggi, selain tanaman
mereka terima lebih besar dari kapasitas fotosintesisnya. Sebagai akibat dari tekanan
hubungan antara luasan daun tanaman dalam penggunaan radiasi matahari yaitu pada
dengan indeks luas daun (LAI) atau leaf area index) bertambah dengan
Gambaar 1). Ketebalan daun juga dipengaruhi oleh radiasi matahari, dimana lapisan
palisade daun semakin tebal dengan meningkatnya cahaya matahari yang diterima
oleh daun. Volume sel-sel daun ketumun tersebut berlipat dua besarnya di bawah
tingkat radiasi yang sangat tinggi( 3,11 X 10-5 mm3 pada radiasi 3,2 MJ m-2 d -1 ,
- Kardus
2. Pelaksanaan Praktikum
c. Letakkan tanaman pada tempat yang dinaungi sebagian sampai kemiringan 30°,
e. Amati arah tumbuh tanaman sampai umur 1 bulan setelah tanam 6 Buat 3
Kamis
1. 0 cm 0 cm
04/11/2021
Jumat
2. 0,5 cm 2 cm
05/11/2021
Sabtu
3. 2 cm 3,5 cm
05/11/2021
Minggu
4. 3,5 cm 9 cm
05/11/2021
Senin
5. 5,5 cm 16 cm
05/11/2021
Selasa
6. 6,8 cm 22 cm
05/11/2021
Rabu
7. 7,5 cm 30 cm
05/11/2021
Pembahasan:
29
Tinggi tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap (tidak terkena
cahaya matahari ) jauh lebih tinggi dibandingkan tanaman kacang hijau yang
diletakkan di tempat terang (tekerna sinar matahari). Hal ini disebabkan karena
Oleh karena itu, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang
pertumbuhannya tidak secepat tanaman kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap.
Namun, jika dilihat dari bentuknya, tanaman yang diletakkan ditempat terang
daunnya lebih hijau dan lebar serta batangnya lebih kokoh. Sedangkan, tanaman di
tempat gelap daunnya lebih kuning dan tipis serta batangnya tidak begitu kokoh.
Pembahasan:
Pada tabel dapat kita lihat derajat kemiringan yang terjadi pada tanaman
Sedangkan derajat kemiringan yang terjadi pada tanaman kacang hijau yang berada
di dalam ruangan:
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa rata-rata kacang hijau yang
tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya
yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebabkan karena hormon auksin
Pada tempat terang/ bercahaya hormone auksin lebih sedikit karena matahari,
tetapi, di tempat yang gelap merupakan tempat yang tidak begitu baik untuk
4.2 Saran
terutama yang menjadi objek permasalahan dalam Laporan Praktikum ini sehingga
1. Dalam pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji
2 Kritik dan saran dari guru serta pembaca sangat kami butuhkan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. 2001. "Biologi edisi ke-5 jilid ke-2". Eriangga Jakarta Hilman, J.
Cambridge Kimball, Jhohn W. 1996. "Biologi edisi ke-5 jilid ke-2". Erlangga:
DOKUMENTASI
Luar ruangan
Dalam ruangan
33
Derajat Kemiringan (30°, 60°, 90°,120°) tanaman kacang hijau setelah 7 hari
30°60°90°120° 30°60°90°120°
BERBEDA-BEDA
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
35
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2Tujuan
3.1Waktu danTempat
3.2Bahan danAlat
3.3PelaksanaanKegiatan
3.4Tabel Pengamatan
BAB IV PENUTUP
4.1Kesimpulan
4.2Saran……
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
36
BAB I PENDAHULUAN
Telur merupakan salah satu produk unggas yang memiliki kandungan gizi
lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Telur yang banyak
dikonsumsi adalah telur bebek, telur ayam dan telur puyuh. Di Indonesia jumlah
telur yang tersedia sangat banyak yaitu sebesar 1,378 ton. Sumbangan telur
terbesar adalah dari jenis ayam petelur dengan total 69,57%.
Telur ayam buras dan telur itik menyumbang masingmasing 12,16% dan
18,26%, tetapi dalam kenyataannya telur–telur busuk sebelum dimanfaatkan atau
dikonsumsi karena kurangnya masa simpan dari telur-telur tersebut. Salah satu cara
untuk mengatasi masalah pembusukan telur yaitu dengan membuat telur asin.
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang enak
dan lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan
harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur
berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya.Telur terdiri dari protein
13%, lemak 12% serta vitamin dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada
bagian kuning telur. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang
membantu mempercepat pertumbuhan otot serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit
kalsium dan vitamin B kompleks. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60%
dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,
kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori
telur. Penyimpanan telur dalam waktu lama tanpa pengawetan dapat menurunkan
37
bobot telur dan putih telur menjadi encer. Telur yang di awetkan dapat
memperpanjang daya simpan tanpa mengurangi kadar gizinya. Salah satu cara
pengawetan yang tidak merubah gizinya yaitu di asinkan. Oleh sebab itu usaha
pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.
Telur asin merupakan teknologi hasil peternakan yang peminatnya cukup
banyak. Sebagian besar telur asin dibuat dari telur bebek. Hal ini disebabkan telur
bebek mempunyai pori-pori yang besar sehingga baik untuk telur asin. Dengan
pengasinan telur bebek menjadi tidak amis dan masa simpan telur lebih lama.
Semakin lama waktu pengasinan akan semakin tahan lama masa simpan telur.
Telur asin dapat dibuat dengan cara merendam menggunakan media garam.
Media garam merupakan campuran antara garam, serbuk batu bata merah, sedikit
kapur dan air. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin sekaligus sebagai bahan
pengawet karena garam mampu menyerap air dari dalam telur. Garam akan masuk
ke dalam telur melalui pori-pori kulit telur menuju ke putih telur, lalu ke kuning
telur. Garam akan menarik air yang dikandung telur.
Garam juga terdapat ion chlor yang berperan sebagai penghambat
pertumbuhan bakteri dalam telur, sehingga menyebabkan telur menjadi awet
karena bakteri yang terkandung dalam telur mati. Kualitas telur asin dapat dilihat
berdasarkan penilaian sifat organoleptik. Penilaian organoleptik merupakan
penilaian dengan panca indra manusia terhadap sifat pangan dengan indra
penglihatan, perasa, pembau, peraba dan pendengaran. Organoleptik yang diujikan
pada penelitian ini meliputi tekstur, warna, aroma dan rasa. Telur bebek dapat
dibuat telur asin dengan media yang bermacam– macam antara lain serbuk batu
bata merah, abu pelepah kelapa dan lumpur sawah.
1.2 Tujuan
3. Untuk mengetahui perubahan rasa, warna, dan tekstur pada telur setelah
pengasinan.
39
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan
enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek dengan
massa kadaluarsa mencapai 30 hari. Telur terdiri atas protein 13%, lemak 12%, serta
vitamin dan mineral. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang
dibutuhkan serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B
kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur,
adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60% dari bagian telur mengandung lima
jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fisfilipida (umumnya
berupa lesitin), dan kolesterol. Fungsi dari trigliserida dan fosfolipida bagi tubuh
adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori energi.
Lemak dalam telur berbentuk emulsi (bergabung dengan air), sehingga menjadi lebih
mudah untuk dicerna, baik oleh bayi, anak-anak, maupun golongan lanjut usia.
A. Telur
1. Telur
Telur yang biasa digunakan dalam dalam pembuatan telur asin yaitu telur itik
karena mempunyai pori-pori kulit yang lebih besar dibandingkan dengan telur
unggas lainnya, sehingga kemampuan dalam menyerap air sangat mudah dan sangat
baik jika diolah menjadi telur asin. Telur itik merupakan salah satu sumber protein
hewani yang memiliki rasa sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi terutama
40
protein, lemak dan karbohidrat. Pemanfaatan telur itik masih terbatas pada
pengolahan pangan disebabkan oleh aroma yang kurang disukai dan sifatnya yang
mudah rusak, sehingga diperlukan proses pengawetan yang tepat. Salah satu cara
pengawetan telur yang sudah umum dilakukan adalah pembuatan telur asin.
Telur itik memiliki bau amis yang tajam sehingga penggunaan telur itik dalam
bahan makanan tidak seluas telur ayam. Selain baunya yang amis, telur itik juga
memiliki pori-pori kulit yang lebih besar, sehingga sangat baik untuk diolah menjadi
telur asin (Gsianturi,2003).
2.Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat
beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.
Dalam kehidupan sehari–hari tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam
adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak
(Anonim, 2011). Penggaraman merupakan salah satu cara pengawetan yang sudah
lama dilakukan masyarakat. Garam dapat bertindak sebagai pengawet karena garam
akan menarik air dari bahan pangan sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat
berkembang biak karena menurunnya aktivitas air. Garam digunakan untuk
mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme pencemar seperti mikroorganisme
protiolitik dan spora. Sifat-sifat anti mikroorganisme dari garam. Garam akan
berperan sebagai penghambat selektif pada mikroorganisme pencemar tertentu.
Mikroorganisme pembusuk atau proteolitik dari bentuk spora adalah yang paling
mudah terpengaruh walau dengan kadar garamnnya rendah yaitu 6%.
41
1. Denaturasi Protein
2. Koagulasi
1. Waktu Pelaksanaan
Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan pratikum yaitu setiap hari
Rabu tanggal 10 November 2021, pukul 08.00 WIB – Selesai.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan pratikum yaitu di lab Biotek Universitas Islam
Riau.yang berada Jl. Kaharuddin Nst, Simpang Tiga, Kec. Bukit Raya,
Kota Pekanbaru, Riau.
Pembahasan:
Pada telur sampel A telur yang dicampur dengan 1 garam memiliki rasa yang
sedikit asin, tekstur yang lembut dan warna pada bagian luar putih sedangkan
dalam kuning.
Pada telur sampel B telur yang dicampur dengan 3 garam memiliki rasa yang
sedikit asin, tekstur lembut dan warna pada bagian luar putih sedangkan
bagian dalam kuning.
Pada telur sampel C telur yang dicampur dengan 6 garam memiliki rasa yang
sangat asin, tekstur keras dan warna pada bagian luar putih sedangkan bagian
dalam sedikit orange.
Pada telur sampel D telur yang dicampur dengan 9 garam memiliki rasa yang
sangat asin, tekstur keras dan warna pada bagian luar putih sedangkan bagian
dalam sedikit orange.
Hal itu disebabkan karena telur yang direndam dalam media garam akan
mengalami osmosis yaitu proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi lebih tinggi sehingga telur menjadi asin. Berat terlur akan
bertambah akibat masuknya suatu molekul ke dalam telur, dalam hal ini air garam
yang masuk kedalam telur.
44
Tekstur kuning telur akan berubah menjadi lebih keras karena ketika molekul
garam masuk kedalam telur, maka air garam masuk kedalam putih telur karena
konsentrasi putih telur lebih pekat daripada larutan garam.
Proses Masuknya Garam ke dalam Telur Pengasinan telur umumnya
dilakukan dengan pengeraman oleh adonan campuran garam dengan tanah liat,
Garam akan masuk kedalam telur dengan cara merembes melalui pori-pori kulit,
menuju bagian putih dan akhirnya menuju kuning telur.
Semakin lama telur dibungkus dengan adonan, maka semakin banyak garam
yang merembes ke dalamnya, sehingga telur menjadi lebih awet dan asin.
45
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Proses pembuatan telur asin memilki tujuan agara telur dapat disimpan
lebih lama lagi atau lebih awet
2. Keberhasilan pembuatan telur asin ini ditentukan oleh beberapa faktor
antara lain konsentrasi zat terlarut, suhu, tekanan, dan bahan- bahan yang
bercampur dengan air.
3. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi
osmosis, ion Na di dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari
air, dengan demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan kadar air
berkurang, hal ini mengakibatkan telur akan berubah menjadi asin
4. Jika semakin sedikit kandung air dalam telur, maka telur asin
akansemakin awet.
4.2 Saran
Untuk membuat telur asin sebaiknya telur dipilih yang cangkang
telurnya tidak retak-retak atau rusak agar hasil telur asinnya lebih optimal.
Penggunaan bata merah dan tanah liat akan lebih efektif jika dibandingkan
dengan penggunaan abu gosok karena bata merah dan tanah liat dapat
membantu menyerap air dari dalam telur. Perebusan telur asin sebaiknya
lebih lama, karena perebusan yang kurang lama menyebabkan tekstur telur
masih cair. Selain itu perlu diperhatikan juga dalam proses penyimpanan telur
asin, agar telur asin tidak mudah retak ataupun pecah.
46
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
Tanah liat dicampurkan dengan garam Lumuri tanah liat tersebut dengan telur
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
50
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................
PRAKTIKUM II .....................................................................................................
I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Praktikum......................................................................................2
C. Manfaat Praktikum....................................................................................2
C. Pelaksanaan Pratikum……………………………………………………6
IV. PENUTUP...................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
DOKUMENTASI.....................................................................................................9
51
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerajaan Plantae. Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung
energi sendiri dengan mengubah energi cahaya matahari melalui proses yang disebut
proses yang disebut fotosintesis. Pada Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang terdiri
darigula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida dengan bantuan
energi cahaya atau foton matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa atau
cadangan makanan.
berpindah ke tubuh hewanatau manusia. Jika hewan itu dimakan hewan lain,
maka akan disertai pula dengan perpindahan energi. Jadi sumber energi utama
52
bagi kehidupan di bumi ini adalah matahari. Fotosintesis ini secara sederhana dapat
yang memiliki warna hijau dengan cara melibatkan sebuahcahaya matahari. Selain
beberapajenis alga serta bakteri yang akan menghasilkan sebuah energi yang dapat
digunakan di dalam berbagai aktivitas. Dan sebuah Energi tersebut juga disebut
dengan nutrisi. Hampir semua makhluk hidup sangat bergantung pada hasil
Di bagian daun tumbuhan terdapat 2 lapisan sel yang memiliki nama mesofil.
Padabagian ini terdapat setengah juta kloroplast tersebar disetiap millimeter persegi.
Kemudian Cahaya matahari akan melewati lapisan epidermis tanpa warna lalu
menuju mesofil. Yang pada bagian ini sebagian besar kegiatan dari fotosintesis
atau yang biasa di sebut dengan hijau daunagar dapat melakukan sebuah proses
fotosintesis.
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
Dengan penelitian ini kita bisa mengerti tentang fotosintesis dan faktor yang
mempengaruhinya
Fotosintesis adalah suatu proses pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup berasal dari energi yang
fotosintesis karbon bebas dari CO2 (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Cara lain yang dicapai untuk mengasimilasi karbon adalah
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat yang akan mengalami perubahan dari
bahan-bahan anorganik seperti CO2 dan H2O yang terdapat pada tumbuhan yang
memiliki pigmen dan dibantu dengan adanya energi cahaya matahari (Ai, 2012).
menjadi senyawa organik dan menghasilkan energi yang digunakan tumbuhan hijau
54
untuk suatu pertumbuhan. Proses fotosintesis dapat berlangsung karena adanya organ
pada tumbuhan yang disebut klorofil. Di dalam klorofil terdapat organel yang disebut
kloroplas. Kloroplas berwarna hijau disebabkan adanya empat tipe pigmen utama
yaitu klorofil a dan b yang berwarna hijau serta xanthofil dan karoten yang berwarna
kuning. Klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis karena klorofil mampu
yang besar hingga total energi yang dihasilkan dari proses yang terpakai semuanya.
Sebagian dari energi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk cadangan makanan.
Pada selembar daun terdapat bagian yang dibiarkan terkena sinar matahari dan
ada bagian yang tertutup dengan karbon. Selembar daun yang dibiarkan terkena sinar
matahari seluruhnya. Setelah diuji dengan larutan yodium, bagian daun yang terkena
sinar matahari berwarna biru tua, sedangkan bagian daun yang ditutup dengan
karbon berwarna terang. bagian daun yang diuji dengan larutan yodium berwarna
biru tua amilum yang merupakan hasil karena mengandung (Damayanti, et al., 2010).
yanb terdapat banyak di alam terutama pada sebagian besar tumbuhan. Amilum
terdapat pada umbi, batang, daun, dan biji-bijian. Amilum terdiri atas dua macam
55
polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (anta 20
-28%) dan sisanya amliopektin. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan bantuan
Proses fotositensis terdiri dari tiga tahap utama (Pooja, 2011) yaitu:
molekul oksigen;
2. Trasnfer atom hidrogen dari sebuah senyawa lanjutan pada tahap pertama
sebuah karbohidrat.
Secara umum, reaksi fotositenisi adalah sebagian berikut (Purba dan Ade, 2012):
reaksi fotosintensis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotositensis
tampakdari merah hingga ungu,tetapi tidak semua panjang gelombang dari spektrum
berasal dari CO2 dan atom H pada karbik yang berasal dari H2O (Sasmitamihardja
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan
oksigen (02).Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi reaksi reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang
digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.Pada proses reaksi
gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah
Dalam fotositensis suatu tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan
oleh tumbuhan stomata. Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti
lubang atau porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang
dikelilingioleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell),
dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian
perubahan dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang lubang yang ada
Stomata berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka
atau ditutup di bawah kendali sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Ketika
sintesis glukosa, dan juga memungkinkan untuk udara (H2O) dan oksigen bebas (02)
untuk keluar. Selain membuka dan menutup stomata (perilaku stomata), tanaman
stomata dalam daun ketika mereka baru diproduksi (seperti pada musim semi atau
57
musim panas). Stomata per satuan luas (kepadatan stomata) bisa mengambil banyak
02, dan semakin banyak air yang dapat diambil. Jadi, lebihkerapatan stomata dapat
memperkuat potensi untuk mengontrol perilaku kehilangan kadar air dan penyerapan
BAB III
4. Pisau
5. Penggaris
C. Pelaksanaan Praktikum
2. Ambil daun Cendrawasih, daun jambu, dan daun Jati pada pagi hari (sebelum jam
09.00 pagi)
3. Sayat bagian daun sebclah kiri pada pagi hari dan sayat bagian daun sebelah
4. Timbang sayatan daun sebagai berat basah (BB) pada pagi maupun sore hari
5. Masukkan kedalam oven pada suhu 40"C (untuk mengurangi kadar air pada daun)
9. Hasil penimbangan berat kering pada sore hari dikurangkan dengan berat kering
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
(H2O) dari dalamtanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Fotosintesis
tanaman. Penyesuaian tanaman naungan dan tanaman tahan panas terhadap intensitas
cahaya menghasilkan proses fotosintesis yang efisien sehingga kedua jenis tumbuhan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/279294657/Laporan-Praktikum-Fotosintesis
Lipid.Bandung:ITB Bandung
62
DOKUMENTASI
TRANSPIRASI TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
64
2021/2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
BAB IV PENUTUP........................................................................................................14
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
4.2 Saran.....................................................................................................................14
DOKUMENTASI...........................................................................................................15
65
BAB I PENDAHULUAN
oleh beberapa ahli antara lain daun Ficus religiosa 400/mm2 (Sajwan dan
Paliwal, 1977). Coleus blumei 190/mm2 (Fisher, 1985), Papulus deltoideus
151/mm2 (Russin dan Even, 1984) dan Stevia rebaudiana 283,42 mm2
(Dahlan, 1984) dan kerapatan stomata yang diteliti tersebut adalah permukaan
abaksial.
Transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar.
Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin
atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun,
banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan faktor luar
antara lain kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air. Lebih lanjut
dikatakan semakin banyak jumlah daun maka semakin banyak jumlah stomata,
sehingga semakin besar transpirasinya (Gardner,1991 dalam Suyitno, 2012).
Luas daun pada tumbuhan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Hal ini karena
daun yang luas memiliki jumlah stomata yang banyak, sehingga
mengakibatkan tingginya laju transpirasi (Loveless 1991, dalam Suyitno,
2012).
struktural daun yang dapat mengurangi proses kehilangan air dan mengatur
konduktivitas stomata.
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah :
1. Mengetahui besar kecilnya proses transpirasi pada daun tanaman
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses transpirasi pada
daun tanaman
3. Mengetahui manfaat transpirasi bagi tanaman
4. Mengetahui definisi tranpirasi dan laju transpirasi tananaman
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah :
1. Agar mahasiswa mampu mengetahuiMengetahui besar kecilnya proses
transpirasi pada daun tanaman
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses transpirasi pada
daun tanaman
3. Mengetahui manfaat transpirasi bagi tanaman
4. Mengetahui definisi tranpirasi dan laju transpirasi tananaman
69
sehingga indeks luas daun (LAI) juga tinggi yang mempercepat terjadinya proses
transpirasi. laju transpirasi dimulai dengan menutupnya stomata untuk mencegah
internal water losses (Laio et al., 2001). Transpirasi Platycladus orientalis (L.)
sangat dipengaruhi oleh conductance stomata dan kanopi. Terdapat hubungan
yang linear antara lebar stomata dengan conductance stomata dan laju transpirasi
yaitu semakin lebar stomata maka conductance stomata dan laju transpirasi
tanaman semakin tinggi, dimana terdapat perbedaan density dan rasio stomata
pada 2 kultivar pisang (Berangan dan Rastali) sehingga laju transpirasi antara 2
kultivar pisang tersebut juga berbeda.
72
1 Aglonema Segar
2 Pelompong Segar
3 Kangkung Segar
Hasil pengamatan
1 Aglonema 0,2 ml
2 Pelompong 2 ml
3 Kangkung 15 ml
73
74
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum transpirasi tanaman dapat disimpulkan bahwa :
1. Transpirasi merupakan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan melalui
penguapan yang terjadi pada permukaan tubuh tumbuhan. Umumnya transpirasi
terbesar terjadi pada daun melalui stomata.Daun memegang kendali dan berperan
penting atas berlangsungnya proses transpirasi pada tumbuhan. Besar kecilnya
laju transpiasi secara tidak langsung ditentukan oleh energi panas matahari
melalui membuka dan menutupnya pori-pori pada daun tersebut.
2. Transpirasi tanaman juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin
atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun,
banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata sedangkan faktor external
meliputi suhu, cahaya, temperatur dan angin.
4.2 Saran
Saran dari penulis adalah pada pelaksanaan praktikum tranpirasi tanaman
sebaiknya dilakukan oleh mahasiswa/i langsung agar mengetahui dan memahami
proses pengkerjaannya, sehingga pada sat pembuatan laporan dapat menyelesaikan
dengan sesuai langkah-langkah yang sudsh dilakukan dilapangan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun beberapa Spesies Tanaman
Dikotil
Salisbury, F.B. dan Ros. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 1 dan 2 ITB, Bandung
76
DOKUMENTASI
Proses pemasangan alat photometer pengisian air pada photometre sebagai media
tanam
Air yang terserap selama satu hari pada masing-masing tanaman adalah :
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
79
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
1.2 Tujuan.............................................................................................................................2
1.3 Manfaat...........................................................................................................................3
2.3 Jagung.............................................................................................................................6
3.1 Metodeologi....................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................12
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................12
4.2 Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
DOKUMENTASI...........................................................................................................14
80
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tanaman tidak dapat bertahan hidup dan menjalankan proses fisiologi dalam
tubuhnya tanpa adanya asupan nutrisi Nutrisi tanaman merupakan zat pembentuk energi pada
tanaman untuk melakukan seluruh aktivitas fisiologi Nutrisi tanaman berupa hara, air dan
mineral yang terkandung didalam media tumbuh baik melalu pemberian maupun tersedia
Kebutuhan nutrisi setiap jenis tanaman berbeda-beda yang dipengaruhi olch faktor
dalam dan luar. Faktor dalam yaitu faktor-faktor yang ada pada diri tumbuhan itu sendiri baik
antara lain bentuk daun, bentuk akar, batang, bentuk buah dan genetik Sedangkan faktor luar
yaitu faktor dari luar diri tanaman itu sendiri Faktor luar yang berpengaruh terhadap
kebutuhan nutrisi tanaman antara lain yaktı suhu. kelembapan, cuaca, iklim dan sinar
matahari.
Jumlah kebutuhan nutrisi pada tanaman erat kaitannya dengan proses fotosintesis,
I.2 Tujuan
I.3 Manfat
2. Kita dapat mengetahui pengaruh kekurangan dan kelebihan nutrisi pada tanaman
81
Biji
Untuk biji atau benih kangkung, memiliki bentuk yang bulat dan bersegi segi.
Warna dari bijinya cokelat kehitam-hitaman ketika sudah tua, dan memiliki warna
hijau pada saat usia muda. Biji pada tanaman kangkung ini termasuk pada jenis
dikotil, atau biji berkeping dua. Untuk jenis kangkung darat, biji tanaman ini
Akar
100 cm, dan dapat pula melebar secara horizontal hingga mencapai jarak 150
Batang
Pada tanaman kangkung, batangnya memiliki bentuk yang bulat dan berlubang
serta banyak sekali mengandung air, sekalipun pada jenis kangkung darat.
Sifat dari batang tanaman ini berbuku-buku dan daribuku-bukunya inilah biasa
keluar akar serabut yang bisa berwarna putih atau cokelat tua.
Daun
82
batangnya. Pada bagian ketiak daun kangkung ini terdapat mata tunas, yang
epigeal.
Akar
bintil-bintil (nodula) akar. Makin banyak nodula akar, makin tinggi kandungan
Batang
pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu warna batang dan cabangnya
ada yang hijau dan ada yang ungu . Batang tanaman kacang hijau berbentuk
83
satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang
2.3 Jagung
Biji
dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu lapisan luar yang tipis atau dinding sel (pericarp),
Gunsolus, 1998). Pada biji yang telah masak, perikarp melekat erat pada kulit
biji dan merupakan satu lapisan yang disebut hull. Embrio dan endosperm
Daun
ujung daun runcing (acutus), tepi daun rata (integer). Tanaman jagung memilii
lebar helai daun, sudut daun, bentung ujung daun yang beragam dan terdapat
dua tipe daun jagung, yaitu tegak (erect) dan menggantung (pendant) Terdapat
ligula diantara pelepah daun dan helai daun. Ibu tulang daun sejajar dengan
stomata dikelilingi sel epidermis berbentuk kipas yang berperan penting dalam
respon tanaman dalam deficit air pada sel-sel daun (Subekti, dkk. 2012).
84
Akar
yangterdiri dari tiga bagian yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar
penyangga atau kait. Akar seminal adalah akar yang tumbuh ke bawah pada
saat akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Saat plumula muncul ke
permukaan tanah pertumbuhan akar seminal akan melambat dan akan berhenti
pertumbuhan akar seminal pada saat tanaman berumur 10-18 hari setelah
berkecambah. Akar adventif adalah akar yang tumbuh keatas secara berurutan
dari tiap buku antara 7- 10 buku yang berasal perkembangan dari buku di
ujung mesokotil. Akar adventif akan berkembang menjadi serabut akar tebal.
Akar adventif berperan dalam pengambilan air dan hara. Akar penyangga atau
kait adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas
permukaan tanah, akar penyangga berperan untuk menjaga agar tetap tegak
dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air.
dan penyebarannya adalah varietas, pengolahan tanah, fisik dan kimia tanah,
Batang
bulat pipih yang terdiri dari sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas
3.1 Metodeologi
konservasi/pengamatan pada perlakuan tiap sampel yang digunakan sesuai dengan perlakuan
yang diberikan.
pukul 08.00 WIB- Selesai. Bertempat di Kampus Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau,
Jalan Kaharuddin Nasution Km. 11, No: 113, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya,
Kota Pekanbaru.
kamera dan alat-alat tulis Sedangkan bahan yang digunakan adalah bibit tanaman kedelai,
3.4 Pelaksanaan
c. Buat lubang pada 3 tutup toples dengan pisau kemudian sterofoam dibentuk bulatan dan
pada tengah-tengahnya dibuat lubang dengan ukuran sesu diameter batang tanaman
d. Tanam 3 jenis tanaman diatas toples dimana setiap toples ditanum. I jenis
f. Tutup permukaan pot dengan sterofoam hingga tidak terdapat celah untuk udara masuk
g. Amati dan ukur berapa volume air yang tersisa setelah penanaman selama 14 Hari
86
1. Volume Air
Kacang Hijau
Jagung
1 1000-850= 150 ml
Kangkung
Bawang Merah
Kacang Hijau
Jagung
2 1000-900= 100 ml
Kangkung
Bawang Merah
Kacang Hijau
Jagung
3 1000-880=120 ml
Kangkung
Bawang Merah
Jagung
Kangkung
Bawang Merah
87
Pembahasan:
Pada kegiatan yang telah dilakukan dan di ukur berapa volume air yang tersisa setelah
penanaman maka didapat hasil pada sampel 1 volume air yang tersisa 850 ml yang di serap
oleh tanaman 150 ml. Pada sampel 2 volume air yang tersisa 900 ml yang di serap oleh
tanaman 100 ml. Pada sampel 3 volume air yang tersisa 880 ml yang di serap oleh tanaman
120 ml. Pada sampel 4 volume air yang tersisa 830 ml yang di serap oleh tanaman 170 ml.
2.Tinggi tanaman
Tinggi tanaman
Sampel Tanaman
Hari ke 7
Kacang Hijau 8 cm
Jagung 7,5 cm
1
Kangkung 7,5 cm
Kacang Hijau 10 cm
Jagung Mati
2
Kangkung 9,5 cm
Jagung Mati
Kangkung 3,5 cm
Jagung Mati
4
Kangkung 4 cm
Pembahasan:
Pemberian nutrisi pada tanaman sangat berpengaruh bagi tinggi tanaman, karena
nutrisi yang diserap oleh tanaman akan menjadi bahan makanan yang akan sangat dibutuhkan
BAB IV PENUTUP
89
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa banyaknya nutrisi sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman. Kadar yang yang paling banyak serap oleh tanaman terdapat
pada sampel 3 dengan nutrisi 7 sendok gula, tanaman yang paling tinggi yaitu Jagung
terdapat pada sampel 4 denagan nutrisi 14 sendok gula. sedangkan paling sedikit menyerap
air yaitu pada sampel dengan nutrisi 2 sendok gula, tanaman yang paling tinggi yaitu
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah:Untuk praktikum mata kuliah
Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan lebih disiplin untuk kehadiran mahasiswanya, pada
DAFTAR PUSTAKA
Epstein, E. 1972. Mineral Nutrition of Plants: Principles and Persepectives. John Wiley
and Sons, Inc. Toronto. 412p.
Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition in Higher Plants. Academic Press Inc, London
Ltd. 674p.
Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 1992. Plant Physiology. 4th Edition. Terjemahan : Diah
R. Lukman dan Sumaryono. Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. Penerbit ITB Bandung.
241 hal.
Wijaya, K.A. 2006. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan Resistensi
Alami Tanaman. Prestasi Pustaka Publisher.
91
DOKUMENTASI
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
93
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN..................................................................................................2
IV. PENUTUP.................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
4.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
DOKUMENTASI...........................................................................................................12
94
BAB IPENDAHULUAN
Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu chloros artinya hijau dan phil artinya
daun Istilah ini diperkenalkan pada tahun 1818, dan pigmen tersebut dickstrak dari tanaman
dengan menggunakan pelarut organik Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada
tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan dalam proses fotosintesis
tumbuhan dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia Klorofil
mempunyai rantai fitil (C₂H,,O) yang akan berubah menjadi fitol (CHOH) jika terkena air
dengan katalisator klorofilase Fitol adalah alkohol primer jenuh yang mempunyai daya
afinitas yang kuat terhadap O, dalam proses reduksi klorofil (Mathalib, 2009).
Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan cahaya dengan gelombang
yang berlainan (berpendar berfluoresensi). Klorofil banyak menyerap sinar dengan panjang
gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain
(1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti
etanol dan kloroform, (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam
sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna coklat
(Dwidjoseputro, 1994).
merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO, dan H₂O) menjadi senyawa organik
(karbohidrat) dan O₂ dengan bantuan cahaya matahari Tiga fungsi utama klorofil dalam
Karbohidrat yang dihasilkan dalam fotosintesis diubah menjadi protein, lemak, asam. nukleat
dan molekul organik lainnya Klorofil menyerap cahaya yang berupa radiasi elektromagnetik
pada spektrum kasat mata (visible). Cahaya matahan mengandung semua warna spektrum
95
kasat mata dari merah sampai violet, tetapi tidak semua panjang gelombang diserap dengan
baik oleh klorofil Klorofil dapat menampung cahaya yang diserap oleh pigmen lainnya
melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis (Bahri,
2010)
Mengetahui kadar klorofil pada suatu spesies tumbuhan bayam merah, selada air, dan
Kita dapat mengetahui kadar klorofi pada suatu spesies tumbuhan bayam merah,
Klorofil merupakan butir-butir hijau yang terdapat dalam kloroplas. Terdapat dua
macam klorofil yakni klorofil a dan klorofil b dengan rumus kimia masing-masing
Perbedaan klorofil a dan klorofil b tampak pada rumus bangunnya. Menurut Kimball
(1992) dalam Oktavia (2009) menyatakan bahwa perbedaan struktur kimia pada klorofil a
dan klorofil b terletak pada gugus yang terikat pada cincin porfirin. Klorofil a mengandung
gugus -CH3 sedangkan klorofil b mengandung gugus HC=O. Klorofil akan terabsorbsi pada
panjang gelombang 640 nm-660 nm atau 430 nm-470 nm. Absorbsi yang terbesar pada
klorofil a diperoleh antara panjang gelombang 390 nm-400nm dan 650 nm- 700 nm,
sedangkan klorofil b mempunyai absorbsi terbesar pada panjang gelombang antara 400 nm-
450 nm dan 620 nm-670 nm (Harborne dan Dey, 1990 dalam Oktavia, 2009 ).
Daun sebagian besar spesies tumbuhan menyerap lebih dari 90% panjang gelombang
ungu dan biru yang mengenainya, dan hampir sebesar persentase panjang gelombang jingga
dan merah. Hampir semua penyerapan ini dilakukan oleh pigmen kloroplas. Foton dalam
tilakoid mengeksitasi sebuah elektron pada karotenoid atau klorofil. Klorofil berwarna hijau
karena tidak efektif dalam menyerap panjang gelombang hijau, melainkan memantulkan.
Pengukuran penyerapan nisbi dapat dilakukan melalui berbagai panjang gelombang cahaya
merupakan fungsi dari panjang gelombang yang disebut spektrum serap. Spektrum serap
97
akan terlihat sangat sedikit cahaya hijau dan kuninghijau antara 500-600 nm yang diserap in
vitro, dan kedua klorofil a dan b menyerap dengan kuat panjang gelombang ungu, biru,
jingga dan merah. Semua spesies tumbuhan memperlihatkan puncak utama pada wilayah
cahaya biru, keduanya disebabkan hasil penyerapan cahaya oleh klorofil dan karotenoid
(Salisbury dan Ross, 1995 dalam Oktavia, 2009). Pengunaan panjang gelombang 645nm dan
660nm dikarenakan panjang gelombang tersebut akan mengalami absorbsi terbesar pada
Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 30 November- 4 Desember 2021, pukul
Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution Km. 11, No: 113, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan
1. Spektrofotometer
2. Tabung reaksi
3. Aceton 80%
4. Gunting
5. Timbangan analitik
6. Plastik
7. Karet gelang
Bahan: Daun berwarna merah(Bayam Merah), Daun berwarna kuning (Khalifa), Daun
b. Kemudian diekstrak dengan aceton 80%, kemudian disimpan ditempat gelap selama 2
c. Yakinkan bahwa semua pigmen klorofil dari daun telah larut, ditandai dengan ampas
e. Dengan menggunakan kuvet, ukur absorbansi atau "optikal density larutan ekstrak
f. Kadar klorofil a dan b dapat dihitung dengan rumus Wintermans dan de Mots :
Panjang gelombang
Daun
649 nm 665 nm
Berwarna merah
1,220 abs 2,066 abs
(Bayam Merah)
Berwarna kuning
0,300 abs 0,640 abs
(Daun Khalifa)
Berwarna hijau
0,435 abs 0,852 abs
(Selada air)
Pembahasan:
Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan bayam merah pada panjang gelombang
649 nm memiliki 1,220 abs sedangkan pada panjang gelombang 665 nm memiliki 2,066 abs.
100
Pada hasil pengamatan pada daun khalifa pada panjang gelombang 649 nm memiliki 0,300
abs, sedangkan pada panjang gelombang 665 nm memiliki 0,640 abs. Pada hasil pengamatan
pada daun selada air pada panjang gelombang 649 nm memiliki 0,435 nm, sedangkan pada
Tabel 7. Kadar klorofil a dan b dihitung dengan rumus Wintermans dan de Mots
Berwarna Berwarna
Berwarna hijau
No. Kadar klorofil merah (Bayam kuning (Daun
(Selada air)
Merah) bunga Khalifa)
Klorofil total(mg/L)
1. 37,0026(mg/L) 9,904(mg/L) 13,8972(mg/L)
= 20,0 OD 649+ 6.1 OD 665
Klorofil a (mg/L)
2. 21,277(mg/L) 7,04(mg/L) 9,1668(mg/L)
= 13,7 OD 665-5,76 OD 649
Pembahasan:
Mots . Pada bayam merah kadar klorofil totalnya 37,0026 (mg/L), Klorofil a nya 21,277
(mg/L), klorofil b nya 15,5678 (mg/L). Pada daun khalifa kadar klorofil totalnya
9,904(mg/L), Klorofil a nya 7,04 (mg/L), klorofil b nya 26,548 (mg/L). Pada daun khalifa
kadar klorofil totalnya 9,904(mg/L), Klorofil a nya 7,04 (mg/L), klorofil b nya 26,548
101
(mg/L). Pada daun selada kadar klorofil totalnya 13,8972 (mg/L), Klorofil a nya 9,1668
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari ketiga jenis tanaman tersebut ketiga jenis tanaman sayuran tersebut berpotensi
sebagai bahan dasar food supplement dimana kandunganklorofil tetinggi terdapat pada daun
Bayam merah (Amaranthus tricolor) dan terendah terdapat pada daun selada (Lactuca sativa
L.)
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah:Untuk praktikum mata kuliah
Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan lebih disiplin untuk kehadiran mahasiswanya, pada
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan B (2007) Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Salisbury FB dan Ross CW (1991) Fisiologi tumbuhan jilid 1. Terjemahan oleh Dr. Diah
R. Lukman dan Ir. Sumaryono, MSc. 1995. Bandung: Penerbit ITB.
103
DOKUMENTASI
Spektrofotometer.
BERBEDA-BEDA
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
Adam Ramadhan
204110241
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021/2022
106
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................2
2.1 Telur................................................................................................................................5
2.2 Kentang...........................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................12
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................12
4.2 Saran..............................................................................................................................12
107
BAB I PENDAHULUAN
Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari tentang berlangsungnya sebuah sistem kehidupan. Fisiologi juga salah satu
bidang ilmu yang menjadi objek pemberian Penghargaan Nobel (Penghargaan Nobel
dalam Fisiologi atau Kedokteran). Istilah fisiologi berasal dari bahasa Belanda
“physiologie” yang dirangkai dan disusun dari dua kata bahasa Yunani Kuno “physis”
berarti bermakna hakikat atau asal-usul dan kaya “logia” yang berarti memiliki makna
sebuah kajian. Sedangkan, istilah faal berasal dari bahasa Arab yang berarti sebuah
cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan serta zat hidup,
yakni organ, jaringan atau sel. Bila disederhanakan, fisiologi merupakan cabang ilmu
kajiannya fokus pada proses metabolisme yang terjadi di dalam tumbuhan, yang
cabang ilmu botani yang mempelajari bekerjanya sistem kehidupan di dalam tubuh
Fisiologi tumbuhan ini juga menggabungkan aspek fisika, kimiawi dan biologi,
sama seperti ilmu fisiologi hewan. Objek kajian fisiologi tumbuhan sendiri adalah fisika
108
sel dan biofisika organ, fotosintesis, transportasi hara dan hasil metabolisme, regulasi
lingkungan.
biokimia dan biofisika. Adapun organisme yang yang menjadi kajian fisiologi tumbuhan
adalah organisme dari kerajaan plantae, meliputi semua jenis tumbuhan dari tumbuhan
Fisiologi tumbuhan ini sendiri biasanya diterapkan dalam bidang pertanian untuk
meningkatkan nilai produk hasil bumi. Beberapa contoh hasil kajian fisiologi tumbuhan
yang diterapkan dalam bidang pertanian termasuk teknologi pemberian pupuk kimia
untuk meningkatkan hasil dan penggunaan zat pengatur tumbuhan untuk merangsang
pertumbuhan bunga.
Hasil penelitian di bidang fisiologi tumbuhan ini juga bisa diterapkan untuk
kekeringan.
Asal usul adanya fisiologi tumbuhan ini diperkenalkan melalui percobaan yang
dilakukan orang Belanda bernama Van Elmond pada abad ke-16. Saat itu, ia menanam
ranting willow yang bertambah menjadi 30 kali lipat dan bobor tanah di dalam pot
Karena itu, Van Elmond percaya bahwa sumber material tanaman bukanlah dari
tanah, melainkan air. Percobaan yang dilakukan orang Belanda ini juga pertama kalinya
Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, J. Priestley dari Inggris dan J. Innhaus
dari Belanda menemukan ada hubungan antara tanaman dan fotosintesis. Secara berturut-
109
turut, mereka membuktikan bahwa tumbuhan hijau dapat menggabungkan CO2 di udara
dengan cahaya. Air di tanah mensintesis bahan organik dan melepaskan O2.
M. Malpiki dari Italia, S. Hales dari British, J. B. Busengo dari Perancis, J. von
Liebig dari Jerman, dan C. R. Darwin dari Inggris juga menemukan transportasi bahan
tanaman, penyerapan air dan transpirasi, nutrisi nitrogen, penyerapan mineral, sensitivitas
Pada tahun 1800, J. Senebière dari Swiss pun menulis dan menerbitkan “Fisiologi
1. Untuk mengetahui perubahan tekstur kentang dan telur setelah direndam larutan yang
berbeda
2. Untuk mengetahui perubahan rasa kentang dan telur setelah direndam larutan yang
berbeda
3. Untuk mengetahui perubahan warna kentang dan telur setelah direndam larutan yang
berbeda
110
2.1 Telur
Telur adalah pangan padat gizi, karenanya telur merupakan sumber protein
hewani, sumber asam lemak tidak jenuh, sumber vitamin dan mineral. Telur sangat
baik untuk anak-anak dan orang dewasa, penderita diabetes (kencing manis) dan
Sifat-sifat telur Kulit telur sangat mudah pecah, retak dan tidak dapat menahan
tekanan mekanisme yang besar, sehingga telur tidak dapat diperlakukan secara kasar
pada suatu wadah. Telur tidak mempunyai bentuk ukuran yang sama besar sehingga
suatu sistem yang kontinyu. Udara kelembaban relatif dan suhu dapat mempengaruhi
mutu terutama kuning telur dan putih telurnya dan menyebabkan perubahan-
perubahan secara teknis dan bakteriologis. Mutu isi bagaimanapun baiknya tetapi
harganya.
2.2 Kentang
makanan pokok di Eropa, walaupun pada awalnya di datangkan dari Amerika Selatan.
111
Kentang merupakan tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang
dapat dikonsumsi yakni kentang itu sendiri. Untuk daerah yang tropis seperti
Indonesia, kentang cocok ditanam di dataran tinggi yang mempunyai iklim yang
panjangnya sekitar 50 – 120 cm dan tidak berkayu. Batang dan daun dari kentang
Terdapat 3 jenis kentang, yakni kentang kuning, kentang putih dan kentang
merah. Penggolongan ini berdasarkan warna kulit dan daging umbi. Kentang kuning
memiliki kulit dan daging umbi kuning, kentang putih memiliki kulit dan daging umbi
putih, dan kentang merah mempunyai warna kulit merah dan daging umbi
kuning.Namun dari ketiga jenis kentang tersebut, jenis kentang yang paling disukai
adalah kentang kuning karena memiliki rasa yang enak , gurih, dan empuk.Ada juga
kentang ini sebab dapat mengakibatkan sakit perut, buang-buang air dan sakit kepala.
112
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 November 2021 jam 13.30 WIB-
Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution, No 113, Kelurahan Air Dingin,
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah toples, alat tulis, stopwatch, air. Bahan
8. Setelah waktu habis angkat kentang dan telor dari masing-masing toples
Pembahasan :
1. Kentang yang direndam pada larutan garam selama 30 menit memiliki tekstur
sedikit keras dan bergetah, rasanya asin, dan warna agak pudar. Sedangkan telor
yang direndam larutan garam 30 menit memiliki tekstur lembut, rasa dan
2. Kentang yang direndam garam selama 45 menit memiliki tekstur sedikit lembut
dan tidak bergetah, rasa sedikit asin dan warna sedikit gelap. Sedangkan telor
yang direndam garam selama 45 menit memiliki tekstur lembut,rasa sedikit asin,
3. Kentang yang direndam garam selama 60 menit memiliki tekstur sangat lembut
dan tidak bergetah, rasa asin, warnanya cerah. Telur yang direndam garam
selama 60 menit memiliki tekstur lembut, rasa asin dan amis, warnanya cerah
4. Kentang yang direndam gula selama 30 menit memiliki tekstur keras, rasa tidak
berubah, dan warnanya sedikit pudar. Telur yang direndam gula selama 30 menit
5. Kentang yang direndam gula selama 45 menit memiliki tekstur lumayan lembut,
sedikt asam, dan cerah warnanya. Telur yang direndam gula selama 45 menit
6. Kentang yang direndam gula selama 60 menit memiliki tekstur Keras, sedikit
manis, tidak berubah. Telur yang direndam gula selama 60 menit memiliki
7. Kentang yang direndam minya selama 30 menit memiliki tekstur lembut, rasa
sedikit berminyak, warna sedikit pudar. Telur yang direndam minyak selama 30
bergetah, rasa sama, warnasedikit gelap. Telur yang direndam minyak selama 45
9. Kentang yang direndam minya selama 60 menit memiliki tekstur Keras, tidak
beruh, warna pudar. Telur yang direndam minyak selama 60 menit memiliki
BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa, kentag dan telur memiliki
tekstur, rasa, dan warna yang berbeda-beda. Hal itu tergantung pada larutan yang
Setelah direndam di larutan yang berbeda (garam, gula, minyak) dan waktu
yang berbeda (30, 45, 60). Hampir seluruh telur bertekstur lembut, namun rasanya
berbeda-beda, begitu pula pada kentang ada yang bertekstur keras, lembut, ataupun
bergetah.
Rasanya juga berbeda-beda. Kentang yang direndam dengan gula rasanya ada
IV.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah:Untuk praktikum mata kuliah
Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan lebih disiplin untuk kehadiran mahasiswanya, pada
DAFTAR PUSTAKA
https://www.tribunnews.com/tribunners/2012/04/09/mengenal-kentang-lebih-dalam-
Sang Landep.2012. Pengertian telur lengkap beserta jenis, cara memilih, manfaat, dan
Penyimpanannya. http://www.watonsinau.work/2016/01/pengertian-telur-lengkap-
Januari 2022
118
DOKUMENTASI
119
BIODATA PENULIS
Npm : 204110241
Asal Sekolah
SMP : MTS.HIMMATULUMMAH