BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Muhammad Nabiel A 165130107111050
Very Faisal 155130107111016
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
ii
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
ii
(Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MS.) (Muhammad Nabiel A)
NIP. 19570629 198403 1 001 NIM. 165130107111050
(Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS.) (Drh. Rahadi Swastomo, M.BioMed)
NIP. 19550213 198403 1 001 NIDN. 0716118106
ii
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITIAN/PELAKSANA
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul:
“Uji Efektivitas Pemberian Salep Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri)
Secara Topikal Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Pasca Operasi Dan
Histopatologi Pembentukan Jaringan Ikat Dengan Hewan Model Tikus (Rattus
norvegicus)”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.
Materai
6000
(Muhammad Nabiel A)
NIM. 16513010711050
(Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MS.)
NIP. 19570629 198403 1 001
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.1 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian ................................................................ 2
1.4 Targetan dan Kontribusi ............................................................................. 2
1.5 Luaran yang diharapkan ............................................................................. 2
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... .2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 2
2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Daun Meniran (Phyllanthus niruri) ................... 2
2.2 Kandungan Kimia Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri) ...................... 3
2.3 Deskripsi Luka ............................................................................................. 4
2.4 Obat Topikal ................................................................................................ 5
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 5
3.1 Tempat dan Waktu .......................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................... 6
3.3 Prosedur Kerja ............................................................................................. 6
3.3.1 Persiapan Hewan Coba .......................................................................6
3.3.2 Perlakukan Insisi Pada Hewan Coba ................................................. 6
3.3.3 Pembuatan Ekstrak Daun Meniran .................................................... 6
3.3.4 Pembuatan Salep Ekstrak Daun Meniran .......................................... 7
3.3.5 Terapi Salep Ekstrak Daun Meniran ................................................. 7
3.3.6 Pengambilan dan Pembuatan Preparat Kulit ..................................... 7
3.4 Kerangka Konsep ................................................................................. 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN ..........................................................................................................11
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ii
Luka adalah suatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang
dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Luka dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab dan tingkat
kontaminasinya. Salah satu bentuk luka adalah luka bedah atau luka operasi
(Roper, 2002). Luka operasi termasuk dalam bentuk luka bersih. Meskipun
termasuk dalam kategori luka bersih, tetapi pasien dengan luka pasca operasi
tetap berisiko infeksi sebagai salah satu komplikasi luka pasca operasi
(Sabiston, 2004).
Infeksi luka operasi (ILO) merupakan infeksi yang terjadi pada pasien
paska pembedahan. kejadian ILO rumah sakit di Indonesia sebanyak 55,1%.
Faktor kejadian ILO dari pasien misalnya DM, obesitas, malnutrsi berat serta
faktor lokasi luka sedangkan faktor operasi misalnya lama operasi serta
prosedur operasi. luka operasi dikatakan terinfeksi apabila luka tersebut
mengeluarkan nanah atau pus serta mengalami tanda-tanda inflamasi.
Daun meniran (Phyllanthus niruri) telah digunakan secara turun temurun
dalam menyembuhkan berbagai penyakit di Indonesia. Pengobatan penyakit
malaria, sariawan, diare sampai nyeri ginjal banyak menggunakan herba
meniran. Pemanfaatan meniran untuk mengobati demam dan sebagai peluruh
air seni (diuretik) banyak dilakukan di Thailand. Dalam pengobatan
tradisional India, meniran digunakan untuk pengobatan penyakit kuning
(jaundice), diabetes, gangguan pada kulit dan gangguan menstruasi (Soerjani
et al. 1987; Heyne 1987; Sulaksana dan Jayusman 2004).
Pemanfaatan Phyllanthus niruri merupakan upaya dalam peningkatan
inovasi dalam bidang penelitian. Seperti diketahui bahwa daun meniran
(Phyllanthus niruri) adalah tumbuhan yang mudah ditemukan di indonesia
dan memiliki kandungan flavonoid, rutin, lignan, kalium, damar dan tanin
yang luar biasa untuk berbagai macam pengobatan, oleh sebab itu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai uji efektivitas pemberian salep ekstrak daun
meniran (phyllanthus niruri) secara topikal terhadap penyembuhan luka insisi
pasca operasi.
1.3 Tujuan
ii
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat diambil beberapa
tujuan sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui efektivitas ekstrak daun meniran(Phyllanthus niruri)
terhadap penyembuhan luka insisi pasca operasi secara topikal.
1.3.2 Mengetahui pengaruh ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri)
terhadap gambaran histopatologi pembentukan jaringan ikat.
ii
2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Daun Meniran (Phyllanthus niruri)
Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri) memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyt
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
Jenis : Phyllanthus niruri
ii
kerja antimikroba dan antivirus. Bekerja sebagai inhibitor kuat pernapasan.
Flavonoid bertindak sebagai penampung yang baik radikal hidroksi dan
supeoksida dan dengan demikian melindungi lipid membran terhadap reaksi
yang merusak. Beberapa turunan Flavonoid terdapat pada tumbuhan tingkat
tinggi dan terdapat pada organ-organ seperti seperti akar, batang, daun,
bunga, biji, dan kulit kayu (Trevor, 1995).
Tannin berfungsi sebagai pertahanan bagi tumbuhan yang membantu
mengusir hewan pemangsa tumbuhan, dan mempunyai aktivitas antioksidan
menghambat pertumbuhan tumor serta menghambat enzim seperti
transcriptase dan DNA topoisomerase, Tanin tersebar dalam setiap tanaman
yang berbatang. Tanin berada dalam jumlah tertentu, biasanya berada pada
bagian spesifik tanaman seperti: daun, buah, akar, dan batang (Trevor, 1995).
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar.
Alkaloid termasuk senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau atom
nitrogen dan berbentuk kristal. Untuk Alkaloid dalam daun atau buah segar
adalah rasanya pahit di lidah serta mempunyai efek fisiologis kuat atau keras
terhadap manusia. Sifat lain yaitu sukar larut dalam air dengan suatu asam
akan membentuk garam Alkaloid yang lebih mudah larut (Trevor, 1995).
Lignan merupakan bahan penguat yang terdapat bersama-sama
dengan selulosa di dalam dinding sel tumbuhan. Lignan sendiri mempunyai
beberapa ikatan kovalen dengan polisakarida, beberapa gugus hidroksil lignin
di ubah pula menjari eter atau ester hidroksisinamat dan mungkin juga akan
terjadi ikatan dengan protein. Lignan tersebar luas di dunia tumbuhan,
terdapat dalam kayu, daun, dan bagian tumbuhan lain (Trevor, 1995).
Saponin adalah senyawa aktif yang menimbulkan busa jika dikocok
dengan air. Saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Kelarutan Saponin
dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter, senyawa Saponin banyak
berada pada bagian daun, dan akar (Trevor, 1995).
ii
Obat topikal adalah sediaan obat yang penggunaannya pada kulit
dengan tujuan untuk menghasilkan efek lokal, contoh : lotio, salep, dan krim.
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salep yang cocok (Dirjen POM, 1995). Dasar salep yang
digunakan sebagai pembawa dibagi dalam empat kelompok yaitu : Dasar
salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci
dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah
satu dasar salep tersebut (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar salep berlemak antara
lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair
dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk
memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai
pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai
emolien, dan sukar dicuci. Tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam
waktu lama (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep serap dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk
emulsi air dalam minyak (Parrafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat), dan
kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur
dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin). Dasar salep serap juga
bermanfaat sebagai emolien (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam
air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepat disebut “Krim”. Dasar ini
dinyatakan juga dapat dicuci dengan air karena mudah dicuci dari kulit dan
dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetik. Beberapa
bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep ini daripada
dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat
diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan
termatologik (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep larut dalam air merupakan kelompok yang sering juga
disebut sebagai dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air.
Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungan seperti dasar salep yang
dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air
seperti parafin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat
disebut “gel” (Dirjen POM, 1995).
ii
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya dan Laboratorium Anatomi Histologi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Waktu penelitian dilakukan
selama 3 bulan dimulai bulan Januari sampai Maret 2018.
ii
3.3.4 Pembuatan Salep Ekstrak Daun Meniran
Esktrak daun meniran dan vaselin album ditimbang, dimasukkan ke
cawan porselen kemudian dilebur dalam penangas air. Basis yang telah
meleleh diaduk hingga homogen dalam mortir. Kemudian ditambah propil
paraben dan alfa tokoferol diaduk hingga homogen dalam mortir dan ekstrak
ditambahkan sedikit demi sedikit, lalu diaduk hingga homogen.
3.3.5 Terapi Salep Ekstrak Daun Meniran
Pemberian Salep ekstrak daun meniran diberikan dua kali sehari
selama 12 jam dengan cara mengoleskan salep di area luka insisi selama 7
hari.
3.3.6 Pengambilan dan Pembuatan Preparat Kulit
Kulit tikus putih difiksasi dengan larutan NBF 10% selama 48 jam.
Kemudian jaringan dipotong dan dimasukan kedalam wadah specimen berupa
pot plastik yang disebut cassette. Selanjutnya dilakukan proses dehidrasi
dengan merendam sediaan tersebut secara berturut - turut ke dalam alkohol
70, 80, 90%, alkohol absolut I dan alkohol absolut II. Lalu dilakukan proses
penjernihan dan infiltrasi dengan xylol kemudian pencetakan menggunakan
parafin sehingga sediaan tercetak didalam blok paraffin untuk kemudian
disimpan dalam lemari es. Blok - blok paraffin tersebut kemudian dilakukan
pemotongan dengan mikrotom dengan ketebalan irisan 5-6 µm. Hasil
pemotongan diapungkan dalam air hangat bersuhu 60ºC untuk menghindari
lipatan akibat pemotongan. Sediaan lalu diangkat dan diletakkan pada gelas
objek untuk dilakukan pewarnaan hematoxylin dan eosin (HE) (Berata et al.,
2011).
Kerusakan Jaringan
Keterangan : Hemostasis
Growth Factor
Fibroblast
Reepitelisasi Epidermis
Penyembuhan Luka
ii
4.1 Anggaran Biaya
Bulan Ke-
Kegiatan 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Laboratorium
Persiapan alat dan
bahan
Adaptasi Tikus
Pengambilan
Daun Meniran
Pembuatan
Ekstrak Daun
meniran
Pembuatan Salep
Terapi Salep
Kepada Luka
Insisi Tikus
Pengambilan dan
Pembuatan
Preparat Kulit
Evaluasi hasil
Pengumpulan data
analisa dan
pengolahan data
ii
Penarikan dan
kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
ii
Agustina, D.R.2002. Pengaruh Pemberian secara Topikal Kombinasi Rebusan
Daun Sirih (Piper cf. Fragile, Benth.) dan Rebusan Herba Pegagan
(Centella asiatica (L.) urban) terhadap Penyembuhan Luka Tikus Putih
Jantan yang Dibuat Diabetes. Skripsi, Univeritas Indonesia. Depok.
Badan Penelitan dan Pengembangan Pertanian. 2009. Statistik Badan Litbang
Pertanian : sumberdaya, program dan hasil penelitian. Jakarta:
Departemen Pertanian.
Berata IK, Winaya IBO, Adi AAAM, Adyana IBW. 2011. Buku Ajar Patologi
Veteriner Umum. Swasta Nulus. Denpasar.
DepKes RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia (Edisi 1). Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Dirjen POM Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope
Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Hal. 1083, 1084.
Fauziah R.N. 2012. Pengunaan campuran tepung bawang puting Allium
sativummeniran Phyllanthus niruri dalam pakan untuk pencegahan
infeksi bakteri Streptococcus agalactiae pada ikan nila Oreochromis
niloticus. Departemen Budiadaya Perairan. Institut Pertanian Bogor.
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid 1. Jakarta:Badan Litbang
Kehutanan Indonesia.
Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta : EGC
Nagori B.P. and Solanki R. 2011. Role of Medicinal Plants in Wound Healing.
Research Journal of Medicinal Plant, 5 (4), 392–405.
Roper. N. 2002.. Prinsip-prinsip keperawatan. Yogyakarta : Essentia.
Sabiston, D.C., Jr, M.D. 2004. Sabiston Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC. p. 364-
384.
Soerjani M, Kostermans AJGH, Tjitrosoepomo G, editor. 1987. Weeds of rice in
Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. hlm 290-295.
Sulaksana J, Jayusman DI. 2004. Meniran : Budidaya dan Pemanfaatan untuk
Obat. Penebar Swadaya. 83 hal.
Trevor, Robinson. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi keenam.
Terjemahan Kokasih Padmawinata. Bandung : FMIPA ITB
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ii
LAMPIRAN 1
BiodataKetuaPelaksana
A. IdentitasDiri
1. NamaLengkap Muhammad Nabiel A
2. JenisKelamin Laki-laki
3. Program Studi PendidikanKedokteranHewan
4. NIM 165130107111050
5. TempatdanTanggallahir Salatiga, 13 Januari 1997
6. E-mail alfarizinabiel@gmail.com
7. NomorTelepon/HP 08972883715
B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDI Al – SMPN 3 SMAN 3
Azhar 22 Salatiga Salatiga
Salatiga
Jurusan - - IPA
Tahunmasuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No NamaPertemuanIlmiah/Se JudulArtikelIlm WaktudanTem
. minar iah pat
1. - - -
D. Penghargaandalam 10 tahunterakhir (daripemerintah,
asosiasiatauinstitusilainnya)
No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
1. - - -
(Muhammad Nabiel)
BiodataAnggota 1
A. IdentitasDiri
1. NamaLengkap Very Faisal
ii
2. JenisKelamin Laki- laki
3. Program Studi PendidikanKedokteranHewan
4. NIM 155130107111016
5. TempatdanTanggallahir Tuban 4 Apri l 1997
6. E-mail veryfabrar@gmail.com
7. NomorTelepon/HP 081213132008
B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN Latsari SMPN 3 Tuban SMA Darul
Tuban Ulum 3
Jombang
Jurusan - - IPA
Tahunmasuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No NamaPertemuanIlmiah/Se JudulArtikelIlm WaktudanTem
. minar iah pat
1. - - -
D. Penghargaandalam 10 tahunterakhir (daripemerintah, asosiasiatauinstitusilainnya)
No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
1. - - -
(Very Faisal)
BiodataDosenPembimbing
AnggotaTim Pengusul I
A. IdentitasDiri
ii
2. Dosen
Jabatan Fungsional
3. -
Jabatan Struktural
4. 2011018111161001
NIP/NIK/No. Identitas lainnya
5. 0716118106
NIDN
6. Lumajang, 16-11-1981
Tempat dan Tanggal Lahir
8. 081805341199
Nomor Telepon/Faks/HP
10. 0341573642
Nomor Telepon/Faks
11. rahadiswastomo@yahoo.co.id
Alamat e-mail
12. -
Lulusan yang telah dihasilkan
2. 2. Fisiologi Veteriner
B. Riwayat Pendidikan
S-1
ii
Nama Perguruan Tinggi Udayana
S-2
Nama Pembimbing/ Promotor Prof. DR. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes. SpParK
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1.
ii
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 tahun Terakhir
Sumber Jumlah
1 -
- - - - -
- - - -
- - - - -
- - - - -
ii
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam
5 Tahun Terakhir
- - - - -
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
LAMPIRAN 2
JustifikasiAnggaran
1. PeralatanPenunjang
ii
HargaSa
JustifikasiPemaka Jumlah
Material Kuantitas tuan
ian (Rp)
(Rp)
Kandanghewancob
Sewakandang 4 buah 100.000 400.000
a
Botolminumme Kebutuhanhewanco
8 buah 25.000 200.000
ncit ba
Kebutuhanhewanco
Sekam 4 paket 25.000 100.000
ba
Sewaperalatanla
Pembuatanproduk 1 paket 500.000 500.000
boratorium
Sewaperalatanla
Pengujian Salep 1 paket 300.000 300.000
boratorium
Sewaperalatanla Pengujianhistopatol
20 paket 20.000 400.000
boratorium ogi
Subtotal 1.900.000
2. BahanHabisPakai
Justifikasi HargaSat Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian uan (Rp) (Rp)
Aquades Pembuatanproduk 25 liter 5.000 125.000
Masker Pembuatanproduk 3 box 50.000 150.000
Glove Pembuatanproduk 2 box 50.000 100.000
Tissue Ujilaboratorium 6 rol 10.000 60.000
Spuit 1 cc Ujilaboratorium 1 box 120.000 120.000
Jarum Tapper Uji laboratorium 3 pcs 85.000 255.000
Ketamin Uji laboratorium 50 ml 1.000.000 1.000.000
1.000
Kapas Ujilaboratorium 50 50.000
gram
NaCl Fisiologis Ekstraksi 1 liter 15.000 15.000
Alkohol 70% Pembuatan Produk 1 liter 30.000 30.000
Pakan Tikus Uji laboratorium 10 kg 100.000 100.000
Vasellin Album Ekstraksi 1 kg 70.000 70.000
Formalin 10% Ekstraksi 250ml 120.000 120.000
Larutan Xylol Ekstraksi 300ml 85.000 85.000
Larutan Fenol Ekstraksi 300ml 350.000 350.000
Mencit Putih Uji laboratorium 30ekor 10.000 300.000
Pot salep Pembuatanproduk 3 buah 5.000 15.000
Subtotal 2.950.000
3. Transportasi
Biayakomunikas
Telepondan email 3 200.000 600.000
i
Biayatransportas Ujilaboratoriumdan 3 200.000 600.000
ii
i pembelianalat
Biaya survey Internet dan
2 100.000 200.000
alatdanbahan langsung
Subtotal 1.400.000
4. Lain-lain
Material JustifikasiAnggaran Jumlah (Rp)
Fee
Ujilaboratorium 600.000
laboratoriumfarmakologi
Fee
Ujilaboratorium 600.000
laboratoriumhistopatologi
Keperluan ATK Proposal danlaporan 250.000
Keperluan Tidak tertuga Pengeluaran tidak tertuga 300.000
Subtotal 1.750.000
Total keseluruhan 8.000.000
LAMPIRAN 3
SusunanOrganisasi Tim KegiatandanPembagianTugas
AlokasiWaktu
No. Nama Program Studi BidangIlmu UraianTugas
(jam/minggu)
Ketuatimdanpembuatans
1. Very Faisal PendidikanDokterHewan KedokteranHewan 20 jam
alep
ii