Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

UJI EFEKTIVITAS PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN MENIRAN


(Phyllanthus niruri) SECARA TOPIKAL TERHADAP PENYEMBUHAN
LUKA INSISI PASCA OPERASI BERDASARKAN HISTOPATOLOGI
REEPITELISASI DENGAN HEWAN MODEL MENCIT(Mus musculus)

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Muhammad Nabiel A 165130107111050
Very Faisal 155130107111016

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018

ii
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Uji Efektivitas Pemberian Salep Ekstrak


Daun Meniran (Phyllanthus niruri) Secara
Topikal Terhadap Penyembuhan Luka Insisi
Pasca Operasi Dan Histopatologi
Pembentukan Jaringan Ikat Dengan Hewan
Model Tikus (Rattus norvegicus)

2. Bidang Kegiatan : PKM-P


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammad Nabiel A
b. NIM : 165130107111050
c. Jurusan : Pendidikan Dokter Hewan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Sumber Rejo RT 7 RW 1 Kalisongo, Dau,
Malang
f. Email : alfarizinabiel@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drh. Rahadi Swastomo, M.BioMed
b. NIDN : 0716118106
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. LA Sucipto XV/4A Blimbing, Malang
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 8.000.000
b. Sumber Lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Malang, 15 Oktober 2018


Menyetujui
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan,
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya

ii
(Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MS.) (Muhammad Nabiel A)
NIP. 19570629 198403 1 001 NIM. 165130107111050

Wakil Rektor III


Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,
Universitas Brawijaya

(Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS.) (Drh. Rahadi Swastomo, M.BioMed)
NIP. 19550213 198403 1 001 NIDN. 0716118106

ii
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITIAN/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Nabiel A
NIM : 165130107111050
Program Studi : S1-Pendidikan Kedokteran Hewan
Fakultas : Kedokteran Hewan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul:
“Uji Efektivitas Pemberian Salep Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri)
Secara Topikal Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Pasca Operasi Dan
Histopatologi Pembentukan Jaringan Ikat Dengan Hewan Model Tikus (Rattus
norvegicus)”

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Malang, 15 Oktober 2018


Mengetahui

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Yang menyatakan,


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya

Materai
6000

(Muhammad Nabiel A)
NIM. 16513010711050
(Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MS.)
NIP. 19570629 198403 1 001

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.1 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian ................................................................ 2
1.4 Targetan dan Kontribusi ............................................................................. 2
1.5 Luaran yang diharapkan ............................................................................. 2
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... .2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 2
2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Daun Meniran (Phyllanthus niruri) ................... 2
2.2 Kandungan Kimia Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri) ...................... 3
2.3 Deskripsi Luka ............................................................................................. 4
2.4 Obat Topikal ................................................................................................ 5
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 5
3.1 Tempat dan Waktu .......................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................... 6
3.3 Prosedur Kerja ............................................................................................. 6
3.3.1 Persiapan Hewan Coba .......................................................................6
3.3.2 Perlakukan Insisi Pada Hewan Coba ................................................. 6
3.3.3 Pembuatan Ekstrak Daun Meniran .................................................... 6
3.3.4 Pembuatan Salep Ekstrak Daun Meniran .......................................... 7
3.3.5 Terapi Salep Ekstrak Daun Meniran ................................................. 7
3.3.6 Pengambilan dan Pembuatan Preparat Kulit ..................................... 7
3.4 Kerangka Konsep ................................................................................. 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN ..........................................................................................................11

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

ii
Luka adalah suatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang
dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Luka dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab dan tingkat
kontaminasinya. Salah satu bentuk luka adalah luka bedah atau luka operasi
(Roper, 2002). Luka operasi termasuk dalam bentuk luka bersih. Meskipun
termasuk dalam kategori luka bersih, tetapi pasien dengan luka pasca operasi
tetap berisiko infeksi sebagai salah satu komplikasi luka pasca operasi
(Sabiston, 2004).
Infeksi luka operasi (ILO) merupakan infeksi yang terjadi pada pasien
paska pembedahan. kejadian ILO rumah sakit di Indonesia sebanyak 55,1%.
Faktor kejadian ILO dari pasien misalnya DM, obesitas, malnutrsi berat serta
faktor lokasi luka sedangkan faktor operasi misalnya lama operasi serta
prosedur operasi. luka operasi dikatakan terinfeksi apabila luka tersebut
mengeluarkan nanah atau pus serta mengalami tanda-tanda inflamasi.
Daun meniran (Phyllanthus niruri) telah digunakan secara turun temurun
dalam menyembuhkan berbagai penyakit di Indonesia. Pengobatan penyakit
malaria, sariawan, diare sampai nyeri ginjal banyak menggunakan herba
meniran. Pemanfaatan meniran untuk mengobati demam dan sebagai peluruh
air seni (diuretik) banyak dilakukan di Thailand. Dalam pengobatan
tradisional India, meniran digunakan untuk pengobatan penyakit kuning
(jaundice), diabetes, gangguan pada kulit dan gangguan menstruasi (Soerjani
et al. 1987; Heyne 1987; Sulaksana dan Jayusman 2004).
Pemanfaatan Phyllanthus niruri merupakan upaya dalam peningkatan
inovasi dalam bidang penelitian. Seperti diketahui bahwa daun meniran
(Phyllanthus niruri) adalah tumbuhan yang mudah ditemukan di indonesia
dan memiliki kandungan flavonoid, rutin, lignan, kalium, damar dan tanin
yang luar biasa untuk berbagai macam pengobatan, oleh sebab itu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai uji efektivitas pemberian salep ekstrak daun
meniran (phyllanthus niruri) secara topikal terhadap penyembuhan luka insisi
pasca operasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat diambil rumusan
masalah sebagi berikut:
1.2.1 Apakah ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri) dapat memberikan
efek penyembuhan luka insisi pasca operasi lebih cepat secara
tropikal?
1.2.2 Apakah ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri) memberikan
pengaruh terhadap gambaran histopatologi pembentukan jaringan
ikat?

1.3 Tujuan

ii
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat diambil beberapa
tujuan sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui efektivitas ekstrak daun meniran(Phyllanthus niruri)
terhadap penyembuhan luka insisi pasca operasi secara topikal.
1.3.2 Mengetahui pengaruh ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri)
terhadap gambaran histopatologi pembentukan jaringan ikat.

1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian


Keutamaan penelitian ini adalah untuk mengenalkan ekstrak daun meniran
(Phyllanthus niruri) sebagai metode baru dalam pengobatan topikal terhadap
penyembuhan luka insisi pasca operasi.

1.5 Targetan dan Kontribusi


Targetan dari penelitian ini diharapkan masyarakat mampu mengenal
potensi dari ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri) sebagai pengobatan
topikal terhadap penyembuhan luka insisi pasca operasi.

1.6 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dalam kegiatan penelitian ini adalah keefektifan
ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri) sebagai pengobatan topikal
terhadap penyembuhan luka insisi pasca operasi. Kegiatan ini juga
diharapkan dapat menjadi salah satu produk inovatif di bidang medis.

1.7 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah memanfaatkan ekstrak daun
meniran (Phyllanthus niruri) sebagai upaya pengobatan terhadap topikal
terhadap penyembuhan luka insisi pasca operasi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

ii
2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Daun Meniran (Phyllanthus niruri)
Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri) memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyt
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
Jenis : Phyllanthus niruri

Gambar Daun Meniran


Meniran merupakan tanaman herba dan tumbuh tegak, batangnya tidak
bergetah, berbentuk bulat, bercabang dan berwarna hijau. Tinggi batangnya
kurang dari 50 cm. Daunnya bersirip dengan berjumlah genap. Setiap tangkai
terdiri dari daun majemuk berukuran kecil yang berbentuk bulat telur. 27
Panjang daun sekitar 5 mm, sedangkan lebarnya 3 mm, dibagian bawah daun
terdapat bintik berwarna kemerahan. Bunganya berwarna putih kehijauan,
melekat pada ketiak daun dan menghadap kebawah. Buah meniran berbentuk
bulat pipih, berdiameter 2 – 2,5 cm dan bertekstur licin, bijinya seperti bentuk
ginjal, keras, dan berwarna coklat, akarnya berbentuk tunggang dan berwarna
putih kekuningan (Fauziah, 2012).
Menurut badan penelitian dan pengembangan pertanian (2009)
,Meniran mempunyai bunga jantan dan betina yang berwarna putih, bunga
jantan keluar di bawah ketiak daun, sedangkan bunga betina keluar di atas
ketiak daun. Perbanyakan tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri) dapat
dilakukan dengan menggunakan biji (Tumbuhan ini tumbuh subur di tempat
yang lembab pada ketinggian 1000m diatas permukaan laut. Pada umumnya
meniran tidak dipelihara karena dianggap tanaman liar.

2.2 Kandungan Kimia Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri)


Meniran (Phyllanthus niruri) banyak mengandung beberapa Senyawa
yaitu: Flavonoid, Tanin, Alkaloid, Lignan, Saponin. Senyawa Flavonoid
mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh dunia
tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae, pada tumbuhan tinggi
Flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetative maupun dalam bunga,
sebagai pigmen bunga Flavonoid berperan jelas dalam menarik burung dan
serangga penyerbuk bunga, fungsi lainnya juga sebagai, pengatur fotosintesis,

ii
kerja antimikroba dan antivirus. Bekerja sebagai inhibitor kuat pernapasan.
Flavonoid bertindak sebagai penampung yang baik radikal hidroksi dan
supeoksida dan dengan demikian melindungi lipid membran terhadap reaksi
yang merusak. Beberapa turunan Flavonoid terdapat pada tumbuhan tingkat
tinggi dan terdapat pada organ-organ seperti seperti akar, batang, daun,
bunga, biji, dan kulit kayu (Trevor, 1995).
Tannin berfungsi sebagai pertahanan bagi tumbuhan yang membantu
mengusir hewan pemangsa tumbuhan, dan mempunyai aktivitas antioksidan
menghambat pertumbuhan tumor serta menghambat enzim seperti
transcriptase dan DNA topoisomerase, Tanin tersebar dalam setiap tanaman
yang berbatang. Tanin berada dalam jumlah tertentu, biasanya berada pada
bagian spesifik tanaman seperti: daun, buah, akar, dan batang (Trevor, 1995).
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar.
Alkaloid termasuk senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau atom
nitrogen dan berbentuk kristal. Untuk Alkaloid dalam daun atau buah segar
adalah rasanya pahit di lidah serta mempunyai efek fisiologis kuat atau keras
terhadap manusia. Sifat lain yaitu sukar larut dalam air dengan suatu asam
akan membentuk garam Alkaloid yang lebih mudah larut (Trevor, 1995).
Lignan merupakan bahan penguat yang terdapat bersama-sama
dengan selulosa di dalam dinding sel tumbuhan. Lignan sendiri mempunyai
beberapa ikatan kovalen dengan polisakarida, beberapa gugus hidroksil lignin
di ubah pula menjari eter atau ester hidroksisinamat dan mungkin juga akan
terjadi ikatan dengan protein. Lignan tersebar luas di dunia tumbuhan,
terdapat dalam kayu, daun, dan bagian tumbuhan lain (Trevor, 1995).
Saponin adalah senyawa aktif yang menimbulkan busa jika dikocok
dengan air. Saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Kelarutan Saponin
dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter, senyawa Saponin banyak
berada pada bagian daun, dan akar (Trevor, 1995).

2.3. Deskripsi Luka


Luka merupakan rusak atau hilangnya sebagian dari jaringan tubuh.
Penyebab keadaan ini dapat terjadi karena adanya trauma benda tajam atau
tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik maupun gigitan
hewan. Adapun klasifikasi luka berdasarkan penyebab dasar dari luka adalah
luka terbuka dan tertutup. Jenis luka yang dikategorikan sebagai luka terbuka
yaitu luka insisi, luka laserasi, abrasi atau luka dangkal, luka tusuk, luka
penetrasi, dan luka tembak (Nagori and Solanki, 2011).
Luka dapat dibagi menjadi 2, yaitu luka akut dan kronik. Luka
dikatakan akut apabila penyembuhan luka terjadi antara 2-3 minggu,
sedangkan luka kronis adalah luka yang tidak ada tanda-tanda untuk sembuh
dalam jangka waktu lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa dikategorikan
luka akut jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah
penyembuhan normal tetapi bisa juga dikatakan luka kronis jika mengalami
keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau menunjukkan tanda-tanda
infeksi (Agustina, 2002).
2.4 Obat Topikal

ii
Obat topikal adalah sediaan obat yang penggunaannya pada kulit
dengan tujuan untuk menghasilkan efek lokal, contoh : lotio, salep, dan krim.
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salep yang cocok (Dirjen POM, 1995). Dasar salep yang
digunakan sebagai pembawa dibagi dalam empat kelompok yaitu : Dasar
salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci
dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah
satu dasar salep tersebut (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar salep berlemak antara
lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair
dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk
memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai
pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai
emolien, dan sukar dicuci. Tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam
waktu lama (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep serap dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk
emulsi air dalam minyak (Parrafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat), dan
kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur
dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin). Dasar salep serap juga
bermanfaat sebagai emolien (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam
air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepat disebut “Krim”. Dasar ini
dinyatakan juga dapat dicuci dengan air karena mudah dicuci dari kulit dan
dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetik. Beberapa
bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep ini daripada
dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat
diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan
termatologik (Dirjen POM, 1995).
Dasar salep larut dalam air merupakan kelompok yang sering juga
disebut sebagai dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air.
Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungan seperti dasar salep yang
dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air
seperti parafin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat
disebut “gel” (Dirjen POM, 1995).

BAB 3. METODE PENELITIAN

ii
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya dan Laboratorium Anatomi Histologi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Waktu penelitian dilakukan
selama 3 bulan dimulai bulan Januari sampai Maret 2018.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


Alat yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain
kandang tikus, botol minum tikus, restrainer, spuit 1 ml, disecting set, oven,
tumbukan, magnetic stirrer, gelas ukur, mikroskop, glove, masker, jarum
tapper, blender, cawan petri dan ayakan.
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini antara lain tikus putih
(Rattus norvegicus) dengan berat 150-250 gram, NaCL fisiologis, alkohol 70%,
ketamin, herba daun meniran, makanan pellet, minuman, vasellin album,
aquades, formalin 10%, larutan xylol dan larutan fenol.

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Persiapan Hewan Coba
Pada percobaan penelitian ini terdapat 10 ekor tikus (Rattus
Norvegicus) umur 2-3 bulan dengan berat 150-250 gram. Tikus diadaptasi
dengan diberikan pakan yang mengandung karbohidtrat, protein, lemak,
mineral, vitamin, dan air. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan
setiap kelompok perlakuan terdiri dari 2 ekor tikus.
3.3.2 Perlakukan Insisi Pada Hewan Coba
Tikus dianestesi menggunakan ketamin dengan dosis 0,05 mg/ekor,
setelah tikus dalam keadaan tidak sadar, tikus dilakukan insisi pada bagian
punggung dengan ukuran 3 cm. Pembuatan insisi dilakukan hingga
menembus muskulus lalu luka insisi di jahit menggunakan benang jahit.
Kemudian diberikan salep ekstrak daun meniran pada luka insisi.

3.3.3 Pembuatan Ekstrak Daun Meniran


Serbuk daun kering herba meniran ditimbang 200 g, Simplisia tadi
dimasukan didalam labu alas bulat 9L, ditambah dengan 1000 mL etanol 95%
direndam selama 6 jam sambil sesekali diaduk. Kemudian direfluk selama 6
jam sebanyak 3 kali pengulangan dengan jenis dan jumlah pelarut yang sama.
Kemudian maserat dipisahkan dan dikumpulkan lalu diuapkan dengan
penguap vakum (Rotary evaporator) pada suhu dibawah ± 50⁰C. Persen
rendemen dihitung berdasarkan persentase bobot per bobot (b/b) antara
rendemen yang didapatkan dengan bobot serbuk simplisia yang digunakan
(DepKes RI, 2008).

ii
3.3.4 Pembuatan Salep Ekstrak Daun Meniran
Esktrak daun meniran dan vaselin album ditimbang, dimasukkan ke
cawan porselen kemudian dilebur dalam penangas air. Basis yang telah
meleleh diaduk hingga homogen dalam mortir. Kemudian ditambah propil
paraben dan alfa tokoferol diaduk hingga homogen dalam mortir dan ekstrak
ditambahkan sedikit demi sedikit, lalu diaduk hingga homogen.
3.3.5 Terapi Salep Ekstrak Daun Meniran
Pemberian Salep ekstrak daun meniran diberikan dua kali sehari
selama 12 jam dengan cara mengoleskan salep di area luka insisi selama 7
hari.
3.3.6 Pengambilan dan Pembuatan Preparat Kulit
Kulit tikus putih difiksasi dengan larutan NBF 10% selama 48 jam.
Kemudian jaringan dipotong dan dimasukan kedalam wadah specimen berupa
pot plastik yang disebut cassette. Selanjutnya dilakukan proses dehidrasi
dengan merendam sediaan tersebut secara berturut - turut ke dalam alkohol
70, 80, 90%, alkohol absolut I dan alkohol absolut II. Lalu dilakukan proses
penjernihan dan infiltrasi dengan xylol kemudian pencetakan menggunakan
parafin sehingga sediaan tercetak didalam blok paraffin untuk kemudian
disimpan dalam lemari es. Blok - blok paraffin tersebut kemudian dilakukan
pemotongan dengan mikrotom dengan ketebalan irisan 5-6 µm. Hasil
pemotongan diapungkan dalam air hangat bersuhu 60ºC untuk menghindari
lipatan akibat pemotongan. Sediaan lalu diangkat dan diletakkan pada gelas
objek untuk dilakukan pewarnaan hematoxylin dan eosin (HE) (Berata et al.,
2011).

3.4 Kerangka Konsep


Tikus Putih (Rattus Terapi Salep
Luka Insisi
norvegicus) Esktrak Daun
Meniran
ii
Dijahit Luka

Kerusakan Jaringan

Keterangan : Hemostasis

: Efek Luka Insisi


Vasodilatasi
Menghambat
: Efek Terapi Salep
Makrofag

Growth Factor

Fibroblast

Reepitelisasi Epidermis

Penyembuhan Luka

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

ii
4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeuaran Biaya


1 Peralatan Penunjang Rp. 3.350.000
2 Bahan Penunjang Rp. 3.520.000
3 Perjalanan Rp. 2.200.000
4 Lain Lain Rp. 1.750.000
Jumlah Rp. 10.820.000
4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan Ke-
Kegiatan 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Laboratorium
Persiapan alat dan
bahan

Adaptasi Tikus

Pengambilan
Daun Meniran
Pembuatan
Ekstrak Daun
meniran
Pembuatan Salep
Terapi Salep
Kepada Luka
Insisi Tikus
Pengambilan dan
Pembuatan
Preparat Kulit
Evaluasi hasil

Pengumpulan data

analisa dan
pengolahan data

ii
Penarikan dan
kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

ii
Agustina, D.R.2002. Pengaruh Pemberian secara Topikal Kombinasi Rebusan
Daun Sirih (Piper cf. Fragile, Benth.) dan Rebusan Herba Pegagan
(Centella asiatica (L.) urban) terhadap Penyembuhan Luka Tikus Putih
Jantan yang Dibuat Diabetes. Skripsi, Univeritas Indonesia. Depok.
Badan Penelitan dan Pengembangan Pertanian. 2009. Statistik Badan Litbang
Pertanian : sumberdaya, program dan hasil penelitian. Jakarta:
Departemen Pertanian.
Berata IK, Winaya IBO, Adi AAAM, Adyana IBW. 2011. Buku Ajar Patologi
Veteriner Umum. Swasta Nulus. Denpasar.
DepKes RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia (Edisi 1). Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Dirjen POM Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope
Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Hal. 1083, 1084.
Fauziah R.N. 2012. Pengunaan campuran tepung bawang puting Allium
sativummeniran Phyllanthus niruri dalam pakan untuk pencegahan
infeksi bakteri Streptococcus agalactiae pada ikan nila Oreochromis
niloticus. Departemen Budiadaya Perairan. Institut Pertanian Bogor.
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid 1. Jakarta:Badan Litbang
Kehutanan Indonesia.
Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta : EGC
Nagori B.P. and Solanki R. 2011. Role of Medicinal Plants in Wound Healing.
Research Journal of Medicinal Plant, 5 (4), 392–405.
Roper. N. 2002.. Prinsip-prinsip keperawatan. Yogyakarta : Essentia.
Sabiston, D.C., Jr, M.D. 2004. Sabiston Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC. p. 364-
384.
Soerjani M, Kostermans AJGH, Tjitrosoepomo G, editor. 1987. Weeds of rice in
Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. hlm 290-295.
Sulaksana J, Jayusman DI. 2004. Meniran : Budidaya dan Pemanfaatan untuk
Obat. Penebar Swadaya. 83 hal.
Trevor, Robinson. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi keenam.
Terjemahan Kokasih Padmawinata. Bandung : FMIPA ITB

LAMPIRAN – LAMPIRAN

ii
LAMPIRAN 1
BiodataKetuaPelaksana
A. IdentitasDiri
1. NamaLengkap Muhammad Nabiel A
2. JenisKelamin Laki-laki
3. Program Studi PendidikanKedokteranHewan
4. NIM 165130107111050
5. TempatdanTanggallahir Salatiga, 13 Januari 1997
6. E-mail alfarizinabiel@gmail.com
7. NomorTelepon/HP 08972883715
B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDI Al – SMPN 3 SMAN 3
Azhar 22 Salatiga Salatiga
Salatiga
Jurusan - - IPA
Tahunmasuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No NamaPertemuanIlmiah/Se JudulArtikelIlm WaktudanTem
. minar iah pat
1. - - -
D. Penghargaandalam 10 tahunterakhir (daripemerintah,
asosiasiatauinstitusilainnya)
No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
1. - - -

Semua data yang


sayaisikantercantumdalambiodatainiadalahbenardandapatdipertanggungjawab
kansecarahukum.Apabila di
kemudianhariternyatadijumpaiketidaksesuaiandengankenyataan,
sayasanggupmenerimasanksi.
Demikianbiodatainisayabuatdengansebenarnyauntukmemenuhisalahsatupersy
aratandalampengajuanhibah.”Uji Efektivitas Pemberian Salep Ekstrak
Daun Meniran (Phyllanthus Niruri) Secara Topikal Terhadap
Penyembuhan Luka Insisi Pasca Operasi Berdasarkan Histopatologi
Reepitelisasi Dengan Hewan Model Mencit (Mus Musculus)"
Malang, 15 Oktober 2017
Pengusul,

(Muhammad Nabiel)
BiodataAnggota 1
A. IdentitasDiri
1. NamaLengkap Very Faisal

ii
2. JenisKelamin Laki- laki
3. Program Studi PendidikanKedokteranHewan
4. NIM 155130107111016
5. TempatdanTanggallahir Tuban 4 Apri l 1997
6. E-mail veryfabrar@gmail.com
7. NomorTelepon/HP 081213132008
B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN Latsari SMPN 3 Tuban SMA Darul
Tuban Ulum 3
Jombang
Jurusan - - IPA
Tahunmasuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No NamaPertemuanIlmiah/Se JudulArtikelIlm WaktudanTem
. minar iah pat
1. - - -
D. Penghargaandalam 10 tahunterakhir (daripemerintah, asosiasiatauinstitusilainnya)
No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
1. - - -

Semua data yang


sayaisikantercantumdalambiodatainiadalahbenardandapatdipertanggungjawab
kansecarahukum.Apabila di
kemudianhariternyatadijumpaiketidaksesuaiandengankenyataan,
sayasanggupmenerimasanksi.
Demikianbiodatainisayabuatdengansebenarnyauntukmemenuhisalahsatupersy
aratandalampengajuanhibah."Uji Efektivitas Pemberian Salep Ekstrak
Daun Meniran (Phyllanthus Niruri) Secara Topikal Terhadap
Penyembuhan Luka Insisi Pasca Operasi Berdasarkan Histopatologi
Reepitelisasi Dengan Hewan Model Mencit (Mus Musculus)"

Malang, 15Oktober 2018


Pengusul,

(Very Faisal)

BiodataDosenPembimbing
AnggotaTim Pengusul I

A. IdentitasDiri

1. Drh. Rahadi Swastomo, M.BioMed L


Nama Lengkap (dengan gelar)

ii
2. Dosen
Jabatan Fungsional

3. -
Jabatan Struktural

4. 2011018111161001
NIP/NIK/No. Identitas lainnya

5. 0716118106
NIDN

6. Lumajang, 16-11-1981
Tempat dan Tanggal Lahir

7. Jl. LA Sucipto XV/4A Blimbing, Malang


7 Alamat Rumah

8. 081805341199
Nomor Telepon/Faks/HP

9. Jl.MT.Haryono no169 Malang 65145


Alamat Kantor

10. 0341573642
Nomor Telepon/Faks

11. rahadiswastomo@yahoo.co.id
Alamat e-mail

12. -
Lulusan yang telah dihasilkan

13. Mata Kuliah yg diampu 1. 1. Parasitologi Veteriner

2. 2. Fisiologi Veteriner

3. 3. Ilmu Penyakit Parasiter

4. 4. Ilmu hewan akuatik dan satwa liar

B. Riwayat Pendidikan

S-1

ii
Nama Perguruan Tinggi Udayana

Bidang Ilmu Kedokteran Hewan

Tahun Masuk-Lulus 2001-2007

Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi Kajian Pemanfaatan Eceng Gondok (Eicchornia crassipes


mart solm) terhadap Gambaran Nitrat dan Nitrit air
limbah Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran
Denpasar

Nama Pembimbing/ Promotor Dr. drh. I Wayan Suardana, M.Si

S-2

Nama Perguruan Tinggi Brawijaya

Bidang Ilmu Biomedik Kedokteran

Tahun Masuk-Lulus 2013-2016

Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi Pengaruh Pemberian Artesunat Injeksi Yang


Dikombinasikan Dengan Pemberian Ekstrak Batang
Brotowali (Tinospora Crispa (L) Miers) Terhadap Derajat
Parasitemia Serta Ekspresi Hsp70 Dan Endoglin Pada
Otak Mencit C57bl/6j Yang Diinfeksi Dengan
Plasmodium Berghei

Nama Pembimbing/ Promotor Prof. DR. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes. SpParK

C` Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

(Juta Rp)

1.

ii
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah

1 -

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nama Jurnal


Nomor/tahu
n

- - - - -

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah


dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat


Ilmiah/Seminar

- - - -

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit


Halaman

- - - - -

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No Tahun Judul/Tema HKI Jenis Nomor P/ID

- - - - -

ii
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam
5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respons


Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat

- - - - -

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Malang, 27 April 2017

(Drh. Rahadi Swastomo, M.BioMed )

LAMPIRAN 2
JustifikasiAnggaran
1. PeralatanPenunjang

ii
HargaSa
JustifikasiPemaka Jumlah
Material Kuantitas tuan
ian (Rp)
(Rp)
Kandanghewancob
Sewakandang 4 buah 100.000 400.000
a
Botolminumme Kebutuhanhewanco
8 buah 25.000 200.000
ncit ba
Kebutuhanhewanco
Sekam 4 paket 25.000 100.000
ba
Sewaperalatanla
Pembuatanproduk 1 paket 500.000 500.000
boratorium
Sewaperalatanla
Pengujian Salep 1 paket 300.000 300.000
boratorium
Sewaperalatanla Pengujianhistopatol
20 paket 20.000 400.000
boratorium ogi
Subtotal 1.900.000
2. BahanHabisPakai
Justifikasi HargaSat Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian uan (Rp) (Rp)
Aquades Pembuatanproduk 25 liter 5.000 125.000
Masker Pembuatanproduk 3 box 50.000 150.000
Glove Pembuatanproduk 2 box 50.000 100.000
Tissue Ujilaboratorium 6 rol 10.000 60.000
Spuit 1 cc Ujilaboratorium 1 box 120.000 120.000
Jarum Tapper Uji laboratorium 3 pcs 85.000 255.000
Ketamin Uji laboratorium 50 ml 1.000.000 1.000.000
1.000
Kapas Ujilaboratorium 50 50.000
gram
NaCl Fisiologis Ekstraksi 1 liter 15.000 15.000
Alkohol 70% Pembuatan Produk 1 liter 30.000 30.000
Pakan Tikus Uji laboratorium 10 kg 100.000 100.000
Vasellin Album Ekstraksi 1 kg 70.000 70.000
Formalin 10% Ekstraksi 250ml 120.000 120.000
Larutan Xylol Ekstraksi 300ml 85.000 85.000
Larutan Fenol Ekstraksi 300ml 350.000 350.000
Mencit Putih Uji laboratorium 30ekor 10.000 300.000
Pot salep Pembuatanproduk 3 buah 5.000 15.000
Subtotal 2.950.000
3. Transportasi

Justifikasiperjala Biayasat Jumlah


Material Kuantitas
nan uan (Rp) (Rp)

Biayakomunikas
Telepondan email 3 200.000 600.000
i
Biayatransportas Ujilaboratoriumdan 3 200.000 600.000

ii
i pembelianalat
Biaya survey Internet dan
2 100.000 200.000
alatdanbahan langsung
Subtotal 1.400.000
4. Lain-lain
Material JustifikasiAnggaran Jumlah (Rp)
Fee
Ujilaboratorium 600.000
laboratoriumfarmakologi
Fee
Ujilaboratorium 600.000
laboratoriumhistopatologi
Keperluan ATK Proposal danlaporan 250.000
Keperluan Tidak tertuga Pengeluaran tidak tertuga 300.000
Subtotal 1.750.000
Total keseluruhan 8.000.000

LAMPIRAN 3
SusunanOrganisasi Tim KegiatandanPembagianTugas

AlokasiWaktu
No. Nama Program Studi BidangIlmu UraianTugas
(jam/minggu)
Ketuatimdanpembuatans
1. Very Faisal PendidikanDokterHewan KedokteranHewan 20 jam
alep

2. Muhammad PendidikanDokterHewan KedokteranHewan 20 jam UjiLaboratorium


Nabiel A

ii

Anda mungkin juga menyukai