KEGIATAN 3
Kecepatan pergerakan unsur hara dan pergerakan air dari bawah (akar) sampai
keatas (puncak) dipengatuhi oleh faktor-faktor tekanan akar, transpirasi, gaya
kohesi, dan anatomi xilem. Pengangkutan zat hara secara longitudinal dari akar
kedaun. Tetapi dapat juga secara transversal. Pengangkutan secara transversal itu
berlangsung melalui jari-jari empulur dengan cara batang tanaman dipangkas dan
menunjukkan bahwa daun tersebut biasa saja seperti dengan akar yang masih utuh
(Widyawati, 2005).
1
menyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh
(Hendra,2012).
Unsur hara esensial terdiri dari : unsur hara makro, yaitu unsur hara esensial
yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang relatif banyak; dan unsur hara mikro
yaitu unsur hara esensial yang diperlukan dalam jumlah yang relatif sangat
sedikit. Unsur hara makro dibagi atas unsur hara makro primer dan unsur hara
makro sekunder (Salisbury, 1995).
Ion-ion unsur hara dari dalam tanah yang terlarut dalam air dan tersedia bagi
tanaman, setelah diabsorpsi oleh bulu-bulu akar dan oleh jaringan muda akar; ada
yang berosmosis melalui sitoplasma sel-sel korteks akar dan ada yang berdiffusi
melalui dinding-dinding sel korteks akar menuju ke xylem untuk
ditranslokasikan ke bagian-bagian lain tanaman.
Ion-ion unsur hara lainnya yang berdiffusi melalui dindingdinding sel korteks
akar, setelah pergerakannya terhenti di pita kaspari, akan berpenetrasi melalui
2
membran plasma sel-sel peresap, lalu sebagian masuk ke sitoplasma endodermis
untuk disekresikan ke dalam vakuola dengan menggunakan transport aktif yang
dibantu oleh energi hasil respirasi selluler ; sedangkan sebagian lagi
ditranslokasikan melalui xylem ke bagian-bagian lain tanaman (Santosa, 1990).
Organ yang berfungsi menyerap unsur hara dari media tanaman adalah
akar yaitu bulu-bulu akar yang terletak beberapa millimeter di belakang ujung
akar (root tip). Bulu akar terbentuk dari satu sel yang bentuknya sempit dan
panjang Gambar 1.
Gambar 1. Skematis gerakan air dan unsur hara dari mediatanam menuju xylem
Karena akar merupakan organ penyerap air dan unsur hara, maka
kontak air atau unsur hara dengan permukaan sel bulu-bulu akar merupakan
bagian yang sangat penting dari proses penyerapan. Ada 3 cara atau peristiwa
gerakan air dan unsur hara ke permukaan sel bulu akar yaitu melalui :Aliran
Massa (Mass Flow), Peristiwa Intersepsi akar (Root Interception), Peristiwa
Difusi (Diffusion), dan Aliran Massa (Mass Flow).
Aliran massa merupakan gerakan larutan hara (air dan hara mineral)
ke permukaan akar yang digerakkan oleh transpirasi tanaman (Gambar 2).
Hara bergerak karena ada gradien potensial air. Aliran massa terjadi akibat
adanya gaya tarik menarik antara molekul-molekul air yang digerakkan oleh
lepasnya molekul air melalui penguapan (transpirasi). Setiap ada molekul air
yang menguap posisinya akan diisi oleh molekul air yang berada di bawahnya
3
dan molekul air di bawahnya menarik molekul yang di bawahnya lagi sampai
pada molekul air yang berada di luar sel epidermis bulu akar masuk ke dalam
sel sambil menarik molekul air yang kebetulan kontak dengannya. Demikian
tarik-menarik ini terjadi selama ada penguapan. Karena pergerakan ini terjadi
tidak membutuhkan energi, maka peristiwa ini disebut transportasi pasif unsur
hara dari larutan media tanam menuju sel epidermis bulu akar.
Perhitungannya didasarkan pada konsentrasi hara dalam larutan tanah dan
jumlah air yang ditranspirasikan melalui tanaman, dapat dinyatakan dalam
koefisien transpirasi yaitu jumlah air yang ditranspirasikan oleh berat kering
tajuk, misalnya 300-600 liter air per kilogram tajuk kering atau per hektar
areal tanaman (Marschner, 1986).
D. Rumusan masalah
Bagamainakah proses transportasi pada tumbuhan?
E. Hipotesis
Apakah ada dan tidaknya daun pada masing-masing perlakuan dapat
mempengaruhi pengangkutan air, nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan sisa
metabolisme pada tumbuhan pacar air
F. Variabel
1. Variabel bebas :suhu, kelembaban.
2. Variabel terikat : bunga pacar air (Impatiens balsamina), volume air,
ukuran botol, tinggi tanaman dan diameter batang dari tanaman.
3. Variabel kontrol :perlakuan pada tanaman.
G. Definisi operasional
1. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mengakibatkan atau mempengaruhi
unsur-unsur yang dinilai. Variabel bebas adalah penyebab atau yang member
pengaruh perubahan pada variabel terikat atau yang menyebabkan terjadinya
4
macam bagi variabel terikat. Jika variabel bebas berubah maka variabel terikat
juga akan ikut berubah.
2. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang diberi pengaruh oleh variabel bebas.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang bersifat konstan dan bisa dikontrol.
5
I. Prosedur Kerja
Impatiens balsamina
6
J. Hasil Pengamatan
Tabel 1. kegiatan 3. Pengukuran tinggi permukaan air pada tumbuhan pacar
air
7
mengecil layu layu layu
K. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap tanaman pacar air dapat
diketahui bahwa terjadi perubahan dari berbagai berbagai setiap sampel tanaman
pacar air. Pada pengamatan ini kami melakukan 2 perlakuan, yaitu peralukuan A
yang memiliki daun dan B yang tidak memiliki daun. Digunakan tanaman ini
karena memiliki struktur batang yang cenderung lunak, tidak berkayu sehingga
proses transpirasinya akan berlangsung cepat.
Pada saat pelaksanaan praktikum, bekas luka pada tanaman diolesi atau
ditutupi dengan plastisin. Hal ini bertujuan untuk menghambat terjadinya
penguapan air dari bekas luka karena bekas luka ditutupi dengan
plastisin.Kemudian tanaman pacar air pada perlakuan A1, A2, A3, dan B1, B2 ,
B3masing-masing diberikan perlakuan setiap 15, 30,45 dan 60 menit setelah itu
mengamati tinggi permukaan air dengan mengukurmenggunakan mistar.
Pada menit ke 15 setelah diukur mulai terlihat perbedaan perubahan tinggi
permukaan air pada setiap perlakuan tersebut. Selain itu, dapat diamati pula daun
tanaman pacar air pada perlakuan A1, A2, A3, terlihat mulai mengerut begitupun
seterusnya sampai 15 menit ke-empat kalinya. Adapun hasil dari perlakuan pada
tanaman pacar air yang tidak memiliki memiliki daun pada perlakuan B 1, B2, dan
B3 batangnya terliaht mengecil dan sedikit layu.
Proses transpirasi dapat diketahui dengan melihat adanya perubahan tinggi
permukaan air. Hal ini membuktikan bahwa proses transpirasi merupakan proses
hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap air melalui stomata, kutikula
dan lentisel (Lakitan, 2008).
Sesuai hasil analisis data, diketahui bahwa faktor lingkungan, dalam hal ini
intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban dapat mempengruhi kecepatan
transpirasi tanaman pacar air. Jaringan yang berperan pada peristiwa tersebut
8
adalah xylem. Peristiwa ini dapat terjadi karena fungsi xylem mengangkut air dari
akar sampai ke daun. Karena air telah diberi warna, maka perambatan air melalui
batang dapat terlihat jelas.
Selain itu, ada beberapa factor yang mempengaruhi proses penyerapan dan
transportasi zat hara. Hal ini sesuai dengan literature Lakitan, (2009) yang
menyatakan bahwa: factor air untuk melarutkan unsure hara atau zat mineral
sehingga mudah menyerap air, daya serap akar, tekanan setiap tumbuhan berbeda-
beda, dan daya isap daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang
penguapan (intensitas penguapan).
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO 2, cahaya, suhu
aliran udara, kelembaban dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini
mempengaruhi perilaku stomata yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh
perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium
(K+) di dalamnya. Selama stomata terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun
dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer.
L. Kesimpulan
Berdasarkan tabel dari hasil pengamatan, dapat diinterpretasi bahwa data yang
ada diperlakuan A (yang mempunyai daun) memiliki data yang bervariasi
dibandingkan dengan perlakuan B (tidak mempunyai daun) yang datanya kurang
bervariasi bahkan sama dari volume akhir. Dilihat dari masing-masing perubahan
atau perbedaan tinggi permukaan air dari interval waktu selama 15 menit pada
setiap perlakuan tidak stabil.
9
70
60
50
Tinggi Permukaan
40
30
20
10
0
Perlakuan A1 A2 A3 B1 B2 B3
Rata-rata Tinggi Permukaan Air Pada Tumbuhan
N. Prediksi
10
1. Apa yang terjadi jika tanaman yang digunakan dalam praktikum diganti
dengan tanaman yang lain?
2. Apa yang terjadi jika salah satu botol perlakuan A diletakkan di luar
ruangan? Menurut anda apakah airnya akan lebih cepat berkurang
dibandingkan dengan botol perlakuan B?
Jawaban:
1. Jika tanaman yang digunakan dalam praktikum diganti dengan tanaman
lain, maka proses transportasinya akan berlangsung lambat. Karena
tanaman lain belum tentu seperti tanaman pacar air yang memiliki struktur
batang yang cenderung lunak, tidak berkayu sehingga proses
transpirasinya akan berlangsung cepat.
2. Jika salah satu botol A diletakkan di luar ruangan maka proses lebih cepat
melakukan transpirasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Geo Juanda. 2016. Transportasi Zat Hara. Jurnal. Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian. Universitas
Sumatera Utara.
Lakitan, Benjamin. 2009. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. UGM.
Yogyakarta.
Marschner,H.1986.MineralNutritioninHigherPlants.AcademicPressInc,Londo
nLtd.674p